net/publication/375895024
CITATIONS READS
0 44
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Annas MARZUKI Sulaiman on 25 November 2023.
Editor:
Dwi Fadhila
Desainer:
Siska Wulandari
Penata Letak:
Dwi Fadhila
Proofreader:
Tim Mitra Cendekia Media
Ukuran:
viii, 55 hlm, 14,8 21 cm
ISBN :
978-623-176-301-3
Cetakan Pertama:
November 2023
v
BAB 5 PROSES PENCETAKAN BATIK DENGAN
TEKNIK CETAK TINGGI ________________________ 33
A. Alat dan Bahan ____________________________ 34
B. Tahapan Pencetakan Motif Batik pada Kain _____ 40
C. Evaluasi Hasil ______________________________ 44
vi - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Segala puja dan puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah
SWT yang telah memberikan pertolongan dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ini
dengan lancar.
Buku ini memberikan gambaran mengenai inovasi
dalam teknik pembuatan motif batik dan proses
pencetakannya. Selain menjadi identitas bangsa Indonesia,
saat ini batik sudah digemari seluruh lapisan masyarakat.
Namun pasaran patik Indonesia sekarang sudah dibanjiri
oleh batik dari luar negeri, terutama dari Cina, Vietnam, dan
Malaysia. Batik dari luar negeri tersebut harganya lebih
murah dan motifnya lebih modern sehingga digemari oleh
kalangan muda. Para pengusaha batik terutama pengusaha
kecil menegah khususnya di wilayah Semarang mengalami
kesulitan dalam pembuatan motif baru dan proses produksi
karena masih mengandalkan teknik tradisional sehingga
bisa terancam oleh masuknya batik dari luar negeri.
vii
Untuk itu diperlukan inovasi baru dalam pembuatan
motif dan teknik pembuatan batik dengan memanfaatkan
teknologi. Dalam buku ini dibuat desain motif batik
kontemporer Semarangan dengan motif vektor digital
bertemakan makanan tradisional khas Semarang yaitu
Tahu Petis dengan gaya modern kontemporer. Selain itu
juga berupa hasil inovasi teknik pencetakan batik dengan
metode cetak tinggi yang dilakukan semi manual, yaitu
perpaduan antara teknik digital dan manual untuk menekan
biaya dan efisiensi pekerjaan. Pembuatan motif
menggunakan software desain pada komputer, kemudian
dicetak dengan teknik cetak tinggi acuan cetak berupa
papan MDF yang digrafir dengan laser Engraving.
Diharapkan dengan adanya buku ini maka karya
batik printing kontemporer akan menjadi lebih efisien, serta
inovasi yang telah dilakukan mampu mempercepat proses
pembuatan batik, meningkatkan kualitas hasil dan
memperluas variasi motif dan teknik pembuatan batik.
Penulis
viii - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Kepopuleran Batik
Indonesia
1
A. Komoditas Batik di Indonesia
Batik sudah lama menjadi identitas bangsa Indonesia
yang sudah dikenal di seluruh dunia. Saat ini batik
sudah menjadi komoditas andalan bagi industri dan
perekonomian masyarakat yang mampu menghidupi
para pengusaha baik skala kecil sampai skala besar.
Pemasaran batik juga sudah demikian gencarnya
sehingga mudah ditemukan pasar-pasar, di toko-toko,
di butik-butik, maupun toko online dengan penjualan
sudah menjangkau seluruh Indonesia dan di luar negeri.
Batik secara resmi diakui sebagai warisan
budaya non bendawi dalam katagori Kemanusiaan
untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of
the Oral and the Intangible Heritage of Humanity), oleh
UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 (Triana &
Retnosary, 2020). Dengan adanya pengakuan secara
resmi terhadap batik dari lembaga internasional yaitu
UNESCO tersebut ternyata memiliki dampak positif
dengan meningkatnya jumlah permintaan terhadap
produk-produk batik hingga saat ini (Suliyanto et al.,
2015). Berdasarkan data dari Kemenperin, ekspor batik
pada tahun 2020 telah memperoleh capaian sebesar
2 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
532,7 juta dolar Amerika Serikat, sedangkan pada
triwulan ke I tahun 2021 telah mencapai 157,8 juta dolar
Amerika Serikat.
Karena kepopuleran batik Indonesia, saat ini
sudah banyak negara yang juga memproduksi batik
dengan skala besar seperti Cina, Vietnam, juga
Malaysia yang serius telah menjadikan batik untuk
komoditi ekspor. Negara-negara tersebut berinovasi
untuk mengembangkan teknik cetak batik dan meniru
batik Indonesia sehingga telah merebut pasar batik
asal Indonesia (Gareta:2021). Batik memiliki
keunggulan dengan modelnya yang simpel akan tetapi
masih bisa dipakai untuk keperluan acara-acara formal
maupun informal, selain itu harganya juga terjangkau
(Supriyatna, 2017).
4 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
penelitian ini dibahas dua permasalahan yaitu yang
pertama adalah merancang desain motif batik kreasi
baru atau kontemporer yang mencerminkan karakter
batik Indonesia namun bernuansa modern, motif batik
yang dibuat adalah motif batik kontemporer
Semarangan yang bertemakan kuliner khas Semarang
yaitu tahu petis dalam bentuk vektor digital. Yang
kedua adalah penciptaan alternatif metode pembuatan
motif batik dengan teknik printing yang baru yaitu
metode cetak tinggi, dengan pembuatan acuan
cetaknya menggunakan papan MDF yang digrafir
dengan laser engrafer yang efisien dalam
pembuatannya dan murah harganya.
Penulisan buku ini merupakan salah satu upaya
untuk mencari terobosan baru bagi industri yang
bergerak pada bidang kerajinan batik sehingga
diperoleh jalan, dalam upaya pembuatan motif batik
dengan penciptaan motif kontemporer namun masih
memiliki ciri khas Indonesia. Dengan teknik pembuatan
batik yang lebih inovatif, namun dengan proses
pembuatan mudah, cepat dan efisien dengan harga
murah, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
6 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Batik dan Teknik
Pembuatannya
7
A. Batik
Kata "batik" dalam istilah Bahasa Jawa, berasal dari
kata ambatik, yang terdiri dari dua suku kata yakni
amba artinya menulis serta sebuah akhiran tik artinya
titik kecil, tetesan atau juga berarti membuat titik.
Sehingga kata batik dapat diartikan menulis atau
melukis. Bila menggunakan pendekatan dari seni rupa,
pembuatan batik diawali dengan titik, kemudian
tersambung menjadi garis dan dikembangkan
sehingga menjadi suatu bentuk (Poerwanto dkk,
2012:217). Berbagai bentuk yang dilukiskan di atas kain
dapat disebut sebagai motif. Motif yang ada pada batik
biasanya berhubungan dengan berbagai faktor,
misalnya letak geografis, kondisi alam di sekitarnya,
dan juga adat istiadat. Bila dilihat dari sudut pandang
teknis, batik merupakan teknik celup perintang yang
menggunakan lilin sebagai penghalang warna dan juga
pola batik (Wulandari dkk, 2021:120). Teknik ini juga
bisa diaplikasikan pada beberapa bahan selain kain
misalnya pada bahan kayu.
8 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
B. Motif Batik
Ada banyak jenis motif batik yang ada di Indonesia.
Berbagai jenis motif batik tersebut secara garis besar
digolongkan menjadi dua, yaitu motif batik klasik atau
tradisional dan motif batik kontemporer atau kreasi
baru. Pada motif batik klasik, susunan motifnya terikat
oleh suatu aturan tertentu dan juga dengan isen-isen
tertentu. Apabila ada yang menyimpang dari aturan
yang sudah menjadi tradisi, maka bisa dikatakan telah
menyimpang dari batik tradisional (Nurcahyanti, 2018).
Sedangkan motif batik kontemporer atau motif batik
kreasi baru, merupakan hasil modifikasi dari motif batik
klasik. Motif batik klasik yang sudah mengalami
berbagai modifikasi juga dapat dikategorikan sebagai
batik kontemporer. Motif batik klasik juga bisa
dimasukkan pada batik kontemporer sebagai pengisi
atau pendukung motif batik, maka motif batik klasik
tersebut tidak memiliki makna lagi, atau hilang
maknanya. Sedangkan motif batik kontemporer
adalah semua jenis batik yang motif dan gayanya tidak
seperti batik klasik, tidak terikat oleh aturan tertentu
seperti isen-isen, selain itu juga memiliki sifat bebas
10 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
3. Teknik Printing, merupakan teknik pembuatan
batik jenis baru yang cara pembuatannya melalui
proses printing menggunakan alat cetak. Untuk
pewarnaan teknik batik printing ini hanya
menggunakan satu sisi kain saja, sehingga
prosesnya dapat dilakukan secara cepat dan
efisien.
4. Teknik Ikat Celup, yaitu teknik pembuatan batik
pada kain dengan cara mengikat sebagian kain
menggunakan tali, benang, atau papan sebagai
bahan penghambat atau perintang warna,
kemudian langsung dicelupkan ke dalam larutan
pewarna batik. Setelah diambil dari larutan
pewarna batik dan dibuka ikatannya, maka bagian
yang diikat menjadi tidak terkena warna
sedangkan bagian yang tidak diikat akan terkena
warna. Teknik pengikatan kain ini juga dikenal
dengan teknik jumputan.
5. Teknik Colet atau teknik Lukis, merupakan suatu
teknik mengoleskan pewarna pada kain dengan
kuas, atau teknik melukis motif langsung di atas
D. Batik Printing
Batik printing adalah jenis batik teknik pembuatannya
dicetak dengan metode cetak yang menggunakan alat-
alat cetak. Metode cetak yang biasa digunakan adalah
cetak sablon dan cetak digital. Pada cetak sablon,
membutuhkan film positif untuk pembuatan acuan
cetaknya sedangkan pada cetak digital tidak
memerlukan acuan cetak. Kedua metode ini
membutuhkan motif dalam format digital, dan
hasilnya sebenarnya bukan batik melainkan hanya
menghasilkan kain dengan gambar motif batik.
Kegiatan mencetak merupakan suatu proses
atau cara pemindahan tinta dari satu acuan cetak ke
bahan cetak seperti kertas, kain, plastik dan logam
dengan kecepatan dan tekanan tertentu dengan
tahapan-tahapan tertentu. Dalam bidak percetakan ini
terdapat beberapa teknik cetak di antaranya adalah:
12 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
1. Cetak Datar (Lithography) adalah teknik cetak
yang acuan cetaknya rata atau datar biasanya
berupa plat aluminium.
2. Cetak Tinggi (Relief Printing) adalah teknik cetak
yang acuan cetaknya yang terkena tinta adalah
bagian yang tinggi, misalnya adalah Letter Press
(acuan cetak dengan bahan keras) & Flexografi
(acuan cetak dengan bahan lunak/ elastis).
3. Cetak Dalam (Gravure Printing) adalah teknik cetak
di mana acuan cetak yang terkena tinta adalah
bagian yang dalam.
4. Cetak Saring (Screen printing) atau Cetak sablon
acuan cetaknya berupa kain nilon yang berlubang
(Agra, 2023:1).
14 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
laser engraving, laser marking dan laser cutting.
Teknologi penerapan laser engraving pada beberapa
bahan telah banyak digunakan terutama dalam
bidang proses manufaktur. Keunggulan laser
engraving ini dibanding dengan metode
konvensional atau manual adalah pada ketepatan
pengerjaan lebih baik dan proses gravir yang lebih baik
dan presisi (Irlanto, Marwanto and Suharjanto,
2022:212).
Dalam penelitian ini akan menggunakan mesin
laser Engraving sebagai pembentuk motif pada acuan
cetak. Laser Engraving adalah mesin yang digunakan
untuk memotong material yang bersifat keras seperti
logam dan kayu dengan pola rumit dengan waktu
proses yang cepat. Gas laser dan gas engraving
digunakan dalam proses pemotongan tersebut. Alat
pemotong pada laser engraving menggunakan gas
laser dengan cara melelehkan material (Rakasita dkk,
2016:98).
17
Batik Semarangan adalah batik yang diproduksi oleh orang
atau warga Kota Semarang dengan motif atau ikon kota
Semarang (Yuliati dalam Brian dkk, 2018:2). Motif-motif
batik Semarangan biasanya merupakan batik kontemporer
yang mengangkat ikon-ikon kota Semarang. Agar bisa
dicetak dengan teknik cetek tinggi motif batik perlu dibuat
dalam format digital menjadi motif digital.
Motif digital bisa dibuat dari gambar manual yang di
format menjadi vektor maupun gambar langsung
menggunakan komputer. Proses pembuatan batik printing
dibagi menjadi tiga berdasarkan proses penciptaan karya
seni yaitu
1. Proses perancangan yang terdiri dari pembuatan
motif batik dimulai dari pembuatan sketsa motif,
digitalisasi motif menggunakan software pengolah
vektor, pewarnaan, dan penyiapan file untuk acuan
cetak. Adapun motif batiknya berupa motif batik
kontemporer atau motif batik kreasi baru, yaitu hasil
modifikasi dari motif batik klasik.
2. Proses persiapan merupakan pembentukan acuan
cetak menggunakan bahan papan MDF dan Mdf. dan
18 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
3. Proses perwujudan yaitu proses pencetakan pada
kain batik putih polos menggunakan tinta offset.
20 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Gambar 3.1: Gambar tahu petis
Sumber: tribunnews.com
(2)
(1)
22 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
coklat kekuningan dan di sampingnya terlihat
visualisasi dari petis yang distilasi sehingga
berbentuk lengkungan berwarna hitam sesuai
dengan warna petis. Warna di dominasi oleh
coklat kekuningan yang menggambarkan
warna gorengan.
Dari hasil sketsa tersebut kemudian
motif batik dibuat digital dalam format fektor
menggunakan software Adobe Illustrator,
sehingga mudah diedit, mudah disimpan, dan
mudah didistribusikan.
d. Tahap penyusunan motif Tahu Petis
Motif batik Tahu Petis ini terdiri dari tiga unsur
utama yaitu motif tahu, motif petis, dan
kedelai, seperti yang terlihat di bawah ini:
24 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Gambar 3.6: Penyusunan motif Tahu Petis
Sumber: Annas, 2023
26 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
2. Konsep motif Batik Tahu Petis
Untuk unsur motifnya terdiri dari tiga komponen
yaitu:
a. Bentuk segi empat berwarna coklat yang
menggambarkan bentuk stilasi dari tahu pong
seperti terlihat pada gambar di bawah:
28 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Pembentukan Acuan
Cetak Tinggi dengan
Teknik Laser Engraving
29
Istilah batik printing sebenarnya diambil dari proses
pembuatannya yang menggunakan metode printing.
Berbeda dengan teknik batik lainya, batik printing dibuat
dengan menggunakan peralatan cetak misalnya dengan
alat cetak sablon (schreen printing) atau disebut juga cetak
saring dan juga ada yang menggunakan printer digital
(digital printing). Sehingga dalam pembuatannya biasanya
dibutuhkan desain motif digital terlebih dahulu yang di
proses menggunakan komputer.
Pada tahap ini adalah tahap pembentukan gambar
pada acuan cetak untuk teknik cetak tinggi yang berupa
papan MDF. Papan MDF ini biasa digunakan oleh seniman,
dan akademisi sebagai material karya seni grafis, seperti
yang terlihat pada gambar berikut:
30 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Gambar 4.1: Papan MDF
Sumber: Annas, 2023
.
.
.
.
32 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Proses Pencetakan Batik
dengan Teknik Cetak Tinggi
33
Pada bab ini dijabarkan urutan proses pencetakan motif
batik Tahu Petis pada permukaan kain katun dengan tinta.
Adapun tinta yang digunakan adalah tinta cetak offset
berbasis minyak yang dioleskan dahulu pada acuan cetak
dengan alat roll tinta secara manual.
34 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
2. Acuan cetak berupa papan MDF berukuran 20x20
cm yang sudah digrafir dengan motif Tahu Petis
36 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
6. Sekrap untuk mengambil tinta
38 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
10. Isolasi papan MDF2 sisi untuk menepelkan acuan
cetak pada plat besi penekan
40 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
a. Pelat besi disiapkan,
pada bagian bawah
diberi isolasi papan
MDF yang memiliki
rekatan atas dan
bawah (bolak-balik)
secara merata
b. Papan MDF
ditempelkan pada
pelat besi sesua
ukuranya
42 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
acuan cetak ditekan pada permukaan kain dengan
hati-hati dengan menyambungkan motif ke
samping kanan-kiri dan atas bawah.
44 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
katun dengan pewarnaan yang rata dan pekat.
Tinta ini mudah digunakan karena tanpa bahan-
bahan campuran, warna pilihan juga sangat
banyak dan bisa dicampur dengan mudah
sehingga bisa menghasilkan kombinasi warna
yang melimpah. Tinta jenis ini tidak mudah kering
sehingga pengerjaannya bisa lebih mudah akan
tetapi dibutuhkan waktu yang lama dalam
pengeringan kainnya
4. Proses pencetakan pada kain teknisnya seperti
pembuatan batik cap, bedanya adalah pada teknik
cetak tinggi ini langsung menggunakan tinta
sedangkan pada batik cap menggunakan malam
terlebih dahulu, jadi lebih cepat dan mudah dalam
proses pembuatannya.
5. Hasil akhir dari teknik cetak tinggi ini tidak kalah
dengan hasil dari teknik cetak sablon, asalkan
kekentalan tinta tepat, acuan cetak dan
permukaan kain bersih dari partikel debu maupun
kotoran lainya, permukaan kain juga harus rata.
Selain itu tekanan dari acuan cetak juga harus
46 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Pengembangan Motif Batik
dan Teknik Cetak Batik
Lebih Lanjut
47
Motif Batik Tahu Petis merupakan inovasi batik
Semarangan berformat vektor digital bertemakan
makanan khas Semarang, yaitu tahu petis. Motif batik ini
dibuat agar dapat mengangkat ikon kota Semarang dari sisi
makanan khasnya. Motif batik Semarangan dengan gaya
kontemporer ini dibuat simpel supaya mudah dibuat dan
dikembangkan, dan bisa menambah jumlah motif gaya
Semarangan, serta diharapkan memenuhi selera generasi
muda karena terkesan simpel dan modern.
Pembuatan motif batik dalam format vektor digital
menjadikan motif ini sangat mudah untuk dibentuk, diedit,
diwarnai, diaplikasikan, dipindahkan, dan disimpan dengan
aman, sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih mudah,
murah dan efisien. Motif batik dalam format digital ini juga
mudah untuk diaplikasikan untuk pembuatan acuan cetak
dengan teknik laser engrafer, atau untuk pembuatan film
negatif, maupun di cetak langsung dengan teknik cetak
lainya seperti printer digital dan keperluan cetak sablon
atau cetak saring dengan mudah.
Pencetakan motif batik pada kain katun dengan
teknik cetak tinggi menggunakan acuan cetak papan MDF
yang telah digrafir. Teknik ini terbukti mampu
48 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
menghasilkan bentuk motif yang bagus dan dengan
pewarnaan tinta ofset mampu menghasilkan warna yang
tajam. Tinta ofset terdiri dari warna dasar yaitu cyan,
magenta, yellow, black, dan warna khusus lainya seperti
warna emas dan perak, bisa menghasilkan jutaan warna
apabila bisa memadukan campuran warna yang ada. Warna
yang dihasilkan pada kain juga tidak luntur walau dicuci
dengan detergen akan tetapi menjadi lebih kaku.
BAB 6 Pengembangan Motif Batik dengan Teknik Cetak Batik Lebih Lanjut - 49
50 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Afrizal, M., & Karsa, S. I. (2023, January). Strategi Sales
Promotion D’pom Coffee Café Melalui Media Sosial
Instagram. In Bandung Conference Series:
Communication Management (Vol. 3, No. 1, pp. 179-
182).
51
Djatiprambudi, D. (2017, October). Penciptaan seni sebagai
penelitian. In Seminar Nasional Seni dan Desain
2017 (pp. 24-30). State University of Surabaya.
https://www.antaranews.com/berita/2438789/menperinbe
berapa-negara-serius-jadikan-batik-komoditas-
ekspor
52 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Nurcahyanti, D., & Affanti, T. B. (2018). Pengembangan
Desain Batik Kontemporer Berbasis Potensi Daerah
Dan Kearifan Lokal. Jurnal Sosioteknologi, 17(3), 391-
402.
54 - Pembuatan Batik Semarangan Motif Tahu Petis dengan Teknik Cetak Tinggi
Annas Marzuki Sulaiman, M.Sn., lahir di Kendari 1976,
menyelesaikan studi S-1 Program Desain Grafis Universitas
Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2001, dan S-2
program Pengkajian Seni Rupa di ISI Surakarta tahun 2015.
Sejak tahun 2010 hingga sekarang ini menjadi dosen tetap
di Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Desain
Komunikasi Visual di salah satu perguruan tinggi swasta
yang cukup terkenal di kota Semarang, Jawa Tengah. Buku
yang pernah ditulis di antaranya adalah Dasar dan
Implementasi Tipografi tahun 2023 Penerbit CV Mitra
Cendikia, Komunikasi Pemasaran dan Branding Tahun 2016
Penerbit PT. Indopustaka Sinergis Surakarta, dan beberapa
monograf.
55