Skripsi Faktor-Faktor Penghambat Implementasi Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango)
Skripsi Faktor-Faktor Penghambat Implementasi Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menempuh Ujian Skripsi Strata
Satu (S1) Dalam Bidang Ilmu Sosial Jurusan Administrasi Program Studi Ilmu
Admnistrasi Publik
OLEH :
MUH. FADHIL A.IF. HADJU
NPM : 201610040
i
ii
iii
iv
v
Yang dengan penuh perhatian dan kasih sayang yang tak terhingga
sehingga saya bisa menyelesaikan goresan ini, terlebih lagi doa-doa yang
dilantunkan oleh mereka.
ALAMAMATERKU TERCINTA
TEMPATKU MENIMBA ILMU
STIA BINA TARUNA GORONTALO
2020
vi
KATA PENGANTAR
Segalah puji bagi Tuhan semesta alam, yang menciptakan bumi dan
langit seisinya. Skripsi yang berada di tangan para pembaca saat ini, tidaklah
Skripsi ini adalah segenap upaya yang dilalui peneliti, dan akhirnya peneliti
Oleh karena itu dalam kesempatan yang istimewa ini, peneliti ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam dan tulus kepada semua pihak
1. Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Taruna Gorontalo, Ibu Hj. Hasmin
Rachman Modanggu;
SH.MH;
5. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo, Ibu
6. Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo,
7. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Ibu Alfiah Agussalim, M.AP
8. Ketua P3M STIA Bina Taruna Gorontalo, bapak Andi Yusuf Katili, S.Sos,
M.Si;
10. Kedua orang tua yang telah banyak membantu peneliti baik moril maupun
materil;
11. Dan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu peneliti saling
Semoga skripsi ini dapat diterima oleh semua pihak dan bisa bermanfaat
Gorontalo, 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
4.1.3 Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango ........... 43
4.2.1 Perencanaan................................................................................. 61
BAB V PENUTUP
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keadaan Pegawai Dinas lingkungan Hidup Bone Bolango Menurut
Status ........................................................................................................... 58
Tabel 4.4 Fasilitas Kerja Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango ................. 60
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tumpukan sampah dekat aliran sungai di kecamatan kabila .... 4
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolang ....... 44
xiii
ABSTRAK
PENDAHULUAN
sampah baik di rumah, perkantoran, pabrik dan pasar serta di jalan. Selalu ada
produk barang atau makanan yang habis masa ekonomisnya sehingga dianggap
sumber. Pertama, berasal dari kegiatan rumah tangga. Setiap hari orang
hasil rumah tangga ada beberapa macam di antaranya, sampah basah, sampah
Sumber lain penumpukan sampah adalah mahkluk hidup yang telah mati
sampah dari sisa bangunan, sampah dari perkantoran dan sampah khusus.
Sampah yang semakin banyak itu, seringkali menumpuk dan tidak terkelola
secara keseluruhan.
terutama di negara Indonesia. Hal itu dapat kita lihat dari hasil penelitian
Suistainable Waste Indonesia (SWI) yang dilansir oleh CNN Indonesia, di mana
1
2
Indonesia tiap harinya. Kurang lebih 15 juta ton mengotori ekosistem serta
sampah di Indonesia. Dari hal itu juga dapat diketahui bahwa, hanya tujuh
persen sampah yang terdaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat
menyeluruh dan teratur dari hulu ke hilir agar dapat bermanfaat secara ekonomi,
sehat untuk masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah
perilaku masyarakat.
terbanyak adalah warga Kota Gorontalo dengan total 122.312 ton, disusul
Kabupaten Gorontalo 27.269 ton, dan Kabupaten Bone Bolango 7.286 ton. Dari
keterangan tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat 161.088 ton sampah yang
dikumpulkan, namun di luar dari jumlah tersebut masih banyak sampah yang tak
terkelola secara maksimal. Dan juga dari data tersebut diketahui bahwa
Dalam hal ini, peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengelolaan sampah di
Bolango.
Tugas dari Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango tercantum dalam bab VI
sampah yang baik yakni dari segi fasilitas. Di mana fasilitas untuk mengelola
akhir (TPA). Seperti yang tercantum dalam Perda Nomor 1 Tahun 2015 bahwa
pengelolaan sampah akan dilakukan di TPA, sebagai tempat untuk proses akhir
sampah. Dengan tidak adanya TPA di Kabupaten Bone Bolango, DLH Bone
bagi petugas untuk mengolah sampah dan membawanya ke TPA untuk proses
akhir. Dampak dari tidak adanya TPS tersebut yaitu masyarakat membuang
Bone Bolango, hasil penilitian menunjukan bahwa terdapat enam unit truk
pengangkut sampah yang beroperasi dan tiga unit mobil pick-up pengangkut
2019 luas daerahnya mencapai 1.915,44 km2, dalam hal ini cukup luas untuk
pada Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah Bone Bolango.
Bone Bolango agar terkelola secara baik. Di Dinas Lingkungan Hidup Bone
sampah, 200 juta rupiah untuk pengadaan tong sampah dan 150 juta rupiah
pembagian bank sampah. Dari anggaran yang tersedia tersebut belum mampu
beberapa kecamatan di Bone Bolango yang belum memiliki bank sampah, bak
sampah dan fasilitas lainnya yang harusnya disediakan oleh DLH Bone Bolango.
6
Selain itu, dari jumlah anggaran untuk penggajian petugas, DLH Bone Bolango
Hambatan yang ketiga yaitu kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam
hal ini petugas pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone
lapangan berjumlah 25 orang. Hasil observasi peneliti dari jumlah 25 petugas itu,
diantaranya ada yang bertugas sebagai sopir truk dan pengangkut sampah, yang
dalam satu unit truk berjumlah tiga sampai empat petugas yang salah satunya
harinya meningkat, dan luas wilayah Kabupaten Bone Bolango untuk area
Kabupaten Bone Bolango yang terbatas pada tujuh dari delapan belas
dibakar. Bahkan, ada yang hanya ditumpuk tanpa adanya pengangkutan oleh
rumah tangga. Sosialisasi dari Dinas Lingkungan Hidup diatur dalam Perda
bahwa, pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga
dengan petunjuk teknis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
di lubang besar bekas galian yang dibuat secara mandiri, kemudian masyarakat
mandiri, namun dalam pengelolaan sampah seperti sampah rumah tangga dan
non rumah tangga tidak terkelola, sehingga menimbulkan bau busuk yang
menyengat, dan menjadi sumber penyakit. Dan jika hujan turun terus menerus,
sampah yang ada di lubang tersebut akan tergenang karena air yang naik karena
hujan.
Bolango yang secara teknis dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Bone
1.2.3 Sumber daya manusia dalam hal ini jumlah petugas pengangkut
pengelolaan sampah.
Dari penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat baik bagi
Peneliti berharap dari hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan
TINJAUAN PUSTAKA
Iin Indah Sari (2012) “Implementasi Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2002
beberapa temuan dari hasil penelitan yang menyebutkan beberapa hal yang
10
11
pertama yaitu Sumber Daya Manusia, dimana sumber daya manusia yang
Dan faktor yang ke tiga adalah Sarana dan Prasarana, di mana sarana dan
Jakarta Utara”. Adapun metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini
Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian Iin Indah Sari (2012) tentang
daya manusia (SDM), perbedaannya yakni, lokasi dari penelitian, fokus dari
penelitian yakni kinerja, sarana dan prasarana. Berikut mengenai penelitian dari
implementasi dari Perda, fokus dari penelitian yakni partisipasi, badan pelaksana
teori yakni sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, tepat baik
Selanjutnya ada beberapa teori yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu
administrasi publik sebagai teori utama karena masih dalam lingkup bidang ilmu
a. Herbert A. Simons
tujuan-tujuan bersama.
b. Owen Hughes
negara serta segenap dan daya demi tercapainya tujuan nasional dan
15
d. S. Prajudi Amosudirjo
melalui undang-undang.
e. Amin Ibrahim
objek, mulai dari objek formal sampai pada objek material. Begitu pula
dalam hal Ilmu Administrasi Publik, terdapat objek material dan objek
formalnya.
A. Objek Material
16
B. Objek Formal
Selain itu, administrasi publik juga dapat dilihat sebagai ajang di mana
dapat disaksikan atau dibuktian apakah benar para elit-elit birokrasi dan
publik yang telah memilih mereka. Karena itu, administrasi publik juga
(dalam Arifin Tahir; 2018) dimana lebih jauh menjelaskan sebagai berikut:
keputusan.
18
keputusan.
yang realistis.
lingkungannya).
di dalam masyarakat.
(or fail to fake) to implement them, and the explanations they give for what
Demikian pula definisi kebijakan publik dari pakar inggris, W.I Jenkis
actor or group of actors concerning the selection of goals and the means
aktor politik atau sekelompok aktor, berkenaan dengan tujuan yang telah
permasalahan.
Ada beberapa tipe dari kebijakan publik itu sendiri. Menurut Agustino
(Agustino, 2017), secara teoritik setidaknya ada lima tipe kebijakan publik
yaitu:
rumah bagi buruh, traktor bagi petani, kapal tempel bagi nelayan
Sementara itu, dari beberapa tipologi dan sifat Kebijakan Publik yang
a. Penyusunan agenda
b. Formulasi kebijakan
c. Adopsi kebijakan
d. Implementasi kebijakan
e. Evaluasi kebijakan
terdapat tiga poin penting dalam tahapan untuk sebuah kebijakan yaitu,
Pendapat Ericson (dalam Wahab : 2015) yang dirasa paling relevan yaitu,
kebijakan. Banyak daripada kebijakan yang baik mampu dibuat oleh pemerintah,
berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program. Dalam hal ini
a. Pendekatan Struktural
internal.
26
oleh isi atau substansi kebijakan, tetapi juga oleh pendekatan dalam
politik.
publik:
indikatornya:
28
implementation), indikatornya:
tersebut,
pelaksana
implementation), indikatornya:
teknologi
implementor.
2.2.4 Manajemen
ada yang namanya manajemen. Manajemen juga tidak bisa lepas dari
a. Amin Ibrahim
dan progres.
mencapai tujuan.
memberi peranan.
2.2.5 PengelolaanSampah
2.2.5.1 Sampah
31
proses produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Sampah juga
dapat kita ketahui melalui definisi yang dikemukakan oleh World Health
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
sebagai berikut :
a. Juli Soemirjat
dikehendaki.(Zakky.2019,http://www.zonareferensi.com/pengerti
an-sampah/)
b. Azwar
kedalamnya.(Zakky.2019,http://www.zonareferensi.com/pengerti
an-sampah/)
sebagai berikut:
nasional.
Pemerintah Daerah dan aspek teknis TPA (jumlah TPA, masa layanan,
sampah di TPA)
Bolango. Dan petugas pelaksananya juga telah diatur dalam Perda yaitu Dinas
anggaran.
34
Dinas Lingkungan
Pengelolaan Sampah
Terkelolanya
Sampah Dengan Baik
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian akan dilakukan. Lokasi penelitian juga dapat diartikan sebagai setting
objek penelitian ini dipusatkan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone
3.1.2. Lokasinya masih dapat dijangkau oleh peneliti dan juga akses yang
mudah.
3.1.3. Dari segi efisiensi waktu, biaya dan tenaga tidak membebani peneliti.
metode kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis
penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari
menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap
serta pandangan yang terjadi dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua
keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta
35
36
dengan data yang bukan angka, mengumpulkan dan menganalisis data yang
memeperoleh data yang kaya, informasi yang mendalam tentang isu atau
mengumpulkan data.
3.3.1 Perencanaan
3.3.2 Anggaran
pengolahan di TPA.
37
3.3.4 Komunikasi
Mengenai Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder, yaitu :
Data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari
wawancara yang dilakukan pada waktu yang tidak terikat. Data primer
orang.
penelitian, baik dokumen resmi maupun tidak resmi. Adapun data yang
Adapun objek observasi dari penelitian ini yaitu lokasi yang akan
harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
menggunakan model yang telah ditunjukkan oleh Miles dan Hubberman (dalam
tindakan.
Penyajian data dari penelitian ini dalam bentuk teks yang bersifat naratif.
pemekaran dari Kabupaten Gorontalo yakni pada tahun 2003. Pada saat
Kabupaten Gorontalo, kemudian menjadi wilayah yang otonom. Dari hal tersebut
seperti Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango juga terbentuk pada tahun 2003.
Berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh daerah serta sesuai
panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun).
Bone Bolango tahun 2016 sampai tahun 2021 merupakan arah pembangunan
yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Bupati Bone Bolango
terpilih yang disusun berdasarkan visi, misi dan program bupati terpilih.
41
42
program dalam pencapaian tujuan dan sasaran visi dan misi DLH yang mengacu
dilaksanakan oleh DLH Kabupaten Bone Bolango pada periode tahun 2016
Jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango sering terganti atau
mutasi, sehingganya Kadis Lingkungan Hidup ada yang menjabat lama dan juga
ada yang sesaat. Saat ini yang memangku jabatan sebagai Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Bone Bolango yakni Aznan Nadjamudin yang menjabat pada
tahun 2020. Sebelumnya adalah Hasan Limonu yang menjabat Kepala Dinas
Lingkungan Hidup periode 2017 sampai 2020. Dan sebelum Hasan Limonu
lima tahun ke depan serta berdasarkan analisa SWOT, Visi Dinas Lingkungan
1. “Proaktif” memiliki arti harfiah “lebih aktif”. Hal ini berarti DLH akan lebih
menjaga kelestariannya.
Agar visi tersebut dapat terwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan
efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan dua misi yaitu :
organisasi yang baik, tentu dapat membantu untuk mencapai pelaksanaan tugas
yang baik dalam organisasi. Adapun struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Bone Bolango menurut Peraturan Bupati Bone Bolango Nomor 47 Tahun 2016,
sebagai berikut :
Kepala Dinas
Seksi Penegakan Hukum dan Seksi Penyuluhan, Pemulihan dan Kemitraan Seksi Kebersihan dan Pengelolaan
Seksi Analisa Dampak Lingkungan Seksi
Seksi Pertamanan dan tata Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Persampahan/Limbah
Lingkungan Lingkungan Sarana dan Prasarana
Nona Sukmawaty Ilahoede, S.Pd, M.Si
persampahan/Limbah
Nurhayati Hinelo, SH, MM Johni Tumiwa, SKM, M.Si
Maya Gusti Ningsi Yasin, ST 197012181008022001
Arwis S. Botutihe, S.Pd 196509221987111001 198102252006042008 196509221987111001
196508031987031020 Lusi S. Motota,S.E, M.Si
Wahidin Lukumm, S.Pd, M.Pd
197206042005012012
Yanuarto I. Koniyo, S.E Rusli Mohammad
Priwanti Junita Ekwanto, ST 197309122000121003 197301302003121001
Aisyah Duludu, S.Pd 198903242015032005 198006082010011021 Muhammad Irwan Djibran, S.E
196708281990012004 19730912200012003
Abdul Haris Bohoka Ronal AKS Bait
Devita Ussu 197206152006041022 Sriyolan Sahali, S.AP 198102192008011002
Agutrianto Soleman 198412032003122004 197702152010012001 Bobi Rahman Ngadi,
197708042009011002 S.Kom
1985012220070011002
Fatra Hasan
198412172006042014
tersebut, tugas dan fungsi masing-masing bidang kerja dapat diuraikan sebagai
berikut :
A. Kepala Dinas
lingkungan hidup;
tugas;
rapat/pertemuan; dan
kedinasan.
B. Sekretaris
dan ketatalaksanaan;
dinas
sebagai berikut:
dan keprotokolan;
pelaksanaan tugas;
perlengkapangan;
kewenangan dinas.
kewenangan dinas.
sebagian tugas dinas dalam urusan planologi dan tata lingkungan termasuk
penataan ruang terbuka hijau serta tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan
tata lingkungan;
pertanaman;
dinas.
tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Seksi tata lingkungan dan
pertanaman;
kewenangan bidang.
lingkungan;
51
hukum;
kewenangan bidang.
kemitraan lingkungan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
lingkungan;
kemitraan lingkungan;
52
lingkungan;
lingkungan hidup;
dinas.
Lingkungan
lingkungan yaitu:
53
lingkungan;
lingkungan;
lingkungan;
limbah;
lingkungan; dan
kewenangan bidang.
54
sebagai berikut:
kemitraan lingkungan;
tugas;
pelestarian lingkungan;
kewenangan bidang.
55
limbah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dengan bidang
lain:
limbah;
dinas.
persampahan/limbah;
persampahan/limbah;
pelayanan;
persampahan/limbah;
kewenangan bidang.
sesuai dengan bidang tugasnya. Fungsi dari seksi sarana dan prasarana
prasarana;
kebersihan;
evaluasi; dan
kewenangan dinas.
Bolango memiliki pegawai 158 (seratus lima puluh delapan) orang. Pegawai
tersebut terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Penunjang. Seperti
Menurut Status
dan terdapat 15 orang yang berstatus sebagai tenaga penunjang atau honorer,
1. Golongan IV 7 orang
3. Golongan II 12 orang
Data pada tabel 4.2 menunjukan keadaan pegawai Dinas Lingkungan Hidup
Bone Bolango menurut golongan. Dari tabel dapat diuraikan yaitu pegawai
pegawai golongan II berjumlah 12 orang dan sisanya non golongan atau honorer
orang, pegawai dengan tingkat pendidikan sarjana (S1) berjumlah 11 orang dan
seringkali sangat menunjang untuk pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya
manusia yang ada. Demikian juga Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango,
memiliki sarana dan prasarana penunjang untuk mendukung tugas dan fungsi
1 Dispenser 1 buah
8 Komputer 2 buah
Data pada tabel 4.4 menunjukan keadaan fasilitas kerja di Dinas Lingkungan
baik sarana dan prasana. Seperti misalnya pada kendaraan roda enam yaitu truk
Dalam penelitian ini, variabel yang menjadi objek kajiannya yaitu Faktor-
4.2.1 Perencanaan
dilakukan seperti pengadaan TPST, Bak Sampah dan TPA di Bone Bolango.
Namun dalam pelaksanaannya belum maksimal.” (Wawancara tanggal 2
september 2020).
bersama Kepala Daerah Bone Bolango. Dan dalam perencanaan itu mengacu
pada Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengeloaan Sampah Bone Bolango.
Hal sama diungkap oleh informan (AL) selaku Kepala Bidang Sampah dan
sampah yang terencana Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango belum memiliki
Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kota Gorontalo. Dan juga kurangnya bank-
bank sampah di tiap kecamatan maupun desa yang ada di Bone Bolango itu
sangat diperlukan untuk pengelolaan sebelum dibuang ke TPA dan juga belum
63
Bolango.
“Saya tidak tahu kalau ada program atau tidak dari Dinas Lingkungan
Hidup Bone Bolango. Untuk program pembersihan sampai dengan pengelolaan
sampah itu tidak ada sama sekali di kecamatan ini. Secara keseluruhan untuk
perencanaannya belum maksimal.” (Wawancara 11 september 2020).
program oleh Dinas Lingkungan Hidup tidak diketahui oleh masyarakat. Untuk
Hidup Bone Bolango belum berjalan dengan maksimal. Masih banyak hal yang
kurang dalam pengelolaan sampah di Bone Bolango. Seperti TPST, TPA, Bank
Sampah ataupun Bak Sampah di tiap kecamatan dan desa yang ada di Bone
4.2.2 Anggaran
anggaran ini berpengaruh pada pengelolaan sampah yang baik oleh Dinas
“Untuk anggaran itu kepada kami diberikan dalam bentuk gaji perbulan.
Bagi petugas pengangkut itu Rp. 1.350.000 dan sopir Rp. 1.500.000. Selama ini
anggaran yang ada untuk pengelolaan sampah, seperti mengisi bahan bakar
truk itu tersedia, namun adakalanya anggarannya kurang.” (Wawancara 2
september 2020).
“Ketersediaan anggaran itu untuk pengelolaan sampah itu hal dari Dinas
Lingkungan Hidup Bone Bolango. Dari Pemerintah Kecamatan itu hanya
mengusulkan perencanaan anggaran ke DLH, seperti usulan tempat sampah.
Jika anggaran itu kurang, ada anggaran di desa berupa Alokasi Dana Desa
untuk pengelolaan sampah.”
oleh Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango untuk pengelolaan sampah itu
ada. Dan jika anggaran tersebut kurang maka ada anggaran dari pemerintah
sebagai berikut:
untuk fasilitas pengelolaan sampah berupa bak-bak sampah itu belum tersedia.
tidak ada.
yang memadai. SDM yang dimaksud di sini adalah petugas pengakut sampah
sampah di Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango dalam hal kinerja sudah
“Untuk petugas pengangkut sampah itu ada empat orang di satu mobil.
Dalam hal pelayanan yang diberikan oleh petugas itu sudah memenuhi standar
pelayanan. Kendalanya yaitu jika ada petugas yang sakit, maka mobil
pengangkut sampah tidak bisa jalan.”
petugas dalam satu mobil. Dan dalam hal pelayanan yang diberikan sudah
memenuhi standar.
Sampah:
“Dalam satu truk itu ada empat orang. Supir satu, pasukan tiga orang.
Untuk memenuhi standar pelayanan pengelolaan sampah itu sudah bisa.
Hambatannya tidak ada masalah. Kecuali masalah mobil mogok, kami tidak
bisa mengangkut sampah. Untuk pekerjanya sudah siap semua.” (Wawancara
tanggal 2 september 2020)
sumber daya manusia dalam hal ini petugas pengangkut sampah dalam
“SDM untuk pengelolaan sampah itu ada di setiap desa. Anggarannya itu
disisip di ADD (Alokasi Dana Desa). Seperti untuk petugas kebersihan.
Pekerjaanya itu dalam rangka kebersihan sepanjang jalan.” (Wawancara
tanggal 3 september 2020).
manusia untuk pengelolaan sampah di setiap desa. Namun dalam hal ini
tersebut.
sebagai berikut:
Seperti, hanya tujuh kecamatan yang menjadi area pelayanan oleh Dinas
4.2.4. Komunikasi
Sumber sampah salah satunya yaitu rumah tangga, dalam hal ini
dalam hal ini edukasi kepada masyarakat masih bersifat momentuman atau
70
hanya pada saat ada acara atau kegiatan, yang mana hal tersebut
sebagai berikut:
“Komunikasi antara DLH dan masyarakat dalam pengelolaan sampah itu akan
terbangun bila ada keluhan tentang pengelolaan sampah. Petugas lapangan
sendiri dengan masyarakat itu masih bagus komunikasinya, namun tidak
selalu ada.” (Wawancara tanggal 2 september 2020).
masyarakat hanya sekedar dalam hal keluhan-keluhan. Dalam hal ini untuk
“Untuk sosialisasi atau komunikasi antara DLH dan masyarakat tidak ada
dalam jangka waktu perbulan. Bisa saja setahun sekali dari DLH. Yang jadi
persoalan sampah-sampah yang ada titik-titik tempat yang tidak seharusnya
menjadi tempat sampah dan tidak tertangani, hal itu disebabkan oleh DLH
yang kurang edukasinya kepada masyarakat.” (Wawancara tanggal 3
september 2020)
dilakukan. Hanya sekali setahun. Selain itu edukasi dari Dinas Lingkungan
“Tidak ada sosialisasi yang maksimal dan juga penyampaian program secara
meluas dari pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup.
Pengelolaannya di Kecamatan Botupingge ini jadi berkala, artinya hanya
setiap ada acara. Kesadaran untuk pengelolaan sampah tidak ada sama
sekali. Pelayanan pengangkutan sampah itu bahkan hanya sebulan sekali.
DLH itu datang mengangkut sampah jarang sekali.” (Wawancara pada 11
september 2020).
Dari hasil wawancara itu menunjukan bahwa sangat kurangnya komunikasi
4.3 Pembahasan
bahwa masalah yang seringkali terjadi dalam pengelolaan sampah salah satunya
72
nasional dan daerah. Salah satu rencana untuk pengelolaan sampah diatur
pengelolaan sampah meliputi berbagai proses dan juga harus mengacu pada
regulasi dalam hal ini Perda Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
kurang dan perencanaan pengadaan TPST, TPA, Bank sampah maupun Bak
Akibat dari kurang adanya TPST, TPA di tiap kecamatan yaitu banyaknya
sampah tertumpuk tidak pada tempatnya sehingga tidak terkelola dengan baik.
telah matang, perlu adanya anggaran yang memadai agar konsep perencanaan
untuk pengelolaan sampah masih kurang. Dalam hal ini pemerintah seperti
fasilitas yang memadai seperti TPST, TPA, bank sampah, bak sampah truk
pengangkut sampah yang jumlahnya hanya enam unit yang berdampak pada
Bolango. Selain itu kurangnya anggaran membuat Dinas Lingkungan Hidup Bone
diberikan masih kurang, sehingga pihak DLH Bone Bolango membatasi jumlah
yang hanya pada tujuh dari delapan belas kecamatan yang ada di Bone Bolango.
Aspek sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus penelitian ini.
sampah yaitu keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia di daerah untuk
diperhatikan.
Bone Bolango pada Bab VII Hak dan Kewajiban pasal 42 telah ditentukan bahwa
74
baik dan berwawasan lingkungan dari pemerintah daerah atau pihak lain yang
Sampah yang tidak diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup itu membuat
bertumpuk itu menimbulkan berbagai sumber penyakit, bau yang tidak sedap
dimaksud oleh peneliti adalah komunikasi antara pemerintah dalam hal ini Dinas
umumnya masih kurang terarah dan tidak terorganisir secara baik merupakan
masyarakat kurang intens. Ada jarak waktu yang sangat lama untuk Dinas
rumah tangga. Selain itu pada pasal 46 menentukan bahwa masyarakat dapat
daerah. Olehnya edukasi untuk pengelolaan sampah sejak dari rumah adalah hal
75
penting. Selain itu dalam Perda juga telah menetapkan bahwa peningkatan
peran dan tanggung jawab dunia usaha dan masyarakat dalam pengelolaan
kemasan yang tidak mudah didaur ulang atau terurai oleh alam ataupun
Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya baik yang dilakukan oleh
Jika edukasi tersebut tidak dilaksanakan atau hanya terlaksana pada saat
PENUTUP
5.1 Simpulan
sampah di tiap kecamatan yang ada di Bone Bolango jadi menumpuk dan
5.1.2 Dari aspek ketersediaan anggaran masih sangat kurang. Anggaran yang
seperti TPST, TPA, Bank Sampah, Bak Sampah. Selain itu kurangnya
5.1.3 Aspek Sumber Daya Manusia dalam hal ini jumlah petugas pengangkut
sampah Dinas Lingkungan Hidup Bone Bolango masih sangat sedikit yaitu
76
77
5.1.4 Aspek Komunikasi dalam hal ini antara pemerintah yaitu Dinas Lingkungan
dengan baik.
5.2 Saran
dalam hal pengadaan fasilitas pengelola sampah seperti TPST, TPA dan
pengelolaan.
sampah.
baik.
79
DAFTAR PUSTAKA
AG. Subarsono., 2010, Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi ,
Agustino, Leo., 2017, Dasar-dasar Kebijakan Publik. Ed. Revisi, Cet. 7 Bandung :
Alfabeta.
Terkelola.https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180425101643-282-
293362/riset-24-persen-sampah-di-indonesia-masih-tak-terkelola diakses
https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-pengelolaan-
Penanganannya.https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
Badan Pusat Statistik Bone Bolango. 2019. Kabupaten Bone Bolango Dalam
terus-meningkat-program-pemprov-gorontalo-belum-maksimal/ diakses
https://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-
74.
Sinaga , Rudi Salam., 2013, Pengantar Ilmu Politik, Yogyakarta: Graha Ilmu.
oktober 2019.
Peraturan Perundang-undangan :
Penelitian terdahulu :
Tangerang.
Jakarta Utara.
83
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
JUDUL PENELITIAN
IDENTITAS INFORMAN
1. Perencanaan
2. Anggaran
manusia dalam hal ini petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Bone
4. Komunikasi
terbangun antara pemerintah dalam hal ini dinas lingkungan hidup dan
Lampiran 2
Lampiran 3
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4
CURICULUM VITAE
I. Identitas
1. Nama : Muh. Fadhil A.If. Hadju
2. Tempat/tanggal lahir : Parepare, 14 September 1998
3. NIM : 201610040
4. Angkatan : Tahun 2016
5. Jurusan : Ilmu Administrasi
6. Program Studi : Ilmu Administrasi Publik
7. Jenis Kelamin :Laki-laki
8. Pekerjaan :-
9. Alamat : Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Bone
Bolango