Anda di halaman 1dari 7

Nama : Agung Nasrulloh

NIM : 048787017

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-


Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan
pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan
dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
Jawaban
1.a

B. Hubban berasal dari bahasa arab kata Hub, yang altinya kecintaan
atau kerinduan.
Hubban adalah kata kerja yang berafti mencintai sesuatu, bisa
seseorang atau benda.
C. Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman identk dengan asyaddu
hubban lillah. Hub altinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah
kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban beralti sikap yang
menunjukan kecintaan atau
kerinduan luar biasa. Lillah altinya kepada atau terhadap Allah. Dari
ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu
kondisi mental yang menunjukan kecendurungan atau keinginan luar
biasa terhadap Allah. Orang orang yang beriman kepada Allah beralti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapan atau kemauan yang dituntut Allah kepadanya.
D.

e.
Aqdun altinya ikatan, ketelpaduan, kekompakan. Qalbu adalah
potensi psikis yang berfungsi untuk memahami infonnasi.ini identik
dengan pikiran atau akal. Iqrar affinya pemyataan atau ucapan. Iqrar
bil lisaan dapat diafiikan dengan menyatakan dengan bahasa,baik
lisan atau tulisan. Amal bil arkan altinya perilaku gerakan perangkat
anggota tubuh. Perbuatan dalam kehidupan keseharian. yaitu;
kalbu.lisan , dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan
pendirian yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika
pengertian ini deterima, maka istilah imn identik dengan kepribadian
manusia seutuhya, atau pendirian yang konsisten. Orang yang
beriman beralti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan, dan
keterampilan.
F. Iman mentilllt dua ayat tersebut saya altikan sebagai bentuk
kecintaan dan kerinduan terhadap Allah SWT, dengan diwujudkan
secara bahasa bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah, dan bersaksi
bahwa nabi Muhammad SAW sebagai rasul dan utusan Allah, lalu
diterapkan dalam kehidupannya dalam bersikap sesuai perintah dan
larangan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik
dan tujuan penciptaannya. Namun, kesempumaan manusia lebih
ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan
tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
A.

Proses penciptaan langit dan bumi selta fenomena bergantinya Siang


dan malam adalah tanda-tanda kebesaran Allah SW T. Proses itu
dianggap biasa Oleh Sebagian manusia, tetapi dalam al quran proses
tersebut adalah tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Orang
yang tidak menggunakan akalnya secara baik dan benar meanggap
proses tersebut biasa dan bahkah meremehkan proses tersebut. Tetapi
bagi yang berakal proses tersebut sebagai bukti kebesaran Allah SWT
seabagai Maha Pencipta selunlh alam jagad raya beselta isinya ini.
Manusia yang berakal tersebutadalah manusia yang selalu mengingat
Allah SWT ketika ia beraktivitas. Penciptaanlangit dan bumi Oleh
Allah SWT membuat ia befiman dan memohon dipilahara darisiksa
api neraka yang menyala-nyala.
B.

C. Pada hakikatnya manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh


Allah. Namun manusia memiliki kedudukan yang paling mulia
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Zat yang berisfat lahir dan
gaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling
sempuma. Manusia mempunyai anggota badan, khususnya otak dan
jantung yang berfungsi sebagai mekanisme biologi yaitu seperangkat
subsistem dalam sistem tubuh manusia untuk menunjukan
keberadaanya (eksistensinya). Kelengkapan manusia tidak hanya dari
wujud fisiknya saja, akan tetapi juga dalf kenyataan non fisik yang
justlil tidak dimiliki merasa, bersikap , dan berserah diri seita
mengabdi yang mempakan mekanisme , keiiawaan sebagai makhluk
Allah.
3. a. Dilihat secara bahasa masyarakat yang mempakan serapan dari
bahasa Arab yang
bennakna "bersama". Tenninologi masayarakat pada umumnya
menijuk pada sosiologi. Masayarakat mempakan suatu peigaulan
hidup, Oleh karena manusia itu hidup bersama. Masayrakat
mempakan sistem yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya,
ahli sosiolog tennasyhur , Emile Durkheim menyatakan bahwa
masyarakat mempakan suatu kenyataan yang obyektif secara
mandiri , bebas dali individu-individu yang mempakan anggota-
anggotanya. Muhammad Amin Al-Misri mengatakan bahwa
masyarakat adalah jalinan kesatuan yang terdiri dari hubungan-
hubungan sosial. Kesimpulannya masyarakat adalah sejumlah
individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah teffentu, bergaul
dalam jangka waktu yang ;ama sehingga menimbulkan kedaran pada
diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.
b. untuk mewujudkan keinginan tersebut manusia hams melakukn
interaksi sosial dengan sesamanya. Dengan adanya pergaulan dan
interaksi tersebut maka akan tercipta suatu pergaulan hidup.
Hubungan sosial tersebut menumbuhkan kesadaran di antara individu-
individu akan pentingnya keberadaan yang lain.. Namun demikian,
karena individu- individu di dalam hubungan sosial itu memiliki
karakter masing — masing dan karenanya dimungkinkan terjadinya
peltentangan dan konflik, maka untuk menjaga keteltiban dan
keajekan, diperlukan suatu aturan atau noma yang mengatur
hubungan sosial tersebut. Atas dasar uraian tersebut , maka asal usul
pembentukan masyarakat bennula dari fitrah manusia untuk bersama
dengan orang lain, lalu terbentulah hubungan sosial yang melahirkan
aturan atau norma. Ada tiga unsur pokok pembentuk masyarakat ;
individu-individu yang membangun kelompok, hubungan sosial , dan
aturan.
c. Masyarakat madani yang dicontohkan Oleh Nabi Muhammad SAW
adalah masyarakat adil, terbuka, dan demokratis, dengan landasan
takwa kepada Allah dan kepada ajaran- Nya. Takwa kepada Allah
adalah semangat ketuhanan yang diwujudkan dengan membangun
hubungan yang baik dengan Allah dan manusia. Hubungan itu tentu
saja hams dilandasi dengan berbudi luhur dan akhlak mulia. Dalam
konteks ini menjadi jelas masyarakat madani adalah masyarakat
berbudi luhur mengacu kepada kehidupan masayarakat berkualitas
dan beradab.

Anda mungkin juga menyukai