Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INFRASTRUKTUR

“GEDUNG KELAS PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH”

Disusun oleh :

Hosea Aldo Wahyu Raditya ( 190217879/ TS )


Yakub Pandhu Wicaksono ( 190217890 / TS )
Aleksander Sitorus ( 190217894 / TS )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2022
BAB Ⅰ
PERENCANAAN ATAP

A. PERENCANAAN GORDING, SAGROD DAN PEMBEBANAN KUDA-


KUDA

Jarak antar gording = 1,396 m


Ꝋ = 57⁰
Jarak antar kuda kuda = 3,5 m
Masa atap = 60 kg
Massa plafond = 20 kg
Berat gording = 77,40 kg/m (diperkirakan)
1. Berat Gording dan profil yang digunakan
a. Dead load
Berat sendiri : 77,40 kg/m = 0,774 kN/m
Berat atap : 1,396 / cos 57 x 0,6 = 1,5379 kN/m
Berat plafon : 1,396 x 0,2 = 0,2792 kN/m
Total : = 2,5911 kN/m

b. Live load : 1 kN
Total dead load + Live Load = 3,5911 kN/m

2. Diameter sagrod yang diperlukan

Ft,D : 4x(4,2/3 x 2,5911 x sin 57 ) = 12,1692 kN


Ft,L : 4/2 x 1 x sin 57 = 1,6773 kN
Ft,U : 1,4 x 12,1692 = 17,0369 kN
Ft,U : 1,2 x 12,1692 + 1,6 x 1,6773 = 19,7205 kN
Dipilih Ft,U 19,7205

Asr : (19,7205 x 10^3) / (0,9 x 240) = 91,2986 kN


D : 91,2986 / (22/7) = 29,0495

3. Beban Kuda kuda (beban mati, beban hidup dan beban Angin)
Beban kuda kuda
a. Beban P1:
Berat sendiri kuda-kuda = 0,767/2× 0,25 = 0,0958 kN
Berat gording = 4,2 x 0,774 = 3,2508 kN
Berat atap = (0,767/2+1)/cos57×4,2×0,6 = 6,4013 kN
Berat plafond = (0,767/2+1)×4,2×0,38 = 2,2081 kN
Beban P1 = 11,956 kN

b. Beban P2:
Berat sendiri kuda-kuda = 0,767×0,25 = 0,1917 kN
Berat gording = 4,2 x 0,774 = 3,2508 kN
Berat atap = (0,767/cos57)×4,2×0,6 = 3,5488 kN
Berat plafond = 0,767×4,2×0,38 = 1,2241 kN
Beban P2 = 8,2154 kN

c. Beban P3:
Berat sendiri kuda-kuda = 0,767×0,25 = 0,1917 kN
Berat gording = 2×4,2×0,774 = 6,5016 kN
Berat atap = (0,767/cos57)×4,2×0,6 = 3,5488 kN
Berat plafond = 0,767×4,2×0,38 = 1,2241 kN
Beban P3 = 11,4662 kN

d. Beban Merata
P3/P4 = 11,4662
L=4
q=…
P3/P4 = (q.L)/2
11,4662 x 2 = q x 4
22,9324 / 4 = q
q = 5,7331 kN/m
e. Beban P4
Berat sendiri kuda-kuda = 0,767×0,25 = 0,1917 kN
Berat gording = 2×4,2×0,774 = 6,5016 kN
Berat atap = (0,767/cos57)×4,2×0,6 = 3,5488 kN
Berat plafond = 0,767×4,2×0,38 = 1,2241 kN
Beban P4 = 11,4662 kN

f. Beban P5
Berat sendiri kuda-kuda = 0,767×0,25 = 0,1917 kN
Berat gording = 4,2 x 0,774 = 3,2508 kN
Berat atap = (0,767/cos57)×4,2×0,6 = 3,5488 kN
Berat plafond = 0,767×4,2×0,38 = 1,2241 kN
Beban P5 = 8,2154 kN

g. Beban P6
Berat sendiri kuda-kuda = 0,767/2× 0,25 = 0,0958 kN
Berat gording = 4,2 x 0,774 = 3,2508 kN
Berat atap = (0,767/2+0,321)/cos57×4,2×0,6 = 3,2597 kN
Berat plafond = (0,767/2+0,321)×4,2×0,38 = 1,1244 kN
Beban P6 = 7,7307 kN

Beban Angin

 Beban W1 = (0,767/2 + 1)/cos 57× 0,3 × 4,2 × 0,25 = 0,8002 kN


 Beban W2 = 0,767/cos 57× 0,3× 4,2× 0,25 = 0,4436 kN
 Beban W3 = ½ (0,767/cos 57)× 0,3×4,2× 0,25 = 0,2218 kN
 Beban W4 = ½ (0,767/cos 57)× -0,6 × 4,2 × 0,25 = -0,4436 kN
 Beban W5 = 0,767/cos 30× -0,6 × 4,2 × 0,25 = -0,8872 kN
 Beban W6 = (0,767/2 + 0,321)/cos 57× -0,6 × 4,2 × 0,25 = -0,8149 kN
LAMPIRAN
3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500

45°

2228
3497

10600

8600
57°

2150
1000 767 767 767 4000 767 767 767 321
45°

1148

600

4775 25650 4775


KELOMPOK 2
1. HOSEA ALDO W.R
(190217879)
2. ALEKSANDER SITORUS
(190217894)
3. YAKUB PANDHU W.
(190217890)
GEDUNG KELAS PONDOK PESANTREN

39450

3000 3000 4500 4500 4500 4500 3000 3000

45°
KK KK KB KB KB KB KB KK KK
G

G
1/2 KK

8300
1/2 KK
G

N
45°

PLAT ATAP G PLAT ATAP


BETON BETON
G

23650

DENAH ATAP
KELOMPOK 2
1. HOSEA ALDO W.R
(190217879)
2. ALEKSANDER SITORUS
(190217894)
3. YAKUB PANDHU W.
(190217890)

GEDUNG KELAS PONDOK PESANTREN

6400 1500 2050 1500 5400 5750 5400 1500 2050 1500 6400

TOILET TOILET

4300

4300
PUTRI PUTRA

KANTIN PUTRI KANTIN PUTRA


4000 DAPUR

4000
KANTIN PUTRI KANTIN PUTRA
3400

3400
1700

1700
4700 3550 5400 5400 3550 4700

1625 2500 1625

DENAH KANTIN LANTAI 1


KELOMPOK 2
1. HOSEA ALDO W.R
(190217879)
2. ALEKSANDER SITORUS
(190217894)
3. YAKUB PANDHU W.
(190217890)
GEDUNG KELAS PONDOK PESANTREN

6400 1500 2050 1500 5400 5750 5400 1500 2050 1500 6400

TOILET TOILET

4300

4300
PUTRI PUTRA
PERPUS PERPUS
PUTRI RUANG RUANG RUANG PUTRA
KELAS KELAS KELAS

4000

4000
MENGAJI MENGAJI MENGAJI
3400

3400
1700

1700
4700 3550 5400 5400 3550 4700

1625 2500 1625

DENAH KANTIN LANTAI 2


KELOMPOK 2
1. HOSEA ALDO W.R
(190217879)
2. ALEKSANDER SITORUS
(190217894)
3. YAKUB PANDHU W.
(190217890)

GEDUNG KELAS PONDOK PESANTREN

6400 1500 2050 1500 5400 5750 5400 1500 2050 1500 6400

TOILET TOILET

4300

4300
PUTRI PUTRA
PERPUS PERPUS
PUTRI RUANG RUANG RUANG PUTRA
KELAS KELAS KELAS

4000

4000
MENGAJI MENGAJI MENGAJI
3400

3400
1700

1700
4700 3550 5400 5400 3550 4700

1625 2500 1625

DENAH KANTIN LANTAI 3


BAB Ⅱ
DESAIN BATANG KUDA KUDA BAJA

A. Pemodelan Kuda-Kuda Baja pada Sap2000

Menggunakan profil 2L (60x60x6-10)

Beban mati (P1 – P6)


Beban angin (P1 – P6)

Setelah itu, di run dan kemudian berhasil


Kemudian, Start steel design/check of structure

B. Rekapitulasi Gaya Batang

a. Eksterior
 Batang tekan = 7,371 KN (L = 1,396 m)
 Batang Tarik = 7,348 KN (L = 1,396 m)

b. Interior
 Batang Tarik = 13,081 KN (L = 2,434 m)
 Batang tekan = 6,5 KN (L = 2,304 m)

C. Rencana Elemen Kuda kuda Limas


Profil: 2L60X60X6
a 691 mm2 b 60 mm
Ix=IY 228000 mm4 h 60 mm
ix=iy 18.2 mm
Cx=Cy 16.9 mm
t 10 mm
j 2673 mm4
G 77200 Mpa
Angka Rasio 0.3 SNI
E 200000
Ag 1382 mm2
Ixg 456000 mm4
Iyg 890821 mm4
rxg 18 mm
ryg 25.3887 mm
X0 0 mm
Y0 14.65 mm
r0 1189.17 mm2
H 0.81952

Batang Tekan

Batang Tekan Eksterior

Pemeriksaan tekuk lentur


profil 2L60x60x6
b= 60 t= 6
λ= b/t = 10
E= 200000 Fy= 250 Mpa
λr= 12.7279

Batang nomor: frame


Batang Tekan: 7.371 Kn L= 1.396 m 4
Batang tarik: 7.347 kn L= 1.396 m 6

Karena λ = 10, kurang dari λ r= 12,73 maka penampang non-lansing


Kesimpulan: penampang langsing/non-langsing
• Apabila rasio lebar terhadap tebal (b/t) dari elemen tekan tidka
melebihi nilai λr, maka penampang dikategorikan sebagai
penampang non langsing.
• Apabila rasio lebar terhadap tebal (b/t) melebihi λr, maka
penampang dikategorikan sebagai penampang langsing.

K= 0.65 Sendi-rol (Rx) = 18.2


L= 1396
Pemeriksaan tekuk lentur terhadap sumbu X-X
KL/rx = 49.8571
Fe = 794.1
4,71*(SQRT(E/Fy)) 133.219
=
KL/rx = 49.8571 > 4,71*(SQRT(E/Fy)) 133.219

Sehingga diambil Fcr dari


persamaan
= 522.5175247

Seharusnya Fcr = 0.658

Persamaan Fcr yang digunakan:


Nilai Fcr ditentukan sebagai berikut :

• Jika ≤ √ atau

[ ]

• Jika > √ atau

Komponen struktur tekan tersusun yang terdiri dari dua buah profil yang disambungkan dengan
menggunakan alat sambung baut ataupun las, ditentukan seperti ketentuan pada pemeriksaan
tekuk lentur dan tekuk lentur torsi, dengan modifikasi pada nilai KL/r sebagai berikut :
• Untuk sambungan yang dibaut kencang penuh

( ) √( ) ( )

• Untuk sambungan yang dilas atau disambung dengan baut pra Tarik
 Bila a/ri ≤ 40
( ) ( )

 Bila a/ri > 40

( ) √( ) ( )

Dengan :
( ) rasio kelangsingan dimodifikasi dari komponen struktur tersusun

( ) rasio kelangsingan dari komponen struktur yang bekerja sebagai satu kesatuan
pada arah tekuk yang diperhitungkan
Ki = 0,5 untuk profil siku yang disusun saling membelakangi
= 0,7 untuk profil kanal yang saling membelakangi
= 0,86 untuk semua kasus lainnya
a = jarak antar penghubung (mm)
ri = radius girasi minimum dari setiap komponen (mm)

Pemeriksaan Terhadap Tekuk Lentur Torsi

a= 1396 mm
a/r = 76.7033 > 40 Maka
gunakan
Kesimpulan: a/ri <= 40 atau >= 40
Jadi, rumus yang digunakan:

Ki 0.5
(KL/r)m= 62.9014 62.90138015 > 4,71*(SQRT(E/Fy) 133.219
Karena )=
=
fe = 498.895

Nilai Fcr ditentukan sebagai berikut :

• Jika ≤ √ atau

[ ]

• Jika > √ atau

Fcry = 437.531
G= 77200 J= 3033
A= 1880 r0= 1591.19
Fcrz= 78.2727 Mpa
Fcr= 75.279 Mpa

Fcr yang digunakan adalah yang memiliki nilai lebih kecil:

Pn = 127372
= 0.9
Fcr = 75.279
Ag = 1880
Gaya tekan maksimum: dari sap batang tekan

Kalau Pn lebih besar dari gaya tekan maksimum maka aman

Batang Tekan Interior

Pemeriksaan tekuk lentur


profil 2L60x60x6
b= 60 t= 6
λ= b/t = 10
E= 200000 Fy= 250 Mpa
λr = 12.7279

Batang nomor: frame


Batang Tekan: 6500 Kn L= 2.304 m 11
Batang tarik: 13.081 Kn L= 2.434 m 15

Karena λ = 10, kurang dari λr= 12,73 maka penampang non-lansing


Kesimpulan: penampang langsing/non-langsing
• Apabila rasio lebar terhadap tebal (b/t) dari elemen tekan tidka melebihi nilai λr, maka
penampang dikategorikan sebagai penampang non langsing.
• Apabila rasio lebar terhadap tebal (b/t) melebihi λr, maka penampang dikategorikan sebagai
penampang langsing.

K= 0.65 Sendi-rol (rx) = 18.2


L= 2304

Pemeriksaan tekuk lentur terhadap sumbu X-X

KL/rx = 82.2857
Fe = 291.528
4,71*(SQRT(E/Fy)) =133.219

KL/rx = 82.2857 > 4,71*(SQRT(E/Fy)) 133.219


Sehingga diambil Fcr dari
persamaan
= 191.8256806
Seharusnya Fcr itu = 0.658
Persamaan Fcr yang digunakan:
Nilai Fcr ditentukan sebagai berikut :

• Jika ≤ √ atau

[ ]

• Jika > √ atau

Komponen struktur tekan tersusun yang terdiri dari dua buah profil yang disambungkan dengan
menggunakan alat sambung baut ataupun las, ditentukan seperti ketentuan pada pemeriksaan
tekuk lentur dan tekuk lentur torsi, dengan modifikasi pada nilai KL/r sebagai berikut :
• Untuk sambungan yang dibaut kencang penuh

( ) √( ) ( )

• Untuk sambungan yang dilas atau disambung dengan baut pra Tarik
 Bila a/ri ≤ 40
( ) ( )

 Bila a/ri > 40

( ) √( ) ( )

Dengan :
( ) rasio kelangsingan dimodifikasi dari komponen struktur tersusun

( ) rasio kelangsingan dari komponen struktur yang bekerja sebagai satu kesatuan
pada arah tekuk yang diperhitungkan
Ki = 0,5 untuk profil siku yang disusun saling membelakangi
= 0,7 untuk profil kanal yang saling membelakangi
= 0,86 untuk semua kasus lainnya
a = jarak antar penghubung (mm)
ri = radius girasi minimum dari setiap komponen (mm
Pemeriksaan Terhadap Tekuk Lentur Torsi

a= 2304 mm
a/r = 126.593 > 40 Maka
gunakan

Kesimpulan: a/r <= 40 atau

>= 40Jadi, rumus yang

digunakan:

Ki 0.5
(KL/r)m= 103.814 103.8143122 > 4,71*(SQRT(E/Fy) 133.219
Karena )=
=

fe = 183.154

Nilai Fcr ditentukan sebagai berikut :

• Jika ≤ √ atau

[ ]

• Jika > √ atau

Fcry = 160.626
G= 77200 J= 3033
A= 1880 r0= 1591.19
Fcrz= 78.2727 Mpa
Fcr= 68.5185 Mpa
Fcr yang digunakan adalah yang memiliki nilai lebih kecil:
Teta c Pn = 115933
c= 0.9
Fcr = 68.5185
Ag = 1880
Gaya tekan maksimum: dari sap batang tekan
Kalau Pn lebih besar dari gaya tekan maksimum maka aman
Batang Tarik Eksterior

Kondisi leleh tarik


Pn =
FyAg
Fy= 250 Mpa
Ag = 1382 mm2
Pn = 345500

Perhitungan Kelangsingan Batang


Tarik
L= 1396 mm r= 18.2 mm
λ= 76.7033 <300

Pemeriksaan Leleh tarik


pn = FyAg = 310950 kn > Pu aman 13.081
kN
Pu = (Dari sap batarng tarik)

Batang Tarik Interior

Kondisi leleh tarik


Pn =
FyAg
Fy= 250 Mpa
Ag = 1382 mm2
Pn = 345500

Perhitungan Kelangsingan Batang


Tarik
L= 2434 mm r= 18.2 mm
λ= 133.736 <300

Pemeriksaan Leleh tarik


pn = FyAg = 310950 kN > Pu aman 13.081
kN
Pu = (Dari sap batarng tarik)
BAB Ⅲ
DESAIN SAMBUNGAN KUDA KUDA BAJA

A. PERANCANGAN SAMBUNGAN KUDA KUDA

 Mencari y1 dan y3

Didapatkan nilai (X0,Y0) = (17 ; 17), dari gambar tabel di

atas (60x60x6)Sehingga didapatkan nilai Y1 dan Y3 :


Y1 = 17 mm
Y3 = 60-17 = 43 mm
 Mencari panjang L1 dan L2

Langkah mencari panjang L1 dan L2

digunakan rumus :Pu x y1 = kekuatan las x L


 Tebal efektif las sudut
tebal efektif las sudut (te) = 0,7 × 6 = 4,2

 MENGHITUNG KEKUATAN LAS MEMANJANG (Rnwl) dan LAS


MELINTANG(Rnwt)
Rnwl = (0,6FEXX)Awe = 0,6 × 485 × 4,2 × (2×45,852)= 112080,6288 N =
112,080 kN

 MENGHITUNG KUAT TARIK DESAIN


∅𝑅 = 0,75 × 112,080 kN = 84,06 kN
LAMPIRAN
KELOMPOK 2
1. HOSEA ALDO W.R
(190217879)
2. ALEKSANDER SITORUS
(190217894)
3. YAKUB PANDHU W.
(190217890)

L1
42,8

y3

60
(17,2 ; 17,2)
17,2

y1

6
60
L2

DENAH ATAP
BAB Ⅳ
KATEGORI DESAIN SEISMIK

A. PENENTUAN KDS

BH 1
Kedalaman T(m) N(SPT) N=T/N
0-2 2 3 0,66667
2-4 2 3 0,66667
4-6 2 6 0,33333
6-8 2 8 0,25
8-10 2 55 0,03636
10-12 2 45 0,04444
12-14 2 45 0,04444
14-16 2 48 0,04167
16-18 2 57 0,03509
18-20 2 57 0,03509
20-22 2 59 0,03390
22-24 2 60 0,03333
24-26 2 60 0,03333
26-28 2 60 0,03333
28-30 2 60 0,03333
Jumlah 30 2,32099
Rata-Rata 12,92550

Data kedalaman 30 meter


Jumlah 30 2,32099
Rata-rata 12,925503
Berdasarkan data diatas, kelas

situs = SETanah Lunak


Kategori Resiko : IV
Sehingga nilai SDS = 0,67

Nilai SD1 = 0,61

sehingga Kategori Desain Seismik yang ditentukan termasuk dalam kelas D


BAB Ⅴ
PRELIMINARY DESIGN DAN PERENCANAAN TANGGA

1. Menentukan Tebal Plat Lantai

Diketahui :
Ly: 6,4 m = 640 cm
Lx : 4,3 m = 430 cm
Ly/Lx = 1,488372 (Karena Ly/Lx tidak lebih besar dari 2 sehingga menggunakan
Plat 2 arah)
Fc = 25 MPa
Fy = 420 MPa

Didapatkan perhitungan plat 2 arah sebagai berikut :

Bw = 300 mm
Hb = 280 mm
Ha = 120 mm
Bw+2hb = 860 mm
Bw+8ha = 1260 mm
Luas Bagian Sayap = 103200 mm²
Luas Bagian Badan = 84000 mm²
Total = 187200 mm²
Ȳ = 167.6923 mm
Ib = 3015360000
Momen inersia arah panjang
I = 619200000 mm4
αfd = 4,86977

Momen inersia arah pendek


I = 921600000 mm4
αfs = 3,27188

αfm = 4,007082
β = 1,55263

h min = 96,9831 mm
h yang dipakai = 120 mm

Menentukan tinggi minimum balok


h = 640/16 = 40 cm

Menentukan lebar balok


B = 2/3 x 40 = 27 cm --> 30 cm

2. Menentukan Dimensi balok

Diketahui :
Panjang bentang = 6,4 m
B = 30 cm
H = 40 cm
Selimut beton = 4 cm
Diameter Sengkang = 10 mm
Diameter tulangan utama = 22 mm
Dimensi kolom = 500 x 500 mm2

*cek syarat dimensi penampang balok SRPMK

a. - Ln ≥ 4d
- d = 400 - 40 -10 - (22/2) = 339 mm
- 4d = 4 x 339 = 1356 mm
- Ln = 6400 - 500 = 5900 ( lebih besar dari 4d= 1356) OK

b. Bw ≥ 0,3h
bw = 300 ( lebih besar dari 0,3h = 120) OK
300 ≥ 250 OK

3. Menentukan Dimensi kolom

Diketahui :
Dimensi kolom : 500 x500

*cek syarat dimensi penampang kolom SRPMK

a. B<H
B = 500 = 500 (OK)
b. B ≥ 300 mm
c. Perbandingan b/h = 500/500 = 1 > 0,4 (OK)
4. Perhitungan Tangga
Diketahui :

Lebar lantai (mm) 3400


Lebar bordes (mm) 1700
Optrede (O) (mm) 200
Antrede (A) (mm) 300
Tebal plat tangga (htg) (mm) 130
Tinggi antar lantai (Het) (mm) 4000
Tinggi bordes 2000
Ntg 20
Ltg 2700
Kemiringan tangga 33,6901

Maka didapatkan seperti berikut:

𝐻𝑒𝑡 4000
• Jumlah anak tangga (n) = = = 20 buah
𝑂 200
1 𝐻𝑒𝑡 1 4000
• 𝐿𝑡𝑔 = × −1 𝐴= × − 1 x300 = 2700 mm
2 𝑂 2 200
𝑂 200
• ∝ = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛 = 33,69◦
𝐴 300

Jumlah Anak Tangga (n) 20 buah


Ltg 2700 mm
∝ 33,6900753

Dikehtahui :
htg 0,15
Berat Vol Beton 24
Berat Vol Ubin 21
Berat Railing (kira) 1
Beban hidup 4,79
Maka didapatkan nilai seperti berikut :
* Beban qtg :
0 13
- berat sendiri tangga = × = 3,75 kN/m2
33
1
- berat anak tangga =2× × = 2,4 kN/m2
- berat ubin & spesi = 0,05 x 21 = 1,05 kN/m2
- berat railing (diperkirakan) =1 kN/m2
∑ Beban qtg = 8,20 kN/m2

*Beban qbd :
- berat sendiri tangga = 0,13 x 24 = 3,12 kN/m2
- berat ubin & spesi = 0,05 x 21 = 1,05 kN/m2
- berat railing (diperkirakan) = 1,0 kN/m2
∑ Beban qtg = 5,17 kN/m2
Beban Hidup = 4,79 kN/m2
Gambar 1 MDL

Gambar 2 VDL
Gambar 3 MLL

Gambar 4 VLL
Perhitungan Pembebanan Tangga:

MDL = 11,09 kNm MLL = 11,25 kNm

VDL = 12,3 kN VLL = 12,48 kN

Kombinasi :

MU1 = 1,4 x 11,09 = 15,526 kNm

MU2 = 1,2 x 11,09+ 1,6 x 11,25 = 31,308 kNm

VU1 = 1,4 x 12,3 = 17,22 kN

VU2 = 1,2 x 12,3 + 1,6 x 12,48 = 34,728 kN

Dipilih :

Mur = 31,308 kNmVur = 34,728 kN

Penulangan Tangga Tumpuan

Mux = ½ ×(Mur) ×10-3 = 0,015654 kNm

Rencana :

Tulangan pokok = D= 16 mm
As= 201.06193 mm2
Tulangan susut = P= 10 mm
As= 78.5398163 mm2
Fy tulangan pokok = 370 Mpa
Fy tulangan susut = 240 Mpa
F'c = 25 Mpa
B= 1 m
Selimut beton = 10 mm
htg = 130 mm
ꞵ1= 0.85
Tulangan Pokok

ds = 0,11200 m
Rn perlu = 1,38659 kNm2
ρ min = 0,00180
ρ perlu = 0,00388
ρ max = 0,02265

Asmin = 201,6000 mm2


Asperlu = 504,2036 mm2
S= 398,7713 mm
Dipakai = 150 mm
Digunakan tulangan D16-150

As pakai = 1340,4129
As perlu = 504,2036
Cek = Aman

Cek Gaya Geser :

Vc 93,3333 kN
ΘVc 70
Karena ΘVC lebih besar dr Vur maka: Aman

Tulangan Susut :

ρ min = 0,002
htg = 130 mm
bw = 1m
Asmin = 260 mm2
S= 302,0762 mm
Dipakai = 200 mm
Digunakan tulangan P8-200
As pakai = 785,3982

Karena As pakai > As min, maka dinyatakan Aman


LAMPIRAN
1700 3000
3400

4775

1700 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

d16-150 p8-200
htg = 130 mm 200

d16-150 200
p8-200
200

d16-150 200

p8-200 200

200

200
d16-150
p8-200 200

200

200

d16-150 d16-150
p8-200 p8-200
BAB Ⅵ
PERENCANAAN PELAT LANTAI

A. Pelat 1 arah

1. Bentang B (sebagai contoh perhitungan )

Diketahui :
Ly : 4300 mm
Lx : 2050 mm
Ukuran Balok : 400 x 300 mm2
Ukuran Kolom : 500 x 500 mm2
Beban Hidup : 4,8 Kn/m2
Fc : 25 MPa
Fy : 420 MPa
Tebal Plat : 120 mm
D Tulangan Utama : 10 mm
Tebal Selimut Beton : 20 mm
Menentukan Beban Pelat Minimum

Lx/24 = 85,42 mm
Jadi, kami ambil tebal pelat 120 mm
Ds = Tebal plat - selimut beton - (D utama /2)
= 120 - 20 - (10/2)
= 95 mm
Menghitung Pembebanan Pelat

ql = 4,8 Kn/m
Qd = 4,63 Kn/m
Qu = 1,2 qd + 1,6 ql
= 1,2 x 4,63 + 1,6 x 4,8
= 13, 236 Kn/m2

Menghitung Momen Pelat

Pelat diasumsikan selebar 1000 mm

Titik A

Mu = koef A x qu x (Lx2)
= 0,04167 x 13,236 x (2,052)
= 2,3178 kNm2

[√ ]= [√ ] = 0,00068

As = x 1000 x ds
= 0,00068 x 1000 x 952
= 64,98056 mm2

As min = 0,002 x 1000 x 120


= 240 mm2
=

1. Bentang I

B. Pelat 2 arah

2. Bentang A (sebagai contoh perhitungan)

Diketahui :
Ly : 4300 mm
Lx : 3200 mm
Ukuran Balok : 400 x 300 mm2
Ukuran Kolom : 500 x 500 mm2
Beban Hidup : 4,8 Kn/m2
Fc : 25 MPa
Fy : 420 MPa
Tebal Plat : 120 mm
D Tulangan Utama : 10 mm
Tebal Selimut Beton : 20 mm

Menentukan Beban Pelat Minimum

Lx/24 = 133,33 mm
Jadi, kami ambil tebal pelat 140 mm
Ds = Tebal plat - selimut beton - (D utama /2)
= 140 - 20 - (10/2)
= 115 mm

Menghitung Pembebanan Pelat

ql = 4,8 Kn/m
Qd = 4,63 Kn/m
Qu = 1,2 qd + 1,6 ql
= 1,2 x 4,63 + 1,6 x 4,8
= 13, 236 Kn/m2

Menghitung Momen Statik Total Terfaktor dalam arah memanjang dan


memendek

Dalam arah Panjang :

Mol = qu x l1 x ln22 / 8
= 13, 236 x 3,2 x (3,8)2
= 76,45 kNm

Dalam arah Pendek :

Mos = qu x l2 x ln12 / 8
= 13, 236 x 4,3 x (2,7)2
= 51,86 kNm

Arah Memanjang

Lajur kolom

negatif
= 0,65 x Mol x 0,64
= 0,65 x 76,45 x 0,64
= 31,8032 kNm
positif
= 0,35 x 76,45 x 0,64
= 17, 1248 kNm

Lajur tengah

negatif
= 0,65 x Mol x 0,36
= 0,65 x 76,45 x 0,36
= 1788,81 kNm

positif
= 0,35 x Mol x 0,36
= 0,35 x 76,45 x 0,36
= 9,6327 kNm

Arah Memendek

Lajur kolom

negatif
= 0,65 x Mos x 0,64
= 0,65 x 51,86 x 0,64
= 21,573 kNm

Positif
= 0,35 x 51,Mos x 0,64
= 0,35 x 51,86 x 0,64
= 11,61 kNm

Lajur tengah

negatif
= 0,65 x Mos x 0,36
= 0,65 x 51,85 x 0,36
= 12,1352 kNm

Positif
= 0,35 x Mos x 0,36
= 0,35 x 51,86 x 0,36
= 0,5 kNm

Pelat diasumsikan selebar 1000 mm

Mu = 1788,81 kNm
[√ ]= [√ ]=
0,003715

As = x 1000 x ds
= 0,003715 x 1000 x 1152
= 427,1871 mm2

As min = 0,002 x 1000 x 120


= 240 mm2

S= =

Jadi, digunakan p10-150


1 Bentang A

2 Bentang C

3 Bentang D

4 Bentang E

5 Bentang F
6 Bentang G

7 Bentang H

8 Bentang J

9 Bentang K
LAMPIRAN
5

A A B B B C C D D C C B B B A A

E E F F G G H H G G F F E E

I I J J K K J J I I
2

A B C D E F G H

TIPE PLAT LANTAI


3550
1775 1775

p8-200
5100

p10-150 p10-150

p10-150

1775 1775
PELAT SATU ARAH
(BENTANG I)
6400

3200 3200

p10-150

p10-150
1075

p10-150

p10-150
p10-150 p10-150 p10-150 p10-150
4300

2150

p10-150 p10-150
1075

p10-150

p10-150
400

3200 3200

PELAT DUA ARAH


(BENTANG A)
BAB Ⅶ
PEMBEBANAN PADA STRUKTUR GEDUNG

Data- Data

Diketahui :
-Gedung : Gedung Kelas Pondok Pesantren Assalafiyyah
-Kelas Situs : SE
-Tebal pelat lantai : 120 mm
-Balok
Balok Induk : 400x300 (mm)
Balok anak : 300x200 (mm)
Balok Portal : 300x300 (mm)
-Kolom
Lantai 1 s/d 3 : 500 x 500 (mm)
Pelat atap : 400 x 400 (mm)
Kolom Portal : 300x300 (mm)
- Tinggi Tingkat :4m
- Mutu Beton f’c : 25 MPa
- Mutu Baja fy : 420 MPa
- Kategori risiko gedung : IV (gedung kelas)
- Faktor keutamaan gempa (le) : 1,5
- Parameter spectral respons
a) T0 = 0,19 detik
b) Ts = 0,94 detik
c) Sds = 0,67 g
d) Sd1 = 0,63 g
- Kategori desain seismic bangunan : D
- Periode fundamental gedung (T) : 0,791083 detik
- Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
- Koefisien modifikasi respons (R) : KDS D : R = 8 ; Cd = 5,5 (SRPMK)
- Bangunan (lebar dan Panjang) : 13,4 m dan 29,45 m
- Jumlah Balok B1 (Ly dan Lx) : 6 dan 12
- Jumlah Balok B2 (Lx) :7
- Jumlah Kolom : 32

Koefisien Respons Seismik (Cs)

Cs = = = 0,125625

Cs = = = 0,158801
Cs min = 0,044×Sds×Ie ≥ 0,01
Cs min = 0,044 0,67 ×1,5 = 0,04422 ≥ 0,01 Ok
Nilai Cs yang digunakan 0,125625

Berat Seismik Efektif Bangunan

- Berat satuan pelat atap (t = 100)


Berat sendiri plat = 0,1 × 24 = 2,4 kN/m2
Waterproofing = 1,2 kN/m2
Plafon,MEP dll = 0,2 kN/m2
Total DL = 3,85 kN/m2

DL input sorftware (tanpa berat sendiri) = 3,85 – 2,4 = 1,45 kN/m2

- Berat satuan lantai tipikal 1-3 (t= 120)


Berat sendiri plat = 0,12 × 24 = 2,88 kN/m2
Pasir 4 cm = 0,04 × 17 = 0,68 kN/m2
Spesi 2 cm = 0,02 × 20 = 0,4 kN/m2
Penutup Lantai = 0,01 × 24 = 0,24 kN/m2
Partisi = 1 kN/m2
Plafon,MEP dll = 0,25 kN/m2
Total DL = 5,45 kN/m2

DL input sorftware (tanpa berat sendiri) = 5,45 – 2,88 = 2,57


kN/m2

-Balok 300x400 = 0,3×(0,4–0,1)×24 = 2,16 kN/m

-Balok 200x300 = 0,2×(0,3-0,1)×24 = 0,96 kN/m

-Kolom 500x500 = 0,5×0,5×24 = 6 kN/m

-Kolom 400x400 = 0,4×0,4×24 = 3,84 kN/m

-Kolom 300x300 (Portal) = 0,3×0,3×24 = 216 kN/m

-Balok 300x300 (Portal) = 0,3×0,3×24 = 216 kN/m

-Lantai 1 (elevasi 0) :
Plat lantai = 13,4×39,45×5,45 = 28881,0335 kN
Balok 300x400 = (12×39,45)+(6×13,4)×2,16 = 1196,208 kN
Balok 200x300 = 39,45×7×0,96 = 265,104 kN
Kolom 500x500 = 32×(4/2)×6 = 384 kN
Total W1 = 4726,3455 kN
-Lantai 2 (elevasi 4) :
Plat lantai = 13,4×39,45×5,45 = 28881,0335 kN
Balok 300x400 = (12×39,45)+(6×13,4)×2,16 = 1196,208 kN
Balok 200x300 = 39,45×7×0,96 = 265,104 kN
Kolom 500x500 = 32×(4/2)×2×6 = 384 kN
Total W2 = 5110,346 kN

-Lantai 3 (elevasi 8) :
Plat lantai = 13,4×39,45×5,45 = 1196,208 kN
Balok 300x400 = (12×39,45)+(6×13,4)×2,16 = 265,104 kN
Balok 200x300 = 39,45×7×0,96 = 384 kN
Kolom 500x500 = 32×(4/2)×2×6 = 5110,346 kN
Total W3

-Lantai Atap (elevasi 12) :


Plat atap = 5,1×35,2×3,85 = 691,152 kN
Balok 300x400 = (5,1×8)+(35,2×2)×2,16 = 240,192 kN
Balok 200x300 = 5×5,1×0,96 = 24,48 kN
Balok kopel = (2×35,2×2,16)+(2×8,3×2,16) = 187,92 kN
Kolom ½ lt 3 depan = 12×(4/2)×6 = 144 kN
Kolom Portal = 3×(4/2)×2,16 = 12,96 Kn
½ kolom lt 3 belakang = 20×(4/2)×6 = 240 kN
Total Watap = 1504,848 kN

-Portal Atap (elavasi 16) :


Plat atap = 4×35×3,85 = 539 kN
Balok 300x300 = (11×4)×2,16 = 95,04 kN
Kolom 300x300 = 33×(4/2)×2,16 = 142,56 kN
Total Wtop = 776,6 kN

Berat Mati Total (W) = W1+W2+W3+Watap+Wtop


= 17264,3405 kN

Gaya Geser Dasar

V = Cs x W
= 0,125625 × 17228,3455
= 2168,832775 kN

Beban Gempa Metode Statik Ekivalen


Beban gempa masing-masing lantai
Fx = Cvx . V
K = 0,5 T + 0,75
= 0,5 × 0,79108 + 0,75
= 1,14554

Lantai Wx(kN) Hx(m) Wx*Hxk Cvx Fx (kN)


Atap + 2317,304 16 55507,58 0,250 542,2457
Portal
3 5510,346 12 88043,45 0,397 860,084
2 5510,346 8 55332,11 0,249 541,5315
1 4726,346 4 23131,84 0,104 225,8716
Jumlah 222015 2168,833

PENGARUH BEBAN GEMPA VERTIKAL PADA KOMBINASI BEBAN

Kombinasi
Kombinasi :
1,2 D + 1,0 E + L
Menjadi :
(1,2 + 0,2 SDS) D + QE + L

Kombinasi :
0,9 D + 1,0 E
Menjadi :
(0,9 - 0,2 SDS) D + QE

Pengaruh gempa horizontal :


Eh = QE
= factor redundansi
Q = pengaruh gaya gempa horizontal dari V

= 1,3 (KDS D)
Q = 2168,833
Eh = ×Q
= 1,3 × 2168,833
= 2819,4829
Pengaruh gempa vertical :
Ev = 0,2 SDS D
D = 4,79 kN/m2

Ev = 0,2 × 0,67 × 4,79


= 0,64186

1,2 + 0,2 sds = 1,334


0,9 – 0,2 sds = 0,766
0,3 = 0,39

Kombinasi Pembebanan
Model 3D

1 3D

2Y
3X

Anda mungkin juga menyukai