Anda di halaman 1dari 6

INISIASI 7.

ANALISIS JARINGAN KERJA (PERT DAN CPM)

Sehubungan dengan efisiensi kerja dan efektifitas pelaksanaan suatu proyek, maka
digunakan suatu cara yaitu dengan PERT dan CPM. Kedua model ini pada dasarnya
merupakan metode yang berorientasi waktu, dalam arti keduanya akan berakhir dengan
penjadwalan waktu. Walaupun PERT dan CPM dikembangkan secara terpisah, namun pada
dasarnya sama. Kedua teknik tersebut disebut teknik penjadwalan ulang yang terdiri dari
tiga tahapan : perencanaan, penjadwalan dan pengawasan.
Tahapan perencanaan dimulai dengan memecah / menguraikan proyek menjadi kegiatan-
kegiatan (activities). Kemudian dibentuk suatu jaringan kerja yang digambarkan dalam
kumpulan anak panah. Dengan diagram kerja ini, dapat diketahui keseluruhan proyek dan
kapan proyek tersebut dapat diselesaikan.
Analisa jaringan kerja (network) ini secara umum sangat menolong dalam :
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan
efisien
3. mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia
4. Scheduling ulangan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-
keterlambatan
5. menentukan ”trade off” (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya
6. menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu

Bagaimana pembentukan diagram jaringan kerja ?


Diagram anak panah menggambarkan keterkaitan antara kegiatan atau aktivitas proyek.
Suatu anak panah biasanya dipergunakan untuk mewakili suatu kegiatan dengan ujungnya
menunjukkan arah kemajuan dalam proyek. Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan
yang terjadi sebelumnya ditunjukkan oleh adanya kejadian (event). Yang dimaksud kejadian
adalah saat yang menggambarkan permulaan atau pengakhiran suatu kegiatan (activity),
sedangkan kegiatan merupakan elemen pekerjaan yang memerlukan waktu. Setiap kegiatan
digambarkan sebagai anak panah, pangkal anak panah sebagai awal dan ujungnya sebagai
akhir suatu kejadian. Perhatikan gambar berikut :

1 1 i j
5
A atau A
6

Artinya :
Kegiatan dimulai dari kejadian 15 atau I dan berakhir dengan kejadian 16 atau j. Untuk
selanjutnya kejadian A ditulis kegiatan A(15,16) atau kegiatan A (ij), artinya dimulai pada titik
I dan berakhir pada titik j.
A B
1 2 3

Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A sudah selesai.


2
A
3 4
C
1
B

Kegiatan C baru bisa dikerjakan kalau A dan B sudah selesai

B 3

A
1 2
C 4

B dan C baru bisa dimulai kalau A sudah selesai

Perhatikan aturan-aturan berikut :


Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu anak panah saja di dalam jaringan kerja
Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal dan ujung anak panah yang sama.
Perhatukan gambar berikut :
A

1 2
B

Gambar diatas tidak boleh dilakukan, dan harus diatasi dengan menggunakan dummy, anak
panah terputus/kegiatan semu, sehingga menjadi seperti gambar berikut :

A D

1 3
B
Perhatikan contoh berikut :
Suatu proyek terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut !

No. Kegiatan Waktu (minggu)

1. (1,2) 3

2. (2,3) 3

3. (2,4) 2

4. (3,4) 0 (dummy)

5. (3,5) 3

6. (3,6) 2

7. (4,5) 7

8. (4,6) 5

9. (5,6) 6

Rangkaian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

2 7 5
5 6
1 2

3 6
3

3 3 2
Perhatikan bahwa tergapat 6 jalur yang dapat dilalui untuk menyelesaikan proyek tersebut
yaitu :
1. (1,2),(2,4),(4,6) = 3+2+5 = 10
2. (1,2),(2,4),(4,5),(5,6) = 3+2+7+6 = 18
3. (1,2),(2,3),(3,4),(4,6) = 3+3+0+5 = 11
4. (1,2),(2,3),(3,4),(4,5),(5,6) = 3+3+0+7+6 = 19
5. (1,2),(2,3),(3,5),(5,6) = 3+3+3+6 = 15
6. (1,2),(2,3),(3,6) = 3+3+2 = 8

Dari keenam jalur tersebut, maka jalur yang terpanjang adalah jalur nomor 4 (pada gambar
berpanah tebal) dengan waktu total penyelesaian adalah 19.
Artinya proyek tersebut dapat diselesaikan selama 19 minggu
Contoh lain:

Representasi Node

a = nomor node

b = ES (Early Start)

Mencari mulai dari titik start.

Ambil yang terbesar dari aktivitas yang masuk

c = LS (Latest Start)

Mencari mulai dari titik finish

Ambil yang terkecil dari aktivitas yang keluar

Representasi Aktivitas

Kegiatan D :
 Kegiatan D dimulai paling cepat (E.S) hari ke 4.

 Kegiatan D dimulai paling lambat (L.S) hari ke 18.

 Ada waktu sisa 18 – 4 hari = 14 hari.

 Kegiatan D selesai paling cepat (E.F) hari ke 19.

 Kegiatan D selesai paling lambat (L.F) hari ke 33.

Diagram PERT

1. Mencari ES dan EF tiap aktivitas. Dimulai dari node start dengan ES = 0. Jika terdapat lebih dari
1 panah aktivitas masuk (warna hijau), maka dipilih yang terbesar.
1. Pada node 0, ES = 0. Durasi aktivitas A = 4. Maka pada node 1, EF = 0 + 4 = 4.
2. Pada node 0, ES = 0. Durasi aktivitas B = 8. Maka pada node 2, EF = 0 + 8 = 8.
3. Pada node 0, ES = 0. Durasi aktivitas C = 7. Maka pada node 3, EF = 0 + 7 = 7.
4. Pada node 1, ES = 4. Durasi aktivitas D = 15. Masuk ke node 4, EF = 4 + 15 = 19. Tetapi ada
node 2, ES = 8. Durasi aktivitas E = 6. Masuk ke node 4, EF = 8 + 6 = 14. Maka dipilih yang
paling besar, node 4, EF = 19.
5. Pada node 2, ES = 8. Durasi aktivitas F = 12. Pada node 5, EF = 8 + 12 = 20.
6. Pada node 3, ES = 7. Durasi aktivitas G = 9. Masuk ke node 6, EF = 7 + 9 = 16. Tetapi ada
node 5, ES = 20. Durasi dummy L = 0. Masuk ke node 6 = 20 + 0 = 20. Maka dipilih yang
paling besar, node 6, EF = 20.
7. Pada node 6, ES = 20. Durasi aktivitas H = 11. Pada node 7, EF = 20 + 11 = 31.
8. Pada node 4, ES = 19. Durasi aktivitas I = 3. Node 8, EF = 19 + 3 = 22. Pada node 5, ES =
20. Durasi aktivitas J = 10. Node 8, EF = 20 + 10 = 30. Pada node 7, ES = 31. Durasi aktivitas
K = 5. Node 8, EF = 31 + 5 = 36. Dipilih yang terbesar antara (20, 30, 36). Sehingga Node 8,
EF = 36.

1. Mencari LS dan LF tiap aktivitas. Dimulai dari node 8 (finish) dimana LF = EF = 36. Jika terdapat
lebih dari 1 panah keluar maka dipilih yang terkecil.
1. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas I = 3. Pada node 4, LS = 36 – 3 = 33.
2. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas K = 5. Pada node 7, LS = 36 – 5 = 31.
3. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas H = 11. Pada node 6, LS = 31 – 11 = 20.
4. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas J = 10. Pada node 6, LF = 20, durasi aktivitas dummy L
= 0. Maka dipilih yang terkecil antara (36 – 10 = 26) dan (20 – 0 = 20). Sehingga pada  node
5, LS = 20.
5. Pada node 4, LF = 33, durasi aktivitas D = 15. Pada node 1, LS = 33 – 15 = 18.
6. Pada node 4, LF = 33, durasi aktivitas E = 6. Pada node 5, LF = 20, durasi aktivitas F = 12.
Maka dipilih yang terkecil antara (33 – 6 = 27) dan (20 – 12 = 8). Sehingga pada node 2, LS
= 8.
7. Pada node 6, LF = 20, durasi aktivitas G = 9. Pada node 3, LS = 20 – 9 = 11.
8. Pada node 1, LF = 18, durasi aktivitas A = 4. Pada node 2, LF = 8, durasi aktivitas B = 8. Pada
node 3, LF = 11, durasi aktivitas C = 7. Maka dipilih yang terkecil antara (18 – 4 = 14), (8 – 8
= 0) dan (11 – 7 = 4). Sehingga pada node 0, LS = 0.

Critical Path

Langkah-langkah

1. Dimulai dari node start sampai berakhir di node finish. Mencari aktivitas yang tidak
memungkinkan adanya keterlambatan pengerjaan. Dimana selisih EF – ES = durasi dan selisih
LF – LS = durasi.
2. Maka jalur kritis atau critical path dari proyek diatas adalah B – F – L – H – K (garis merah).

Anda mungkin juga menyukai