Anda di halaman 1dari 39
Teori Pembelajaran Perilaku —__ Pengertian Pembelajaran Sejarah Teori Pembelajaran Paviov: Pengkondisian Klasik skinner: Pengkondisian Operant Beberapa Prinsip Pembelajaran Perilaku eran Konsekuensi Penguatan Penguatan Intrinsik dan Ekstrinsik Penghukurnan Kesegeraan Konsekuensi Pembentukan Kepunahan Jadwal Penguatan Ketahanan Peran Anteseden Sumbangan Teori Pembelajaran Sosial bagi Pemahaman Kita tentang Pembelajaran Manusia Bandura: Peniruan dan Pembelajaran Pengamatan Model Pembelajaran Mandiri Meichenbaum Kekuatan dan Keterbatasan Teori Pembelajaran Perilaku “Saya kira saya lupa” jas sat di Sekolah Di lia steban, guru kel Tanner, mencoba mengajarkan perilaku yang, pantas di ruang kelas kepada siswanya “Anak-anak", katanya pada suatu hari, jah di kelas ini yang, lian, Setiap ka antara “kita mempunyai masal ingin saya bahas bersama ki pertanyaan, banyak d jawaban dengan berteriak at tangan kalian dan saya mengajukan kalian memberikan j bukannya mengangk menunggu namanya dipanggil. Apakah ada fang, dapat memberitahukan kepada saya hharusnya kalian lakukan ketika saya pada siswa?” Tangan orang y apa yang sel ‘mengajukan pertanyaan k Rebecca naik ke atas, “Saya tahu, saya tabu! katanya. “Angkat tangan kalian dan tunggu dengan diam!” Tbu Esteban menarik napas. Dia mencoba mengabaikan Rebecca, yang melakukan dengan tepat apa yang baru saja dia minta untuk tidak dilakukan, tetapi Rebecca hanyalah satu-satunya siswa dengan tangan di atas, dan makin lama dia menunda, makin tidak terkendali Rebecca melambaikan tangannya dan meneriakkan jawabannya. “Baik, Rebecca. Apa yang seharusnya kamu Jakukan?” “Kami seharusnya mengangkat tangan kami dan menunggu dengan diam hingga Anda memanggil nama kami”. “Jika kamu mengetahui aturannya, mengapa kamu meneriakkan jawaban sebelum saya memanggil namamu?” “Baik, Apakah ada orang yang dapat mengingatkan kepada siswa di kelas ini aturan kita tentang berbicara dengan bergiliran?” Empat siswa mengangkat tangan mereka dan sama-sama berteriak, “Satu demi satu”. “Bergiliran!” “Jangan berbicara ketika orang lain sedang berbicara!” 7 Ibu Esteban meminta tenang. “Kalian anak-anak ingin membuat saya marah!” katanya. “Bukankah kita u sjabicara tentang cara mengangkat tangan kalian dan menunggu saya memanggil nama kalian?” ‘Tetapi Ibu Esteban,” kata Stephen bahkan tanpa mengangkat tangannya, “Anda memanggil el nama Rebecca dan dia tidak diam!” g 176 Penggunaan Pengalaman Anda Pemikiran Kritis dan Kreatif, Kenunyh: dengan cara lain dalam situast ini untuk mencapai » Pembelajaran Kooperatif Iiahoslal by Juga, bahaslah hi diktatkan pada masa lalu, Ihagikanlah beberapa di ant di kelas, ce GQ vwcaman / Lihat Bab 6, Pengolahan {nformasi dan Teor Kognisi Pembelajaran, BABS @ slab apa yang dapat dilakukan thu f steay nama mahaninwa lain apa yang, salab di sin) ‘ka Anda melihat perilaku yang tidak tepat yan cerita int kepada r sama ke hal yan ak-anak adalah pebelajar yang hebat. Namun, apa y A nereka pelajari mungkin tidak selalu merupakan apa yan makstudkan untuk dijarkan. Ibu Esteban mencoba mengajarka 1, tepat di kelas tetapi, dengan kepada siswa bagaimana berperilaku yo memberikan perhatian pada letupan Rebecca, dia sesungguhnya mengajarkan kepada mereka kebalikan dari apa yang, dia maksudkan Rebecea sangat menginginkan perhatian gurunya, schingya pemanggilan namanya (b, ing, menyakitkan) memberinya imbalan karena meneriakkan jawabannya, Bukan hanya tanggapan Ibu iakkan jawaban lagi dengan nada suara teban memperbesar kesempatan Reb tetapi kini Rebecca berperan sebagai con untuk berteriak. Apa yang dikatakan Ibu Esteban dianggap kurang, begitu penting jika dibandingkan dengan tanggapannya yang sesungguhnya atas oh bagi teman kelasnya sendin: perilaku siswanya Tyjuan bab ini ialah mendefinisikan pembelajaran dan kemudian menyajikan teori-teori pembelajaran perilaku dan sosial, yaitu penjelasan tentang, pembelajaran yang menekankan perilaku yang, dapat diamati Teori pembelajaran perilaku (behavioral learning theories) terpusat pada cara yang dengan cara itu konsekuensi perilaku yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengubah perilaku seseorang lama-kelamaan dan cara ketika seseorang mencontohkan perilakunya kepada orang lain. Teor: pembelajaran sosial terpusat pada dampak pemikiran pada tindakan dan tindakan pada pemikiran, Bab-bab berikut menyajikan teori pembelajaran Kognitif (cognitive learning theories), yang menekankan proses mental vang tidak dapat diamati yang digunakan orang memelajari dan mengingat informasi atau kemampuan baru. Pakar teori pembelajaran perilaku mencobs menemukan prinsip perilaku yang berlaku bagi semua makhluk hidup Pakar teori pembelajaran kognitif dan sosial semata-mata memberikan perhatian pada pembelajaran manusia. Namun, sesungguhnya batas-hatas antara teori pembelajaran perilaku dan kognitif telah makin tidak jelas pads tahun-tahun belakangan ini karena masing-masing mazhab pemikiran telah memasukkan temuan satu sama lain. ‘Teor! Pembelajaran Perilakuy ao PENGERTIAN PEMBELAJARAN Apa yang dimaksud dey pa yang, oud dengan pembelaparan? Hal sni terlibat seperti pertanyaan sederhana bingy Anda mulai memikirkarnya, Pertimnibanygrania keempat contoh berikut. Apakah ker oembelajaran? Anak kecil melangkah 2 Peta remaja me mpainya merapakan contoh ntuk pertama bali akan ketertarikan yang, kuat terhadap wanita tertenty Seek mere cemas ketika dia melihat dokter datany, bersama jarum sunti 4 Lama setelah memelajari bagaimana mengalikan, seorang anak petempuan menyadari sendiri bahwa cara lain mengalikan dexigan lima salah membagi dengan dua dan mengalikan dengan 10 (misalnya, $26 <5 dapat dihitung, sebagai berikut: 424 :2 = 214 7 10 = 2.140) Pembelajaran biasanya didefinisikan sebagai perubahan dalarn dirt sseorang yang disebabkan oleh pengalaman (Driscoll, 2000; Hill, 2002; Schunk, 2004). Perubahan yang disebabkan oleh perkembangan (seperti bertambah tinggi) bukanlah contoh pembelajaran. Tidak satu pun dari uanya merupakan karakteristik seseorang yang terdapat pada saat hit (seperti gerakan refleks dan tanggapan atas rasa lapar atau rasa sekit) Namun, manusia melakukan begitu banyak pembelajaran sejak hari pertama dilahirkan (dan beberapa ahli mengatakan lebih awal lagi) sehingga pembelajaran dan perkembangan mempunyai kaitan yang, tidak terpisahkan. Belatar berjalan (contoh 1) kebanyakan adalah kemajuan perkembangan, tetapi juga bergantung, pada pengalaman dari merangkak dan kegiatan lain. Dorongan seks remaja (contoh 2) tidak dipelajari, tetapi pembelajaran membentuk pilihan seseorang tentang pola yang, diinginkan. Kecemasan anak dengan melihat dokter bersama jarum suntik (contoh 3) tentu saja adalah perilaku yang dipelajari. Anak tersebut telah belajar menghubungkan jarum dengan rasa sakit, dan tubuhnya bereaksi secara emosional ketika dia melihat jarum tersebut. Reaksi ini dapat saja tidak disadari atau tidak disengaja, tetapi bagaimanapun hal itu dipelajari. Contoh keempat, pemahaman anak perempuan tersebut tentang jalan pintas perkalian, adalah contoh pembelajaran dari dalam diri sendini, yang lebih dikenal sebagai pemikiran. Beberapa abil teori tidak akan menyebut ini sebagai pembelajaran, karena hal itu tidak disebabkan oleh lingkungan. Tetapi hal itu dapat dianggap sebagai kasus pembelajaran tertunda, di mana pengajaran yang disengaja dalam perkalian ditambah dengan pengalaman bertahun-tahun dengan angka-angka ditambah dengan upaya pikiran dari pihak anak itu sendiri menghasilkan pencerahan. Pembelajaran terjadi melalui banyak cara. Kadang-kadang pembelajaran bersifat intensional (bertujuan), seperti ketika siswa memeroleh informasi yang, disajikan di ruang, kelas atau ketika mereka memeriksa sesuatu di internet. Kadang-kadang hal itu tidak intensional, seperti dalam kasus reaksi anak terhadap jarum suntik tersebut. Semua jenis pembelajaran tear percoelaiaran partial, Parypiasat Verte, parentage fq rear abeaeitae: et Pattee) palais (20% ea eae, teort pembbelajaran kognied Peryelanae verearg, pecrhnlagean yg etn pala ones eek pembelajaran Pershahan dalam dir seme fo7, bares tars Kondisi lingkungan yang mengaktifkan indera; bentuk tunggalnya adalah stimulus. Pengertian Pembelajaran 177 ‘angeapan tanpa pengkondisian Periaku yang otomatis di id oleh rangsangan rons rangsangan tanpa pengkondislan Rangsangan yang secara alami membangkitkan tanggapan tertentu, rangsangan netral Rangsangan yang tidak mempunyai dampak pada tanggapan tertentu, vrangsangan pengkondisian Rangsangan netral sebelumnya yang membangkitkan tanggapan tertentu setelah dipasangkan Hak istimecoa. sw dapat memeroch waktu bebos akses he peralatan KRIS {anisalaya. sepa bola) atau peran istimewa (seperti menyampaikan Pesan ‘atau membagikan makalah) Siswa atau kelompok yang berperilaku Baik flapat dibolehkan berburis lebsh hulu untuk istirabat atau pulang sekolah atau: smemeraleh hak itimena Kec Penguatan hegiatan, Karena telah mencapai standar yang ditetapkar scbelumnya. siswa dapat memeraich waktu betax, vide: permainan, atau akses ‘ke kegiatan yang menyenanghan lain. Renguatan kegiatan dapat digunakan dengan sangat Bik bagi Keberganturgan helompok, di mana seturuh ssw dapat memeroich waktu betas atau hegiatan Khusus jika seluuruh siswa rmencapai standar (Embry; 2002: Theeeore etal, 00) ©. Pegguatun Berend. Anakcanak dapat memeroleh poin karena pencapaian atau perilaku yang baik yang dapat mereka tukarkan dengan mainan Kec penghapus penal kelerang buku komik, gambar fempel, dan seterusny’ Penguatan berwuhud biasanya lebih ampuh jika siswa mempunyal pilihan dt antara beberapss Kemungkinan (Cruz & Cullinan, 200 Walker et al. 2004) 10, Makanan, Kismis. buah, kacang tanah, atau makanan ringan yang sebvat laity ‘dapat digunakan sebagai penguatan, ” ‘eon Pemnbeaaran Pena | Penghukuman Noosekuenst yang telemabkon pentaku disebut penghukuman (nants {vebatikantah bahwa tendapat masalah vang sama dalam detinist hukuman Semen) tenga detinist penguatan:Jika honsokuents yang helihatannya tatak menvenanghan Udlak mengurangy trekuenst perilaktr vang teria sebetummyat hal itu tidak selata merupakan penghukuman, Misalnva, beberapa stewva senang disuruh ke kantor kepala sekolab atau ke aula Sarna hal tie membebaskan mewha dant ruang kelas, yang mereka lihat sebagat sttuast yang tidak menyenanghan (Driscutl, 2000: Kautiman et al AW2 Martella et al, 2008), Beberapa siswa senang diomeli, Karena hal itu membert mereka perhatian guru dan munghin mendongkrak stats mereka sti antara teman-teatan. Sepertt penguatan, heefektitan penghukuman oxtak dapat dtiastmisihan melainkan harus dipertihathan, Huktiman dapat mempunyat dua bentuk utama Hukuman Pemberlakuan Hukaman pemberlakuan (presentation #) ralaly penggunaan Konsekuensi vang tidak menvenangkan, atau rangsangan yang tidak disukai (ays sional, seperti hetika seorang sia dhomel Hukuman Pencabutan Hukuman pencabutan (rnc! prantsinent) ial Penarikan hembali honsehuenst yang menyenanghan, Contohnya meliputt Aetilangan hak istimewa, heharusan tinggal di elas selama istirahat. atau Acharusan tinggal di helas setetat sekolah, Salat satu bentuk hukaman peneabutan yang setting digunakan di ruang elas talah penyingkiran (deme out), Ae mana siswa vang berperilaku tidak pantas diminta duduk di sastut atau adi gang selama beberapa mentt (lihat Nelson & Cart, 2000). Guru senng menggunakan penyinghiran ketiha mereka percaya bahwa perhatian seat lain berperan memperkuat perilaku yang tidak pantas; penyingkiran menghilanghan penguatan ini dari pelakuaya, Renggunaan penyingkiran, sebagar honsekuentsi perilaku yang tidak pantas pada umumnya terbuktt mengurangi perilahu yang tidak pantas (Alberto & Troutman, 2000). Misalnya, White dan Batley (1990) mengevaluasi penggunaan Konsekuenst dudukstanctonton (sitandiatioh) aintak mata pembelajaran Pendidikan jasmant, Sisw yang berperilaku tidak pantas dibertahukan 2PM yang mereka lakuban dengan silah dan diberijam pasir selama 3 menit stan dliminta duduk dan menonton hingga psirtersebut habis, Program ia pertamta Kah iooba di helasalternatit untuk siwa Kelas emapat an hima Yang, mempunyat masala pertlaku yang serins Gambar 82 menngkaskan tema tersebut Setelah garis dasarsetunnvak hinge H3 peilaku yang mengganget satan pengamatan 10 menit, program dattar periksa peritaku dicoba, di mana guru memberhan peringat pecdaku masingemasing siswa dan menvurut siswa yang berperdakitbursk ke Kantor atau tidak memberikan, Aepadta mereka waktu betas, Hal ini mengurang: pOOTARE yang talak pantas tetapr tidak menghutangkannya, Namun. kettha prosedur daaduk dan tonton Aiperkenatkan, perilaka vang tidak pantas hanypir lenyap, Metode duduk dan-tonton yang sa a digunahan dalam pembelajaran pendtidikan jasmane Kelas empat reguter, dan hasitnya tak berbeta Petunia Sercimenst Untuk aga sectithan: gu [Anda munghic perk tabu bahwa, ecu ja honsehurenn yang tidak menyenanghan merge! rekon! per dak yang torch sebelumnya hal Au sang bukanlah peniginunan ukurnan Konwekvens! yang tidak emenyenangean yang thywsakan untuk Wmetemahhan periake hukuman pembertakuan Rangsangan yang Oak suka ‘yang terjch sosodah pera, yang gunakan untuk memper ket emunghinan periaku tersebt akan toric lag rrangrangan yang thdak distal Konsekuens! rang ocak menyenangkan yang drcoba untuk gihundan atau dbelakkan seseorang, ukuman pencabutan Penankan kembah Konsehuens: yang menyenangkan yang memperkuat periaky, yang Seancang untuk meenperkecd Kemunghioan peniake mu akan tonutang penyinghiran Protedor memmdanian twa dary gusty stuns karen 3 sana peniake yang osiak paras huackan Bederapa Prinsip Pembelajaran Pertake 187 BABS. Persoalan tentang apakah perlu, kapan, dan bagaimana memberi hukuman telah menjadi sumber kontroversi besar di kalangan pakar _pembelajaran perilaku. Beberapa ahli menyatakan bahwa dampak hukuman. Khususnya hukuman pemberlakuan (yang tidak disukai), hanya bersifat sementara, bahwa hukuman menghasilkan agresi dan hal itu menyebabkan orang menghindari lingkungan vang menggunakannya (Kazdin, 2001; Landrum & Kauffman, 2006; Miltenberg, 2001). Bahkan pakar pembelajaran perilaku yang benar-benar mendukung penggunaan hukuman setuju hal itu seharusnya ditempuh hanya ketika penguatan atas perilaku yang pantas telah dicoba dan tidak berhasil; bahwa ketika hukuman diperlukan, hal itu “Teor Pembelajaran Peritakus Soharusivat diberihan dalam bentuk yang seringan mungkin: dan bahwa yukuman sharusnya selalu digunakan sebagas bagan dari rencana yang, aksama. jangan simp tidak konsisten atau karena rustras, Hukuman fk qh sekolah (seperti pukulan) bertentangan dengan hukum di kebanyakan genypat (Jones & Jones 2007; Levin & Nolan, 2007} dan ditentang secara qmversal oleh pakar pembelajaran penlaku dengan alasan etis maupur tnarat (lihat Kazdin, 2001; Malott et al, 2000), Kesegeraan Konsekuensi Salab satu prinsip teori pembelajaran perilaku yang sangat penting ialah pahwa Konsekuenst yang terjadi segera sesudah perilaku jauh lebih, memengaruhi perilaku daripada konsekuensi yang tertunda. Jika kita menunggu beberapa menit untuk memberi butiran makanan kepada kas alam kotak Skinner setelah binatang itu menekan batok,tikus tersebut akan membutubkan waktu yang lama memelajari kaitan antara tekanan pada alo dan makanan, Karena pada saat makan itu tiba, tikus tadi mungkin sedang melakukan sesuatu selain menekan balok. Penguatan yang lebih diberikan segera pada umumnya mempunyai dampak yang jah lebih besar daripada penguatan besar yang diberikan kemudian (Alberto & Troutman, 2006), Konsep ini banyak menjelaskan perilaku manusia. Misalnya, konsep ini menjelaskan mengapa orang begitu sulit bechenti merokok atau makan berlebihan, Walaupun manfaat penghentian merokok atau penurunan berat badan dirasakan sangat besar dan diketahui dengan baik. penguatan kecil tetapi segera berupa hanya sebatang rokok atau sepotong donat sering mengalahkan dampak perilaku penguatan yang besat tetapi tertunda. Di ruang kelas, prinsip kesegeraan konsekuensi (imtmediacy of consequence) juga sangat penting. Khususnya bagi siswa yang lebih muda, Pujian atas pekerjaan yang diselesaikan dengan baik yang segera diberikan dapat menjadi penguatan yang lebih berbobot daripada nilai yang baik vang diberikan jauh kemudian hari, Mendekati siswa yang berperilaku ‘tidak pantas, menyentuh bahunya, atau memberikan isyarat (misalnya, jari Pada bibir untuk meminta diam) mungkin akan jauh lebih efektif daripada. omelan atau peringatan yang diberikan pada akhir pembelajaran (Jones & Jones, 2007; Kauffman et al. 2006). ‘Umpan balik seketika mempunyai setidaknya dua tujuan. Pertama, hal ini menjelaskan kaitan antara perilaku dan konsekuensi. Kedua, hal !ni meningkatkan nilai informasi umpan balik tersebut. Dalam praktik. hanya seihit guru di ruang Kelas dapat memberikan umpan balik satu per satu secara segera kepada semua siswa mereka, Namun, hasil yang sama dapat diperoleh dengan memberikan jawaban kepada siswa begitu mereka ‘menyelesaikan pekerjaan mereka, Dalam menghadapi perilaku vang tidak Pantas, guru dapat menerapkan prinsip kesegeraan konsekuensi dengan menanggapi segera secara posit hetika siswa tidak melakukan perilakt Yang tidak pantas—pada hakikatnya dengan menangkap basah mere! h Pada saat melakukan tindakan yang baik! ° kevil yan Pembentukkan ce an korsekyeral herperan penting, bagi pengajaran, tetap sya tepatusan tentang apa vang harus dikuatkan. Apakah guru karvk-hanak wan penguatan hingga anak dapat menyet selurah aad? Tentw vay tidak Akan lebih baik memuji anak kare 8 hemudan katera menigenal beberapa, dan akhirnye ‘ heseluruhan 26 hurut Apakah guru musik f an hungga town yat muda memainkan lagu piars rus memuji permainan pertarna an? Apakah guns terse nendat-sendat” Kebsnyakan siswa membutuhkan penguatan setiop tun siswe menuju wu keberhasilan, mereka menggunakan tekrik saran dengan memperkuat aot Ketha guru menun disebut pembentukan (hap) unakan dalam teori pembel. van atau perilaku baru dengan lah “pembentukan” digi untuk merujuk ke pengajaran hem lar untuk mendekati perilaku akhir yang diinginkan X)) Misalnya, dalam mengajari anak-anak dak hanya memperlihatkan kepada mereka u untuk memperku: itu. Sebaliknya, kita memperkuat pebela (Bigge te Shermis, 2004, Dncol mengjkat tal vepatu 0 bagaimana bal itu dilakukan dan kemudian mening mereka bingy mereka mengenakan wndin seluruh tug, perlama-tama akan memperkuat mereka mencoba ikatan pertama, kemudian mengenakan seluruh membuat simpul, dan wterusnya, hungga mereka d tugas tersebut, Dengan cara ir, kita akan membentuk perilaku anak-anak ke arab tujuan akhir. dengan memperkuat semua srana penting dalam pengajaran di ruang iswa sanggup menuliskan paragraf an pendukung, dan satu kalimat Pembentukan adalah elas. Katakanlah fata menginginkar dengan satu kalimat topik, tiga penyela ‘Apakah mengajarkan kemampuan fis atau kemampuan akaderis yang baru kepada sswa, guru dan pelatih engawniinya dengan dasar-datar dan mengembangkannya dar sara Teknik apa saa yang dapat mereka gunakan untuk membentuk peniaku siswa? 19 = BABS @ Teor Pembelaa soumpalan. Tugas ini mengandung banyak bagian: kemampusen mengensls coudian menghasitkan kalimat topik, perielasan kalimat pendakung, mpulan, kemampuan menulithan kelimat lengkap dengan QD reryee nie Pergpore arunakan huruf besar,tanda baca, dan uta bahave derigan benar: dan eng Kear nate campuan mengeja Jika guns membenican pembelaaren tentany, seria kemampoart ini, meminta siswa menulis peragyal dan emudiar meraberi 3) kepada mereka berdasarkan isi pelajaran, tats bahass, tanda baca, dan zan, kebanyakan siswa akan gagal dan mungiin akan memesoleh wedikit pembelajaran dari latihan itu Sebaliknya, guru dapat mengayarkan emampuan itt selangkah demi ~langkah, dengan secara bertahap membentuk kemampuan akhir. Seswa — pormiventuticam * diajari bagaimana menulis kalimat topik pertama-tama, kemudian reper eager venjelasan kalimat pendukung dan kesimpulan. Dari semula, mereka dapat Ladygriciomat pm jiminta bertanggung jawab hanya atas isi paragraf Kemudian, tuntuten "oe Ura WUC ae »enguatan dapat ditingkatkan dengan menyertakan tata bahasa dan tanda 2 Akbirnya, ejaan dapat ditambahkan sebagai kriteria keberhasilan. Pada masing-masing tahap, siswa akan memeroleh kesempatan yang, baik untuk dikuatkan, karena kriteria penguatan akan berada dalam pemahaman mereka Prinsipnya di sini ialah bahwa siswa sebaiknya dikuatkan atas perilaku yang berada dalam kemampuan mereka saat ini, tetapi juga memperluas ke arah kemampuan yang baru, Refleksi 2 Pribadi Mengubah Perilaku Vanessa adalah anak perempuan seorang teman saya yang berusia 6 tahun dan terlalu cepat dewasa. Ibunya mencoba mengajarinya menjaga kamamya tetap rapi. Vanessa akan meninggalkan mainan dan pakaiannya menutupi semua lantai, Ibunya mengomelinya agar memungut barang-barangnya, mengancam untuk memberikan mainannya kepada anak yang kurang beruntung, dan kadang-kadang melarang Vanessa menonton acara TV kesukaannya hingga dia membersihkan kamamya, Tidak satu Pun strategi ini berjalan sangat baik atau berjalan dalam waktu yang sangat lama. Kemudian pada ‘suatu hari, ibu Vanessa belajar tentang pengubahan Perilaku dalam kuliah psikologi pendidikannya dan dia memutuskan untuk mencoba menggunakannya ‘untuk mengupayakan anak perempuannya merapikan kamamya, Dia membuat bagan, memperlihatkannya kepada Vanessa, dan menjelaskan bahwa setiap malam, ‘selama satu minggu mereka akan mencatat jumlah benda di lantai kamar tidurnya untuk menentukan Saris dasar. Setelah itu, Vanessa akan melekatkan ertas tempel ke bagan itu setiap hari apabila tidak Pengetahuan Tentang Pokok Mata MEE 0 reena ada benda di Jantai kamar tidurnya. Pada minggu pertama, yang diharapkan sebagai garis dasar, tidak ada benda yang dibiarkan di lantai Vanessa! Hanya fakta sederhana berupa pemetaan perilakunya dengan tujuan yang jelas sudah merupakan umpan balik yang, mencukupi agar Vanessa memungut pakaian dan mainannya. Setelah itu, kamar Vanessa menjadi kamar yang paling bersih di rumah itu. ‘Anak-anak adalah makhiuk yang berpikir dan merasa, yang bertindak lebih daripada sekadar ‘menanggapi imbalan dan hukuman, dan kita perku ‘menyiapkan diri sebagai orang tua dan guru untuk belajar dari mereka apa yang bermakna bagi mereka, bukan hanya apa yang memperkuat. Refleksikanlah Ini. Mengapa menurut Anda strategi pemetaan itu begitu efektif bagi Vanessa? Jelaskanlah kapan Anda menggunakan strategi pengubahan perilaku untuk mengubah seswatu tentang diri Anda. Apakah hal itu berhasil? Bagaimana strategi pengubahan perileku bagt anak-anak sekolah dasar berbeda dari strategi yang digunakan bagi siswa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas? Beberapa Prinsip Pemibelajaran Peniaky 191 Kepunahan Sesuai dengan definisinya, penguatan memperkuat perilaku. Tetapi apa yang tenad: ketika penguatan ditarik kembali? Akhimnya, perilaku tersebut akan dilemahkan dan akhimnya akan lenyap. Proses ini disebut kepunahan (extmction) perilaku yang chpelajan sebelumnya Kepunahan jarang merupakan proses yang mulus. Ketika penguatan ditank kembalt, orang sering menambah tingkat perilaku mereka untuk sementara waktu. Misalnya, bayangkanlah pintu yang ‘Anda gunakan sebagai jalan pintas ke tempat tertentu di kampus yang sering Anda kunjungi. Bayangkanlah pada suatu hari pintu itu tidak dibuka Mungkin Anda akan mendorong bahkan lebih keras a untuk sementara waktu, menggoyangnya, memutar gagangnya ke dua arah, mungkin bahkan menendang pintu tersebut, Anda ‘mungkin merasa frustrasi dan marah. Namun, setelah beberapa saat, Anda menyadan bahwa pintu itu terkunct dan kemudian pergi Apabila pinta itu dikunci selamanya (tanpa Anda ketahui), Anda mungkin akan mencobanya lagi beberapa kali selama beberapa hari berikut, kemudian mungkin sekali satu bulan kemudian; akhimya Anda menyerah Perilaku Anda ketika dihadapkan dengan pintu yang terkunc, merupakan pola kepunahan klasik. Perilaku mengalamt peningkatan ketika penguatan ditarik kembali pertama-tama, kemudian cepat melemah hingga perilaku itu menghilang, Namun, perilaku tersebut dapat muncul kembali setelah sekian lama berlalu, Misalnya, Anda dapat mencoba pintu tersebut lagi setahun kemudian untuk melihat apakah masih terkunci Jika masih terkunci, mungkin Anda akan membiarkannya dalam waktu yang, lebih lama, tetapi mungkin bukan selamanya Karakteristik ledakan kepunahan, yaitu naiknya tingkat perilaku pada tahap-tahap awal kepunahan, mempunyai konsekuensi penting bagi pengelolaan ruang kelas. Misalnya, bayangkanlah Anda telah memutuskan untuk melenyapkan kebiasaan seorang anak meneriakkan jawaban dengan tidak pantas (bukannya mengangkat tangannya untuk dikenali) dengan tidak mengacuhkannya hingga dia mengangkat tangannya tanpa suara, Pada awalnya, ketidakacuhan terhadap anak itu mungkin akan meningkatkan perilaku teriakannya, ledakan kepunahan Klasik. Anda kemudian mungkin dengan keliru menyimpulkan bahwa ketidakacuhan tidak berhasil, padahal dalam kenyataannya ketidakacuhan terus-menerus terhadap teriakan yang tidak pantas merupakan strategi yang tepat jika Anda ‘mempertahankannya (Landrum & Kauffman, 2006; Martella et al., 2003). Lebih buruk lagi, mungkin akhimya Anda memutuskan untuk menyerah dan mempersilakan anak itu setelah dia berteriak tiga atau empat kali. Hal ini akan mengajarkan pesan yang paling buruk kepada anak tersebut: bahwa teriakan pada akhirnya berhasil jika Anda terus melakukannya. Mungkin hal ini justru akan menghasilkan peningkatan perilaku yang sedang Anda coba kurangi, Karena anak-anak belajar bahwa “jika pada awalnya Anda tidak bethasil, coba dan cobalah kembali.” Inilah yang terjadi dalam cerita singkat yang disajikan pada awal bab ini. Ibu Esteban pada awalnya tidak mengacuhkan teriakan Rebecca, sehingga Rebecca berteriak bahkan dengan Leese | ("5 \ eee as NW x2 Seckor dimosaurus mengalams kepunakan. 192 «BABS @ ‘Teori Pembelajaran Pertaku tebih Keras Kemudian ibu guru te endak sengaja mengkomunikasik Fler dan akira peiodaan Aeras dan gigih akan dikuatkan imi Spt bi Kepunahan penilaku yang dipelajan sebelumnya dapat dipercepar PR ‘at memberitahukan kepada orang, itt ‘ang pernah dikuatkan tidak akan dikuatkan lag} Dalam \osus pintu terkunct tersebut, tanda yang mengatakan, “Pintu dikunct selamanya—gunakan jalan masuk lain,” akan sangat mengurangi berapa kal Anda mencoba pintu tersebut sebelum menyerah Teriakan akan ledsiean hopunehon berkurang jauh lebih cepatjika guru berkata kepada sswa, “Saya tidak akan ingae portal peda menanggapi setiap orang kecuali dia diam dan mengacurgan tangannya”, ‘ahap-tahap awal kepunahan dan kemudian tidak mengacuhkan semua upaya lain untuk mendapatkan perhatiannya, "webut memanggil nama Rebecca, dengan kepunahan an kepadanya bahwa hanya teriakan yang kettka suatu rangsangan atau isyar bahwa perilaku y Jadwal Penguatan Dampak penguatan terhadap perilaku bergantung pada banyak faktor dan salah satu yang terpenting ialah jadwal penguatan (schedule of reinforcement) (lihat Alberto & Troutman, 2006; Kazdin, 2001; Miltenberger, 2001). Istilah int merujuk ke berapa sering diberikan penguatan, yaitu berapa lama berlalu antara kesempatan memeroleh penguatan dan daya prediksi penguatan eet Pengui ya prediksi pengua _ Frekuensi dan daya peedikst Rasio Tetap (FR—Fixed Ratio) Salah satu jadwal penguatan yang Peneustan lazim ialah jadwal rasio tetap, ketika penguatan diberikan setelah terjadi penlaku dalam jumlah tetap. Misalnya, guru dapat berkata, “Begitu kalian menyelesaikan sepuluh soal, kalian dapat keluar”. Tanpa peduli berapa lama berry pela een oat. Pun waktu yang diperlukan, siswa dikuatkan begitu mereka menyelesaikan Papeeipmeains 20 seal: Ini adalah contoh jadwal FIO (10 perilaku untuk satu penguatan), _Jedwas pensar Asie pats Salah satu bentuk umum jadwal rasio tetap ialah ketika masing-masing _YorShreraci pertaku dalam Perilaku dikuatkan. Ini disebut penguatan berkesinambungan (CRF— _jumlah vtap continuous reinforcement), atau FRI. Memasukkan wang logam ke dalam mesin penjual minuman berkarbonat (biasanya) adalah contoh penguatan berkesinambungan, karena satu perilaku (memasukkan uang logam) menghasilkan satu penguatan (minuman berkarbonat). Memberikan Jawaban yang benar di kelas juga biasanya dikuatkan terus-menerus. Siswa memberikan jawaban yang benar, dan guru berkata, “Betul! Jawaban yang benar!” Salah satu proses penting dalam pengajaran ialah secara bertahap ningkatkan rasio penguatan. Pada awalnya, dalam serangkaian pem- belajaran, mungkin perlu memperkuat siswa atas setiap jawaban yang, benar, seperti satu soal matematika. Namun, hal ini tidak efisien dalam Jangka panjang, Begitu siswa menjawab soal-soal matematika dengan ar, dimungkinkan memperkuat setiap 5 soal (FRS), setiap 10 soal (FR10), dan seterusnya. Penjarangan jadwal penguatan dengan cara seperti ini kan membuat siswa lebih mampu bekerja mandiri tanpa penguatan dan membuat perilaku tersebut lebih tahan terhadap kepunahan. Akhirnya, ‘iswa dapat diminta mengerjakan sendiriseluruh proyek, tanpa menerima Penguatan sama sekali hingga proyek itu diselesaikan. Sebagai orang me Beberapa Prinsip Pembelajaran Periaky 193 nde ratio variabel (VR— Jadwal pengsatan becca perio yay Gemgrkar Coen wrbaiar: seceiah carats sepavian pertakes arg pariaronye tak dapat jade interval tetap (FI— foxed interval) Jadwel pengyaan kets porta yang dengan Gibert ombalan setetah pariah orcs yeqgeup ABS @ dewase. ot senng menenzma tugas vang membutuhkan waktu bertahur- tahar untuk menvelessikanoya dan bertahun-tahun untuk memberikan Rast vangicta rigrrkan. (Penulisan naskah psikolog: pendidikan ini adalah Slab sot tapas semacem ity Jadwal rao tetap efektit memotivas: seseorang untuk menyelesaikan sangat bervak pehenaan—khususnya aka rasio tetap diawali dengan penguotan berkesinambungan (FRI) untuk mengupayakan orang tersebut melanutkannya dan kemudian beralih ke persyaratan penguatan yang ‘ergg: Selah seru alasan mengapa persyaratan yang tinggi untuk memeroleh penguater menghasilkan tnghat perilaku yang lebih tinggi daripada persyaratan yang rendah ialah baw penguatan vang terlalu sering dapat membuat rela! pengustan tersebut menghilang. Siswa yang dipujt atas setiap sal ratematika akan segera merase bosan dipuy. dan penguatan tersebut dapat iehilangan nilarva Rasio Variabel (VR—Variable Ratio) J2dwal rasio vanabel penguatan adalah jadwal keke jumlah perilaku yang dibutubkan untuk memeroleh penguatan tidak dapst diperkirakan. walaupun pasti perilaku tersebut pada akhimya akan dikuatkan. Misainya, mesin judi adalah penguatan rasio variabel, Mestn tersebut dapat menghasilkan setelah sekali tarik pada suatu seat dan setelah 29) kali tank pada saat berikut, dan tidak ada care untuk memperkirakan tankan mana yang akan menang. Di ruang kelas. jadwal rasio variabel ditemukan ketika siswa mengangkat tangan untuic meniawab pertanvaan. Mereka tidak pernah tahu kapan mereka akan dikcsatkan jika sanggup memberikan jawaban yang benar, tetapi mereka mmungkcn berharap untuk dipanggi! selatar 1 kali dalam 30 kesempatan di elas yang terdir atas 30 siswa. [ni disebut jadwal VR30 karena rata-rata 30 perilaku diperiukan untuk memeroleh satu penguatan. Jadwal rasio variabel cenderung menghasilkan tingkat perilaku yang tinggi dan stabil. Bahkan, Jhamprr semua permainan judi melibatkan jadwal VR, dan dengan demikian dapat benar-benar mengakibatkan kecanduan. Sama halnya, penggunaan pemeniksaan pekeriaan siswa yang sering dilakukan secara acak dapat membantu siswa kecanduan pada pekerjaan yang, tetap dan saksama. Jadwal rasio vaniabel sangat tahan terhadap kepunahan. Bahkan setelah perilaica ndak agp distin, orang mungkin tidak akan menyerah untuk bekera dalam waktu yang lama. Karena mereka memelajari bahwa mungkin diperlukan banyak kena untuk memeroleh imbalan, mereka akan terus bekerja dengan kevakinan yang keliru bahwa upaya berikut mungkin saja benar-benar akan menghasilkan sesvatu Interval Tetap (FiiFixed Interval) Dalam jadwal interval tetap, penguaten hanya tersedia pada waktu berkala tertentu. Ujian akhir adalah comtoh Klasik jadwal interval tetap Jadwal interval tetap menciptakan pola perilaku yang menarik. Orang mungkin saja bekerja sangat sedikit hingga tepat sebelum tersedia penguatan, kemudian mengeluarkan ledakan upaya ketika mendekat waktu untuk memerolch penguatan. Pola ini dapat diperagakan dengan tiks dan merpati pada jadwal interval tetap, tetapi tral itu malah lebih terlhat jelas dalam iri siswa yang belajar tergesa-gesa pada menit-menit terakhir sebelum wan atau orang yang menulis laporan ‘Teor Pembainaran Ferisky danan mereka pada malam sebelum mereka harus menverahharewa ik jadwal interval ¢ verclesaikan pekerjaan dengan baik setiap saat Orang mungkin menaats persturan lalu-lintas karena menghormati peraturan tersebut dar tanggung. awob warga negara, tetapi ada juga manfastnya apabila poiist dengan memeriksa kepatuhan pengemudi terhadap peraturan tersebut ‘si patroli bersembunyi di jembatan penyeberangan atan di baltk bukit shangga mereka dapat memeroleh sampel acak perilakss pengemmudi fika sereka selalu dapat dilihat dengan jelas, mereka akan meniadi isyarat untuk ecgemudi dengan hatt-hati, sehingga keharusan mengemadi dengan hati- ada saat-saat lain akan berkurang. Dilema Pengajaran Kasus untuk Dipertimbangkan — “ 4 Ss ‘seorang anak laki-laki dengan kepribadian yang suka berbucara dar incah ‘baru Saja merasuki kelas Taran Kanak-Kanak Angela Hairston 6 Sekctah Dasar hot. Sam mempunyai riwayat kesehatan yang rum sea lar, yang memancak ‘etahun lalu dalam operasi punggung untuk mempertal spinal scoliosis. yang (Gsusul oleh berbulan-bulan seluruh tubuhnya dalam bakean. Tabun lak, senetah paras, Sam mengikurt kelas prasekolah Diana Braddock d& Etot dan & sana ‘Setelah melewau masa permulaan yang berat, dia mengalami kemajuan akaderres (2 soa yang bask. Namun, kr, setelah dua mnggu rasuk Sekolah, Angela tala Sem udak mempunyai kematangan untuk masuk taman karak-ianak Dia berterms Gengan Diana Braddock dan ibu Sam, janet. untuk membahas kekhawatrannya. Angela, Terima kasih kepada Anda berdua karena menyediakan wakns untuk Dertemu dengan saya sore ini. Saya merasa khawatir karena Sam mutai ‘memperlihatkan beberapa peritaku yang sama seperti yang dia pertthatkan Pada awal tahun prasekolahnya bersama Anda, Diana. Dana: Sam memang mempertihatkan kecemasan berpisah ketika dia memusai Prasekolah. Saya mengingat kemarahan yang dia keluarkan ketika Janet mengantarkan dia untuk sekolah. Kemudian dia mengeluh bahwa dia merasa ‘kit, mulai menangis, dan bahkan memaksa din muntah hingga dia. dapat Pulang ke rumah, w Ke ee Nt Ha egy tee wae Beberapa Prnsip Pembelaaran Periaias 195 196 BABS @ Jemet Samm skhurnva torah: bangantung pada saya Ketika dia renjatary operas pungpangyn con wince dia Tap Diana di SYS REFINE rencang erg erpya meribanty Sam aga assay ahve lke Angeie Bak tampsknyt pentuks sokarang yang di multi sep taman Kanak ‘anak, Janet, ketika saya harus menelepon Anda untule Deore Bak. janet dan saya beara tentang kebengantungan Sam yang bertebthan pata roa devas an bageerara halt dapat membahwa pengaruh negatlterhacan kemajuan akadeisnya. Kami juga bicara bahwa dia peru mengembangkan enumpuan sonal yang lebih bak bertama teman Kelasnya sehingga dha dak telaly ports menyadi pusat perhanan Jonet Saya menyampaican kepada Diana bahwa saya pikir ayah saya memperkuat ebergantungan Sam Setap kal saya menyemput Sam dani prasekolah Karena cia salt” saya harus membawa dia ke tempat kerja bersama-sama, Saya beers 6: perusahaan ayah saya. yang mmempunyas vsaha kecil di kota. Sam duduk ot ruang penenmaan tars kecka saya bekeria, dan pelanggan akan memberinya perhatian mereka sepenuhnya, karena Sam benar-benar akan terlihat ceria, ‘Duane Janet dan says mernutuskan aga. setap kali Sarn meninggalkan sekolah karena saki”, Janet akan memunta ayahnya dan pelanggan untuk tidak memberi Sam sedikit pun perhanan Sebalknya, da akan menvnta Sam beristirahat di ruang samping hingga da dapat membawanya pulang ke rumah dan membaringkannya Jonet Sam atuh “sakt” beberapa kab ag. retapx begitu dia menyadari bahwa ayah, ‘pelanggan, dan juga saya tdak akan memberinya sedikit pun perhatian di toko, dda vdak akan berpura-pura sakt ag Diona Sementara tu, di sekolah, saya telah mengangkat Sam dan salah seorang teman kelasnya sebaga’ “Pembantu Kehadiran” yang memberikan laporan “absensi kepada sekretans sekolah setiap hari Saya sering menggilir teman Sam sehingga dia dapat membangun hubungan pribadi dengan beberapa teman elas. Dan siswa kelas tga Ibu Thompson mengembangkan sistem pertemanan ‘uneuk membancu Sam berinteraks! dengan guru dan siswa dengan cara yang lebi tepat |Jonet: Pada musim dingin, Sam telah berteman dengan beberapa siswa di Kelasny2 Diono Dan setiap orang senang bersama da karena dia tidak menuncut tempat utara lag Angela: Saya memeroleh bantuan besar dengan mendengar semua yang Anda lakukan bagi Sam tahun lalu. Tampaknya Anda melakukan semua hal yang benar untuk membantunya mengatasi kecemasannya kan keterpisahan dan bergaul dengan lebih baik bersama teman sebayanya. Saya kira saya benar-benar harus mencoba tekmk yang sama lagi untuk membantunya menyesuaikan diri dengan taman anak-kanak. Janet, saya harap Anda akan mendukung saya dalam hal in |Jonet. Oh, ya, Ibu Roberts. Saya benar-benar ingin Sam menikmati tahun yang rmenyenangkan i taman kanak-kanak. ‘Teor Pembelajaran Perak memang ada, untuk memperkuat perfiaku Sam ketka hal ity menigka? Jers jadwal penguatan apa yang akan Anda gunakan? Semper Ouadur dan “Kindergarten it 8 Buena Lda K Ekin, One Brachbch, dan San Gurgarus, dan Alyn & Bacon's Custom Cater n Eduction, dd lah Greta Morne. Dershmar, Dani ‘Halahan dan James Kauffman (2000) ——$—$$<$__. Sama seperti jadwal rasio variabel, jadwal interval variabel sangat erektit mempertahankan tingkat perilaku yang tinggi dan sangat tahan terhadap kepunahan. Misalnya, Katakanlah guru mempunyai kebijakan meminta siswa menyerahkan tugas kelas mereka setiap hari. Bukannya memeriksa setiap kertas, guru tersebut mengambil tiga lembar kertas dengan acak dan memberikan kepada siswa ini nilai tambahan apabila tugas kelas mereka dikerjakan dengan baik. Jadwal interval variabel ini mungkin akan memotivasi siswa mengerjakan tugas kelas mereka dengan saksama_Apabila guru tersebut diam-diam menghentikan pemeriksaan acak pada pertengahan tahun itu, siswa tersebut mungkin tidak akan pernah mengetahuinya, dengan beranggapan bahwa kertas mereka sendiri memang belum diambil untuk diperiksa, bukannya menyadari bahwa penguatan ‘udak lagi tersedia bagi siapa pun. ‘Tabel 5.2 mendefinisikan dan memberikan contoh tambahan jadwal penguatan. EL 5.2 Jadwal Penguatan Jadwal 'tanggapan tertentu selama penguatan dan kepunahan mencirkan masing-mrasing keempatjenis jadwal. Definisi ae Pola Tanggapan Seloma Penguaton Rasio tetap Jomiah peril tetap Tingkat tanggapan yang diperiukan une ‘tap berhenn serlah memeroleh penguatan penguacan Varabel Jurmlah peniaku tdak tetap __Tingkat tanggapan Yang diperivkan uneuk ‘era dan sings) smemeroieh penguatan Interval tetap Jumilah waktu tetap yang, ‘Tingkat tidak vetap, beri sebelum penguatin dengan kecepatan tensed ‘nga pada akhir rmasing-masing interval varabel Juriah wakau dak etap _Tingkat tanggapan Yang bers sebelum terap dan tings: penguatan terseda Ketahanan Prinsyp kepurahan menyatakan bahwa, ketika penguatan atas perilaky vvang dipelajan sebelumnya ditank kembal, perilaku tersebut menghilang Apakah im berart bahiwe gura harus memperkuat perilaku siswa selamanya atau penlaku tersebut akan lenyap? Tidak selalu. Bagi tikus dalam kota Skinner, penarikan kembali penguatan untuk menekan balok tanpa terhindarkan akan mengakibatkan kepunahan penckanan balok Namun, manusia hidup dalam dunia yang jauh lebih rumit vang penuh dengan penguatan alami bagi kebanyakan kernampuan dan penilaku yang kita pelajari di sekolah. Misalnya, siswa pada awalnya mungkin sering memerlukan penguatan atas perilaku vvang menghasilkan kemampuan membaca. Namun, begitu mereka dapat ‘membaca, mereka mempunyai kemampuan yang membuha seluruh dunia bbahasatulis, dunia yang sangat memperkuat bagi kebanyakan siswa, Setelah masa tertentu, penguatan untuk membaca mungkin tidak diperlukan lagi, karena isi bahan bacaan itu sendiri mempertahankan perilaku tersebut. Sama halnya, siswa yang berperilaku buruk mungkin memerlukan penguatan yang, saksama dan sistematis untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah. Namun setelah beberapa saat, mereka akan menemukan bahwa penyelesaian pekerjaan sekolah memben imbalan dalam bentuk nilai, persetujuan orang tua, kemiampuan memahami apa vang terjadi di kelas, dan pengetahuan, ‘Semua penguatan alami arena menyelesaikan pekerjaan sekolah ini selal tersedia, tetapi siswa tidak dapat mengalaminya hingga pekerjaan sekolah mereka ditingkatkan dengan cara yang lebih sistematis Jenis ketahanan (niaintenance) perilaku ini juga terjadt pada perilaku yang tidak perlu dikuathan karena hal itu memperkuat secara intrinsik, yang berarti bahwa keterlibatan ke dalam perilaku ini menyenangkan pada dhrinya. Misalnya, banyak anak senang menggambar, memecahkan masalah, atau memelajan sesuatu sekalipun mereka tidak pernah dikuatkan untuk melakukannya Banyak di antara kita bahkan menyelesaikan buku teka- tekt silang atau kegiatan pemecahan masalah lain, sekalipun setelah kita menyelesaikannya, tidak akan seorang pun pernah memeriksa pekerjaan hata Konsep perlawanan terhadap kepunahan, yang dibahas sebelumnya (dalam bagian tentang jadwal penguatan) berperan penting bagi pemahaman_ tentang ketahanan perilaku yang dipelajari. Seperti yang dicatat, ketika perilaku baru diperkenalkan, penguatan untuk memeroleh tanggapan yang benar seharusnya sering diberikan dan dapat diperkirakan. Namun, begitu penlaku tersebut terbentuk, penguatan untuk memeroleh tanggapan yang — benar scharusnya kurang sering diberikan dan kurang dapat diperkirakan. esmambungan (penta) ‘Alasannya ialah bahwa jadwal variabel penguatan dan jadwal penguatan yang memerlukan banyak perilaku sebelum diberikan penguatan akan jauh lebih tahan terhadap kepunahan daripada jadwal tetap atau mudah. Misalnya, jika guru memuji siswa setiap kali siswa tersebut mengerjakan satu soal matematika tetapi kemudian menghentikan pujian, siswa tadi mungkin akan berhenti mengerjakan soal-soal matematika. Sebaliknya, apabila guru tersebut secara bertahap meningkatkan jumlah soal matematika yang harus 198 BABS @ ‘Teor: Pembelajaran Peilku sakerjakan siswa untuk memeroleh pujian dan me -muji siswa tersebut 9 dengan interval acak (jadwal rasio Vanabel), siswa itu mungkin akan terus UK mengerjakan soal-soal matematika dalam waktu yang lama dengan sedikit tconwikia atau sama sekali tanpa c Pa penguatan dari guru Tian gods akan meminta Anda mengetahul bbahwa mengangkat tangan Peran Anteseden ‘untuk mermnta perhacian sswa adalah pemberian syarat. Kata telah melihat bahwa konsekuensi rangsangan anteseden yang perilaku sangat memengaruhi —— Somperitahukan kepada perilaku, Namun, bukan hanya sesuatu yang terjadi sesudah perilaku wa perk apa yang akan yang mempunyai pengaruh, Ran; mema \gsangan yang mendahului perilaku juga ——_—sikuatkan. kan peran penting (Kazdin, 200), Pengisyaratan Rangsangan anteseden (antecedent stimuli), yaitu penstiwa yang mendahului perilaku, juga dikenal sebagai isyarat (cue), karena hhal tu memberitahukan kepada kita perilaku apa yang akan dikuatkan dan/ atau perilaku apa yang akan dihukum. Isyarat mempunyai banyak bentuk — "™™e8"€=" dan member’ kita petunjuk tentang kapan kita sebaiknya mengubah perilaku _Peristwa yang mendahulut kita dan kapan sebaiknya tidak. Misalnya, selama pembelajaran matematika, Peak kebanyakan guru akan mempetkuatsiswa yang mengerjakan soal. Namun, setelah guru mengumumkan bahwa pembelajaran matematika sudah selesai dan kit waktunya makan siang, konsekuensi tersebut berubah. Kemampuan berperilaku dengan satu cara jika muncul satu rangsangan—"Sekarang, adalah jam pembelajaran matematika’—dan cara yang berbeda jika muncul rangsangan lain—"Sekarang adalah jam makan siang”—dikenal sebagai diskriminasi rangsangan. ‘saree ‘Tanda tentang periaku apa saja yang akan dikuatkan atau dihukum, Diskriminasi Kapan waktu terbaik untuk meminta kenaikan gaji kepada atasan Anda? Apakah ketika perusahaan berkinerja baik, atasan tampak bahagia, dan Anda baru saja mengerjakan sesuatu yang sangat bagus? Atau apakah ketika perusahaan baru saja memeroleh laporan pendapatan yang buruk, atasan tampak marah, dan Anda baru saja melakukan kesalahan yang merugikan? Jelas, situasi pertama lebih mungkin membawa keberhasilan. Anda tahu ini karena Anda telah belajar membedakan antara waktu yang balk dan tidak baik untuk meminta atasan Anda melakukan sesuatu bagi Anda. Diskriminasi (pembedaan) adalah penggunaan isyarat, tanda, atau informasi untuk mengetahui kapan perilaku cendenung akan dikuatkan. Kondisi keuangan perusahaan, suasana hati atasan, dan kinerja Anda belakangan ini adalah rangsangan diskriminasi yang terkait dengan Peluang bahwa permintaan Anda untuk kenaikan gaji akan berhasil. Untuk memelajari diskriminasi, kel siswa harus menerima umpan balik tentang ‘benaran atau kesalahan tanggapan mercka. Studi tentang pembelajaran diskriminasi pada umumnya menemukan bahwa siswa perlu mengetahui kapan tanggapan mereka tidak benar maupun benar. Pembelajaran terutama merupakan masalah penguasaan diskriminasi Yang makin rumit. Misalnya, semua huruf, angka, kata, dan simbol ‘Matematika adalah rangsangan diskriminasi, Anak kecil belajar membedakan antara huruf b dan d. Siswa yang lebih besar memelajati perbedaan antara Beberapa Prinsip Pembelajaran Penlaku 199 hata cfekty dan efter Mahasinwe poikolog pendidikan belajar membedakan, penguatan negaht dant hukuman Guru beigar membedakan isyarat wajah dan verbal yang menunjukkan bahwa siswa bosan atau tertanik dengan pengaaran Penetapen bonsep rangsangan diskriminasi ke pengajaran dan pe- tu vang mudah: Guru seharusnya ngelolaan ruang helas adalah ses memberitahukan kepada siswa perilaku apa saja yang akan dikuathan, a siswa melakukan sesuatu yang Dalam teor. guru dapat menunggu hit berharga dan kemudian menguatkannya, tetapi hal ini akan sangat tidak efisien Sebaliknys, gunu scharusnva memberikan pesan kepada siswa yang pada dasarnya berbuny:, “Agar dikuatkan (misainya, dengan pujian, nilai, atau tanda bintang), imilah hal-hal yang harus kahian kerjakan.” Dengan cara ins, guru dapat menghindari dan meminta siswa menghabiskan waktu dan tenaga he dalam keatan yang salah. Tika siswa tahu bahwa apa yang mereka kerjakan akan menghasilkan sesuatu, biasanya mereka akan bekerja keras. Generalisasi Apatrla siswa belajar bertahan di tempat duduk mereka dan menyelesaikan pekenjaan dengan hati-hati dalam pembelajaran matematika, apakah perilaku mereka juga akan meningkat dalam pembelajaran tlmu alam? Apabila siswa dapat mengurangkan 3 apel dari 7 apel, apakah mereka juga dapat mengurangkan 3 jeruk dari 7 jeruk? Apabila siswa dapat menafsirkan simbolisme vang digunakan Shakespeare, apakah mereka juga dapat menatsirkan simbolisme vang digunakan dalam cerita rakyat Afrika? Semiua ini adalah pertanyaan generalisasi, atau pemindahan perilaku yang dipelajari dalam satu keadaan ke keadaan lain, Generalisasi tidak boleh diterima begitu saja Biasanya, ketika program pengelolaan ruang kelas berhasil diperkenalkan ke dalam satu keadaan, perilaku siswa tidak serta- ‘merta meningkat dalam keadaan lain. Sebaliknya, siswa belajar membedakan berbagai keadaan. Bahkan anak-anak kecil dengan cepat memelajari apa yang dianjurkan dan apa yang dilarang di taman kanak-kanak, keluarga, dan berbagai ramah teman. Perilaku mereka mungkin benar-benar berbeda dalam masing-masing keadaan, sesuai dengan aturan dan harapan yang berbeda. ‘Agar terjadi generalisasi, biasanya hal itu harus direncanakan. Keberhasilan program pengelolaan ruang kelas yang digunakan dalam pembelajaran ilmu sosial dapat dipindahkan ke pembelajaran bahasa Inggris ‘untuk memastikan generalisasi pada keadaan tersebut. Siswa mungkin perlu memelajari penggunaan simbolisme oleh banyak penulis dalam banyak budaya sebelum mereka memeroleh kemampuan menafsirkan simbolisme pada umumnya. Jelas, generalisasi paling mungkin terjadi dalam seluruh keadaan yang, rmurip atau seluruh konsep yang mirip. Perilaku yang baru lebih mungkin digeneralisasi dari pembelajaran membaca ke pembelajaran ilmu sosial daripada ke suasana istirahat atau rumah, Namun, bahkan dalam keadaan yang tampak paling mirip pun, generalisasi mungkin tidak akan terjadi. Misalnya, banyak siswa akan memperlihatkan penguasaan lengkap tentang jaan atau mekanika bahasa dan kemudian tidak berhasil menerapkan pengetahuan ini ke tulisan mereka sendiri. Guru tidak boleh berasumsi ‘Teor Pembelayaran Peritaku painwa, harena siswa dapat melakukan sesuaty dalam satu lngkungan, «ka juga dapat melakukannya dalam lingkungan y ‘ang, berbeda Teknik Meningkatkan Generalisasi moningkathan kemunghinan suatu pen hea Ada banyak tekmk untuk ku yang dipelajari dalam satu an, seperti mata pembelajaran tertentu, akan digeneralisasi pada seadaan lain, seperti mata pembelajaran lain atau, lebih penting lagi penerapan ke dalam kehidupan nyata (lihat Alberto & Troutman, 2006, Martella et al, 2003, Walker etal, 2004). Beberapa strategi ini melibatkan pengajaran dengan cara yang membuat generalisasi lebih mudah, Misalnya, pembelajaran aritmetika yang me dipindahkan dengan lebih baik ke libatkan uang mungkin akan dapat kehidupan nyata ka hal itu melibatkan penggunaan uang logam dan kertas yang nyata atau tiruan, daripada apabila hanya melibatkan soal-soal di atas kertas. Strategi pengajaran lain yang dikenal mempunyat andil bagi generalisasiialah penggunaan banyak contoh dart konteks yang berbeda. Misalnya, siswa lebih mungkin sanggup memindahkan kensep penawaran dan permintaan pada bidang baru jika mereka memelajari contoh yang terkait dengan harga kebutuhan sehari- hari, harga sumber daya alam, nilai benda koleksi (seperti kartu bisbol), dan upab untuk kemampuan biasa dan langka daripada jika mereka hanya belajar tentang penentuan harga kebutuhan sehari-hari. Strategi yang jelas untuk meningkatkan generalisasi ialah “pelatihan lapangan”: pengajaran keterampilan tertentu dalam lingkungan yang sesungguhnya yang menjadi tempat hal itu akan digunakan, atau dalam simulasi lingkungan seperti itu. Setelah terjadi pengajaran pertama, ada banyak cara untuk meningkatkan generalisasi, Salah satu ialah mengulangi pengajaran dalam berbagai keadaan. Misalnya, setelah mengajari siswa menggunakan strategi mengikuti uyan tertentu dalam matematika, seperti “lewatkan soal yang sulit dan Kembali ke soal tersebut setelah menjawab soal yang mudah,” guru dapat memberi siswa kesempatan untuk menggunakan strategi yang sama ini ke dalam ujian ilmu alam, ujian tata bahasa, dan ujian kesehatan. Teknik setelah pengajaran lain ialah membantu siswa mencari kaitan antara kemampuan baru dan penguatan alami dalam lingkungan tersebut untuk iskriminasi mempertahankan kemampuan itu, Misalnya, ketika siswa belajar membaca, ‘mereka dapat diberi tugas rumah biasa untuk membaca buku atau majaloh yang sangat menarik bagi mereka, sekalipun bahan-bahan itu bukanlah “bahan bacaan yang baik.” Pada awalnya, kemampuan baca yang baru dapat dipertahankan_ dengan lebih baik melalui buku komik daripada buku sastra ‘Kasik karen, bagi beberapa anak, buku komik mengaitkan kemampuan baru mereka lebih dekat dengan kenikmatan membaca, yang menjadikan Seneralisasi pada keadaan di luar sekolah lebih mungkin. Akhimya, guru Sapat meningkatkan generalisasi dengan langsung memperkuat ge- "ners 8 8 gan langsung mempy 8 Reralisasi—misalnya, dengan memuji siswa yang menghubungkan gagasan UPA Se acai satu baru dengan konteks yang berbeda atau menggunakan kemampuan ke Xo at cs vage aes dalam penerapan baru. atau tas lain. Perseps! dan tangapan terhadap Perbedaan rangsangan ‘Beberapa Prinsip Pembelajaran Perilaku 201 ‘wer! pembelajaran sostal Teor pembelaaran yang penquacan tetap juga darrpak sayarat pada pemdoran dan ampak perdoran pada tndakan Mencontah perilaku orang ian —— SUMBANGAN TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL BAGI PEMAHAMAN KITA TENTANG PEMBELAJARAN MANUSIA van sonia) adalah perkembangan utama tradisi teori ppembelaiaran perilaku. Dengan dikembangkan Albert Bandura, teori peesbelajaran sosial («xia ern theory] menerima banyak prinsip tee) peritaka:tetapi jaub Iobih banyak terfokus pada dampak isyarat pada msjrines mena ntemal. dengan menckankan dampak permukiran ‘an pada pemkiran (Bandura, 1986), Tear or) pe Bandura: Peniruan dan Pembelajaran Pengamatan Aanan Skinner pada dampak konsekuensi haikan fenomena pembelajaran peniruan pengalaman tidak lang- Bandura mencatat bahwa pene perilaku sebagian besar mengat {rmodeling)—menconitoh per sung—-keberhasilan atau kegagalan orang lain. Dia merasa bahwa banyak pembelajaran marusia talak dibentuk oleh konsekuensinya tetapi dipelajan dengan lebih efisien langsung dari suatu model (Bandura, 1986; Schunk. mperagakan lompatan dan siswa coba ang Jaina 2000). Guru pendidthan jasmani me sebagai pembelajaran tanpa uj pembentukan tetapi dapat menirunya Bandura menvebu' Karena siswa tidak perlu mengalam! proses mrereproduksi tanggapan yang tepat dengan segera. DI INTERNET Unnuk memeroieh lebih banyak penjelasan tentang teort pembelajaran sosal, siakan kungang) teptip.peychology.org/bandura.heml, Analisis Bandura (1986) tentang pembelajaran pengamatan (obsercational learning) meliputi empat tahap: tahap perhatian, pengingatan, reproduksi, dan motivasi 1 Tahap perhatian: Tahap pertama dalam pembelajaran pengamatan Jalah memberikan pethatian terhadap suatu model. Pada umumnya, sisiwa memberikan perhatian kepada panutan yang memikat, berhasil, ‘menarik, dan populer. Itulah sebabnya begitu banyak siswa meniru pahaian, gaya rambut, dan kelakuan bintang budaya populer. Di ruang ielas, guru mendapatkan perhatian siswa dengan memberikan isyarat \vang jelas dan menarik, dengan menggunakan sesuatu yang baru dan yang mengeyutkan, dan dengan memotivast siswa. Tahap pengingatan: Begitu guru mendapatkan perhatian siswa, kini- lah seatnya mencontohkan perilaku yang mereka inginkan untuk “Teor Pembelaran Peniaku | ditira siswa dan kemud dian member kesempatan kepada siswa memp Kuikhan atau berlatih, Mf cara menults hurut A. Kemudia mencob ‘salva, gun dapat memperlihatkan n siswa meniru contoh guru dengan 4 Menuliskan sendin) hurut A Reproduksi: Sctama tahap reprodulsi, siswa mencoba mencocokkan perlaku mereka dengan perilaku telad ppembelajaran siswa tenadi selama tahap ini, Misalnya,setelah melt ‘nurut 4 dicontohkan dan dipraktikkan beberapa kali apakah siswa dapat ‘mereproduksi huruf tersebut sehingga terihat seperti contoh guru? 4 Tahap motivasi: Tahap te valah motiv jan, Di ruang kelas, penilaian vakhir dalam proses pembelajaran pengamatan os: Siswa akan meniru modelnya karena mereka percaya SINS) } ndakan itu akan meningkathan penguatan kesempatan mereka sendin. Di ruang kelas, tahap motivasi pembelajean pengamatan ering © Per nan memerlukan pujian atau nilai yang diberikan karena mengimbangi contoh guru. Siswa membert pethatian pada contoh tersebut, mem: prakukkannya, dan mereproduksinya karena mereka belajar bahwa inilah yang disukai guru dan mereka ingin menyenangkan guru tersebut Ketika anak itu membuat huruf A yang dapat dikenali, guru tersebut berkata, "Bagus!” bahw Pembelajaran Tidak Langsung Walaupun kebanyakan pembelajaran pengamatan dimotivasi oleh harapan bahwa peniruan yang tepat terhadap teladan akan menghasilkan penguatan, juga penting diperhatikan bahwa orang belajar dengan melihat orang lain dikuatkan atau dihukum karena ‘erlibat ke dalam perilaku tertentu (Bandura, 1986; Zimmerman & Schunk, 2003), Itulah sebabnya distributor majalah selalu menyertakan para pe- menang yang bahagia ke dalam iklan mereka untuk memikat orang meng- ‘kuti kontes promosi. Kita mungkin dengan sadar tahu bahwa peluang kita untuk menang adalah satu di antara sekian juta tetapi, dengan melihat orang, lain sangat dikuatkan, kita dibuat ingin meniru perilaku mereka mengikuti kontes. Guru di ruang kelas senantiasa menggunakan pembelajaran tidak lang- sung (vicarious learning). Ketika seorang siswa bermain-main, guru sering memilh orang lain yang bekerja dengan baik dan menguatkan mereka Karena menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Siswa yang berperilaku ‘tidak pantas melihat bahwa pekerjaan tertentu adalah dikuatkan dan dia (diharapkan) untuk mengerjakannya kembali, Teknik ini dipelajari dengan sistematis dalam studi klasik oleh Broden, Hall, Dunlap, dan Clark (1970). Dua siswa kelas dua yang senang mengganggu, Edwin dan Greg, duduk berdampingan. Setelah periode garis dasar, guru mulai memerhatikan dan ‘memuji Edwin setiap kali dia memberikan perhatian dan menyelesaikan pekerjaan kelasnya, Perilaku Edwin meningkat secara menyolok dalam Kondisi ini, Namun, yang lebih menarik ialah bahwa perilaku Greg, Juga meningkat, walaupun tidak satu pun penguatan khusus diarahkan kepadanya atas perilaku yang pantas. Rupanya Greg belajar dari pengalaman Edwin. Dalam kasus Ibu Esteban dan Rebecca pada pembukaan bab inv, siswa lain melihat Rebecca mendapat perhatian Ibu Esteban dengan meneriakkan jawaban, sehingga mereka menjadikan perilaku Rebecca sebagai contoh perilaku mereka. Sumbarean Teor embelaran Soil Bag Pemahaman Kita Tentang Pembeajran Manta 203 & Salah atu eksperimen hlask dalam teon pembelajaran sosialialah studi PETUNJUK leh Bandure 11965) Kepada anak-anak diperlihatkan salah satu dari tiga SERTIFIKAS! fhlm Dalam ketiganva. orang, dewasa mencontohkan perilaku agresif. Dalam satu filtn, teladan tersebut dihukurn berat. Dalam film lain,model tersebut ‘Uyan seritkas: guru mungkin meses Anda mengerahe dipun dan diberikan sesuatu yang menyenangkan. Dalam film ketiga, model tersebut tidak dibeni konsekuensi. Setelah menonton salah satu fil bahwa pembelgaran tak fy ar lenprung bora baba Anca anak anak diamaty ketika sedang bermain dengan mainannya. Anak-anak Nar dengan mengamat atau 3 mendengarkan pengalaman vaang telah melihat model tersebut dihukum maka dia bertindak yang jauh orang lain kurang agresit dalam permainan mereka sendiri, daripada anak-anak yang, telah melthatmodel tersebut diberi imbalan atau telah menonton film yang tanpa konsekuensi 2 Pembelajaran Mandiri_ Konsep penting lain dalam teori pembelajaran 45 sosial adalah pengaturan diri (self-regulation) (Boekaerts, Pintrich 4 Gf KAITAN Zeidner, 2000; Schunk & Pajares, 2004; Zimmerman, 2000). Bandura ‘Untuk memeroieh iebh banyak peryelasan veneang pembelajaran mandir. hat Bab 8.yikd 2 ngetahur bahwa kita telah melakukan suatu pekerjaan dengan baik dan dalam pikiran menepuk diri sendiri di punggung, tanpa peduli apa pun dikatakan orang lain. Sama halnya, kita semua tahu kapan kita bekerja kurang dari kemampuan terbaik kita. Untuk melakukan penilaian ini, kita harus mempunyai harapan akan kinerja kita sendiri, Seorang siswa mungkin merasa senang memeroleh 90 persen benar dalam ujian, sedangkan yang (1997) menyodorkan hipotesis bahwa orang mengamati perilakunya sendir, menilainya berdasarkan standarnya sendiri, dan memperkuat atau menghukum diri sendiri, Kita semua mempunyai pengalaman me- lain mungkin benar-benar kecewa, Siswa dapat diajari menggunakan strategi kemandirian dan mereka dapat diingatkan melakukannya ke dalam berbagai konteks sehingga kemandirian menjadi kebiasaan. Misalnya, siswa dapat diminta menetapkan tujuan untuk sejumlah waktu yang mereka anggap perlu untuk belajar setiap malam dan mencatat apakah mereka mencapai tujuan mereka. Siswa yang ‘memelajari soal perkalian dapat diminta mengukur sendiri waktu seberapa cepat dan tepat mereka dapat menyelesaikan ujian sebanyak 50 soal dan kemudian mencoba memecahkan rekor mereka sendiri. Siswa dapat diminta memberikan nilai untuk esai mereka sendin berdasar isi pelajaran, mekanika, dan pengorganisasian dan melihat apakah mereka dapat mengimbangi peringkat yang diberikan guru. Masing-masing strategi ini memungkinkan siswa mengendalikan tujuan belajar mereka sendiri, dan masing-masing mungkin akan me- ngembangkan strategi umum dalam menentukan dan mencapai tujuan pribadi dan standar pribadi (Schunk & Zimmerman, 2003) Seperti setiap kemampuan, kemampuan pembelajaran mandiri mungkin tetap ter~ batas pada satu situasi atau konteks ke- cuali hal itu diterapkan ke dalam ba~ nyak konteks. Misalnya, siswa MB yang bolojar menetapkan tujuan belajar bagi diri sendiri ketika bekerja sendirian mungkin tidak ram membaca musim libur komunitas men- Ht memibaca? Mengapa hal nt merupakan bentule Bagamana progr dorong anak keci pembelgjaran mandir’? mm 5S @ “Teor: Pembelgaran Periaks memindahkan kemampuan ini ke situ dalam kelompok atau dengan ke Zimmerman, 2000), w generalisa asi yang di situ mereka bekerja thadiran guru (Schunk & Pajares, 2004: ‘laupun mereka dapat dengan cepat belajar melakukan ‘stint apabila mereka diajar atau diingatkan untuk melakukannya. Sama halnya, siswa mungkin tidak memindahkan strategi pembelajaran mandin dart pembelajaran bahasa Inggris ke matematika, atau bahkan dan perhitungan ke pemecahan masalah (Boekaerts, 1995). Karena alasan snr, stswa membutubkan banyak kesempatan untuk menggunakan strategi penentuan tujuan dan evaluasi diri sendiri dalam berbagai konteks; untuk memantau dan merayakan kem: ennsemnmnntnentnimnetedeill jajuan mereka; dan untuk memahami bagaimana, kapan, dan mengapa mereka harus manditi Teori ke Prakejy 7 Pembelajaran Pengamatan : Apakah Anda pernah mencoba mengajari seseorang mengikatkan tali sepatunya? i Bayangkanlah Anda menjelaskan tugas ini kepada seseorang tanpa menggunakan. contoh atau tiruan! Tugas sesederhana itu dan sesuatu yang dianggap terlalu sepele oleh kebanyakan kita dapat benar-benar menjadi hal yang sangat penting bagi ‘siswa taman kanak-kanak. Belajar mengikatkan tali sepatu kita tentu saja adalah contoh utama mengenai proses berlangsung pembelajaran pengamatan. ‘Memelajari kemampuan baru dengan mengamati perilaku orang lain adalah bbagian yang lazim dalam kehidupan setiap hari. Dalam banyak situasi, anak- anak mengamati orang lain berbicara dan bertindak, dan mereka menyaksikan Konsekuensi kegiatan itu juga. Pengamatan seperti ta menjadi contoh yang mengajarkan kepada anak-anak strategi untuk digunakan pada waktu dan di tempat lain, ‘Walaupun fokus utama riset pembelajaran pengamatan telah diarahkan ke Perilaku khusus, studi juga memperlihatkan bahwa sikap pun dapat dipelajari ‘melalui pengamatan (Miller, 1993). Guru dan orang tua sama-sama memberikan Perhatian kepada orang yang ditiru anak-anak. Nilai orang yang dicontoh ini melampaui kemampuan khusus yang mereka miliki dan meliputi sikap yang ‘mereka sodorkan. Di ruang kelas, guru harus memastikan untuk mericontohkan. Perilaku standar yang sesuai dengan harapannya tezhadap siswa. Misalnya, apabila ketepatan waktu dan kesopanan adalah karakteristk yang ingin ditumbubkan ‘guru dalam dirisiswa, guna tadi harus memastikan untuk memperlihatkan sifat tersebut. Dalam kelompok pembelajaran kooperasi, keberhasilan kelompok dapat bergantung pada seorang model yang hadir di kelompok itu. Teman sebaya ‘mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perlaku seseorang, Misalnya, ketika, ‘Suru menempatkan siswa ke dalam kelompok matematika, mungkin penyertaan. | siswa yang memilikimotivaibelalar yang ting! ke dalam suatu kelompok sama | Pentingnya dengan penyertaan siswa yang memiliki kemampuan matematika Yang kuat, Sikap dan perilaku yang menyertai motivast yang tinggi akan ditira teman-teman siswa. ‘Sumbangan Teor Pembelajaran Sosial ‘Bagi Pemahaman Kita Tentang Pembelajaran Marusia 205 oe Model Pembelajaran Pengaturan Diri waren Meichenbaum a orsep tertan Siswa dapat diajar: memantau dan mengatur penlakunya sendiri. Strategs ‘ ron diri seperti ini sering disebut pengubahan merguarian wrateg beramyn — Pembelaiaran pengatu perilaku kognisi (atic belwer modification) (Harris, Graham & Pressley, ecade de sence wre matshogen War Sane Renan 2071 Zimmerman, 2000) Misalny Meichenbaum (1977) mengembangkan Strateg) di mana siswa dilatih untuk berkata kepada diri sendiri, “Apa 253-254 persoalan saya? Apa tencana saya? Apakah saya sedang menggunakan rencana s232? Apakah saya berhasil”” Strateg! ini juga digunakan untuk mengurang) perilaku siswa yang mengganggu pada banyak tingkat kelas Jories & Jones, 2007, Martella et al. 2003). Manning (1988) mengajarkan pongubchan porter eogrit —Periyataan din senditi kepada siswa Kelas tiga yang suka mengganpey untuk membantu mereka mengingat perilaku yang pantas dan memperkuat FProsedur yang édasarkan pada perilaku tersebut bagi diri sendiri Sebagai salah satu contoh, untuk siswa diajari mengatakan kepada diri rea mengubah perianu dn mengangkat tangan dengan tep: pol aa ee sendini pada saat mengangkat tangan. “}ika saya meneriakkan jawaban, orang (pada din sendin: Pesgaaran tain akan terganggu. Saya akan mengangkat tangan saya dan menunggu giliran saya. Bagus untuk saya. Lihat, saya dapat menunggu'” (Manning, 1988, hal. 197) Strategi serupa bethasil diterapkan untuk membantu siswa ‘memantau pencapaian mereka sendiri, Misalnya, siswa yang tidak lancar membaca diajari agar mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri ketika mereka membaca dan meringkaskan paragraf untuk memastikan mereka memahami naskah (Bornstein, 1985) Langkah-langkah yang terdapat dalam pengajaran pengaturan diri diuraikan oleh Meichenbaum (1977) sebagai berikut: 1. Model yang sudah dewasa melakukan tugas sambil berbicara kepada diri sendiri dengan lantang (peniruan kognisi). ‘Anak tersebut melakukan tugas yang sama berdasar pengarahan instruksi orang teladan tersebut (panduan terbuka dan eksternal). ‘Anak tersebut melakukan tugas sambil mengajari diri sendiri dengan suara lantang (panduan mandiri yang terbuka). Anak tersebut membisikkan instruksi tadi kepada diri sendiri ketika dia menyelesaikan tugas (panduan terbuka dan tidak terdengar kepada diri senditi). 5. Anak tersebut melakukan tugas sambil memandu kinerjanya melalui percakapan pribadi (instruksitersembunyi kepada diri sendiri. Dorongan pembelajaran pengaturan diri (sef-regulated learning) me- rupakan sarana mengajar siswa berpikir tentang pemikiran mereka sendirt Strategi pembelajaran pengaturan diri tidak hanya terbukti meningkatkan kinerja dalam tugas yang diajarkan kepada siswa, tetapi juga telah digeneralisasi ke tugas lain (Harris, Graham & Pressley, 2001; Schunk & Zimmerman, 2003). Salah satu contoh cara membantu siswa terlibat ke dalam pembelajaran pengaturan diri ialah memberikan kepada mereka, ketika memberikan tugas yang panjang dan rumit, formulir untuk memantau kemajuan mereka. Misalnya, guru dapat menugaskan siswa menulis laporan tentang kehidupan ‘Albert Einstein. Siswa tersebut dapat diberi daftar periksa pemantauan diri sendin berikut: ‘Teor Pembelajaran Pertaku a . 206 «BABS @ FORMULIR PENGERJAAN TUGAS ] 1 Mendapatkan di perpustakaan bahan tentang Albert Einstein. | Membaca dan membuat catatan tentang bahan itu | Cl Menuliskan draf pertama laporan Cl Memeriksa draf berdasar pengertiannya Ci Memeriksa draf berdasar mekanika bahasanya: CO Ejaan 1 Tata bahasa Tanda baca O Menyusun draf akhir yang diketik atau ditulis dengan rapi Gagasan di balik formulir int ialah bahwa pemilahan tugas yang rumit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil mendorong siswa merasakan bahwa ereka melakukan kemajuan ke arah tujuan mereka yang lebih besar. Pemeriksaan masing-masing tahap memungkinkan mereka memberikan kepada dirt sendiri tepukan pada punggung yang secara mental dapat ‘menguatkan upaya mereka (Manning & Payne, 1996), Setelah melihat banyak dattar periksa sejenis ini, siswa dapat diminta menyusun daftar periksa mereka sendin, untuk memelajari cara memetakan kemajuan mereka sendiri ke arah tujuan tertentu, Dengan pemahaman serupa, Trammel, Schloss dan Alper (1994) menemukan bahwa permintaan kepada siswa yang memiliki ketidakmampuan belajar membuat catatan dan grafik penyelesaian pekerjaan rumah mereka sangat meningkatkan jumlah pekerjaan rumah yang mereka selesaikan (lihat juga Martella, Marchan-Martella & Cleanthous, 2001). Kajian oleh Robinson, Robinson & Katayama (1999) menemukan bahwa strategi pengubahan perilaku kognisi dapat mempunyai dampak yang sangat besar, khususnya untuk mengurangi perilaku hiperaktf, impulsif, dan agresif (misalnya, Binder, Dixon & Ghezi, 2000). Beberapa studi yang, dikaji menemukan dampak ini bertahan lama. Penguatan Diri Sendiri Drabman, Spitalnik & | ‘O'Leary (1973) merancang, «dan mengevaluasi prosedur klasik untuk mengajari siswa mengatur perilaku ka sendiri, Mereka meminta guru memberi peringkat perilaku siswa setiap hari dan memperkuat siswa ketika mereka memeroleh peringkat yang, tinggi. Kemudian mereka mengubah program tersebut: Mereka meminta siswa menebak peringkat berapa telah diberikan guru kepada mereka. Siswa tersebut dikuatkan atas tebakan yang tepat. AKhimya, penguatan perlahan- ‘shan dihilangkan. Perilaku siswa tersebut meningkat berdasar kondisi Penguatan dan tebakan, dan bertahan pada tingkat yang membaik tersebut, Jauh setelah program itu diakhiri. Ketiga penulis menjelaskan bahwa siswa Yang diajari agar mengimbangi peringkat guru mengembangkan standar mereka sendiri akan perilaku yang pantas dan memperkuat diri sendiri Karena mencapai standar tersebut. merel Informasi tentang perilaku sendirisering ditemukan mengubah perilaku (Rosenbaum & Drabman, 1982), sekalipun informasi itu disediakan oleh dii “nciri Misalny, peneit telah meningkatkan perilaku dalam tugas dengan “neminta siswa menuliskan setiap beberapa menit apakah mereka belajar LATIHAN PEKERIAAN RUMAH MEMBACA: Potensi Pendewasaan Pembelajaran Kunjungilah veww, myeducationiab.com dan, pada bagian Homework and Exercises untuk Bab 5 buku teks ini, bukalah artikel dengan judul “The Nurturing Potential of Service Learning,” Bacalah artikel tersebut dan jawablah pertanyaan pekerjaan rumah yang menyertainya, dengan ‘menyimpan pekerjaan ‘Anda atau mengirimkannya kepada dosen Anda sesua) dengan yang diminta, tentang keyakinan daya hasi pribadi dan keberhasilan siswa, lihat Bab 10, jlid 2. Sumbangan Teon Pembeajaran Sosal agi Pemahaman Kita Tentang Pembelaaran Mansa 207 dalam beberapa menit terakhir (Maag, Rutherford & DiGangi, 1992; Webber & etal, 1993) Ketika digabungkan dengan penguatan din sendiri, pengamatan x din sendin sering mempunyai peagaruh penting terhadap perilaku siswa é Kast (lenson et al, 1988), Banyak di antara kita menggunakan prinsip ini dalam prema inad telojar denganberkata kepada din sendin bahwa kita tidak akan beristirahat par deeper | untuk makan stan hingge kita selsai membaca sejumlah bahan tertentu yang dapat diamati (bukannya Siswa yang merasa yakin dengan kemampuannya menggunakan penlaku metakognisi dan motivasi dirt mungkin akan mempunyai daya pemitoran, msainya,) munglon a4 en vin hasil pribadi (slfeffcacy) yang tinggi—yaitu keyakinan bahwa upaya dirt sendiri (bukannya keberuntungan atau orang lain atau faktor eksternal atau yang tidak terkendali lain) menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang Keyakinan mengenai daya hasil pribadi mungkin adalah faktor terpenting (setelah kemampuan) dalam menentukan keberhasilan siswa di sekolah (Bandura, 1997; Schunk & Zimmerman, 2003), Kekuatan dan Keterbatasan Teori Pembelajaran LATIHAN MEMBACA & MENULIS DI Perilaku ‘Apa Diajarkan Shamu Prinsip dasar teori pembelajaran perilaku mempunyai kedudukan kuat sama eee rh seperti semua yang lain dalam psikologi dan telah diperlihatkan dalam banyak Bstoge ond yang berbeda.Prinsip inibermanfaat untuk menjelaskan banyak perilaku Guscalah tatthan ini, dengan manusia; bahkan hal itu lebih bermanfaat untuk mengubah perilaku. ‘Namun, penting diakui bahwa teori pembelajaran perilaku mempunyai judul "What Shamu Taught Me ‘About A Happy Marnage,” pads bagan Homework lingkup yang terbatas. Dengan pengecualian pakar pembelajaran sosial, ahi and Exercises untuk Bab teori pembelajaran perilaku hampir semata-mata terfokus pada perilaku 5 bulk teks ni di ww, yang dapat diamat. Inilah salah satu alasan mengapa begitu banyak con- toh yang disajikan dalam bab ini melibatkan pengelolaan perilaku (Lihat Driscoll, 2000). Proses pembelajaran yang kurang terlihat, seperti pem- bentukan konsep, pembelajaran dari buku teks, pemecahan masalah, dan pemikiran sulit diamati secara langsung dan karena itu kurang sering dipelajari ahli teori pembelajaran perilaku. Proses ini lebih banyak masuk ke dalam ranah pembelajaran kognitif. Teori pembelajaran sosial, yang ‘merupakan perkembangan langsung teori pembelajaran perilaku, membantu ‘menjembatani kesenjangan antara sudut pandang perilaku dan kognitif “Teori pembelajaran perilaku dan kognitif sering dianggap sebagai model ‘yang saling bersaing dan bertentangan. Tentu saja ada bidang Khusus di mana kedua teori ini mempunyai posisi yang kontradiktif. Namun akan lebih tepat melihat keduanya saling melengkapi bukannya bersaing— \ghadapi masalah-masalah yang berbeda (Kazdin, myeducationlab com. maksudnya, untuk men; 2001; Miltenberger, 2001) RINGKASAN BAB 5 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran meliputi upaya memeroleh kemampuan yan, ‘merupakan bawaan lahir. Pembelajaran bergantung pada pengalaman, termasuk umpan balik dari lingkungan, \ bukan “Teor Pembelajaran Perak <<< 8 BABS @ Sejarah Teori Pembelajaran Perilaku Riset awal tentang pembelajaran m pada perilaku refleks. Ivan Pavloy mi \yumbangkan gagasan tentang pengkondisian klasik, di mana rangsangan netral dapat memeroleh kemampuan menimbulkan tanggapan perilaku dengan menghubungkannya dengan rangsangan tanpa pengkondisian yang memicu tindakan refleks BF Skinner melanjutkan studi tentang hubungan antara perilaku dan Konsekuensi. Dia menjelaskan pengkondisian operant, di mana penguatan dan penghukuman membentuk perilaku Beberapa Prinsip Pembelajaran Perilaku enguatan meningkatkanfrekuensiperilaku dan penghukuman mengurangi frekuensinya. Penguatan dapat bersifat primer atau sekunder, positif atau negatit. Penguatan intrinsik adalah imbalan yang melekat pada perilaku tu sendiri, Penguatan ekstrinsik adalah pujian atau imbalan. Hukuman meliputi pelemahan perilaku dengan memperkenalkan konsekuensi yang, tidak disukai atau menghilangkan penguatan.Prinsip Premack menyatakan bahwa cara untuk meningkatkan kegiatan yang kurang dinikmati ialah mengaitkannya dengan kegiatan yang lebih dinikmati Pembentukan melalui umpan balik yang tepat waktunya pada masing- masing tahap tugas adalah praktik pengajaranefektit yang didasarkan pada ‘eori pembelajaran perilaku. Kepunahan adalah penghilangan perilaku yang. melemah dan perlahan-lahan ketika penguatan ditarik kembali. Jadwal penguatan digunakan untuk meningkatkan probabilitas, fre- kuensi, atau ketahanan perilaku yang diinginkan. Jadwal penguatan dapat didasarkan pada rasio atau interval dan dapat bersifattetap atau bervariasi. Rangsangan anteseden berperan sebagai isyarat yang menunjukkan perilaku mana yang akan dikuatkan atau dihukum. Diskriminasi adalah Penggunaan isyarat untuk mendeteksi perbedaan antara situasi-situasi Tangsangan, sedangkan generalisasi adalah tanggapan atas kemiripan antar- rangsangan. Generalisasi adalah pengalihan atau pemindahan perilaku yang dipelajari dalam satu kondisi ke kondisi lain. Sumbangan Teori Pembelajaran Sosial bagi Pemahaman Kita tentang, Pembelajaran Manusia Teori pembelajaran sosial didasarkan pada pengakuan peran penting. Pembelajaran pengamatan dan pembelajaran pengaturan diri. Bandura mencatat bahwa pembelajaran melalui peniruan—langsung atau tidak ‘angsung—meliputi empat tahap: memberikan perhatian, mengingat perilaku. Yang ditiru, mereproduksi perilaku, dan termotivasi untuk mengulangi Perilaku tersebut. Bandura berpendapat bahwa siswa seharusnya diajari mempunyai harapan akan kinerja mereka sendiri dan menguatkan diri sendiri. Meichenbaum mengusulkan tahap-tahap pembelajaran pengaturan

Anda mungkin juga menyukai