Anda di halaman 1dari 16

Menurut saya letto adalah salah satu dari sedikit band Indonesia

yang punya idealisme. Pemilihan nama letto tidak dimaksudkan


merujuk pada arti apapun. Letto adalah kata yang tidak punya
arti/ makna. Pemilihan nama tanpa makna merupakan langkah
tidak populer dalam arus mainstream. Letto mendekosntruksi
tatanan nama dan makna. Dimana makna menjadi logosentrisme
dari sebuah nama. Letto tidak memilih nama berdasarkan kata
yang sudah terdefinisi. Para personilnya justru ingin membuat
makna Letto dengan apa yang mereka lakukan. Singkatnya, Letto
berarti apa dan bagaimana mereka berkreasi.
Dalam kesempatan kali ini saya hanya mencoba menafsirkan lirik
lagu sandaran hati. Saya tidak membahas kualitas musikalitas
mereka, karena saya belum paham musik :). Menariknya, penulis
lirik lagunya (Sabrang Mowo Damar Panuluh/ Noe) tidak ingin
memonopoli makna atas lagunya. Dia membebaskan setiap
penikmat lagu memberi arti berdasarkan pengalamannya sendiri.
Hal ini mengingatkan saya pada pemikiran para filosof
postmodern, seperti Heidegger dan Derrida. Matinya sang
pengarang (author) menjadi trend baru dalam memahami teks.

Sandaran Hati:

Yakinkah ku berdiri/ Di hampa tanpa tepi/ Bolehkah


aku/ Mendengarmu
Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan
nafasku/ Merindukanmu

Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau


menemani/ Dalam hidupku/Kesendirianku

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku


berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan
malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah
sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Inikah yang kau mau/ Benarkah ini jalanmu/ Hanyalah engkau


yang ku tuju/ Pegang erat tanganku/ Bimbing langkah kakiku/ Aku
hilang arah/ Tanpa hadirmu/ Dalam gelapnya/Malam hariku

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku


berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan
malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah
sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

-----

Yakinkah ku berdiri/ Di hampa tanpa tepi/ Bolehkah


aku/ Mendengarmu
Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan
nafasku/ Merindukanmu

Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau


menemani/ Dalam hidupku/Kesendirianku

Lirik ini mengajak kita mempertanyakan keberadaan diri.


Mempertanyakan menjadi jurus jitu dalam hal menanam
gagasan. Pendengar tidak disuguhi bahasa yang langsung jadi.
Dia harus mengolahnya lagi melalui kontemplasi. Dimanakah kita
saat ini? Dalam filsafat emanasi, ruang dan waktu adalah mutlak.
Segala sesuatu bereksistensi dalam keduanya. Ukuran adalah
keterbatasan manusia memahami fenomena. Lirik ini tidak
memaksa kita mempercayai emanasi, justru mengajak kita
mempertanyakannya lagi. Benarkah kita dalam hampa yang tak
bertepi? Lalu dimana engkau Tuhan, asal segala kejadian, sebab
setiap akibat? Bolehkah aku mendengar [kabar] tentang-Mu?
Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan
nafasku/ Merindukanmu....
Menghadapi realitas kehidupan, berbagai perasaan seperti
senang, sedih, gembira, takut, cemas, galau mengisi hati silih
berganti. Seringkali kita tak mampu mengendalikan semua emosi
itu. Kita terkadang merasa ingin lepas dari segala kepenatan itu.
Namun, adalah kepastian bahwa kita terlahir di dunia dibekali
dengan emosi (perasaan). Kita tak bisa bersembunyi
menghindarinya. Di saat seperti inilah betapa setiap kerinduan
membuncah kepada Dia yang selalu memberi ketentraman.
Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau
menemani/ Dalam hidupku/Kesendirianku.

Dalam keterpurukan kita mengarungi kehidupan, dimana


sebagian besar manusia memilih menghalalkan segala cara demi
memperturutkan nafsunya, kesepian-lah yang kita tempuh karena
memilih berjalan sesuai aturan-Nya. Namun yakinlah, selama kita
berada dalam jalan-Nya, Dia selalu menemani kita di setiap kita
melangkah.

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku


berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan
malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah
sandaran hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Pada zaman azali, Tuhan meminta persaksian diri alastu


birabbikum (bukankah Aku ini Tuhanmu)? kita bersama semua
manusia serentak menjawab iya. Bukankah itu berarti kita
sudah terikat perjanjian dengan Tuhan? Berjanji untuk mengakui
Dia sebagai satu-satunya tujuan, sebagai satu-satunya yang
berkuasa. Dunia sekedar jalan yang kita tempuh, yang meski
sebentar harus tetap kita lalui dan lampaui dengan sungguhsungguh. Apalah artinya penderitaan jika hati telah bersandar
hanya kepada-Nya yang akan menebus setiap sedih dengan
segala kasih.

Inikah yang kau mau/ Benarkah ini jalanmu/ Hanyalah engkau


yang ku tuju/ Pegang erat tanganku/ Bimbing langkah kakiku/ Aku
hilang arah/ Tanpa hadirmu/ Dalam gelapnya/Malam hariku

Dalam lirik ini terdapat pembedaan antara mau (kehendak) dan


jalan. Kehendak Allah, menurut Ibnu Arabi terbagi menjadi
dua: amr tawqify, amr taklify. yang pertama adalah perintah
(baca: kehendak) Allah yang telah dia tetapkan sejak zaman azali
berkaitan dengan hukum alam yang kemudian dalam istilah arab
kita sebut sunnatullah. contoh Allah membuat setiap makhluk itu
berpasang-pasangan. ada baik ada buruk, ada iman ada kufur,
ada aksi dan reaksi. Yang kedua adalah kehendak (perintah)
Allah yang dibebankan kepada manusia melalui nabi-nabi-Nya.
Kehendak Allah ini sering juga disebut dengan syari'at-Allah.
Dan amr taklify inilah berkonsekuensi pahala dan dosa.
Dalam al-Qur'an terdapat ayat walillahi yasjudu man fissamawati wal-ardhi thaw'an wa karhan wa zhilaa-luhum bilghuduwwi wal-ashaal. ini artinya semua ciptaan Tuhan bersujud
kepada-Nya dengan ta'at ataupun terpaksa. Jadi walaupun orang
kafir menentang Allah dan tidak mau tunduk dalam syari'at-Nya,
sebenarnya dia tunduk patuh kepada perintah Allah yang
pertama (amr tawqify). lirik ini mengajak kita selalu
mengintrospeksi diri. benarkah semua yang kita lakukan sesuai
dengan kehendak-Nya? apakah cukup mengikuti kehendak-Nya
saja? kehendak yang mana? Sebagai orang yang mengaku
beriman, idealnya kita harus tawakkal berserah dan
memasrahkan diri menuju pada kehendak/ jalan Allah yang
kedua (hanyalah engkau yang ku tuju). Pasrah pada syari'at-Nya.
Bukan sekedar pasrah pada hukum alam (amr tawqify)
Jika sudah demikian maka berkenanlah cinta Tuhan jatuh
kepadanya seperti disebutkan dalam hadits qudsi, fa-idzaa
ahbabtuhu kuntu samahu alladzi yasmau bihi kuntu ainahu allati
yubshiru biha kuntu lisaanahu alladzi yanthiqu bihi kuntu rijlahu
allati yabthisyu biha. Ketika Aku sudah mencintainya, maka

telinganya adalah telingaku, matanya mataku, lidahnya lidahku,


kakinya kakiku.
Tanpa hadirnya Tuhan dalam jiwa, bagaimana bisa kita berada
dan mengada? Apa yang tidak mengabarkan tentang Dia? Setiap
gerak adalah energi dari pancaran quwwah-Nya.La haula wala
quwwata illa billah. Maka absennya Tuhan dalam kehidupan
diibaratkan gelapnya malam. Karena Dialah yang menerangi
setiap sudut langit dan bumi. Allahu nurus-samawati wal-ardhi...
Ketika engkau sudah pasrah total, maka kehendakmu sendiri
lenyap, aku-mu hilang. semua menyatu dalam kehendak dan
keakuannya. seperti daun yang hanyut di alir air, daun itu
memang tampak bergerak tapi gerak sejati adalah gerak aliran
air. daun tak mampu bergerak tanpa didorong oleh arus air. Maka
tawakkal sejati adalah pasrah ber-Tawhid kepada-Nya.

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku


berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan
malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah
sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Siapakah sandaran hati kita selama ini?

"ketika kau terus mencari tetapi tak kunjung ketemu. Kalau kau
telah lelah berusaha namun berhasil nihil. jika kau senantiasa

berdoa dan merasa tak pernah dikabulkan. Kau pun sudah tabah
menahan derita berkepanjangan. Pasrahlah. seperti pasrahnya
dawai yang dipetik, seperti seruling yang ditiup, seperti biola yang
digesek, seperti drum yang digebuk. Lalu dengarlah betapa indah
melodi yang Dia mainkan."

*tulisan yang pernah disampaikan dalam diskusi bersama remaja


masjid at-Taqwa, Sekayu, Semarang Tengah.

Letto merupakan sebuah grup band yang tergolong baru di dunia


permusikan Indonesia. Band ini bermarkas di daerah Kadipiro
Jogjakarta. Pentolan band ini adalah Noe, anak dari Emha Ainun
Najib. Sebuah postingan di salah satu blog memberi makna atas
lagu ini. Secara lengkap, postingan itu berisi sbb :
Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi yang kautempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Reff :
Ingatkan engkau kepada embun pagi
bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada angin yang
berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta

Kekuatan hati yang berpegang janji


Genggamlah tanganKu cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu
sendiri
Temani hatimu cinta
Back to reff
Bergegas memenuhi panggilan Ya Rabb

Siapa yang tak kenal lagu ini?


Hampir semua lapisan masyarakat ngerti betul lagu ini, apalagi
saat ini menjadi soundtrack lagu dari salah satu sinetron di
televisi swasta. Maka tak heran jika anak kecil, remaja aktivis
dakwah atau bukan mengenalnya bahkan mungkin hafal diluar
kepala.
Seperti salah satu tetanga saya. Suatu ketika dia membuka isi
lagu di hp kakanya, salah satunya terdapat lagu sebelum cahaya
milik letto. Lagu tersebut didengarnya terus menerus diulangulang hingga temen-temen yang lainnya datang.
sengaja saya mendengarkan dia bernyanyi dan praktis
mendengarkan pula apa yang dia nyanyikan. Sebelum
cahaya??
Penasaran juga kan apa sih maksud lagu itu??? Sampai akhirnya
saya bertanya pada dia, dik, asyik banget nyanyinyahmmm

da banyak kenangan niidengan lagu itu?? Dia menjawab, jelas


mas..banyak kenangan... Mas pingin tahu?? Saya
mengangguk..dan dia mulai menceritakan apa yang dimaksud
kenangan tersebut
Kata pertama yang keluar adalah, itu kan ngingetin kita sama
sholat lail Mas?
Heran dan takjub sebetulnya hati saya, kok bisa ya ??.
Dia meneruskannya .
Bait pertama, lagu ini menunjukkan kalau ALLAH selalu
mengawasi kita ALLAH melihat kita yang sedang tidur tiba-tiba
terbangunkita pergi untuk ambil air wudhu maka mengapa
disana dituliskan kemana kau pergi
kemudian kita menegakkan sholat malam, dalam kesunyian,
sendiri ketika semua orang tengah terlelap ketika dingin sangat
menusuk di tulang, ketika mata masih terkantuk-kantuk. Siapa
yang sanggup untuk menjalankannya??
Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan rakaat demi rakaat,
lantunan ayat2 suci yang kita baca dan dzikir dengan penuh
ketawadhuan. Inilah makna yang dia temukan dalam baris
perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri, kuatkan hatimu
cinta.
Bait kedua, ALLAH ingin menentramkan hati kita, ALLAH
mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan
sholat Lail, lihatlah ada embun pagi yang selalu menemani
kita hingga fajar muncul dari ufuk timur dan rasakanlah sepoisepoi angin di sepertiga malam, yang dengan sangat lembut
meniup mukena kita. Sungguh kita tidak sendiri saat sholat Lail

ditegakkan. Dan mereka inilah yang dapat kita jadikan saksi di


akhirat kelak.
Bait ketiga, menerangkan siapa yang punya tekad kuat
tersebut? untuk menegakkan sholat malam setiap hari, setiap
malam. Dia adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh
pada janjinya terhadap Alloh. Janjinya bahwa dia kan selalu
menjadikan Alloh sebagai Illah dalam hidupnya
Subahanallah ternyata .
*Ketika dikonfirm ttg makna lagu ini, dari sang vokalis, mas
Sabrang menjawab dengan keren :
8 bulan sejak release. ndak penting kayaya ya pendapat
saya tentang makanan ini
selama makanan ini bikin orang kenyang dan lebih inget
sama yang beri makanan.
*tulisan diatas saya dapat dari om google beberapa waktu yang
lalu, entah mengapa (saat posted diblog ini) saya ingin melihat
lagi makna syair lagu sebelum cahaya. Sejak 2 hari lalu saya
mencari file tsb di pc kantor. Apa gerangan yang membuat saya
begitu ingin mempost syair lagu ini? tak lain karena peristiwa di
kantor 2 tahun lalu, masa dimana ujian yang paling besar dalam
karir saya, ketika bekerja bersama expatriat dan dalam kondisi
istri saya hamil anak pertama kami. saya tidak ingin bercerita
panjang, namun menitip pesan kepada diri pribadi dan sahabat
yang kebetulan mampir di blogku. Bahwa kekuatan SHALAT
TAHAJUD sangat dahsyat.
Seperti Allah terangkan dalam QS. Al Isra 17 ayat 79 :

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang


tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat
yang terpuji.
Semoga ALLAH SWT memudahkan kita untuk menunaikan ibadah
tambahan ini, shalat tahajud. Amin YRA.
pagi di tempat kerja, minggu ketiga November 2011

Kali ini saya ingin menulis tentang musik. Sudah lama sekali
sejak terakhir kali saya menulis tentang musik. Terakhir
saat Fatin Shidqia jadi juara X-Factor Indonesia dulu.
Sebelumnya saya juga sudah pernah menulis tentang makna
lagu Ruang Rindu dari band Letto. Tetapi artikel tersebut sudah
saya hapus karena kesalahan saya dalam menganalisa makna
lagu Ruang Rindu. Saya mengetahui kesalahan saya dari
seorang pengunjung blog bernama Hamzah Kurniawan, terima
kasih atas masukannya. Mohon maaf atas kesalahan saya. Yah,
sedikit pembelaan dari saya, seingat saya vokalis Letto
memberikan kebebasan pada pendengar musik mereka untuk
menginterpretasikan lagu Ruang Rindu, jadi saya tidak
sepenuhnya salah pada pos sebelumnya (yang sudah saya
hapus). Tetapi, kali ini saya akan menulis kembali makna lagu
Ruang Rindu dari Letto sesuai penuturan agan Hamzah
Kurniawan.

Sebelumnya, silahkan membaca lirik lagu Ruang Rindu-Letto


berikut, kalo punya lagunya, coba didengarkan dulu, biar asik aja,
hehehe :D

Di daun yang ikut mengalir lembut


Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat oh didalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi
Tak pernah kuragu dan slalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
Chorus 2x:
Kau datang dan pergi oh begitu saja
Semua kutrima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
Bertemu
Lirik lagu yang puitis sekali, dan sulit untuk dicerna. Saya sendiri
mengartikan Ruang Rindu sebagai sebuah kenangan, tetapi
pada pos ini akan saya artikan sesuai penuturan agan Hamzah
Kurniawan.Menurut beliau, Ruang Rindu adalah lagu yang
bercerita tentang kecintaan terhadap Tuhan YME, Allah SWT.
Memang masuk akal, mengingat vokalis Letto sendiri adalah
anak dari Emha Ainun Nadjib, tokoh intelektual Islam terkenal.

Mari kita urai perbait lagu ini.

Di daun yang ikut mengalir lembut


Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Baris pertama dan kedua, masih belum bisa saya pahami hingga
sekarang, mungkin jika merujuk pada makna baris ketiga "Dan
aku mulai takut terbawa cinta" yang diartikan sebagai takut
terbuai kenikmatan duniawi, maka baris pertama dan kedua
adalah kenikmatan dunia yang menggoda penulis. Sedangkan
baris keempat, "Menghirup rindu yang sesakkan dada" bermakna
penulis merasakan rindu terhadap Tuhan, akibat dari
ketakutannya terbawa nikmat dunia.

Jalanku hampa dan kusentuh dia


Terasa hangat oh didalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi
Di bait kedua ini, saya mulai bisa memahami makna lagu Ruang
Rindu. Pada baris pertama "Jalanku hampa dan kusentuh dia"
bermakna, ketika penulis merasakan kehampaan dalam
hidupnya, ia kembali kepada Tuhan, kembali kepada agama.
Kemudian "Terasa hangat oh di dalam hati" penulis merasakan
kehangatan, ketentraman jiwa setelah ia kembali. Pada baris
ketiga dan keempat "Kupegang erat dan kuhalangi waktu, tak
urung jua kulihatnya pergi", terlihat perasaan penulis, yang saya
artikan sebagai penyesalan, bahwa waktu terus berjalan, dan apa

yang telah lewat tak bisa diulang kembali.

Tak pernah kuragu dan slalu kuingat


Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
Baris pertama dan kedua bait ketiga ini "Tak pernah kuragu dan
slalu kuingat, kerlingan matamu dan sentuhan hangat" saya
artikan bahwa, penulis mengingat di masa lalu ia sudah
mendapatkan sesuatu dari Tuhan, mungkin berupa teguran, atau
hidayah, atau petunjuk, dan sejenisnya. Lalu di baris ketiga dan
keempat "Ku saat itu takut mencari makna, tumbuhkan rasa yang
sesakkan dada" bisa diartikan, penulis pada saat itu masih ragu,
dan takut untuk mengikuti petunjuk yang telah diberikan, dan
tetap pada sebuah kesalahan, sehingga yang terjadi hanyalah
kehampaan, dan rasa yang menyesakkan dada. Tidak ada
ketenangan. Yang menariknya adalah pada baris kedua, katakata seperti kerlingan mata dan sentuhan hangat telah mengecoh
saya, sehingga membuat saya mengartikan lagu ini sebagai cinta
laki-laki kepada seorang perempuan. Di situlah seni dari lagu ini,
yang membuatnya menarik.

Kau datang dan pergi oh begitu saja


Semua kutrima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
Di sini, penulis meresapi semua yang diberikan Tuhan. "Kau
datang dan pergi oh begitu saja, semua kutrima apa adanya",
terlihat bagaimana keimanan manusia itu dibolak-balikkan oleh

Allah SWT, dan manusia hanya bisa menerima semua itu,


bertawakal setelah cukup upaya yang dilakukan. "Mata terpejam
dan hati menggumam, di ruang rindu kita bertemu", di sini,
manusia hanya bisa memohon kepada Tuhan agar keimanannya
selalu terjaga, bahkan meningkat, hanya kepada Tuhan pula
manusia memohon petunjuk, ketentraman hati, dan semua
kebaikan yang ada. Baris ketiga dapat diartikan sebagai shalat,
dan doa, dan baris keempat, manusia bertemu Allah, di tempat
sujudnya. Bisa mesjid, bisa langgar, bisa di sebuah kamar, di
mana saja, ketika ia melaksanakan shalat. Jadi, ruang rindu bisa
bermakna sebagai tempat sujud kita.
Ya, sekian tulisan saya tentang Makna Lagu Ruang Rindu Letto. Terima kasih telah membaca artikel ini, kalau ada kritik dan
saran, jangan segan untuk berkomentar. See you.

Arti dari judul lagu


" Sebenarnya Cinta " (CINTA YANG SEBENARNYA)
1 detik lalu Aku dan Roh ku (dua hati) terbang tinggi ..
Aku ajak kamu duhai jasad luarku melihat indah Dunia ini
Dari ketinggian yang paling tinggi dengan kedalaman jiwamu
Lalu Aku ajak kamu duhai jiwa luarku
Menyelami makna kesejatian hidup atas nama CINTA
Adakah CINTA sejati di Dunia ini
Adakah Kebenaran yang Nyata dalam fatamorgana hidup

Duhai jiwa luarku .. Bangun .. jangan kamu bermimpi


Hidup ini NYATA ..
Hidup ini mengabdi dan menyembah dan bersyukur
Dan dalam tiap tiap Pengabdian membutuhkan keiklhasan
berkorban
Jadikan cermin diri .. cemooh dan Cacian mereka
Yang menyepelekan arti keberadaanmu dalam kehidupan ini
Untuk membuatmu Sadar dan Tegar
Tak mengharap Iba belas kasih
Walau setiap manusia hidup hanya bisa berharap
dan berharap .. dalam fatamorgana kehidupan ini
ALLAH menginginkan menjadikan yang lemah menjadi tangguh
Tangguh meskipun di hantam Badai prahara yang terdasyhat
sekalipun dengan pengorbanan yang melebihi batas kemapuan
mu itu sendiri dalam bertakwa dan meng AGUNG kan kebesaran
asma ALLAH ..
Lagu ini yang di nyanyikan oleh anak sahabatku yang berasal
dari kota dan nama kampung yang sama (GUBENG) Saudara KH
Emha Ainun Najib yang bernama samaran Letto ini yang
sekarang berdomisili di Jogya aku ciptakan tahun 1984
Tujuan lagu aku buat adalah untuk selalu bisa membuatku
bercermin dan bercermin agar selalu bisa menemukan makna
hakikat hidup yang sesungguhnya sebagai hmba ALLAH yang
suatu sa'at di mintai pertanggung jawaban atas segala amal
perbuatan ku semasih aku hidup

Anda mungkin juga menyukai