Anda di halaman 1dari 13

1

MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS XI IIS


GURU MAPEL: INTAN NURLAILASARI, S.Pd.

DRAMA DAN PEMENTASAN DRAMA


3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca
atau ditonton.

A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak, dan Konflik dalam Drama

Drama dan pementasan drama berkaitan dengan teater. Sebagaimana yang Anda
ketahui, dalam sebuah drama terdapat alur cerita, babak, konflik, tokoh, dan sebagainya yang
akan Anda ketahui setelah mempelajari bab ini.

Tahapan alur dalam drama adalah sebagai berikut:


Pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
Merupakan bagian permulaan pementasan drama, pengenalan para tokoh, latar panggung, dan
pengungkapan masalah yang dihadapi oleh penonton.

Pertikaian atau pemunculan konflik


Merupakan tahap dimunculkannya masalah. Tahap ini ditandai dengan adanya ketegangan
atau pertentangan antartokoh

Konflik (Turning Point atau Klimaks)


Merupakan tahap permasalahan atau ketegangan berada pada titik paling puncak

Penyelesaian (Konflik Menurun atau Antiklimaks)


Merupakan tahap konflik sudah terselesaikan. Sudah tidak ada permasalahan maupun
ketegangan antar tokoh karena telah menemukan penyelesaian.

Jenis Alur dalam Drama


Alur Maju
Dalam alur maju peristiwa-peristiwa ditampilkan secara kronologis, maju, secara runtut dari
tahap awal, tengah, hingga akhir.

Alur Mundur
Dalam alur mundur peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru
kemudian tahap awalnya.
Alur Campuran
Merupakan alur yang dimulai dari awal/masa sekarang, masa lalu, kembali ke masa sekarang,
kemudian masa depan.
2

Cermatilah cuplikan teks drama berikut yang disertakan dengan beberapa keterangan alur
cerita.
Di sebuah tanah lapang, orang-orang berlalu lalang. Banyak yang berjalan
pula. Siang itu, orang-orang tersebut diganggu kabar tak mengenakan. Pengenalan
Seseorang yang kaya raya ingin menggusur hunian warga-warga kecil untuk Latar/Setting
dijadikan daerah metropolitan.

Seorang preman yang sedang mabuk muncul. Pandangannya yang terganggu


karna minuman, dia berjalan tak tentu arah kesana kemari dan akhirnya Pengenalan
duduk di teras di pinggir pasar. Tokoh

Setelah tahap pengenalan kemudian terjadi alur pertikaian.

Udin : Bu tolong kompirmasi cerita yang kemarin di pangkalan. emang


bener ni tanah mau di beli sama orang kaya?
Bu Amat: Oh, soal itu din? (MENGHASUT) Saya mendengar kabar dari
suami saya dan juga teman-temannya. Bahwasannya,Pak Baron
yang tinggal di rumah bertingkat empat itu mau membangun
Pertikaian
pusat perbelanjaan, apartemen, kafe, diskotik, hotel, dan juga
mulai
tempat karaoke.
terjadi
Nah, maka dari itu, saya tidak setuju dan beberapa warga pun
demikian. Kalau sampai tanah ini di bangun, kita akan
kehilangan tempat tinggal.
Dadang : Sialan bener tuh orang kaya! Engga ada takut-takutnye sama
gue!

Pada cuplikan dialog tersebut pertikaian sudah mulai terjadi. Masalah sudah jelas bahwa
rakyat kecil tidak setuju apabila di tanah tanah tempat tinggalnya dijadikan pusat
metropolitan.

DADANG : Woy…! (teriak sambil mengangkat sapu ijuk.) Puncak


Berenti lu pade! (Udin dan warga lainnya mendatangi Pak dari suatu
Baron untuk melakukan protes) masalah
PAK BARON: Loh ada apa ini?!
PAK RT : Pak Baron, sudah saya katakan saya tidak setuju dengan
pembangunan metropolitan yang bapak rencanakan, kenapa
tidak mengerti juga?
PAK BARON: Tenang-tenang bukankah ini bisa dibicarakan dengan kepala
dingin?
DADANG : Hah kurang ajar kau!

PAK BARON: Hahaha dasar orang kampungan. Sudahlah pokoknya semua


beres!
PAK RT : Loh pak Baron gimana sih? Bapak mau mengusir penduduk
disini? Mau kemana mereka nanti pak?
PAK BARON: Dengar baik-baik! Bukankah pak Amat sudah memberi tahu
kalian tentang pembangunan ini!
WIRA : Maksud bapak apa?
3

PAK BARON: Pak amat menyatakan bahwa warga disini setuju setuju saja,
dengan adanya pembangunan proyek metropolitan ini.
BU NAROH : Oh! Jadi pak amat malah setuju?
PAK RT : Dasar amat, saya gak bisa terima ini.

Pada cuplikan dialog tersebut, puncak masalah dimulai ketika para warga melakukan protes
terhadap Pak Baron yang akan menjadikan kampungnya sebagai pusat metropolitan.

DISUATU MALAM SUNYI SEPI, SEORANG PRIA KOCAR KACIR


AKIBAT ULAHNYA.
PAK AMAT : Baroooooon! Jangan lari kau!
PAK BARON: Jangan! Jangan pak amat! Jangan!
Kesabaranku sudah habis! Karnamu baron, aku jatuh Penyelesaian
PAK AMAT :
sejatuh jatuhnya! masalah
PAK BARON: Ada apa pak amat? kita bicarakan dengan kepala dingin!
PAK AMAT : Hah! Tidak perlu, akan saya habisi kau Baron!
AKHIRNYA PAK BARONPUN DITUSUK OLEH PAK AMAT HINGGA
BERSIMBAH DARAH.

Penyelesaian sebuah masalah dalam drama tidak selalu berakhir dengan kebahagiaan, seperti
pada cuplikan drama di atas, dicerikatan akhir yang sangat tragis.

Setelah mengamati bagian alur pada teks drama di atas, selanjutnya carilah teks drama
dan tentukan tahapan alurnya.

MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS XI IIS


GURU MAPEL: INTAN NURLAILASARI, S.Pd.
4

DRAMA DAN PEMENTASAN DRAMA


3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca
atau ditonton.

2. Mengidentifikasi Babak dalam Naskah Drama

Dalam sebuah drama terdapat babak dan adegan. Tahukah Anda apa yang membedakan
babak dengan adegan? Babak adalah bagian dari naskah drama yang merangkum sebuah
peristiwa yang terjadi dengan urutan waktu tertentu, sedangkan adegan adalah bagian dari
drama yang menunjukkan perubahan peristiwa.

Cermatilah naskah drama di bawah ini.

PERJUANGAN MELAWAN KEPALA DESA LALIM

Tema
PERJUANGAN
Tokoh dan Karakter
Teguh : (Kepala desa yang lalim dan selalu memaksakan kehendaknya kepada para warga /
antagonis)

Fatah : (Anak dari pak Teguh, sombong dan sudah lama menyukai Alifah /Anatagonis)

Hamzah: (Pemuda desa yang berjuang untuk melawan kezaliman kepala desa / Protagonis)

Alifah : (Gadis desa yang pintar dan penyabar / protagonis)

Darka : (Ayah dari Alifah, petani sederhana / tritagonis)

Aldan : (Teman seperjuangan yang selalu membantu Hamzah / tritagonis)

Pengawas desa : (Tegas dan bijaksana / tritagonis)

Dua polisi : (Tegas dan sigap / Tritagonis)

Latar
Tempat : Desa Banyu Bening
Waktu : Pagi, siang dan malam hari
Sosial : Penduduk hidup di desa yang makmur dan sederhana namun keadaan
menjadi buruk karena terpilihnya kepala desa baru yang lalim dan selalu memeras
penduduknya.

Sinopsis
Pemilihan kepala desa yang telah berlangsung tidak jujur dan salah satu calon
melakukan kecurangan yang tidak diketahui oleh warga. Teguh, kepala desa yang baru
5

ternyata tidak pernah memenuhi janji yang dia pernah katakan bahkan dia justru memeras
orang-orang yang dulu pernah berhutang budi dengan dia. Hamzah pemuda desa yang cerdas
tidak ingin keadaan ini semakin memburuk dan berusaha untuk mencari cara untuk
membuktikan sifat lalim dari kepala desa dengan dibantu oleh Alifah dan Aldan. Namun
perjuangan ini mengalami hambatan karena ternyata ayah Alifah yaitu Darka berhutang
kepada Teguh dan sampai saat ini belum bisa membayar sehingga Teguh selalu mengancam
untuk menikahkan Alifah dengan Fatah, anaknya.

BABAK 1
Di suatu siang di pinggir perkebunan jagung, datang seorang pemuda yang berjalan setengah
berlari menghampiri temannya untuk memberitahukan sebuah kabar.

Aldan : Hamzah…. Hamzahhhhhhhhhh (berteriak dari kejauhan)

Hamzah : Kenapa teriak-teriak, ada apa?

Aldan : Kamu kenapa enggak datang tadi di acara rapat desa? Diundang kan?
Hamzah : Iya, untuk apa datang, aku udah tau apa yang mau diomongkan sama kepala
desa baru itu.

Aldan : Bukan soal sawah yang katanya mau dijual itu, kades baru nyuruh para
warga untuk menyetor uang atau upeti jika mau mengadakan hajat di desa ini.

Hamzah : Apa? Bukannya itu melanggar? Kita tidak bisa tinggal diam, kita harus cari
bukti pelanggaran itu dan lapor kepada petugas peninjau desa.

Aldan : Tapi gimana caranya? Kamu kan tau apapun yang dilakukan warga selalu
diawasi olehnya.

Hamzah : Coba kita bicara sama yang lain dulu.

BABAK 2
Di Ruang keluarga rumah Teguh

Teguh : Kalo tau jadi kepala desa bisa cepet kaya, dari dulu aja bapak nyalon ya.

Fatah : Iya pak, kan sekarang bapak udah jadi kepala desa ni, urusan jodohku
gimana? Dengan Alifah?

Teguh : Itu masalah kecil, Darka enggak mungkin bisa menolak perjodohannya.

Fatah : Jadi aku pasti sama dia kan pak?

Teguh : Iya sudah jangan khawatir,ini simpan dokumen penting ini.

Fatah : Apa ini pak?

Teguh : Ini adalah data penduduk desa yang tidak kebagian hak pilih kemaren.
6

Fatah : Ooooooooo siap pak hehe…

BABAK 3
Sore hari di Rumah Pak Darka
Pak Darka : Bapak tidak bisa berbuat banyak nak, mereka selalu mengancam dan utang-
utang itu tidak bisa bapak bayar segera.

Alifah : Tapi pak, aku tidak mungkin nikah sama Fatah, dia sama seperti bapaknya,
angkuh!

Hamzah : Apa tidak ada cara untuk membuktikan kalo kepala desa kita ini tidak
berperikemanusiaan dan selalu memeras warganya.

Pak darka : Maaf nak, bapak tidak bisa apa-apa untuk membantu kalian.

Alifah : Kami tau pak, keadaan sedang sulit, emmmmm… kita harus cari bukti, apa saja…
pokoknya bukti untuk diserahkan kepada pengawas desa supaya pak Teguh dicopot dari
jabatannya.

Aldan : Pendapat Alifah benar, tapi harus mulai dari mana? Kita sendiri aja enggak
bisa masuk ke kantornya.

Hamzah : Kita akan temukan bukti-bukti itu dimanapun, di rumah atau kantor.

Alifah : Bagaimana jika aku yang kesana? Mereka nggak akan curiga.

Hamzah : Tapi kamu harus hati-hati, kamu tau kan sifat kejamnya kepala desa?
Alifah : Iya jangan khawatir.

BABAK 4
Adegan 1
Keesokan harinya di depan rumah Teguh
(Suara pintu diketuk…)
Fatah : Alifah, ada apa? Tumben kemari, ayo masuk.
Alifah : Iya, bapakku mau ketemu sama kamu, katanya mau bicara perjodohan.
Fatah : Jadi kamu sudah setuju? Baik ayo kita ke rumahmu sekarang.

Adegan 2
(Rumah kosong, Hamzah dan Aldan masuk)
7

Aldan : Apa enggak kenapa-kenapa kalo kita masuk seperti ini, nanti kita dituduh
maling lagi.
Hamzah : Tidak ada cara lain, resiko… ayo cepet cari apapun yang bisa jadi barang
bukti.
Aldan : Aku menemukan map kuning di ruang kerja isinya coba kau liat.
Hamzah : Data penduduk yang tidak punya hak pilih waktu pemilihan kades kemaren.
Aldan : Kita bawa saja, udah gak ada waktu lagi.
Hamzah : Ayo jangan sampai ada yang curiga.

BABAK 5
Adegan 1
Siang hari di kantor kepala desa
Hamzah : Pak Teguh, ayo keluar… jangan bersembunyi.
Teguh : Aku masih kepala desa disini, mau apa kamu datang kesini?
Hamzah : Panggil bapak pengawas.
Aldan : Baik.

Adegan 2
(Seorang pria  dan dua pria lain berseragam polisi masuk dengan membawa sebuah map
kuning)
Aldan : Silakan Pak… ini yang ingin kami laporkan.
Pengawas desa: Apa benar apa yang ada di map ini. (menyerahkan map kuning kepada
Teguh)
Teguh : Ini tidak benar, saya tidak terima difitnah seperti ini (sambil menyobek-
nyobek isi map)
Pengawas desa: Baik jika bapak ingkar, silakan pak diproses secara hukum.
Polisi : Mari ikut kami ke kantor, bapak bisa jelaskan di sana.
Teguh : Aku tak terima dengan tuduhan ini, awas kau Hamzah!
Hamzah : Aku tidak akan takut dengan ancaman apapun karena hukum harus
ditegakkan dan kebaikan pasti akan menang.
MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS XI IIS
GURU MAPEL: INTAN NURLAILASARI, S.Pd.

DRAMA DAN PEMENTASAN DRAMA


3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca
atau ditonton.
8

B. Menganalisis Isi dan Kebahasaan Drama

Jika ingin mengetahui isi yang terkandung dalam teks drama, kita perlu menganalisis terlebih
dahulu unsur-unsur yang terkandung dalam teks drama tersebut. Selain itu, menganalisis
kebahasaan teks drama merupakan salah satu cara dalam memahami sebuah teks drama. Pada
pembelajaran kali ini Anda akan menganalisis isi drama dengan memperhatikan unsur-unsur
yang terkandung dan menganalisis kebahasaan teks drama.

1. Menganalisis Isi Drama

Dalam menganalisis drama, Anda perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun teks
drama tersebut. Unsur-unsur yang membangun teks drama disebut juga dengan unsur
intrinsic. Berikut ini adalah unsur-unsur dalam sebuah teks drama

a. Tema

b. Petunjuk Teknis

c. Setting

d. Alur

e. Dialog

f. Amanat

2. Menganalisis Kebahasaan Drama

Dalam menulis drama, setiap penulis memiliki gaya sendiri dalam mengolah kosakata
sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Bahasa yang terdapat dalam
teks drama harus bersifat komunikatif, ragam bahasa yang dipakai tentunya adalah ragam
bahasa sehari-hari, dan kata-kata yang digunakan adalah kata-kata tidak kaku.

MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS XI IIS


GURU MAPEL: INTAN NURLAILASARI, S.Pd.

DRAMA DAN PEMENTASAN DRAMA


3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca
atau ditonton.

C. mendemonstrasikan Naskah Drama


9

Pada pembelajaran sebelumnya, Anda telah mengidentifikasi alur cerita, babak,dan konflik
dalam drama. Selain itu, Anda juga sudah menganalisis isi dan kebahasaan drama yang
dibaca atau ditonton. Pada pembelajaran kali ini, Anda akan mendemonstrasikan atau
mementaskan drama.

1. Persiapan Mementaskan Drama

Persiapan yang harus dilakukan, selain unsur-unsur pendukung, adalah latihan. Melakukan
latihan pementasan drama dilakukan oleh para pemain dengan arahan sutradara. Sehubungan
dengan arahan peran sutradara, ada beberapa tugas yang dilakukan seorang sutradara, yaitu
sebagai berikut.

a. Memberikan interpretasi pada naskah drama yang akan dipentaskan, memikirkan


kemungkinan pemvisualisasian dengan memanfaatkan segala sarana yang
memungkinkan untuk mencapai suatu pementasan yang berhasil.

b. Menentukan pemain (casting), yaitu proses penetapan yang dilakukan oleh sutradara
untuk menunjuk para pemainnya memegang peran tertentu dan tokoh tertentu.

c. Mengarahkan pemain dalam latihan. Masing-masing sutradara memiliki cara tersendiri


dalam menerapkan latihan. Latihan dapat dilakukan sutradara berdasarkan catatan
pementasan yang telah dipersiapkannya.

Berikut ini hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pementasan drama.

1. Adegan (peristiwa)
2. Musik
3. Suasana
4. Properti
5. Kostum
6. Tata Pentas
7. Motive Lead
8. Cara pemain masuk panggung/pentas (setting)
9. Catatan Khusus
10.
Dengan membuat catatan pementasan, sutradara akan mudah mengarahkan pemain. Begitu
pula dengan pemain, akan mendapat gambaran jelas mengenai peran yang harus
dimainkannya.

2. Pementasan Drama

Dalam pementasan drama terdapat dua unsur yang harus diperhatikan, yaitu unsur utama dan
unsur pendukung. Unsus utama dalam pementasan drama terdiri atas cerita, pemain lakon
atau peran, panggung pertunjukan, dan penonton. Adapun unsur pendukung terdiri atas
blocking, tata panggung, tata rias, kostum, tata suara, laighting atau tata lampu.

a. Unsur Utama
10

1) Cerita merupakan hal yang terpenting dalam sebuah pementasan drama. Isi cerita yang
ditamplikan akan bermacam-macam peramsalahannya atar pelaku itu sendiri. Cerita
dalam naskah drama tentunya dalam bentuk dialog yang disusun dalam menjadi naskah
drama.

2) Pemain lakon atau peran merupakan pelaku yang bertugas untuk menyampaikan isi
cerita kepada penonton.

3) Panggung pertunjukan memiliki fungsi, yaitu memperkuat dan mempermudah gambaran


isi cerita.

4) Penonton mempunyai peran yang sangat menentukan karena sukses tidaknya


pertunjukan drama bergantung pada tanggapan penonton.

b. Unsur pendukung

1) Blocking adalah aturan berpindah tempat agar penampilan pemain tidak membosankan.

2) Tata panggung adalah penataan panggung sebagai tempat berlangsungnya pertunjukan.


Tata panggung disesuaikan dengan naskah drama. Tata panggung yang baik harus
didukung oleh alat-alat pendukung yang disebut property drama.

3) Tata rias adalah penataan riasan atau make up para pemain lakon sesuai dengan
karakternya ketika mempertunjukan sebuah drama.

4) Tata busana atau kostum adalah penataan kostum yang digunakan oleh para pemain
lakon, tetapi disesuaikan dengan peran yang dimainkan.

5) Tata suara adalah penataan suara dan music yang digunakan dalam pementasan drama.

6) Lighting atau tata lampu pengaturan cahaya yang dilakukan ketika pementasan drama
berlangsung di panggung pertunjukan. Penataan cahaya disesuaikan dengan cerita yang
diperankan oleh tokoh.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pementasan drama

Dalam bermain drama, untuk mempersiapkan sebuah peran, seorang actor harus
mempersiapkan tubuh dan jiwanya s ebagai alat ekspresi. Setelah memiliki kemampuan
untuk menggunakan dan menguasai tubuh serta jiwanya, barulah seorang actor dapat
mempelajari dan menghayati perannya. Ada beberapa hal yang perlu dilatih sebelum
melakukan pementasan drama, yaitu:

a. Keterampilan tubuh dengan latihan oleh tubuh

b. Keterampilan suara dengan latihan oleh vocal

c. Keterampilan penghayatan dengan latihan olah sukma.


11

Adapun tujuan dari latihan-latihan tersebut adalah agar memiliki:

a. Tubuh yang lentur

b. Suara yang jelas dan ekspresif

c. Sukma yang matang serta penghayatan yang optimal

Latihan.

1. Baca dan pelajarilah Teks Drama berjudul “Potret Guruku Karya M. Sinar Hadi”
yang sudah diunggah dalam kelas belajar online.

2. Menonton seksama pementasan drama berjudul “Sepasang Merpati Tua” melalui


Youtube dan link-nya sudah diunggah dalam kelas belajar online.

MATERI PAT BAHASA INDONESIA

1. PROPOSAL

Pengertian Proposal ialah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kegiatan dalam bentuk tulisan dan dijelaskan secara sistematis dan terperinci.

Secara umum tujuan dibuatnya proposal ialah untuk mendapatkan ijin atau
persetujuan dari suatu pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan. Selain
12

itu, proposal juga sering dibuat untuk permohonan dana/sponsorhip melalui kerjasam dengan
pihak lain.

Struktur Proposal :
 Sampul
Proposal kegiatan mesti punya sampul memakai logo kegiatan atau sanggup memakai
logo organisasi. Disampul termasuk ditulis Nama kegiatan yang akan dilaksanakan. di
bagian baah ditulis instansi pelaksana kegiatan.
 Latar Belakang
Dalam menulis latar belakang mesti dikatehui. Tidak semertamerta latar belakang di
tulis tetapi latar belakang diawali ke perihal yang berupa umum ke perihal yang
berupa khusus.
 Nama Kegiatan
Nama kegiatan adalah nama yang akan ditunaikan terhadap kegiatan tersebut.
 Tema
Tema kegiatan yang ditulis sesuai dengan tema yang disepakati secara bersama
dengan terhadap forum atau tema yang sudah tersedia sebelumnya.
 Tujuan
Tujuan kegiatan adalah target dilaksanakannya kegiatan tersebut dan mecakup alasan
kegiatan ini.
 Jenis Kegiatan/Acara Kegiatan
Jenis kegiatan atau acara yang akan dilaksanakan. Seluruh model kegiatan mesti di
tulis gara-gara instansi akan memandang banyaknya kegiatan yang direncanakan.
Setiap kegiatan mesti dijelaskan maksud dan tujuannya.
 Sarana Promosi
Sarana promosi adalah keuntungan dari sponsor.sarana promosi merasa dari umbul-
umbul, pakaian, pamplet, browsure, spanduk, audio dan Hitungan bagian persen
sponsor. Besar persen yang disumbangkan oleh sponsor menentukan besar atau
kecilnya logo sponsor.
 Etimasi Anggaran
Etimasi anggaran adalah kuantitas alokasi kesuluruhan dana yang akan digunakan.
ditulis secara detail dengan harganya. Mulai dari perlengkapan, administrasi,
komsumsi, piala, plakat, panggung, sound dan lainnya. Atimasi anggaran adalah
perihal penting gara-gara yang utama diperiksa oleh instansi adalah Anggaran.
 Penutup
Penutup adalah permuhonan terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada instansi.
Tanda tangan dan stempel mesti tersedia gara-gara sah tidaknya proposal tersedia
terhadap tanda tangan dan stempel.
 Susunan Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan mesti tersedia gara-gara sanggup saja sponsor memakai fasilitas
baju jadi memakai hitungan struktur kepanitiaan
13

Jenis Proposal Secara Umum


Pada umumnya proposal dibagi kedalam 4 (empat) jenis, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Proposal bisnis
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga
yang berhubungan dengan bisnis kelompok ataupun perseorangan. Contohnya seperti
proposal pendirian badan usaha, tempat usaha dll.
2. Proposal Proyek
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi
serangkaian rencana-rencana dalam usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal
proyek pembangunan suatu kantor.
3. Proposal penelitian
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian
untuk tugas akhir, tesis dan lain-lain. Biasanya proposal jenis ini digunakan untuk
mengajukan suatu kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
4. Proposal kegiatan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan
proposal untuk mengajukan suatu rencana kegiatan baik itu kegiatan individu maupun
perorangan. Misalnya seperti proposal mengadakan perayaan, perlombaan dll.

Ciri kebahasaan proposal antara lain:

 Menggunakan banyak istilah kimia.


 Menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan
(melakukan, mengamati).
 Menggunakan kata-kata yang bermakna pendefinisian (merupakan, yaitu, adalah).
 Menggunakan kata yang menyatakan perincian (selain itu, pertama, kedua)
 Mengandung kata yang bermakna keakanan (diharapkan, akan, direncanakan)
 Menggunakan kata yang bermakna lugas/denotatif.

Anda mungkin juga menyukai