Anda di halaman 1dari 12

Design Fashion

Mind Map
Primary Secondary
Research Research

???

Azzahra Dewi 1605201128


Naila Salsabilla 1605200041
Nama Dewa dibuat oleh Dovie, dibentuk pada tahun
26 Agustus 1986 di Surabaya. Pada tahun 1985 band
ini bernama Booster, sebelum akhirnya berganti
menjadi Dewa pada 1986.
Nama Dewa merupakan akronim dari Dhani Ahmad,
History
Erwin Prasetya, Wawan Juniarso, dan, Andra Junaidi.
Dewa meluncurkan album pertama yang berjudul 19

Primary
pada tahun 1992.

DEWA 19
Research Fenomena wise vibes juga
terpancar dari dewa 19 dari lagu
Wise ‘hadapi dengan senyuman’ dan
Vibes ‘hidup adalah perjuangan’.

Fenomena political tergambar


dari image dewa 19 yang kental
dengan image kritik berani hajar
Political seperti lagu lagunya yaitu
‘format masa depan’, ‘liberty’,
Diskografi dan ‘aspirasi putih’.

Fenomena

Fenomena religious juga sesekali hadir di sela sela album dewa


sebagai cerminan bahwa bagaimanapun kita hidup di dunia, agama
Religious adalah tempat kita berpulang. Lagu lagu yang berhubungan dengan
fenomena ini adalah ‘hidup ini indah’ yang menyapaikan pesan
• 19 (1992)
bahwa hidup akan lebih indah jika kita selalu dekat dengan Tuhan.
• Format Masa Depan (1994)
Kemudian lagu berjudul ‘satu’ dan ‘kuldesak’, yang menunjukkan
Pangeran Cinta • Terbaik-Terbaik (1995)
ketidakberdayaan manusia dihadapan tuhan.
Cinta Gila • Pandawa Lima (1997)
Lovers Rhapsody Music Video • Bintang Lima (2000)
• Cintailah Cinta (2002)
• Laskar Cinta (2004)
• Republik Cinta (2006) Romantic
Fenomena romantic yang ada dari grup
band dewa 19 tertulis jelas dari mayoritas
lagunya yang memang terfokus ke bidang
percintaan seperti lagu ‘aku milikmu’,
‘cemburu’, ‘kangen’, ‘pupus’, atau bahkan
ada juga yang nyeleneh seperti ‘sedang
ingin bercinta’.

Mysterious Pop
Karakteristik Rebel
Rock
Elegant
Eccentric
Intimidative

Alternative
Trend Genre Rock

Hard
Rock
Menurut sejarah, keberadaan tradisi kain songket awalnya muncul pada masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang
pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Menurut hikayat rakyat Palembang yang juga dikisahkan secara turun-temurun,
History awal mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah
membawa emas, kemudian jadilah kain songket yang berlapis emas di tangan orang Palembang. Dulunya, kain ini
digunakan oleh kalangan istana dan para pejabat.

Berkaitan dengan topik dari fenomena Romantic yang ingin kami angkat, Palembang mempunyai beberapa pakaian
adat yang sering digunakan pengantin yaitu diantaranya adalah Aaesan Gede dan Aesan Pak Sangko. Salah satu motif
Latar yang digunakan pada pernikahan adalah Nago Besaung yang merupakan simbol dari hewan mitologi “Naga” atau "Nago"

Primary SONGKET
Belakang merupakan hewan yang dipercaya oleh rakyat Tiongkok. Oleh masyarakat Palembang naga diyakini sebagai hewan
keabadian. Maka dari itu, mereka menyimbolisasikan naga dengan harapan pernikahan mereka kan tetap abadi. Selain
itu makna motif Nago Besaung dianggap masyarakat Palembang dapat melambangkan cinta dan perdamaian.

Research PALEMBANG Perbedaan songket limar dengan songket lainnya adalah teknik pembuatannya.
Dalam pembuatan songket pakan, digunakan corak ikat pakan.
Motif khas dari kain songket jenis ini dihasilkan dari jalinan benang lungsi yang terlebih
dahulu dicelupkan dalam pewarna pada bagian yang dikehendaki sebelum mulai
menenun.
Kain songket jenis limar ini biasanya dipakai sebagai kain sarung pria maupun
perempuan.
Jika sudah menjadi pakaian, kain songket ini disebut sewet.
Limar Pada umumnya, motif kain songket limar dikombinasikan dengan motif songket lain
yang serasi untuk membuat pakaian.
Motif bunga mawar memiliki
filosofi menolak marabahaya, di
jauhkan dari hal-hal yang tidak
Motif Bunga
Mawar Kata lepus memiliki makna menutupi.
baik. Di gunakan pada saat
Nama ini mencerminkan ciri khas dari jenis kain songket ini, yaitu warna emas yang
cukur bayi atau kekahan dan
untuk selimut bayi atau pun Motif Songket menutupi hampir seluruh permukaan kain.
Namun warna emas tersebut tak asal dibuat menutupi.
kain untuk gendong. Lepus Ada beberapa jenis songket lepus, antara lain lepus lintang (motif bintang), songket lepus
berantai dan songket lepus ulir.
Jenis Songket
Motif bunga Tanjung memiliki
filosofi keramahan. Kain Motif Bunga Kata tawur artinya menyebar atau bertaburan.
songket motif ini untuk Tanjung Hal ini juga terlihat dari motif kainnya, yaitu adanya motif yang tidak menutupi
menyambut tamu dating yang keseluruhan permukaan kain, menyebar dalam kelompok-kelompok kecil.
Benang pakan yang membentuk motif kain songket tawur ini juga tidak disusun
menyimbolkan selamat datang Tawur dengan cara disisipkan dari pinggir ke pinggir kain.
dengan hangat.
Beberapa jenis songket tawur adalah taur lintang, tawur tampak manggis dan tawur
nampan perak.

Motif bunga melati memiliki


filosofi melambangkan Motif Bunga
kesucian, sopan santun, Melati Jenis kain songket ini memiliki ciri khas tidak ditutupi motif pada bagian tengah.
berbudipekerti luhur. Kain ini di Tretes Bisa saja pada sebuah kain songket tretes, motif kain hanya ada di kedua ujung pangkal
atau di bagian pinggiran.
gunakan oleh putri yang belum
menikah.
Fungsi Pada jenis kain ini, bagian tengah dibiarkan polos tanpa motif apa pun.
Songket

Motif pucuk rebung memiliki


filosofi harapan masa depan Terdapat dua jenis songket bungo di Palembang ya itu songket bungo pacik dan
Motif Pucuk bungo emas. Perbedaan terhadap kedua songket bungo adalah pada penggunaan
yang cerah. Bambu sangat kuat
Rebung Bungo benang yang digunakan dalam penenunannya dan masyarakat yang
dan kokoh untuk goyah oleh
menggunakannya. Songket bungo pacik di tenun dengan menggunakan benang
apapun. Motif pocuk rebung
kapas putih sedangkan bungo emas ditenun dengan menggunakan benang emas.
biasanya di bagian kepala. Digunakan untuk Upacara adat
Digunakan untuk Upacara pernaikahan
Di pakai oleh pengantin
Di pakai untuk menyambut tamu
Masyarakat Palembang Di pakai oleh penari Sumatra selatan
menggunakan motif nago Sebagai warisan
besaung pada pernikahan
Motif Nago Untuk oleh-oleh khas Sumatra selatan Merupakan kain songket yang digunakan laki-laki saat
sesuai dengan kepercayaan Besaung Untuk cindramata Rumpak menjalankan proses pernikahan dengan adat Palembang.
terhadap naga yang diyakini Di gunakan oleh petinggi daerah Motifnya hampir sama dengan songket tretes namun kain yang
sebagai hewan keabadian. Sebagai bentuk sakralnya suatu acara
digunakan sudah memiliki motif kotak-kotak. Songket rumpak
Maka dari itu, mereka
menyimbolisasikan naga mempunyai motif tidak penuh dengan kepala kain (tumpal) pada
dengan harapan pernikahan belakang badan.
mereka kan tetap abadi.
Lace
Suede
Gothic Satin
Grunge Leather
Victorian Tile
Songket Palembang
Dark color:
Gold
Maroon

Style Material
Party dress
Evening Dress
Color

Chategory

Embroidery
Embellishment
Chainmail
Secondary Technique
Ruffle
Smock
Kasar
Halus Texture
Research Pleats

Berongga
Glossy Elemen
Rupa
Tekstur
Demografis Prinsip Warna
Silhoutte Rupa Garis

Gender : women Aksen


Age : 21-30 I Keseimbangan
Job : model A Kesatuan
Status : single H
Salary : 2-10jt/month S
Place : Jakarta L
Bustle
Moodboard
Moodboard
Storytelling
Latar belakang kami memilih tema ini karena menyukai band Dewa 19, tidak hanya menggemari dan mengikutinya
saja kami juga ingin menjadikan Dewa 19 sebuah inspirasi bagi kami. Supaya bisa bermanfaat dikemudian hari, jadi
tidak hanya menggemari saja tetapi menjadikan hal itu bernilai positif. Fokus utama kami yang melatarbelakangi
ini, kami mengamati beberapa trend fashion yang digunakan Dewa 19 di beberapa videoklipnya, yaitu “Pangeran
Cinta”, “Cinta Gila”, dan “Lover’s Rhapsody”. Dari ketiga video klip tersebut kami sudah berhasil menganalisis dan
menjadikan itu sebagai inspirasi dalam koleksi kami. Dalam ketiga video klip tersebut kami membuat kesimpulan
bahwa Dewa 19 menganut style era gothic, grunge. Jadi dua style itu akan dijadikan inspirasi bagi koleksi kami,
kami juga akan mengadaptasistyle era victoria dan variasi gothic style yaitu lolita gothic.

Dilihat dari fenomena dan trend yang berkaitan dengan inspirasi tema yang kami ambil, terdapat beberapa hal
yang tentunya berkaitan erat, sebagai mana berikut ini penjelasannya. Fenomena romantic yang ada dari grup
band DEWA 19 tertulis jelas dari mayoritas lagunya yang memang terfokus ke bidang percintaan seperti lagu “Aku
milikmu”, “Cemburu”, “Kangen”, “Pupus”, atau bahkan ada juga yang nyeleneh seperti “Sedang ingin bercinta”.
Fenomena political tergambar dari image DEWA 19 yang kentaldengan image kritik berani hajar seperti lagu
lagunya yaitu “Format masa depan”, “Liberty”, dan“Aspirasi putih”. Fenomena religius juga sesekali hadir disela
sela album DEWA 19 sebagai cerminan bahwa bagaimanapun kita hidup didunia, agama adalah tempat kita
berpulang. Lagu-lagu yang berhubungan denganfenomena ini adalah “Hidup ini indah” yang menyampaikan pesan
bahwa hidup akan lebih indah jika kita selalu dekat dengan Tuhan. Kemudian lagu berjudul “satu” dan “kuldesak”,
yang menunjukkan ketidakberdayaan manusia dihadapan Tuhan. Fenomena wise vibes juga terpancar dari DEWA
19 dari lagu “Hadapi dengan senyuman” dan “Hidup adalah perjuangan.
Selanjutnya dimulai dari style gothic sendiri, sebuah riset yang dilakukan oleh ahli dari Universitas Oxford
menyebutkan bahwa gaya Gothic ternyata bisa membuat pemakainya mengalami depresi hingga tiga kali lipat.
Studi ini menyebutkan bahwa remaja berusia 15 tahun dengan style Gothic ternyata sangat rentan dengan depresi.
Hasil penelitian tersebut didapatkan dari perbandingan anak lain dalam beberapa kategori. Seperti mereka
kelompok yang populer di sekolah, kelompok skateboard, anak-anak yang aktif olahraga, dan yang suka
menyendiri. Meskipun semua kelompok ini juga mempunyai risiko depresi, akan tetapi yang paling tinggiadalah
mereka yang mempunyai style Gothic. Gaya Gothic memang sangat mudah dikenali karena warna hitamnya.
Meskipun begitu, gaya ini sangat berbeda dengan Emo. Orang yang identik dengan Gothic, mereka mengenakan
warna hitam mulai dari makeup, aksesori, dan pakaiannya. Sedangkan anak Emo boleh memakai warna lain tetapi
tetap memperlihatkan warna hitam sebagai dominasinya. Selain itu perbedaan ini semakin terlihat dari selera
musiknya. Anak Gothic lebih menyukai musik rock (Gothic Rock atau Goth). Sedangkan Emo memilih hardcore atau
singkatan dari Emotional Hardcore. Meskipun begitu, aliran Gothic lebih muncul duluan yakni awal tahun 1980-an.
Sedangkan Emo munculdi pertengahan tahun 1990-an.

Selanjutnya trend pada style Grunge yaitu musik Grunge sendiri merupakan subgenre dari alternative rock yang
Dewa 19 anut. Banyak musisi grunge mengklaim mode pakaian yang mereka bawa ini lebih mudah, murah, tahan
lama, serta tak termakan zaman. Nirvana adalah salah satu band pengusung aliran grunge yang sangat mendukung
gerakan anti fashion tersebut dengan selalu menggunakan ripped jeans disetiap aksi panggungnya. Dari sinilah
keberadaan ripped jeans semakin merajalela. Gaya hidup Kurt Cobain yang jarang merawat diri pun merupakan
bentuk perlawanan terhadap gaya hidup serba mencolok dan mahal yang terjadi di era tersebut. Jika menilik pada
sejarah dan pergerakannya, kemeja flanel dan musik grunge jelas memiliki visi yang sama. Kedua hal tersebut
melebur menjadi satu dan menciptakan suatu bentuk perlawanan yang dilakukan secara terang- terangan untuk
meraih kebebasan atas budaya sosial serba mencolok yang terjadi kala itu.
Disini kami memilih fenomena romantik sebagai inspirasi dari karya yang akan kami buat. Kami mengaitkan
fenomena romantik lagu DEWA 19 dengan kain songket yang umumnya digunakkan pada upacara pernikahan. Hal
ini tentu saja berkesinambungan dengan trend dan juga wastra yang akan dijelaskan dibawah ini.
Wastra yang kami pilih adalah Songket Palembang. Menurut sejarah, keberadaan tradisi
kain songket awalnya muncul pada masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang pada abad ke-7 hingga abad ke- 13.
Menurut hikayat rakyat Palembang yang juga dikisahkan secara turun-temurun, awal mula kain songket berasal dari
pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah membawa emas, kemudian jadilah kain
songket yang berlapis mas di tangan orang Palembang. Kilauan warna emas pada kain songket ingin menunjukkan
kekayaan masa lalu masyarakat Palembang. Dulunya, kain ini digunakan oleh kalangan istana dan para pejabat.
Wilayah ini dijuluki dengan nama Pulau Emas (Swarnadwipa) karena pada saat itu emas cukup berperan penting.

Berkaitan dengan topik dari fenomena Romantic yang ingin kami angkat, Palembang mempunyai beberapa pakaian
adat yang sering digunakan pengantin yaitu diantaranya adalah Aaesan Gede dan Aesan Pak Sangko. Salah satu
motif yang digunakan pada pernikahan adalah Nago Besaung yang merupakan simbol dari hewan mitologi “Naga”
atau "Nago" merupakan hewan yang dipercaya oleh rakyat Tiongkok. Oleh masyarakat Palembang naga diyakini
sebagai hewan keabadian. Maka dari itu, mereka menyimbolisasikan naga dengan harapan pernikahan mereka kan
tetap abadi. Selain itu makna motif Nago Besaung dianggap masyarakat Palembang dapat melambangkan cinta dan
perdamaian.
Kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk menghadiri ritual adat
antara lain upacara pernikahan, khitanan, acara resmi, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari
tradisional. Selain itu juga kain songket dapat berfungsi sebagai benda hias dan benda pakai. Benda hias contohnya
seperti hiasan dinding. Sedangkan benda pakai dapat berupa kain sarung, selendang, dompet, ikat kepala dan lain-
lain.
Kain songket terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Songket Limar yang membedakannya adalah teknik
pembuatannya. Dalam pembuatannya songket pakan, digunakan corak ikat pakan. Motif khas dari kain
songket jenis ini dihasilkan dari jalinan benang lungsi yang terlebih dahulu dicelupkan dalam pewarna
pada bagian yang dikehendaki sebelum mulai menenun. Kain songket jenis limar ini biasanya dipakai
sebagai kain sarung pria maupun perempuan. Jika sudah menjadi pakaian, kain songket ini disebut sewet.
Pada umumnya, motif kain songket limar dikombinasikan dengan motif songket lain yang serasi untuk
membuat pakaian.
Selanjutnya Songket Lepus. Kata lepus memiliki makna menutupi. Nama ini mencerminkan ciri khas dari
jenis kain songket ini, yaitu warna emas yang menutupi hampir seluruh permukaan kain. Namun warna
emas tersebut tak asal dibuat menutupi. Ada beberapa jenis songket lepus, antara lain lepus lintang
(motif bintang), songket lepus berantai dan songket lepus ulir.
Ketiga adalah Songket Tawur. Kata tawur artinya menyebar atau bertaburan. Hal ini juga terlihat dari
motif kainnya, yaitu adanya motif yang tidak menutupi keseluruhan permukaan kain, menyebar dalam
kelompok-kelompok kecil. Benang pakan yang membentuk motif kain songket tawur ini juga tidak disusun
dengan cara disisipkan dari pinggir ke pinggir kain. Beberapa jenis songket tawur adalah taur lintang,
tawur tampak manggis dan tawur nampan perak.
Selanjutnya Songket Tretes. Jenis kain ini memiliki ciri khas tidak ditutupi motif pada bagian tengahnya.
Motif kain hanya terdapat pada kedua ujung pangkal atau dibagian pinggiran. Walaupun banyak motif
songket tretes yang terlihat serupa dengan songket lepus, namun ada perbedaan yang sangat penting
untuk diketahui untuk membedakan songket tretes dan songket lepus. Pada songket tretes, benang emas
banyak yang digantikan dengan benang katun berwarna emas walaupun ada beberapa benang yang masih
tetap menggunakan benang emas.
Keempat adalah Songket Bungo. Terdapat dua jenis songket bungo di Palembang ya itu songket bungo
pacik dan bungo emas. Perbedaan terhadap kedua songket bungo adalah pada penggunaan benang yang
digunakan dalam penenunannya dan masyarakat yang menggunakannya. Songket bungo pacik di tenun
dengan menggunakan benang kapas putih, benang emas tidak banyak terlihat pada permukaan kain dan
benang emas biasanya mengisi sebagian motif selingan. Pada umumnya kain songket bungo dipakai oleh
rakyat palembang berketurunan Arab. Sedangkan songket bungo emas ditenun dengan menggunakan
benang emas, benang emas dapat dikenali pada permukaan kain. Pada umumnya kaing songket bungo
emas dipakai oleh rakyat palembang berketurunan Tionghoa.
Terakhir adalah Songket Rumpak. Songket rumpak merupakan kain songket yang digunakan laki- laki saat
menjalankan proses pernikahan dengna adat Palembang. Motifnya hampir sama dengan songket tretes
namun kain yang digunakan sudah memiliki motif kotak-kotak. Songket rumpak mempunyai motif tidak
penuh dengan kepala kain (tumpal) pada belakang badan. Songket ini dipakai dari mulai pinggul hingga
kebagian bawah lutut bagi pria yang telah menikah dan diatas lutut bagi pria yang belum menikah.

Selain jenis, kain songket juga memiliki beberapa motif diantaranya yaitu motif bunga mawar yang
memiliki filosofi menolak marabahaya, di jauhkan dari hal-hal yang tidak baik. Di gunakan pada saat cukur
bayi atau kekahan dan untuk selimut bayi atau pun kain untuk gendong. Selanjutnya motif bunga tanjung
yang memiliki filosofi keramahan. Kain songket motif ini untuk menyambut tamu datang yang
menyimbolkan selamat datang dengan hangat. Ketiga adalah motif bunga melati yang memiliki filosofi
melambangkan kesucian, sopan santun, berbudipekerti luhur. Kain ini di gunakan oleh putri yang belum
menikah. Selanjutnya adalah motif pucuk rebung yang memiliki filosofi harapan masa depan yang cerah.
Bambu sangat kuat dan kokoh untuk goyah oleh apapun. Motif pocuk rebung biasanya di bagian kepala.
Terakhir adalah motif nago besaung. Masyarakat Palembang biasanya menggunakan motif nago besaung
pada upacara pernikahan sesuai dengan kepercayaan mereka terhadap naga yang diyakini merupakan
hewan keabadian. Maka dari itu, mereka menyimbolisasikan naga dengan harapan pernikahan mereka kan
tetap abadi.
SECONDARY RESEARCH
Dari analisis diatas kami memilih style Gothic, Grunge, dan juga Victorian. Style tersebut kami terinspirasi
videoklip DEWA 19 diantaranya yaitu Pangeran Cinta, Cinta Gila, dan juga Lovers Rhapsody. Pada videoklip
tersebut tidak hanya busana saja yang memiliki style Gothic tapi juga arsitektur latar tempat yang digunakan
juga mengusung tema tersebut. Ciri-ciri busana yang direpresentasikan banyak menggunakan teknik
embroidery dan ruffle dengan material velvet, lace dan juga leather.
Sesuai dengan tema dan videoklip DEWA 19 kami menggunakan material diantaranya seperti lace, suede,
satin, leather, tile dan wastra Songket Palembang. Untuk warnanya sebagian besar kami menggunakan warna-
warna gelap seperti hitam, navy, maroon, hijau tua, ungu tua, dan juga gold warna dari songket yang akan
kami gunakan.

Teknik-teknik yang akan kami gunakan diantarannya seperti embroidery, embellishment, chainmail, ruffle,
smock, dan juga pleats. Dari teknik dan material yang digunakan menghasilkan tekstur kasar, halus, berongga,
dan juga glossy pada busana kami. Busana kami termasuk kategori party dress dan evening dress yang
bersiluet I, A, H, S, L, dan Bustle.
Selain itu kami juga menggunakan elemen dan prinsip rupa. Elemen rupa yang terdapat pada busana kami
adalah tekstur, warna dan juga garis. Sedangkan prinsipnya adalah kesatuan, keseimbangan dan juga aksen.
Demografis yang kami tuju adalah perempuan dengan umur berkisar dari 21 sampai 30 tahun. Bekerja sebagai
seorang model karena model sering mendapatkan invitation sepert party maupun dinner yang cocok
menggunakan busana kami. Kami menargetkan kepada yang berstatus single karena biasanya mereka lebih
bebas berekspresi tanpa harus mengikuti aturan dari pasangan. Untuk gaji kami menargetkanRp2.000.000
sampai Rp10.000.000/bulan dan berdomisili di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai