SKRIPSI
Oleh:
i
DUKUNGAN SOSIAL PADA ANAK DENGAN AUTISME
DARI ORANG TUA YANG MEMILIKI LEMBAGA
PENDIDIKAN DAN PELAYANAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI BANJARMASIN
SKRIPSI
Oleh:
SYAMYA NOR HASANAH
NIM. 1501451877
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 1501451877
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya yang berjudul: “Dukungan Sosial
pada Anak dengan Autisme dari Orang Tua yang Memiliki Lembaga Pendidikan dan
Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (abk) di Banjarmasin” adalah benar-benar
karya saya, kecuali kutipan kutipan yang disebut sumbernya. Apabila di kemudian
hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil
plagiasi, saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
iii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Psikologi Islam
iv
ABSTRAK
Syamya Nor Hasanah, 1501451877. Dukungan Sosial pada Anak dengan Autisme
dari Orang Tua yang Memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelayanan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) di Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Psikologi Islam,
Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, 2020. Pembimbing: (1) Dr. Irfan Noor,
M. Hum (2) Shanty Komalasari, M. Psi., Psikolog
Kata Kunci: autisme, dukungan Sosial, orang tua yang memiliki lembaga pendidikan
dan pelayanan anak berkebutuhan khusus (ABK)
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang mengakibatkan pertumbuhan anak
tidak berkembang dengan optimal, baik dari segi komunikasi, interaksi sosial, motorik,
sensori dan emosi, sehingga anak dengan autisme memerlukan dukungan sosial dari orang
disekitarnya, terutama orang tua dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Dukungan sosial
dapat diberikan dengan berbagai macam cara salah satunya seperti dalam penilitian
ini yaitu dengan mendirikan lembaga pendidikan dan pelayanan anak berkebutuhan
khusus (abk). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan
manfaat dukungan sosial pada anak dengan autisme dari orang tua yang memiliki
lembaga pendidikan dan pelayanan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Banjarmasin
Jenis penelitian menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian adalah sepasang orang tua terdiri dari ayah dan ibu yang
mempunyai anak dengan autisme yang memiliki lembaga Pendidikan dan pelayanan
anak berkebutuhan khusus (ABK). Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan orang tua
yaitu meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental,
dukungan informasi dan membuat lembaga pendidikan dan pelayanan anak
berkebutuhan khusus (abk). Adapun manfaat dukungan sosial yaitu manfaat
dukungan emosional berupa membentuk kedekatan antara anak dan orang tua,
membuat anak merasa aman dan nyaman, melatih anak untuk mandiri dan
mengurangi kecemasan orang tua. Kemudian untuk manfaat dukungan penghargaan
ialah agar mearasa dihargai atas usahanya. Manfaat dari dukungan instrumental
adalah sebagai bentuk dukungan terhadap minat dan keperluan anak, memudahkan
anak dalam menyelesaikan tugas, serta membuat anak merasakan kehadiran orang
tua. Manfaat dari dukungan informasi yaitu agar orang tua mengetahui tentang
autisme dan dapat mencari solusinya, serta membantu anak agar mengetahui hal-hal
yang belum dipahaminya. Kemudian manfaat dari membuat lembaga pendidikan dan
pelayanan anak berkebutuhan khusus adalah anak menunjukkan perkembangannya,
sebagai bentuk berbagi kepada orang tua yang juga memiliki anak berkebutuhan
khusus.
vi
Motto
vii
KATA PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya panjatkan atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
yang begitu besar dengan nikmat iman dan nikmat islam sehingga saya dapat berada
di titik ini, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Skripsi ini saya persembahkan kepada dua orang yang sangat berharga dalam
hidup saya, terimakasih mama dan abah yang tak pernah putus da’anya untuk segala
kebaikan dalam hidup saya, semoga Allah memberikan kasih sayang-Nya
sebagaimana mereka memberikan kasih sayang sepada saya.
Terimakasih kepada pendamping hidup saya yang tak pernah lelah untuk selalu
mengingatkan, memberikan dukungan serta motivasi dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
، الصالة و السالم على أشرف األنبياء واملرسلني. احلمد هلل رب العلمني.بسم هللا الرمحن الرحيم
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa berada pada titik ini dengan
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Dukungan sosial pada anak dengan autisme
dari orang tua yang memiliki lembaga pendidikan dan pelayanan anak berkebutuhan
khusus (ABK) di Banjarmasin.” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana pada jurusan Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Antasari Banjaramasin. Salawat serta salam tak lupa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga , sahabat dan pengikut
beliau hingga akhir zaman.
Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini terdapat banyak kesulitan
dan kendala yang dihadapi, namun dengan bantuan berbagai pihak, skripsi ini dapat
diselesaikan penulis. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
ix
3. Ibu Shanty Komalasari, M. Psi, Psikolog selaku pembimbing skripsi yang
tak pernah lelah untuk memberikan arahan, bimbingan serta motivasi dalam
penulisan skripsi.
4. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari
Banjarmasin yang selama ini memberikan ilmu dan pendidikan yang
bermanfaat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di
Fakultas ini.
5. Kepala Perpustakaan Pusat UIN Antasari Banjarmasin dan Kepala
Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora yang membantu
dalam memberikan pelayanan dan peminjaman buku-buku untuk menunjang
penyusunan skripsi ini.
6. Kepada subjek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti
7. Keluarga tercinta Abah (Alm. Syamsuddin & Abdul Muis), Mama
(Normaiyah), Kakak (Siti Rahimah, Siti Jamilah, Alm. Taufik Hidayat dan
Suriyani) serta adik yang paling disayangi (Rizky Nor Hayati dan Azka Nor
Azizah) yang menjadi alasan serta memberikan motivasi kepada untuk
segera menyelesaikan penulisan skripsi ini dan juga yang tak pernah henti
untuk selalu mendo’akan kebaikan saya.
8. Untuk suami tercinta Rizky Wiratama, yang selalu memberikan dukungan
kepada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman Psikologi Islam 2015, yang telah banyak memberikan
motivasi untuk sama-sama dapat menyelesaikan skripsi ini khususnya teman
seperjuangan dalam mengerjakan skripsi ini: Siti Misnah, Rizky
Rahmawati, Mursinah, Rafi Zafran Arano serta teman-teman seperjuangan
lainnya.
10. Semua pihak yang turut berpartisipasi dalam memberikan bantuan
pengerjaan skripsi ini hingga selesai.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan
sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dilambangkan dengan
xii
1. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
2. Ta’marbutah
(ketentuan ini tidak dapat diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali dikehendaki
lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaanya kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
b) Apabila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fatha, kasrah dan dammah
ditulis t.
3. Vokal Panjang
1. Fathah + alif -
Ditulis ā - jāhiliyyah
جا هلية
2. Fathah+ ya’mati -
Ditulis ā - yas‘ā
يسعى
xiii
3. Kasrah + ya’mati -
Ditulis I - karim
كريم
4. Dammah + wawu mati -
Ditulis û - furud
فروض
xiv
DAFTAR ISI
xv
BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian ..............................................................................55
B. Penyajian Data....................................................................................................56
C. Pembahasan Data Penelitian ...............................................................................78
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................110
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................111
B. Saran ................................................................................................................116
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................118
LAMPIRAN .......................................................................................................................122
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan karunia terbesar pemberian dari Allah swt. kepada orang
tua, dimana pada mayoritas pasangan suami istri kehadiran anak menjadikan
adalah anak yang terlahir sempurna dan utuh tanpa kekurangan satu apapun.
Namun bagaimana jika yang terlahir adalah anak yang kurang sempurna dan
memiliki kebutuhan khusus seperti anak dengan autisme. Tentunya orang tua
perlu keahlian khusus dalam merawatnya serta memberikan kasih sayang yang
sama seperti kepada anak-anak pada umumnya, tanpa adanya rasa terbebani. Hal
ُاعُةَُۗ َو َعلَى الْ َم ْول ْوُِد لَهٗ ِرْزق هنُ َوكِ ْس َوُتن ِ ُِ َي َك ِامل ِ
َض َ ي ل َم ُْن اََر َُاد اَ ُْن يُّتِمُ الر ْ ُِ ْ ََوالْ ٰول ٰدتُ ي ْر ِض ْع َُن اَْوََل َدهنُ َح ْول
ۤ ِ ۗ
َُ ِث ِمثْلُ ٰذل
ُۚك ُِ ضارُ َوالِ َدةُُۢبَِولَ ِد َها َوََُل َم ْول ْودُ لهٗ بَِولَ ِدُهٗ َو َعُلَى الْ َوا ِر ُِ ِِبلْ َم ْعرْو
َ ف ََُل ت َكلفُ نَ ْفسُ اَلُ و ْس َع َهاُۚ ََُل ت
اح َعلَْيك ُْم اِ َذا ََُاح َعلَْي ِه َماُۗ َواِ ُْن اََرْد ُُّّْت اَ ُْن تَ ْس ََْت ِضعْْٓوا اَْوََل َدك ُْم ف
َُ َل جن ََُاض ِِّمنْ ه َما َوتَ َشاورُ ف
َُ َل جن ُ اَل َع ُْن تََر
ًُ ص ِ ِ
َ فَا ُْن اََر َادا ف
ۗ
ِ الل ِِبَا تَعملو َُن ب
ُص ْي َ ْ َ ْ َُِّٰ ُاللَ َو ْاعلَمْْٓوا اَن ُِ َسل ْمت ُْم مُآْ اٰتَْي ت ُْم ِِبلْ َم ْعرْو
ُِّٰ ف َواتُقوا
“Dan para ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh, untuk
yang ingin menyusui dengan sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung
nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang pantas. Seeorang tidak dibebani
melebihi kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya
1
2
dan jangan pula seorang ayah menderita karena anaknya. Ahli warispun
berkewajiban seperti itu juga. Jika keduanya ingin menyapih dengan persetujuan
dan musyawarah antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan
apabila ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang pantas. Bertaqwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.1
Penggalan ayat berikut terdapat arti yang mengatakan “janganlah seorang
ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah menderita karena
anaknya” hal tersebut jika dikaitkan kepada orang tua yang mempunyai anak
kurang sempurna baik fisik maupun mental, hendaknya orang tua tersebut tidak
anak merupakan titipan dari Allah dan sudah semestinya untuk dirawat dengan
tersebut. Salah satunya adalah dalam mengurus dan mengasuh anak dengan
autisme. Tentunya hal itu membuat orang tua akan lebih ekstra dalam
informasi yang berkaitan dengan autisme agar nantinya tidak terjadi kesalahan
dalam mengasuhnya.
anak tidak berkembang dengan optimal. Hal ini didukung dengan pernyataan
1
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2010), 37.
2
Ida Apriliani, “Terapi Perilaku dalam Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Autis di UPTD
Pelayanan Autis Kota Metro,” Skripsi (Lampung: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden
Intan Lampung, 2019), 30.
3
serta adanya aktifitas bermain yang berulang dan stereotif.3 Pengertian kata
autisme bersumber pada bahasa Yunani, yaitu kata Auto yang artinya berdiri
sendiri. Digambarkan pada anak dengan autisme yang seakan-akan hidup dengan
interaksi sosial, komunikasi dan bermain imajinatif yang timbul saat anak
berumur tiga tahun ke bawah, anak autisme juga memiliki keterbatasan level
aktifitas dan ketertarikan yang mendekati 75% dari anak autisme mengalami
yang biasa disebut dengan infantile autism (autisme pada anak-anak). Gejala
3
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol.III, No. I, 2014, 121.
4
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol. III, No. I, 2014, 121.
5
Sicillya E. Boham, “Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Autis (Studi pada Orang Tua
dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado),” Jurnal,
Vol. II, No. 4, 2013, 3-4.
6
S. A. Nugraheni, “Menguak Belantara Autisme,” Jurnal, Vol. 20, No. 1-2, 2012, 12.
4
perhatian, pemahaman daya nilai pada realita, serta aktivitas motorik.7 Pada
dan mengerti yang diharapkan orang lain pada berbagai kondisi sosial di
lingkungannya.9
Lingkungan anak itu sendiri tidak terlepas dari lingkungan keluarga yang
pada salah satu Sekolah Dasar inklusi di Banjarmasin dan mendapatkan hasil
7
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” 4.
8
S. A. Nugraheni, “Menguak Belantara Autisme,” Buletin Psikologi, Vol. 20, No. 1-2, 2012,
12.
9
Mirza Maulana, Anak Autis; Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lain Menuju Anak
Cerdas dan Sehat (Jogjakarta: Katahati, 2014), 12.
5
baik itu dengan pembelajaran maupun kemampuan sosial. Namun dari pihak
sekolah sehingga dapat lebih efektif. Di samping itu, orang tua dari anak dengan
autisme itu pun cenderung sering menjalin hubungan komunikasi dengan wali
informasi dari guru BK, orang tua dari anak dengan autisme itu pun membuat
tuanya tidak memiliki latar belakang sebagai terapis.10 Hal itu juga dinyatakan
oleh tante dari anak dengan autisme tersebut yang mengatakan bahwa alasan dari
orang tuanya membuat tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus adalah
dengan orang tua tersebut bahwa salah satu alasan mereka membuat lembaga
melihat banyaknya biaya yang dihabiskan untuk terapi anak mereka, sehingga
membuat mereka berpikir bagaimana jika orang yang kurang mampu juga
mengalami hal yang sama seperti mereka hingga akhirnya mereka memutuskan
10
Guru Bimbingan Konseling, Wawancara Pribadi Bersama Informan A, Banjarmasin, 31
Januari 2018.
11
Adik dari subjek YH, Wawancara Pribadi Bersama Informan YY, Banjarmasin, 7 Maret
2020.
6
(ABK) yang orientasinya bukan untuk profit namun untuk membantu orang tua
Pada kasus lain, di kota Colorado bagian barat Amerika Serikat terdapat
orang tua yang ditangkap karena diduga menganiaya anaknya berumur 17 tahun
yang tidak bisa melihat serta mendengar, hal tersebut terungkap saat mereka
kekurangan gizi dan gagal ginjal akut, tidak hanya itu, ia juga mengalami
pneumonia dan borok serta gangguan pada sistem ketahanan tubuh sehingga
proses perawatan medis jadi lebih sulit. Hal tersebut dikarenakan orang tuanya
pernah diperiksa ke dokter selama delapan tahun. Anak itu juga tidak pernah
Utara terdapat kasus yang hampir serupa, yaitu orang tua yang menelantarkan
tinggal di gudang barang bagian sosial dinas tenaga kerja transmigrasi dan sosial
Dinas Sosial kesulitan mencari data orang tua anak tersebut karena saat
12
Orang Tua Anak dengan Autisme, Wawancara Pribadi Bersama Subjek JT dan YH,
Banjarmasin, 21 Februari 2020.
13
Kompas, “Orang tua Siksa Anak Kandung Buta dan Autis, lebih Memilih Merawat Hewan
Peliharaan,” dalam https://internasional.kompas.com/read/2016/09/08/18275571/orangtua.siksa.anak.
kandung.buta.dan.autis.lebih.memilih.merawat.hewan.piaraan?page=all, diakses 21 Maret 2020.
7
keadaan anak itu di Panti Ruhama ketika di Seimenggaris. Anak tersebut berusia
dideritanya membuat tingkah anak itu seperti anak-anak yang berusia 2 tahun.14
Dari beberapa kasus di atas, kasus yang ditemui oleh peneliti sangat
berbanding terbalik dengan kedua kasus lainnya, yang mana kedua kasus tersebut
khusus sedangkan kasus yang ditemui oleh peneliti saat studi pendahuluan, orang
tua sangat peduli terhadap anaknya yang berkebutuhan khusus sehingga berupaya
memberikan dukungan moril maupun materil kepada anaknya. Maka dari itu
dukungan sosial orang tua dinilai memiliki fungsi yang sangat berpengaruh pada
kehidupan anak dengan autisme, hal tersebut membuat peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian pada orang tua dari anak autisme tersebut tentang
dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada anak dengan autisme.
membuat konsep diri, kepercayaan diri dan efikasi diri individu dapat
14
Kompas, “Ditelatarkan oran tua, nasib aldy berakhir digudang,” dalam https://regional.
kompas.com/read/2014/10/15/01061451/Ditelantarkan.Orang.Tua.Nasib.Aldy.Berakhir.di.Gudang?pa
ge=all diakses 21 Maret 2020.
15
Adi Prasetyo Pradana dan Erin Ratna Kustanti, “Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami
Dengan Psychological Well-Being pada Ibu yang Memilki Anak Autisme,” Jurnal, (Universitas
Diponegoro Semarang) Vol 6, No. 2, 2017, 85.
8
atas dukungan yang diberikan oleh orang lain dalam lingkup sosialnya untuk
sosial ialah suatu fungsi dari ikatan sosial, dan ikatan sosial tersebut
bantuan untuk orang lain yang menghadapi masalah, yang mana bantuan tersebut
teman).18 Dari beberapa teori berikut dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
menambah kemampuan diri agar dapat bertahan dari dampak yang merugikan
membangun penerimaan orang tua terhadap anaknya yang autisme dengan hasil
16
Nurul Hidayati, “Dukungan Sosial bagi Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus,” Insan
(Universitas Muhammadiyah Gresik) Vol 13, No. 01, 2011, 13.
17
Fani Kumalasari dan Latifah Nur Ahyani, “Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan,” Jurnal Psikologi Pitutur (Universitas Muria Kudus) Vol. I,
No. I, 2012, 25.
18
Ridho Wijaksono, “Studi Kasus tentang Pengaruh Dukungan Sosial dalam Membangun
Penerimaan Orangtua terhadap Anaknya yang Autis,” Skripsi ( Yogyakarta : Fakultas Pendidikan UN
Yogyakarta, 2016), 11.
19
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk meningkatkan Kualitas Interaksi
Atasan Bawahan,” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
9
penelitian bahwa orang tua anak dengan autisme mendapatkan dukungan sosial
macam dukungan sosial yang didapat menjadikan orang tua yang mempunyai
anak dengan autisme dapat menerima anaknya dengan baik, hal tersebut
ditandai dengan komunikasi orang tua pada anak, kepedulian, rasa sayang,
keterlibatan orang tua, dan kepercayaan orang tua pada anak. Dukungan
dihargai serta membuat orang tua termotivasi dan percaya diri dalam
yang diberikan oleh orang tua terhadap anak dengan autism. Karena pada
lingkungannya bukan dari orang tua yang memberikan dukungan sosial pada
anaknya.
orang tua pada anak tunagrahita di SLB Muhammadiyah Kertasono, dengan hasil
Ridho Wijaksono, “Studi Kasus tentang Pengaruh Dukungan Sosial dalam Membangun
20
Penerimaan Orang tua terhadap Anaknya yang Autis, Skripsi ( Yogyakarta : Fakultas Pendidikan UN
Yogyakarta, 2016), 87-89.
10
instrumental berupa memberikan mainan dan makanan yang dihendaki anak serta
dll. Kemudian dukungan informatif seperti memberikan nasehat dan arahan pada
anak. Beberapa hal tersebut adalah bentuk dukungan sosial yang diberikan orang
tua pada anaknya yang mengalami tunagrahita.21 Hal ini membuat peneiliti
diberikan orang tua pada anak dengan autisme, dikarenakan pada penelitian
mereka berikan terhadap anaknya yang mengalami autisme, agar anak mereka
anak yang memiliki gaangguan perkembangan akan mendorong orang tua untuk
21
Wildatul Lubab, Moch. Muwaffiqillah, dan Imron Muzakki, “Dukungan Sosial Orang Tua
pada Anak Tunagrahita di SLB Muhammadiyah Kertasono” Jurnal, Vol. 1, No. 1, 2017, 45.
11
dini pada anak.22 Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui lebih dalam
tentang dukungan sosial apa saja yang diberikan oleh orang tua pada anak
dengan autisme, hal ini membuat peneliti terdorong untuk meninjau lebih dalam
tentang “Dukungan Sosial pada Anak dengan Autisme dari Orang Tua yang
(ABK) di Banjarmasin.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk dukungan sosial pada anak dengan autisme dari orang tua
(ABK) di Banjarmasin?
2. Apa manfaat dukungan sosial yang diberikan pada anak dengan autisme dari
22
Feoda Inayah dan Dwi Amalia Chandra Sekar, “Bentuk Dukungan Sosial terhadap Anak
Autis (Studi Kasus pada Tiga Siswa Autis di SD Khusus Talenta),” Jurnal (Universitas Indonesia),
Vol. 1, No. 1, 2014, 5.
12
1. Untuk mengetahui bentuk dukungan sosial pada anak dengan autisme dari
2. Untuk mengetahui manfaat dukungan sosial yang diberikan pada anak dengan
autisme dari orang tua yang memiliki lembaga pendidikan dan pelayanan anak
1. Manfaat Teoritis
tua terhadap anak dengan autisme, serta dapat dijadikan bahan rujukan atau
literatur untuk peneliti berikutnya dalam cangkupan yang lebih besar dan
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Peneliti
tua yang memiliki anak dengan autisme agar dapat menerapkan dukungan
D. Definisi Istilah
Agar terhindar dari kekeliruan terkait penelitian yang akan dilakukan, maka
adalah:
menurut Levine, Basham dan Sarason yaitu bantuan yang diberikan oleh
ayah dan ibu yang memiliki lembaga pendidikan dan pelayanan anak
yaitu:
merasa ada dalam lingkungan dan dicintai pada saat menghadapi kondisi
stress
konsep diri.
DSM-V yaitu
ini:
3) Minat sangat terbatas, terpaku pada intensitas atau fokus yang tidak
normal.
4) Hiper atau hipoaktif pada input sensoris dan minat yang abnormal
c. Gejala terdapat pada masa perkembangan awal (namun bisa jadi tidak
sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya yang berfungsi saat ini.
E. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang disusun oleh Ridho Wijaksono, dengan judul “Studi Kasus
penelitian tersebut ialah orang tua yang mempunyai anak dengan autisme.
orang tua pada anaknya yang autisme yaitu berupa dukungan emosional,
yang akan dilakukan, diantaranya pada penelitian tersebut dan penelitian ini
mengambil variabel yang sama yakni aspek dukungan sosial dengan metode
penelitian yang sama juga yaitu metode penelitian kualitatif dengan jenis studi
17
kasus. Di sisi lain, perbedaan yang ditemukan ialah pada tempat penelitian,
digunakan pada penelitian tersebut dan penelitian ini memiliki kesamaan yaitu
orang tua yang memiliki anak autisme dengan objek penelitian yang berbeda
yaitu pada penelitian tersebut dukungan sosial yang diberikan dari lingkungan
sosial terhadap orang tua yang memiliki anak autisme, sedangkan pada
penelitian ini dukungan sosial yang diberikan orang tua terhadap anaknya
yang autisme.
Imron Muzakki, dengan judul “Dukungan Sosial Orang Tua pada Anak
dukungan sosial Orang Tua pada Anak Tunagrahita ialah berupa dukungan
makanan dan mainan yang diminta anak, Serta dukungan informatif dalam
dilakukan, yakni penelitian yang terkait dengan dukungan sosial orang tua
sedangkan pada penelitian ini dukungan sosial diberikan kepada anak dengan
autisme.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fani Kumalasari dan Latifah Nur Ahyani,
remaja yang berada di panti asuhan Darul Hadlonah kudus dengan rentang
adalah teknik quota non random sampling dengan jumlah sampel penelitian
kolerasi product moment, dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara
yaitu dari segi subjek, tempat dan metode penelitian. Dimana pada penelitian
19
Hadlonah kudus, tempat penelitian di panti asuhan darul Hadlonah kudus, dan
mengambil subjek orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan
ada penelitian yang sama persis dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu
tentang dukungan sosial pada anak dengan autisme dari orang tua yang
di banjarmasin.
F. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan yang berisi keterangan hal-hal yang dibahas yaitu terdiri
tema penelitian tentang dukungan sosial pada anak dengan autisme dari orang tua
dijelaskan pada latar belakang, dibuat juga rumusan masalah, tujuan dan
20
penulisan.
yang di ambil seperti pengertian dukungan sosial orang tua dan pengertian
BAB III metode penelitian, terdiri dari lokasi penelitian, subjek dan objek
penelitian, jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan
BAB IV paparan dan pembahasan data penelitian, terdiri dari laporan hasil
BAB V penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran sebagai penutup dari
BAB II
LANDASAN TEORI
Rook menjelaskan dukungan sosial adalah suatu fungsi dari ikatan sosial,
dan ikatan sosial itu mencerminkan tingkat kualitas umum dari hubungan
1
Fani Kumalasari dan Latifah Nur Ahyani, “Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan,” Jurnal Psikologi Pitutur (Universitas Muria Kudus) Vol. I,
No. I, 2012, 25.
2
Elisabeth Santoso dan Jenny Lukito Setawan, “Peran Dukungan Sosial Keluarga, Atasan,
dan Rekan Kerja terhadap Resilient Self-Efficacy Guru Sekolah Luar Biasa,” Jurnal psikologi
(Universitas Ciputra Surabaya) Vol.45, No.1, 2018, 29.
3
Ridho Wijaksono, “Studi Kasus tentang Pengaruh Dukungan Sosial dalam Membangun
Penerimaan Orangtua terhadap Anaknya yang Autis,” Skripsi ( Yogyakarta : Fakultas Pendidikan UN
Yogyakarta, 2016), 11.
22
yang berasal dari orang yang dicintai dan dipedulikan, dihormati dan dihargai
4
Riani Putriyani dan Ratih Arrum Listiyandini, “Peran Dukungan Suami bagi Kesejahteraan
Psikologis Jurnalis Perempuan,” Jurnal Psikogenesis Vol. 6, No. 1, 2018, 38-39.
5
Rina Oktaviana, “Dukungan Sosial keluarga, Sekolah dan Masyarakat Bagi Kemandirian
Ekonomi Difabel Grahita,” Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016), 21.
6
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualitas Interaksi
Atasan Bawahan.” Tesis (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2014), 27.
.
23
masalah.
diantaranya:
a. Dukungan Emosi
7
Wijaksono, “Studi Kasus tentang Pengaruh Dukungan Sosial dalam Membangun Penerimaan
Orangtua terhadap Anaknya yang Autis,” Skripsi (Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta, 2016)
14-15.
24
b. Dukungan Penghargaan
diperlukan lainnya.
d. Dukungan Informasi
dari sahabat atau kolega, atasan atau seorang profesional seperti dokter
maupun psikolog.
adalah bagian dari suatu kelompok serta mempunyai minat sama. Rasa
25
profesional, yang berasal dari orang dekat seperti teman dan keluarga.8
sosial, dan yang peneliti gunakan sebagai acuan di dalam guide wawancara
adalah bentuk dukungan menurut Levine, Basham dan Sarason yang terbagi
8
Sri Maslihah, “Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial di
Lingkungan Sekolah dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Assyfa Boarding School Jawa Barat”,
Jurnal Psikologi, Vol. 10, No.2, 2011, 107.
26
stress.
tersebut yaitu:
merasa ada dalam lingkungan dan dicintai pada saat menghadapi kondisi
stress
konsep diri.
4. Orang Tua
Menurut Sahlan orang tua ialah bagian dari keluarga yang terdiri dari
ayah dan ibu, serta hasil dari ikatan pernikahan yang sah sehingga menjadi
membina anak-anaknya agar meraih tingkatan tertentu agar anak siap untuk
ataupun non formal, orang tua senantiasa ikut andil dalam menentukan masa
9
Ahmad Marzuki, “Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua dengan Kreatifitas dalam Belajar
pada Siswa kelas VIII di Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 1 Palembang,” Skripsi (Palembang :
UIN Raden Fatah, 2017, 27.
10
Anindhiya Setyaningrum, “Pengaruh Dukungan Sosial Orang tua Terhadap Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Gugus Hasanudin Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2014
atau 2015,” Skripsi (Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta, 2015), 30.
11
Nina Siti Salmaniah Siregar, “Persepsi Orang Tua terhadap Pentingnya Pendidikan bagi
Anak,” Jurnal (Universitas Medan Area) Vol.1, No.1, 2013, 15.
12
Munirwan Umar, “Peranan Orang Tua dalam Peningkatan Prestasi Belajar Anak,” Jurnal
(UIN Ar-Raniry Banda Aceh) Vol.1, No.1, 2015, 20-21.
28
tempat yang baik, sedih ketika menyaksikan anaknya lemah atau hidup
keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang merupakan pengampu utama
Anak ialah amanah terbesar yang diberikan Allah kepada orang tua, oleh
sebab itu, orang tua adalah penanggung jawab atas anaknya baik dari segi
pola asuh maupun pendidikan, hal tersebut selaras dengan firman Allah dalam
(QS. an-Nisa/4:9)
اللَ َولْيَ ق ْول ْوا قَ ْوًَُل َس ِديْ ًدا ِ ًش ال ِذي ُن لَ ُو تَركوا ِم ُن خ ْل ِف ِه ُم ذ ِري ُة
ُِّٰ ض ٰع ًفا َخاف ْوا َعلَْي ِه ُْم فَ ْليَ ت قوا ِّ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َُ َولْيَ ْخ
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar.”
13
Arsam, “Peran Orang Tua dalam Membangun Kepribadian Anak,” Jurnal Dakwah (STAIN
Purwokerto) Vol.6, No.1, 2012, 3.
29
pengetahuan kepada anak dengan baik dan takut jika meninggalkan anak
dalam keadaan lemah serta tidak mempunyai daya dan upaya untuk bertahan
hidup.14 Oleh sebab itu sudah semestinya sebagai orang tua bertanggung
tua pun diperlukan dalam bentuk dukungan sosial kepada anak. Dalam
hidup sendiri dan memerlukan pertolongan dari orang lain. Allah berfirman
ۤ
ِ ِ ِ
ُِّٰ ُاللُۗان
ُاللَ َعزيْزُ َحكْيم ُِّٰ ُك َس َ ْي ََحهم ٰ ُِّٰ الص ٰلوُةَ َوي ْؤت ْو َُن الزٰكوُةَ َوي ِطْي ع ْو َُن
َُ اللَ َوَرس ْولَهُٗۗاول ِٕى
14
Dadang Kurniawan, “Pendidikan Orang Tua pada Anak: Telaah pada Al-Qur’an Surat An-
Nisa Ayat 9 dan At-Tahrim Ayat 6,” Skripsi (Salatiga: IAIN Salatiga, 2015 37-38.
15
Ahmad Marzuki, “Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua dengan Kreatifitas dalam Belajar
pada Siswa kelas VIII di Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 1 Palembang,” Skripsi (Palembang:
UIN Raden Fatah, 2017, 27-28.
30
isi dari ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia dianjurkan untuk tolong
menolong bagi sesamanya dalam kebaikan dan tidak dibenarkan untuk tolong
yang dapat diartikan seperti bentuk bantuan atau motivasi yang dilakukan
1. Pengertian Autisme
dan bermain imajinatif yang timbul saat anak berumur tiga tahun ke bawah
dan anak autisme memiliki batasan level aktifitas dan minat yang mendekati
16
Dinie Ratri Desiningrum, Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus (yogyakarta: Ruko
Jambusari, 2016), 7-8.
17
Sicillya E. Boham, “Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Autis (Studi pada Orang Tua
dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado),” Jurnal,
Vol. II, No. 4, 2013, 3-4.
31
kesulitan belajar, kurang mahir dalam bersosial serta tingkah laku yang
berbeda dengan anak pada umumnya.20 Adapun di dunia medis dan psikiatris,
dan sensoris.21
sensoris.
18
S. A. Nugraheni, “Menguak Belantara Autisme,” Buletin Psikologi, Vol. 20, No. 1-2, 2012,
12.
19
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol. III, No. I, 2014, 121.
20
Titisa Ballerina, “Meningkatkan Rentang Perhatian anak Autis dalam Pembelajaran
Pengenalan Huruf” Jurnal, (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa) Vol. 3, No. 2, 2016, 246.
21
Dwi Aprilia, Johar Asahar, dan Pudji Hartuti, “Sistem Pakar Diagnosa Autisme pada Anak,”
Jurnal, (Universitas Bengkulu) Vol 2, No. 2, 2014, 92-93.
32
2. Karakteristik Autisme
4) Tidak menunjukkan tiruan atas aksi maupun suara dari yang lain
22
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol. III, No. I, 2014, 122-124.
33
1) Mengulang-ulang permainan
marah
memantul
pergelangan
10) Tidak ada ekspresi atau respon yang abnormal pada rasa sakit
terlambat
34
baju
perintah
perkembangan prilaku.
3. Kriteria Autisme
ini:
23
American Psychiatric Association, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder
Fifth Edition (Washington: APA, 2013), 50.
35
3) Minat sangat terbatas, terpaku pada intensitas atau fokus yang tidak
normal.
4) Hiper atau hipoaktif pada input sensoris dan minat yang abnormal
g. Gejala terdapat pada masa perkembangan awal (namun bisa jadi tidak
sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya yang berfungsi saat ini.
menjadi lima, yaitu gangguan yang menetap dari komunikasi sosial dan
interaksi sosial, pola perilaku, minat, atau aktivitas secara berulang, gejala
gangguan klinis yang berarti dalam lingkungan sosial, pekerjaan, atau area
4. Gejala Autisme
a. Gangguan Komunikasi
b. Gangguan Perilaku
24
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol. III, No. I, 2014, 124.
37
sisi benda yang tidak lazim pada umumnya dan beberapa macam
c. Gangguan Interaksi
Adapun menurut Sunartini gejala klinis yang sering dijumpai pada anak
a. Gangguan Fisik
3) Insiden yang tinggi pada infeksi saluran nafas bagian atas, infeksi
b. Gangguan Perilaku
hubungan dengan normal, baik itu kepada orang tua ataupun orang
25
S. A. Nugraheni, “Menguak Belantara Autisme,” Jurnal (Semarang: Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNDIP, 2012), Vol. 20, No. 1-2, 14.
38
sentuhan.
5. Penyebab Autisme
bahwa ada tiga tempat yang berbeda dengan mekanisme yang berbeda dan
batang otak.
daya ingat.
26
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol. III, No. I, 2014, 125.
40
pendistribusiannya.
2) Kontaminasi
5) Pendarahan akut
6) Alergi akut
3) Zat pewarna
27
Sicillya E. Boham, “Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Autis (Studi pada Orang Tua
dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado),” Jurnal,
Vol. II, No. 4, 2013, 4.
41
4) Bahan pengawet
f. Jamur yang muncul pada usus anak: dampak dari penggunaan antbiotik
yaitu:
a. Teori Psikososial
tingkah laku sosial yang tidak harmonis, seperti orang tua yang kaku,
trauma pada anak dikarenakan hostilitas yang tidak disadari ibu ketika
b. Teori Biologis
28
Jaja Suteja, “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku
Sosial,” Jurnal (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Vol. III, No. I, 2014, 125-127.
42
c. Teori Imunologi
asumsi tersebut, dikarenakan anti gen lekosit juga ditemui pada sel-sel
otak. Oleh sebab itu, antibodi ibu bisa merusak langsung jaringan saraf
d. Infeksi Virus
infeksi, konsumsi zat adiktif, emosi yang tidak terkontrol pada masa
C. Kerangka Berpikir
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini ialah menurut skema berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus yang
mana penelitian studi kasus ini mengarahkan pada pendiskripsian secara rinci
dan mendalam mengenai potret kondisi dalam suatu konteks, tentang apa yang
penelitian agar dapat menjelaskan secara rinci terkait dukungan sosial pada anak
dengan autisme dari orang tua yang memiliki lembaga pendidikan dan pelayanan
anak berkebutuhan khusus yang sesuai apa adanya terjadi dilapangan saat
pada penelitian ini menampilkan data dengan penjelasan deskriptif yang berupa
kata tertulis atau ucapan maupun tingkah laku orang yang diamati.2 Creswell
dari sumber informasi, serta dilaksanakan dengan seting yang natural tanpa
campur tangan dari apapun.3 Terpilihnya metode tersebut karena dinilai lebih
1
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
(Surakarta, 2014), 92.
2
Rahmadi, Pengantar Metedologi Penelitian, (Banjarmasin Antasari Press, 2011), 14-15.
3
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitaif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), 8.
46
emosi serta tindakan subjek yang diamati. Di sisi lain, metode tersebut dapat
meningkatkan interpretasi peneliti pada cara subjek dalam memberi tindakan dan
B. Lokasi Penelitian
2. Rumah orang tua yang terletak di jalan Sultan Adam, Komplek Malkon
Selatan.
1. Data
Jenis data terbagi dua yakni data primer dan data sekunder, yang mana
4
Rahmadi, Pengantar Metedologi Penelitian,(Banjarmasin Antasari Press, 2011) 71.
47
a. Data Primer
ini data primer yang dimaksudkan ialah data yang ditujukan untuk
anak dengan autisme dari orang tua yang memiliki lembaga pendidikan
b. Data Sekunder
atau data sekunder dari data yang diperlukan. Pada penelitian ini data
sekunder yang dimaksudkan ialah data yang didapatkan dari lokasi yang
2. Sumber Data
a. Dokumen atau arsip yang berupa bahan tertulis atau catatan penting untuk
yang memiliki informasi pada penelitian ini yaitu orang tua (wali murid)
c. Peristiwa atau aktivitas adalah salah satu sumber data dipakai dalam
terjadi dapat diketahui bagaimana hal tersebut terjadi kerena peneliti dapat
d. Tempat atau lokasi dapat digunakan sebagai informasi terkait situasi dari
tempat peristiwa atau aktivitas, hal tersebut dapat dicari melalui tempat
ataupun lingkungan.
e. Benda, gambar dan rekaman yang nampak dalam sebuah kejadian bisa
1. Subjek Penelitian
sesuai dengan tujuan penelitian yakni orang tua terdiri dari ayah dan ibu
5
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
(Surakarta, 2014), 109-112.
49
2. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini ialah dukungan sosial orang tua terhadap anak
orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu anak dengan autisme yang
(ABK). Adapun objek dari penelitian ini ialah dukungan sosial orang tua yang
1. Wawancara
dan salah satu diantara mereka mempunyai maksud untuk menggali serta
bertujuan agar dapat menggali data sebanyak mungkin dari subjek. Adapun
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kalitaif untuk lmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba
6
dalam wawancara ini melibatkan orang tua yang memiliki anak dengan
autisme sebagai subjek pada penelitian serta keluarga dan pihak sekolah yang
2. Observasi
maupun kelompok yang diteliti secara langsung.7 Dalam penelitian ini peneliti
dapat terlibat langsung maupun tidak langsung dalam seluruh kegiatan yang
dikerjakan observee atau objek yang diamati.8 Adapun bentuk observasi yang
3. Dokumentasi
rekaman, foto, video dan lain-lain.9 Dokumentasi pada penelitian ini dapat
7
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011, 80.
8
Kusdiyati Sulisworo dan Irfan Fahmi, Observasi Psikologi (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,
2015), 24.
9
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011) 85.
51
berupa data-data diri subjek yang terkait dalam penelitian serta rekaman dari
diantaranya adalah:10
1. Pengumpulan Data
dilakukan ialah mengatur waktu yang dimiliki dengan sebaik mungkin serta
2. Reduksi Data
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial pendekatan kualitatif dan kuantitatif,
10
data yang di reduksi akan menunjukkan gambaran yang lebih khusus guna
3. Penyajian Data
Pada penelitian ini penyajian data dijelaskan dengan bentuk deskripsi naratif,
dan bagan. dalam tahapan ini, peneliti membuat data yang signifikan sehingga
4. Penarikan Kesimpulan
belum pernah ada sebelumnya. Maka, setelah pengumpulan data, reduksi data
11
Farid Anwar Fathur Rosyidi, “Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak Berkebutuhan Khusus
Bergabung di Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” Skripsi (Yogyakarta : Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015) 30.
53
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendahuluan
diteliti
2. Tahap Persiapan
sekolah tersebut
3. Tahap Pelaksanaan
BAB IV
Penelitian ini dilakukan pada dua tempat yaitu di Sekolah anak dari subjek
yang terletak di jalan Cempaka II, RT.03, No. 29, Mawar, Banjarmasin Tengah,
kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, kode pos 70231 dan di rumah
subjek yang terletak di jalan Sultan Adam, Komplek Malkon Temon Permai, No.
dua tempat penelitian karna ingin mengetahui bagaimana dukungun sosial yang
diberikan oleh subjek baik dari sudut pandang di sekolah maupun di rumah.
Adapun subjek saat ini tinggal hanya dengan anaknya yang mengalami autisme
karena anak yang lain salah satunya berada di luar kota untuk bekerja dan anak
yang satunya lagi memutuskan tinggal bersama tantenya karena lebih dekat dari
kampus. Oleh sebab itu, dikarenakan hanya tinggal dengan satu anak yang
Januari 2015 yang terletak di rumah subjek sendiri yaitu di jalan Sultan Adam,
Komplek Malkon Temon Permai, No. 4, RT. 13, Kota Banjarmasin Provinsi
56
khusus ini di dirikan oleh yayasan yustan aziddin yang pemiliknya merupakan
saat ini lembaga tersebut memiliki 8 orang terapis dan 30 orang murid, adapun
waktu pelayanan dari hari senin-sabtu pada pukul 08.00 – 12.00 dan pukul 14.00
B. Penyajian Data
1. Identitas Subjek
Pada penilitian ini data-data yang akan dipaparkan berdasarkan hasil dari
dukungan sosial pada anak dengan autisme dari orang tua yang memiliki
banjarmasin. Adapun subjek penelitian ini terdiri dari 2 orang yaitu ayah dan
ibu yang memiliki anak dengan autisme, berikut identitas subjek pada
penelitian ini:
1 JT 53 S1 Wiraswasta Banjarmasin
57
S 13 tahun 3
No Nama Usia
Sebagai Domisili
(Inisial) (th)
a. JT
tahun dan memiliki kondisi fisik dengan tubuh yang tinggi dan berisi,
berat badan JT berkisar antara 80-85 kg dengan tinggi badan yang berkisar
antara 160-165 cm, JT juga memiliki kulit yang sawo matang dan
58
pertama kali bertemu dengan peneliti hal ini dapat dilihat dari pakaian
kemeja dan celana kain, hal tersebut dapat dipengaruhi kondisi saat itu
subjek masih menggunakan baju kemeja dan celana kain hal ini juga
pertemuan yang ke tiga subjek menggunakan baju kaos lengan pendek dan
tanggal 21 februari 2020 dengan waktu kurang lebih 50 menit, pada saat
ruangan tersebut dan menanyakan beberapa hal kepada JT, pada sesi
mobil JT saat perjalanan dari rumah JT untuk kembali ke kantor, pada saat
itu peneliti diajak untuk makan siang bersama dengan JT dan YH serta
anaknya S.
hari libur, di hari kerja pun saat JT memiliki waktu luang ia juga akan
bersama.
b. YH
rendah, berat badan YH sekitar 65 kg dengan tinggi badan sekitar 150 cm.
atasan dan celana yang berbahan kain dan longgar serta menggunakan
60
jilbab yang tertutup dengan warna yang senada dan cenderung berwarna
gelap.
jeda beberapa menit disebabkan ada karyawan dari suami YH yang masuk
pada tanggal 4 maret 2020 di pagi hari, Hal tersebut dikarenakan peneliti
tidak mempunyai janji temu dengan YH pada hari itu, namun tidak
beberapa hari sakit dan mengalami diare sehingga ia merasa perlu untuk
diinginkan.
61
pernah naik ke atas lemari dan atap rumah, hingga pada akhirnya orang tua S
terapi dan pijit saraf untuk mendapatkan treatmen yang sesuai dengan
orang lain akan tetapi hanya bisa menggunakan bahasa yang baku sehingga
lawan bicara perlu memperhatikan kosa kata yang digunakan kepada S agar ia
sering berbicara sendiri dengan bahasa yang kurang dipahami dan cenderung
dengan jawaban yang singkat namun tidak ada kontak mata dan juga S
ini ditunjukkan dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK di sekolah yang
mana guru tersebut mengatakan bahwa ada suatu kejadian di sekolah ketika S
Dari segi emosional menurut guru BK, S masih cenderung labil hal ini
kesini dan semakin besar S sudah tidak pernah lagi mengalaminya. Meskipun
demikian menurut wali kelas dan orang tuanya S tidak bisa mendengar orang
berbicara dengan nada tinggi ia akan marah kepada orang tersebut dan
secara berulang (obsesi) hal di dapati dari hasil wawancara peneliti dengan
pesawat kepada orang tuanya, tidak hanya itu ia juga meminta untuk
menurut orang tuanya S sedang menyukai bahasa jawa karena ada temannya
orang jawa yang sering mengunakan bahasa jawa sehingga membuat S sering
4. Dukungan Sosial pada Anak dengan Autisme dari Orang Tua yang
Memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelayanan Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) di Banjarmasin
yang berusia 53 tahun dan YH adalah seorang ibu yang berusia 51 tahun. JT
salah satu perusahaan publik yang bergerak di bidang logistik dan terletak di
dekat sekolah salah satu anaknya yang mengalami autisme. Adapun YH pada
anaknya yang mengalami autisme serta menangani tempat terapi yang ada di
(abk).
karena kedua anak mereka yang lain sudah tidak satu rumah dengan mereka
sehingga hanya satu orang anak saja yang tinggal bersama mereka dan perlu
sebagai orang tua yang kompak dalam mengasuh anak mereka yang
mengalami autisme, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara mereka
membagi tugas dalam pengasuhan anak yang selalu saling support satu sama
masuk ke dalam kelas. Kemudian juga dalam membantu S untuk belajar yang
berbeda pada anak mereka S, karena pada saat lahir dan di awal
yang awalnya sudah bisa mengatakan ”mama papa” dan kontak matanya pun
masih ada, namun semakin lama semakin hilang dan muncul perilaku
hiperaktif bahkan saat digendong tidak bisa diam dan suka merayap naik ke
mengalami autisme ialah terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa, JT dan YH
masih belum bisa menerima kondisi tersebut sekitar 2 mingguan, karna dulu
menurut mereka autisme itu tidak dikenal seperti sekarang dan di anggap
dokter, rasa keterkejutan itu perlahan berkurang dan mereka pun mulai untuk
mencari tahu tentang autisme dari searching di internet maupun bertanya pada
orang lain. Dari hasil mencari tahu yang dilakukan, JT dan YH mulai
66
yang tepat. Oleh sebab itu menurut JT dan YH hal pertama yang harus
memiliki teman yang juga mempunyai anak dengan autisme dan saat itu
temannya mengatakan bahwa kasus S lebih ringan dari anaknya, hal itu
karena ditegur oleh JT maka JT akan meminta maaf dan mengatakan tidak
masih sering dipeluk. Menurut AM (anak ke 2 JT dan YH) bentuk rasa kasih
67
sayang dari JT dapat dilihat dari beberapa waktu yang lalu ketika S dan JT
shalat jum’at bersama yang mana saat itu nampak JT sering memeluk S. AM
(adik YH), ia mengatakan bahwa kasih sayang diberikan kepada S itu lebih
dan tidak kurang apalagi ketika mengetahui bahwa anak mereka mengalami
autisme semakin kasih sayang yang diberikan berlebih, JT dan YH juga tidak
pagar dengan kunci ganda agar S tidak keluar rumah tanpa sepengetahuan
mereka, ketika pulang sekolah pun JT selalu menanyai kegiatan apa yang
dilakukan S di sekolah hal ini selaras dengan hasil observasi yang dilakukan
peneliti yang mana saat itu ketika makan siang bersama setelah S pulang
Tidak hanya itu, berdasarkan observasi peneliti saat pertama kali bertemu
sampai masuk kelas. Bentuk kepedulian yang lain juga dapat dilihat dari
pertemuan yang kedua kalinya yaitu saat peneliti tidak sengaja bertemu
karena menurut JT banyak orang tua yang malu ketika memiliki anak dengan
memeluknya, bahkan dalam beberapa waktu lalu ada anak SMP yang
melaporkannya.
orang tua yang cepat tanggap apabila dipanggil ke sekolah untuk konsultasi
orang tua. Tidak hanya itu, YH juga sering menjalin komunikasi dengan RH
disekolah, atau terkait dengan tugas-tugas yang diberikan guru maupun ketika
69
tentang sekolah yang ingin dimasuki S nanti hal ini dilakukannya sebagai
selalu mendengarkan apa yang dikatakan oleh S meskipun terkadang apa yang
diajak untuk shalat berjamaah namun S menolak dan ingin shalat sendiri saat
dan YH pun percaya bahwa S sudah bisa dilepas dan tahu jalan untuk ke
berupa materi atau fasilitas, pekerjaan atau jasa dan meluangkan waktu. Dari
fasilitas berupa barang elektronik seperti handphone, laptop dan wifi. Tidak
seperti pijit saraf sejak umur 2 tahun sampai saat ini dan diumur 7 tahun S
baru bisa berbicara. Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang diberikan
tempat terapi jika sedang dalam masa ulangan agar dapat dibantu oleh terapis
dalam belajar, tidak hanya itu YH saat ini sudah mulai mendaftarkan anaknya
pijit saraf dan mengantar jemput S sekolah. Di lain hal, ketika waktu istirahat
kemudian pulang lagi, hal tersebut dilakukan karna saat ini S sudah tidak
hampir tiap hari ke tempat pijit saraf dan itu dilakukan semenjak S berumur 2
tahun hingga akhirnya S dapat berbicara di umur 6 tahun bahkan hal tersebut
bahwa orang tua S itu rajin sekali membawa S untuk terapi dan pijit saraf.
apabila S ada masalah di sekolah seperti misalnya S sakit dan YH tidak bisa
menjemput maka JT yang akan menjemputnya, ketika ada tugas sekolah pun
S oleh sebab itu S selalu bersama YH. Tidak hanya itu hampir setiap minggu
YH) dalam beberapa waktu yang lalu S sangat menyukai hal-hal yang
airport untuk melihat pesawat dari masa awal pembangunan hingga airport
informasi yang berkaitan dengan autisme dan memberi tahu informasi yang
tahu informasi terkait autisme yaitu dari searching di google maupun bertanya
dengan teman, bahkan ada teman mereka yang mengatakan bahwa anak
dengan autisme itu sangat bagus untuk berpuasa karena dapat menjadi detox
seperti bagaimana cara kita mengontrol anak agar dapat patuh dengan
berupaya mencari tahu apa yang harus dilakukannya dengan mencari referensi
Di sisi lain, bentuk memberi tahu informasi yang dibutuhkan anak yaitu
dipahaminya. Menurut JT ketika ada sesuatu hal yang tidak di mengerti oleh
ketika ia jajan maka harus berbagi dengan teman yang lain karena ketika S
makan itu sendirian maka akan terasa tidak nyaman di tubuh S. Di lain hal,
mengajari sampai malam hari bahkan sampai membuat YH yang belajar dan S
yang juga dirasakan oleh orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Di samping itu, menurut hasil wawancara dengan JT dan YH salah satu alasan
khusus (abk) adalah karena melihat banyaknya biaya yang dihabiskan untuk
terapi anak mereka, sehingga membuat mereka berpikir bagaimana jika orang
yang kurang mampu juga mengalami hal yang sama seperti mereka hingga
profit namun untuk membantu orang tua yang kurang mampu agar anaknya
Pada proses awalnya yaitu ketika S mulai masuk sekolah dasar di salah
satu SD inklusi yang ada di Banjarmasin, karena sekolahnya dimulai dari pagi
sampai sore sehingga membuat S tidak bisa mengikuti terapi lagi yang
khusus lainnya juga bisa diterapi bersama-sama dengan S. hal itu juga
berdasarkan saran dari terapis yang mengajari S saat itu, karena ia sudah
seorang terapis yang belum bekerja. Sehingga membuat kedua terapis tersebut
lembaga tersebut tapi anak normal pun juga bisa ikut bimbingan belajar di
S di sekolah yang bisa mencapai bahkan lebih tinggi dari standar nilai KKM
mengadakan sharing session dengan para orang tua yang anaknya belajar di
dengan para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga
dengan kebutuhan anak dan juga sebagai bentuk dukungan sesama orang tua
sayang dan memeluknya ketika tidur ialah agar terbentuk kedekatan antara
anak dan orang tua karena menurut YH sebelumnya S tidak suka disentuh
oleh mereka maka akan menumbuhkan kedekatan antara anak dan orang tua.
Kemudian juga manfaat dari kepedulian dan perhatian yang berupa menanyai
setiap pulang sekolah kegiatan apa saja yang dilakukan S dan memberikan
dan agar S merasa aman dan nyaman sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
pulang sekolah sendiri menuju kantor JT. ialah agar anak bisa mandiri dan
memberikan pujian atau pelukan atas hal positif yang dilakukan S ialah agar
untuk mendukung minat dan keperluan anak karena menurut YH, S sangat
seperti membantu mengerjakan tugas, mengajak anak untuk terapi pijit syaraf
Dari segi dukungan informasi terbagi menjadi dua yaitu manfaat mencari
tahu informasi yang dibutuhkan orang tua tentang autisme dan manfaat dari
manfaat dari mencari tahu informasi yang dibutuhkan orang tua tentang
autisme ialah agar mereka mengetahui apa yang dimaksudkan dengan autisme
dan dapat mencari solusinya. Kemudian manfaat dari memberi tahu informasi
yang dibutuhkan anak menurut YH yaitu agar anak mengetahui hal-hal yang
khusus (abk) menurut YH adalah sebagai bentuk berbagi kepada orang tua
yang juga mengalami hal yang sama yaitu memiliki anak berkebutuhan
tahun, awal mulanya orang tua mengatakan bahwa S mulai bisa berbicara saat
hiperaktifnya mulai muncul bahkan ia pernah naik ke atas lemari dan atap
rumah, hingga pada akhirnya orang tua S membawanya ke dokter anak untuk
kemunculannya baik sejak lahir maupun sesudah lahir, dari sejak lahir dapat
disebut dengan autistik klasik dan setelah lahir disebut dengan autistik regresi
yang mana anak hingga umur 1-2 tahun menunjukkan perkembangan yang
Setelah itu orang tua S membawanya ke tempat terapi dan pijit saraf untuk
ini S sudah mampu berkomunikasi dengan orang lain akan tetapi hanya bisa
dengan bahasa yang kurang dipahami dan cenderung bergumam. Wali kelas S
1
Aisti Rahayu Kharisma Siwi dan Nisa Rachman Nur Anganti, “Strategi Pengajaran Interaksi
Sosial Kepada Anak Autis,” Jurnal (Universitas Muhammadiyah Surakarta) Vol. 2, No.2, 2017, 185.
80
singkat namun tidak ada kontak mata dan juga S menunjukkan espresi wajah
yang datar. Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh Sunartini bahwa
terdapat beberapa gejala klinis yang dapat dijumpai pada anak dengan autisme
salah satunya adalah gangguan komunikasi dan bahasa, yang mana pada
ini ditunjukkan dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK di sekolah yang
mana guru tersebut mengatakan bahwa ada suatu kejadian di sekolah ketika S
bersosialisasi.
2
S.A. Nugraheni, “Menguak Belantara Autisme” Buletin Psikologi, Vol. 20, No. 1-2, 2012,
14.
81
menghindari atau menolak kontak mata dan tidak mau menengok bila
pada anak autisme seperti tidak mampu berhubungan secara normal dengan
orang lain.4
Dari segi emosional menurut guru BK, S masih cenderung labil hal ini
kesini dan semakin besar S sudah tidak pernah lagi mengalaminya. Meskipun
demikian menurut wali kelas dan orang tuanya S tidak bisa mendengar orang
berbicara dengan nada tinggi ia akan marah kepada orang tersebut dan
3
Istiqomatul Khusna, “Studi Kasus Penanganan Anak Autis Menggunakan Pendekatan Religi
di Pesantren Al-Achsaniyyah di Kabupaten Kudus,” Skripsi, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UN
Semarang, 2015), 17.
4
S.A. Nugraheni, “Menguak Belantara Autisme” Buletin Psikologi, Vol. 20, No. 1-2, 2012,
14.
82
merasa bahwa orang tersebut memarahinya. Hal ini seperti yang dikemukakan
secara berulang (obsesi) hal di dapati dari hasil wawancara peneliti dengan
pesawat kepada orang tuanya, tidak hanya itu ia juga meminta untuk
menurut orang tuanya S sedang menyukai bahasa jawa karena ada temannya
orang jawa yang sering mengunakan bahasa jawa sehingga membuat S sering
mengucapkan kata-kata dalam bahasa jawa seperti ”ora makan”. Seperti yang
dikemukakan oleh Boham dalam jurnal pola komunikasi orang tua dengan
anak autis mengatakan bahwa gangguan perilaku yang dialami anak dengan
5
Istiqomatul Khusna, “Studi Kasus Penanganan Anak Autis Menggunakan Pendekatan Religi
di Pesantren Al-Achsaniyyah di Kabupaten Kudus,” Skripsi, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UN
Semarang, 2015), 17-18.
83
autisme seperti terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas
2. Dukungan Sosial pada Anak dengan Autisme dari Orang Tua yang
Memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelayanan Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) di Banjarmasin
dikenal seperti saat ini dan orang-orang dahulu beranggapan bahwa anak
dengan autisme merupakan sebuah aib dalam suatu keluarga. Hal tersebut
autisme akan timbul perasaan tidak percaya, marah, tidak dapat menerima
mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan autisme baik itu dari
6
Sicillya E. Boham, “Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Autis ( Studi pada Orang Tua
dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado)” Jurnal,
Vol. II, No. 4, 2013, 5.
7
Ridho Wijaksono, “Studi Kasus tentang Pengaruh Dukungan Sosial dalam Membangun
Penerimaan Orangtua terhadap Anaknya yang Autis,” Skripsi, ( Yogyakarta : Fakultas Pendidikan UN
Yogyakarta, 2016), 32.
84
bagaimana autisme itu dan tindakan apa yang selanjutnya dapat dilakukan.
Oleh sebab itu menurut JT hal pertama yang harus dilakukannya adalah
terhadap anak mereka. Hal ini selaras dengan pernyataan Mirza Maulana
bahwa salah satu hal yang bisa membantu keberhasilan dalam penanganan
anak dengan autisme yaitu adalah kesiapan dari orang tua dalam
8
Ridho Wijaksono, “Studi Kasus tentang Pengaruh Dukungan Sosial dalam Membangun
Penerimaan Orangtua terhadap Anaknya yang Autis,” Skripsi, ( Yogyakarta : Fakultas Pendidikan UN
Yogyakarta, 2016), 33.
9
Sigit Eko Susanto, “Penerimaan Orang Tua terhadap Kondisi Anaknya yang Menyandang
Autisme di Rumah Terapis Litle Star” Jurnal, Vol. 9, No.2, 2014, 142.
85
bentuk rasa kasih sayang yang diberikan JT dapat dilihat ketika S dan JT
shalat jum’at bersama yang mana saat itu terlihat JT sering memeluk S. Di
mengatakan bahwa kasih sayang diberikan orang tua kepada S itu lebih
YH juga dikenal sebagai orang tua yang tidak terbiasa memarahi anak
dapat berupa pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima
10
Sri Maslihah, “Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial di
Lingkungan Sekolah dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Assyfa Boarding School Jawa Barat” ,
Jurnal, Vol. 10, No.2, 2011, 107.
86
orang tua yang malu ketika memiliki anak dengan autisme dan
menyembunyikannya akan tetapi hal tersebut tidak berlaku pada JT. Hal
Bentuk kepedulian yang lain juga dapat dilihat dari pertemuan yang kedua
bagaimana ia menerimanya.
menenangkannya. bahkan dalam beberapa waktu lalu ada anak SMP yang
11
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan,” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
88
dibutuhkan oleh orang lain, yang mana sikap ini merupakan tindakan
pada orang lain, sikap ini ditunjukkan dengan perhatian yang diberikan
mengalami masalah.
respon menurut AM dan YY. Hal itu, sejalan dengan pernyataan Sarafino
12
Lilis Sundari, “Hubungan Antara Dukungan Emosional Teman Sebaya dengan Motivasi
Berprestasi pada Atlet Hockey di Kabupaten Kendal,” Skripsi (Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana, 2015), 9.
13
Woro Kusrini dan Prihartani Nanik, “Hubungan Dukungan Sosial dan Kepercayaan DIri
dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Boyolali,” Jurnal, Vol. 15, No.2,
2014, 133.
89
bahwa S akan shalat sendiri. Tidak hanya itu menurut YH, S juga sudah
ditawari untuk di antar ke kelas dan beralasan bisa sendiri. S juga tahu
orang lain.14 Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Cutrona & Gardner
14
Avindra Risandy, “Pengaruh Kepercayaan dan Dukungan Keluarga terhadap Kebahagiaan
Pernikahan pada Mahasiswa yang Menikah Muda,” Skripsi (Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah, 2018), 23.
15
Mori Dianto, “Profil Dukungan Sosial Orang Tua Siswa di SMP Negeri Kecamatan Batang
Kapas Pesisir Selatan” Jurnal Vol. 1, No.1, 2017, 44.
90
kepercayaan.
dengan memberikan reward atas hal positif yang dilakukannya baik itu
terhadap S yaitu dapat berupa memberikan reward atas hal positif yang
Rina Oktaviana, “Dukungan Sosial keluarga, Sekolah dan Masyarakat Bagi Kemandirian
16
Ekonomi Difabel Grahita,” Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016) 23.
91
dapat dibantu oleh terapis dalam belajar, tidak hanya itu YH saat ini sudah
itu, JT dan YH juga selalu menemani S untuk terapi pijit saraf dari umur 2
17
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan,” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
93
tahun hingga akhirnya dapat berbicara di umur 7 tahun bahkan hal tersebut
makan siang lalu kemudian pulang lagi, hal tersebut dilakukan karna saat
pekerjaan rumah yang diberikan guru. Dari beberapa hal tersebut sejalan
beberapa waktu lalu S sangat menyukai airport dan hampir setiap minggu
18
Shanty Komalasari “Pelatihan Dukungan Sosial untuk meningkatkan Kualitas Interaksi
Atasan Bawahan,” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
95
meluangkan waktu mengikuti konseling orang tua. Hal ini selaras dengan
dan tenaga melalui tindakan yang dapat membantu seseorang. House juga
bantuan langsung atau nyata, uang, tenaga atau tindakan dan waktu.20
19
Dianto, “Profil Dukungan Sosial Orang Tua Siswa di SMP Negeri Kecamatan Batang Kapas
Pesisir Selatan,” Jurnal Vol. 1, No.1, 2017, 44.
20
Anindhiya Setyaningrum, “Pengaruh Dukungan Sosial OrangTua Terhadap Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Gugus Hasanudin Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran
2014/2015,” Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), 25.
96
seperti bagaimana cara kita mengontrol anak agar dapat patuh dengan
Disamping itu bentuk memberi tahu informasi yang dibutuhkan anak yaitu
dengan menjelaskan kepada S jika ada sesuatu hal yang tidak diketahuinya
informasi itu dapat berupa saran, pengarahan serta umpat balik dalam
97
agar S dapat dibantu oleh terapis untuk bimbingan belajar sehingga dapat
sejak umur 2 tahun di salah satu tempat terapi yang ada di banjarmasin
menurut JT dan YH seorang terapis akan lebih sabar dan memiliki cara
21
Fani Kumalasari dan Latifah Nur Ahyani, “Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan” Jurnal Psikologi Pitutur (Universitas Muria Kudus) Vol. I,
No. I, 2012, 26.
22
Anindhiya Setyaningrum, “Pengaruh Dukungan Sosial OrangTua Terhadap Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Gugus Hasanudin Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran
2014/2015,” Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), 25.
98
23
Feoda Inayah dan Dwi Amalia Chandra Sekar, “Bentuk Dukungan Sosial terhadap Anak
Autis (Studi Kasus pada Tiga Siswa Autis di SD Khusus Talenta),” Jurnal (Universitas Indonesia),
Vol. 1, No. 1, 2014, 5.
24
Elisabeth Santoso dan Jenny Lukito Setawan, “Peran Dukungan Sosial Keluarga, Atasan,
dan Rekan Kerja terhadap Resilient Self-Efficacy Guru Sekolah Luar Biasa,” Jurnal psikologi
(Universitas Ciputra Surabaya) Vol.45, No.1, 2018, 29.
99
session dengan para orang tua yang anaknya belajar di lembaga milik
dengan para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga
sesuai dengan kebutuhan anak dan juga sebagai bentuk dukungan sesama
orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut merujuk
25
Anindhiya Setyaningrum, “Pengaruh Dukungan Sosial OrangTua Terhadap Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Gugus Hasanudin Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran
2014/2015,” Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015),
100
g. Dukungan Sosial pada Anak dengan Autisme dari Orang Tua yang
Memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelayanan Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) di Banjarmasin dalam Pandangan Islam
autisme, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa upaya yang dilakukan
26
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan,” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
27
Elisabeth Santoso dan Jenny Lukito Setawan, “Peran Dukungan Sosial Keluarga, Atasan,
dan Rekan Kerja terhadap Resilient Self-Efficacy Guru Sekolah Luar Biasa,” Jurnal psikologi
(Universitas Ciputra Surabaya) Vol.45, No.1, 2018, 29.
28
Ahmad Marzuki, “Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua dengan Kreatifitas dalam Belajar
pada Siswa kelas VIII di Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 1 Palembang,” Skripsi (Palembang:
UIN Raden Fatah, 2017, 27-28.
101
yang tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan pertolongan orang lain.
ۤ
ُِ َوالْم ْؤِمن ْو َُن َوالْم ْؤِمنٰتُ بَ ْعضه ُْم اَْولِيَاءُ بَ ْعضُ ََيْمرْو َُن ِِبلْ َم ْعرْو
ُف َويَنْ َه ْو َُن َع ُِن الْمنُْ َك ُِر َوي ِقْيم ْو َن
ۤ
ِ ِ ٰ
ُاللَ َعزيْزُ َحكْيم ِ ٰ
ُِّ ُاللُۗان
ُِّ ُك َس َ ْي ََحهم ٰ ُِّٰ الص ٰلوُةَ َوي ْؤت ْو َُن الزٰكوُةَ َوي ِطْي ع ْو َُن
َُ اللَ َوَرس ْولَهُٗۗاول ِٕى
orang tua yang dapat diartikan seperti bentuk bantuan atau motivasi yang
bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh JT dan YH, bentuk dukungan
29
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: Bintang Indonesia, 2010), 198.
102
menasehati orang lain.30 Dalam Islam kita diajarkan untuk peduli dengan
(QS. al-Balad/90:17)
ۗ ِ ِ
ُاص ْوا ِِبلْ َم ْر ََحَِة
َ اص ْوا ِِبلص ُِْب َوتَ َو
َ ثُ َكا َُن م َُن الذيْ َُن اٰ َمن ْوا َوتَ َو
menyayangi merupakan salah satu aspek yang ada dalam bentuk dukungan
atas hal positif yang dilakukan anak dengan pujian maupun pelukan.
30
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan.” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
31
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: Bintang Indonesia, 2010), 594.
103
ِ ت ِه ُي اَحس ُۗن اِ ُن الشي ٰط ُن ي ْن زغُ ب ي نَ ه ُۗم اِنُ الشي ٰط ُن َكا َُن لِ ِْلُنْس ُْ َوق ُْل لِِّعِبَ ِاد
ُان َ َ ْ ْ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُْ ِ ي يَق ْولوا ال
autisme sebagai bentuk reward atas hal positif yang dilakukan anak.
32
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan.” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
33
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: Bintang Indonesia, 2010), 287.
104
“Dan tolong menolong lah kamu dalam kebajikan dan taqwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan, dan bertaqwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”35
Berdasarkan ayat di atas Allah memerintahkan kita untuk saling tolong
atas hal-hal yang dibutuhkan anaknya maka hal tersebut dapat dikatakan
karena itu, perlu untuk kita menanamkan sikap saling tolong menolong
34
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan,”Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
35
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2010), 106.
105
menasehati dalam hal kebenaran, hal ini disebutkan dalam (QS. al-
Ashr/103:3)
yang diberikan oleh JT dan YH kepada anaknya nasehat juga dapat berupa
kebaikan anaknya, sehingga orang tua yang nasehat terhadap anak dengan
36
Shanty Komalasari, “Pelatihan Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Kualita Interaksi
Atasan Bawahan,” Tesis (Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, 2014), 27.
37
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2010), 601.
106
agar anak merasa aman, nyaman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak
atas hal-hal yang dilakukannya adalah agar melatih anak untuk mandiri
emosional adalah agar terbentuknya kedekatan antara orang tua dan anak,
membuat anak merasa aman dan nyaman, melatih anak untuk mandiri
serta mengurangi rasa kecemasan orang tua. Hal tersebut selaras dengan
38
Savira Juniastira, “Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kualitas Hidup pada Pasien
107
syaraf serta membuat tempat terapi ialah untuk memudahkan anak dalam
dapat merasakan kehadiran orang tua. Hal tersebut juga didukung oleh
informasi yang berupa mencari tahu informasi yang dibutuhkan orang tua
bahwa manfaatnya adalah agar kami sebagai orang tua mengetahui apa
41
Agustin Tri Susilowati, “Hubungan antara Dukungan Sosial dan Tingkat Stres Orang Tua
dari Anak Autis,” Skripsi (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007) 34.
109
informasi yang dibutuhkan anak yaitu agar anak mengetahui hal-hal yang
dengan autisme dan dapat mencari solusinya serta agar anak juga dapat
dukungan informasi tersebut orang tua dan anak dapat memperoleh solusi
khusus (abk) menurut YH adalah sebagai bentuk berbagi kepada orang tua
yang juga mengalami hal yang sama yaitu memiliki anak berkebutuhan
sesuai dengan pernyataan Turk dan Kerns yang menyebutkan bahwa anak
42
Agustin Tri Susilowati, “Hubungan antara Dukungan Sosial dan Tingkat Stres Orang Tua
dari Anak Autis,” Skripsi (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007) 34.
110
D. Keterbatasan Penelitian
merupakan sepasang suami istri sehingga terkesan difokuskan pada satu keluarga
dapat dilakukan via telpon sehingga peneliti tidak dapat melakukan observasi
dalam wawancara tersebut dan peneliti juga masih kekurangan referensi terkait
43
Feoda Inayah dan Dwi Amalia Chandra Sekar, “Bentuk Dukungan Sosial Terhadap Anak
Autis (Studi Kasus pada Tiga Siswa Autis di SD Khusus Talenta)” Jurnal (Universitas Indonesia),
Vol. 1, No. 1, 2014, 4.
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dukungan sosial pada anak dengan autisme dari orang tua yang memiliki
1. Dukungan Emosional
lebih pada anak, juga menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan anak di
dilakukannya.
112
saling mengasihi dan menyayangi, hal tersebut terdapat di dalam (QS. al-
menyangi merupakan salah satu aspek yang ada dalam bentuk dukungan
2. Dukungan Penghargaan
dapat berupa memberikan reward atas hal positif yang dilakukan anak
perkataan yang baik juga bisa disebut sebagai pujian terhadap anak mereka
yang mengalami autisme sebagai bentuk reward atas hal positif yang
dilakukan anak.
3. Dukungan Instrumental
sekolah dan cepat tanggap apabila anak mengalami masalah. Tidak hanya
itu, dukungan intrumental yang lain juga dapat berupa meluangkan waktu
untuk anak dengan menemani anak dalam kondisi apapun, mengajak anak
langsung atas hal-hal yang dibutuhkan anaknya maka hal tersebut dapat
anaknya.
114
4. Dukungan Informasi
Dukungan informasi yang diberikan oleh orang tua pada anaknya yang
autisme yaitu dengan mencari tahu informasi yang berkaitan dengan autisme
anak dengan menjelaskan kepada anak jika ada sesuatu hal yang tidak
kepada anaknya, nasehat juga dapat berupa sebuah informasi yang mana
tua yang nasehat terhadap anak dengan autisme dapat disebut sebagai
terdapat bentuk dukungan sosial lain yang diberikan oleh subjek yaitu
khusus (abk) di rumah subjek. Hal itu dilakukan subjek untuk membantu
anaknya agar dapat belajar dengan dibantu oleh terapis untuk bimbingan
Kemudian juga alasan dari subjek untuk membuat lembaga pendidikan dan
kepada orang tua yang juga mengalami hal yang sama yaitu memiliki anak
anak dan orang tua, membuat anak merasa aman dan nyaman, melatih anak
untuk mandiri dan mengurangi kecemasan orang tua. Kemudian yang ke dua
yaitu manfaat dukungan penghargaan adalah agar anak mearasa dihargai atas
instrumental yaitu sebagai bentuk dukungan terhadap minat dan keperluan anak,
perkembangannya, sebagai bentuk berbagi kepada orang tua yang juga memiliki
anak berkebutuhan khusus, serta membuat anak merasakan kehadiran orang tua.
informasi adalah agar orang tua mengetahui apa yang dimaksudkan dengan
autisme dan dapat mencari solusinya, serta membantu anak agar mengetahui
anak berkebutuhan khusus adalah sebagai bentuk berbagi kepada orang tua yang
juga mengalami hal yang sama yaitu memiliki anak berkebutuhan khusus dan
dengan bimbingan belajar bersama terapis yang ada di lembaga pendidikan dan
B. Saran
beberapa saran untuk pihak yang terkait di antaranya ialah untuk subjek
penelitian dan untuk peneliti selanjutnya, yang mana saran yang di maksudkan
ialah:
anak ke tempat pijit saraf serta membantu anak dalam proses belajar. Selain
itu, diharapkan juga bagi orang tua untuk tetap konsisten pada pola asuh
yang telah diberikan kepada anak selama ini yaitu dengan memberikan
contoh yang baik pada anak. Selalu bersyukur dan berpikir positif atas hal-
hal yang telah terjadi sehingga anak dapat merasakan energi positif yang
diberikan orang tua. Disamping itu, orang tua juga disarankan untuk
117
mendukung apa yang menjadi minat anak agar dapat berkembang dengan
optimal.
fasilitas yang dibutuhkan anak dan memberikan informasi atau nasehat yang
diperlukan anak.
Di samping itu, penting juga bagi peneliti untuk menjalin hubungan baik
pada subjek maupun pihak yang terkait dalam penelitian agar dapat
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Dwi, Johar Asahar, dan Pudji Hartuti. “Sistem Pakar Diagnosa Autisme pada
Anak.” Jurnal. Vol. 32, N0. 2, 2014.
Apriliani, Ida. “Terapi Perilaku dalam Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Autis
di UPTD Pelayanan Autis Kota Metro,” Skripsi. Lampung: Universitas Negeri
Raden Intan Lampung, 2019.
Arsam. “Peran Orang Tua dalam Membangun Kepribadian Anak.” Jurnal dakwah.
Vol. 3, No. 2, 2012.
Dianto, Mori. “Profil Dukungan Sosial Orang Tua Siswa di SMP Negeri Kecamatan
Batang Kapas Pesisir Selatan.” Jurnal. Vol. 1, No. 1, 2017.
E. Boham, Sicillya. “Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Autis ( Studi pada
Orang Tua dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow
Kelurahan Banjer Manado).” Jurnal. Vol. II, No. 4, 2013.
Inayah, Feoda, dan Dwi Amalia Chandra Sekar. “Bentuk Dukungan Sosial terhadap
Anak Autis (Studi Kasus pada Tiga Siswa Autis di SD Khusus Talenta).”
Jurnal. Vol. 1, No. 1, 2014.
Juniastira, Savira. “Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kualitas Hidup pada
Pasien Stroke,” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2018.
Kompas. "Orang tua Siksa Anak Kandung Buta dan Autis, lebih Memilih Merawat
Hewan Peliharaan. https://internasional.kompas.com/read/2016/09/08/ 1827
5571/orangtua.siksa.anak.kandung.buta.dan.autis.lebih.memilih.merawat.hew
an.piaraan?page=all, Diakses 12 Maret 2020.
Kumalasari, Fani dan Latifah Nur Ahyani. “Hubungan antara Dukungan Sosial
dengan Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan.” Jurnal Psikologi Pitutur.
Vol. 1, No. 1, 2012.
Kurniawan, Dadang. “Pendidikan Orang Tua pada Anak: Telaah pada Al-Qur’an
Surat An-Nisa Ayat 9 dan At-Tahrim Ayat 6.” Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga,
2015.
Kusrini, Woro, dan Prihartani Nanik. “Hubungan Dukungan Sosial dan Kepercayaan
DIri dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6
Boyolali,” Jurnal, Vol. 15, No. 2, 2014.
Marzuki, Ahmad. “Persepsi Dukungan Sosial Orang Tua dengan Kreatifitas dalam
Belajar pada Siswa kelas VIII di Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 1
Palembang.” Skripsi. Palembang: UIN Raden Fatah, 2017.
Nugraheni, S.A. “Menguak Belantara Autisme,” Jurnal. Vol. 20, No. 1-2, 2012.
Pradana, Adi Prasetya, dan Erin Ratna Kustanti. “Hubungan Antara Dukungan Sosial
Suami Dengan Psychological Well-Being pada Ibu yang Memilki Anak
Autisme,” Jurnal. Vol. 6, No. 2, 2017.
Putriyani, Riani dan Ratih Arrum Listiyandini. “Peran Dukungan Suami bagi
Kesejahteraan Psikologis Jurnalis Perempuan,” Jurnal Psikogenesis. Vol. 6,
No.1, 2018
Rosyidi, Farid Anwar Fathur. “Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak Berkebutuhan
Khusus Bergabung di Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.”
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga,
2015.
Santoso, Elisabeth dan Jenny Lukito Setiawan. “Peran Dukungan Sosial Keluarga,
Atasan, dan Rekan Kerja terhadap Resilient Self-Efficacy Guru Sekolah Luar
Biasa. ” Jurnal Psikologi. Vol. 45, No.1, 2018.
121
Siregar, Nina Siti Salmaniah. “Persepsi Orang Tua terhadap Pentingnya Pendidikan
bagi Anak,” Jurnal. Vol. 1, No. 1, 2013.
Siwi, Aisti Rahayu Kharisma, dan Nisa Rachman Nur Anganti. “Strategi Pengajaran
Interaksi Sosial Kepada Anak Autis,” Jurnal. Vol. 2, No. 2, 2017.
Sulisworo, Kusdiyati, dan Irfan Fahmi. Observasi Psikologi. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015.
Susanto, Sigit Eko. “Penerimaan Orang Tua terhadap Kondisi Anaknya yang
Menyandang Autisme di Rumah Terapis Litle Star,” Jurnal. Vol. 9, No. 2,
2014.
Susilowati, Agustin Tri. “Hubungan antara Dukungan Sosial dan Tingkat Stres Orang
Tua dari Anak Autis.” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007.
Suteja, Jaja. “Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan
Perilaku Sosial,” Jurnal. Vol. III, No. I, 2014.
Umar, Munirwan. “Peranan Orang Tua dalam Peningkatan Prestasi Belajar Anak,”
Jurnal. Vol. 1, No. 1, 2015.
LAMPIRAN
123
3 Dukungan instrumental a. Bantuan materi 1) Apa saja fasilitas yang sudah bapak/ibu berikan kepada anak?
(Berupa dukungan
langsung, seperti bantuan b. Bantuan pekerjaan 1) Pernahkah anak bapak/ibu meminta bantuan terkait kegiatan di
secara finansial atau sekolahnya?
bantuan dalam 2) Bantuan apa yang pernah bapak/ibu lakukan untuk anak
mengerjakan tugas atau
membantu pekerjaan c. Peluang waktu 1) Dalam satu hari berapa jam bapak/ibu menemani anak?
tertentu) 2) Apa saja yang ibu/bapak lakukan saat bersama anak?
4 Dukungan informasi a. Mencari tahu 1) Hal apa saja yang bapak/ibu lakukan untuk mencari tahu
(Berupa dukungan yang informasi yg informasi yang dibutuhkan anak?
mencakup pemberian dibutuhkan 2) Apakah anak anda pernah menanyakan atau meminta
saran, nasehat, petunjuk b. Memberikan penjelasan terkait hal-hal yang tidak di ketahuinya?
atau umpan balik tentang informasi yang 3) Penjelasan seperti apa yang anda berikan kepada anak terkait
bagaimana cara dibutuhkan hal-hal yang ditanyakannya?
memecahkan masalah)
144
WAWANCARA 1
LOKASI : Kantor JT
YH 75 Blank. autisme
JT 76 Blank juga. Autis artinya kan dulu kan belum anu kan, JT & YH: B73,
77 belum sefamiliar sekarang. Dulu tuh kayak penyakit B75, B79-B80
78 autis itu kayak gimana…
YH 79 Aib lah…
JT 80 Aib. Kutukan. Oh ternyata hanya dari hasil searching,
81 Tanya-tanya itu kesimpulannya artinya nggak papa nih, Muncul insight
82 masih bisa ditangani. Tapi syaratnya, satu, ya kita orang JT & YH: B81-B85
83 tuanya harus terima dulu gitu. Terima dulu bahwa
84 kondisi anak kita memang seperti itu. Dari sana baru
85 kita bisa melangkah ke depan. Nah akhirnya Langkah Dukungan
86 pertama ya itu, kita sekolahkan PAUD. Terapi kita instrumental
87 jalankan ya. JT & YH: B85-B88
YH 88 Terapi di rumah.
JT 89 Tapi karena terapi di rumah nggak efektif ya akhirnya
90 kita tanya tanya. Ada lagi di SMK ya?
YH 91 SMK 2 di Kayu Tangi. Ada itu terapi.
JT 92 Terapi anak autis ya. Nah disitu kita mulai tuh mulai
93 umur 3 tahun ya?
YH 94 3 tahun.
JT 95 3 tahun itu ke terapis… Dukungan
YH 96 Sekolah PAUD tapi pindah sekolahnya. instrumental
JT 97 Abis itu dimasukkan ke TK… eh… JT & YH: B95-
YH 98 TK dulu pagi. Jadi masih satu lingkungan TK Inklusi. B100
JT 99 Sama kami juga ada tradisional pijit.
YH 100 Pijit saraf.
Peneliti 101 Oh pijet saraf. Itu pian itu sendiri atau?
JT 102 Enggak. Pijet saraf itu kami kayak nanya nanya orang
103 kan.
YH 104 Ke Banjar Baru.
JT 105 Ke Banjar Baru, muter muter kita. Kemana aja. Dukungan
106 Pokoknya ada orang urut, bisa. Itu lah… instrumental
YH 107 Ikhtiar hehe… JT & YH: B105-
JT 108 Akhirnya 2011 itu kami dapet tukang urut dimana itu 107
109 Pak siapa… mmm…
YH 110 Pak siapa ya? Lulusan IAIN Jogja.
JT 111 Katanya ngajar di IAIN juga tuh.
YH 112 Pensiun.
JT 113 Sekarang dia rumahnya, ngurutnya, di Mahligai. Itu
114 banyak pelanggannya.
Peneliti 115 Itu khusus pijat saraf?
JT 116 He eh. Sampai umur 6 tahun baru bisa ngomong. Tapi
147
117 itu terapis pijit juga ya kan. Sekolah juga, terapi wicara
118 juga. Semua.
Peneliti 119 Semua dijalanin ya.
JT 120 Iya semua dijalanin. Jadi senin rabu jum’at tu aku Dukungan
121 terapi… instrumental
YH 122 Senin rabu jumat sabtu tu pijit saraf. JT & YH: B120-
JT 123 Kalau sekolahnya, dia tiap hari. Pagi. Sampai siang. 124
124 Sorenya itu...
YH 125 Jadi kehidupan kami tu itu itu aja … tapi kakak
126 kakaknya sudah ini. Sudah besar lah
JT 127 Kalau beda dengan kakaknya 11 tahun, yang nomer dua
128 7 tahun. Jadi kami bisa fokus sama anak ini.
Peneliti 129 Oh berarti anak pian ini ada 3. Si S ini paling bungsu.
YH 130 Iya, lakian. Yang 2 binian.
Peneliti 131 Sebelumnya S itu cuman permasalahannya itu ada di Permasalah yang
132 bicara kah? terjadi pada anak
YH 133 Iya bicara sama hiperaktif. JT & YH: B131-
JT 134 Eh dia itu sebenarnya udah bisa ngomong. “Bapak, Ibu” B143
YH 135 Sudah bisa tanya Tanya waktu 1 tahun.
JT 136 Habis itu kesini sini kok hilang. Abis itu hiperaktifnya
137 muncul. Wuah kalo di rumah tuh…
YH 138 Lemari dinaikin, sampai ke atap rumah.
JT 139 Ini nih bisa dinaikin.
YH 140 Atap rumah. Dari jendela naik ke atap.
JT 141 Pokoknya kalau di rumah bisa ke atas lemari, dia. Nah
142 hiperaktifnya itu kan. Nah karena hiperaktif, kita tanya
143 tanya juga.
YH 144 Ada diet. Dukungan
JT 145 Diet makan, diet apa. Pokoknya berbagai informasi dah instrumental
146 kita kumpulkan. JT & YH: B144-
YH 147 Susu di stop. Susu sapi B155
JT 148 Susu nggak boleh, apa nggak boleh. Dulu orangnya
149 gemuk tuh. Begitu nggak minum susu lagi, dia kurus.
150 Nah begitu kita stop itu, hiperaktifnya mulai kurang.
151 Kurang ya?
152 Iya. Itu makanan berpengawet, cokelat, kita stop.
153 Pokoknya makannya yang sesuai aja.
Peneliti 154 Berarti diet diet yang manis dikurangin ya?
JT 155 Iya. Diet tepung ya.
Peneliti 156 Waktu di sekolah… dia kan sudah dari PAUD ya? Ke
157 SD juga…
YH 158 PAUD, TK, SD.
148
579 full day di sekolah. Sampai Jumat. Sabtu Minggu bisa B577
580 jalan. Dukungan
Peneliti 581 Oke. Gimana pian kalau misalnya S itu melakukan hal instrumental
582 positif, pian kasih apa? JT & YH: B578
JT 583 Ya kasih ungkapan-ungkapan gitu lah “wih hebat”. Dukungan
YH 584 Dihargai lah. penghargaan
Peneliti 585 Fasilitas yang pian berikan ke Satrio apa aja? JT & YH: B583-
JT 586 IT doang itu lah. B584
YH 587 Laptop berapa butir itu udah dihancurnya. Dukungan
JT 588 Ya dipasangin speedy. Ya pokoknya yang keperluan instrumental
589 inya tu pang. JT & YH: B587-
YH 590 Pas mau pindah rumah, itu yang dipasang pertama B589
591 Speedy dulu. Kalau sudah siap, baru pindahan.
JT 592 Kebutuhannya dia kan memang disitu ya. Ya memang
593 dia mau browsing apa aja kita nggak bisa batasin. Dulu
594 pas pertama itu dia buka yang macem macem juga.
595 Tapi kita atur, kita centang blokirannya.
YH 596 Tapi dia bisa buka centangnya.
JT 597 Kita blokir, dia bisa buka. Ya percuma juga kan. Tapi
598 kan memang pemahaman.
YH 599 Tapi alhamdulillah kebanyakan dia buka berita berita.
600 Berita basi. Berita yang lawas-lawas
JT 601 Dulu kan ada buku yang sempet ditarik karena ada Dukungan
602 pornografi, wuh dulu dia explore. Kan biasanya berita informasi
603 kayak gitu linknya kemana mana kan. Itu nggak boleh JT & YH: B601-
604 itu. Diberikan pehaman lah. Sekarang lagi seneng lagu B604
605 lagu Indonesia Raya.
YH 606 Bahasa Jawa. Kadang berita itu Bahasa Jawa.
Peneliti 607 Berarti paham Bahasa Jawa dia?
YH 608 Iya bisa. Aku yang kada ngerti.
JT 609 Ya tadi karena ada temennya baru masuk orang Jawa.
610 Dari Jogja. Belajar dari situ. “ora pantes” jar lah. Kalo
611 marah dia bisa bilang “mama goblok” hehe
YH 612 Tahu arti goblok tuh.
JT 613 Tapi kadang dia juga yg bilang ga boleh “ora pantes”
614 jar. Tapi kadang-kadang ngeles dia. “mama go? Go?”
615 apa terus ke lain. Ngeles.
Peneliti 616 Berarti kalo keinginan tu dia ada aja gitu lah, mau ini
617 mau itu?
JT 618 Iya, ada aja.
Peneliti 619 Pernah minta bantuan nggak terkait di sekolahan?
YH 620 PR lah. Kalau ada PR. Dukungan
159
YH 663 Kan kadang mainan ada yang dari bawah keatas, inya
664 kada dari atas ke bawah jadi kadang kena anak orang.
JT 665 Jadi aku lah yang mohon maaf dulu, Tapi tetep kita Dukungan
666 awasi. Aku menebalkan muka. Tapi kupaksa dia emosional
667 berinteraksi dangan lingkungan. Artinya dia terbiasa. JT & YH: B665-
YH 668 Kan orang tuanya yang diterapi harusnya, ya kan? B667
JT 669 Iya, kuncinya kalau kita punya anak berkebutuhan
670 khusus, orang tuanya harusnya diterapis. Orang tuanya
671 mau menerima kondisi anaknya seperti apa, baru bisa
672 maju. Tapi kalau sepanjang inya kada mau menerima,
673 “oh kada papa belum ngomong, mungkin telambat
674 ngomong aja nanti bisa aja ngomong, lambat tu
675 jadinnya.” Kebanyakan melihat anak yang diterapis itu
676 lambat, ya karena orang tuanya lambat menerima. Jadi
677 memang dari dini sudah harus.
Peneliti 678 S pernahkah betakun apa gitu sesuatu apa yang kada
679 diketahui?
JT 680 Tanya terus hehehe. Tapi dia kan searching apa.
681 Kadang pengetahuannya lebih dari kita. Kadang dia
682 tanya itu untuk mengetes kita malahan.
YH 683 Kayak tadi acara hypnoterapi di al-jihad, Oh dikira
684 imunisasi hehee mun imunisasi inya bisa kada mau,
685 takutan inya.
Peneliti 686 Berarti diberi penjelasan aja kalau dia nanya nanya
687 itu?
JT 688 Iya, diberi penjelasan nanti dia ngerti kalau kada jelas, Dukungan
689 lihati digoogle jar kita. informasi
YH 690 Soalnya inya tuh dari situ kena betakun pulang. JT & YH: B688-
JT 691 Iya pendalamannya tu kalau sesuatu itu sudah A di B690
692 dalaminya lagi.
YH 693 Kayak di sekolah itu ada pelajaran yang kabupaten ini,
694 kabupaten ini. Jadi sekarang dia ngafalinnya kabupaten
695 ini ulang tahunnya yang keberapa. Sampai dia hafal
696 banget. Sampai kakaknya ditakuni. “kakak kota
697 Banjarmasin berapa usianya”. Bingung kakaknya, inya
698 hafal yang kaya itu tu.
JT 699 Pas 4 Januari itu saripah diresmikan. Itu sama kayak
700 ulang tahun S. Dia “umur? Umur?” ditanya kita. 2010
701 oh berarti 3 tahun umur Satrio, kan dia 2007. Jadi dia
702 mengait ngaitkan. Kayak di gerbang itu ada 17-8-45.
703 Oh dikurangi 2017. Oh 73. Dia ngitung, belajar
704 matematikan begitu. Dia sampai ngeliat gitu. keingin
161
789 Sampai kita karik pakai cincin emas tiap Jumat. Mana
790 aja. Kemana mana dah dibawa. Gasan S ni.
Peneliti 791 Tapi Satrio bicaranya sudah jelas?
YH 792 Jelas cuman kadang R nya. L R L R. tapi sudah lengkap
793 kalimatnya kadang masih struktural baku bahasanya.
Peneliti 794 Nggih kayaknya sudah cukup. Terima kasih banyak
795 sudah meluangkan waktunya.
YH 796 Sama sama.
164
WAWANCARA 2
77 bisa inya, kaya 1 kilo merapa meter? Ku lajari pakai tangga itu informasi
78 kan. Km, hm, dam. Kalau 1 turun kebawah berarti dikali 10, JT: B76-B81
79 kalo dari meter ke anu dibagi 10. Kan dia 10x10=100. Bisa dia
80 itu. Tapi kan angka yang full, kalau aku combine kayak 3.5
81 meter tambah ini, bisa inya. Cuma itu tadi kan.
82 Oh ada acara tersendiri beisi lah?
83 Iya., operasional hitung bisa cuma untuk bisa mencapai segitu
84 tu nah misalnya 745 tambah 800 berapa. 5 tambah 8, nah itu
85 hasilnya betul tapi proses beda kaya orang-orang. Itu pang
86 kada mau menghapal dia. Sementara kalau mamanya melajari Dukungan
87 kada anu, mamanya tergantung aku kalau melajari informasi
88 matematika, tapi aku kan kadang-kadang bulik sore jadi habis JT: B86-B93
89 maghrib melajari, kada bisa kepegang gitu nah. Tapi kalo
90 yang lain sama mamanya, kalau matematika kada bisa
91 menjelaskan ke inya tu, kalau aku kan ku kasih pengertian
92 gitu, tak kasih rumusnya pakai ini, kayak semacam contoh
93 kaya itu, kan emang banyak orang kada senang matematika
94 lah.
95 Kalau S tu senengnya apa?
96 Kalau inya senengnya sejarah kayaknya. Sejarah, Bahasa Dukungan
97 inggris. Tapi ini karna beisi kawan anu Bahasa Jawa jadinya emosional
98 inya. JT: B96-B98
99 Inggih ulun pernah tanyakan jua sama gurunya, “S itu sukanya
100 sama yang patriotisme gitu” nasionalisme banget jiwanya kata
101 gurunya.
102 Iya. NKRI harga mati.
103 Pernah yang foto wakil presidennya belum ada, “ini tidak ada
104 wakil presidennya” jar hehehe padahal belum ada fotonya jadi
104 nggak bisa nyari jar gurunya.
105 Iya iya.
106 Itu dia belajarnya otodidak?
107 Iya, otodidak dia senang main di searching kan.
108 Berarti dia ngetik sendiri Pak yang searching-searching gitu?
109 Iya, dia nyari apa gitu, bisa. Kali-kali aja dia nyari, nyari
110 sendiri. Searching sendiri dia ga pernah aku ngetik kan.
111 Ooh diketiknya Pak lah, inya ada jua anak-anak yang pakai
112 voice tu.
113 Dulu bisa, marah sama mamanya misal, tulisnya “goblok”
114 mbah tu dinyalakannya. Eh nggak boleh ngomong gitu.
115 “bukan, google yang ngomong” jarnya hehehehe. Dia nggak
116 google yang ngomong jar hehe ngeles dia kan. “S nggak
117 ngomong, google yang ngomong”. Dulu dia belajar, males
167
WAWANCARA 3
33 Inya handak homeschooling jar, yang di Gatot tu ada kalo pun Dukungan
34 Primagama. Jadi sekelas tu be enam maksimal orangnya, kada instrumental
35 guru yang ke rumah tapi kita yang kesana. Dulu kan guru ke YH: B33-B35
36 rumah kalo homeschooling, kada beisi kawan inya sorangan
37 aja.
38 Inggih biasanya sorangan aja kalo homeschooling yang
39 dirumah itu.
40 Cuma paknya tu yang gasan UN aja, misalnya 5 pak, 5 pak aja
41 yang dipelajari, kalau disini 16 pak banyak benar kalo di SD
42 Muhammadiyah ni. Kalau itu misalnya3 pak kayak IPA,
43 Matematika, Bahasa, yang gasan UN aja.
44 Oh berarti yang dipelajarinya tu gasan UN ajalah?
45 Iya, yang penting-pentingnya aja. Tapi kena hari Kamis tu ada
46 inya yang kaya ekskul kah yang melihati potensinya,
47 bakatnya. Kena dilajari meolah apa jar.
48 Tapi itu lulusnya dapat ijazah lah?
49 Oooh itu kalo biasa kan kaya umpat paket tu kalo, nah kalo ini
50 kena umpat sekolah lain. Afiliasinya ada, Kaya SD ni kan
51 kena umpat SD Kebun Bunga tempat ujiannya. Ijazahnya
52 sama aja dari dinasnya. Umpat ujiannya aja, kalo belajarnya
53 tetap ay di homeschooling tu. Cuma bayarnya telarang dari
54 SD Muhammadiyah pang SPP nya.
55 Muhammadiyah ni swasta Bu lah?
56 He eh, kalo di Muhammadiyah ni wahini lawan catering tujuh Dukungan
57 setengah an, tapi mun kada becatering lima setengah, soalnya instrumental
58 lawan cicilan perpisahan supaya kada melibuk bayarnya, bisa YH: B56-B62
59 sejutaan bayar mun kada dicicil, jadi tiap bulan dicicil kada
60 terasa, aturan tiga setengah waktu kelas 5, nih lima setengah
61 tambah catering tujuh setengah. Kalau home schooling ku
62 takuni semalam delapan ratus jar sebulan.
63 Berapa jam jar sekolahnya? Dukungan
64 2 jam jar sehari tu tapi digatot situ yang di seberangnya Cak emosional
65 Hari yang soto tu. Ku lihati model rami pang mungkin karna YH: B64-B66
66 sedikit aja jadi gurunya efektif banar mengajar. Ada yang
67 seorang saja itu semalam ku lihat, bisa lebih larang lagi kalau
68 yang seorangan aja. Lesnya ada sejam seratus tujuh puluh
69 lima jar mun kada tapi ngerti. Kalau disini memang agamanya
70 pang kaya belajar mengaji, tahfidz, shalatnya tepat waktu.
71 Tapi bisa aja kena kan inya shalat sorang, mengaji tu kada tapi
72 lancar banar pang, tapi menghafal kawa aja kan.
73 Inggih sambil dirumah kawa aja kena?
74 Iya kena ngiau guru di rumah gin kawa. Disini ni kada kawa, Dukungan
170
117 Itu pas hilang bepandir itu tiba tibakah atau kaya apa?
118 Kada jua, model berkurang-berkurang harusnya betambah Kondisi
119 kalo. Aku melihat digrafik tu kan umur sekian bisa ini bisa itu perkembangan
120 tapi inya ni kadeda yang mencapainya, sampai inya kadeda anak
121 betakun lagi mbah tu begagahnya iya. YH: B118-
122 Kontak matanya tu pang Bu? B129
123 Nah malah hilang. Aturan kan pas betakun tu menghadap kita
124 kan.
125 Pas masih umur setahun tu ada aja kontak matanya?
126 Hiih, biasa tu pang, biasa banar malahan.
127 Semakin naik tu umurnya semakin berkurang
128 perkembangannya?
129 Iya, ADHD nya betambah, dulu kada tau ada kan ada susu 240
130 ml yang ganal dot nya, nah itu 8 botol sehari. Jadi lamak banar
131 dulu tuh kada kaya wahini pang, pas mbah tahu tu kan ku Dukungan
132 ganti kedelai sekalinya mahung kalo kedelai tu yang SGM kah instrumental
133 rasa soya, sekalinya jangan langsung jar separo susu biasa YH: B129-
134 separo susu kedelai, aku ni langsung aja. Nah mbah itu kada B130
135 mau lagi inya, lalu yang bekurus-bekurus, tapi mau makan
136 nasinya.
137 Awalnya kada mau makan nasi?
138 Susu tu pang, maka laamak banar.
139 Itu dari umur berapa sampai berapa?
140 Yang mengurangi itu umur 4 tahun, ampih susu, nasi kan mau
141 aja inya. Tapi lain jua mun kanakan dibari susu ni kan
142 lamaknya.
143 Berati sebelumnya tu susu aja kada mau sama nasi?
144 Kada tapi mau sama nasinya kan kenyang sudah. Cuma dulu
145 tu inya makan seorang kada mau disuapi. Pernah jua dulu tu
146 aku tekajut beolah teh tu bisa sorang.
147 Bisa bu lah?
148 Hiih, model mandiri banar itu.
149 Itu pabila bu?
150 Waktu umur 4 tahun mengerti sudah, kada jua wani jua pang
151 aku jadi kada bisa kutinggal akan lagi dah. Kompornya gin
152 yang pakai bepicik wahini yang quantum itu, kuganti. kada
153 wani lagi kalo pina meledak kompor. Kada wani lagi dah inya
154 meudak kompor, wahini malah minta layani lagi kada kaya
155 dahulu.“mama, adakah nasi di aman” jar. Maksudnya aman tu
156 di mulawarman kalonya emon malkon temon. Makannya tu Dukungan
157 pagi, kaya tadi pas istirahat pertama, mbah tu istirahat kedua instrumental
158 yang catering, kena sore ya pulang, malam bulik ke emon bisa YH: B156-
172
159 jua 5 kali sehari, tapi awaknya kurus cuma betinggi aja, tinggi B159
160 pada abahnya sudah, Cuma beratnya 38 aja hehe. Kurus
161 karing.
162 Pas pian hamil S tu kadeda masalah apa-apa lah Bu?
163 Dulu tu kada merasa pang. Cuma dulu tuh aku pernah pake Dugaan faktor
164 produk dokter Supriyati yang gasan melicin akan muha tu nah yang membuat
165 gasan memutih akan, nah itu mungkin bisa aja pakai merkuri, anak menjadi
166 kan diawak anak autis tu logam kalo misalnya diperiksa tu, autisme
167 kalau periksa rambut itu biasanya ada unsur logam lah. YH: B163-
168 Mungkin gara-gara itu, cuma kada tau pang. Kan pakai itu tu B180
169 muha tekuyakan kalo jadi bersih banar muha.
170 Inggih.
171 Jangan jangan itu jarku ada merkurinya, bujur ay produk
172 dokter kan.
173 kada sadar jua pang Bu lah.
174 Hiih.
175 Berati pas hamil tu memang kada boleh pakai macam-macam
176 Bu lah?
177 Hiih, bisa jua sebelum hamil mungkin numpuk kalo diawak ni
178 yang merkurinya bisa jua, masuk ke inikan ke bayinya bisa
179 jua, tapi Wallahu’alam pang, kada pernah jua meriksa rambut
180 S.
181 Bejalan pang Bu pas umur berapa bisa bejalan?
182 S tu setahun setengah, gendut kalo jadi lambat berjalannya. Fase-fase
183 Setahun setengah, setahun lebih lah. Kalau kakaknya tu kan perkembangan
184 umur setahun bejalan kan, nah yang nomor 2 tu lambat jua anak
185 lamak, terlambat jua setahun lebih, S jua setahun lebih. YH: B182-
186 Tapi yang kaya merangkak, betiharap? B183
187 Iya itu fase fase, rasanya ada fase yang terlewati S tu, jar Fase-fase
188 urang kan ada yang telewati mun kekanakan kayaitu. Rasanya perkembangan
189 tu ada fasenya yang dilewatinya tu, betingkaung kah rasanya anak
190 tu. YH: B187-
191 Jadi langsung betiharap? B194
192 He eh. Besasar. Harusnya betingaung lah. Merangkak dulu.
193 Itu ada rasanya langsung besasar besasar itu nya. Betingkaung
194 apa rasanya yang terlewati.
195 Berarti habis betiharap, besasar, duduk…
196 He eh. Ada yang telewati. Makanya terapinya itu kalo ABK tu
197 ada yang kaya masuk lorong kaya itu, kalau begendong tu gin
198 biasanya tenang, kalo inya ni naik ke kepala. Mun kita
199 gendong inya merayap, jadi kadeda yang digendong tu inya
200 bujur, gagah banar rupanya.
173
WAWANCARA 4
76 dasar bujur Mamah tu sampai menangis mengiranya ulun tu I1. JT & YH: B73-
77 malu beisi S ading ulun yang berkebutuhan khusus. Padahal B83
78 enggak, mamah tuh memperhatikan aja kalau ulun tuh kada
79 pernah meherani S dari pada sepupu ulun tuh, pembelaan ulun
80 kan kaya ulun tuh butuh teman bermain jar ulun lo, ulun coba
81 main lawan S, tapi S nya kada kawa, jadi bukannya karna
82 ulun malu dan lain-lain tapi mamah nanggapnya ulun kada
83 beisi kasih sayang ke S. Ulun tersinggung sih ko bisa ulun
84 disambat kaya itu lo, tapi setelah ulun pikirkan lagi, emang
85 sih perlakuan ulun dahulu tu terlihat kaya kada menyayangi S,
86 tapi jar ulun kada, ulun kada masalah, tapi ya ngarannya anu
87 kan perlu dilihatkan jua, jadi semenjak itu ulun yang lebih
88 lihatkan lagi ke S kalau ulun sayang lawan inya tuh, ulun
89 sambat ae ulun pusut-pusut kaya dulu tu emang kada. Tapi
90 disambat malu kada sih, karna ulun melihat mamah
91 menerima, dan alhamdulillah keluarga besar ulun tuh gin
92 welcome, kaya anggapannya, kalau ulun denger cerita dari
93 keluarga ulun tuh ada bisi jua dan dari seluruh keluarga ulun
94 tu dapat kondisi kaya itu tuh kededa menolak sama sekali,
95 dari pihak abah ulun kada papa, dari pihak mama ulun kada
96 papa. Jadi kaya kededa pembedaan tu nah, jadi disitu jua ulun
97 belajar kan, dan disitu ulun belajar menghargai yang kanakan.
98 Apalagi mama kan membuka terapi lo jadi kaya yang ulun
99 hadapi hari-hari kaya itu jua kan, dulu tu tu rancak jua
100 nongkrong di terapi nya S di SMK 2 tu, jadi hari-hari yang
101 ulun hadapi kaya itu jua lo. Mun ulun betamu orang
102 berkebutuhan khusus tu kada masalah jar ulun, kaya lain hal
103 yang aneh, karna ulun rancak jua melihat dan kaya kada
104 masalah jua, dasar buhannya kadang itu sifatnya jar ulun.
105 Kadang urang tu misalnya tetamu dijalan tu kaya kaget ae
106 nah, kaya apa mehadapi ini, tapi kada papa sih, dan ulun tu
107 kawan parak tu bepilih sih, lawan kawan parak ulun tu, ya Memilih teman yang
108 ulun tu kaya sadar ae kaya anggapannya ulun tu kawa bisa menerima
109 alhamdulillah dan kawanan parak ni berataan nerima S, kaya adiknya untuk
110 mun kawanan parak ni kan bemaianan kerumah lo dan menjaga perasaan YH
111 mereka tu kaya hormat kaya itu nah, kawa menghargai dan I1. JT & YH: B107-
112 disitu ukuran ulun handak bekawanan lawan urang, kaya B120
177
150 inya nya yang koler keluar. Dulu tu lapas tarus, mun ada
151 pagar dipanjatnya, wahini malah S menyuruh ulun manjat
152 pagar, inya wahini anteng pang. Kalau dulu tu dasar, bukah-
153 bukah, hyper aktif lah, mun wahini kada lagi.
154 Kalau Iyo tuh bisa lah bekisah-bekisah kayagitu sama mama
155 atau sama babeh?
156 Perlu dipancing sih.
157 Tapi kalau misalkan dia cerita itu pasti didengarkan atau
158 kayak gimana?
159 Iya didengerin aja, ya walaupun kadang enggak nyambung, Dukungan emosional
160 jadi iih akan aja, “S ni ngomong tarus lah” ada yang nyeletuk JT dan YH
161 kaya gitu jadi jar babeh “mending lagi, maka dulu kita I1. JT & YH: B159-
162 berusaha biar inya ngomong, eeh lah, bujur jua jar ulun. Jadi B165
163 kadang malah yang membuat ulun bepikir mamah lawan
164 babeh ulun sorang kaya itu nah lo, Alhamdulillah mereka
165 saling support aja.
166 S biasanya dapat penghargaan reward atau dikasih apa gitu
167 dari orang tua?
168 Iya dipuji dipeluk. Menurut ulun S ini termasuk anak yang Dukungan
169 dimanjakan pang, makanya kan kadang inya tu kalau kada tu penghargaan JT dan
170 bisa marah lo, ulun tu dulu pernah lo mencoba supaya YH
171 dikurangi pang mah, jangan dimanjai, cuman mamah tu I1. JT & YH: B168
172 sayang banar sama S, kaya makanan tu disiap akan, dulu tu Dukungan emosional
173 nya disuapi, wahini sudah bisa sendiri. Ulun ni sadar ae kaya YH
174 ke menegas akan tu ulun kadang inya minta lajari masang I1. JT & YH: B171-
175 baju tu, soalnya yang maksa inya makai baju tu ulun jua. Inya B173
176 tu sampai tetangis lawan ulun lo, tapi ulun tu kada menyangit,
177 pasang pang jar ulun lo, ulun sudah nukar akan baju, baju tu
178 dipasangi. Awalannya inya kaya beanu sampai inya mantah
179 kalau melawani ulun akhirnya inya mau, sampai tebiasa, tapi
180 kaya beanu jua pang kaya pas bejalan aja pakai baju ini atau
181 pas ini ja baju ini, tapi wahini sudah lebih nyaman lagi. Dulu
182 tu inya cuma mau makai baju putih.
183 baju putih?
184 Baju putih, kaos kutang baju putih, mbah tu kaya coba ditukar
185 akan inya kada mau mencolok lo, jadi bajunya yang warna
186 biru muda, hitam, abu, tapi tetap kededa gambarnya, imbah tu
179
WAWANCARA 5
29 menunggui sekolah. Sekolahpun kan sampai kelas 4 atau 5 I2. JT & YH: B27-B28
30 pakai pendamping. Pokoknya setahunan ini ja yang kada Dukungan instrumental
31 pakai pendamping lagi tapi mamahnya tetap kada YH
32 meninggalkan. Tetap dukungan itu tu, kada ditinggal akan I2. JT & YH: B28-B29
33 nangkaya anak yang biasa tu kan, kanakan SD ni orang tua Dukungan instrumental
34 kada boleh kalo melihati atau anu, pokoknya inya bulik ja JT dan YH
35 kalo hanyar dilihati, kalo ini kada, tetap aja. I2. JT & YH: B29-B30
36 Berarti mamanya selalu nganter jemput lah?
37 Iya, jam istirahat datang pulang kena mamahnya. Jadi Dukungan instrumental
38 meantar.. istirahat itu kan 3 kali lah, jadi 3 kali jua YH
39 mamanya datang karena kadeda pakai pendamping. Tapi I2. JT & YH: B37-B40
40 waktu ada pendamping mamanya tetap jua melihati, cuma
41 kan kada yang kaya ini nah tanpa ada pendamping, karena
42 apa.. kalo kaya inya ni kah kita masih perlu diawasi jua kalo
43 kaya apa inya belajar dan sebagainya. Kan beda jua kalo
44 lawan anak normal. Kalo mamanya tetap setiap hari,
45 mamanya kada bisa berkendaraan jadi bebeca, begrab,
46 beojek hehehe.
47 Oh berarti datang terus lah, waktu masih ada pendamping
48 jua mamah tetep ada?
49 Ya tetap meantar jua, cuma kalo jam istirahat tu masih Dukungan instrumental
50 kawa tuh mamanya kada datang karna masih ada anu, tapi YH
51 bulikan tu tetap mamanya jua yang harus ada sebelum.. tapi I2. JT & YH: B49-B51
52 memang keinganan orangtuanya jua bukan S yang
53 mengharuskan harus ada sebelum bulikan sekolah tu.
54 Kalau babehnya kayak apa menurut pian?
55 Sama aja kurang lebih mamanya, cuman kan karena
56 kendalanya kan babeh kan begawi jadi jam kerja kan
67 otomatis.. itu tu istri yang meurus, jadi saling support ja.
68 Kalau misalnya S ada melakukan suatu kesalahan kaya apa
69 orang tuanya menegur?
70 Ditagur, ditagur biasa aja tapi kada jua yang dimamai banar Dukungan emosional JT
71 karna memang kada biasa memamai anak kayaitu dan YH
72 Jadi ditegur, ditegur ajalah? I2. JT & YH: B70-B71
73 Ditegur, tapi kalo inya tantrum segala kan sudah tahu kalau Dukungan emosional JT
74 anak autis S tantrum harus dipeluk. Kalau mama abahnya dan YH
75 sudah tahu cara mengendalikannya kalau anak autis tantrum I2. JT & YH: B73-B77
184
113 hanyar yang beisi anak ABK, jadi kena mamanya S yang JT dan YH
114 memanderi jadi dirumah tu kaya tempat sharing buhan orang I2. JT & YH: B111-
115 tua yang beisi anak ABK. Karna kan pengalaman dari yang B112
116 tedehulu sudah senior lah anggapannya beisi anak ABK.
117 Berarti pencetus sidin meolah tempat terapi itu karna ada
118 S?
119 Iya, karna ada S itu salah satunya.
120 Berati S itu mulai terapi dari umur?
121 2 tahun, sampai yang alternatif pijat segalaan tu dari halus, Dukungan instrumental
122 kan ke dokter dulu tu mbah tu terapi yang disekolahan tu, JT dan YH
123 hanyar pijat. Pijat tu sampai wahinian jua. Alhamdulillah I2. JT & YH: B121-
124 wahini inya mulai paham sudah, tahu mana makanan yang B123
125 boleh mana yang kada, kena inya bisa nolak sorang kalau
126 dikasih yang kada boleh dimakan. Kaya dibari coklat, inya
127 langsung nolak “nggak mau S nggak boleh, nanti S tantrum”
128 Oh berarti tahu sendiri lah?
129 Iya paham sudah, karena abah mamanya kan memadahi jua, Dukungan informasi JT
130 “kena S ini..” nah itu yang diingatnya. dan YH
131 Kalau S itu sendiri pernah lah nanya-nanya sesuatu yang I2. JT & YH: B129-
132 kada dipahaminya, langsung ditanyakan kah atau gimana? B130
133 Ada, kadang inya sudah tahu cuma handak menguji kami,
134 mun kami kada tahu inya sarik, jadi kadang kita browsing.
135 Kayak di jalan gitu misal lihat apa terus nanya?
136 Biasanya pesawat atau bangunan lah tertariknya itu.
137 Itu nanti langsung dijelaskan aja atau bagaimana?
138 Iya langsung dijelaskan aja kayak anak anak biasa, langsung
139 dijelasakan karna kami menganggap jua kayak anak biasa.
140 Awalnya tu kaya gimana respon orang tua S pas tahu anak
141 sidin berkebutuhan khusus?
142 Nah itu kita kada tahu lah di dalamnya kaya apa, tapi Respon JT dan YH
143 dihadapan orang tu anu aja pang tegar aja kelihatannya, kada ketika mengetahui anak
144 tahu di dalamnya bedua laki bini kaya apa, tapi pokoknya autisme
145 setahuku setelah tahu tu langsung berupaya kaya apa.. I2. JT & YH: B142-
146 mencari referensi segala macam, makanya akhirnya yang B144
147 dicari akan terapi, selain itu kan betakun takun lawan orang Dukungan instrumental
148 “ohh di ini aja, sambil dipijit” jar orang, pokoknya JT dan YH
149 diupayakan semaksimal mungkin, jadi kada cuman lewat I2. JT & YH: B145-
186
150 pendidikan biasa, tapi yaa jelas sakit hati kuitan tu pasti ada, B148
151 tapi inya kada meanukan disitu. Pokoknya seberapapun
152 diupayakan gasan anaknya, tapi kami kada handak jua
153 menganggap anaknya berbeda itu kada jua, kami seperti
154 biasa supaya inya.. kami kahandaknya tu inya bisa tumbuh
155 normal jua, kada nang harus kita bedakan. Makanya kaya
156 sekolah kan kada usah yang di SLB, sebenernya kan anak ini
157 anak istimewa, jadi disekolahkan seperti anak biasa tapi
158 tetep diupayakan dengan terapi dan lain lain. Mama abahnya
159 tu pokoknya kadeda bestop an sampai wahini.
160 Berarti dalam sehari tu pasti selalu dikawani si S tu lah?
161 Hiih S tu selalu ada ada yang mengawani setiap hari, mun Dukungan instrumental
162 mamanya misalnya haur kemana, ada abahnya kah atau JT dan YH
163 kakanya kah yang mengawani. I2. JT & YH: B161-
164 Kalau kegiatan jalan-jalan kayak ini hampir setiap minggu B163
165 kah orang tuanya membawai?
166 Hiih selalu dibawa ikut jalan, pernah inya ketuju airport Dukungan instrumental
167 hampir setiap minggu ke airport tuh dari yang belum tuntung JT dan YH
168 sampai sudah tuntung haha. I2. JT & YH: B166-
169 Berati selalu dibawai bejalanan aja lah? B168
170 Hiih dibawa tarus, inya kada kawa melihat sungai behari tu
171 bila melihat sungai langsung handak betajun. Main keran tu
172 bisa handak sejam, bisa aku bayar banyu tu parak sejuta, tiap
173 hari inya membuka banyu dijadikannya kolam renang bak
174 mandi tu jadi harus dikuras habisnya. Tiap hari kaya itu
175 bulikan sekolah haha. Tapi itu sudah masa lalu lah.
176 Inggih, sekarang inya sudah paham lah?
177 Paham sudah, mandiri, berkawanan bisa dah di sekolahan
178 sudah mulai bisa bersosialisasi.
179 Awalnya S bisa melakukan hal-hal sendiri tu sejak kapan?
180 Ya setahunan ini lah. Karna memang sudah kadeda
181 pendamping jadi inya sudah bisa belanja sorang, semalam tu Dukungan emosional JT
182 ada kanakan SMP meanu S tu, langsung dilabrak babeh I2. JT & YH: B181-
183 kepala sekolahnya hehe. Yaa memang itu tu yang kita B183
184 khawatirkan pada saat inya dilingkungan sosial tu nah. Kita
185 paham tapi anak urang kada paham, wahini maka rancak
186 banar kekanakan yang membully bully tu, ya itu pang gara-
187
WAWANCARA 6
IDENTITAS : Informan 3 (RH), Perempuan, 46 tahun
HUBUNGAN : Wali kelas di sekolah anak dari JT dan YH
WAKTU : Rabu, 04 Maret 2020, 09.00-09.23 (23 menit)
LOKASI : SD Muhammadiyah 10 Banjarmasin
33 tuh. Setiap misalnya perpindahan pak atau mau ulangan I3. JT & YH:
34 mamanya tu pang meambilakan buku, tapi anaknya disuruh B28-B36
35 misalnya “S ambil buku matematika kan esok ulangan”, S nya
36 yang meambil, paham aja kalau disuruh tu inya.
37 Sidin tu datang terus kalau meantar, kalau jemputnya pang?
38 Jemput sidin jua, kada ditunggui pang, Cuma meantar jemput, Dukungan
39 kecuali ada masalah, misalnya nya sakit kah, ada apakah, instrumental
40 moodnya kah kurang anu ada tu sidin, tapi munnya ada apa- YH
41 apa di telpon ja sidin langsung ada. I3. JT & YH:
42 Selama ini pang S tu pernah melanggar kesalahan atau apa B38-B41
43 kaya gitu?
44 Enggak ada.
45 Berarti anaknya anteng-anteng aja Bu lah?
46 Kada anteng jua, aktif aja jua orangnya. kalau kita tu lah, Saat S di
47 kayak aku kan pertama kalo menyambut S ini, kan dari 12345 sekolah
48 aku pulang kelas 6 nya. lawan baru sekali mendapatkan siswa I3. JT & YH:
49 kayak S itu, jadi kadang kalau memberi pelajaran tu gin. Kan B46
50 biasanya kita kan semua anak berasa sama kalo, jadi misalnya Hal yang tidak
51 kalau kita keras anu.. ada to mulai sudah moodnya kada baik disukai S di
52 moodnya kalau kita keras tuh, kan kalo kita misalnya sekolah
53 (memukul meja) nah mulai sudah moodnya berubah I3. JT & YH:
54 Berubah lah, padahal kada maksud ke inya. B50-B53
55 Iya dia kan gitu kalo, jadi misalkan ini kemaren ini nih kada Kegiatan S di
56 tau jua pang aku tu, biasa.. menapak kaya ini.. lalu inya umpat sekolah
57 jua. Tapi kalo “S berhenti” mau inya, tapi sekarang S mulai I3. JT & YH:
58 apa, kan seumpamanya apa itu bergaul bersosialiasi, jadi jalan B55-B61
59 terus, modelnya apa yoo kesana.. kemari ke kelas-kelas inya,
60 melihat orang, jadi orang tu takut kalo biasanya melihat
61 kayaitu, naah.. tapi pede aja inya. Sifat kebangsaannya tu Hal yang
62 bagus, kaya apa itu.. patriotis kaya pancasila jokowi, apa itu.. disukai S
63 pernah sih misalnya tuh di kayak gambar jokowi kah apa tu I3. JT & YH:
64 dimuka tu kada sependapat lawannya, suruhnya turun akan, B61-B68
65 munnya kada diturun akan, itu ajaa.. “Bu turun akan” paksa
66 ku turun akan. Hanyar.. apa tuh.. orangnya kaya apa yo.. sama
67 wakilnya kan belum ada gambarnya kalo, “Bu, itu tidak ada
68 wakilnya” belum ada lagi di pasaran jar ku hehe.
69 Oh inggih inggih.
70 Jiwa apanya nih.
71 Jiwa patriotismenya.
72 Nah itu hiih, kalo masalah IPS kam nah bagus, masalah ke
73 tata negaraan tuh nah, hapalan kayak bahasa-bahasa apa gitu Hal yang
74 ngomongnya, bagus inya tu padahal cuma yaa itu pang karena disukai S
190
75 apa autis tu, kalau kita kan misalnya “Bu, pagi Bu baca ee I3. JT & YH:
76 lagu Indonesia Raya”, ada maunya kalo, maju inya benyanyi B72-B77
77 hehe, ke muka inya benyanyi sorang.
78 Kawanannya kaya apa Bu?
79 Biasa.. sudah mulai dari kelas berapa nya sekelas, jadi paham, Respon teman
80 malah menjaga S nya S di sekolah
81 Ooh inggih, pian dari kelas berapa bu sama S tu? I3. JT & YH:
82 Kelas 6 aja sayang ay. B79-B80
83 Oh baru dari kelas enam.
84 Satu lain, dua lain, tiga lain, kan guru wali kelasnya
85 Kalau masalah prestasinya bagus aja atau kaya gimana?
86 Kan biasanya kalo autis ni didampingi, kalau didampingi
87 bagus, kalau kada didampingi.. gitu kan biasanya, ni kaya
88 ujian nih, ujian try out didampingi oleh guru autisnya.
89 Guru inklusif
90 Eh guru inkusif tuh tesalah menyambat.
91 Ibu?
92 Sapariah.
93 Oh ibu Sapariah lawan inya lah?
94 Hooh
95 Sampai hari apa Bu?
96 Sampai isuk kamis.
97 Kamis.
98 Hooh.
99 Ooh setelah itu sudah masuk seperti biasa?
100 Heeh, seperti biasa jumat belajar
101 Kena ulun kapan-kapan handak ke kelas melihat S di kelas
102 bisa lah Bu?
103 Bisa.. hari jumat ini, inya belajar
104 Inggih inggih
105 Kawa ja, lihati kam. Tapi munnya aku kadeda berati ngajar
106 dilain lah atau telpon dulu.
107 Atau pas pian ngajar hari apa?
108 Hari apalah.. senin, tapi jamnya itu jam habis zuhur kadapapa
109 lah?
110 Inggih Bu kadapapa.
111 Inya kan atu KTSP jadi perbidang.
112 Inggih kadapapa, orang tuanya selalu komunikasi lah lawan Dukungan
113 pian? misalnya kalau ada masalah ada apa. emosional YH
114 Hu’uh selalu I3. JT & YH:
115 Itu ibunya kah atau ayahnya? B112-B116
116 Ibunya.
191
159 hari rabu aja pang adanya tuh, hari rabu kah inya full meanu si
160 S. Inklusi kan sedikit gurunya.
161 Kalau tugas-tugas sekolah tu pang Bu ngerjain sorangan atau
162 dibantu orang tua?
163 Hu’uh dibantu.
164 Dibantu.. tapi kaya yang menulisnya inya kah kaya gitu?
165 Inya aja yang nulisnya, inya kada mau misalnya soal kita Dukungan
166 menjawab akan tu inya kada mau “S sendiri yang mau jawab” instrumental
167 jarnya, kada mau inya dijawab akan, tapi tetap di bantu orang JT dan YH
168 tuanya. I3. JT & YH:
169 Inggih, biar salah kah tetap ay inya handak sendiri lah? B165-B168
170 He’eh, keculi Sapariah tuh inya kan bisa kalau meanu tuh, kita
171 kan orang awam kalo hehe, kada bisa jua aku tu hehe.
172 Sapariah ni bisa paham inya, mencari Sapariah rajin tu, “Bu,
173 ibu Sapariah mana?”mencari inya.
174 Ooh bisa, komunikasinya lancar lah bu, misalnya bisa aja
175 inya betakun bedehulu?
176 Bisa, misalnya eee ni kaya ulangan, anu.. , ini misalnya ku
177 julung ni kertas ulangan, “mau ulangan kah Bu?”, “iih,
178 kasihkan sama mama” jar ku. Kasih kannya lawan mamanya,
179 orangnya kawa dititipi pesan.
180 Berarti nyambung aja kalau diajak ngomong?
181 Nyambung kalo, ini ni nyambung aja cuma salang di arahkan. Komunikasi S
182 Ada yang diarahkan ada jua yang kelas berapa tuh, tapi kada dengan wali
183 mau menggawi. Kalo S ni diarahkan inya mau menggawi, kelas
184 misalnya “Bu, halaman berapa Bu?” betakun inya halaman ini I3. JT & YH:
185 ini jarku, “nulisnya kaya apa Bu? Kaya itu betakun. B181-B185
186 Kalau di dalam kelas tu inya di dalam kelas aja kah atau
187 kayaapa?
188 Bejalan sayang ay inya, belanja..
189 Pas di kelas padahal masuk pelajaran?
190 Misalnya ni belajar, ke WC lo.. ke WC inya sorangan, anu
191 misalnya lagi istirahat sudah ada dijulungi makanan oleh Dukungan
192 mamanya, beli minuman.. belinya disangui mamanya duit instrumental
193 sagan belanja, bisa jua kemarin tu kalo kada tahu pang YH
194 misalnya makanannya tu telalu anu tu nah.. apa misalnya ada I3. JT & YH:
195 penyedap-penyedap, kalinya inya tu beli apa tuh di al-jihad B191-B193
196 mart sebungkusan, sangka ku kan dibiarkan aja kadapapa kalo
197 sekalinya bisa meanu apa.. model merangsang inya
198 menyangit-menyangit kaya itu. Tapi jar mamanya diberi tahu Dukungan
199 jua pang amunnya S beli makanan, berbagi jangan makan informasi YH
200 sendiri, ini makan soranganan hehe, sangka ku bagus ay inya I3. JT & YH:
193
201 makan sorangan ini nih, kalinya kada bulih banyak cuma B198-B200
202 sebuting babagi kaya itu, nah semalam tu yang pertama tu
203 nah.
204 Kalau orang tuanya tuh pernah memfasilitasi apa Bu ke S?
205 Misalnya apa?
206 Misalnya di sekolah dibawakan apa?
207 Itu banar ay makanan tu.
208 Makanan aja lah?
209 Iya, makanan pas istirahat. Istirahat pertama, istirahat kedua Dukungan
210 kan anu umpat kantin kan inya, umpat apa itu.. catering, instrumental
211 Itu sampai jam empat kah? JT dan YH
212 Hooh sampai setengah 4, nah kalaunya kelawasan inya anu I3. JT & YH:
213 jua, pusang. B209-B210
214 Kelawasan di sekolah?
215 Hooh
216 Berati biasanya inya bulik sungsung tarus lah Bu?
217 Kada jua, sama aja. Munnya kelihatan kaya itu nah pina
218 pusang, baik kusuruh bulik aja. Lawan itu.. jam tu nah, inya
219 kan jam setengah 4. Dilihatinya tu pang bila jam sudah
220 setengah 4 inya harus bulik.
221 Ooh Inggih.
222 Kada mau kada, langsung bawa tas.
223 Keluar inya? padahal belum waktunya?
224 Hiih keluar inya, padahal belum.
225 kalau ibunya kada paham, tekajut-kajut toh, tapi sudah paham
226 bubuhannya, pokoknya bila jamnya jam setengah 4 misalnya, Dukungan
227 habis ashar mamahnya ada sudah di bawah. instrumental
228 Oh mamahnya nungguin dimana? YH
229 Di bawah, itu kelasnya di sebelah sana I3. JT & YH:
230 Ooh yang lewat al-jihad mart kah? B226-B227
231 Ah iya jua ay itu.
232 Berarti mamahnya sudah nungguin kayak gitu bu lah?
233 Hooh sudah ada, paginya diantar mbah tu bulikan diambili.
234 Diantarnya sampe masuk kelas kah? Dukungan
235 Kada, sampai di muka aja, bisa juga di tangga sebelum naik instrumental
236 tangga, di bawah, inya naik ke tangga langsung sorangan YH
237 keatas. I3. JT & YH:
238 Bulik ditunggui sudah. B233-B241
239 Hiih, langsung aja kan mamanya nunggui di bawah.
240 Setiap hari kayaitu mamanya lah?
241 Hiih setiap hari
242 Kayanya itu aja gin dulu Bu lah, kena berarti ulun ketemu Penutup
194
WAWANCARA 7
115 Iya dari kelas satu walaupun ada guru pendamping orang tua dan YH
116 nya selalu nungguin, mamahnya sih yang stand by, karna I4. JT & YH:
117 enggak kerja kan, kalau papah nya kerja, jadi mamah nya ada B112-B113
118 aja di sekolah nanti makan siang gitu dateng. Kalau sekarang Dukungan
119 S enggak mau lagi, malah di suruh pulang ya kayak anak-anak instrumental
120 biasa mungkin malu atau apa, masa pubernya ya pas kelas YH
121 enam. Jadi waktu kelas lima sih, waktu dia lepas dari I4. JT & YH:
122 pendamping enggak ada masalah, kayak biasa aja paling ya B115-B118
123 ngeliatin ya biasa aja.
124 Yang bermasalah itu temen-temennya yang ganggu dia itu kan
125 Iya Hu’uh karena kan dari kelas lain ya kecampur. Pas kelas
126 enam ya paling misalnya dia lagi puber tuh, dia suka sama
127 anak perempuan ya dia kejar, dikasih tahu aja kalau diberitahu
128
maksudnya kalau suka ya jangan dikejar, temennya kan takut
129
130 gitu
131 Berarti ada kejadian dia ngejar temennya.
132 Ada pernah mamanya cerita, dia katanya sih suka cewek- Dukungan
133 cewek putih yang imut-imut tipe-tipe yang imut-imut gitu nah, emosional YH
134 jadi mau berteman cuma temannya takut kan dia ngejar I4. JT & YH:
135 soalnya gitu itu sih, tapi mau kok berinteraksinya, kalau S B132-134
136 suka ngajak ngobrol, misalnya aku lewat aja, ‘ibu ini ada ini
137 bu’ buka komputer kan
138 Berarti bukan tipe yang terlalu asik dengan dunianya?
139 Enggak juga, kalau si S ee bisa sudah ngomong ‘ibu ini ada
140 kebakaran ini ini ini’ katanya, ‘oh iya’ ajak ngobrol, jadi dia
141 suka bercerita ada ini ada ini gitu. Interaksinya lebih gampang
142 dengan S Mungkin tarafnya ringan aja kalau S.
143 Ohh inggih kayaknya itu aja dulu bu pertanyaan dari ulun Penutup
144 Seadanya aku jawabnya ya setahu aku aja I4. JT & YH:
145 Inggih Bu, kada papa makasih banyak waktunya. B143-B147
146 Iyaa, nanti kalau masih kamu bisa aja ke wali kelas nanya-
147 nanya karna dia yang lebih tahu
199
WAWANCARA 8
IDENTITAS : YH, Perempuan, 51 tahun
WAKTU : Rabu, 01 Juli 2020
VIA : Chat
WAWANCARA 9
VIA : Telpon
75 manfaatnya
76 Kalo menurut pian di S itu kaya apa manfaatnya Bu?
77 Maksudnya dari lagi halus kah?
78 Inggih
79 Yaa, ikhtiarnya kan berbuah jua, ada aja tuh hasil dari ikhtiar,
80 memang lambat pang lambat banar prosesnya tapi kan tetap
81 harus dijalani, akhirnya kan ada jua kelihatan kan
82 perkembangannya, walaupun sampai saat ini ai kan masih
83 jalan, membantu jua kan gasan inya hehe
84 Oh inggih inggih, nah trus kan buhan pian kan sama babeh
85 jua meluangkan waktu banyak gasan S kan, kalo pian kada
86 kawa kan babeh yang mengawani, kalo babeh kada kawa
87 pian yang mengawani jadi kaya begantian tu lah menemani S,
88 menurut pian gimana manfaatnya Bu?
89 Heeh, jadi supaya inya kada merasa seorangan tu nah ada Manfaat dukungan
90 terus yang mendampingi merasakan kehadiran kita, kalo instrumental dengan
91 kaka-kakanya kan kada kawa karna jauh kan, jadi kami meluangkan waktu
92 barang kan ada terus untuk anak
93 Inggih, trus adakan pas awal-awal pian baru mengetahui S W9. YH: B89-B92
94 mengalami autisme kan buhan pian searching-searching di
95 google trus menakuni kekawanan jua, apa manfaat yang pian
96 rasakan Bu?
97 Yaa, sebelumnya tu kan khawatirnya tu berlebihan banar kalo
98 pas mbah tahu tu nah, awalnya tu syok pang, khawatir kaya
99 apa selanjutnya kan, kehidupannya tu nah kaya apa.. kan
100 kehidupan kami langsung berubah kalo drastis, yang biasanya
101 santai menghadapi kakak-kakaknya tu model biasa aja, kaya
102 perhatian biasa aja ini harus berubahkan, harus 100% ai lagi
103 hehe
104 Jadi pas pian dapat informasi-informasi dari searching-
105 searching sama betakun lawan kekawanan tu, ada
106 manfaatnya lah Bu yang pian rasakan?
107 Gasan kami?
108 Inggih
109 Eee jadi kaya lebih tahu kan apa itu autisme mbah tu kaya apa Manfaat dukungan
110 solusinya kan, kalo mencari penyebabnya tu yaa kadeda informasi dengan
111 habisnya kan jadi solusinya ai lagi yang dicari mencari tahu
112 Inggih, trus juga kan kalo S betakun-takun tu buhan pian kan informasi yang
113 selalu menjawab dengan jawaban yang dimengerti inya, nah dibutuhkan orang tua
114 menurut pian gimana itu Bu manfaatnya? tentang autisme
115 Yaa supaya inya tahu ai kaya itu nah, karna kadang jua mun W9. YH: B109-B111
116 inya kada tahu inya bisa mencari sorang di google jadi kaya Manfaat dukungan
204
AXIAL CODING JT
URAIAN
NO TEMA INDIKATOR SUB TEMA INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN
SUBJEK
1 2 3 4
1 Dukungan Memberikan Dukungan kalau kita tegur, Heeh, sampai Kalau dari
emosional kasih sayang emosional mukanya kawan ulun lagi halus kan
(merupakan JT & YH: langsung sedih, tuh pernah perhatiannya
B265-B269 air matanya ada. nyambat ke
ungkapan anu.. lebih lah
Dia mendam. ulun lo, inya
empati, Dukungan Puncaknya dia tu rancak kasih
kepedulian emosional mukul, “mama sembahyang sayangnya tuh
dan perhatian JT & YH: nakal”. Tapi jumat di lebih lah
terhadap B511-B515 kalau udah masjid al- gasan S tu.
orang yang meledak, kita jihad lo, babeh
bersangkutan) Dukungan sayangi. tu sayang cuma kan
emosional Kita minta banar lah
setelah tahu tu
JT maaf. lawan S jar
Maaf, nggak kawan ulun tu semakin
I1. JT & perhatiannya
sengaja, gitu lo, kenapa jar
YH: B133- ulun tu lo, kuitan ni kan,
B140 Aku kan karna tiap kali dari.. kada
manggil dia kan aku cuma.. kan
Dukungan jarang sembahyang maksudnya
emosional namanya. Pasti jumat tu kaya ini, anak
JT dan YH “sayang”. “sini tetamu sidin
tu, kena inikan kada
I2. JT & sayang”. Ya
meragap S, cuma perlu
YH: B9-B10 memang kita
sayangi begitu. jadi kaya kasih sayang..
206
dulu kita
berusaha biar
inya
ngomong, eeh
lah, bujur jua
jar ulun. Jadi
kadang malah
yang membuat
ulun bepikir
mamah lawan
babeh ulun
sorang kaya
itu nah lo,
Alhamdulillah
mereka saling
support aja.
Heeh didangar
akan, apa inya
handaknya.
Dulu kami
tungguin itu
seharian di
212
sekolah.
Sekarang bisa
kami lepas
sudah. Bisa tahu
jalan kesini, ke
kantorku.
reward yah
Dukungan udah aja nggak
penghargaan dipedulikan dia
JT dan YH kalau nggak ada
I1. JT & rewardnya.
YH: B168
Bebaskan. Kita
Dukungan turuti. Kadang
penghargaan sabtu minggu
JT dan YH kita jalan “ayok
I2. JT & kita ke Mall”.
YH: B88- “Nggak, capek.
B89 Capek sekolah.”
Ya kasih
ungkapan-
ungkapan gitu
lah “wih hebat”.
Dihargai lah.
3 Dukungan Memberikan Dukungan Mbah tu ada Iih sejauh ini Sekolahpun Iya, makanan
instrumental dukungan instrumental terapis dikasih aja kan sampai pas istirahat.
(berupa berupa materi JT & YH: kemenakan pang kaya kelas 4 atau 5 Istirahat
B56-B57 kami… terapis
dukungan atau fasilitas yang inya pakai pertama,
di Gatot di
langsung, Dukungan Harapan Bunda. perlu lah, kaya pendamping. istirahat
seperti instrumental Nah itu kami HP ja ada. kedua kan anu
214
I1. JT &
YH: Dari awal
B197-B198 sampai kelas 4
SD pakai kami
pakai
pendamping
Dukungan
terus.
instrumental
JT dan YH Intinya
I2. JT & pendamping itu
YH: B29- sekaligus
B30 terapis. Jadi ada
ilmunya.
Dukungan
instrumental Untuk terapis
kami di rumah,
JT dan YH
kami buka juga
I2. JT & ya.
YH: B90-
B91 Akhirnya kita
bikin ya, kamar
Dukungan aja kita sekat 2
instrumental orang. Tapi kita
JT dan YH orientasinya
bukan profit,
I2. JT &
tapi tetep ada ya
YH: B107- untuk kesana.
B108 Akhirnya rumah
kami itu kita
218
Mau ditempat
yang nggak ada
nyamuknya.
Nanti makan
yang di tempat
yang pakai AC,
di rumah
makan.
Biasanya di
warung…
Mau makan di
tempat yang
219
nggak ada
nyamuknya.
Artinya yang
tertutup.
Jadi laptop
biasanya lah,
hape. Itu aja
mainannya.
Laptop berapa
butir itu udah
dihancurnya.
Ya dipasangin
speedy. Ya
pokoknya yang
keperluan inya
tu pang.
Nggak terapi
lagi. Paling kalo
pas libur
handak ulangan
baru di
masukkan lagi
terapi untuk
belajar aja juga.
220
Kalau ada
terapis yang
kosong.
Kada, inya
pakai boneka
yang ada ay.
Kakak-
kakaknya dulu
ketuju boneka
kalo. Mun
sudah
diingkutinya tu,
inya ay lagi.
Memberikan Dukungan Ke Banjar Baru, Dulu tu S ni Misalnya yaa Kalau ada
dukungan instrumental muter muter dipijat lo, dulu itu tadi me.. masalah aja,
berupa JT & YH: kita. Kemana seminggu 2 apa eee terapi misalnya S
B105-107 aja. Pokoknya apa itu ada
pekerjaan kah 3 kali, salah satunya,
ada orang urut, sakit kah,
atau jasa bisa. Itu lah… behalat hari, nah tu mama minta
Dukungan
instrumental Ikhtiar hehe… jadi kaya abahnya tu dijemput
JT & YH: imbah ashar rajin banar misalnya kaya
B336-B340 Iya. Minta antri tuh, bisa membawa itu, mama nya
ulangin, dia. sampai sejam. terapi anu apa kah kada
221
Berenang,
ngawani inya
berenang
biasanya, jalan,
makan kaya itu
aja.
Yaa kalau pas
mamanya
kadeda, aku ay
dah. Umpanya
tu kami berdua
tu pang atau
salah satu, kalau
handak guring
yaa bededua tu
pang jua. paling
minta makan,
soalnya mandiri
ajakan sudah,
beapa-apa bisa
aja sorangan
dah. Paling
kalau makan
kita sediakan
aja kan.
Selebihnya
mengawani inya
tu pang yang
225
penting inya
kada seorangan,
ada kawannya
lah.
Hiih S tu selalu
ada ada yang
mengawani
setiap hari, mun
mamanya
misalnya haur
kemana, ada
abahnya kah
atau kakanya
kah yang
mengawani.
Meluangkan Dukungan Iya semua Kalau S ni Hiih selalu Kalau orang
waktu instrumental dijalanin. Jadi inya main dibawa ikut tuanya S
menemani JT & YH: senin rabu sorang ae, jalan, pernah mereka punya
B120-124 jum’at tu aku
anak mun misalnya inya ketuju tempat terapi
terapi…
Senin rabu anu inya main airport hampir sendiri di
Dukungan
jumat sabtu tu HP lawan setiap minggu Malkon
instrumental
pijit saraf. babeh biasa ke airport tuh Temon,
JT
Kalau disampingnya dari yang makanya
I1. JT & sekolahnya, dia belum tuntung perkembanga
YH: B255- tiap hari. Pagi. sampai sudah nnya juga
B256 Sampai siang.
tuntung. bagus,
Dukungan Sorenya itu...
226
Kalau
terapisnya
ngajarin, kita
pelan-pelan
228
juga ambil
ilmunya. Jadi
yang penting
fungsi
kontrolnya.
Kalau S mau
apa, kita turutin.
Kelar. Tapi
kalau kita tegas
nggak boleh,
nangis biar aja.
Ya memang itu
nggak boleh.
Besoknya pasti
nggak lagi.
Padahal sampah
haluus gitu kan
mau dibuang
kelur mobil,
marah dia.
Nggak boleh tu
pang pokoknya.
Padahal kecil
aja sampahnya,
kaya plastik
tutup botol gitu
gitu. Nggak
boleh pokonya
buang sampah
sembarangan.
aku bikin
mudah, gini loh
gini loh. Bisa.
Tapi saya
paham betul
karena basicnya
yang tambah
kalinya yang
kurang bagus.
Jadi kada kami
tuntut jua,
mengalir aja…
Mengalir aja
inya. Artinya
nanti mana
yang kita
explore, mana
yang dia bisa.
Iya, diberi
penjelasan nanti
dia ngerti kalau
kada jelas, lihati
digoogle jar
kita.
Soalnya inya
tuh dari situ
kena betakun
pulang.
hitungnya bisa
inya. Kalau aku
pegang, aku
ajari setumat aja
bisa inya, kaya
1 kilo merapa
meter? Ku lajari
pakai tangga itu
kan. Km, hm,
dam. Kalau 1
turun kebawah
berarti dikali
10, kalo dari
235
meter ke anu
dibagi 10. Kan
dia 10x10=100.
Bisa dia itu.
Tapi kan angka
yang full, kalau
aku combine
kayak 3.5 meter
tambah ini, bisa
inya. Cuma itu
tadi kan.
Dulu bisa,
marah sama
mamanya misal,
tulisnya
“goblok” mbah
tu
dinyalakannya.
Eh nggak boleh
ngomong gitu.
kada mau
menghapal dia.
Sementara
kalau mamanya
melajari kada
anu, mamanya
tergantung aku
236
kalau melajari
matematika,
tapi aku kan
kadang-kadang
bulik sore jadi
habis maghrib
melajari, kada
bisa kepegang
gitu nah. Tapi
kalo yang lain
sama mamanya,
kalau
matematika
kada bisa
menjelaskan ke
inya tu, kalau
aku kan ku
kasih pengertian
gitu, tak kasih
rumusnya pakai
ini, kayak
semacam
contoh kaya itu.
237
AXIAL CODING YH
URAIAN
NO TEMA INDIKATOR SUB TEMA INFORMAN INFORMAN INFORMAN INFORMAN
SUBJEK
1 2 3 4
1 Dukungan Memberikan Dukungan kalau kita cuman Kalau dari
emosional kasih sayang emosional tegur, mamah tu lagi halus kan
(merupakan JT & YH: mukanya sayang banar perhatiannya
B265-B269 langsung
ungkapan sama S, kaya anu.. lebih lah
sedih, air
empati, Dukungan matanya ada. makanan tu kasih
kepedulian emosional Dia mendam. disiap akan, sayangnya tuh
dan perhatian JT & YH: Puncaknya dulu tu nya lebih lah
terhadap B511-B515 dia mukul, disuapi. gasan S tu.
orang yang “mama
bersangkutan) Dukungan nakal”. Tapi cuma kan
emosional kalau udah
setelah tahu tu
YH meledak, kita
sayangi. semakin
I1. JT & YH: perhatiannya
Kita minta
B171-B173 maaf. kuitan ni kan,
Maaf, nggak dari.. kada
Dukungan sengaja, gitu cuma.. kan
emosional JT
maksudnya
dan 2 Aku kan
kaya ini, anak
I2. JT & YH: manggil dia
kan jarang inikan kada
B9-B10
namanya. cuma perlu
Pasti kasih sayang..
238
Menunjukkan Dukungan Cuma pernah ulun Ditegur, tapi Inggih kelasnya itu
kepedulian dan emosional pengawasann tuh dipenderi kalo inya kadapapa, pernah jadi
perhatian JT & YH: ya ekstra mamah, tantrum orang tuanya masalah tuh,
B70-B71 penuh. selalu
mamah tu segala kan kita pernah
Iya komunikasi
Dukungan pengawasan marah lawan sudah tahu lah lawan panggil orang
emosional penuh. ulun, hanyar kalau anak pian? tuanya S ee..
JT & YH: itu ulun autis S misalnya babeh mamah
B460 Jadi pager itu dibentak, tantrum harus kalau ada nya itu dateng
239
makanya
ditunggui aja
sekolahnya
setumat aja
jua pang
sekolah lagi
try out kalo
nih.
2 jam jar
sehari tu tapi
digatot situ
yang di
seberangnya
Cak Hari
yang soto tu.
Ku lihati
model rami
pang mungkin
karna sedikit
aja jadi
gurunya
efektif banar
mengajar.
B159-B165 enggak
nyambung,
Dukungan jadi iih akan
emosional JT aja, “S ni
dan YH ngomong
I2. JT & YH: tarus lah” ada
B105 yang nyeletuk
kaya gitu jadi
jar babeh
“mending
lagi, maka
dulu kita
berusaha biar
inya
ngomong, eeh
lah, bujur jua
jar ulun. Jadi
kadang malah
yang
membuat ulun
bepikir
mamah lawan
babeh ulun
sorang kaya
itu nah lo,
244
Alhamdulillah
mereka saling
support aja.
Memberikan Dukungan Dulu kan
kepercayaan emosional kalau pas
JT & YH: jamnya
B346-B353 shalat,
langsung
Dukungan shalat. Nah
emosional makin gede
JT & YH: ini dia makin
B551-B553 bandel. “ayok
shalat subuh”,
Dukungan “ah sendiri
emosional aja”. Dulu
JT & YH: kan jamaah
B557-B558 kan pahalanya
27 kali kan.
Ya sekarang
sendiri.
Shalatnya ya
cuma cek cek
cek, cepet
banget. Ya
udahlah aku
pikir nggak
masalah,
nanti yang
245
penting dia
tahu oh ini
waktunya
shalat, dia
harus shalat.
Masalah
bener atau
salah, ya saya
masih toleran.
Dulu kami
tungguin itu
seharian di
sekolah.
Sekarang bisa
kami lepas
sudah. Bisa
tahu jalan
kesini, ke
kantorku.
Iya takut
dulu,
ditunggunya
itu sampai
kelas 5 masih
ditungguin.
Kelas 6 sudah
bisa dilepas.
246
minggu kita
jalan “ayok
kita ke Mall”.
“Nggak,
capek. Capek
sekolah.”
Ya kasih
ungkapan-
ungkapan gitu
lah “wih
hebat”.
Dihargai lah.
248
3 Dukungan Memberikan Dukungan Mbah tu ada Iih sejauh ini Sekolahpun misalnya lagi
instrumental dukungan instrumental terapis dikasih aja kan sampai istirahat sudah
(berupa berupa materi JT & YH: kemenakan pang kaya kelas 4 atau 5 ada dijulungi
B56-B57 kami…
dukungan atau fasilitas yang inya pakai makanan oleh
terapis di
langsung, Dukungan Gatot di perlu lah, pendamping. mamanya,
seperti instrumental Harapan kaya HP ja beli
bantuan JT & YH: Bunda. Nah ada. Fasilitas minuman..
secara B59 itu kami kiau selama ini belinya
financial atau ke rumah. menurut pian, disangui
bantuan Dukungan S selalu mamanya duit
instrumental Iya. Habis itu
dalam difasilitasi sagan belanja.
JT & YH: langsung
mengerjakan B67-B69 lah?
tugas atau kami Yang inya Iya, makanan
membantu Dukungan sekolahkan. ketuju kaya pas istirahat.
pekerjaan instrumental handphone. Istirahat
tertentu) JT & YH: Jadi ya pertama,
B85-B88 akhirnya kita
yaa jadi mama istirahat
waktu itu kita
ambil jalan, abahnya kedua kan anu
Dukungan
instrumental kita kasih ke sampai umpat kantin
JT & YH: PAUD biar meulah ada kan inya,
B95-B100 berbaur sama terapi untuk umpat apa
orang kan. Ya anak-anak itu.. catering.
Dukungan akhirnya kita ABK karna
instrumental sekolahkan.
alasan tu
JT & YH:
karna S.
B144-B155 kita bisa
249
melangkah ke 2 tahun,
Dukungan depan. Nah sampai yang
instrumental akhirnya alternatif pijat
JT & YH: Langkah
segalaan tu
B160-B161 pertama ya
itu, kita dari halus,
Dukungan sekolahkan kan ke dokter
instrumental PAUD. dulu tu mbah
JT & YH: Terapi kita tu terapi yang
B164-B165 jalankan ya. disekolahan
Terapi di tu, hanyar
Dukungan rumah.
pijat. Pijat tu
instrumental
JT & YH: sampai
3 tahun itu ke
B169-170 terapis… wahinian jua.
Sekolah
Dukungan PAUD tapi
instrumental pindah
JT & YH: sekolahnya.
B172 Abis itu
dimasukkan
Dukungan ke TK… eh…
instrumental TK dulu pagi.
JT & YH: Jadi masih
B184-B190 satu
lingkungan
Dukungan TK Inklusi.
instrumental Sama kami
JT & YH: juga ada
250
B298-B299 tradisional
pijit.
Dukungan Pijit saraf.
instrumental
JT & YH: Ada diet.
B391-B396 Diet makan,
Dukungan diet apa.
instrumental Pokoknya
JT & YH: berbagai
B578 informasi dah
kita
Dukungan kumpulkan.
instrumental Susu di stop.
JT & YH: Susu sapi
B587-B589 Susu nggak
boleh, apa
Dukungan nggak boleh.
instrumental Dulu
JT & YH: orangnya
B711-B713 gemuk tuh.
Begitu nggak
Dukugan minum susu
instrumental lagi, dia
JT & YH: kurus. Nah
B729 begitu kita
stop itu,
Dukungan hiperaktifnya
instrumental mulai kurang.
YH: B15- Kurang ya?
251
B121-B123 terapis.
Muridnya
hampir 25 itu
di rumah itu.
Dukungan
Ada 30
instrumental
YH sekarang.
I3. JT & YH: 4 tahun dia
B191-B193 sudah mulai
bisa animasi
Dukungan itu kan. setiap
instrumental hari mainnya
JT dan YH
laptop.
I3. JT & YH:
B209-B210
Mau ditempat
Dukungan yang nggak
instrumental ada
W8. YH: B9 nyamuknya.
Nanti makan
Dukungan yang di
instrumental tempat yang
W8. YH: pakai AC, di
B25-B27 rumah makan.
Biasanya di
warung…
Mau makan
di tempat
yang nggak
ada
254
nyamuknya.
Artinya yang
tertutup.
Jadi laptop
biasanya lah,
hape. Itu aja
mainannya.
Laptop berapa
butir itu udah
dihancurnya.
Ya dipasangin
speedy. Ya
pokoknya
yang
keperluan
inya tu pang.
Nggak terapi
lagi. Paling
kalo pas libur
handak
ulangan baru
di masukkan
lagi terapi
255
untuk belajar
aja juga.
Kalau ada
terapis yang
kosong.
Pijit saraf
masih
seminggu
sekali lah.
Dulu waktu
lawan Bu
Rini waktu
masih ada
waktu kan S
tu diliburakan
dulu disini
handak ujian.
Nah
semingguan
tuh siapa
terapis yang
kosong.
Terapis yang
256
melajari akan,
tenyaman
kalo, mun
terapis kan
mengerti lah
kaya apa
supaya masuk
pelajarannya
Inya handak
homeschoolin
g jar, yang di
Gatot tu ada
kalo pun
Primagama.
Jadi sekelas
tu be enam
maksimal
orangnya,
kada guru
yang ke
rumah tapi
kita yang
kesana.
He eh, kalo di
257
Muhammadiy
ah ni wahini
lawan
catering tujuh
setengah an,
tapi mun kada
becatering
lima
setengah,
soalnya lawan
cicilan
perpisahan
supaya kada
melibuk
bayarnya,
bisa sejutaan
bayar mun
kada dicicil,
jadi tiap bulan
dicicil kada
terasa, aturan
tiga setengah
waktu kelas 5,
nih lima
setengah
tambah
catering tujuh
setengah.
Kalau home
258
schooling ku
takuni
semalam
delapan ratus
jar sebulan.
Iya kena
ngiau guru di
rumah gin
kawa.
Iya, ADHD
nya
betambah,
dulu kada tau
ada kan ada
susu 240 ml
yang ganal
dot nya, nah
itu 8 botol
sehari.
Makannya tu
pagi, kaya
tadi pas
istirahat
259
pertama,
mbah tu
istirahat
kedua yang
catering, kena
sore ya
pulang,
malam bulik
ke emon bisa
jua 5 kali
sehari.
Insyaallah.sud
ah mendaftar
di primagama
homescholing
Beberapa hari
habis itu aku
langsung
menghubungi
keponakan
yang
berprofesi
sebagai
terapis untuk
menerapi S di
rumah
260
Memberikan Dukungan Ke Banjar Dulu tu S ni Misalnya yaa Ee.. Iya dari kelas
dukungan instrumental Baru, muter dipijat lo, itu tadi me.. mendukung satu walaupun
berupa JT & YH: muter kita. dulu apa eee terapi aja ee apa ada guru
B105-107 Kemana aja. setiap.. ada
pekerjaan atau seminggu 2 salah satunya, pendamping
Pokoknya ada apatuh tuh
jasa orang urut, kah 3 kali, nah tu mama maksudnya.. orang tua nya
Dukungan
instrumental bisa. Itu lah… behalat hari, abahnya tu ee.. selalu
JT & YH: Ikhtiar jadi kaya rajin banar mendukung nungguin,
B336-B340 hehe… imbah ashar membawa dan setiap hari mamahnya sih
antri tuh, bisa terapi anu sidin tu ada yang stand by,
Dukungan Iya. Minta sampai sejam. belum lagi terus karna enggak
instrumental ulangin, dia. Maksudnya
Itu mama yang secara kerja kan,
JT & YH: Minta balik setiap hari
sama babeh tu anunya apa.. ada terus tuh kalau papah
B620-B625 lagi, lewat
jalan yang nganter? alternatif yang gimana? nya kerja, jadi
Dukungan bener. Kalau Iya, setelah pijat segalaan. Ada.. apa.. dia mamah nya
instrumental nggak, dia ulun sadari S kan terlambat ada aja di
JT & YH: nangis terus tuh terapi dari Hiih full datangnya sekolah nanti
B631-B641 itu. umur 2 tahun, dukungannya, jadi ngantar makan siang
Jadi dia kemuka
umur 7 tahun kasih gitu dateng.
Dukungan nangis kalau kelas, ada
hanyar sayangnya, terus jadinya
instrumental pian yang
melanggar… bepender, mau terapi, toh.
YH: B103-
B105 Iya jadi kita sampai 5 untuk Mamanya
balik lagi. tahunan tu dukungan atau
Dukungan Kita lewatin terus terusan anak ini untuk abahanya?
instrumental dulu, lewat Mamanya.
tiap hari. umpat terapi.
YH: B108- jalan yang Heehh ada,
B110 bener. masalah
261
langsung aja
kan mamanya
nunggui di
bawah.
Setiap hari
kayaitu
mamanya
lah?
Hiih setiap
hari.
Meluangkan Dukungan Iya semua Hiih selalu Kalau orang
waktu instrumental dijalanin. Jadi dibawa ikut tuanya S
menemani JT & YH: senin rabu jalan, pernah mereka punya
B120-124 jum’at tu aku
anak inya ketuju tempat terapi
terapi…
Senin rabu airport hampir sendiri di
Dukungan
instrumental jumat sabtu tu setiap minggu Malkon
YH: B92- pijit saraf. ke airport tuh Temon,
B94 Kalau dari yang makanya
sekolahnya, belum tuntung perkembanga
Dukungan dia tiap hari. sampai sudah nnya juga
instrumental Pagi. Sampai
tuntung haha. bagus,
siang.
JT dan YH yayasan apa
Sorenya itu...
I2. JT & YH: gitu.. lupa, itu
B166-B168 mbah tu mereka orang
dimasukkan tuanya juga
Dukungan ke al-jihad tu tipe yang
instrumental sangat
266
Kalau
terapisnya
ngajarin, kita
268
pelan-pelan
juga ambil
ilmunya. Jadi
yang penting
fungsi
kontrolnya.
Kalau S mau
apa, kita
turutin. Kelar.
Tapi kalau
kita tegas
nggak boleh,
nangis biar
aja. Ya
memang itu
nggak boleh.
Besoknya
pasti nggak
lagi.
setelah bisa
menerima
baru kami
mencari info
lebih jauh
tentang
autisme
269
Betakun jua
lawan kawan
yang beisi
anak autis,
lalu semangat
kami muncul
informasi penjelasan,
JT & YH: kada mau lagi
B487-B491 inya nukar
sampai
Dukungan sekarang.
informasi
JT & YH: Ada yang
B499-B506 kawannya
memarahi,
Dukungan kawannya gin
informasi kada marah
JT & YH: lawan inya
B601-B604 tapi nada
tinggi. Inya
Dukungan sarik jua,
informasi sarik lawan
JT & YH: yang
B688-B690 memarahi
pakai nada
Dukungan tinggi tu. Jadi
informasi dipadahi ay
YH: B10- kawanannya
B12 inya kada bisa
kalo nada
Dukungan suara tinggi.
informasi
YH Ya kayak
orang lain
I1. JT & YH:
juga, kalau
B247-B250
271
melanggar
Dukungan aturan. Tapi
informasi JT karena kita
dan 2 tetep ini
nggak boleh,
I2. JT & YH:
itu nggak
B129-B130 boleh, dia
mau keluar
Dukungan gitu, kita
informasi bilang ga
YH boleh, trus
I3. JT & YH: pas aku mau
B198-B200 keluar buang
sampah dia
marah besar.
Nggak boleh.
Dimarahinnya
kita, nangis
dia.
Bisa jua kaya
tanda-tanda
lalu lintas gitu
dilanggar
abahnya, oh
ngamuk dia di
mobil. Jadi ya
emang halus.
Jadi kita
harus
272
konsisten lah.
Apa yang kita
nggak boleh,
kita ya jangan
ngelanggar.
Padahal
sampah
haluus gitu
kan mau
dibuang kelur
mobil, marah
dia. Nggak
boleh tu pang
pokoknya.
Padahal kecil
aja
sampahnya,
kaya plastik
tutup botol
gitu gitu.
Nggak boleh
pokonya
buang sampah
sembarangan.
Tapi kita
ajarin, kalau
nggak bisa
dilewatin aja.
273
Nah sekarang
karna banyak
yang nggak
bisa, banyak
yang
dilewatinnya.
Sekarang kita
malah yang
nanyain, bisa
apa enggak.
Tapi kalau
aku ajarin,
bisa. Ini
soalnya ini.
Bisa dia
ngerjain. Tapi
kalau di
sekolah,
nggak tahu
dia. Mungkin
basicnya dia
masalah
tambahan
perkalian
masih manual
tangan. Nah
kalau di
rumah kan
274
kita tungguin.
Oh betul,
betul, betul.
Bisa
sebenernya
dia.
Tapi kalau
ada 5 soal,
aku tungguin,
bisa. Kalau
aku kan bisa
metode
matematikany
a anak anakku
aku bikin
mudah, gini
loh gini loh.
Bisa. Tapi
saya paham
betul karena
basicnya yang
tambah
kalinya yang
kurang bagus.
Jadi kada
kami tuntut
jua, mengalir
aja…
275
Mengalir aja
inya. Artinya
nanti mana
yang kita
explore, mana
yang dia bisa.
Dulu kan ada
buku yang
sempet ditarik
karena ada
pornografi,
wuh dulu dia
explore. Kan
biasanya
berita kayak
gitu linknya
kemana mana
kan. Itu nggak
boleh itu.
Diberikan
pehaman lah.
Iya, diberi
penjelasan
nanti dia
ngerti kalau
kada jelas,
lihati
digoogle jar
276
kita.
Soalnya inya
tuh dari situ
kena betakun
pulang.
Hiih belajar
ay sambil
dilajari jua,
yaa malam
tadi tu
abahnya yang
melajari
akhirnya,
sekarang
kalau
matematika
abahnya yang
melajari kalo
aku pelajaran
yang lainnya
aja
277
URAIAN
NO TEMA INDIKATOR SUB TEMA
SUBJEK
1 Manfaat dukungan Manfaat Manfaat Eee sebelumnya tu inya kaya kada mau disentuh tu nah Ya
sosial dukungan dukungan ai, jadi pas kita paraki tu bejauh inya jadi kami anu terus tu
emosional emosional nah dibiasakan sampai inya mau, supaya ada kedekatan tu
dengan nah
dengan
memberikan Oh inggih, supaya ada kedekatan Bu lah
memberikan kasih sayang Hiih, biasanya kada mau lalu di peluk tu, model anti banar tu
kasih sayang W9. YH: nah, sampai mau akhirnya kan
B14-B19
Manfaat Manfaat Supaya tahu kaya apa pelajarannya, supaya kawa meumpati
dukungan dukungan tu nah, supaya kami kada ketinggalan kan hehe kada
emosional emosional ketinggalan pelajaran inya tu nah, soalnya mun kada ditakuni
dengan dengan inya kada pernah bepadah, mun kada kita yang aktif, lawan
memberikan memberikan jua supaya aman kaya itu nah kada terjadi apa-apa ke inya
perhatian dan perhatian dan makanya diawasi
kepedulian kepedulian
W9. YH:
B24-B29
Manfaat Manfaat Nah itu kemajuan banar pang
dukungan dukungan Inggih
sosial dengan sosial dengan Manfaatnya tu, terapi gasan aku pang istilahnya soalnya aku
memberikan memberikan ni khawatir tarus rancak tu
kepercayaan kepercayaan Inggih, jadi supaya pian kada khawatir jua Bu lah
YH. YH: Eeh, jadi S nya bisa mandiri biarpun parak kan jadi aku kada
B33-B39 telalu cemas banar tu nah
278
2 Manfaat dukungan Manfaat Manfaat Supaya merasa dihargaikan usahanya tu nah, paling model
penghargaan dukungan dukungan dipuji aja gen himung dah inya hehe
penghargaan penghargaan
dengan dengan
memberikan memberikan
pujian atau pujian atau
tindakan tindakan
YH. YH:
B43-B44
3 Manfaat dukungan Manfaat Manfaat Eeh, memang passionnya disitu kan keperluannya jua jadi
instrumental dukungan dukungan disediakan ai, dulu pernah jua ku arah kan ke musik tapi
instrumental instrumental kada anu jua inya kada mau, kada tertarik.. dari halusnya tu
dengan dengan tertariknya lawan itu pang, lawan laptop kaya gadget kaya
memberikan memberikan itu nah hehe
materi atau materi atau Oh inggih, jadi kaya searching-searching kaya itu Bu lah?
fasilitas fasilitas Heeh, kaya ketuju mengambar-gambar di laptop tu, belajar
W9. YH: sorang kan inya tu kada suah dilajari, tahu sorang inya
B49-B57 caranya hehe
Manfaat Manfaat Manfaatnya kami berbagi juga kan, artinya kami kada
dukungan dukungan sendiri mengalami kan
instrumental instrumental Inggih
dengan dengan Jadi kawa menularkan pengalaman kan lawan orang tua yang
memberikan memberikan terapi wadah kami tu kan, kan banyak jua yang putus asa
bantuan bantuan kaya itu tu, jadi sambil ai sambil dikisah akan mun dudukan
pekerjaan atau pekerjaan tu
jasa atau jasa Inggih
W9. YH: Jadi, kada semudah membalikkan telapak tangan jar kami
B64-B83 tahunan, prosesnya tu panjang banar hehe
Inggih, sampai akhirnya S bisa kaya sekarang Bu lah
279
autisme
W9. YH:
B109-B111
Manfaat Manfaat Yaa supaya inya tahu ai kaya itu nah, karna kadang jua mun
dukungan dukungan inya kada tahu inya bisa mencari sorang di google jadi kaya
informasi informasi tetahu inya tu hehe
dengan dengan
memberi tahu memberi
informasi yang tahu
dibutuhkan informasi
anak yang
dibutuhkan
anak
W9. YH:
B115-B117
281
Flayer