Anda di halaman 1dari 126

STRATEGI PEMASARAN BREAK CAFE SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun oleh :

Angga Aji Nursahid

NIM B.111.15.0035

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2019
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid

Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : STRATEGI PEMASARAN BREAK CAFE

SEMARANG

Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM.

Semarang, Februari 2019

Dosen Pembimbing

(Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM)

ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid

Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : STRATEGI PEMASARAN BREAK CAFE

SEMARANG

Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM.

Semarang, Februari 2019

Dosen Pembimbing

(Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM)

iii
PENGESAHAN KELULUSAN MAHASISWA

Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid

Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang

Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM

Telah dinyatakan lulus ujian

Pada tanggal 20 Februari 2019

Susunan Dewan Penguji

Penguji 1

Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM (…………………….………)

Penguji II

Dr. Dra. Endang Rusdianti, MM (…………………….………)

Penguji III

Dr. Drs.Djoko Santoso, MSi (…………………….………)

iv
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI

Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid

Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang

Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM

Telah dinyatakan lulus ujian

Pada tanggal 20 Februari 2019

Susunan Dewan Penguji

Penguji 1

Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM (…………………….………)

Penguji II

Dr. Dra. Endang Rusdianti, MM (…………………….………)

Penguji III

Dr. Drs.Djoko Santoso, MSi (…………………….………)

v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Angga Aji Nursahid, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul:“ Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang”, adalah hasil
tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam
skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di


atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.

Semarang, Februari 2019

Yang membuat pernyataan,

(Angga Aji Nursahid)

NIM: B.111.15.0035

vi
ABSTRACT

The purpose of this research was to determine marketing strategies in


coffee shop business named Break Cafe Semarang by SWOT analysis. In
determining the marketing strategy, the researcher found about the strengths,
weaknesses, opportunities and threats.
The design used the research is descriptive qualitative. The subject of this
research was the operational manager, employees and consumers. The sample of
this research was the manager, employees and consumers in Semarang and the
quantity of the sample was five people. The sampling techniques used in this
research was purposive sampling. The research instrument was done by depth
interview, observation and documentation. Data analysis was used with the
reduction of the data, the presentation of data, and the conclusion.
The results showed that the strenght are the strategic location, the
superior quality of products, the product variety, the affordable prices, and the
friendly service. While, the weakness are some of the employees coming late and
the lack of promotion. On the other hand, the opportunities of the cafe are the
rising of consumer demand, the vast market opportunities,the marketing
improvement through digital marketing, and the product quality recognized by the
consumer. The threats are the same competitors namely, the margin to
competitors prices, and the new competitor. Further, the strategies that can be
applied are opening new branches, intensifying promotion on the market,
maintaining the quality of products offered, leveraging digital marketing as a
means to conduct promotions, and providing facilities in the form of small mosque
and a non-smoking area so that consumers feel comfortable and easy in worship.

Keywords: marketing strategy, opportunity, strenght, threat, weakness.

vii
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menentukan strategi pemasaran usaha coffee


shop yang bernama Break Cafe Semarang melalui analisis SWOT. Dalam
menentukan strategi pemasaran perlu diketahui dari kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman.
Desain yang digunakan Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah manajer perusahaan, karyawan dan konsumen. Sampel
penelitian ini adalah manajer, karyawan dan konsumen di Break Cafe Semarang
dengan jumlah lima orang.Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah purposive sampling. Instrumen penelitian dilakukan dengan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kekuatan antara lain yaitu
lokasi yang strategis, produk berkualitas unggulan, produk beragam, harga yang
terjangkau, dan pelayanan yang ramah. Sedangkan kelemahannya karyawan
datang terlambat, dan minimnya pemasaran. Pada peluang yang dimiliki
meningkatnya permintaan konsumen, peluang pasar yang luas, meningkatkan
pemasaran melalui digital marketing, dan kualitas produk diakui konsumen.
Ancaman yang dihadapi yaitu adanya pesaing yang sama, pesaing memberikan
harga miring, dan mulai tumbuh pesaing yang baru. Strategi yang dapat
diterapkan yaitu dengan membuka cabang baru, mengintensifkan promosi pada
pasar, menjaga kualitas produk yang ditawarkan, memanfaatkan digital marketing
sebagai sarana untuk melakukan promosi, dan memberikan fasilitas berupa
musholla dan non-smoking area agar konsumen merasa nyaman dan mudah dalam
beribadah.

Kata Kunci : ancaman, kekuatan, kelemahan, kesempatan, strategi pemasaran.

viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Perbedaan orang bodoh dan jenius adalah orang jenius punya batasnya.
Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu akan
kegagalan.
Aku tak gagal dalam ujian. Aku hanya telah menemukan 100 cara yang salah.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini adalah sebagian dari tugas yang telah saya selesaikan , kupersembahkan
skripsi ini kepada:

Ayah dan ibuku yang selalu mendukung dan memotivasiku selama ini.

Saudara, Teman, sahabat dan amggota tim pendukung yang selalu menemaniku
dalam pembuatan skripsi ini.

Universitas Semarang merupakan almamaterku.

Break Cafe Semarang merupakan tempat yang menyediakan sarana pembuatan


skripsi.

Terima kasih untuk kalian semua, dengan dukungan kalian akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program
strata satu pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Penulis menyadari
terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
saran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Andy Kridasusila, SE, MM, selaku Rektor Universitas Semarang.


2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, Msi, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
3. Bapak Teguh Ariefiantoro, SE, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
4. Bapak Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM selaku dosen pembimbing atas waktu,
perhatian, saran, dan segala bimbingannya selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak Edy Mulyantomo, SE, MM selaku dosen wali atas bimbingan yang
telah diberikan.
6. Segenap dosen dan staf Fakultas Ekonomi untuk ilmu bermanfaat yang telah
diajarkan.
7. Bapak, Ibu, Adik, Nenek, Tante serta seluruh keluarga besarku yang telah
memberi dukungan, perhatian, dan doa sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Yesa, Lina, Lenny, Dewi, Anisa, Ma’arif, Rikza, Dicky, Hendro, Yufelin,
Fajar, Sulis atas saran, dukungan, dan doa yang telah diberikan selama
penulisan skripsi serta kebersamaannya selama kuliah.

x
9. Yasmin yang selalu mendoakan, menyayangi dan memberikan dukungan
sebesar-besarya. Terimakasih.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan pada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka, penuls
mohon maaf apabila ada kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Februari 2019

Penulis,

Angga Aji Nursahid

NIM. B.111.15.0035

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ......................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN MAHASISWA .................................v

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................................vi

ABSTRACT .................................................................................................................vii

ABSTRAK .................................................................................................................viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................ix

KATA PENGANTAR ...............................................................................................x

DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..xvii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………xviii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

xii
1.1 Latar Belakang .........................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................7

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................10

2.1 Landasan Teori .........................................................................................10

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran ....................................................10

2.1.2 Analisis SWOT............................................................................20

2.1.3 Matriks SWOT ............................................................................24

2.1.4 Manfaat Analisis SWOT .............................................................27

2.2 Telaah Penelitian Sebelum .......................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................31

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................31

3.2 Setting Penelitian .....................................................................................32

3.3 Pemilihan Informan ..................................................................................32

3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................34

3.4.1 Wawancara mendalam ( in depth interview )...............................34

3.4.2 Observasi ......................................................................................35

3.4.3 Arsip / Data Sekunder ..................................................................36

3.4.4 Alat-alat Penunjang ......................................................................36

3.5 Kredibilitas Data Penelitian ......................................................................37

xiii
3.5.1 Triangulation ...............................................................................37

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................40

4.1 Deskripsi Data ..........................................................................................40

4.1.1 Gambaran Umum Break Cafe Semarang ........................................40

4.1.2 Lokasi Break Cafe Semarang ..........................................................41

4.1.3 Struktur Organisasi .........................................................................42

4.1.4 Karyawan dan Pengunjung Break Cafe Semarang .........................43

4.2 Profil Informan .........................................................................................44

4.3 Hasil Temuan ...........................................................................................50

4.3.1 Hasil Wawancara ............................................................................50

4.3.1.1 Kekuatan (Strenght) Break Cafe Semarang ..............................50

4.3.1.2 Kelemahan (Weakness) Break Cafe Semarang .........................53

4.3.1.3 Peluang (Opportunities) Break Cafe Semarang ........................55

4.3.1.4 Ancaman (Threat) Break Cafe Semarang .................................57

4.3.2 Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang Berdasarkan Analisis

Matriks SWOT .........................................................................................60

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................62

4.4.1 Analisis Kekuatan (Strenght) ..........................................................62

4.4.2 Analisis Kelemahan (Weakness) .....................................................64

4.4.3 Analisa Peluang (Opportunity) .......................................................66

xiv
4.4.4 Analisa Ancaman (Threat) ..............................................................67

4.5 Strategi Pemasaran yang Dapat Diterapkan oleh

Break Cafe Semarang .....................................................................................69

BAB V SARAN DAN SIMPULAN ..........................................................................74

5.1 Kesimpulan ..............................................................................................74

5.2 Saran .........................................................................................................75

5.3 Agenda Penelitian Selanjutnya ................................................................75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendapatan Omset Bulan Januari-Desember Tahun 2017 (BREAK


CAFE SEMARANG). ........................................................................5
Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT ......................................................................27
Tabel 3.1 Data Informan .....................................................................................34
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Strenght...............................................................................................50
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Weakness ............................................................................................53
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Opportunity.........................................................................................56
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Threat .................................................................................................58
Tabel 4.5 Matriks SWOT Break Cafe Semarang ................................................61

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pemilik Break Cafe Semarang ............................................................45

Gambar 4.2 Manajer Break Café ............................................................................46

Gambar 4.3 Pelayan Cafe Break Semarang ............................................................47

Gambar 4.4 Koki Break Café ..................................................................................48

Gambar 4.5 Pengunjung Kafe 1 ..............................................................................49

Gambar 4.6 Pengunjung Kafe 2 ..............................................................................49

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 2 HASIL WAWANCARA

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan

bisnis untuk mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang

telah ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tidak boleh dilewatkan

oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha. Seorang pengusaha baik

pengusaha muda ataupun pengusaha yang sudah lama berkecimpung dalam dunia

bisnis ketika ia akan memanfaatkan peluang usaha yang ada pada waktu tertentu

seorang pengusaha itu harus memiliki sikap dan mental yang percaya diri. Perlu

pemikiran yang matang bagi seorang mengusaha agar usahanya dapat berjalan

dengan tetap sasaran. Dalam menilai sebuah peluang usaha, apakah cocok dengan

keadaan kita atau tidak, tentu kita harus memperhatikan faktor internal dan juga

eksternal.

Faktor internal ini bersumber dari individu itu sendiri misalnya bakat dan

minat yang dimiliki oleh seseorang. Ketika memanfaatkan peluang usaha maka

harus memperhatikan faktor internal yang dimiliki. Apakah pelaku usaha

memiliki bakat dan minat untuk menjalankan kegiatan usaha yang telah dipilih.

Disisi lain, faktor eksternal ini datang dari luar diri misalnya lingkungan sekitar.

Ketika akan memanfaatkan peluang usaha maka pelaku usaha harus memiliki

daya analisa yang tinggi dalam memanfaatkan peluang usaha. Seorang pengusaha

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan

bisnis untuk mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang

telah ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tidak boleh dilewatkan

oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha. Seorang pengusaha baik

pengusaha muda ataupun pengusaha yang sudah lama berkecimpung dalam dunia

bisnis ketika ia akan memanfaatkan peluang usaha yang ada pada waktu tertentu

seorang pengusaha itu harus memiliki sikap dan mental yang percaya diri. Perlu

pemikiran yang matang bagi seorang mengusaha agar usahanya dapat berjalan

dengan tetap sasaran. Dalam menilai sebuah peluang usaha, apakah cocok dengan

keadaan kita atau tidak, tentu kita harus memperhatikan faktor internal dan juga

eksternal.

Faktor internal ini bersumber dari individu itu sendiri misalnya bakat dan

minat yang dimiliki oleh seseorang. Ketika memanfaatkan peluang usaha maka

harus memperhatikan faktor internal yang dimiliki. Apakah pelaku usaha

memiliki bakat dan minat untuk menjalankan kegiatan usaha yang telah dipilih.

Disisi lain, faktor eksternal ini datang dari luar diri misalnya lingkungan sekitar.

Ketika akan memanfaatkan peluang usaha maka pelaku usaha harus memiliki

daya analisa yang tinggi dalam memanfaatkan peluang usaha. Seorang pengusaha

1
yang cerdas adalah ia mampu melakukan inovasi dan kreativitas untuk kegiatan

usahanya.

Jika kita melihat peluang bisnis yang ada pada tahun-tahun ini memang masih

dapat dikatakan peluang usaha yang masih sangat terbuka lebar. Mungkin ada

sebagian dari pelaku usaha yang ingin memanfaatkan peluang ini. Pada dasarnya

kegiatan usaha yang menguntungkan adalah berdasarkan atas peluang yang besar,

artinya jika usaha tidak mempunyai peluang yang besar, dengan sendirinya usaha

atau bisnis tersebut akan menjadi sia-sia. Hal tersebut terjadi karena potensi pasar

nya tidak terlalu besar. Seorang pengusaha yang akan menjalankan kegiatan usaha

maka ia harus pandai dalam menganalisa peluang pasar. Peluang pasar merupakan

suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara

menguntungkan. Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang

wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya

dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun

sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Sebelum memulai kegiatan

usaha yang akan dijalankan ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan contohnya:

Jenis usaha, Jenis produk, Target konsumen, Lingkungan, Legalitas, Beresiko

kecil, Modal.

Dari dorongan faktor tersebut,salah satu peluang usaha yang berkembang

sangat pesat disemarang yaitu bisnis kuliner. Salah satu jenis restoran yang

berkembang adalah jenis Coffee shop atau warung kopi. Perubahan gaya hidup

masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, yang cenderung konsumtif dan

menyenangi produk instan mengakibatkan bertambahnya jumlah pengusaha yang

2
menciptakan produk instan atau praktis guna memenuhi keinginan konsumen.

Meningkatnya konsumsi kopi dan perubahan gaya hidup masyarakat

menyebabkan mulai berkembangnya industri Coffee shop di Indonesia.

Perkembangan warung kopi modern ini dapat terlihat di pusat-pusat perkotaan

karena penduduk perkotaan memiliki sikap konsumtif yang lebih tinggi

dibandingkan dengan penduduk pedesaan (Ivan Stenley, 2009).

Pada saat ini bisnis café coffee sudah banyak ditemui diberbagai daerah, oleh

karena itu dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat dan kondisi

sosisal yang terus berubah, menuntut setiap pemilik usaha café coffee selalu

tanggap dan menyesuaikan diri dalam menghadapi persaingan. Mereka saling

bersaing untuk menjadi yang terbaik, mereka berusaha memberikan pelayanan

yang terbaik agar selalu mendapatkan kepercayaan konsumen dan selalu

menghasilkan produk yang sesuai selera dan kebutuhan konsumen serta dengan

kualitas yang terbaik.

Dewasa ini usaha yang bergerak dalam bentuk café khususnya yang

menyediakan Coffee berkembang sangat marak di kota Semarang. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah coffee shop yang terus bertambah, baik dalam skala kecil

(depot), maupun skala besar (cafe). Bahkan sering kali dijumpai dalam satu lokasi

yang berdekatan, terdapat dua atau lebih café dengan skala usaha yang sama

besar, dengan daftar menu yang kurang lebih sama, misalnya Anak Panah Kopi

Antarakata, Above dan Break Cafe dalam wilayah sekitar kecamatan Banyumanik

Akibatnya terjadi persaingan usaha antar café yang ketat, karena masyarakat

3
sebagai konsumen mempunyai pilihan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan

akan penyediaan dan pelayanan coffee.

Dengan adanya situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat antar cafe,

pemilik/ pengelola usaha tidak saja harus mampu menjual produk dan jasanya,

tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk memasarkan usahanya, sehingga

jumlah konsumen tidak menurun tetapi semakin meningkat. Pemilik/pengelola

café harus dapat memahami selera dan perilaku masyarakat yang menjadi

konsumen, selain itu mengetahui situasi dan kondisi internal perusahaannya,

sehingga dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk tetap

mempertahankan tingkat permintaan konsumen pada tingkat yang dapat

memaksimalkan keuntungan.

Break Cafe merupakan kedai kopi yang didirikan oleh Ibu Siti Halimah

sebagai pemilik sekaligus pengelola. Berdasarkan wawancara kepada pemilik dan

pengamatan, usaha ini didirikan pada tanggal 30 juni 2016 di JL.Klenteng sari III

No.5 Pedalangan Banyumanik Semarang. Kedai Kopi ini buka setiap hari senin

sampai dengan hari sabtu, mulai dari pukul 11.00 WIB dan tutup pada pukul

23.00 WIB. Setiap minggunya, intensitas konsumen yang berkunjung ke Break

Cafe ramai. Pengunjung sebagian besar merupakan remaja dan mahasiswa. Selain

remaja dan mahasiswa ada pula pekerja dan orang dewasa yang sudah mempunyai

keluarga. Break Cafe sendiri juga mempunyai tantangan dibisnsi ini. Kendala

yang pertama banyakanya pesaing di wilayah usaha seperti Antara Kata, Anak

Panah, Jendela Coffee, Syndicate Coffee Shop dan lainnya. Kendala yang kedua

letak wilayah yang kurang strategis. Dan kendala yang ketiga loyalitas

4
pelanggan,untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan strategi pemasaran yang

sesuai guna mempertahankan bisnis yang ada.

Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian Strategi Pemasaran adalah logika

pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan memperoleh

keuntungan dari hubungannya dengan konsumen Kotler dan Amstrong (2008:45).

Sedangkan menurut Wibiono dalam Le, Oroh dan Moniharapon (2015:651).

Mendefinisikan bahwa strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang

mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan

dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Dengan kata lain strategi pemasaran

adalah strategi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis

dengan memperhatikan hubungan usaha dengan konsumenya. Jadi semua pelaku

usaha harus mempunyai strategi pemasaran yang baik guna bertahan dalam

sebuah bisnis. Penulis mengambil strategi pemasaran pada Coffee shop sebagai

data karena ingin mengetahui cara -cara pemilik Break Cafe untuk tetap bersaing

dan bertahan di bisnins kuliner. Selain itu strategi pemasaran dapat digunakan

untuk menganalisa kelebihan kekurangan peluang dan solusi dari setiap masalah

pemasaran. Break Cafe memiliki tingkat penjualan naik-turun disetiap

bulanya,terlihat jelas dalam grafik yang ditampilkan mulai dari bulan Januari

2017 sampai dengan Desember 2017. Penurunan yang dialami Coffe Break

dibulan Februari dan Juni cukup tidak signifikan pendapatan omset yang

diperoleh cukup rendah.

5
Pendapatan Omset Bulan Januari-Desember Tahun 2017
(BREAK CAFE SEMARANG)

PERSENTASE MARGIN
BULAN OMSET
%
JANUARI Rp 23.722.000,00 12% -
FEBRUARI Rp 20.525.000,00 14% Naik 2%
MARET Rp 24.558.000,00 11% Turun 3%
APRIL Rp 23.139.000,00 12% Naik 1%
MEI Rp 21.765.000,00 13% Naik 1%
JUNI Rp 21.761.000,00 13% -
JULI Rp 23.296.000,00 12% Turun 1%
AGUSTUS Rp 24.705.000,00 11% Turun 1%
SEPTEMBER Rp 23.481.000,00 12% Naik 1%
OKTOBER Rp 23.315.000,00 12% -
NOVEMBER Rp 24.256.000,00 12% -
DESEMBER Rp 25.084.000,00 11% Turun 1%
TOTAL Rp.279.607.000,00 100%
RATA-RATA Rp.23.300.583,000 12%

OMSET
Rp30,000,000.00
Rp25,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp5,000,000.00
Rp0.00

OMSET

Sumber: BREAK CAFE SEMARANG

Dari data diatas dapat dilihat bahwa omset tertinggi dari Break Cafe Semarang,

terdapat pada bulan Desember dengan jumlah sebesar Rp.25.084.000,00.

Sedangkan untuk omset terendah terdapat dibulan Februari sebesar

6
Rp.20.525.000,00. Total omset pada tahun 2017 sebesar Rp.279.607.000,00. Dan

untuk rata-rata perbulan pada 2017 yaitu Rp.23.300.583,000. Omset pada Break

Cafe cenderung Fluktuatif berkisar antara 11%-14% untuk kenaikan maupun

penurunan perbulanya, atau dengan kata lain omset akan mengalami kenaikan

atauapun penurunan sebanyak 1%-3%. Jadi dapat dikatakn peluang usaha Coffe

Shop memiliki omset yang stabil dan rendah resiko. Dalam situasi persaingan

bisnis antar wirausaha dibidang kuliner, tidak dipungkiri lagi persaingan semakin

ketat seperti yang terjadi saat ini terlebih lagi dalam usaha bidang kuliner

dibuktikan dengan menjamunya cafe dan tempat makan yang ada di Semarang

khususnya didaerah Tembalang tentunya pihak-pihak yang bersaing akan selalu

berusaha untuk dapat menjadi yang lebih unggul dengan selalu memberikan

pelayanan terbaik dan fasilitias yang memadai bagi pengunjung.

Strategi Pemasaran yang sangat dituju pemilik kafe adalah kalangan

mahasiswa dan mahasiswi yang berdomisili atau yang berada didaerah

Tembalang, Semarang. Berdasarkan grafik yang tersedia diatas menunjukan

bahwa Break Cafe mengalami fluktuatif kondisi yang naik-turun disetiap bulanya

pada tahun 2017. Kondisi Pendapatan omset Break Cafe di bulan Februari dan

Juli mengalami penuruan yang cukup rendah dikarenakan di bulan tersebut

sebagian mahasiswa dan mahasiswi banyak yang sedang menikmati liburan

panjang atau liburan semesteran disetiap 6 bulan sekali di masa perkuliahan.

Maka dari itu tidak heran jika di bulan-bulan tersebut Break Cafe selalu

mengalami penurunan pendapatan omset disetiap bulanya.

7
Dari grafik diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa disetiap bulan rata-rata

semua kafe yang berada di Tembalang, Semarang pasti mengalami fase penurunan

pendapatan omset perbulannya. Berdasarkan alasan terebut diatas maka penulis

mengadakan penilitian dengan judul “Strategi Pemasaran Break Cafe

Semarang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka dalam

penilitian perumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah Strategi Pemasaran

yang diterapkan pada Break Cafe Semarang ?”

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan dari penilitian yang dilakukan adalah untuk menganalisa Strategi

pemasaran yang diterapkan pada Break Cafe Semarang.

2. Tujuan Khusus

1. Menerapkan ilmu manajemen yang didapatkan dari perkuliahan selama

melakukan penelitian.

b. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dibuat untuk memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Adapun manfaat tersebut adalah :

8
1. Manfaat teoritis

Dari hasil penilitan ini diharapakan dapat memberikan masukan bagi ilmu

pengetahuan agar mengetahui mengenai strategi pemasaran apa saja yang

digunakan guna mempertahankan bisnis dimasyarakat.

2. Manfaat praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta dampak

positif terhadap Break Cafe untuk meningkatkan Strategi Pemasaran yang

digunakan. Selain itu,juga memberikan support kepada pengelola Break Cafe

untuk lebih memperbaiki kualitas kepada pelanggan atau publik.

9
yang cerdas adalah ia mampu melakukan inovasi dan kreativitas untuk kegiatan

usahanya.

Jika kita melihat peluang bisnis yang ada pada tahun-tahun ini memang masih

dapat dikatakan peluang usaha yang masih sangat terbuka lebar. Mungkin ada

sebagian dari pelaku usaha yang ingin memanfaatkan peluang ini. Pada dasarnya

kegiatan usaha yang menguntungkan adalah berdasarkan atas peluang yang besar,

artinya jika usaha tidak mempunyai peluang yang besar, dengan sendirinya usaha

atau bisnis tersebut akan menjadi sia-sia. Hal tersebut terjadi karena potensi pasar

nya tidak terlalu besar. Seorang pengusaha yang akan menjalankan kegiatan usaha

maka ia harus pandai dalam menganalisa peluang pasar. Peluang pasar merupakan

suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara

menguntungkan. Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang

wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya

dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun

sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Sebelum memulai kegiatan

usaha yang akan dijalankan ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan contohnya:

Jenis usaha, Jenis produk, Target konsumen, Lingkungan, Legalitas, Beresiko

kecil, Modal.

Dari dorongan faktor tersebut,salah satu peluang usaha yang berkembang

sangat pesat disemarang yaitu bisnis kuliner. Salah satu jenis restoran yang

berkembang adalah jenis Coffee shop atau warung kopi. Perubahan gaya hidup

masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, yang cenderung konsumtif dan

menyenangi produk instan mengakibatkan bertambahnya jumlah pengusaha yang

2
menciptakan produk instan atau praktis guna memenuhi keinginan konsumen.

Meningkatnya konsumsi kopi dan perubahan gaya hidup masyarakat

menyebabkan mulai berkembangnya industri Coffee shop di Indonesia.

Perkembangan warung kopi modern ini dapat terlihat di pusat-pusat perkotaan

karena penduduk perkotaan memiliki sikap konsumtif yang lebih tinggi

dibandingkan dengan penduduk pedesaan (Ivan Stenley, 2009).

Pada saat ini bisnis café coffee sudah banyak ditemui diberbagai daerah, oleh

karena itu dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat dan kondisi

sosisal yang terus berubah, menuntut setiap pemilik usaha café coffee selalu

tanggap dan menyesuaikan diri dalam menghadapi persaingan. Mereka saling

bersaing untuk menjadi yang terbaik, mereka berusaha memberikan pelayanan

yang terbaik agar selalu mendapatkan kepercayaan konsumen dan selalu

menghasilkan produk yang sesuai selera dan kebutuhan konsumen serta dengan

kualitas yang terbaik.

Dewasa ini usaha yang bergerak dalam bentuk café khususnya yang

menyediakan Coffee berkembang sangat marak di kota Semarang. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah coffee shop yang terus bertambah, baik dalam skala kecil

(depot), maupun skala besar (cafe). Bahkan sering kali dijumpai dalam satu lokasi

yang berdekatan, terdapat dua atau lebih café dengan skala usaha yang sama

besar, dengan daftar menu yang kurang lebih sama, misalnya Anak Panah Kopi

Antarakata, Above dan Break Cafe dalam wilayah sekitar kecamatan Banyumanik

Akibatnya terjadi persaingan usaha antar café yang ketat, karena masyarakat

3
sebagai konsumen mempunyai pilihan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan

akan penyediaan dan pelayanan coffee.

Dengan adanya situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat antar cafe,

pemilik/ pengelola usaha tidak saja harus mampu menjual produk dan jasanya,

tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk memasarkan usahanya, sehingga

jumlah konsumen tidak menurun tetapi semakin meningkat. Pemilik/pengelola

café harus dapat memahami selera dan perilaku masyarakat yang menjadi

konsumen, selain itu mengetahui situasi dan kondisi internal perusahaannya,

sehingga dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk tetap

mempertahankan tingkat permintaan konsumen pada tingkat yang dapat

memaksimalkan keuntungan.

Break Cafe merupakan kedai kopi yang didirikan oleh Ibu Siti Halimah

sebagai pemilik sekaligus pengelola. Berdasarkan wawancara kepada pemilik dan

pengamatan, usaha ini didirikan pada tanggal 30 juni 2016 di JL.Klenteng sari III

No.5 Pedalangan Banyumanik Semarang. Kedai Kopi ini buka setiap hari senin

sampai dengan hari sabtu, mulai dari pukul 11.00 WIB dan tutup pada pukul

23.00 WIB. Setiap minggunya, intensitas konsumen yang berkunjung ke Break

Cafe ramai. Pengunjung sebagian besar merupakan remaja dan mahasiswa. Selain

remaja dan mahasiswa ada pula pekerja dan orang dewasa yang sudah mempunyai

keluarga. Break Cafe sendiri juga mempunyai tantangan dibisnsi ini. Kendala

yang pertama banyakanya pesaing di wilayah usaha seperti Antara Kata, Anak

Panah, Jendela Coffee, Syndicate Coffee Shop dan lainnya. Kendala yang kedua

letak wilayah yang kurang strategis. Dan kendala yang ketiga loyalitas

4
pelanggan,untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan strategi pemasaran yang

sesuai guna mempertahankan bisnis yang ada.

Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian Strategi Pemasaran adalah logika

pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan memperoleh

keuntungan dari hubungannya dengan konsumen Kotler dan Amstrong (2008:45).

Sedangkan menurut Wibiono dalam Le, Oroh dan Moniharapon (2015:651).

Mendefinisikan bahwa strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang

mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan

dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Dengan kata lain strategi pemasaran

adalah strategi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis

dengan memperhatikan hubungan usaha dengan konsumenya. Jadi semua pelaku

usaha harus mempunyai strategi pemasaran yang baik guna bertahan dalam

sebuah bisnis. Penulis mengambil strategi pemasaran pada Coffee shop sebagai

data karena ingin mengetahui cara -cara pemilik Break Cafe untuk tetap bersaing

dan bertahan di bisnins kuliner. Selain itu strategi pemasaran dapat digunakan

untuk menganalisa kelebihan kekurangan peluang dan solusi dari setiap masalah

pemasaran. Break Cafe memiliki tingkat penjualan naik-turun disetiap

bulanya,terlihat jelas dalam grafik yang ditampilkan mulai dari bulan Januari

2017 sampai dengan Desember 2017. Penurunan yang dialami Coffe Break

dibulan Februari dan Juni cukup tidak signifikan pendapatan omset yang

diperoleh cukup rendah.

5
Pendapatan Omset Bulan Januari-Desember Tahun 2017
(BREAK CAFE SEMARANG)

PERSENTASE MARGIN
BULAN OMSET
%
JANUARI Rp 23.722.000,00 12% -
FEBRUARI Rp 20.525.000,00 14% Naik 2%
MARET Rp 24.558.000,00 11% Turun 3%
APRIL Rp 23.139.000,00 12% Naik 1%
MEI Rp 21.765.000,00 13% Naik 1%
JUNI Rp 21.761.000,00 13% -
JULI Rp 23.296.000,00 12% Turun 1%
AGUSTUS Rp 24.705.000,00 11% Turun 1%
SEPTEMBER Rp 23.481.000,00 12% Naik 1%
OKTOBER Rp 23.315.000,00 12% -
NOVEMBER Rp 24.256.000,00 12% -
DESEMBER Rp 25.084.000,00 11% Turun 1%
TOTAL Rp.279.607.000,00 100%
RATA-RATA Rp.23.300.583,000 12%

OMSET
Rp30,000,000.00
Rp25,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp5,000,000.00
Rp0.00

OMSET

Sumber: BREAK CAFE SEMARANG

Dari data diatas dapat dilihat bahwa omset tertinggi dari Break Cafe Semarang,

terdapat pada bulan Desember dengan jumlah sebesar Rp.25.084.000,00.

Sedangkan untuk omset terendah terdapat dibulan Februari sebesar

6
Rp.20.525.000,00. Total omset pada tahun 2017 sebesar Rp.279.607.000,00. Dan

untuk rata-rata perbulan pada 2017 yaitu Rp.23.300.583,000. Omset pada Break

Cafe cenderung Fluktuatif berkisar antara 11%-14% untuk kenaikan maupun

penurunan perbulanya, atau dengan kata lain omset akan mengalami kenaikan

atauapun penurunan sebanyak 1%-3%. Jadi dapat dikatakn peluang usaha Coffe

Shop memiliki omset yang stabil dan rendah resiko. Dalam situasi persaingan

bisnis antar wirausaha dibidang kuliner, tidak dipungkiri lagi persaingan semakin

ketat seperti yang terjadi saat ini terlebih lagi dalam usaha bidang kuliner

dibuktikan dengan menjamunya cafe dan tempat makan yang ada di Semarang

khususnya didaerah Tembalang tentunya pihak-pihak yang bersaing akan selalu

berusaha untuk dapat menjadi yang lebih unggul dengan selalu memberikan

pelayanan terbaik dan fasilitias yang memadai bagi pengunjung.

Strategi Pemasaran yang sangat dituju pemilik kafe adalah kalangan

mahasiswa dan mahasiswi yang berdomisili atau yang berada didaerah

Tembalang, Semarang. Berdasarkan grafik yang tersedia diatas menunjukan

bahwa Break Cafe mengalami fluktuatif kondisi yang naik-turun disetiap bulanya

pada tahun 2017. Kondisi Pendapatan omset Break Cafe di bulan Februari dan

Juli mengalami penuruan yang cukup rendah dikarenakan di bulan tersebut

sebagian mahasiswa dan mahasiswi banyak yang sedang menikmati liburan

panjang atau liburan semesteran disetiap 6 bulan sekali di masa perkuliahan.

Maka dari itu tidak heran jika di bulan-bulan tersebut Break Cafe selalu

mengalami penurunan pendapatan omset disetiap bulanya.

7
Dari grafik diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa disetiap bulan rata-rata

semua kafe yang berada di Tembalang, Semarang pasti mengalami fase penurunan

pendapatan omset perbulannya. Berdasarkan alasan terebut diatas maka penulis

mengadakan penilitian dengan judul “Strategi Pemasaran Break Cafe

Semarang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka dalam

penilitian perumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah Strategi Pemasaran

yang diterapkan pada Break Cafe Semarang ?”

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan dari penilitian yang dilakukan adalah untuk menganalisa Strategi

pemasaran yang diterapkan pada Break Cafe Semarang.

2. Tujuan Khusus

1. Menerapkan ilmu manajemen yang didapatkan dari perkuliahan selama

melakukan penelitian.

b. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dibuat untuk memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Adapun manfaat tersebut adalah :

8
1. Manfaat teoritis

Dari hasil penilitan ini diharapakan dapat memberikan masukan bagi ilmu

pengetahuan agar mengetahui mengenai strategi pemasaran apa saja yang

digunakan guna mempertahankan bisnis dimasyarakat.

2. Manfaat praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta dampak

positif terhadap Break Cafe untuk meningkatkan Strategi Pemasaran yang

digunakan. Selain itu,juga memberikan support kepada pengelola Break Cafe

untuk lebih memperbaiki kualitas kepada pelanggan atau publik.

9
BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Tjiptono (2011:43), menyatakan bahwa Strategi pemasaran adalah rencana

yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan

atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk

pencapaian tujuan tersebut.

Menurut Kotler (2012:57) menyatakan bahwa perencanaan strategis yang

berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga

agar tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar

yang terus berubah dengan tujuan membentuk dan menyempurnakan usaha dan

produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Dalam

pengertian strategi seringkali terkandung perencanaan merupakan proses yang

berlangsung secara terus-menerus dalam suatu perusahaan merupakan rencana

yang menyeluruh dimana perusahaan berharap mencapai sasaran yang telah

ditentukan, yang pada akhirnya untuk merealisasikan tujuan dari peusahaan yang

bersangkutann.

Menurut Hendry Hartono , Karyana Hutomo, Marshelia Mayangsari

(2012:889) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pemasaran

Terhadap Peningkatan Penjualan pada Perusahaan “ Dengan Menetepkan Alumni

dan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Sebagai Objek Penelitian.”strategi

10
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang

memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-

masing tingkatan serta lokasinya.

Menurut Joseph P. Cannon, William D. Perreault, Jr.,dan E. Jerome

McCarthy (2008), strategi pemasaran (marketing strategy) adalah menentukan

pasar target dan bauran pemasaran yang terkait.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

strategi pemasaran adalah rencana menentukan pasar target dengan menganalisa

situasi peluang pasar yang terus berubah.

Strategi pemasaran mempunyai manfaat dan peranan yang sangat penting

dalam melakukan sebuah usaha. Secara garis besar ada 4 fungsi strategi

pemasaran, diantaranya:

1. Meningkatkan Motivasi untuk Melihat Masa Depan

Strategi pemasaran berupaya untuk memotivasi manajemen perusahaan

agar berpikir dan melihat masa depan dengan cara yang berbeda. Hal ini

sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa

mendatang. Penting bagi perusahaan untuk mengikuti ritme pasar, namun

terkadang perusahaan juga harus memiliki gebrakan dengan sesuatu yang

baru.

11
2. Koordinasi Pemasaran yang Lebih Efektif

Setiap perusahaan pasti memiliki strategi pemasarannya sendiri. Strategi

pemasaran ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya perusahaan sehingga

membentuk tim koordinasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.

3. Merumuskan Tujuan Perusahaan

Para pelaku usaha tentunya ingin melihat dengan jelas apa tujuan

perusahaan mereka. Dengan adanya strategi pemasaran maka pelaku usaha

akan terbantu untuk membuat detail tujuan yang akan dicapai, baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran

Dengan adanya strategi pemasaran maka perusahaan akan memiliki

standar prestasi kerja para anggotanya. Dengan begitu, pengawasan kegiatan

para anggota akan lebih mudah dipantau untuk mendapatkan mutu dan

kualitas kerja yang efektif Kurtz (2008).

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan,

namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh.

Di perusahaan yang besar dan terdivesifikasi, strategi kombinasi biasanya

digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang

berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin

menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi,

likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah

sebagai berikut :

12
1. Strategi Intergasi ke depan, intergasi kebelakang, intergasi horizontal

kadang semuanya disebut sebagai intergasi vertikal. Strategi intergasi

vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para

distributor, pemasok atau pesaing.

2. Strategi intensif penetrasi pasar dan pengembangan produk kadang

disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-

usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang

ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu

diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah

produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut

diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa yang tidak terkait

untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal.

Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi

konglomerat.

4. Strategi defensif disamping strategi intergative, intensif, dan

diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi

biaya, divestasi atau likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu

organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dana

untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang

menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau

reorganisasi, rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan

sumber daya terbatas dan menghadapi tekana dari para pemegang

13
saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi

atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk

meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi

atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari

strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi

dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu

besar, atau tidak cocok dengan aktivitas linya dalam perusahaan.

Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara

bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan

pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang

secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik

berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah

besar.

5. Strategi umum menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat

membantu organisasi memperoleh keuggulan kompetitif, yaitu

keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan

ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada

pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk

konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah

strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang

dianggap untuk diseluruh industri dan ditujukan kepada konsumen

yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus

14
berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi

keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen (David, 2004 ; 231).

Strategi pemasaran dapat disimpulkan serangkaian tujuan dan sasaran,

kebijakan dan aturan yang memberi arah yang lebih baik kepada usaha pemasaran

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu

berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas

analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan

kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi

perusahaan dari lingkungannya. Dalam penetapan strategi pemasaran yang akan

dilakukan perusahaan harus terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta

menilai posisinya di pasar, dengan mengetahui keadaan dan situasi serta posisi

perusahaan maka dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan.

3. Distribusi

Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang

dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga melayani pasar

sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk mengirim dan

perniagaan produk secara fisik.

4. Promosi

Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan

dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada

perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,

maupun publikasi.

15
5. Sarana Fisik

Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi kepuasan

konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang

ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain

lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna

dan barang-barang lainnya.

6. Orang

Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting

dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi

pembeli, elemen dari orang adalah pegawai perusahaan,

konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan

karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa

7. Proses

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas

yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki

arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan

faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan

senang merasakan sistem penyerahan jasa itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran,

maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran

16
memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam

penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut

Kotler dam Amstrong (2012:62)

2.1.2 Segmentasi Pemasaran

Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan para pembeli berbeda dalam satu

atau beberapa hal. Misalnya berbeda dalam keinginan, lokasi, sikap

bembelian, dan praktek pembelian yg dilakukan. Tidak dapat dipunkiri

bahwa setiap individu adalah unik, setiap individu tetap memiliki kemauan,

kebutuhan, motivasi yang beraneka ragam atau unik. Selera konsumen

selau berubah begitupun dengan struktur harga yang ditetapkan.

Sementara pada saat yang sama terobosan baru di bidang teknologi

informasi bermunculan. Persaingan semakin tajam,tida hanya produk dari

dalam negeri saja tetapi juga produk dari luar negeri, bahkan yang lebih

rumit lagi adalah semakin banyaknya konsumen yang membeli barang.

Jelaslah bahwa strategi menjadi faktor utama untuk mengantisipasi

dalam menghadapi perilaku konsumen yang beraneka ragam. Strategi

pemasaran harus sesuai dengan dinamika pasar, dengan visi dan realitas

yang tengah berlangsung Di samping itu, strategi harus mudah dipahami,

sehingga memacu para personil untuk melakukannya. Untuk memahami

perilaku konsumen, terlebih dahulu pemasaran harus dapat membuat

strategi pemasaran pasar.

17
Segmentasi berarti memilah-milah konsumen ke dalam kelompok-

kelompok mempunyai kesamaan kebutuhan. Segmentasi pasar merupakan

strategi yang sangat penting dalam pengembangan program pemasaran

pemasaran. Dengan adanya segmentasi pasar diharapkan usaha pemasaran

yang dilakukan dapat.

Strategi yang sangat penting dalam mengembangkan program

pemasaran. Dengan adanya segmentasi pasar diharapkan usaha pemasaran

yang dilakukan dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan

efesien. Segmentasi pasar dikembankan memilih salah satu pasar sasaran

yang bisa diidentifikasikan dari berbagai sudut pandang seperti, demografi,

perilaku dan psikografi.

Strategi segmentasi yang tepat, dapat mengurangi tekanan persaingan

ketika persaingan tidak dapat memenuhi produk yang sesuai dengan

kebutuhan keinginan segmen yang khusus. Pesaing yang hanya memiliki

satu produk untuk memenuhi kebutuhan umum akan kalah dengan

perusahaan yang memiliki banyak produk dan dapat memenuhi kebutuhan

segmen khusus.

Pada hakikatnya perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan,

apalagi terdapat pesaing yang memiliki posisi lebih baik si pasar tertentu.

Oleh karena itu, perusahaan biasanya memilih bagian pasar yang paling

efektif untuk dimasuki. Ada perusahaan yang mempunyai pola pikir

melalui 3 tahap, yaitu :

18
1. Pemasaran massal

Pada tahap ini perusahan memproduksi, mendistribusikan, dan

mempromosikan secara besar-besaran. Akan tetapi hanya satu jenis

produk untuk seluruh pembeli.

2. Pemasaran Aneka produksi

Pada tahap ini perusahaan memproduksi dua atau lebih jenis produk

yang masing-masing berlainan dalam mode, ukuran, dan kualitas dari

produk tersebut.

3. Pemasaran sasaran

Pada tahap ini pasar mulai dipisahkan secara jelas ke dalam

banyak segmen pasar, kemmudian memilih satu atau lebih

segmen, memproduksi dan mengembangkannya dengan bauran

pemasaran yang dirancang secara khusus untuk masing-masing

segmen.

19
Gambar 1 Model STP

S T P

(Market (Martket (Product

Segmentation) Tergeting) Positioning)

1. Mengidentifikasi 1. mengevaluasi 1. Mengidentifikasi

variabel dan mengelompokan


daya tarik masing-
segmentasi dan untuk masing masing
masing segmen
segmen pasar segmen pasar

2. memilih segmen
2. Mengembangkan 2. Memilih

bentuk segmen segmen sasaran mengembangkan dan

yang mengkomunikasikan

menguntungkan konsep positioning

yang dipilih.

20
2.1.2 Analisis SWOT

Menurut Wardoyo (2011:1) Analisis SWOT adalah proses pengambilan

keputusan strategis dan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, sebagai strategic

planner dalam melakukan analisis perlu memperhatikan berbagai aspek yang

terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian (tahun dan halaman)

merupakan salah satu instrument analisi yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk

kata- kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang)

dan htreats (ancaman).

Sedangkan menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT

adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya

dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan

eksternal (peluang dan ancaman).

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut

berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau

memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau

diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang inginkan. Jadi secara singkat

menurut ketiga teori diatas analisis SWOT digunakan untuk menentukan

keputusan secara sistematik sehingga didapat strategi yang sesuai dan terbaik bagi

perusahaan.

20
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memkasimalkan kekutan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara

bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threat).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, dan strategis, serta kebijakan dari perusahaan. Dengan demikian

perencanaan strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis

perusahaan (kekuatan, keleahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada

saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk

analisis situasi adalah analisis SWOT. Sedangngkan menurut sondang p sinagian

ada pembagian faktor-faktor strategis dalam analisis SWOT yaitu :

1. Faktor berupa kekuatan

Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh

suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah

antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang

berakibat pada pemilikan keunggulan komporatif oleh unit usaha

dipasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki

sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang

membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan

kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh

satuan usaha yang bersangkuan.

21
2. Faktor kelemahan

Yang dimaksud dengan kelemahan adalah keterbatasan atau

kekurangan dalam hal sumber,keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi

yang memuaskan.

3. Faktor peluang

Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

4. Faktor ancaman

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu

faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan

bisnis jika tidak dibatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan

bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun

dimasa depan.

Dengan menggunakan cara penilitian dengan metode analisis SWOT ini

ingin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi

faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam

analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT penilitian menunjukkan bahwa

kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.

Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT

adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta

lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis.

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunies)

22
dan Ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghs) dan kelemahan

(weaknesses).

Diagram 2.1 Analisis SWOT

Berbagai Peluang

3.Mendukung strategi 1.Mendukung Strategi


Turn around agresif

Kelemahan Kekuatan
internal internal

4.Mendukung strategi 2.Mendukung strategi


Devensif Diversifikasi

Berbagai ancaman

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan

ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah yang menggunakan kekuatan untuk

23
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi

diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini

mirip dengan Question mark pada BCG matrik. Focus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan sehingga dapat sehingga dapat merebut peluang pasar

yang baik. Misalnya, Aple menggunakan strategi peninjauan

kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan

produk-produk baru dalam industry microcomputer.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan,perusahaan tersebut menghadapi berbagai

ancaman dan kelemahan internal.

2.1.4 Matriks SWOT

Maenurut Rangkuti (1997), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Melalui analisis

ini, perusahaan diharapkan dapat menyusun berbagai alternatif strategi

berdasarkan kombinasi antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Matriks SWOT adalah alat yang penting bagi seorang manajer dalam

mengembangkan empat ide strategi, yaitu SO (Strenghts-Opportunities), WO

(Weaknesses-Threats), ST (Strenghts-Threats), dan WT (Weaknesses-Threats).

24
SWOT adalah alat untuk mengidentifikasi ancaman, peluang, kelemahan,

dan kekuatan dalam lingkungan suatu organisasi. Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan juga meminimalkan kelemahan

dan ancaman yang ada. Analisis SWOT dilaksanakan dengan memfokuskan pada

dua hal, yaitu:

a) Fokus mendasar pertama adalah peluang yakni situasi penting yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, serta ancaman yaitu situasi

penting yang tidak menguntungkan dalam perusahaan.

b) Fokus mendasar kedua adalah identifikasi terhadap kekuatan internal yaitu

sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan atau dingin

dilayani perusahaan, serta kelemahan internal yaitu keterbatasan atau

kekurangan dalam sumberdaya.

Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang penting membantu manajer

dalam mengembangkan empat tipe strategis, yaitu:

a) Strategis S-O (kekuatan-peluang, strengths-opportunities), strategi ini

menggunakan kekuatan internal untuk mengambil peluang-peluang yang

ada diluar perusahaan.

b) Strategis W-O (kelemahan-peluang, weakness-opportunities), strategis ini

bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan

dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

25
c) Strategis S-T (kekuatan-ancaman, strengths-threats), melalui strategi ini

perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari

ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan yang

dimilikinya.

d) Strategis W-T (kelemahan-ancaman, weakness-threats), strategi ini

merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan

internal serta menghindari ancaman.

Analisis SWOT menghasilkan empat kombinasi strategis yaitu: strategis

Strengths Oppurtunities (SO) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang, strategi Strengths Threaths (ST) adalah strategi yang

menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, strategi Weaknesses

Oppurtunities (WO) adalah strategis yang meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang dan strategi Weaknesses Threaths (WT) adalah strategi

yang meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman yang dimilikinya dan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan (S) yang dimilikinya dan

memanfaatkan berbagai peluang (O) yang ada.

Strategis ST adalah strategis yang digunakan dengan seoptimal mungkin

memaksimalkan kekuatan kekuatan (S) yang ada untuk mengurangi berbagai

ancaman (T) yang mungkin terjadi. Strategis W-T adalah srategi yang digunakan

untuk mengurangi kelemahan (W) dalam rangka meminimalisasi atau

menghindari ancaman. Strategis W-O adalah strategis yang digunakan untuk

meminimalkan masalah internal, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih

baik.

26
Tabel 2.2 Matriks Analisis SWOT

Matriks Analisis STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

SWOT Daftar semua kekuatan Daftar semua kelemahan

yang dimiliki yang dimiliki

OPORTUNITTIES (O) STRATEGI (S-O) STRATEGI (W-O)

Gunakan semua Gunakan semua Atasi semua kelemahan

kekuatan yang dimiliki kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan

untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan semua peluang yang ada

semua peluang yang ada semua peluang yang ada

THREATHS (T) STRATEGI (S-T) STRATEGI (W-T)

Daftar semua ancaman Gunakan semua Tekan semua kelemahan

yang dapat diidentifiksi kekuatan untuk dan semua ancaman

menghindar dari semua

ancaman

Sumber : Rangkuti (1997)

2.1.3 Manfaat Analisis SWOT

Tujuan akhir dari analisis SWOT adalah menghasilkan berbagai alternatif

strategi yang lebih bersifat fungsional, sehingga strategi tersebut akan lebih

mudah diaplikasikan dan diimplementasikan pada masing-masing Strategic

Business Unit. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari analisis SWOT adalah

sebagai berikut :

27
1. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan dalam

kancah persaingan dalam mencapai tujuan perusahaan sejenis.

2. Sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan

3. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada,

sehingga strategi perusahaan senantiasa bisa mengakomodir setiap

perubahan kondisi bisnis yang terjadi.

Sedangkan menurut Suryatama (2014:33) mengemukakan tujuan dari

analisis SWOT adalah membantu mengembangkan kesadaran penuh dari

semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambilan

keputusan, tujuan yang diterapkan pada hampir semua aspek industri SWOT

dimaksukdkan terutama untuk penilaian.

Manfaat yang diperoleh dari analisis SWOT adalah sebagai berikut:

1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan

strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa yang akan datang. Dengan

adanya analisa ini maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan

dan rencana terbaik untuk perkembangan bisnis di masa yang akan dating.

2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan

sebuah perusahaan. Analisis SWOT akan membantu perusahaan dalam

memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana

yang menguntungkan.

3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui

informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan

28
maupun perancang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru sebagai

solusi atas hasil analisa yang ada.

4. Memberikan tantangan ide – ide baru bagi pihak manajemen perusahaan,

Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang

kecil ataupun ancaman dari pihak luar yang mendorong

bagian manajemen perusahaan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang

lebih baru.

2.2 Telaah Penelitian Sebelumnya

Rujukan pertama dalam penilitian ini adalah penilitian dari Nur Faedah

(2016) yang berjudul : “Pengaruh produk dan harga terhadap strategi pemasaran

pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda”

Rujukan kedua dalam penilitian ini adalah penilitian dari Afiani Nurul

Hidayah (2016) yang berjudul : “Pengaruh strategi harga, kualitas, produk dan

brade image terhadap strategi pemasaran pada produk di toko hardware clothing

di paragon mall Semarang” hasil penilitian membuktikan bahwa strategi harga,

kualitas produk dan promosi berpengaruh positif terhadap strategi pemasaran.

Rujukan ketiga dalam penilitian ini adalah penilitian dari Heffi Cristya

Rahayu (2016) yang berjudul : “Strategi yang mendorong keberhasilan usaha baru

(Study kasus usaha-usaha disekitar Universitas Pengaraian)” hasil ini menunjukan

bahwa harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi

pemasaran untuk usaha-usaha baru.

29
Rujukan keempat dalam penilitian ini dari Mangisi Lincee Elfrida Siburian

(2016) yang berjudul : “Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap strategi

pemasaran pada PT. Singalift Internasional” Ha:Variabel-variabel bebas yaitu

kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

terhadap variabel terikatnya yaitu strategi pemasaran.

Rujukan kelima dalam penilian ini dari Winda Sulistyaningsih (2014)

yang berjudul: “Mengungkap keberhasilan srategi pemasaran Queen’s Boutique

Semarang dalam penjualan busana muslim” hasil penilitian membuktikan bahwa

strategi harga, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif terhadap strategi

pemasaran.

30
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penilitian kualitatif. Menurut Bodgan dan

Taylor (2012:4) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penilitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Penilitian yang bermaksud untuk memahami

kondisi dipasar penjualan pakaian busana muslim mengenai strategi pemasaran

yang digunakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah. Penilitian yang dipakai adalah jenis deskriptif kualitatif. Salah satu jenis

penilitian kualitatif deskriptif adalah berupa penilitian dengan metode atau

pendekatan studi kasus (Case Study), Studi kasus termasuk dalam penilitian

analisis deskriptif, yaitu penilitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus

tertentu untuk diamati dan dinalisis secara cermat sampai tuntas.

Kasus yang dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa

individu atau kelompok. Di sini perlu dilakukan analisi secara tajam terhadap

berbagai faktor yang terkait dengan kasus tersebut sehingga akhirnya akan

diperoleh kesimpulan yang akurat (Sutedi, 2009). Tujuan dari penilitian deksriptif

ini adalah untuk membuat deskripsi, gamabaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubugan antar fenomena

yang diselidiki (Nazir, 2009).

31
Penilitian ini menggunakan fenomenologi yaitu berusaha untuk

mengungkapkan dan mempelajari serta memahami suatu fenomena beserta

konteknya yang khas dan unik yang dialami oleh individu higga tataran

“keyakinan” individu yang bersangkutan. Dengan demikian, dalam mempelajari

dan memahami, haruslah berdasarkan sudut pandang, paradigma dan keyakinan

langsung (Herdiansyah, 2010: 66-67). Dalam penilitian ini peneliti ingin berusaha

mengungkapkan secara mendalam tentang strategi pemasaran Coffee Break

Semarang.

3.2 Setting Penelitian

Obyek dalam penilitian ini adalah Coffee Break Semarang yang berlokasi

JL.Klenteng sari III No.5 Pedalangan Banyumanik Semarang. Penelitian ini

dilakukan pada tanggal 11 November 2018. Alasan memilih obyek penilitian

tersebut adalah dikarenakan peniliti ingin mengungkap keberhasilan strategi

pemasaran Coffee Break Semarang.

3.3 Penilitian Informan

Informan menurut Moleong (2006) adalah informan sebagai orang yang

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penilitian. Orang yang

dijadikan informan haruslah mereka yang jujur, taat pada janji, patuh pada

peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota salah satu kelompok yang

bertentangan dengan latar penilitian, dan mempunyai pandangan tertentu tentang

sesuatu hal atau tentang peristiwa yang terjadi. Informan yang dipilih adalah

orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:

32
a. Memiliki pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan fenomena yang

diteliti.

b. Mampu bercanda dengan baik dan benar.

c. Mampu membantu peniliti dalam proses pengumpulan data.

Berdasarkan pengertian diatas, maka peneliti memilih informan yang

memiliki kriteria tersendiri yaitu individu yang mengetahui dan memahami

sistem kerja di Break Cafe Semarang. Peneliti mengambil enam informan

sebagai narasumber,. Informan pertama adalah pemilik cafe, karena sebagai

pendiri,pelaku bisnis dan pemodal.Informan yang kedua manajer cafe . karena

beliau yang melakukan operasional dan mengawasi cafe sehari-hari. Informan

ketiga adalah pelayan, karena dia yang melakukan interaksi dengan pelanggan

dan melaksanakan tugas operasional dari cafe.

Informan yang keempat adalah koki, karena posisi ini sudah pernah

berganti sebanyak dua kali dan penyajian produk tergantung oleh orang

tersebut. Informan kelima adalah pelanggan lama, karena dia sudah

berlangganan cafe tersebut cukup lama dan mengetahui produk-produk dan

harga dengan baik. Informan yang terakhir adalah pelanggan baru karena dia

baru-baru ini berlangganan di cafe tersebut dan sebelumnya berlangganan di

cafe competitor, sehingga informan ini dapat memberikan informasi yang

menyebabkan dia berpindah referensi. Informasi mengenai informan dapat

dilihat pada table di bawah ini :

33
POSISI/ LAMA BEKERJA/
No NAMA
JABATAN BERLANGGANAN

1 Siti Halimah(40 tahun) Pemilik 18 Bulan

2 Zaenal Arifin (35 Tahun) Manajer Cafe 18 Bulan

3 Erik Crystiawan (28 Tahun) Pelayan 12 Bulan

4 Muttakim (32 Tahun) Koki 10 Bulan

5 Adelia Dwi P (21 Tahun) Pelanggan 10 Bulan

6 Andra Putra (23 Tahun) Pelanggan 4 Bulan

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Wawancara mendalam ( in depth interview )

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2006). Maka penulis menyimpulkan

bahwa wawancara merupakan cara memperoleh data dari narasumber dengan

melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung. Adapun wawancara yang

dilakukan adalah wawancara tidak berstruktur, dimana didalam metode ini

memungkinkan pertanyaan berlangsung luwes, arah pertanyaan lebih terbuka,

tetap fokus, sehingga diperoleh informasi yang kaya dan pembicaraan tidak kaku.

Dalam melakukan wawancara peneliti akan merekam setiap pertanyaan yang

diajukan dan jawaban yang diberikan oleh informan. Sebelum melakukan

wawancara peneliti meminta izin kepada pihak informan bahwa hasil rekaman

34
akan digunakan untuk kepentingan peneliti dan digunakan hanya untuk peneliti.

Wawancara yang direkam akan memberi ilai tambah, yakni dengan rekaman

peneliti akan mendapatkan bukti asli suara dan gambar dari pihak informan serta

menjadi bukti otentik apabila nantinya terdapat kesalahan penafsiran.

Data yang telah direkam kemudian ditulis kembali dan diringkas. Setelah

diringkas maka akan dianalisis dan dicari tema serta polanya.

3.4.2 Observasi

Disamping wawancaram, penelitian ini juga melakukan metode observasi.

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau

gejala-gejala dalam objek penilitian. Dalam hal ini peneliti dengan berpedoman

kepada desain penelitiannya telah melakukan observasi dilakukan observasi

kelokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada

dilapangan. Dalam pelaksanan observasi dilakukan dengan cara observasi

partisipan. Observasi partisipan menurut Emzir (2010) Observasi partisipan

adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang

berperan serta dalam kehidupan masyarakat dalam topik penelitian. Topik

penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai aktivitas,

perilaku dan peristiwa yang terjadi di Coffe Break Semarang.

35
3.4.3 Arsip / Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati,

dicatat, untuk pertama kali. Data ini berasal dari Key informan (informan

kunci) dan Informan. Moleong (2006) mengemukakan data primer adalah

kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai yang

didapat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman video atau audio tape,

pengambilan foto atau film. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh

langsung dari Pemilik dan Karyawan Coffee Break melalui metode observasi

dan wawancara mendalam.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen-

dokumen yang ada (Sugiyono, 2008). Data ini diperoleh dengan menggunakan

studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan

catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu peneliti

mempergunakan data yang diperoleh dari internet.

3.4 Alat-alat Penunjang

Alat-alat bantu pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah kamera

digunakan peneliti saat melakukan wawancara, dalam penggunaan kamera ini

dilakukan dengan persetujuan dari informan terlebih dahulu saat wawancara

36
berlangsung. Pencatatan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan

menggunakan field note (catatan lapangan) langsung dilokasi wawancara.

3.5 Kredebilitas Data Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, validitas dan reliabilitas sering dinamakan

kredibilitas. Peneliti kualitatif harus mampu menjelaskan bagaimana caranya

meningkatkan kredebilitas penelitian. Creswell dan Miller (2000) menawarkan

sembilan posedur untuk meningkatkan kredebilitas penelitian kualitatif.

3.6.1. Triangulation

Triangulation artinya menggunakan berbagai pendekatan dalam melakukan

penelitian. Peneliti dapat menggunakan berbagai sumber data, teori, metode dan

investigator agar informasi yang disajikan konsisten. Oleh karena itu, untuk

memahami dan mencari jawaban atas pertanyaan penelitian, peneliti dapat

menggunakan lebih dari satu teori, lebih dari satu metode pengumpulan data

(interview, observasi dan analisis dokumen). Disamping itu, peneliti dapat

menginterprestasikan temuan dengan pihak lain.

3.7 Teknik Analisis

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pendekatan tunggal dalam analisis

data. Pemilihan metode sangat bergantung pada research questions (Baxter and

Chua 1998); research strategies dan theoretical framework (Glaser and Strauss

1967). Untuk melakukan analisis, peneliti perlu menangkap, mencatat,

menginterprestasikan dan menyajikan informasi. Satu hal yang perlu diperhatikan

oleh peneliti adalah dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak dapat

dipisahkan dari data collection. Oleh karena itu, ketika data mulai terkumpul dari

37
interview, observation dan archival sources, analisis data harus segera dilakukan

untuk menentukan pengumpulan data berikutnya. Peneliti harus dengan jelas

menunjukkan langkah-langkah operasional dalam menganalisis data digunakan

(semiotik, ethnopgraphy, studi kasus, grounded theory, fenomenologi, atau

pendekatan lainya). Misalnya untuk grounded theory, analisis data dilakukan

dengan teknik sebagai berikut:

Data Reduction

Data reduction intinya mengurangi data yang tidak penting sehingga data

yang terpilih dapat diproses kelangkah selanjutnya. Data reduction yang

mencakup kegiatan beikut ini:

1) Organisasi Data – Menentukan Kategori, Konsep, Tema dan Pola

(Pattern)

Data dari interview dan observasi ditulis lengkap dan dikelompokkan meurut

format tertentu (missal menurut jabatan structual, diberi warna, dll). Transkip

hasil interview kemudian dapat dianalisis dan key points dapat ditandai untuk

memudahkan coding dan pengklasifikasikan. Field note selama observasi

diorganisir ke dalam form dengan judul tertentu, misalnya: tanggal, jam,

peristiwa, partisipan, deskripsi peristiwa, dimana terjadinya, bagaimana terjadi,

apa yang dikatakan, serta opini dan perasaan peneliti. Sementara itu, data dari

analisis catatan organisasi (arsip) dapat diorganisir ke dalam format tertentu untuk

mendukung data dari observasi dan intervew.

38
2) Coding Data

Data kemudian dikelompokkan ke dalam tema tertentu dan diberi kode untuk

melihat kesamaan pola temuan. Langkah pertama, peneliti melakukan Open

Coding yang dilakukan untuk menganalisis keterkaitan satu tema dengan tema

lainya (cause & consequence, condition & iteractions, strategy & process) dan

membuat “cluster” tertentu. Langkah ketiga adalah Selective Coding, yang

menunjukkan proses scanning data dan coding yang dilakukan sebelumnya

setelah semua data lengkap sehingga tema utama muncul dan memudahkan

peneliti untuk melakukan interprestasi dan analisis.

3) Pemahaman (understanding) dan Mengujinya

Atas dasar coding, peneliti dapat memulai memahami data secara detail dan

rinci. Proses ini dapat berupa “pemotongan” data hasil interview dan dimasukkan

ke dalam folder yang sama untuk mendukung pemahaman atas data hasil

interview. Data kemudian dicoba dicari maknanya/diinterpretasi. Dalam

melakukan interpretasi, peneliti harus berpegang pada koherensi antara temuan

interview, observasi dan analisis dokumen.

4) Interpretasi

Perlu diinget bahwa dalam melakukan interpretasi, peneliti tidak boleh lepas

dari kejadian yang ada pada setting penelitian. Di samping itu, peneliti harus

mampu mengaitkan temuan penelitian dengan berbagai teori karena penelitian

kualitatif berpegang pada konsep triangulation.

39
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Gambaran Umum Break Cafe Semarang

Break Cafe merupakan sebuah usaha yang bergerak pada usaha kuliner

khususnya pada Coffee Shop. Produk yang ditawarkan di Break Cafe meliputi

minuman baik kopi maupuin non-kopi, makanan dan juga pesanan nasi box.

Break Cafe merupakan usaha kuliner yang didirikan di daerah Banyumanik

Semarang. Ide untuk mendirikan Break Cafe pertama kali muncul ketika pemilik

dan temannya sedang berkumpul. Pemilik melihat tempat dan juga usaha Coffee

Shop sedang banyak dijalankan di Semarang. Melihat peluang itu pemilik

mencoba untuk berwirausaha dengan membuka bisnis Coffee Shop. Break Cafe

didirikan oleh Ibu Halimah menggunakan dana pribadi dengan investasi modal

awal kurang lebih dua puluh juta rupiah. Untuk tanah atau lokasi Ibu Halimah

mendapatkan hibah dari teman beliau, sehingga beliau tidak mengeluarkan biaya

sewa.

Pada awal berdiri Break Cafe hanya melayani minuman kopi dan makanan

ringan. Selain itu, jumlah karyawan hanya berjumlah empat orang yang terdiri

dari satu manajer pelaksana, satu orang koki dan dua orang pelayan yang

sekaligus menjadi kasir. Dalam jangka satu tahun Break Cafe sudah mampu untuk

menambah karyawan sebanyak empat orang dan juga menyediakan menu baru

yang merupakan makanan berat dan menerima pesanan nasi box.

40
Penamaan Break Cafe dikatakan oleh pemilik, Ibu Halimah terinspirasi

dari banyaknya mahasiswa dan juga pegawai kantor yang sering berkumpul

ataupun mengerjakan tugas kuliah dan kantor. Awalnya, beliau ingin menamai

usaha Coffee Shop tersebut dengan nama ‘Smart Cafe’. Namun, beliau kemudian

berpikir bahwa nama tersebut terlalu kaku. Kemudian, beliau mengganti nama

‘Smart Cafe’ menjadi ‘Break Cafe’. Nama tersebut sesuai dengan kenyataan

bahwa pengunjung kafe tersebut sebagian besar untuk beristirahat maupun

mengerjakan pekerjaan dan tugas diluar jam kerja. Selain itu, nama tersebut sesuai

dengan harapan Ibu Halimah kedepannya makin banyak orang yang dapat

mengunjungi kafenya untuk melepas penat dengan teman maupun sendiri dengan

minuman, makanan dan pelayanan yang prima sehingga pengunjung puas dan

dapat melepaskan stress dan meyelesaikan pekerjaan dengan baik. Semua hal

tersebut didasarkan pada pernyataan manajer dan karyawan Break Cafe.

4.1.2 Lokasi Break Cafe Semarang

Lokasi sebuah usaha merupakan salah satu faktor penting dalam

mempengaruhi jalannya sebuah usaha. Oleh karena itu dalam menentukan lokasi

perusahaan harus didasarkan pada pertimbangkan yang sangat cermat, sehingga

diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengunjung. Sehubungan dengan

uraian tersebut, lokasi Break Cafe yang beralamat di Jl. Klentengsari III No. 5

Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Lokasi tersebut sangat

strategis berada ditengah daerah Banyumanik yang merupakan daerah kampus dan

kantor sehingga akan lebih memudahkan dalam melakukan kegiatan usaha. Kafe

ini terdiri dari dua lantai bangunan dan terletak tidak jauh dari jalan raya utama.

41
4.1.3 Struktur Organisasi

Tujuan dari adanya struktur organisasi adalah agar pekerjaan dapat diatur

dan disampaikan kepada karyawan perusahaan, sehingga dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien. Struktur organisasi setiap perusahaan berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta faktor yang mempengaruhinya. Faktor

yang mempengaruhinya adalah tenaga kerja, manajemen dan kegiatan yang

dilakukan perusahaan. Struktur organisasi yang diterapkan di Break Cafe adalah

struktur organisasi garis yaitu organisasi yang pelimpahan wewenang dalam

organisasi berlangsung secara vertikal dari seorang pemilik perusahaan hingga

manajer di bawahnya. Deskripsi jabatan, tugas, dan wewenang masing-masing

bagian dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Pemilik Usaha

Pemilik usaha memiliki hak penuh terhadap kelangsungan usaha agar

mencapai target usaha. Pemilik juga dalam kegiatan Break Cafe yang

menarik langsung pekerja.

b) Manajer Pelaksana

Manajer pelaksana bertugas untuk mengatur kegiatan usaha dan juga

memberikan pikiran atau saran kepada pemilik. Selain itu, manajer

mengurus administrasi, event, promosi dan mengawasi jalannya usaha

setiap harinya.

c) Karyawan

Karyawan bertugas untuk melayani pengunjung seperti pemesanan dan

pembayaran. Karyawan juga bertanggung jawab atas laporan keuangan

42
dari kafe setiap hari. Karyawan di Break Cafe terdiri dari koki yang

bertugas membuat makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggan

dan pelayan yang bertugas mencatat pesanan, melayani kebutuhan

pelanggan, menjaga kebersihan display kafe dan juga menjadi kasir.

Susunan dari struktur organisasi Break Cafe dapat dilihat pada diagram

dibawah ini.

PEMILIK BREAK CAFE

MANAJER BREAK CAFE

KARYAWAN (PELAYAN DAN


KOKI) BREAK CAFE

Diagram 4.1 Struktur Organisasi Break Cafe Semarang

4.1.4 Karyawan dan Pengunjung Break Cafe Semarang

Karyawan di Break Cafe berjumlah 8 orang dengan umur antara 24 tahun

sampai dengan 32 tahun. Karyawan Break Cafebekerja selama delapan jam

perhari selama 26 hari dalam sebulan. Penghasilan perbulan karyawan di Scudetto

Futsal berkisar antara Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000 bergantung pada jumlah

pengunjung dalam sebulan. Satu tahun sekali seluruh karyawan dan manajer juga

difasilitasi bonus tahunan apabila dapat mencapai target omset. Pelanggan di

Break Cafe cukup banyak mulai dari siswa sekolah menengah atas sampai

karyawan kantor yang setidaknya setiap satu minggu sekali mengunjungi Break

43
Cafe. Pengunjung dapat datang ke kafe tersebut pada hari Senin – Jum’at dari jam

11.00 – 21.00. Pada hari Minggu, kafe tidak beroperasi.

4.2 Profil Informan

Dalam penelitian ini peneliti mengambil enam orang informan sengaja

dipilih secara purposive untuk mengetahui strategi pemasaran pada Break Cafe

Semarang. Adapun informan tersebut antara lain:

a) Ibu Halimah (Pemilik Kafe)

Ibu Halimah merupakan pemilik dari Break Cafe. Beliau mendirikan

usaha tersebut pada tahun 2016. Ibu Halimah yang berumur 40 tahun ini

merupakan lulusan S1 Sastra Inggris dari Universitas 17 Agustus (UNTAG)

Semarang. Beliau sudah tujuh tahun menggeluti bisnis kuliner. Diawali

dengan bisnis katering sendiri yang bernama Halimah Catering. Tempat

usaha ini berlokasi di depan lapangan Kedung Pane, Jl. Jambu Raya No. 1

Semarang. Selama menjalankan bisnis katering tersebut, Ibu Halimah

menjalankan bisnis kuliner yang lain sebagai pengembangan pasarnya. Bisnis

tersebut adalah Rumah Makan Bandeng Presto BBJ di tahun 2014. Namun,

bisnis tersebut mengalami kebangkrutan pada tahun 2016 dikarenakan

sepinya pelanggan dan lokasi yang tidak terlihat. Untuk mengurangi

kerugian, akhirnya beliau memutuskan untuk menutup rumah makan tersebut.

Di tahun yang sama dengan kebangkrutan Rumah Makan BBJ,

ternyata Ibu Halimah, memutuskan untuk membuka bisnis Coffee Shop yang

dinamai Break Cafe. Kafe ini sudah berdiri selama dua tahun dan mempunyai

44
prospek dan omset yang cukup bagus, sehingga kafe tersebut dapat bertahan

dan diminati sampai saat ini.

Foto 4.1 Pemilik Break Cafe Semarang

b) Bapak Zaenal Arifin (Manajer Kafe)

Informan kedua merupakan manajer kafe yang bernama Bapak Zaenal

Arifin. Beliau berusia 35 tahun dan merupakan adik dari Ibu Halimah. Beliau

merupakan sarjana ekonomi manajemen dari Universitas Sultan Agung

Semarang. Beliau telah mengurus kafe tersebut dari awal dibuka. Semua

kegiatan operasional kafe merupakan tanggung jawab dari beliau. Setiap bulan

beliau harus melaporkan keuangan dan kinerja karyawan kepada pemilik.

45
Foto 4.2 Manajer Break Cafe

c) Erick Cristyawan (Pelayan)

Informan ketiga adalah Erick Cristyawan yang merupakan pelayan dari

kafe. Dia berusia 28 tahun dan merupakan lulusan dari Sekolah Menengah

Atas (SMA). Dia berasal dari Semarang. Sehari-hari, dia bertugas mencatat

pesanan, membersihkan area display dan juga menjadi kasir.

46
Foto 4.4 Pelayan Cafe Break Semarang

d) Mutakim (Koki)

Informan keempat adalah Mutakim yang bertugas sebagai koki di kafe.

Dia berusia 32 tahun dan berasal dari Semarang. Pendidikan terakhirnya yaitu

Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia sudah menjadi koki selama 8 tahun dan

bekerja di restoran sebelum bekerja di Break Cafe. Dia bertugas untuk

menyiapkan makanan dan bahan-bahan yang digunakan. Dia juga bertugas

untuk menganggarkan kebutuhan dapur setiap bulan.

47
Foto 4.4 Koki Break Cafe

e) Adelia Dwi P. (Pengunjung Kafe)

Informan kelima adalah Adelia Dwi P. Dia berusia 21 tahun dan

merupakan mahasiswi. Saat ini, dia merupakan masih semester 5 di salah satu

universitas di Semarang. Dia sudah menjadi pelanggan kafe tersebut selama 8

bulan. Dia tinggal di sekitar Tembalang. Dia sering datang ke kafe sebanyak

3-4 kali dalam seminggu.

48
Foto 4.5 Pengunjung Kafe 1

f) Andra Putra (Pengunjung Kafe)

Informan terakhir adalah Andra Putra. Dia berusia 27 tahun dan

merupakan seorang karyawan. Pendidikan terakhir dari Andra adalah S1

Ekonomi. Andra sudah menjadi pelanggan dari kafe selama 1 tahun. Dia

sering datang ke kafe sebanyak 2-3 minggu sekali.

Foto 4.6 Pengunjung Break Cafe Semarang

49
4.3 Hasil Temuan

4.3.1 Hasil Wawancara

Analisis lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan kekuatan Break Cafe

Semarang. Peneliti menemukan lima poin dalam setiap faktor. Berikut merupakan

faktor-faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki Break

Cafe Semarang.

4.3.1.1 Kekuatan (Strenght) Break Cafe Semarang

Kekuatan dapat digunakan perusahaan agar tetap terus mampu untuk bersaing

dalam sebuah usaha. Break Cafe memiliki beberapa poin kekuatan yang

menjadikannya tetap mampu bersaing. Kekuatan yang dimiliki Break Cafe

Semarang yaitu:

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola


Persoalan Strenght
Jawaban
N Rizal
Masalah Pertanyaan Erik Adelia Kategori Pola
o (Manajer
(Karyawan) (konsumen)
Kafe)
1 Lokasi Bagaimana Menurut saya Menurut saya Menurut saya 1. Lokasi Lokasi yang
yang lokasi lokasi Break kelebihan lokasi Break mudah baik adalah
strategis Break Cafe Cafe Semarang yang dimiliki Cafe di- yang mudah
Semarang? yang terletak itu dari segi Semarang jangkau dijangkau
di Banyumanik lokasi strategis 2. Dekat dari
juga kafenya mas. untuk dengan berbagai
merupakan Karena menjalankan kampus arah dan
sebuah terletak di usaha ini. 3. strategis dekat
kekuatan mas. dekat kampus Dekat dengan dengan
Banyumanik sama jalan besar market/
kan istilahnya perkantoran. sehingga pasarnya.
pusatnya Terus mudah untuk
Semarang atas Banyumanik mencarinya. Konsep:
ya. Disini juga kan ya Meskipun ga 1. Strategi
deket sama pusatnya dijalan utama 2. Dekat
kantor-kantor Semarang ya mas. Tapi dengan
dan kampus ya atas ya mas gampang kok pasar
mas kayak jadi ya pas. kesininya dan yang

50
Undip. Jadi Ngga jauh lebar gitu dituju/
lokasinya juga dari jalannya market.
salah satu Tembalang
kekuatannya sama
mas. Ungaran juga
mas. Soalnya
banyak juga
orang
Ungaran
kesini.
2 Produk Apa yang Menurut saya Menurut saya Di tempat ini 1. Menu Produk
yang menjadi kekuatan produk yang produk yang makanan yang
beragam kelebihan Break Cafe bervariasi ini ditawarkan ber- beragam
dari Break Semarang juga cukup variasi adalah yang
Cafe adalah dari merupakan bervariasi 2. Menu mempunyai
Semarang? segi variasi sebuah mas. Saya minum- menu
produk yang kekuatan sebagai an tidak bervariasi
ditawarkan mas. Masih pengunjung hanya dan enak.
mas. Kita jarang sekali jadi mudah kopi.
mempunyai usaha sejenis jika lapar ada 3. Bisa Konsep:
variasi menu yang menu makanan diguna- 1. Varian
makanan dan lengkap beratnya. kan lengkap.
minuman yang seperti Break Kalau Cuma untuk 2. Rasa enak
cukup banyak. Cafe. mau men- 3. Untuk
Kami juga Kebanyakan nongkrong gerjakan maha-
menyediakan coffee shop cantik ya tugas. siswa.
dari snack, kan pasangan pesennya 4. Kebanya
makanan kopi ya snack. kan
tradisional jajanan ya Kadang maha-
yang kekinian mas. Tapi sambil bikin siswa
kayak geprek, kita juga tugas sih 5. Makan-
juga makanan sediain mas, jadinya an enak
international makanan kan pasti
seperti steak. berat mas. lama jadi bisa
Minuman juga Soalnya sekalian
kami dari kopi banyak lunch atau
karena mahasiswa dinner.
memang juga yang Makanannya
konsep kesini sambil juga enak-
awalnya kan bikin tugas enak mas.
coffee shop. lama banget. Minumannya
Tapi kami juga Jadi kalau juga ngga
menyediakan laper ya kita kopi semua
non kopi dan ada mas. jadi ngga
juga jus sebah di
sebagai perut dan

51
alternatif bosan bisa
pilihan dari ganti
pengunjung. pesananan.
3 Harga Apa yang Dari segi harga Kalau saya Menurut saya 1. Sesuai Harga yang
terjangkau menjadi saya rasa lebih ya mas dari segi dengan terjangkau
kelebihan murah variasi dan harga dengan kantong adalah yang
dari Break dibandingkan kualitas dengan maha- sesuai
Cafe dengan usaha produknya produk yang siswa. dengan
Semarang? sejenis. juga bagus, ditawarkan 2. Makan- kantong
Dengan harganya sudah murah anannya mahasiswa
adanya macam sudah murah mas. enak. dan juga
produk dan dan Harganya 3. Porsi rasanya
kualitas yang terjangkau. juga besar. enak.
ditawarkan terjangkau
saya rasa harga dan porsinya Konsep:
segitu sudah besar. 1. Murah
terjangkau. Maklum mas 2. Enak
Harga kami saya kan 3. Banyak
untuk mahasiswa
minuman jadi kalau
mulai dari 7 tempatnya
ribu sampai 25 bagus,
ribu rupiah dan makanan dan
untuk makanan minumannya
dari 9 ribu enak pasti
sampai 40 ribu dateng terus
rupiah. (tertawa).
4 Produk Apa yang Menurut saya Kekuatan Menurut saya 1. Bahan Kualitas
yang menjadi kekuatan di yang lain kualitas makanan produk
ditawar- kelebihan Break Cafe adalah produk yang segar adalah yang
kan dari Break Semarang produknya ditawarkan 2. Langsun memiliki
berkualitas Cafe adalah dari mas. Di bagus mas. g kesegaran
dan Semarang? segi produk Semarang Produknya dimasak dan
unggulan yang sendiri masih sampai saat 3. Rasa langsung
ditawarkan sedikit usaha ini rasanya tidak dimasak.
mas. Bahan dalam bidang selalu tidak berubah
makanan yang sejenis berubah. Konsep:
kami tawarkan menyediakan 1. Fresh
segar dan banyak food.
dimasak variasi 2. Langsung
langsung, tidak makanan dan dimasak.
dihangatkan. minuman. 3. Rasanya
Jadi sudah tidak
berkualitas dan berubah.
unggulan.
5 Pelayanan Bagaimana Satu lagi mas, Menurut saya Menurut saya 1. Sopan Pelayanan

52
yang pelayanan saya kelebihan karyawan 2. ramah yang sopan
sopan dan di Break menekankan yang dimiliki disini sopan dan ramah
ramah Cafe kepada itu dari segi dan ramah unruk
Semarang? karyawan agar pelayanannya dalam menjaga
pelayanan mas. Jadi, melayani kenyaman-
yang diberikan kita konsumen an
harus tetap semaksimal mas. konsumen.
sopan dan mungkin
ramah melakukan Konsep:
supaya pelayanan 1. sopan
konsumen juga yang terbaik 2. ramah
merasa buat
nyaman saat konsumen.
berbicara
kepada
karyawan.

4.3.1.2 Kelemahan (Weakness) Break Cafe Semarang

Selain memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk tetap bertahan

menghadapi pesaing, Break Cafe Semarang juga memiliki beberapa kelemahan

dalam menghadapi pesaingnya. Kelemahan yang dimiliki Break Cafe Semarang

adalah:

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola


Persoalan Weakness
Jawaban
N Rizal
Masalah Pertanyaan Mustakim Andra Kategori Pola
o (Manajer
(Karyawan) (konsumen)
Kafe)
1 Adanya Apa yang Terkadang ada Pelayan mas Saya pernah 1. Ke- Keterlambat
karyawan menjadi kayawan yang yang kadang kesini hari terlamba an pegawai
yang kekurang- telat untuk suka telat Sabtu pagi- tan mengakibat
datang datang sesuai soalnya kan pagi sekalian pegawai. kan
an di Break
terlambat dengan dia laju gitu sarapan. 2. Operasio operasional
Cafe jadwalnya jadi mungkin Udah buka nal menjadi
Semarang? mas. Terutama ya telat mas tapi menjadi lambat dan
saat pagi yang bisnya apa pelayannya lambat pengunjung
harusnya gimana. Tapi belum 3. Pengunj tidak bisa
karyawan ya itu mas dateng. ung memesan.
sudah datang ganggu juga Akhirnya tidak
tetapi ada yang soalnya kita dulu kan, langsung Konsep:

53
belum hadir. koki udah akhirnya ya dilayani. 1. Pegawai
Padahal siap eh yang 15 menit terlambat.
konsumen juga ngambilin kemudian 2. Operasio-
ada yang sudah pesanan baru order. nal lambat
sakit pagi. belom ada. 3. Pengunju
ng me-
nunggu.
2 Promosi Apa yang Kelemahan Promosi itu Mungkin 1. Kurang Promosi
yang menjadi mungkin dari kayak apa ya perlu promo. kurang
kurang kekurang- segi promosi mas? Diskon ditambah 2. Diskon maksimal
maksimal mas. Kami gitu? Wah promo ya hanya dilakukan
an di Break
hanya disini jarang mas. Bisa waktu karena
Cafe mempunyai mas. Saat- diskon atau tertentu. hanya ada
Semarang? promo diskon saat tertentu yang lainnya diskon di
untuk saja kayak biar bisa waktu
konsumen pas tahun baru tambah tertentu.
event-event gitu. ramai.
tertentu aja Konsep:
kayak 1. Diskon
Valentine, pada
Tahun Baru, event
Hari Ibu tertentu.
tergantung ada
perayaan apa
gitu mas.
3 Kurang- Bagaimana Disini masih Musholla Menurut saya 1. Tidak Fasilitas
nya fasilitas di belum ada mas yang ya musholla ada-nya penunjang
fasilitas Break Cafe untuk tempat ngga ada sama non- musholla dikatakan
penunjang Semarang? ibadah sama kalau mau smoking area /tempat kurang
non-smoking sholat jauh yang ga ada. ibadah. karena tidak
area mas. mas. Aku kan 2. Tidak adanya
Kalau mau Makanya ngga ngrokok ada non- musholla
ibadah ya jauh yang kesini ya mas smoking dan non-
harus naik ngga bisa kadang area. smoking
kendaraan lama-lama terganggu area.
dulu. Kalau soalnya kalau sama
jalan lumayan mau sholat ya asapnya. Jadi Konsep:
jauh. jauh. suka bau juga 1. Tidak ada
kena asap musholla.
rokoknya. 2. Tidak ada
Kalau mau non-
ibadah juga smoking
jauh mas. area.
Jadi suka
skip malah
hehehehe.

54
4 Karyawan Apa yang Ini juga salah Menurut saya Mungkin 1. Pelayan Karyawan
yang tidak menjadi satu kami ini perlu diam yang tidak
menguasai kekurangan kelemahan kurang bias ditambah lagi saja saat menguasai
penanga- kami mas. menanggapi ketanggapan ada penanganan
di Break
nan Dalam keluhan mas. terhadap keluhan. keluhan dan
Cafe
keluhan handling Pelayan keluhan 2. Pelayan pekerjaan
pelanggan Semarang? complaint disini pelanggan. tidak yang lambat
kami cenderung Saya pernah me- merupakan
mengalami diam saja complaint nyampai kekurangan
kesulitan atau iya iya sekali mas kan dalam usaha
karena saja mas. karena meja keluhan kafe.
karyawan Malah saya ngga ke
terkadang kadang lebih dibersih- manajer. Konsep:
cenderung tidak peduli bersihkan 3. Pekerja- 1. Pelayan
tidak sabar soalnya tapi an diam saja
atau iya iya kurang sabar pelayannya karya- saat ada
saja ke begitu mas. cuma diem wan keluhan.
pelanggan. Karena capek aja. lambat. 2. Pelayan
Kadang juga juga jadi bekerja
keluhan tidak kurang dengan
disampaikan tanggap lambat.
ke saya mask keluhan.
arena mereka Jarang juga
takut dimarahi sih lapor ke
mungkin ya. atasan takut
dimarahin
mas.

4.3.1.3 Peluang (Opportunities) Break Cafe Semarang

Sebuah usaha harus mengetahui kesempatan atau peluang apasaja yang

dimiliki agar hal-hal yang mendukung strategi pemasaran dapat diterapkan.

Peluang merupakan salah satu aspek yang mencakup lingkungan yang dapat

dimanfaatkan oleh kafe untuk mengembangkan atau memajukan usaha. Adapun

peluang yang dimiliki Break Cafe Semarang adalah:

55
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola
Persoalan Opportunity
Jawaban
N Rizal
Masalah Pertanyaan Mustakim Andra Kategori Pola
o (Manajer
(Karyawan) (konsumen)
Kafe)
1 Pangsa Peluang apa Peluangnya Saat ini Ke kafe 1. Konsu- Pangsa
pasar luas yang adalah saat ini konsumen di sekarang men pasar yang
sedang mulai banyak Break Cafe sudah banyak keluarga luas adalah
orang yang Semarang dilakukan 2. Ada wi- konsumen
dihadapi
sudah tua dan cukup semua orang fi. yang tidak
Break Café anak-anak beragam mas. mas. Tidak hanya anak
Semarang? yang juga Ada bapak- hanya anak muda tapi
gemar ikut bapak dan muda tapi juga
kafe bersama anak-anak. juga para keluarga.
orang tuanya. Tidak hanya orang tua
Awalnya anak muda bahkan anak- Konsep:
konsep kami yang anaknya ikut. 1. Konsu-
adalah untuk sekarang Saya sering men
usia muda suka ke kafe ketemu tuh merambah
tetapi banyak tapi juga mas keluarga.
juga keluarga keluarga. sekeluarga 2. Ada wi-fi.
yang kesini kesini.
mas. Apalagi ada
wifi kan ya
jadi anak-
anaknya bisa
nge game.
2 Perminta- Peluang apa Kalau kafe ini Ojol yang Kalau selama 1. Banyak Permintaan
an yang mas banyakn banyak beli saya kesini pesanan konsumen
konsumen sedang ojol yang mas. Yang ke ya mas dari ojol. yang tinggi
yang pesen mas. kafe juga ada kafenya ngga 2. Kafe karena
dihadapi
tinggi Dan itu kita tapi banyakan pernah penuh tidak banyaknya
Break Café bisa menerima yang pesen banget sih terlalu pesanan
Semarang? sampai 50 ojol dari ojol mas. malah penuh. dari ojol
yang pesan nyaman tapi 3. Suasana namun kafe
dalam sehari antrian ojol kafe tidak terlalu
dengan nya mas luar nyaman. penuh.
minimal biasa.
pemesanan itu Banyak juga Konsep:
4 items. yang beli 1. Penjualan
Darimana- kalau ojol melalui
mana yang dihitung mas. ojol.
pesen mas ada 2. Kafe
dari Semarang nyaman
bawah sampai tidak

56
daerah penuh.
Banyumanik
sini.
3 Me- Peluang apa Kemungkinan Denger- Nambahin 1. Penamba Memaksima
maksimal- yang sedang besar kita akan denger mau promo kali ya han lkan pasar
kan pasar dihadapi perbanyak ada promosi biar orang promo. dengan cara
Break Café promo mas lebih banyak. juga banyak 2. Ada menambah
Semarang? baik untuk Saya juga yang datang. potong- promo dan
pengunjung belum tahu Soalnya an harga potongan
kafe maupun mas apa ya. promonya harga.
dengan ojol. dikit banget.
Belum Bentuk apa Konsep:
dibicarakan aja asal 1. Me-
lebih lanjut potongan nambah
tapi mungkin harga seneng promo.
seperti voucher aku tuh 2. Memberi-
diskon atau hehehehe. kan
diskon spesial potongan
bekerjasama harga.
dengan
provider
tertentu.
4 Kualitas Apa yang Menurut saya Kalau Kalau 1. Produk Kualitas
produk menjadi produk kami menurut saya menurut saya segar. produk
diakui kelebihan sudah diakui kualitas kualitas 2. Rasa diakui
konsumen dari Break konsumen produknya produknya minum- karena
Cafe mas. Karena baik mas. baik mas. an pas. produk
Semarang? banyak Kondisi Semua 3. Makan- segar, rasa
konsumen lapangan juga makanan an tidak pas, tidak
yang memesan masih baik. produknya bau. bau dan
ulang untuk fresh. 4. Rasanya enak.
memakai Minuman enak.
makanan dan juga pas Konsep:
minuman rasanya ga 1. Fresh
kami. bau dan food.
sebagainya. 2. Rasa pas.
Rasanya enak 3. Makanan
banget. tidak bau.
4. Enak.

4.2.1.4 Ancaman (Threat) Break Cafe Semarang

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah dari lingkungan

eksternal perusahaan yaitu ancaman yang dihadapi Break Cafe Semarang.

57
Ancaman tersebut dapat berasal dari apa saja termasuk kegiatan yang dijalankan

perusahaan pesaing. Ancaman yang dihadapi oleh Break Cafe Semarang adalah:

Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola


Persoalan Threat
Jawaban
N Rizal
Masalah Pertanyaan Mustakim Andra Kategori Pola
o (Manajer
(Karyawan) (konsumen)
Kafe)
1 Pesaing Bagaimana Menurut saya Ancamannya Saingan mas? 1. Banyak Pesaing di
dibidang pesaing dari dengan saat ini Ya banyak usaha bidang yang
yang sama Break Cafe sekarang adalah kafe kalau disini sama. sama
muncul sejenis yang saya juga 2. Tempat banyak
Semarang?
banyaknya sudah mulai kadang ke lain bermuncula
usaha yang banyak buka pesaing lebih n dan juga
bergerak pada ya mas. mereka lebih instagra lebih
bidang ini Sekarang sering malah mable. instagrama
menjadikan hal kalau pulang kayak Anak ble.
tersebut ke kos Panah,
sebuah Tembalang Antara Kata Konsep:
ancaman mas. lihat banyak trus Brew 1. Pesaing
Mulai banyak kafe yang Cafe. Disana banyak.
kafe baru. coffee shop nongkrong 2. Tempat
Kafe lama juga konsepnya. sama temen- lebih
sekarang jam temen mas instagram
bukanya dan able.
banyak yang tempatnya
24 jam. Jadi lebih
ancaman juga instagramabl
buat kami mas. e.
2 Konsumen Apa yang Konsumen Banyak - 1. Konsum Konsumen
yang dikhawatir- yang biasanya langganan en beralih ke
beralih ke kan Break ke kafe kita yang jarang pindah kafe lain
kafe lain lalu berpindah keliatan ke kafe karena
Café
ke tempat lain sekarang lain. pesaing
Semarang menurut saya mas. Pernah 2. Pesaing lebih baik
dengan itu juga sebuah sekali dateng lebih meskipun
kehadiran ancaman mas. tak tanya baik. lebih jauh.
pesaing Karena dengan katanya lebih 3. Pesaing
tersebut? pindahnya sering ke lebih Konsep:
konsumen Anak Panah jauh 1. Konsume
maka bisa Tembalang lokasi- n pindah.
dikatakan padahal lebih nya. 2. Pesaing
pesaing kita jauh. lebih jauh
lebih baik dari lokasinya.

58
kami. Kita
selalu
mengantisipasi
itu agar
konsumen
dapat terus
datang ke kafe
kita.
3 Pesaing Apa yang Yang menjadi Hargane mas Wah 1. Pesaing Pesaing
yang menjadi ancaman lain kadang kalah dibandingin harganya memberikan
memberi- ancaman di mungkin kafe sama kafe- pesaingnya dibawah harga
kan harga lain yang kafe sebelah. kayak Anak harga miring
Break Cafe
miring memberikan Panah ya normal. dibawah
Semarang? harga miring mas, Anak 2. Pesaing normal,
mas dibawah Panah lebih banyak memberikan
harga normal. murah mas promo. promo dan
menurutku 3. Pesaing diskon ke
dan bayak memberi ojol adalah
promo mas. kan ancaman.
Kayak diskon
kemarin ada dari Konsep:
family pembeli- 1. Harga
package. Ada an ojol. dibawah
diskon buy 1 harga
get 1. Diskon pasar.
dari ojol juga 2. Banyak
banyak mas. promo.
3. Diskon
pembelian
lewat ojol.
4 Tumbuh- Apa yang Sekarang Banyak mas - 1. Banyak Tumbuhnya
nya usaha menjadi banyak yang usaha kafe pesaing usaha dalam
dalam ancaman di bikin coffee kayak gini. baru bidang yang
bidang shop baru mas. Koki yang sama
Break Cafe sebagai
yang sama Yang lama aja dulu keluar dengan
Semarang? udah saingan juga gara- ancam- konsep
berat ini gara pindah an. yang
banyak yang ke kafe lain. 2. Kafe bermacam-
baru dan punya macam juga
konsep konsep ancaman
kafenya beda- berbeda bagi usaha.
beda. Jadi -beda.
ancaman juga Konsep:
sih mas. 1. Kafe baru
muncul.
2. Kafe

59
dengan
konsep
berbeda-
beda.
5 Pesaing Apa yang Kafe lain - - 1. Aliansi Pesaing
yang lebih dikhawatir- sudah dengan lebih dulu
dulu me- kan Break kerjasama ojol. memanfaatk
manfaat- dengan ojol an teknologi
Café 2. Meng-
kan lebih dulu mas dengan
teknologi Semarang bahkan dua gunakan menggunak
informasi dengan perusahaan digital an ojol dan
dalam kehadiran sekaligus Grab market- sosial
memasar- pesaing dan Gojek. ing. media.
kan tersebut? Bisa juga 3. Melaku-
produknya bayarnya pakai kan Konsep:
. Gopay atau repost 1. Bekerjasa
OVO. ma
dari
Sementara dengan
kami masih konsum- ojol.
kerjasama en. 2. Meng-
sama Gojek gunakan
saja. Ada sosial
instagramnya media.
juga mas, suka
repost dari
konsumen
juga.

4.3.2 Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang Berdasarkan Analisis

Matriks SWOT

Pada tahap selanjutnya adalah perumusan strategi pemasaran berdasarkan

matrik SWOT berdasarkan data dari perusahaan Break Cafe Semarang dari hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis strategi pemasaran berdasarkan

matrik SWOT mempunyai empat alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh

perusahaan yang diperoleh dari analisis faktor SWOT. Hasil pada tabel 5 Matrik

SWOT Break Cafe Semarang berikut:

60
Table 4.5 Matriks SWOT Break Cafe Semarang
Berdasarkan Rangkuti (1997)
Strength (S) Weakness (W)
Strength Weakness  Lokasi yang strategis  Adanya karyawan yang
Pilihan produk yang terlambat
beragam  Kurang dalam
 Harga yang terjangkau memaksimalkan
 Produk yang pemasaran
ditawarkan berkualitas  Kurangnya fasilitas
dan unggulan penunjang
 Pelayanan yang sopan  Karyawan yang tidak
dan ramah menguasai penanganan
keluhan
Opportunity Treatment
Opportunities (O) Strength Opportunity Weakness Opportunity
 Pangsa pasar yang  Mengintensifkan  Memberikan
luas promosi pada pasar peringatan kepada
 Permintaan konsumen yang dituju karyawan yang
konsumen yang  Selalu berinovasi pada terlambat
tinggi fasilitas yang  Menggunakan media
 Keamanan barang ditawarkan promosi yang menarik
konsumen  Memberikan jaminan minat konsumen
 Memaksimalkan kualitas terhadap  Menyediakan fasilitas
pemasaran produk yang penunjang yang lebih
 Kualitas produk ditawarkan  Mengajarkan tentang
diakui konsumen  Memperluas penanganan keluhan
pemasaran melalui
media sosial
 Membuka cabang baru
Threat (T) Strength Threat Weakness Threat
 Pesaing yang  Menerapkan harga  Menerapkan harga
bergerak pada bidang yang bersaing pada yang kompetitif namun
yang sama produk yang tidak merugikan
 Konsumen yang ditawarkan  Pelatihan karyawan
beralih ke perusahan  Menggunakan media tentang penanganan
lain sosial sebagai sarana keluhan
 Pesaing yang promosi  Merubah salah satu
memberikan harga  Memberikan ruangan atau space
miring pelayanan dengan menjadi fasilitas
 Pesaing yang semaksimal mungkin tambahan seperti
memanfaatkan  Menjaga kualitas menu mushola.
teknologi informasi yang ditawarkan
dalam memasarkan
produknya
(Sumber: diolah peneliti, 2019)

61
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Ferrel dan Harline (2005: 56) menyatakan bahwa fungsi dari Analisis

SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan

memisahkannya dalam pokok persoalan kekuatan dan kelemahan dan pokok

persoalan peluang dan ancaman. Hasil dari analisis data SWOT pada Break Cafe

Semarang maka dapat dijabarkan berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut:

4.4.1 Analisis Kekuatan (Strenght)

Jatmiko (2004: 68) menyatakan bahwa analisis lingkungan internal disebut

juga analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, analisis kapabilitas dan budaya

organisasi, atau kadang juga disebut analisis jati diri organisasi/ perusahaan

merupakan analisis mengenai sumberdaya perusahaan, dan peluang-peluang

industri. Rangkuti (2006: 47) menyatakan bahwa kekuatan adalah sumber daya,

keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para

pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan

yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang

memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

Kekuatan yang dimiliki Break Cafe Semarang setelah dilakukan penelitian

antara lain:

a. Lokasi yang strategis

Kotler dan Amstrong (2012: 62) menyatakan bahwa place/ tempat

adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai

menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran.

62
Lokasi Break Cafe Semarang berdasarkan hasil penelitian sangat strategis

karena terletak di pusat kota Semarang atas dengan akses jalan yang besar

sehingga mudah untuk dikenali.

b. Pilihan produk yang beragam

Kotler dan Amstrong (2001: 346) menyatakan bahwa produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan. Produk yang terdapat pada Break Cafe

Semarang adalah menu minuman dari kopi sampai jus buah dan menu

makanan dari kudapan, tradisional dan western food.

c. Harga yang terjangkau

Alma (2002: 47) menyatakan bahwa harga merupakan sebuah nilai

yang ditentukan untuk suatu barang maupun jasa yang ditentukan dengan

uang. Harga yang ditentukan oleh Break Cafe Semarang saat ini

terjangkau bagi konsumen dengan rentan harga Rp. 9.000 – Rp. 45.000

tergantung jenis makanan atau minuman yang dipesan.

d. Produk yang ditawarkan berkualitas

Produk yang ditawarkan di Break Cafe Semarang saat ini sudah

berkualitas dengan bahan makanan sesuai standar menjadikan produknya

unggul dibandingkan pesaing dalam usaha sejenis. Makanan dibuat

langsung setelah pengunjung memesan bukan dihangatkan sehingga

membuat menu dari Break Cafe lebih unggul daripada kafe yang lain.

63
e. Pelayanan yang sopan dan ramah

Pelayanan merupakan faktor penting bagi kelangsungan usaha.

Pelayanan yang ramah akan menjadikan konsumen nyaman ketika

menggunakan berkunjung ke kafe. Break Cafe Semarang sendiri menurut

hasil wawancara dengan konsumen mempunyai karyawan yang ramah

dalam melakukan tugas-tugasnya.

4.4.2 Analisis Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.

Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan

manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan

perusahaan (Rangkuti, 2006: 47). Kelemahan yang dimiliki Break Cafe Semarang

setelah dilakukan penelitian antara lain:

a. Adanya karyawan yang terlambat

Mangkunegara (2009: 67) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Terdapat karyawan Break Cafe Semarang yang

masih datang terlambat sesuai dengan tanggung jawabnya menjadikan

deskripsi kerja yang telah dibuat tidak berjalan dengan optimal.

b. Kurang dalam memaksimalkan pemasaran

64
Tjiptono (2007: 86) menyatakan bahwa promosi merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Kegiatan

promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan

dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen dalam penggunaan jasa sesuai kebutuhannya. Strategi promosi

yang dilakukan Break Cafe Semarang masih kurang. Promosi hanya

dilakukan melalui mulut ke mulut.

c. Kurangnya fasilitas penunjang

Nongkrong di kafe merupakan gaya hidup masyarakat sekarang

ini. Fasilitas penunjang di Break Cafe Semarang seperti tempat ibadah

masih belum ada. Saat ini fasilitas tersebut sudah menjadi hal utama dalam

bisnis kuliner karena orang-orang tidak perlu khawatir jika ingin beribadah

tapi tetap masih berada di kafe untuk bertemu dengan teman maupun

mengerjakan tugas. Peneliti melakukan observasi pada usaha ditempat lain

sudah menyediakan fasilitas ibadah.

d. Karyawan yang tidak menguasai penanganan keluhan

Pelayanan di kafe sangat rentan terhadap keluhan dari pelanggan.

Untuk itu diperlukan karyawan yang menguasai penanganan keluhan

tersebut untuk mencegah terjadinya kualitas pelayanan yang buruk. Di

Break Cafe Semarang saat peneliti melakukan penelitian pada karyawan

menyatakan mereka tidak tahu cara penanganan keluhan dan enggan

menyampaikan keluhan kepada atasan. Break Cafe Semarang akan

65
memiliki kekuatan lebih jika karyawannya mengetahui tentang

penanganan keluhan.

4.3.3 Analisa Peluang (Opportunity)

Rangkuti (2006: 47) menyatakan bahwa peluang adalah situasi penting

yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-

kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan

teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau

pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.Peluang yang dimiliki

oleh Break Cafe Semarang setelah dilakukan penelitian antara lain:

a. Pangsa pasar yang luas

Saat ini nongkrong di kafe banyak digemari masyarakat mulai dari

anak-anak hingga para orangtua yang menjadikan pasar coffee shop

menjadi luas karena tidak hanya para remaja saja. Di Break Cafe

Semarang peneliti melihat beberapa keluarga yang datang untuk makan

bersama.

b. Permintaan konsumen yang tinggi

Tjiptono (2008: 73) menyatakan bahwa kualitas merupakan

kebutuhan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana

keluaran dapat memenuhu prasyarat kebutuhan pelanggan untuk

memenuhi kebutuhannya. Break Cafe Semarang mempunyai produk

dengan kualitas unggulan dan diakui oleh konsumen. Hal tersebut

menjadikan permintaan konsumen menjadi tinggi. Hal itu juga

66
menguntungkan bagi kafe untuk mendapatkan laba yang tinggi dan untuk

memaksimalkan biaya produksi dan perawatan tempat.

c. Memaksimalkan pemasaran

Tjiptono (2008: 229) menyatakan bahwa promosi penjualan adalah

bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat

diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau

meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan. Break Cafe

Semarang dapat memaksimalkan pemasaran agar usaha dapat terus

berkembang melalui tekhnologi dengan bekerjasama dengan ojek online

maupun diskon.

d. Kualitas produk diakui konsumen

Selain memiliki pangsa pasar yang luas, salah satu peluang yang

bisa dimanfaatkan Break Cafe Semarang adalah produk yang ditawarkan

Break Cafe Semarang terbukti berkualitas. Hal ini dilihat dari banyaknya

konsumen yang memesan ulang bahkan menjadi langganan Break Cafe

Semarang dengan menjadi customer loyal atau pengunjung rutin

4.4.4 Analisa Ancaman (Threat)

Rangkuti (2006: 47) menyatakan bahwa Ancaman adalah situasi penting

yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan

pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya

peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan

67
ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Ancaman yang dimiliki Break Cafe

Semarang berdasarkan hasil penelitian antara lain:

a. Pesaing yang bergerak pada bidang yang sama

Scuddetto Futsal Banyuwangi merupakan perusahan bisnis yang

bergerak pada usaha coffee shop. Saat ini terdapat beberapa kafe yang

bergerak pada bisnis ini. Persaingan antar usaha menuntut pengusaha

untuk memperhatikan keadaan sekitar. Dengan adanya persaingan

menjadikan kafe lebih kompetitif dalam menjalankan usahanya.

b. Konsumen yang beralih ke perusahaan lain

Konsumen merupakan aset penting dalam berjalannya sebuah

kegiatan usaha. Dengan adanya konsumen perusahaan akan mendapat

pemasukan dan akan tetap terus beroprasi. Menjaga konsumen agar tetap

mengunakan produk tidak mudah meskipun melakukan pelayanan yang

terbaik.

c. Pesaing yang memberikan harga miring

Dalam dunia bisnis persaingan harga merupakan hal yang wajar

dilakukan. Banyak cara yang dilakukan pemilik usaha agar bisnis yang

dijalani diminati oleh konsumen. Salah satu cara yang dilakukan adalah

dengan memberikan harga miring. Hal tersebut menjadikan ancaman bagi

Break Cafe Semarang untuk tetap mempertahankan konsumen.

d. Tumbuhnya usaha dalam bidang yang sama

Usaha bisnis penyewaan lapangan futsal saat ini khususnya di Kota

Semarang masih cukup menjanjikan. Terdapat sekitar enam perusahaan

68
yang sudah ada dan dua perusahaan yang masih dalam tahap

pembangunan di kota Semarang. Dengan akan munculnya usaha baru pada

bidang yang sama akan menjadikan ancaman baru bagi Break Cafe

Semarang.

e. Pesaing yang memanfaatkan teknologi informasi dalam

memasarkan produknya

Pemasaran saat ini tidak hanya mengenai menyebarkan brosur.

Seseorang yang bergerak dalam bidang pemasaran harus pintar mengambil

kesempatan yang ada. Saat ini teknologi informasi sudah semakin maju.

Teknologi informasi saat ini sangat berguna bagi perusahaan untuk

menjaring pasar yang lebih luas. Break Cafe Semarang saat ini berada

dibelakang perusahaan yang lain dalam hal pemasarannya yang dapat

berakibat buruk buat kedepannya. Kafe pesaing menggunakan media

sosial untuk meningkatkan pemasaran dan juga layanan aplikasi ojek

online. Sedangkan Break Cafe hanya menggunakan aplikasi ojek online

saja.

4.5 Strategi Pemasaran yang Dapat Diterapkan oleh Break Cafe

Semarang

Menggunakan analisis faktor SWOT seperti yang sudah dijelaskan, maka

dapat diketahui empat strategi yang terangkum dalam matrik SWOT yang dapat

dijadikan pertimbangan perusahaan untuk diterapkan. Strategi tersebut adalah

69
strengths opoortunities (SO), strengths theats (ST), weakness opportunities (WO)

dan strategi weakness threats (WT).

Berdasarkan keterangan pada tabel matrik SWOT diketahui strategi yang

tepat untuk dilaksanakan oleh Break Cafe Semarang adalah sebagai berikut:

a. Strategi strength opportunities (SO)

Sesuai yang dikemukakan Rangkuti (2006: 35), Strategi SO

merupakan strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk memanfaatkan dan merebut peluang sebesar-besarnya. Dalam hal

ini Break Cafe Semarang berusaha menggunakan kekuatan yang

dimilikinya untuk memanfaatkan peluangnya. Berikut ini rekomendasi

strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan oleh Break

Cafe Semarang, antara lain:

1) Membuka cabang baru

Break Cafe Semarang saat ini mempunyai konsumen yang banyak.

Hal itu berdasarkan pernyataan manajer dan karyawan bahwa terkadang

banyak konsumen yang tidak dapat menggunakan produk dari Break Cafe

Semarang dikarenakan semua produk yang ada telah dipesan oleh

konsumen lain dari aplikasi ojek online atau alasan lokasi yang jauh. Hal

itu dikarenakan kurangnya jumlah produk yang ada di Break Cafe

Semarang. Oleh karena itu peneliti menyarankan agar pengelola Break

Cafe Semarang dapat membuka cabang baru dengan fasilitas yang sama

atau lebih baik agar dapat selalu memenuhi permintaan konsumen.

2) Mengintensifkan promosi pada pasar

70
Promosi merupakan hal yang sangat diminati oleh konsumen

manapun, tanpa terkecuali konsumen usaha Break Cafe Semarang.

Promosi diskon bisa diberikan bagi pengunjung yang berulang tahun dan

merayakan di Break Cafe Semarang. Dengan adanya diskon yang

diberikan dapat menarik konsumen untuk datang ke tempat itu dan hal

tersebut dapat membuat usaha Break Cafe Semarang lebih unggul

dibandingkan para pesaing.

b. Strategi Strength Threat

Rangkuti (2006: 35) menyatakan bahwa strategi dalam

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman. Dalam hal ini Break Cafe Semarang berusaha memanfaatkan

kekuatan untuk mengatasi ancaman. Berikut ini rekomendasi strategi yang

dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan oleh Break Cafe Semarang,

antara lain:

1) Memperluas pemasaran melalui media sosial.

Banyak cara yang bisa dilakukan pemilik usaha untuk

membuat usaha yang dijalani semakin berkembang dan dapat

dikenal oleh banyak orang. Salah satu cara yang bisa dilakukan

yaitu dengan promosi di media sosial. Media sosial nantinya akan

memperlihatkan keunggulan dan kualitas yang dimiliki Break Cafe

Semarang. Dengan melakukan promosi di media sosial maka usaha

Break Cafe Semarang dapat diketahui banyak orang khususnya

71
kalangan remaja yang sering menggunakan media sosial

dikehidupan sehari-hari.

2) Menjaga kualitas produk yang ditawarkan

Produk yang berkualitas tentu disukai oleh konsumen.

Break Cafe Semarang memiliki kualitas produk unggulan. Hal itu

juga harus diimbangi dengan perawatan yang baik agar kualitas

produk tidak menurun. Perawatan juga harus dilakukan secara

rutin.

c. Strategi Weakness Opportunity

Rangkuti (2006: 35) menyatakan bahwa strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Break Cafe Semarang harus

memanfaatkan peluang untuk menutupi kelemahan yang dimiliki.

Berikut ini rekomendasi strategi yang dapat menjadi pertimbangan

untuk diterapkan oleh Break Cafe Semarang, antara lain:

1) Menggunakan media promosi yang menarik minat

konsumen

Promosi merupakan hal yang sangat diminati oleh

konsumen manapun, tanpa terkecuali konsumen usaha

Break Cafe Semarang. Promosi diskon bisa diberikan bagi

pengunjung baru ataupun lama yang berkunjung ke Break

Cafe Semarang pada saat berulang tahun. Dengan adanya

72
diskon yang diberikan dapat menarik konsumen untuk

datang ke tempat itu dan hal tersebut dapat membuat usaha

Break Cafe Semarang lebih unggul dibandingkan para

pesaing.

d. Strategi Weakness Threat

Rangkuti (2006: 35) menyatakan bahwa strategi ini berdasarkan

kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan

adalah dengan menerapkan harga yang kompetitif namun tidak merugikan

kafe. Kafe dapat memberikan harga semurah mungkin agar konsumen

tertarik menggunakan produk kita namun tidak merugikan bagi usaha itu

sendiri.

73
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat simpulkan

sebagai berikut:

1. Strategi pemasaran yang digunakan oleh Break Cafe adalah memberikan

diskon di event tertentu; menggunakan digital marketing; beraliansi

dengan ojol; menyediakan wifi, meja dan stop kontak sehingga pelanggan

bisa mengerjakan tugas di kafe; dan menyediakan menu yang variatif.

2. Analisis SWOT Break Cafe terdiri dari strength (kekuatan) yaitu lokasi

yang strategis, produk yang berkualitas dan unggulan, produk yang

beragam, harga yang terjangkau konsumen, dan pelayanan yang ramah.

Sedangkan weakness (kelemahan) yang dimiliki adalah adanya karyawan

yang datang terlambat, masih minimnya pemasaran. Kemudian,

opportunity (peluang) yaitu meningkatnya permintaan konsumen, peluang

pasar yang luas, meningkatkan pemasaran melalui media sosial, kualitas

produk diakui konsumen. Sedangkan, threat (ancaman) adalah pesaing

yang bergerak pada bidang yang sama, pesaing yang memberikan harga

miring, dan mulai tumbuhnya kafe yang baru.

3. Strategi yang dapat digunakan Break Cafe Semarang berdasarkan matriks

SWOT yaitu dengan membuka cabang baru, mengintensifkan promosi

pada pasar, menjaga kualitas produkyang ditawarkan,memanfaatkan media

74
sosial sebagai sarana untuk melakukan promosi, dan memberikan fasilitas

berupa musholla dan non-smoking area agar konsumen merasa lebih

nyaman saat berada di kafe.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam perkembangan Break Cafe Semarang. Peneliti memberi

saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan.

Saran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Break Cafe Semarang harus meningkatkan pemasaran mereka melalui

media sosial atau websiteyang saat ini sering digunakan banyak orang.

b. Break Cafe Semarang diharapkan memperhatikan karyawan agar setiap

hari selalu tepat waktu karena hal tersebut sudah sesuai jam kerja yang

diatur kafe.

c. Break Cafe Semarang diharapkan dapat terus memenuhi permintaan

konsumen agar tidak beralih ke kafe lain.

d. Break Cafe Semarang diharapkan memunculkan inovasi baru dalam

kafenya agar tetap memiliki daya tarik bagi konsumen.

5.3 Agenda Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian yang akan datang, saran yang dapat digunakan adalah

menambah populasi dari coffee shop supaya sampel yang didapat lebih banyak

dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Selain itu dapat digunakan metode

penelitian yang lain seperti kuantitatif sehingga dapat meneliti lebih banyak

75
variabel dan hubungan antar variabel tersebut. Diharapkan juga peneliti yang akan

datang dapat menggunakan teknik analisa yang lain dan membandingkan dengan

penelitian ini sehingga dapat terlihat mana metode yang memberikan hasil yang

terbaik.

76
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2002). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.


Alfabeta.

________. (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.


Alfabeta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

_________. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Assauri, S. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.

Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan


Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, buku 1.


Jakarta: Salemba Empat.

Cannon, Joseph P., Perreault, Jr.William D., McCarthy, E.Jerome. (2008).


Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial Global. Edisi Keenam Belas.
Salemba Empat. Jakarta.

David, F.R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep. Edisi ketujuh. PT. Prenhallindo,
Jakarta.

Ferrel, O and Harline. (2005). Marketing Strategy. South Western: Thomson.

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan


Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM.

Hartono H. , Karyana Hutomo, Marshelia Mayangsari. (2012). Pengaruh Strategi


PemasaranTerhadap Peningkatan Penjualan pada Perusahaan. Bina
Nusantara Jurnal hal. 881-992.

Irawan, N. (2009). Strategi Pemasaran dengan analisis SWOT di Perusahaan CV.


Langit Aksara Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

Jatmiko. (2004). Pengantar Bisnis. Malang: UMM Press.

77
Kertajaya, H. (2005). Positioning Diferensiasi Brand: Memenangkan Persaingan
dengan Segitiga Positioning –Deferensiasi –Brand. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Kotler,P dan Amstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 1.


Jakarta: Erlangga.

___________________. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 13.


Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 9. Jakarta:


Erlangga.

________. (2009). Manajemen Pemasaran terjemahan, Edisi 13. Jakarta:


Erlangga

Mangkunegara, A. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:


Rosdakarya.

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pearcce, J dan Robinson. (2008). Manajemen Strategis Edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.

Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT


Gramedia.

__________. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT


Gramedia.

__________. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia.

Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alphabeta.

_______. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta.

Susiani. (2005). Strategi Pemasaran Dengan Analisis SWOT Studi kasus pada
PT.Pramita Tours dan Travels. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

Swastha, B dan Handoko. (2002). Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku


Konsumen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Swastha, B. (2002). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Jakarta:


Salemba Empat.

78
Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

________. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Usman, H. (2011). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:


Bumi Aksara.

Wardoyo, Paulus. (2011). Enam Alat Analisis Manajemen. Semarang: Semarang


University Press.

Williams, C. (2001). Manajemen, Edisi 1.Jakarta: Salemba Empat.

Yuliono, D. (2012). Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi


Pemasaran Pada PT. Asli Motor Klaten. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

79
LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Manajer
1 Kapan bisnis Break Cafe Semarang ini
dirintis?
2 Bagaimana asal mulanya bisnis Break Cafe
Semarang ini dimulai?
3 Dimana lokasi Break Café Semarang?
4 Fasilitas apa saja yang ditawarkan Break Café
Semarang?
5 Berapa total tenaga kerja?
Futsal Banyuwangi?
6 Apa saja yang menjadi kekuatan dari Break
Café Semarang?
7 Bagaimana promosi yang dilakukan oleh
Break Café Semarang?
8 Apa saja yang perlu diperbaiki dalam
Break Café Semarang?
9 Peluang apa yang sedang dihadapi Break Café
Semarang?
10 Apa yang menjadi kelemahan di Break Café
Semarang?
11 Ada berapa banyak pesaing di bisnis
Break Café Semarang?
12 Bagaimana Break Café Semarang
menghadapi pesaing tersebut?
13 Apa yang dikhawatirkan Break Café
Semarang dengan kehadiran pesaing
tersebut?
14 Apakah ada ancaman yang lain selain pesaing
pada usaha yang sama?
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Karyawan
1 Sejak kapan Anda bekerja di Break Café
Semarang?
2 Bagaimana suasana kerja di Break Cafe
Semarang?
3 Apa yang anda sukai dari pemilik
Break Cafe Semarang?
4 Apa yang menjadi kelebihan dari
Break Cafe Semarang?
Bagaimana perkembangan Break Cafe
5 Semarang? Selama anda bekerja?
6 Bagaimana fasilitas di Break Cafe
Semarang?
7 Apa yang membedakan Break Cafe
Semarang? dengan bisnis Cafe yang
lain?
8 Apa saja kendala yang anda hadapi
selama berkerja di Break Cafe Semarang?
9 Apa yang perlu dibenahi Break Cafe
Semarang?
10 Apa yang menjadi ancaman dari Break
Cafe Semarang?
11 Bagaimana pesaing dari Break Cafe
Semarang?
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Konsumen
1 Anda mengetahui Break Cafe
Semarang? dari mana?
2 Bagaimana lokasi Break Cafe
Semarang?
3 Bagaimana perkembangan Break Cafe
Semarang?
4 Apa alasan anda memilih di Break Cafe
Semarang?
5 Bagaimana pelayanan di Break Cafe
Semarang?
6 Apa yang menjadi kekurangan di
Break Cafe Semarang?
7 Apakah anda puas berkunjung di
Break Cafe Semarang?
LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA

1. Hasil Wawancara dengan Manajer Operasional (Bapak Zaenal)


PEDOMAN WAWANCARA
No. DaftarPertanyaan Manajer
1 Kapan bisnis Break Cafe Semarang Break Café Semarang dibangun pada
inidirintis? akhir-akhir tahun 2016 dan beroperasi
di bulan dan tahun yang sama.
2 Bagaimana asal mulanya bisnis Sebenarnya usaha ini punya kaka saya.
Break Cafe Semarang ini dimulai? Sebenarnya buka resto di 2014 tetapi
mengalami kebangkrutan. Di akhir
akhir tahun 2016 kakak saya
memutuskan untuk membuka kafe.
3 Dimana lokasi Break Café Di Jalan Klenteng Sari III
Semarang? Banyumanik. Itu untuk saya sendiri
mengapa saya milih lokasi itu karena
lokasinya itu merupakan sebuah
kekuatan. Banyumanik istilahnya pusat
semarang atas ya, disini juga dekat
dengan kantor-kantor dan kampus ya
mas kayak Undip. Jadi lokasinya juga
salah satu kekuatannya mas.
4 Fasilitas apa saja yang ditawarkan Kalau fasilitas sendiri dari kami itu
Break Café Semarang? kami menawarkan smoking area itu
kami ada 2 lantai, trus juga kami
menawarkan free wi-fi dan juga ada
banyak colokan jadi cocok buat orang
yang mau nongkrong.
5 Berapa total tenaga kerja? Kalau di Break Cafe sendiri itu total
ada 6. Yang pertama itu 1 orang
sebagai koki. Ada 1 lagi membantu
koki yang empat itu pelayan. Nah tapi
kesemua 6 orang itu bisa menjadi kasir
karena disini kasirnya gantian.
6 Apa saja yang menjadi kekuatan Kalau menurut saya sih ada beberapa
dari Break Café Semarang? hal ya mas yang menjadi kekuatan.
Yang pertama itu adalah lokasi dari
Break Cafe sendiri strategis seperti tadi
yang sudah saya jelaskan mengapa
menurut saya strategis. Kemudian,
yang alasan lainnya itu produk yang
beragam. Menurut saya kekuatan Break
Cafe Semarang adalah dari segi variasi
produk yang ditawarkan mas. Kita
mempunyai variasi menu makanan dan
minuman yang cukup banyak. Kami
juga menyediakan dari snack, makanan
tradisional yang kekinian kayak
geprek, juga makanan international
seperti steak. Minuman juga kami dari
kopi karena memang konsep awalnya
kan coffee shop. Tapi kami juga
menyediakan non kopi dan juga jus
sebagai alternatif pilihan dari
pengunjung. Trus alasan yang
selanjutnya itu harga yang kami
tawarkan terjangkau. Dari segi harga
saya rasa lebih murah dibandingkan
dengan usaha sejenis. Dengan adanya
macam produk dan kualitas yang
ditawarkan saya rasa harga segitu
sudah terjangkau. Harga kami untuk
minuman mulai dari 7 ribu sampai 25
ribu rupiah dan untuk makanan dari 9
ribu sampai 40 ribu rupiah. Kalau
menurut saya produk-produk yang
ditawarkan Break Cafe itu sudah
berkualitas dan unggulan. Menurut
saya kekuatan di Break Cafe Semarang
adalah dari segi produk yang
ditawarkan mas. Bahan makanan yang
kami tawarkan segar dan dimasak
langsung, tidak dihangatkan. Jadi
sudah berkualitas dan unggulan. Trus
keuggulan kami disegi pelayanannya
mas. Pelayanan yang ditawarkan itu
sopan dan ramah. Karena saya
menekankan kepada karyawan agar
pelayanan yang diberikan harus tetap
sopan dan ramah mas
supaya konsumen juga merasa nyaman
saat berbicara
kepada karyawan.
7 Bagaimana promosi yang dilakukan Kalau promosi kami hanya
oleh Break Café Semarang? memberikan saat event-event tertentu
saja mas seperti Tahun Baru, Hari
Valentine, Hari Ibu dan perayaan
lainnya. Selebihnya kami belum ada
promosi lainnya.
8 Apa saja yang perlu diperbaiki Yang dimaksud masnya itu
dalam Break Café Semarang? kelemahan? Masih ada bebeapa
kelemahan sih mas yang harus
diperbaiki oleh Break Cafe.
9 Peluang apa yang sedang dihadapi Peluang kami itu pangsa pasar kami
Break Café Semarang? yang luas. Peluangnya adalah saat ini
mulai banyak orang yang sudah tua dan
anak-anak yang juga gemar ikut kafe
bersama orang tuanya. Awalnya
konsep kami adalah untuk usia muda
tetapi banyak juga keluarga yang kesini
mas. Lalu, permintaan konsumen yang
tinggi mas juga peluang kami. Kalau
kafe ini mas banyakan ojol yang pesen
mas. Dan itu kita bisa menerima
sampai 50 ojol yang pesan dalam
sehari dengan minimal pemesanan itu 4
items. Darimana-mana yang pesen mas
ada dari Semarang bawah sampai
daerah Banyumanik sini. Peluang juga
bisa kami dapatkan kalau
memaksimalkan pasar ya mas.
Kemungkinan besar kita akan
perbanyak promo mas baik untuk
pengunjung kafe maupun dengan ojol.
Belum dibicarakan lebih lanjut tapi
mungkin seperti voucher diskon atau
diskon spesial bekerjasama dengan
provider tertentu. Trus kualitas dari
produk kami diakui konsumen mas.
Menurut saya produk kami sudah
diakui konsumen mas. Karena banyak
konsumen yang memesan ulang untuk
memakai makanan dan minuman kami.
10 Apa yang menjadi kelemahan di Masih banyak mas kelemahan Break
Break Café Semarang? Cafe. Itu yang pertama itu adanya
karyawan yang terlambat. Terkadang
ada kayawan yang telat untuk datang
sesuai dengan jadwalnya mas.
Terutama saat pagi yang harusnya
karyawan sudah datang tetapi ada yang
belum hadir. Padahal konsumen juga
ada yang sudah sakit pagi. Yang kedua
itu kelemahan mungkin dari segi
promosi mas. Kami hanya mempunyai
promo diskon untuk konsumen pas
event-event tertentu aja kayak
Valentine, Tahun Baru, Hari Ibu
tergantung ada perayaan apa gitu mas.
Ketiga itu kurangnya fasilitas
penunjang mas. Disini masih belum
ada untuk tempat ibadah sama non-
smoking area mas. Kalau mau ibadah
ya jauh harus naik kendaraan dulu.
Kalau jalan lumayan jauh. Dari segi
pelayanan, karyawan tidak menguasai
penanganan keluhan pelanggan. Ini
juga salah satu kelemahan kami mas.
Dalam handling complaint kami
mengalami kesulitan karena karyawan
terkadang cenderung tidak sabar atau
iya iya saja ke pelanggan. Kadang juga
keluhan tidak disampaikan ke saya
mask arena mereka takut dimarahi
mungkin ya.
11 Ada berapa banyak pesaing di Cukup banyak ya mas seperti Anak
bisnis Break Café Semarang? Panah, Antarakata, Above Coffee dan
lainnya ya mas. Ada juga banyak yang
baru mas.
12 Bagaimana Break Café Semarang Ya kami jaga kualitas aja mas. Mau
menghadapi pesaing tersebut? gimana lagi namanya usaha selalu ada
persaingan. Kami mulai memikirkan
promosi dan menambahkan fasilitas
agar pengunjung tetap setia kepada
kami.
13 Apa yang dikhawatirkan Break Menurut saya dengan sekarang muncul
Café Semarang dengan kehadiran banyaknya usaha yang bergerak pada
pesaing tersebut? bidang ini menjadikan hal tersebut
sebuah ancaman mas. Mulai banyak
kafe baru. Kafe lama juga sekarang jam
bukanya banyak yang 24 jam. Jadi
ancaman juga buat kami mas. Trus
konsumen yang biasanya ke kafe kita
lalu berpindah ke tempat lain menurut
saya itu juga sebuah ancaman mas.
Karena dengan pindahnya konsumen
maka bisa dikatakan pesaing kita lebih
baik dari kami. Kita selalu
mengantisipasi itu agar konsumen
dapat terus datang ke kafe kita.
Kekhawatiran yang lain atau yang
menjadi ancaman lain mungkin kafe
lain yang memberikan harga miring
mas dibawah harga normal. Sekarang
banyak yang bikin coffee shop baru
mas. Yang lama aja udah saingan berat
ini banyak yang baru dan konsep
kafenya beda-beda. Jadi ancaman juga
sih mas. Kafe lain sudah kerjasama
dengan ojol lebih dulu mas bahkan dua
perusahaan sekaligus Grab dan Gojek.
Bisa juga bayarnya pakai Gopay atau
OVO. Sementara kami masih
kerjasama sama Gojek saja. Ada
instagramnya juga mas, suka repost
dari konsumen juga.
14 Apakah ada ancaman yang lain Itu aja sih mas tidak ada lagi.
selain pesaing pada usaha yang
sama?

2. Hasil Wawancara dengan Pelayan (Erick)


PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Pelayan
1 Sejak kapan Anda bekerja di Satu tahun mas.
Break Café Semarang?
2 Bagaimana suasana kerja di Break Suasana kerjanya enak mas.
Cafe Semarang? Seneng juga kerja disini. Temen-
temen baik. Manajer juga baik.
3 Apa yang anda sukai dari pemilik Kalau ibu ga pernah kesini ya mas.
Break Cafe Semarang? Kalau Pak Zaenal baik mas. Tapi
kadang ya galak soalnya orange
disiplin mas. Gaji ngga pernah
telat, kalau target ya dapet bonus
mas.
4 Apa yang menjadi kelebihan dari Menurut saya kelebihan yang
Break Cafe Semarang? dimiliki itu dari segi lokasi
kafenya mas. Karena terletak di
dekat kampus sama perkantoran.
Terus Banyumanik kan ya
pusatnya Semarang atas ya mas
jadi ya pas. Ngga jauh dari
Tembalang sama Ungaran juga
mas. Soalnya banyak juga orang
Ungaran kesini. Trus menurut saya
produk yang bervariasi ini juga
merupakan sebuah kekuatan mas.
Masih jarang sekali usaha sejenis
yang menu lengkap seperti Break
Cafe. Kebanyakan coffee shop kan
pasangan kopi ya jajanan ya mas.
Tapi kita juga sediain makanan
berat mas. Soalnya banyak
mahasiswa juga yang kesini sambil
bikin tugas lama banget. Jadi kalau
laper ya kita ada mas. Kalau saya
ya mas variasi dan kualitas
produknya juga bagus, harganya
sudah murah dan terjangkau.
Kekuatan yang lain adalah
produknya mas. Di Semarang
sendiri masih sedikit usaha dalam
bidang sejenis
menyediakan banyak variasi
makanan dan minuman. Kalau
lainnya, menurut saya kelebihan
yang dimiliki itu dari segi
pelayanannya mas. Jadi, kita
semaksimal mungkin melakukan
pelayanan yang terbaik buat
konsumen.
5 Bagaimana perkembangan Break Perkembangannya bagus sih mas.
Cafe Semarang Selama anda Dulu saya kerja disini masih sepi
bekerja? mas. Trus mulai Bapak kerjasama
sama Gojek wah mulai rame mas.
Orang mulai pada tahu mungkin
ya mas. Sekarang mulai banyak
yang tahu mas.
6 Bagaimana fasilitas di Break Cafe Fasilitasnya disini 2 lantai mas
Semarang? bisa ngrokok semua. Ada colokan
juga banyak mas sama wi-fi.
7 Apa yang membedakan Break Yang membedakan ya kalau disini
Cafe Semarang dengan bisnis itu mas makanannya macem-
kafe yang lain? macem. Dari makanan tradisional
sampai yang modern mas. Sama
suasananya mas. Kalau kafe lain
kayak Anak Panah rame banget
mas, temen saya kerja disana
katanya sampai teriak-teriak kalau
ngobrol keramaian. Kalau disini
rame tapi ga banget-banget mas
jadi kalo ngobrol masih bisa
santai.
8 Apa saja kendala yang anda Kendalanya komunikasi sama
hadapi selama berkerja di Break atasan ya mas. Kebanyakan
Cafe Semarang? karyawan disini termasuk saya
segan gitu kalau mau ngomong ke
Bapak kalau pas ada keluhan.
Takut saya mas dimarahi. Padahal
jane Bapak ya ngga galak orange.
Tapi ga tau takut aja mas. Sama
kendala lainnya itu kalo pas ada
yang telat mas wis itu kerjaan kaco
mas. Soalnya kurang orang
padahal udah ada yang dateng apa
Gojek nunggu.
9 Apa yang perlu dibenahi Break Fasilitasnya mas. Ditambah
Cafe Semarang? musholla mas. Saya liat
pengunjung kadang bingung kalau
pas waktu shalat mau kemana.
Sama promosinya mas. Kurang
banget mas. Cuma pas tahun baru,
valentine sama perayaan lainnya
mas. Pengunjung suka nanya ada
promo apa. Saya jawab ga ada
terus-terusan ngga enak juga to
mas.
10 Apa yang menjadi ancaman dari Ancamannya kefe baru mas.
Break Cafe Semarang? Banyak yang baru. Trus yang lama
juga ancaman mas. Soale yang
lama ada yang 24 jam juga.
Hargane juga ada yang dibawah
kita. Tempat e juga bagus mas,
banyak anak muda kesana foto-
foto juga. Sama berani promo mas
kafe lainnya itu kerjasama sama
Gojek mas. Lha disini ga ada mas.
11 Bagaimana pesaing dari Break Pesaingnya lebih menarik kayak e
Cafe Semarang? mas. Ada juga beberapa bekas
karyawan sini pindah kafe lain.
Saya kalau mau kesini pas masuk
siang lewat Anak Panah mas rame
banget mas. Kalo dibandingin sini
ya jauh ramean sana.
3. Hasil Wawancara dengan Koki (Mustakim)
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Koki
1 Sejak kapan Anda bekerja di Sepuluh bulan mas.
Break Café Semarang?
2 Bagaimana suasana kerja di Break Suasana kerjanya santai ya mas.
Cafe Semarang? Saya suka kerja disini ngga
kemrungsung.
3 Apa yang anda sukai dari pemilik Bapak Zaenal itu tegas mas
Break Cafe Semarang? orangnya. Percaya sama karyawan.
4 Apa yang menjadi kelebihan dari Kelebihannya yam as itu
Break Cafe Semarang? tempatnya strategis. Trus menunya
banyak mas, harganya juga murah
termasuknya. Selain itu apalagi ya
mas, oh ya bahan makanannya dan
produknya berkualitas mas.
Pelayananya juga kata pengunjung
sopan dan ramah mas.
5 Bagaimana perkembangan Break Saya kan disini itungannya belum
Cafe Semarang Selama anda setahun ya mas, tapi menurut saya
bekerja? bagus sih mas perkembangannya.
Bisa bersaing sama yang ada
disekitar.
6 Bagaimana fasilitas di Break Cafe Fasilitasnya disini 2 lantai mas
Semarang? bisa ngrokok semua. Ada colokan
juga sama wi-fi.
7 Apa yang membedakan Break Yang membedakan ya kalau disini
Cafe Semarang dengan bisnis itu makanannya jenisnya banyak
kafe yang lain? ada tradisional, Chinese food sama
steak gitu mas. Jajanan juga ada.
Minumannya juga macem-macem
ngga kopi saja mas.
8 Apa saja kendala yang anda Pelayan mas yang kadang suka
hadapi selama berkerja di Break telat soalnya kan dia laju gitu jadi
Cafe Semarang? mungkin ya telat bisnya apa
gimana. Tapi ya itu mas ganggu
juga soalnya kita koki udah siap eh
yang ngambilin pesanan belom
ada.da yang dateng apa Gojek
nunggu.
9 Apa yang perlu dibenahi Break Promosi mungkin ya mas. Eh
Cafe Semarang? promosi itu kayak apa ya mas?
Diskon gitu? Wah disini jarang
mas. Saat-saat tertentu saja kayak
tahun baru gitu. Musholla mas
yang ngga ada juga kalau mau
sholat jauh mas. Makanya yang
kesini ngga bisa lama-lama
soalnya kalau mau sholat ya jauh.
Oh ada lagi mas. Menurut saya
kami ini kurang bisa menanggapi
keluhan mas. Pelayan disini
cenderung diam saja atau iya iya
saja mas. Malah kadang lebih tidak
peduli soalnya kurang sabar begitu
mas. Karena capek juga jadi
kurang tanggap keluhan. Jarang
juga sih lapor ke atasan takut
dimarahin mas.
10 Apa yang menjadi ancaman dari Ancamannya kefe baru mas.
Break Cafe Semarang? Banyak yang baru. Trus yang lama
juga ancaman mas. Soale yang
lama ada yang 24 jam juga.
Hargane juga ada yang dibawah
kita. Tempat e juga bagus mas,
banyak anak muda kesana foto-
foto juga. Sama berani promo mas
kafe lainnya itu kerjasama sama
Gojek mas. Lha disini ga ada mas.
11 Bagaimana pesaing dari Break Ancamannya saat ini adalah kafe
Cafe Semarang? sejenis yang sudah mulai banyak
buka ya mas. Sekarang kalau
pulang ke kos Tembalang lihat
banyak kafe yang coffee shop
konsepnya. Banyak langganan
yang jarang keliatan sekarang mas.
Pernah sekali dateng tak tanya
katanya lebih sering ke Anak
Panah Tembalang padahal lebih
jauh. Hargane mas kadang kalah
sama kafe-kafe sebelah. Trus juga
banyak mas usaha kafe kayak gini.
Koki yang dulu keluar juga gara-
gara pindah ke kafe lain.
4. Hasil Wawancara dengan Konsumen 1 (Adelia)
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Konsumen
1 Anda mengetahui Break Cafe Dari Instagram mas. Kan ada
Semarang darimana? itu akun nya. Trus saya coba
mas sama temen-temen.
2 Bagaimana lokasi Break Cafe Lokasinya gampang dicari mas.
Semarang? Menurut saya lokasi Break Cafe
Semarang strategis untuk
menjalankan usaha ini. Dekat
dengan jalan besar sehingga
mudah untuk mencarinya.
Meskipun ga dijalan utama ya
mas. Tapi gampang kok
kesininya dan lebar gitu
jalannya.
3 Bagaimana perkembangan Break Cafe Bagus sih mas. Semakin banyak
Semarang? yang dateng.
4 Apa alasan anda memilih di Break Di tempat ini produk yang
Cafe Semarang? ditawarkan cukup bervariasi
mas. Saya sebagai pengunjung
jadi mudah jika lapar ada
makanan beratnya. Kalau Cuma
mau nongkrong cantik ya
pesennya snack. Kadang sambil
bikin tugas sih mas, jadinya kan
pasti lama jadi bisa sekalian
lunch atau dinner. Makanannya
juga enak-enak mas.
Minumannya juga ngga kopi
semua jadi ngga sebah di perut
dan bosan bisa ganti pesananan.
Menurut saya dari segi harga
dengan dengan produk yang
ditawarkan sudah murah mas.
Harganya juga terjangkau dan
porsinya besar. Maklum mas
saya kan mahasiswa jadi kalau
tempatnya bagus, makanan dan
minumannya enak pasti dateng
terus (tertawa). Produk yang
ditawarkan bagus mas.
Produknya sampai saat ini
rasanya selalu tidak berubah.
5 Bagaimana pelayanan di Break Cafe Menurut saya karyawan disini
Semarang? sopan dan ramah dalam
melayani konsumen mas.
6 Apa yang menjadi kekurangan di Kekurangannya apa ya mas. Oh
Break Cafe Semarang? ya, semua ruangannya smoking
mas jadinya saya kadang
terganggu juga. Sama ngga ada
musholla mas, kalau mau sholat
jauh mas. Kadang males bolak-
balik. Sama ini mas promonya
kurang banget mas.
7 Apakah anda puas berkunjung di Puas sih mas overall. Karena
Break Cafe Semarang? saya liat harga ya mas sama wi-
fi nya kenceng. Kalo lain-
lainnya bisa diperbaiki ya saya
tambah seneng lagi dan mau
rekomendasiin sama temen-
temen lainnya.

5. Hasil Wawancara dengan Konsumen 2 (Andra Putra)


PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Konsumen
1 Anda mengetahui Break Cafe Saya sering lewat sini mas kalo
Semarang darimana? berangkat sama pulang kerja.
Trus liat ada kafe ini.
2 Bagaimana lokasi Break Cafe Lokasinya gampang mas
Semarang? dilihat. Meskipun digang tapi
yang lewat banyak. Banyak
dicari juga.
3 Bagaimana perkembangan Break Cafe Perkembangannya tambah rame
Semarang? mas. Banyak pesan lwat Gojek
juga.
4 Apa alasan anda memilih di Break Alasan saya deket sama kantor
Cafe Semarang? mas. Harganya murah, rasanya
enak, banyak pilihan makanan
dan minuman. Jadi kalo
nongkrong stress pulang kerja
cocok mas kesini. Nggak
ngabisin gaji hehehe.
5 Bagaimana pelayanan di Break Cafe Menurut saya pelayanannya
Semarang? bagus mas. Sopan kok, ramah
juga. Bisa ngobrol juga mas jadi
kayak temen gitu. Bikin betah
kesini soalnya udah kenal.
6 Apa yang menjadi kekurangan di Saya pernah kesini hari Sabtu
Break Cafe Semarang? pagi-pagi sekalian sarapan.
Udah buka mas tapi pelayannya
belum dateng. Akhirnya dulu
kan, akhirnya ya 15 menit
kemudian baru order. Mungkin
perlu ditambah promo ya mas.
Bisa diskon atau yang lainnya
biar bisa tambah ramai. Yang
lainnya, menurut saya ya
musholla sama non-smoking
area yang ga ada. Aku kan ngga
ngrokok ya mas kadang
terganggu sama asapnya. Jadi
suka bau juga kena asap
rokoknya. Kalau mau ibadah
juga jauh mas. Jadi suka skip
malah hehehehe. Mungkin perlu
ditambah lagi ketanggapan
terhadap keluhan pelanggan.
Saya pernah complaint sekali
mas karena meja saya ngga
dibersih-bersihkan tapi
pelayannya cuma diem aja.
7 Apakah anda puas berkunjung di Lumayan sih mas. Tapi
Break Cafe Semarang? sekarang aku mulai jarang
kesini mas. Paling seminggun
sekali kalo dulu kan bisa
seminggu 3 kali. Ngikut temen-
temen ke kafe lain ada yang
lebih murah sama lebih
instagramable.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : B.111.15.0035
Nama Lengkap : Angga Aji Nursahid
Tempat & Tanggal Lahir : Klaten,20 Agustus 1997
Alamat Lengkap : Perumahan Griya Indopermai Blok
C.39/Tambak Aji,Ngaliyan Semarang

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non – Formal

1. SD Negeri Tambak Aji 01 Semarang, lulus tahun 2009


2. SMP Kesatrian 2 Semarang, lulus tahun 2012
3. SMAN 6 Semarang, lulus tahun 2015

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota OSIS SMAN 6 Semarang tahun 2012 s.d 2015

Semarang, 07 Februari 2019

Angga Aji Nursahid

Anda mungkin juga menyukai