Anda di halaman 1dari 11

Volume 21, Nomor 1, April 2018

PERANCANGAN VIDEO PROFIL KHASANAH


BATIK “ADI PURWO”
KABUPATEN PURWOREJO

Volume 21 Nomor 1, Andini Retno Astrini


April 2018 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain
Fakultas Seni Rupa,Institut Seni Indonesia Yogyakarta
E-mail: andineretno@gmail.com

ABSTRAK
Kabupaten Purworejo, merupakan daerah yang potensial dengan hasil budaya
lokal, salah satunya adalah industri kecil menengah batik. Dalam perkembangannya
usaha batik lokal ini berkembang menjadi industri kreatif pembuatan dan
pengembangan batik kahs Purworejo. Melalui usaha bersama di bawah badan usaha
koperasi batik “AdiPurwo Raharjo”,masyarakat komunitas sepakat memberi
nama batik tersebut “AdiPurwo”.Denganmotif khasnya yang terinspirasi dari
bentuk makanan, buah, benda, hewan dan kesenian, objek tersebut menjadiciri
khas dari potensi bumi Purworejo. Melalui metode pendekatan deskriptif dan
analisis 5W 1 H(What, Who, When,Why, Where, How), maka disusunlah
konsep penciptaan pengenalan industri batik lokal Purworejo tersebut
menggunakan media audio visual, sehinggapotensiyang dihasilkan dapat lebih dikenal
dan menjadi identitas lokal KabupatenPurworejo.

Kata Kunci: batik lokal, motif khas Purworejo, video profil batik “Adi Purwo”

ABSTRACT
Purworejo district, is a potential area with the result of the local culture is one of the
small and medium industry batik. In its development of batik business is developed
into a creative industry the creation and development of batik kahs Purworejo.
Through a joint effort under the body of the batik cooperative business "Adi Purwo
Raharjo", community community agreed to give the name of batik is "Adi Purwo".
With the motif especially the inspired from the form of food, fruit, objects, animals
and arts, the object become the characteristic of the potential of the earth
Purworejo.Through the method of descriptive approach and analysis 5W 1 H
(Subtitled, What, Who, When, Why, Where, How), then to composed the concept of
the creation of the introduction of the batik industry Purworejo local use the audio
visual media, so that the potential produced can be better known and become local
identity in Purworejo district.

Keywords: local batik, special motif Purworejo, video batik profile "Adi Purwo"

33
Andini Retno Astrini, Perancangan Video Profil Khasaah Batik..

Pendahuluan daerah yang berkembang sangat pesat dengan


Latar Belakang Masalah beragam jenisnya yang lebih dikenal
“Adi Purwo” merupakan batik masyarakatluas.Oleh karena itu perancangan ini
kontemporer yang motifnya menggambarkan bertujuan untuk merancang video profil yang
kondisi dan potensi yang ada di Purworejo. menarik untuk pengrajin-pengrajin batik “Adi
Potensi seni dan budaya ditampilkan dalam Purwo” ,sebagai sarana untuk mempromosikan
gambar penari nDolalak dan Bedug Purworejo, batik khas Purworejo yang nantinyadapat
potensi pertanian dan perkebunan berupa digunakan pada pameran industri atau investor
manggis, durian dan empon-empon. Potensi lain agar lebihmeluas.
misal kambing peranakan etawa.Potensi industri
rakyat berupamakanan klanting, kue clorot, gula Rumusan Masalah
kelapa, geblek, kuelompong. Sedangkan pada Bagaimana merancang video profile
jenis kain yang dipakai untuk pembatikan batik “Adi Purwo” berbasis multimedia sehingga
selendang menggunakan jenis Primisina dengan mampu merefleksikan hasil budaya lokal
pewarna hitam, coklat, kuning, hijau dan merah. adiluhung yang dapat merepresentasikan batik
Perkembangan kerajinan batik “Adi Purwo” ini khas KabupatenPurworejo?
tergolong baru dan mulai pesat, karena
kumpulan pengrajin yang semula hanya Batasan Masalah
sebuah kelompok masyarakat yang memiliki Batasan masalah dalam proposal
kegiatan yang sama yaitu membatik, kini perancangan ini hanya akan merancang video
berkembang menjadi koperasi batik. Koperasi profil berbasis multimedia dengan objek
batik yang didirikan 24 Desember 2014 ini diberi batik “Adi Purwo”, sedangkan untuk proses
nama Koperasi “ADI PURWO RAHARJO” distribusi media dan penempatannya diserahkan
yang beralamatkan di Jl. Sibak no.09 (Jl. Sarwo sepenuhnya kepada pihak Kabupaten
EdiWibowo). Purworejo.
Problem yang dihadapi batik
“AdiPurwo”adalah promosi batik mereka yang Tujuan Perancangan
masih terbatas pada media dan estetika. Sejumlah 1. Untuk menghasilkan konsep perancangan
pengrajin batik tulis ini pun dibuat resah video profil promosi batik Purworejo.
karena hadirnya batik printing yang marak 2. Sebagai sarana informasi potensi batik tulis “Adi
dipasaran dengan perbedaan harga yang terpaut Purwo” Kabupaten Purworejo.
jauh dari batik tulisnya. Jika hal ini berlanjut 3. Perancanganvideo profil ini sebagai media
bukan tidak mungkin batik tulis “Adi Purwo” untuk mengenalkan, mempromosikan dan
akan mengalami pergeseran bahkan kemunduran melestarikan kain batik “AdiPurwo”.
karena kalah bersaing dengan batik printing
tersebut. Namun bupati Purworejo sangat bijak Metode Perancangan
untuk melestarikan batik khas “Adi Purwo” ini Perancangan ini akan menggunakan
untuk mengharuskan pegawai pemkab memakai metode analisis data deskriptif kualitatif.
seragam batik “Adi Purwo”, namunditengah Metode analisis data deskriptif kualitatif
usaha pelestarian tersebut realitas menunjukkan dilakukan dengan cara pengumpulan data
hasil produksi yang belum seimbang terhadap nara sumber, foto, dokumen, ataupun
permintaan pasar dan produksinya catatan yang diperoleh di lapangan pada saat
sertakurangnya pengetahuan dalam penelitian. Purworejo yang diharapkan mampu
mempromosikan batik tersebut ke dalam media- memaksimalkan proses pembuatan video profil
media yang inovatif. Biasanya masyarakat hanya yang dilakukan olehperancang.
mengandalkan mulut ke mulut atau sekedar
menitipkan batik kepada toko-toko kain. Metode Pengumpulan Data
Kendala saing terbesar mereka adalah batik luar Studi Pustaka

34
Volume 21, Nomor 1, April 2018

Perancang melakukan penelitian perancang merupakan data pendukung yang


pustaka untuk mendapatkan referensii yang didapat dari hasil studi literature yang akan
berkaitan dengan perancangan, karena data perancang gunakan sebagai landasan dalam
yang diperoleh dari studi pustaka adalah data perancangan video profil khasanahbatik.
yang diperoleh dari pihak kedua, sebagai
acuanperancangan. Hasil danPembahasan
Berdasarkan dari hasil analisis a w a l
Studi Lapangan yang dilakukan maka didapatkan sebuah acuan
a. Wawancara perancangan media informasi batik Purworejo
Perancang melakukan wawancara dengan berupa video profil sebagai media utama, dengan
dinas kebudayaan kabupaten Purworejo, tema budaya lokal sebagai gambaran dari salah
ketua pengurus koperasi “ADIPURWO satu pelestarian budaya yaitu kain tradisional yang
RAHARJO” , dan pengrajin lokal. dimiliki Kabupaten Purworejo.
Wawancara yang dilakukan merupakan
wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara Konsep Perancangan
yang ringan dan tidak terlalu formal. Metode Konsep perancangan video profil
wawancara ini sendiri diyakini dapat khasanah batik Purworejo dirancang dari pra-
memberikan data yang akurat karena produksi yaitu tahap awal atau persiapan video
bersumber langsung dari pihak yang profil dengan memproses materi outline dari objek
mengetahui jelas tentang batikPurworejo. yang berisi shooting object, durasi, target audience,
b. Observasi tempat/ setting, budged, dan lainnya, sampai ke
Observasi dilakukan dengan mengamati tahap produksi yang mana tahap pelaksanaan
langsung di lapangan terhadap objek. shooting video profiledilakukan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengambil Identifikasi Dan Analisis Data
data berupafoto-fotodan pengambilan data Data Produk
berupa video shoot berkaitan dengan batik 1. Sejarah Batik “Adi Purwo” Purworejo
Purworejo. Kabupaten Purworejo merupakan
salah satu kabupaten yang telah lama
Metode Analisis Data memproduksi kain batik tradisional maupun
Dalam analisis permasalahan untuk batik kontemporer. Berawal dari batik
perancangan video profil ini menggunakan tradisional atau batik klasik Bagelenan di
5W+1H (What, Where, When, Why, Who daerah pesisir, batik Purworejo berkembang
dan How) karena dinilai lebih dengan memadukan corak batik klasik
tepatuntukmemecahkan permasalahan dengan corak ragam hias dari potensi yang
perancangan tersebut. ada di Purworejo. Sebagai kabupaten yang
berdekatan dengan kerajaan Mataram kuno,
DataPrimer Purworejo hingga saat ini masih meneruskan
Data primer atau data langsung yang adat dan budaya yang diwariskan oleh
dilakukan oleh perancang merupakan data yang kerajaan Mataram kuno mulai abad XI yang
didapat langsung dari pengamatan dan wawancara diantaranya adalah budayamembatik.
kepada narasumber, dalam perancangan ini ruang Perkembangan batik tulis di
lingkup hanya pada pengrajin batik atau produsen kabupatenPurworejomerupakan budaya turun
“Adi Purwo”, sehingga perancangan dapat sesuai menurun dari sesepuh atau orang yang
dengan tujuan. terdahulu, namun seiring perkembangannya
budaya membatik tersebut seakan mati suri
Data Sekunder hingga dikembangkan kembali pada ta hun
Data sekunder yang diperlukan 2006 dengan dibuatnya kelompok pengrajin

35
Andini Retno Astrini, Perancangan Video Profil Khasaah Batik..

batik Laras Ndriyo yang terdiri dari desa Purworejo. Saat itu ia masih memberi nama
Sumber Agung yang berjumlah kurang lebih dengan “Pesona Purworejo”, ternyata ragam
ada sepuluh orang dan di desa lainnya yaitu corak dengan potensi yang ada di
desa Grabag, Rejo Sari dan Kudu Kulon. Purworejo mempunyai daya tarik tersendiri
Sentra batik yang terdapat di kabupaten bagi dewan juri dan hal ini terbukti mampu
Purworejo tersebut di beberapa kecamatan membawa ragam corak tersebut masuk ke
yaitu kecamatan Banyu Urip, Bruno, dalam 20 besar dari dua ratus peserta.
Purworejo dan Bagelen. Kondisi dan 2. Filosofi Batik “Adi Purwo”Purworejo
potensi yang ada di kabupaten Purworejo Dikemukakan bahwa batik khas
sangat beragam, sehingga diangkat menjadi “Adi Purwo” dengan motif yang diangkat dari
ragam corak batik khas “AdiPurwo” potensi-potensi yang ada di Purworejo
Purworejo. Potensi seni dan budaya merupakan jenis batik kontenporer , bukan
ditampilkan dalam ragam corak penari tanpa alasan potensi-potensi tersebut
dolalak dan bedug Purworejo yang terbesar di menjadiragam hias corak batik “Adi Purwo”
Indonesia, potensi pertanian dan perkebunan melainkan karena adanya filosofi pada setiap
berupa manggis, durian dan empon-empon, potensi yang diangkat yang mewakilkan
potensi peternakan berupa kambing kabupaten Purworejo itu sendiri.
peranakan ettawa, potensi industri rakyat Pemberianragam hias potensi daerah
berupa makanan klanting, kue clorot dan gula memiliki makna tersendiri, gula kelapa
kelapa. Potensi-potensi tersebut yang merupakan industri rakyat di beberapa
dijadikan inspirasi dalam menciptakan motif wilayah kabupaten Purworejo, produksinya
batik khas “Adi Purwo” Purworejo yang mencapai 2-3 kwintal per hari, pemasarannya
merupakan batik kontemporer. hingga kota besar seperti Semarang,
Terdapat perbedaan antara batik Yogyakarta danSolo.
khas “Adi Purwo” Purworejo dengan batik Padi bermakna bahwa Purworejo
tradisional atau batik klasik, yang merupakan lumbung padi di eks Karesidenan
membedakan adalah ragam corak atau ragam Kedu, area penanaman yang luas ditunjang
hiasnya, batik tradisional dikenal denganmotif sistem irigasi teknis dan non teknis,
melati secontong, lung kenongo, nam kepang, menggambarkan kemakmuran. Buah manggis
laras ndriyo, pisang bali, limaran, lung dan durian merupakan produk unggulan dari
semongko, buntal kampuh, menyan kobar, bidang pertanian dan perkebunan di
sidoluhur, sidomukti, lelermengeng, parang, pegunungan, sedangkan empon-empon yang
kawung dan masih banyak motif tradisional berupa kencur, jahe, kunyit, kapulaga dan
lainnya. Sedangkan pada batik khas “Adi temulawak merupakan bahan pembuat jamu
Purwo” Purworejo motifnya berupa potensi- yang menjadi potensi yang dimiliki masyarakat
potensi yang ada di Purworejo dengan perbukitan. Kambing Ettawa yang merupakan
beragam potensinya. potensi besar yang dihasilkan dari
Desainer motif “Adi Purwo”, peternakan yang ada di Purworejo yang juga
Hartanti Hartomo, mengemukakan bahwa ide menjadi ikon utama dari kabupaten
tersebut diperoleh saat dirinya mengikuti lomba Purworejo. Klanting dan kue clorot
Karya Batik Nusantara tingkat nasional yang merupakan makanan yang dihasilkan dari
diselenggarakan di Balai Batik Yogyakarta. industri rakyat yang menjadi makanan khas
Saat itu dirinya mengangkat tema “Tradisi dan kabupaten Purworejodan biasanya digunakan
Modernitas Menuju Identitas”, ia sebagai oleh-oleh khas kabupatenPurworejo.
menampilkan batik bermotif potensi

36
Volume 21, Nomor 1, April 2018

Sedangkan ragam hias yang


biasanya digunakan pada bagian tumpal
yaitu penari nDolalak yang merupakan
potensi kesenian yang dimiliki kabupaten
Purworejo yang tumbuh sebagai hasil
akulturasi budaya barat dan timur, dan bedug
Pendowo yang merupakan bedug terbesar
yang ada di Indonesia yang terletak di
kabupaten Purworejo ini sebagai makna dari
potensi budaya yang sudah dikenal. Ada pula
bunga cengkeh yang merupakan aksesoris yang
terdapat pada kostum penari nDolalak. Dari
semua ragam hias motif yang ada Landasan Teori
menggunakan latar dengan hiasan pasiran 1. Batik
yang bermakna bahwa Kabupaten
Purworejo memiliki potensi sumber daya
alam yaitu pasirbesi.
3. Motif Batik “Adi Purwo” Purworejo

Adalah salah satu cara pembuatan


Gambar 1. Motif Durian dan Manggis
(Sumber: Dokumentasi Andini Retno Astrini) bahan pakaian. Selain itu,batik bias mengacu
pada dua hal. Pertama, adalah teknik
pewarnaan kain dengan menggunakan malam
untuk mencegah pewarnaan sebagian dari
kain. Dalam literature internasional, teknik ini
dikenal sebagai wax-resist dyeing. Kedua,
adalah kain atau busana yang dibuat
denganteknik tersebut, termasuk penggunaan
motif-motif tertentu yang memiliki
kekhasan. (Prasetyo, 2010:1) Batik Indonesia,
sebagai keseluruhan teknik, teknologi ,serta
pengembangan motif dan budaya yang terkait,
oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai
Gambar 2. Motif Manggis dan Corot
(Sumber:Dokumentasi Andini Retno Astrini) Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan
Gambar 3. Motif Tari nDolalak dan Non Bendawi (Masterpieces of The
(Sumber: Dokumentasi Andini
RetnoAstrini) Oral and Inteligence Heritage of Humanity)
Gambar 4. Motif Kambing Etawa sejak 2 Oktober2009.
(Sumber: Dokumentasi Andini Retno Astrini) Berdasarkan etimologi dan

37
Andini Retno Astrini, Perancangan Video Profil Khasaah Batik..

terminologinya, batikmerupakan rangkaian dan pencitraan yang baik terhadap suatu


kata mbat dan tik. Mbat dalam Bahasa Jawa perusahaan. Video profil adalah juga
diartikan sebagai ngembat atau melempar merupakan sebuah media yang efektif
berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata untuk dijadikan sebuah alat dalam
titik. Jadi, membatik berarti melempar titik- mempropagandakan sebuah perusahaan,
titik berkali-kali pada kain. Sehingga produk hingga sebagaimedia dalam
akhirnya bentuk-bentuk titik tersebut mengenalkan suatu potensi daerah.
berhimpitan menjadi bentuk garis. Selain itu, Metode ini mempunyai dua metode
batik juga berasal dari kata mbat yang komunikasi, yaitu audio dan visual
merupakan kependekan dari kata membuat, yang tentunya membuat penyampaian
sedangkan tik adalah titik. (Musman & Arini, propaganda ataupun promosi semakin
2011:1) Batik merupakan bahan kain yang efektif. Selain dikemas dalam format linier
sangat erat dengan nilai budaya masyarakat, (dioperasikan melalui media player seperti
sehingga batik tidak saja sebagai hasil produksi VCD atau DVD) yang dapat diproduksi
semata, tetapi juga merupakan hasil budaya melalui CD interaktif dan dioperasikan
dari suatumasyarakat. melalui computer (Produksi
2. Video Profil Indonesia:2007).
Video adalah teknologi Menurut Wawan Kuswandi
menangkap, merekam, memproses, (Kuswandi, 2011:47), video profil
mentransmisikan dan menata ulang gambar merupakan sebuah bentuk informasi yang
bergerak. Biasanya menggunakan film di dalamnya berisi tentang riwayat
seluloid, sinyal elektronik,atau media seseorang atau suatu perusahaan yang
digital. Video juga bias dikatakan sebagai telah mencapai sebuah kesuksesan di
gabungan gambar-gambar mati yang dibaca dalam hal produksi ataupun hasil karya
berurutan dalam suatu waktu dengan yang dihasilkan mempunyai sebuah
kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang keunikan dan dapat diterima oleh
digabung dinamakan frame dan masyarakat padaumumnya.Menurut Fred
kecepatan gambar disebutframe rate. Wibowo (2012: 34-36), video profil
Istilah itu berasal dari ilmu perusahaan merupakan video yang
fotografi di mana menggambarkan dibuat atau diproduksi untuk
mekanis “pintu” antara lensa kamera dan mengenalkan suatu perusahaan dan
film. Ketika sebuah foto diambil, pintu sebagai salah satu sarana untuk
terbuka sesaat dan film terkena cahay mempresentasikan sebuah perusahaan
ayang masuk. Kecepatan membuka dan atau kelompok tertentu. Dari beberapa
menutup dapat divariasikan semakin cepat penjelasan di atas dapat ditarik
kecepatan, semakin pendek periode waktu kesimpulan bahwa video profil adalah
terbuka, dan semakin sedikit cahaya jatuh sebuah media audio visual yang berisi
pada film. Kecepatan diukur dalam informasi tentang riwayat seseorang atau
sepersekian detik. Sebuah kecepatan 1/60 sebuah perusahaan untuk sarana
detik berarti bahwa tombol terbuka untuk mempromosikan hasil produksi dan
seperenampuluh detik. Sebuah keunggulan yang dimiliki kepada
kecepatan 1/500 adalah lebih cepat, dan masyarakat umum dalam bentukvideo.
1/10000 memang sangat cepat. 3. Komunikasi Visual
Berdasarkan teori yang dijabarkan Komunikasi visual adalah sebuah
oleh para ahli, video profil dapat diartikan rangkaian proses penyampaian informasi atau
sebagai sebuah rekaman yang ditayangkan
di TV atau media audio visual lainnya
yang merepresentasikan sebuah identitas

38
Volume 21, Nomor 1, April 2018

pesan kepada pihak lain. Komunikasi 2017, pukul; 21.13 WIB)


tersebut menggunakan media yang hanya
terbaca secara visual oleh indera penglihatan
atau mata. Visual sendiri berasal dari Bahasa Sedangkan video profile yang dibuat
Latin “videre” yang berarti melihat. Sedangkan oleh penulis merupakan video dengan jenis feature
komunikasi berasaldari Bahasa Inggris, yaitu semacam video dokumenter namun dikemas lebih
“communication” yang diambil dari Bahasa sederhana dan tidak mendetail seperti
latin “communio” yang berarti kebersamaan dokumenter. Narasumber yang digunakan oleh
(dalam Bahasa Inggris: common). Kemudian penulis juga tidak berbeda jauh seperti Jazid
komunikasi dianggap sebagai proses Bastomi selaku seniman batikdan perancang
menciptakan suatu kesamaan (commonness) busana serta Retno Andriastuti selaku pengrajin
atau suatu kesatuan pemikiran antara batik, namun disini penulis lebih menggunakan
pengirim (komunikator) dan pencetus awal diangkatnya kembali batik
penerima.(komunikan) (Anggraini, 2014:13) Purworejo yaitu Bapak H.Kelik Sumrahadi,
S.Sos. MM. selaku mantan Bupati Purworejo
Kajian Pustaka periode 2005- 2008 sebagai penguat data pada
Sebagai referensi kajian pustaka video yang dibuat oleh penulis. Tujuan dari
video profil adalah channel pada program video ini pun sama ingin mengenalkan batik
siaran TVRI Nasional Program : Kain khas Purworejo agar lebih dikenal luas, namun
Nusantara, yang ditayangkan pada tanggal : 31 penulis mengemasnya dengan plotline major yaitu
Mei 2017, pukul 14.00WIB. batik sebagaitokoh utamanya dan menggunakan
Program Kain Nusantara disini plot linier yaitu penulis menceritakan perjalanan
membahas konten tentang batik khas daerah batiktersebutsecaragarisbesardengan titik A dan
Purworejo yang dikenal dengan batik Adi Purwo, berakhir di titik D dengan melewati titik B dan
dengan penyajian video berupa berita informasi titik C secara berurutan, dan penulis juga tidak
yang menggunakan plot major dengan jenis plot menggunakan pembawa acara hanya
sirkuler (plot yang dimulai dari cerita A dan menggunakan voice over sebagai penjelas video
kembali lagi ke titik A). Dalam video ini plot tersebut agar lebih sederhana dan mudah
major adalah si kain batik Adi Purwo dan dicerna oleh audience karna nantinya penulis
plotnya diawali dengan lembaran macam- mengharapkan video ini digunakan di videotron
macam kain batik Adi Purwo lalu maupun mediasosial sebagai sarana pengrajin
menceritakan isi dan kembali lagi ke cerita untuk memasarkanhasil batiknya dan
awal. Video ini merupakan video berita yang mengenalkan ke masyarakatluas.
tujuannya memberikan berita atau informasi
tentang adanya kain tradisional khas Purworejo Analisa Data
dengan beberapa narasumbernya seperti Wakil 1. What
Bupati sebagai orang nomor dua di Purworejo, Apa permasalahan yang dihadapi
pengamat batik, seniman batik sampai kabupaten Purworejo dalam mempromosikan
pengrajin batiknya yang tujuannya memaparkan batik lokalnya? Dengan perkembangan
tentang berita adanya kain batik Adi Purwo tekhnologi yang canggih diberbagai aspek dan
yang jarang diketahui orang. terbatasnya kemampuan serta minimnya

Gambar 5. Resensi tayang batik Nusantara.


(Sumber: Capture Dok. TVRI, diakses 23 Juni
2017, pukul; 21.13 WIB)

Gambar 6. Resensi tayang batik Nusantara.


(Sumber: Capture Dok. TVRI, diakses 23 Juni

39
Andini Retno Astrini, Perancangan Video Profil Khasaah Batik..

pengetahuan yang tidak merata, pengrajin yang tepat untuk mengenal dan mulai
batikdi kabupaten Purworejo ini hanya dapat perduli dengan sekitarnya dan umur 65
mempromosikan batiknya di toko beberapa tahun adalah umur yang tepat sebagai orang
daerah, dari mulut kemulut, atau saat ada yang akan menceritakantentang batik
pameran kesenian atau pameran daerah. tradisional ini kepada penerusnya.
Dengan ini mereka membutuhkan video profil 6. How
sebagai cara untuk mengikuti perkembangan Bagaimana menginformasikan
tekhnologi yang ada untuk kepada masyarakat luas akan eksistensi
mempromosikan produk mereka yang dan kualitas dari batik Purworejo?Dengan
nantinya dapat digunakan diberbagai media dibuatnya video profil tentang batik khas
sosial seperti Facebook, Instagram, “Adi Purwo” kabupatenPurworejo ini
Youtubedan media sosial lainnya yang diharapkan dapat memberikan informasi
mampu dilihat lebih banyak orang. kepada target audience akan eksistensi
2. Where dan kualitas yang dimiliki batik kontenporer
Dimana saja media informasi video kabupaten Purworejo dengan cara
profil khasanah batik Purworejo akan mengunduh video profil tersebut ke
digunakan? Di media sosial seperti Facebook, mediasosial.
Instagram, Youtube atau media lainnya yang
sedang digemari dan di videotron. Dengan Kesimpulan Analisis
menggunakan media social yang memiliki 1. AspekProduk
bentuk pertemanan yang berantai sebagai Dalam aspek produk, Batik “Adi
media penyebaran video profil ini Purwo” menggunakan material yang
memungkinkan banyak orang yang melihat dan berkualitas serta pewarna yang cenderung
saling berbagi video ini, sedangkan di alami seperti sogan dan pewarna alami lainnya
videotron orang akan secara tidak sengaja dan jenis bahan yang digunakan untuk
melihat dengan sering ketika mereka melintas membatik dengan karakter motif yang unik
di jalan yang disediakan videotrontersebut. dari potensi alam maupun industri yang
3. When dihadirkan, membuat produk ini unggul dan
Kapan media informasi video profil berkualitas.
digunakan? Media informasi video profil ini 2. Aspek Pasar /Konsumen
akan mulai digunakan setelah lebaran yaitu 27 Jika dilihat dari material yang
Juni 2017. digunakan dan harga yang bervariasi dengan
4. Why berbagai jenis yang ditawarkan , pasar dapat
Mengapa kabupaten Purworejo menjangkau berbagai macam kalangan
membutuhkan media informasi ini? Karena konsumen dari yang bawah seperti
mereka harus mengikuti perkembangan konsumen yang biasanya dari pedesaan
tekhnologi yang ada agar lebih dikenal dan maupun konsumen menengah keatas yang
diminati banyak kalangan, maka video ini biasanya dari perkotaan bahkan
akan mulai dikenalkan ke target audience mancanegara batik ini mampu menyediakan
dengan cara mengunduh videoprofil ini ke kebutuhan pasar batik dengan berbagaiaspek
dalam aplikasi media social youtube lalu akan kebutuhan konsumen untuk oleh-oleh
di teruskan menggunakan Facebook, maupun sebagai kenang-kenangan.
Instagram , Line, Twitter dan Path.
5. Who Tujuan Komunikasi
Siapa yang akan menjadi sasaran Dalam perancangan Video Profil
khalayak pada video profil ini? Masyarakat ada tujuan komunikasi yang digunakan dalam
dengan kisaran umur 9 tahun sampai 65 pembuatannya, hal ini ditujukan untuk
tahun , karena umur 9 tahun adalah umur menyampaikan apa saja yang akan

40
Volume 21, Nomor 1, April 2018

diinformasikan kepada audience agar tepat permasalahan yang fokus, yaitu “batik “Adi
sasaran sehingga audience mengerti apa maksud Purwo”adalah batik khas Purworejo”.Video ini
dan tujuan yang ada di dalam video tersebut. ditunjang dengan narasi (voice over) yang
Mulai dari proses pra produksi, produksi, menyertai video dari awal sampai akhir.
hingga pasca produksi. Dalam video ini akan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang
dimasukkan pembahasan mengenai sejarah digunakan dalam penyampaian narasi
singkat(masa lalu) dan harapan-harapan(masa mengingat bahasa Indonesia merupakan
depan) pihak terkait terhadap batik “AdiPurwo”. bahasa persatuan yang dipahami sebagian
Melalui video ini, diharapkan audiens mengenal besar warga negara Indonesia. Narasi akan
batik “Adi Purwo” sebagai salah satu batik khas diiringi dengan musik instrumental dalam
kabupaten Purworejo sehingga memunculkan membangun mood, dengan isi dan gambaran
keinginan untuk mengenal lebih dalam kemudian seperti:
mengenalkannya kepada khalayak lebih luas di a. What to say
kemudianhari. Isi pesan dari video profil ini
adalah bagaimana kita perduli dan
Konsep Kreatif dapat melestarikan salah satu warisan
Target Audience perancangan ini budaya jangan sampai hilang, dengan
adalah masyarakat luas lokal maupun manca- dibuatnya alur ceritayang santai dan
negara yang tertarik pada kain tradisional. berurutan serta adanya penjelasan dari
Adapun pengambilan angle secara konsep cara pembuatan batik tersebut
menampilkan gambar yang menarik dan diharapkan audience mengerti akan
movement yang baik serta sentuhan estetika uniknya dan indahnya proses
diharapkan mampu memberi daya tarik pembuatan batik itu sendiri sampai
tersendiri pada perancangan video profil ini. menjadi kain yang indah. Seperti yang
1. TujuanKreatif dikatakan oleh salah satu narasumberdi
Tujuan kreatif perancangan video dalam video tersebut yaitu,”hidup
ini adalah mengemas informasi mengenai akan lebih indah dengan seni”.
batik “AdiPurworejo” ke dalam karya audio Membatik adalah salah satu seni dan
visual secara informatif, runtut, dan jelas harus dilestarikan, jika seni itu ada
dengan tidak lupa memasukkanunsur budaya pada hidup kita maka bangsa ini
Purworejo. Selain itu, video ini dikemas tidak akan kehilangan warisan
menarik dengan memperkaya visual agar budayanya.
audiens tertarik lebih dalam lagi untuk b. How to say
mengenal dan kemudian mengenalkan Bentuk pesan pada video ini
batik“AdiPurwo” Purworejo ke khalayak tersirat dari kata-kata yang
dengan jangkauan yang lebih luas. diungkapkan oleh narasumber dan
2. StrategiKreatif proses pembuatan batik itu sendiri,
Strategi kreatif dilakukan dalam karena dengan melihat langsung proses
upaya mencapai tujuan kreatif produksi pembuatan batiknya dan alam yang
video ini. Tak jarang, strategi kreatif dimiliki negeriini, audience akan kagum
dianggap sebagai hasil terjemahan dari dengan apa yang dimiliki daerahnya
bebagai informasi mengenai pesan yang akan dan berusaha untuk perduli dan
disampaikan ke dalam suatu posisi tertentu di mulai melestarikan serta
dalam komunikasi sesuai dengan tujuan mengenalkannya lebih luas lagi.
perancangan. Strategi kreatif pada
perancangan video ini berupa penyajian Konsep Media
gambaran cerita yang runtut dari opening Video ini berisi mengenai informasi
sampai akhir mengacup ada satu topik tahapan-tahapan produksi batik “Adi Purwo”

41
Andini Retno Astrini, Perancangan Video Profil Khasaah Batik..

mulai dari proses pra produksi, produksi, hingga metodologi yang diterapkan untuk mencapai
pasca produksi. Informasi tersebut akan tujuan media. Oleh karena itu, strategi media
disampaikan dalam bentuk narasi (voice over) yang dapat dikatakan sebagai usaha mencapai
menyertai video dari awal sampai akhir. Narasi khalayak yang disasar sehingga tepat sasaran
disampaikan dalam bahasa Indonesia karena berdasarkan apa yang telah
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan ditentukansebelumnya.
yang dapat dipahami oleh sebagian besar
wargaIndonesia. Plot Cerita /Alur
Video ini menggunakan pendekatan Sebuah cerita pasti memiliki plot atau
video dokumentasi dengan plot/alur cerita yang alur pada jalan ceritanya agar audience dapat
runtut dan jelas. Tidak lupa dalam perancangan memahami cerita yang dibuat, begitu juga pada
video ini kontinuitas menjadi hal yang sangat video profil ini yang menggunakan alur cerita
penting agar cerita menjadi satu kesatuan yang maju atau plot linier yang menceritakan secara
utuh dan dapat dengan mudah ditangkap berurutan dari titik A melalui titik B dan titik
maksud dan pesannya oleh audiens. Kontinuitas C serta berakhir di titik D ,dengan batik Adi
dapat berupa keruntutan jalan cerita, sudut Purwo sebagai plot line majornya.
pengambilan gambar dan frame size yang
bervariatif dengan tetap focus pada objek yang Sinopsis
didokumentasikan mengacu pada jalan Indonesia merupakan negara yang
ceritayang sudah ditentukan sebelumnya serta kaya akan budaya, salah satunya budaya
pencahayaan yang konsisten. membatik. Hampir disetiap daerah yang ada
di Indonesia memiliki kain batik khasnya,
Tujuan Media (VideoProfile) termasuk Purworejo.Purworejomerupakan salah
Selain tujuan komunikasi, adanya satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah ini
tujuan media yang digunakan dalam perancangan juga memiliki kain batik khasnya yaitu Batik “Adi
video profil sangat diperlukan dalam proses Purwo” Purworejo. Batik “Adi Purwo” ini
pembuatannya untuk meminimalisir salah sasaran merupakan batik kombinasi dari batik klasik
target audience. Agar tepat sasaran dibutuhkan Purworejo dengan motif baru yang terinspirasi
analisis yang tepat agar media yang diterapkan dari potensi-potensi yang ada di Purworejo
mencapai target sasarannya. Perancangan video seperti kambing etawa, buah manggis, buah
profil ini bertujuan untuk menjangkau target durian, celorot, geblek sampai dengan penari
audiens, yaitu semua kalangan yang berusia 9 dolalaknya. Batik “Adi Purwo” telah ada sejak
tahun sampai 50 tahun dengan segala jenis tahun 2006 dengan pengembangan motif
kelamin. Penggunaan video profil sebagai media kombinasiny yang juga disebut batik
penyampai informasi karena video sebagai salah kontenporer. Meskipun batik ini jarang
satu produk audio visual terasa lebih dekat dengan diketahui orang banyak, batik “Adi Purwo”
audiens karena apa yang ditampilkan secara visual tetapmenjaga eksistensinya dengan cara
realis atau sama dengan kondisi lapangan. Selain hadirdiberbagaipameran batik maupun pameran
itu, video juga memiliki kelebihan dapat industri kecil yang di adakan di kota Purworejo.
mengkomunikasikan suatu pesan atau informasi Sangat disayangkan batik ini kurang berkembang
dengan dua bahasa, yaitu bahasa gambar dan dari segi promosinya, keterbatasan pengrajin
bahasa suara, serta dapat diulang-ulang, praktis, batik dalam memasarkan hasil karyanya
mudah digandakan, danbiaya produksinya membuat batik ini hanya dikenal oleh kalangan
terbilang lebih murah daripada produksi film tertentu saja. Karenaitu video profil ini hadir
seluloid. untuk membantu para pengrajin dalam
memasarkan produknya dan mengenalkan batik
StrategiMedia “AdiPurwo” Purworejo lebih luas lagi melalui
Strategi media merupakan suatu teknologi media maupun media social yang sedang

42
Volume 21, Nomor 1, April 2018

popular. apabila tidak didukung oleh kegiatan komunikasi,


maka niscaya nilai keberhasilan dapat dikatakan
Kesimpulan kurang maksimal. Batik Kabupaten Purworejo
Sebagai produk budaya lokal, batik sebagai batik unggulan dan usaha baru
“Adi Purwo” yang pada awalnya merupakan dengan visualisasinya yang unik, telah mencoba
usaha sekelompok masyarakat kecil di Kabupaten menggali potensi daerah, dan ternyata mampu
Purworejo, pada akhirnya mampu menggerakkan membuat corak dan warnanya yang khas serta
ekonomi masyarakat setempat yang berdampak menjadi pendorong berputarnya roda ekonomi
dapat memajukan ekonomi kreatif dan sumber kreatif di suatu wilayah. Perlunya mengajak
daya manusiasetempat.Kegiatan ini mampu kerjasama dengan mitra kerja dalam upaya
menunjukkan lokalitas, warna, ciri dan bentuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan
baru pengembangan batik di wilayah kedu kegiatan ini, maka salah satunya adalah dengan
khususnya di kabupaten purworejo. Tidak hanya menciptakan serangkaian bentuk promosi yang
menghasilkan pola dan sajian visual yang khas, memadai. Untuk itu melalui perancangan video
namun lebih dari itu hasil varian batiktulis tangan profil ini kiranya dapat dijadikancontoh
“Adi Purwo” selain menjadi jati diri lokalitas bagaimana sebuah kegiatan industri memerlukan
wilayah, hadir disaat yang tepat yaitu mewarnai upaya itu.
budaya jaman, budaya visualkontemporer.
Dengan target anak muda dari kelas Daftar Pustaka
menengah ke atas, ciri motif, warna batikini Anggraini. (2014). Perbedaan Dan
dianggap dapat mengikuti selera jaman. Persamaan Kualitatif Dan
Namun semua usaha tersebut tidak akan Kuantitatif. Jakarta: Guna Dharma
berhasil dan menjadi komoditas yang kuat Press.
apabila tidak ditunjang oleh kegiatan promosi. Kuswandi, W. (2011). Komunikasi Massa
Untuk itu melalui Perancangan tugas akhir karya Sebuah Analisis Media Televisi.
video profil ini dapat memacu usaha perluasan Jakarta: Rieneka Cipta.
kegiatan batik khas Kabupaten Purworejo Musman, A., & Arini, A. B. (2011). Batik:
dengan brand batik “AdiPurwo”. Selama Warisan Adiluhung Nusantara,.
penyusunan video profil ini pada awalnya cukup Yogyakarta: Andi Offset.
mendapat kesulitan mengingat kegiatan Prasetyo, A. (2010). Batik: Karya Agung
membatik, untuk menghasilkan sebuah karya Warisan Budaya Dunia. Yogyakarta:
memerlukan waktu cukup lama, setidaknya 3 Pura Pustaka.
(tiga) bulan guna mendapatkan hasil kain batik Wibowo, F. (2012). Teknik Produksi
yang bermutu bagus, namun dengan segala Program Televisi. Yogyakarta: Pinus.
kesabaran,kesulitan ini dapat diatasi dengan
berusaha doa dan ketekunan
mendokumentasikan setiap kegiatandan
aktifitas membatik tersebut dengan menginap di
tempat perajin batik di beberapa lokasi, desa
dan wilayah kecamatan perajin batik di bawah
wadah batik “AdiPurwo”.

Saran
Di masa mendatang, bagi usaha
industri kerajinan sejenis, guna mendapatkan
peluang pasar yang lebih luas, maka kegiatan
tersebut perlu mendapatkan dukungan promosi
yang memadai. Sebuah usaha yang bagus namun

43

Anda mungkin juga menyukai