MENGANALISIS LAGU POPULER (DANGDUT, POP, KOREA, FOLK, ROCK, METAL, BLACKMETAL, JAZZ, UNDERGROUND)
MENGANALISIS LAGU KAMULAH SATU-SATUNYA
1. LATAR BELAKANG GAYA MUSIK
- GENRE : POP - PERKEMBANGANNYA : Berawal dari tahun 1960, band lokal dalam negeri mulai berkreasi dan diprakarsai oleh band Koes Bersaudara (Koes Plus), menggantikan musik yang awalnya diisi oleh band dari Malaysia dan Singapura 2. BIOGRAFI KOMPOSER - DATA KOMPOSER : • Pencipta : Erwin Prasetya • Grup : Dewa 19 - KARYA KARYA : • Kangen • Cinta Kan Membawamu Kembali • Separuh Nafas • Pupus • Roman Picisan • Risalah Hati • Pangeran Cinta • Aku Milikmu • Sedang Ingin Bercinta • Cukup Siti Nurbaya • Kamulah Satu-satunya • Takkan Ada Cinta Yang Lain • Arjuna Mencari Cinta • Restoe Boemi • Arjuna - PERJALANAN HIDUP DEWA 19 : Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibuat bentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personel dan formasi terakhirnya sebelum ditiadakan pada tahun 2011 adalah Ahmad Dhani (kibor), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan Luhur Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di penghabisan era 1980-an, Dewa 19 akhir hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya pada tahun 1992 di bawah label Team Records. Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre rock dan pop. Album yang mereka rilis hampir selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis tahun 2000, Bintang Lima, adalah salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan hampir 2 juta keping. Pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai bertambah dari 14 miliar setahun. Di tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam. Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima jumlah penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.[8] Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama.[9][10] Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia 3. MENGANALISIS SINOPSIS/LIRIK : Lagu ini bercerita tentang kompleksitas hubungan seorang hamba dengan Tuhannya dan sebuah ungkapan bahwa Tauhid adalah sesuatu yang sangat alami dan merupakan sifat dasar manusia. Laras hati/Berkelana iris janji/Mengukir bisikan /Bisikan memacu hasrat/Desir-desir mimpi/Isyaratkan legit dunia/Kamulah satu- satunya/Yang ternyata mengerti aku/Maafkan aku selama ini/Yang sedikit melupakanmu/Segala santun /Yang kau endap di jiwaku/Tak terisap dulu /Kini kecapkan sesalku /Anyaman cintamu/Terkoyak buram mataku/Kamulah satu-satunya/Yang ternyata mengerti aku/Maafkan aku selama ini/Yang sedikit melupakanmu/Laras hati /Alirkan diri kembali/Membujur tubuhku /Sejuk pangkuan dirimu/Tak ingin terbungkus/Terbungkus penyesalan/Puing-puing janjiku /Kupugar kembali untukmu /Segala denyut nadi memanggil/Kamulah satu-satunya“Laras Hati” adalah istilah untuk bagian paling kecil, paling dalam dan paling murni dari hati kita. Ketika masih dalam kandungan, konon Tuhan telah mengambil janji (kesaksian/syahadat) Tauhid dari setiap hambanya bahwa tidak ada yang patut disembah selain diri-Nya. Kita bisa lihat di ayat ini “Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, “Betul , kami menjadi saksi.” (Janji ini adalah) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini,” atau agar kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?’ (Al-A’raf 172-173) Janji itu tertanam dalam “Laras Hati” setiap manusia. Tetapi setelah ia dilahirkan, manusia kemudian lupa dengan janji yang ia buat dulu. Dalam menjalani kehidupannya, manusia acap kali tergoda oleh bisikan yang terus memacu hasratnya akan legit dunia. Bisikan itu membuat ia lupa akan janjinya pada Tuhan. Namun demikian, selalu ada saat ketika ingatan atas janjinya kepada Tuhan itu datang. Bagi mereka yang beriman, mereka bertaubat Kamulah satu-satunya yang ternyata mengerti aku Maafkan aku selama ini yang sedikit melupakanMu Lirik kedua melangkah dari Tauhid ke Moralitas, segala santun yang Kau endap di jiwaku. Tuhan telah melengkapi manusia dengan sebuah software yang bisa kita gunakan untuk membedakan mana yang baik (makruf) dan yang buruk (munkar). Etika atau kesantunan sudah sejak dulu diendapkan dalam pribadi setiap umat manusia oleh Yang Maha Pengasih. Tetapi sayang, manusia terus saja lupa dengan rahmat Tuhan dan berbuat kesalahan: Kini kecapkan sesalku/Anyaman cinta-Mu terkoyak buram mataku. Perbuatan dosa selalu diikuti perasaan bersalah, karena perbuatan yang buruk selalu diingkari oleh software nurani kita. Itu sebabnya, perbuatan buruk disebut munkar, yang secara harfiah diartikan sebagai “yang teringkari”.Lagu ini diakhiri dengan cerita bahwa Laras Hati bisa membawa manusia (mengalirkan diri) kembali kepada Tuhan. Saat tubuh kita terbujur (mugkin dalam keadaan tidur, sakit atau saat sakaratul maut), kita merasakan sejuknya pangkuan diri-Mu (the Lap of God) . Pada saat itu, manusia diliputi perasaan takut bila nanti di kehidupan setelah mati ia akan terbungkus penyesalan. Pada saat itu juga, tidak ada pilihan bagi manusia selain memugar kembali puing-puing janjinya terhadap Tuhan 4. MENGANALISIS BENTUK MUSIKNYA