Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

BIMBINGAN TEKNIS
GURU PEMBIMBING KHUSUS
PENDIDIKAN INKLUSI

Tanggal : Pembekalan ke 1 26 September s.d 5 Oktober 2022


Tempat : Pembekalan ke 1 Video Conference (daring)
Lama Kegiatan : Tahap I = 36 jam

Nama : Ria Sagita, S.Pd


NIP : 19861203 201001 2 009
Pangkat/GolRuang : III/c
Jabatan/Tugas : Guru BK
Tempat/Tugas : SMAN 4 Pariaman

DINAS PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


SMAN 4 PARIAMAN
TAHUN 2022
A. Pengantar

I. Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan bentuk reformasi pendidikan yang merangkul keberagaman


dan menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan kesempatan, keadilan dan
perluasan akses dan mutu pendidikan bagi semua. Pendidikan inklusif sebagai suatu sistem harus
mengakomodasi keterlibatan semua peserta didik untuk mengikuti pendidikan tanpa kecuali.
Implikasinya semua satuan layanan pendidikan (formal dan nonformal) harus melayani semua
peserta didik tanpa mempedulikan keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau
kondisikondisi lain, anak-anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted and
talented children), pekerja anak dan anak jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak dari
kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anakanak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari
kelompok masyarakat (Salamanca Statement, 1994). Dengan demikian semua peserta didik
memperoleh pendidikan yang adil dan berimbang (equity dan equality) sesuai dengan
kebutuhannya. Inilah yang dimaksud dengan merangkul atau mengakomodasi keberagaman.
Layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif menjadi sebuah keniscayaan, ketika semua warga negara mempunyai hak
untuk mendapat layanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak serta merta
membutuhkan pelayanan yang sempurna, melainkan layan pendidikan yang mampu
mengakomodasi keberagaman peserta didik. Bentuk akomodasi terhadap keberagaman peserta
didik antara lain harus didukung oleh kompetensi guru yang memadai. Sehingga guru yang
bersangkutan mampu untuk memberikan akomodasi yang layak bagi peserta didiknya. Kebijakan
Pemerintah tentang merdeka belajar, telah menyemangati kita semua untuk berbuat yang terbaik
bagi peserta didik kita.
Menurut undang-undang semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu, yaitu pendidikan yang sesuai dengan karakteristik mereka yang
beragam. Inilah makna belajar merdeka dalam konteks pemeblajaran bagi peserta berkebutuhan
khusus. Bentuk-bentuk akomodasi layanan pendidikan didasarkan kepada keberagaman potensi,
keberagaman hambatan, keberagaman kebutuhan, keberagaman gaya belajar, dan keberagaman
passion dalam belajar. Oleh karena itu para pendidik seyogyanya terus meningkatkan kualifikasi
kompetensinya agar mampu memberikan layan terbaik bagi peserta didiknya. Sejalan dengan
makin bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap isu keberagaman dan pentingnya pendidikan
bagi semua, hingga saat ini jumlah sekolah yang menyelenggarakan sistem pendidikan inklusif
terus bertambah.
Termasuk semakin banyak daerah-daerah yang mendeklarasikan kabupaten/kota inklusif
dan bahkan provinsi yang inklusif. Maka akan semakin banyak anak-anak berkebutuhan khusus
yang dilayani, baik dilayani di sekolah khusus maupun di sekolah umum yang menyelenggarakan
pendidikan inklusif. Keberadaan guru-guru pembimbing khusus di sekolah inklusif diharapkan
tidak hanya bertindak sebagai pembimbing anak-anak berkebutuhan khusus di sekolahnya,
melainkan dapat menjadi motor penggerak bagu guru-guru lainnya untuk terus belajar melayani
anak-anak berkebutuhan khusus.
Sehingga sejalan dengan yang digulirkan oleh pemerintah tentang guru penggerak. Namun
demikian, peningkatan jumlah layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus belum
sejalan dengan penyediaan guru-guru yang memiliki kompetensi dalam melayani anak-anak
berkebutuhan khusus. Khususnya, pelayanan anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah
umum. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan guru yang memiliki kompetensi dalam melayani
anak-anak berkebutuhan khusus saat ini menjadi sangat penting.
Pemenuhan kebutuhan guru, seyogyanya tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan secara
kuantitas, akan sangat baik pemenuhan juga dalam arti peningkatan kualifikasi kompetensinya.
Guna memenuhi tantangan tersebut di atas, pemerintah dalam hal ini Direktorat Guru dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, menyusun program pemenuhan
kekurangan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah
umum yang melayani keberagaman peserta didik. Program pemenuhan kekurangan guru
pembimbing khusus dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis. Petunjuk teknis ini merupakan
acuan dalam pelaksanaan program pemenuhan guru pembimbing khusus.

II. Pelaksanaan Kegiatan

Waktu : Pembekalan ke 1 26 September s.d 5 Oktober 2022

Tempat : Pembekalan ke 1 Video Conference (daring)


III. Manfaat Kegiatan

1. Tersedianya acuan penyelenggaraan bimbingan teknis program pemenuhan guru


pembimbing khusus di sekolah inklusif dan sekolah umum yang melayani peserta didik
berkebutuhan khusus.
2. Terdukungnya program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di
sekolah inklusif.
3. Tersosialisasikannya penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif secara merata di setiap
daerah.
4. Meningkatnya sistem dukungan penyelenggaraan pendidikan inklusif di satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah umumyang melayani peserta
didik berkebutuhan khusus.
5. Meningkatnya kualitas layanan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah umum yang melayani
peserta didik berkebutuhan khusus

B. Dasar Pelaksanaan
1. Surat KEMDIKBUD DIRJEN GTK Nomor : 2150/B6/DT.00.09/2022 Tentang
Penetapan Peserta Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Tahap
Pemahaman Konsep

C. Penyelenggara

Penyelenggara kegiatan ini yaitu Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus Direktorat Jenderal Guru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
D. Jadwal & Kegiatan

1. Jadwal Bimbingan Teknis Tahap Pemahaman


Hari ke
Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pembukaan Vicon 1
 Pembukaan
 Penjelasan teknis 2
 Pretes
Konsep Dasar Pendidikan Mandiri
4
Inklusif Chat LMS
Keberagaman Jenis Mandiri Chat
Kebutuhan Peserta Didik 4 LMS
Vicon 2
Bentuk Layanan Pendidikan Mandiri
4
bagi ABK Chat LMS
Mandiri
Sistem
6 Chat LMS
Dukungan
Vicon 3
Pengenalan Program Mandiri
8
Kekhususan Chat LMS
Vicon 4
Mandiri
Sistem LayananPembelajaran 6
Chat LMS
Mandiri
Profil Belajar Siswa 2 Chat LMS
Vicon 5
Jumlah Jam 36

E. Pihak yang terlibat


NS penguasaan pemahaman : Paulus , S.Pd
Admin Pemahaman : Rosy Indra Bimantara, S.Pd
F. Hasil kegiatan/Luaran/output

Hasil kegiatan dari penyelenggaraan bimbingan teknis pemenuhan guru pembimbing


khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, antara lain:

1. Terpenuhinya sebagian dari kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara


pendidikan inklusif.
2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang filosofi dan konsep dan prinsip
dasar penyelenggaraan pendidikan inklusif;
3. Meningkatnya sikap positif terhadap keberagaman karakteristik peserta
didikberkebutuhan khusus;
4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan identifikasi dan
asesmen bagi PDBK.
5. Meningkatnya keterampilan guru terampil untuk mendeteksi potensi belajar, hambatan
perkembangan, dan kebutuhan belajar PDBK.
6. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyesuaian (adaptasi)
kurikulum, pembelajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan peserta didik;
7. Meningkatnya kemampuan merancang dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
bagi semua peserta didik sehingga dapat belajar secara optimal;
8. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi program yang mengakes pendidikan inklusif; dan
9. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan untuk membina, memantau dan
mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif

G. Penutup

Dalam pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pebimbing Khusus di


sekolah penyelenggara Pendidikan inklusif. Tingkat keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung
pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur
pelaksana proses di satuan pendidikan. Kegiatan ini sangat baik dan perlu dilaksanakan secara
terus menerus karena manfaatnya banyak sekali bagi guru dan siswa dikarenakan siswa
berkebutuhan khusus itu ada dimana saja dan sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus
itu sangat sedikit serta tidak bias menjangkau ke seluruh daerah. Demikian Laporan Kegiatan
Bimbingan Teknis Guru Pembimbing Khusus (GPK).

Pariaman, 17 Oktober 2022


Peserta ybs

Ria Sagita, S.Pd


NIP. 19861203 201001 2009

LAMPIRAN

1. Sertifikat
2. SK penugasan
3. Foto kegiatan
LAMPIRAN
1. SK PENUGASAN
2. SERTIFIKAT
3. FOTO KEGIATAN

A. BIMTEK GPK TAHAP 1


ANGKATAN KE 6 KELAS 55
B. SOSIALISASI DI SEKOLAH SMAN 4 PARIAMAN

Anda mungkin juga menyukai