Anda di halaman 1dari 22

Periodesasi sejarah ketatanegaraan RI

1945-1949 1998-2000an
Revolusi Fisik Reformasi

1949-1950 1966-1998
RIS Orde Baru

1950-1959 1959-1965
Liberal Orde Lama
17 agustus 1945 – 27 desember 1949
• 25 Mei – 1 Juni 1945 BPUPKI berhasil membuat
rancangan dasar negara RI
• 10 – 17 Juli 1945 Rancangan UU
• 11 Agustus 1945 BPUPKI bubar → PPKI
• Setelah 17 Agustus 1945 tugas PPKI
1. Menetapkan UUD NRI 18 Agustus 1945
2. Menetapkan soehat sbg pres dan wakil
3. Pembentukan departemen oleh presiden
4. Pengangkatan anggota KNIP oleh presiden
17 agustus 1945 – 27 desember 1949
• Sistem pemerintahan negara menurut UUD
1945 adalah sistem pemerintahan presidensial
• Presiden adalah mandataris MPR
• maklumat wakil presiden no. X tanggal 16
oktober 1945 (peran KNIP sebagai legislatif)
• Terjadi perubahan praktik ketatanegaraan dan
keluarlah maklumat pemerintah tanggal 14
November 1945 ( presidensil → parlementer)
17 agustus 1945 – 27 desember 1949
• Maklumat 3 November 1945 (parpol)
1. Masyumi – 7 nov 1945
2. PKI – 7 Nov 1945
3. Partai Buruh Indonesia – 8 Nov 1945
4. Partai rakyat jelata – 8 nov 1945
5. Partai kristen Indonesia – 10 nov 1945
6. Partai sosialis Indonesia – 10 nov 1945
7. Partai rakyat sosialis – 20 Nov 1945
8. Partai katolik RI – 8 des 1945
9. Persatuan rakyat marhaen indonesia – 17 des 1945
10. PNI – 29 januari 1946
27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
• Belanda ingin berkuasa di Indonesia
• KMB I 23 agustus 1949
1. Mendirikan negara Indonesia serikat
2. Penyerahan Kedaulatan kepada RIS
3. Mendirikan UNI antara RIS dan Belanda
27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
• KMB II (27 Desember 1949)
1. Belanda mengakui RIS
2. Indonesia menjadi RIS
3. Kedaulatan akan diserahkan selambatnya 30
des 1949
17 agustus 1950–5 Juli 1959
• 17 agustus 1950 RIS → NKRI
• Adanya perbedaan di tiap daerah dan timbul
separatisme
• Berlakunya UUDS dengan sistem parlementer
• Terbentuknya DPRS
• Pemilu pertama 1955 ( Burhanudin Harahap)
• Membentuk dewan konstituante → menyusun
UUD guna menggantikan UUD 1950
17 agustus 1950–5 Juli 1959
• Dekrit presiden soekarno 5 Juli 1959
1. Pembubaran dewan konstituante
2. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan
Memberlakukan kembali UUD 1945
3. Pembentukan MPRS dan DPRS
5 Juli 1959–11 Maret 1966
• Sistem pemerintahan presidensial dijalankan
berdasarkan demokrasi terpimpin (ada
penyimpangan dan penyelewengan terhadap
pancasila dan UUD 1945)
• Pancasila terus di dengungkan, tetapi
soekarno lebih mementingkan konsep
nasakom
• Timbulnya supersemar
5 Juli 1959–11 Maret 1966
• Dengan adanya supersemar praktis soekarno
kehilangan kekuasaan presiden walau masih
menjabat
• G 30 S/PKI
• Presiden soekarno melaksanakan LPJ/pidato
kepresidenan 22 Juni 1966, namun MPRS
minta melengkapi dan disampaikan pada
tanggal 10 Januari 1967 yang disebut Nawa
Aksara namun di tolak oleh MPRS.
11 Maret 1966–21 Mei 1998
• Berawal dari supersemar (soekarno jatuh,
pembersihan unsur PKI di dalam kabinet
• Pembubaran PKI dan sidang istimewa MPRS
• Sistem pemerintahan presidensial berdasar
demokrasi pancasila
• Mengadakan koreksi total atas penyimpangan
pada masa orde lama
• Cenderung KKN
11 Maret 1966–21 Mei 1998
• Berkehidupan yang lebih baik dengan
pelaksanaan pembangunan repelita I 1969 –
repelita V 1998
• 21 Mei 1998 Soeharto berhenti sebagai
presiden
• B.J Habibie naik menjadi presiden
• Presiden Abdurrahman Wahid
11 Maret 1966–21 Mei 1998
• Penghapusan TAP MPRS no XXV tahun 1966
pembubaran PKI
• Wacana tersebut mendapat tentangan dari
TNI yang setia pada pancasila
• Pengamanan pancasila dengan P4
(ekaprasetya pancakarsa)
Sapta Marga Prajurit
• Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan
Pancasila.
• Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela Ideologi Negara yang
bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
• Kami Kesatria Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa
Indonesia.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat
kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam
melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan
Bangsa.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta Sumpah
Prajurit.
21 Mei 1998 - Sekarang
• Dekrit Presiden 23 Juli 2001 oleh Gusdur
1. Pembekuan MPR dan DPR
2. Pengembalian kedaulatan ke tangan rakyat
dan penyelenggaraan pemilu dalam kurun
waktu 1 tahun
3. Membekukan partai GOLKAR
4. Memerintahkan seluruh jajaran TNI-POLRI
mengamankan langkah penyelamatan NKRI
21 Mei 1998 - Sekarang
• Amandemen UUD NRI tahun 1945

• Perubahan pertama UUD Negara Republik Indonesia tahun


1945 hasil sidang MPR tahun 1999 (14–21 Oktober 1999)
• Perubahan kedua UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945 hasil sidang MPR tahun 2000 (7–18 Agustus 2000)
• Perubahan ketiga UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945 hasil sidang MPR tahun 2001 (1–9 November 2001)
• Perubahan keempat UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945 hasil sidang MPR tahun 2002 (1–11 Agustus 2002)
21 Mei 1998 - Sekarang
Amandemen ada beberapa syarat
• Tidak akan mengubah pembukaan UUD 1945
• Tidak boleh mengubah bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Bentuk pemerintahan tetap kabinet
Presidensil
• Memberikan otonomi seluas–luasnya pada
daerah untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan nasional
21 Mei 1998 - Sekarang
• Lembaga-lembaga Negara

UUD 1945

BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai