Para mahasiswa yang berbahagia selamat bertemu kembali dengan pembelajaran mata
kuliah Teori Karawitan. Pertemuan kali ini saya ingin mengajak anda untuk
mempelajari tentang salah satu notasi yang biasa digunakan di dalam Karawitan
Sunda, yaitu yang dikenal dengan notasi da mi na. Tentu saja bagi siapa pun yang
mempelajari karawitan Sunda, penguasaan notasi damina merupakan hal yang sangat
penting, karena notasi merupakan salah satu media alternatif di dalam berbagai
kegiatan karawitan.
Notasi da – mi – na adalah notasi yang diciptakan oleh seorang tokoh
karawitan tradisional Sunda yang bernama Raden Mahyar Angga Kusumadinata pada
tahun 1925. Sejak diciptakannya notasi ini hingga sekarang, Notasi da – mi – na ini
lebih popular dan bahkan lebih banyak digunakan baik di dalam proses pembelajaran
musik tradisional Sunda maupun untuk kepentingan lainnya.
Notasi da – mi – na ditulis dengan menggunakan lambang-lambang angka dari mulai
angka satu (1) hingga angka lima (5). Secara rinci dapat dijelaskan bahwa:
Angka 1 dibaca da
Angka 2 dibaca mi
Angka 3 dibaca na
Angka 4 dibaca ti, dan
Angka 5 dibaca la.
Untuk membedakan tinggi rendahnya nada digunakan tanda titik yang
diletakan di bawah dan di atas nada. Tanda titik yang ditempatkan di atas nada, dibaca
rendah. Sedangkan yang diletakan di bawah nada, dibaca tinggi. Perhatikan contoh
berikut.
Contoh :
2 = rendah
2 = tinggi
Notasi da – mi – na biasa disebut dengan notasi relatif atau notasi lagu. Disebut notasi
lagu, karena notasi ini biasa digunakan untuk menuliskan lagu.
1 - - 2 - - 3 - - 4 - - 5 - - 1
da mi na ti la da
Tanda titik pada notasi da-mi-na selain untuk menentukan tinggi rendahnya nada yang
akan dibaca, tetapi jika diletakan di depan nada yang ditulis, maka nilai nada yang
berada di belakangnya harus dibaca panjang karena ditambah dengan nilai titik yang
ada di depannya. Selain menggunakan angka satu (1) sampai dengan lima (5), pada
notasi da-mi-na ini juga menggunakan angka nol (0). Angka nol pada notasi ini
digunakan untuk menuliskan tanda berhenti/istirahat.
Notasi Da-mi-na ini banyak digunakan oleh para seniman Sunda, terutama pada
sekolah-sekolah karawitan yang ada di daerah Jawa Barat. Penguasaan baca tulis
notasi ini sangat penting untuk dapat mempelajari berbagai karya karawitan yang
telah dituliskan oleh pendahulu kita. Perhatikan contoh di bawah ini.
Untuk dapat membaca notasi sebuah lagu, terlebih dahulu Anda harus menghapal
nama-nama not dan tanda bacanya. Oleh karena itu hapalkanlah nama-nama lambang
nada tersebut di atas, agar memudahkan Anda dalam membacanya. Untuk menghapal
notasi da-mi-na ini, bacalah dengan baik beberapa notasi lagu dalam beberapa lagu
model berikut di bawah ini.
AYUN AMBING
Contoh :
3- dibaca ni
1- dibaca di
2+ dibaca meu
5+ dibaca leu, dan seterusnya
NO NOTASI NILAI
1. 2 1 3 4 5 Semua not memiliki nilai
satu ketuk.
2. Semua not memiliki nilai
2 1 3 4 5 1 setengah ketuk.
3. Tanda titik memiliki nilai
. 2 1 3 4 5 setengah ketuk.
4. Tanda titik memiliki nilai
. 2 1 3 4 5 satu ketuk.
. Not/nada mi (2) memiliki
2 . 1 3 4 5 nilai satu setengah ketuk.
6. Tanda nol (0) memiliki
0 2 0 3 0 5 nilai setengah ketuk.