Anda di halaman 1dari 15

Nama : Lili Aulya Ramdani

NIM : 1965342012
Final Akuntansi

UJIAN BAGIAN PERTAMA

CATATLAH KE DALAM:
1. BUKU JURNAL PENERIMAAN KAS
2. BUKU BESAR

1. Tanggal 17 Desember, Bendahara Penerimaan Menerima Retribusi Penyewaan


Gedung PKK sebesar Rp 2.700.000

2. Tanggal 18 Desember, Bendahara Penerimaan Menerima Retribusi Kendaraan


roda 4 sebesar Rp 2.850.00

3. Tanggal 19 Desember, Bendahara Penerimaan menerima Retribusi Parkir sebesar


Rp 2.450.000.

4. Tanggal 20 Desember, Bendahara Penerimaan Menerima Retribusi Pasar sentral


sebesar Rp 3.475.000,-

5. Tanggal 21 Desember, PPKD selaku Bendahara Umum Daerah Menerima Pajak


Bumi dan bangunan sebesar Rp. 6.350.000,-

6. Tanggal 22 Desember, PPKD selaku Bendahara Umum Daerah Menerima Dana


Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp.3.750.000

7. Tanggal 23 Desember PPKD selaku Bendahara Umum Daerah menerima Piutang


jangka pendek dari daerah B sebesar Rp 6.400.000

8. Tanggal 24 Desember PPKD selaku Bendahara Umum Daerah menerima bagi


hasil atas penyewaan lapangan sepak bola sebesar Rp 3.285.000,-

9. Tanggal 25 Desember PPKD selaku Bendahara Umum Daerah menerima


menerima pajak Hotel Angin Mamiri sebesar Rp 3.257.000,-

10. Tanggal 26 Desember, PPKD selaku Bendahara Umum Daerah Menerima


Pinjaman Jangka Panjang dari Pemerintah Pusat Penerusan Pinjaman sebesar
Rp.35.000.000
JAWABAN

1. Kas didaerah : 5.1.1.01.01


2. Retribusi penyewaan gedung PKK : 3.1.1.01.01
3. Retribusi kendaraan roda 4 : 5.2.1.01.01
4. Retribusi parkir : 2.1.5.01.01
5. Retribusi pasar sentral : 1.7.1.01.01
6. Pajak Bumi dan Bangunan : 3.1.5.01.01
7. Dana Alokasi Umum (DAU) : 7.1.2.01.01
8. Piutang jangka pendek : 5.1.9.01.01
9. Bagi hasil atas penyewaan lapangan sepakbola : 3.7.1.01.01
10. Pajak hotel angin mamiri : 8.3.2.01.01
11. Pinjaman jangka panjang dari pemerintah pusat : 8.1.9.01.01

BUKU JURNAL PENERIMAAN KAS

TGL KODE REK URAIAN JUMLAH SALDO


17/12 3.1.1.01.01 Retribusi penyewaan gedung 2.700.000 2.700.000
PKK
18/12 5.2.1.01.01 Retribusi kendaraan roda 4 2.850.000 5.550.000
19/12 2.1.5.01.01 Retribusi parkir 2.450.000 8.000.000
20/12 1.7.1.01.01 Retribusi pasar sentral 3.475.000 11.475.000
21/12 3.1.5.01.01 Pajak Bumi dan Bangunan 6.350.000 17.825.000
22/12 7.1.2.01.01 Dana Alokasi Umum (DAU) 3.750.000 21.575.000
23/12 5.1.9.01.01 Piutang jangka pendek 6.400.000 27.975.000
24/12 3.7.1.01.01 Bagi hasil atas penyewaan 3.285.000 31.260.000
lapangan sepak bola
25/12 8.3.2.01.01 Pajak hotel angin mamiri 3.257.000 34.517.000
26/12 8.1.9.01.01 Pinjaman jangka panjang dari 35.000.000 69.517.000
pemerintah pusat penerusan
pinjaman
Jumlah 69.517.000 69.517.000
BUKU BESAR

Kas di Daerah
Kode Rekening : 5.1.1.01.01

TGL URAIAN DEBET KREDIT


17 Des Retribusi 2.700.000 -
18 Des Retribusi 2.850.000 -
19 Des Retribusi 2.450.000 -
20 Des Retribusi 3.475.000 -
21 Des PBB 6.350.000 -
22 Des DAU 3.750.000 -
23 Des Piutang 6.400.000 -
24 Des Dana Bagi Hasil 3.285.000 -
25 Des Pajak hotel 3.257.000 -
26 Des Pinjaman 35.000.000 -
Jumlah 69.517.000 -

Retribusi Penyewaan PKK


Kode rekening : 3.1.1.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

17 Desember Retribusi - 2.700.000


Jumlah - 2.700.000

Retribusi Kendaraan Roda 4


Kode rekening : 5.2.1.01.01
Tgl Uraian Debet Kredit
18 Desember Retribusi - 2.850.000
Jumlah - 2.850.000

Retribusi Parkir Kode


rekening : 2.1.5.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

19 Desember Retribusi - 2.450.000


Jumlah - 2.450.000

Retribusi Pasar
Sentral Kode
rekening :
1.7.1.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

20 Desember Retribusi - 3.475.000


Jumlah - 3.475.000

Pajak Bumi Dan


Bangunan Kode
rekening :
3.1.5.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

21 Desember PBB - 6.350.000


Jumlah - 6.350.000

Dana alokasi Umum


(DAU) Kode rekening :
7.1.2.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

22 Desember DAU - 3.750.000


Jumlah - 3.750.000
Piutang Jangka Pendek dari
Daerah B Kode rekening :
5.1.9.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

23 Desember Piutang - 6.400.000


Jumlah - 6.400.000

Dana Bagi Hasil Atas Penyewaan Lapangan


Sepakbola Kode rekening : 3.7.1.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

24 Desember Dana bagi hasil - 3.285.000


Jumlah - 3.285.000

Pajak Hotel Angin


Mamiri Kode
rekening :
8.3.2.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

25 Desember Pajak Hotel - 3.257.000


Jumlah - 3.257.000

Pinjaman Jangka Panjang Dari Pemerintah Pusat Penerusan


Pinjaman Kode rekening : 8.1.9.01.01

Tgl Uraian Debet Kredit

26 Desember Pinjaman - 35.000.000


Jumlah - 35.000.000
UJIAN BAGIAN KEDUA

1. Menjelaskan skluas akuntasi


2. Menjelaskan perbedaan akuntansi publik dan privat
3. Menjelaskan:
a. Kas
b. Piutang
c. Utang
d. Aktiva Lancar dan tetap dan sebutkan 10 macam contoh aktiva tetapdan 5
contoh aktiva lancar
e. Jelaskan yang dimaksud laporan keuangan
f. Jelaskan yang dimaksud realisasi anggaran
4. Buat neraca dalam bentuk T yang nilai rupiahnya saudara yang tentukan
5. Jelaskan pengeluaran GU/TU/UP
6. Buat contoh kasus pengeluaran keuangan GU/TU/UP
7. Jelaskan tugas SKPD selaku bendahara umum daerah
8. Jelaskan tugas bendahara pengeluaran
9. Jelaskan tugas PPK
10.Tuliskan 30 singkatan disertai dengan kepanjangannya
JAWABAN:

1. Jelaskan siklus akuntansi !


 Identifikasi Transaksi, Langkah pertama adalah mengidentifikasi transaksi. Akuntan
harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua
transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan
perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara
objektif. Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus memiliki bukti, jika tidak ada
bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Bukti
transaksi biasanya berupa kuitansi, nota, faktur, bukti kas keluar, memo penghapusan
piutang dan lain sebagainya. Bukti-bukti tersebut tentu saja harus sah dan diverifikasi.

 Analisis Transaksi, Setelah mengidentifikasi transaksi, akuntan harus menentukan


pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan
persamaan matematis: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Sistem pencatatan adalah double-
entry system, yaitu setiap transaksi yang dicatat akan berefek terhadap posisi keuangan
didebit dan dikredit dalam jumlah yang sama. Sehingga setiap transaksi mempengaruhi
sekurang-kurangnya dua rekening pembukuan.
 Pencatatan Transaksi pada Jurnal, Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian
dicatat secara runtut di buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang
transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Proses pencatatan
transaksi kedalam jurnal disebut penjurnalan (journalizing). Terdapat dua macam jenis
jurnal, jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dikenal dengan istilah jurnal saja.
Biasanya pencatatan transaksi dimasukan kedalam satu rekening yang didebit dan satu
rekening dikredit. Sedangkan, jurnal khusus, diselenggarakan untuk meningkatkan
efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang. Contohnya seperti jurnal
penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan lainnya.
 Posting Buku Besar, Langkah selanjutnya yaitu mem-posting transaksi yang sudah
dicatat dalam jurnal ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening-
rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang
aktiva tertentu. Pada umumnya, perusahaan mempunyai daftar susunan rekening-
rekening buku besar yang disebut chart of accounts. Masing-masing rekening biasanya
diberi nomor kode, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-
reference dengan pencatatan transaksi di dalam jurnal.
 Penyusunan Neraca Saldo, Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku
besar pada periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya
perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan.
Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya. Jika jumlah saldo debit tidak sama
dengan jumlah yang ada di kredit maka dikatakan bahwa neraca saldo tidak seimbang,
masih ada kesalahan. Jika demikian, maka akuntan harus mencari kesalahan yang terjadi
sebelum laporan disusun.

Penyusunan Jurnal Penyesuaian, Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi
yang belum dicatat, atau ada transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat
dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan
akan disusun. Pencatatan penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya.
Transaksi penyesuaian dicatat pada jurnal penyesuaian dan kemudian dibukukan kedalam
buku besarnya. Setelah itu saldo yang ada di buku besar siap disajikan dalam laporan
keuangan. Dengan kata lain, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
disusun secara akrual basis.
 Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Pada tahap ini, Anda hanya perlu
menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan
pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar
dikelompokan kedalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan
pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Namun, ingat saldo yang seimbang
belum tentu benar tetapi saldo yang benar pasti seimbang.
 Penyusunan Laporan Keuangan, Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah
penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan
yang disusun seperti:
a. Laporan laba rugi, untuk menggambarkan kinerja perusahaan.
b. Laporan perubahan modal, untuk melihat perubahan modal yang telah terjadi.
c. Neraca, dapat digunakan memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.
d. Laporan arus kas, memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas
masuk pada periode berjalan.
 Penyusunan Jurnal Penutup, Setelah membuat laporan keuangan, akuntan harus
membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja.
Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya adalah
dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait. Rekening-rekening nominal
harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran
sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan. Pada akhir periode akuntansi,
rekening nominal sudah selesai menjalankan fungsinya sehingga harus ditutup.
Selanjutnya, pada periode berikutnya dapat digunakan kembali untuk mengukur aktivitas
yang baru dan mulai terjadi.

Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan (Opsional), Pada langkah ini, akuntan
menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo ini adalah daftar saldo rekening-
rekening buku besar setelah dibuatnya jurnal penutup. Oleh karena itu neraca saldo ini
hanya memuat saldo rekening-rekening permanen saja. Tujuan pembuatan neraca saldo
setelah penutupan adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo yang seimbang
sudah benar. Sehingga penyusunan neraca saldo ini tidak wajib hanya bersifat opsional.
 Penyusunan Jurnal Pembalik (Opsional), Tujuan jurnal pembalik adalah
menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-transaksi tertentu yang terjadi secara
repetitif pada periode berikutnya. Karena tujuannya untuk menyederhanakan maka tahap
terakhir ini juga bersifat opsional. Jurnal pembalik biasanya dibuat pada awal periode
berikutnya. Caranya dengan membuat jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang telah
dibuat. Dengan kata lain membalikan akun yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian dari
yang awalnya debit menjadi kredit dan dari yang awalnya kredit menjadi debit.

2. Jelaskan perbedaan akuntansi public dan privat !


 Akuntan publik atau external accountans adalah akuntan yang bergerak dalam bidang
akun publik, yakni menyerahkan segala macam jasa akuntansi untuk organisasi bisnis
ataupun nonbisnis. Atas penyerahan jasa-jasa itu akuntan publik memperoleh
kontrapretasi yang biasa disebut fee.Sedangkan, Akuntan privat adalah akuntan yang
bekerja pada perusahaan tertentu dan merupakan karyawan perusahaan tersebut. Berikut ini jasa-
jasa yang diberikan akuntan privat.

3. Jelaskan :
 Kas merupakan uang berbentuk tunai yang dimiliki oleh perusahaan. Kas biasanya digunakan
untuk membiayai operasional perusahaan. Meskipun tidak terlihat secara fisik alias masih
tersimpan di bank, uang ini tetap disebut aset lancar.
 Hutang atau utang adalah uang tunai dan non tunai atau barang yang yang dipinjam dan
merupakan hak milik pihak orang lain dan peminjam memiliki kewajiban mengembalikan.
 Piutang adalah sebuah pemberian pinjaman berupa uang tunai atau nontunai kepada orang lain
atau perusahaan.
 Aktiva lancar atau aset lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan yang mudah dicairkan
dalam bentuk uang. Jangka waktu pencairan tidak lebih dari 1 tahun.

Contoh :Kas, Surat berharga, Piutang usaha, Wesel tagih, Perlengkapan

 Aktiva tetap tak berwujud atau intangible fixed assetsadalah suatu hak istimewa yang
dimiliki perusahaan dan memiliki nilai namun tidak memiliki bentuk fisik.

Contoh : Hak Paten, Hak Cipta, Merk Dagang, Hak Sewa, Investaris, Peralatan
Kantor, Bangunan, Mesin-mesin, Tanah, Alata Pengangkut.

 Laporan keuangan adalah berkas yang berisi pencatatan uang. Maksudnya adalah
laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi
pembelian maupun penjualan dan kredit.
 Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran pendapatan dan belanja dengan realisasinya yang menunjukan ketaatan
terhadap peraturan dan ketentuan perundang- undangan
4. Buatlah neraca dalam bnetuk T yang nilai rupiahnya saudara yang tentukan !
 Laporan Keuangan Neraca Perusahaan Dagang

UD SEJATI
NERACA
PER 31 Desember 2020

AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva lancar Kewajiban Lancar
Kas 500.000 Hutang Dagang 1.600.000
Piutang Dagang 1.500.000 Hutang Bank Jatuh Tempo 600.000
Perlengkapan Kantor 1.200.000 Jumlah (1) 2.200.000
Jumlah (1) 3.200.000 Kewajiban JK Panjang

Aktiva Tetap Pinjaman Bank (2) 4.800.000


Tanah 10.500.000
Gedung 3.600.000 Ekuitas
Akm. Peny. Gedung (1.200.000) Modal Saham 8.000.000
Jumlah (2) 12.900.000 Laba Ditahan 1.100.000
Jumlah (3) 9.100.000

Jumlah Aktiva (1)+(2) 16.100.000Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 16.100.000


(1) + (2) + (3)
5. Jelaskan pengeluaran GU/TU/UP
 Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Uang Persediaan (UP)
 Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Ganti Uang Persediaan (GU).
 Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan Tambahan Uang Persediaan (TU).

6. Buat contoh kasus pengeluaran keuangan GU/TU/UP !

Contoh Kasus:
Pada tanggal 10 februari 2012, Bendahara pengeluaran menerima Surat Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana (SPJ) No.2/GU/12/10. Dengan rincian :
 alat tulis kantor Rp 1.650.000
 belanja listrik Rp 1.850.000
 belanja air Rp 2.000.000
Tanggal Uraian Ref Debit Kredit
Belanja ATK 1.650.000
Belanja Listrik 1.850.000
10/2/2012
Belanja Air 2.000.000
Kas di Bendahara pengeluaran 5.500.000

7. Jelaskan tugas SKPD selaku bendahara umum daerah !

 Menyusun DPA-SKPD
 Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
 Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
 Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
 Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
 Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang
telah ditetapkan
 Menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM)
 Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya

 Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD
yang dipimpinnya
 Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya
 Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan
kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah
8. Jelaskan tugas bendahara pengeluaran !

 Mengelola Uang Persediaan & LS Bendahara ;


 Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang dalam pengelolaannya;
 Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;
 Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
 Memungut Pajak dan menyetor Pajak ke Bank ;
 menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) ;
 Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas uang/surat berharga yang
berada dalam pengelolaannya ;
 Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA atau PPK ;
 Dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran, Kepala SKPD dapat
menunjuk beberapa BPP (Bendahara Pengeluaran Pembantu) sesuai kebutuhan;

9. Jelaskan tugas PPK !

 Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan Penyedia


Barang/Jasa ;
 Dalam melaksanakan kewenangan KPA di bidang Belanja Pegawai, KPA mengangkat
PPABP untuk membantu PPK dalam mengelola administrasi Belanja Pegawai;
 Melaksanakan kegiatan swakelola;
 membuat dan menandatangani SPP (Surat Permintaan Pembayaran);
 Mengusulkan revisi POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) / DPA kepada KPA, Pasal
13;
 PPK harus menyampaikan laporan bulanan terkait pelaksanaan tugas dan wewenang
kepada KPA;

10. Tuliskan 30 singkatan beserta dengan kepanjangannya !

1. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)


2. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
3. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
4. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).
5. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)
6. Pengeluaran Kas Pembebanan Langsung (LS)
7. Surat Perintah
8. Pencairan Dana (SP2D)
9. Berita Acara Serah Terima (BAST)
10. Uang Persediaan (UP),
11. Ganti Uang (GU)
12. Tambahan Uang (TU).
13. Surat Penyediaan Dana (SPD)
14. Surat Permintaan Membayar (SPM)
15. Surat Perintah Membayar (SPM)
16. Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
17. Permintaan Dana (NPD)
18. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
19. Dokumen Pelaksanaan
20. Anggaran (DPA)
21. Bendahara Umum
22. Daerah (BUD)
23. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
24. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD).
25. Anggaran Belanja Tambahan (ABT)
26. Barang Kena Pajak (BKP)
27. Buku Kas Pembantu Pengeluaran (BKPK)
28. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
29. Bilyet Giro (BG)
30. Buku Kas Umum (BKU)

Anda mungkin juga menyukai