Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SENI BUDAYA

NAMA = - ANELA HERSA FAWWAZ (07)

- KARISMA ANA NOFITASARI (17)

MENGANALISIS LAGU POPULER (DANGDUT, POP, KOREA, FOLK, ROCK, METAL, BLACKMETAL, JAZZ,
UNDERGROUND)

MENGANALISIS LAGU KAMULAH SATU-SATUNYA

1. LATAR BELAKANG GAYA MUSIK


- GENRE : POP
- PERKEMBANGANNYA : Berawal dari tahun 1960, band lokal dalam negeri mulai berkreasi
dan diprakarsai oleh band Koes Bersaudara (Koes Plus), menggantikan musik yang awalnya
diisi oleh band dari Malaysia dan Singapura
2. BIOGRAFI KOMPOSER
- DATA KOMPOSER :
• Pencipta : Erwin Prasetya
• Grup : Dewa 19
- KARYA KARYA :
• Kangen
• Cinta Kan Membawamu Kembali
• Separuh Nafas
• Pupus
• Roman Picisan
• Risalah Hati
• Pangeran Cinta
• Aku Milikmu
• Sedang Ingin Bercinta
• Cukup Siti Nurbaya
• Kamulah Satu-satunya
• Takkan Ada Cinta Yang Lain
• Arjuna Mencari Cinta
• Restoe Boemi
• Arjuna
- PERJALANAN HIDUP DEWA 19 : Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibuat bentuk
pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami
pergantian personel dan formasi terakhirnya sebelum ditiadakan pada tahun 2011 adalah
Ahmad Dhani (kibor), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan
Luhur Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di penghabisan era
1980-an, Dewa 19 akhir hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya pada tahun 1992
di bawah label Team Records. Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an
dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre rock dan pop. Album yang mereka
rilis hampir selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis
tahun 2000, Bintang Lima, adalah salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan
hampir 2 juta keping. Pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band
terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai bertambah dari 14 miliar setahun. Di
tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah
hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam.
Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima jumlah penghargaan, baik BASF
Awards maupun AMI Awards.[8] Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award
di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi
beragama.[9][10] Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25
Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai
salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia
3. MENGANALISIS SINOPSIS/LIRIK : Lagu ini bercerita tentang kompleksitas hubungan seorang
hamba dengan Tuhannya dan sebuah ungkapan bahwa Tauhid adalah sesuatu yang
sangat alami dan merupakan sifat dasar manusia. Laras hati/Berkelana iris janji/Mengukir
bisikan /Bisikan memacu hasrat/Desir-desir mimpi/Isyaratkan legit dunia/Kamulah satu-
satunya/Yang ternyata mengerti aku/Maafkan aku selama ini/Yang sedikit
melupakanmu/Segala santun /Yang kau endap di jiwaku/Tak terisap dulu /Kini kecapkan
sesalku /Anyaman cintamu/Terkoyak buram mataku/Kamulah satu-satunya/Yang
ternyata mengerti aku/Maafkan aku selama ini/Yang sedikit melupakanmu/Laras hati
/Alirkan diri kembali/Membujur tubuhku /Sejuk pangkuan dirimu/Tak ingin
terbungkus/Terbungkus penyesalan/Puing-puing janjiku /Kupugar kembali untukmu /Segala
denyut nadi memanggil/Kamulah satu-satunya“Laras Hati” adalah istilah untuk bagian paling
kecil, paling dalam dan paling murni dari hati kita. Ketika masih dalam kandungan,
konon Tuhan telah mengambil janji (kesaksian/syahadat) Tauhid dari setiap hambanya
bahwa tidak ada yang patut disembah selain diri-Nya. Kita bisa lihat di ayat ini “Dan
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka
menjawab, “Betul , kami menjadi saksi.” (Janji ini adalah) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan, ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini,” atau
agar kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan
yang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu ?’ (Al-A’raf 172-173) Janji itu tertanam dalam “Laras Hati”
setiap manusia. Tetapi setelah ia dilahirkan, manusia kemudian lupa dengan janji yang ia
buat dulu. Dalam menjalani kehidupannya, manusia acap kali tergoda oleh bisikan yang
terus memacu hasratnya akan legit dunia. Bisikan itu membuat ia lupa akan janjinya pada
Tuhan. Namun demikian, selalu ada saat ketika ingatan atas janjinya kepada Tuhan itu
datang. Bagi mereka yang beriman, mereka bertaubat Kamulah satu-satunya yang
ternyata mengerti aku
Maafkan aku selama ini yang sedikit melupakanMu Lirik kedua melangkah dari Tauhid ke
Moralitas, segala santun yang Kau endap di jiwaku. Tuhan telah melengkapi manusia
dengan sebuah software yang bisa kita gunakan untuk membedakan mana yang baik
(makruf) dan yang buruk (munkar). Etika atau kesantunan sudah sejak dulu diendapkan
dalam pribadi setiap umat manusia oleh Yang Maha Pengasih. Tetapi sayang, manusia
terus saja lupa dengan rahmat Tuhan dan berbuat kesalahan: Kini kecapkan
sesalku/Anyaman cinta-Mu terkoyak buram mataku. Perbuatan dosa selalu diikuti
perasaan bersalah, karena perbuatan yang buruk selalu diingkari oleh software nurani
kita. Itu sebabnya, perbuatan buruk disebut munkar, yang secara harfiah diartikan
sebagai “yang teringkari”.Lagu ini diakhiri dengan cerita bahwa Laras Hati bisa membawa
manusia (mengalirkan diri) kembali kepada Tuhan. Saat tubuh kita terbujur (mugkin
dalam keadaan tidur, sakit atau saat  sakaratul maut), kita merasakan sejuknya pangkuan
diri-Mu (the Lap of God) . Pada saat itu, manusia diliputi perasaan takut bila nanti di
kehidupan setelah mati ia akan terbungkus penyesalan. Pada saat itu juga, tidak ada
pilihan bagi manusia selain memugar kembali puing-puing janjinya terhadap Tuhan
4. MENGANALISIS BENTUK MUSIKNYA

Intro

[F] [C] [Am] [G]

[F] [C] [Am] [G]

Verse:

[F] Laras hati [C]

[Am] Berkelana [G] iris janji [F]

Mengukir [C] bisikan

[Am] Bisikan [G] memacu hasrat [F]

Desir-desir [C] mimpi

[Am] Isyaratkan [G] legit dunia [F]


Reff:

[C] Kamulah satu [Am] satunya

[G] yang ternyata [F] mengerti aku [C]

Maafkan aku [Am] selama ini [G]

yang sedikit [F] melupakanmu [Am]

Verse:

[F] S’gala santun [C]

[Am] yang kau endap [G] di jiwaku [F]

Tak terisap [C] dulu

[Am] Kini kecapkan [G] sesalku [F]

Anyaman [C] cintamu

[Am] terkoyak [G] buram mataku [F]

Reff:

[C] Kamulah satu [Am] satunya


[G] yang ternyata [F] mengerti aku [C]

Maafkan aku [Am] selama ini [G]

yang sedikit [F] melupakanmu [Am]

Interlude:

[F] [C] [Am] [G]

Verse:

[F] Laras hati [C]

[Am] Alirkan diri [G] kembali [F]

Membujur [C] Tubuhku

[Am] Sejuk [G] pangkuan dirimu [F]

Tak ingin [C] terbungkus

[Am] Terbungkus [G] penyesalan [F]

Reff:

[C] Puing-puing [Am] janjiku

[G] kupagar [F] kembali [C] padamu


S’gala denyut [Am] nadi memanggil [G]

Kamulah [F] satu-satunya

[Am] Kamulah satu-satunya

[Am] Kamulah satu-satunya

[Dm] Kamulah [Am] satu-satunya

[C] Maafkanlah [F] aku [G#] selama [F] ini.

Reff:

[C] Kamulah satu [Am] satunya

[G] yang ternyata [F] mengerti aku [C]

Maafkan aku [Am] selama ini [G]

yang sedikit [F] melupakanmu [Am]

[C] Puing-puing [Am] janjiku

[G] kupagar [F] kembali [C] padamu

S’gala denyut [Am] nadi memanggil [G]


Kamulah [F] satu-satunya

Anda mungkin juga menyukai