Anda di halaman 1dari 14

Referat

DAYA INGAT (MEMORY)

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian/KSM Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Rumah Sakit
Umum Cut Meutia Aceh Utara

Oleh :

Farah Maisyura, S.Ked


2106111055

Preseptor :
dr. Mila Astari Harahap, Sp.KJ

BAGIAN/KSM JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat


menyelesaikan referat yang berjudul “Daya Ingat (Memory)” Penulisan referat ini
dilakukan bertujuan untuk memenuhi syarat penilaian Kepaniteraan Klinik Senior di
bagian/KSM Jiwa Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
Sahabat-sahabat kepaniteraan klinik senior di Bagian/SMF/Fakultas Kedokeran
Universitas Malikussaleh, yang telah membantu dalam bentuk motivasi dan
dukungan semangat serta terima kasih kepada dr. Mila Astari Harahap, Sp.KJ
selaku pembimbing dan preseptor selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di
bagian/KSM Jiwa Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara yang telah
membimbing penulis dengan tulus dan ikhlas dengan segenap keilmuannya.
Penulis menyadari penyusunan referat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan tugas ini.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu
dan semoga referat ini membawa bermanfaat bagi kita semua.

Aceh Utara, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................2
2.1 Daya Ingat..................................................................................................2
2.1.1 Tahapan Daya Ingat ...............................................................................2
2.1.2 Jenis-Jenis Daya Ingat.............................................................................3
2.2 Fisiologi Daya Ingat...................................................................................5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Daya Ingat.................................................6
BAB 3 KESIMPULAN................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................5

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

Daya ingat (memory) adalah unsur perkembangan kognitif yang memuat


seluruh situasi yang di dalamnya individu menyimpan informasi yang diterima
sepanjang waktu. Daya ingat (memory) adalah salah satu karakter yang dimiliki oleh
makhluk hidup berupa pengalaman berguna yang akan mempengaruhi perilaku dan
pengalaman yang akan datang. Daya ingat meliputi recall (mengingat kembali) dan
recognition (mengenali).
Perbedaan penting antara konsep daya ingat dan penyimpanan daya ingat,
yaitu daya ingat mengacu pada data data yang disimpan, sedangkan penyimpanan
mengacu pada komponen struktural yang berisi informasi. Daya ingat adalah cara-
cara individu dapat mempertahankan dan menarik pengalaman dari masa lalu untuk
digunakan saat ini.
Daya ingat menyimpan tiga sistem penyimpanan informasi antara lain : 1)
Memori sensori adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi
sementara yang dibaca oleh pancaindera, 2) Memori jangka pendek atau sering
disebut dengan short term memory adalah suatu proses penyimpanan memori
sementara, artinya informasi yang disimpan dan dipertahankan hanya selama
dibutuhkan, 3) Memori jangka panjang atau long term memory adalah suatu proses
memori atau ingatan yang bersifat permanen.
Otak bertanggung jawab terhadap pengalaman-pengalaman berbagai macam
sensasi atau rangsangan terhadap kemampuan manusia untuk melakukan kemauan,
perasaan emosional, ingatan atau memori, dan sifat. Otak bertanggung jawab
terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Otak dan sel saraf dapat
mempengaruhi kognisi manusia dan perkembangan psikologi kognitif. Perkembangan
kognitif yang terganggu akan berpengaruh pada aspek-aspek lainnya, salah satunya
terjadi gangguan perilaku.

1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daya Ingat (Memory)


Daya ingat bisa disebut juga dengan memori, kata memory berasal dari bahasa
latin memoria dan memor yang berarti sadar, atau mengingat. Memori adalah
kemampuan untuk menyimpan, menyaji, mengontrol, dan kemudian mengingat
kembali informasi dan pengalaman masa lalu tersebut dalam otak manusia. Memori
adalah total dari apa yang kita ingat, yang membuat kita mampu mempelajari dan
beradaptasi dari pengalaman masa lalu. Daya ingat (memory) suatu proses biologis,
yaitu informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya ingatan adalah
sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari makhluk
hidup lainnya (1).
2.1.1 Tahapan pada Daya Ingat
Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa
lalu, ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk dapat muncul
kembali tiga tahapan ingatan, yaitu: (2)
a. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding) Hal ini mengacu pada cara individu
mentransformasikan input fisik indrawi menjadi sejenis representasi mental dalam
memori.
b. Penyimpanan ingatan (storage) Mengacu pada cara individu menahan informasi
yang sudah disimpan dalam memori.
c. Mengingat kembali (retrieval) Mengacu pada bagaiman individu memperoleh
akses menuju informasi yang sudah disimpan dalam memori.
Pengkodean, penyimpanan, dan pengeluaran sering kali dilihat sebagai
tahapan proses memori yang berurutan. Proses ini tidak berdiri sendiri atau terpisah-
pisah, melainkan saling berkaitan dan bergantung satu sama lain. Tiga tahapan dalam
memori di atas sebagai berikut:

Penyandian Penyimpanan Pengulangan

2
3

Tahapan dalam memori terdiri dari memasukkan informasi (learning),


menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering). Lebih jelasnya
lagi adalah sebagai berikut: (3)
• Memasukkan (learning) Cara memperoleh ingatan pada dasarnya dibagi menjadi
dua, yaitu: 1. Secara sengaja Sesorang dengan sengaja memasukkan informasi,
pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman ke dalam ingatannya. 2. Secara tidak
disengaja Sesorang secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan, pengalaman dan
informasi ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan pecah.
Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian.
• Penyimpanan Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan atau (retention),
Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces)
dan dapat ditimbulkan penyandian penyimpanan pengulangan kembali. Jejak-jejak
tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika
tidak sering digunakan maka memory traces tersebut mungkin sulit untuk
ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.
• Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat dicapai dengan
mengingat kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize). Pemanggilan
kembali informasi terkait suatu peristiwa atau suatu objek secara sadar dapat diukur
melalui dua metode. Metode pertama adalah recall, yakni kemampuan menggali
kembali dan memproduksi informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Metode kedua
adalah recognition, yakni kemampuan mengenali informasi yang telah diobservasi,
dibaca, atau didengar sebelumnya.
2.1.2 Jenis-jenis Daya Ingat
Pengelompokan ingatan yang paling sederhana adalah pengelompokan
menurut waktu dan lamanya ingatan tersebut disimpan, misalnya ingatan jangka
pendek dan jangka panjang. Kemudian lamanya penyimpanan ingatan dibagi lagi
menjadi dua bagian, yang masing-masing dikenal dengan istilah ingatan persepsi
langsung dan ingatan aktif (4).
4

Suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan Three-Stage Model of Memory


yang membagi ingatan manusia atas 3 komponen utama,yaitu : (5)
a. Ingatan Sensori (Sensory Memory)
Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang
berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui panca
indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan pengecapan) hanya
mampu bertahan selama 1 atau 2 detik.
b. Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory)
Memori ini menahan data memori selama beberapa detik dan terkadang juga
bisa sampai beberapa menit. Simpanan jangka pendek hanya dapat mengingat
beberapa hal saja, juga dapat diakses oleh sejumlah proses pengontrolan yang
mengatur aliran informasi kepada dan dari simpanan jangka panjang. Jika informasi
tidak diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada ingatan
jangka pendek akan menghilang.
c. Ingatan Jangka Panjang (Long Term memory)
Ingatan jangka panjang adalah suatu tipe memori yang relatif tetap dan tidak
terbatas. Memori jangka panjang bertambah seiring bertambahnya usia selama masa
pertengahan dan akhir kanak-kanak. Sistem memori jangka panjang memungkinkan
kita hidup dalam dua dunia, yaitu masa lalu dan masa sekarang. Suatu proses
penyimpanan informasi yang relatif permanen membagi ingatan jangka panjang
menjadi 3 jenis, yaitu : (6)
a. Ingatan Prosedural (Procedural Memory) Ingatan akan tindakan, keterampilan,
dan operasi yang telah dipelajari, misalnya, individu mengetahui cara untuk
bersepeda walaupun ia telah lama tidak bersepeda.
b. Ingatan Semantik (Semantic Memory) Ingatan yang berisi pengetahuan umum
mengenai makna suatu hal, misalnya, individu mengetahui makna kata “terbang".
c. Ingatan Episodik (Episodic Memory) Ingatan akan kejadian maupun pengalaman
yang spesifik, mengetahui kapan dan di mana kejadian maupun pengalaman
5

tersebut terjadi, misalnya, individu mengetahui kapan dan di mana ia


melangsungkan pernikahannya walaupun kejadian tersebut telah berlalu 20 tahun.
2.2 Fisiologi Daya Ingat
Mekanisme daya ingat sama kompleksnya dengan mekanisme pikiran. Karena
untuk memberikan daya ingat, sistem saraf harus menciptakan kembali pola
perangsang ruang dan waktu yang sama di dalam susunan saraf pusat pada suatu saat
di masa yang akan datang. Penyimpanan informasi merupakan proses daya ingat yang
melibatkan fungsi sinaps yaitu setiap kali saat saraf sensoris tertentu melalui
serangkaian sinaps, sinaps yang bersangkutan akan menghantarkan isyarat yang sama
pada kesempatan berikutnya, Proses ini disebut fasilitasi. Bila isyarat tersebut melalui
sinaps berulang-ulang, ia akan menjadi terfasilitasi sehingga isyarat dari pusat
pengatur otak menyebabkan hantaran impuls melalui serangkaian sinaps yang sama
meskipun input sensoris tidak di rangsang.
Ingatan jangka pendek disebabkan oleh aktifitas saraf yang
berkesinambungan, yang merupakan hasil dari sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan
berkeliling pada jejak ingatan sementara di dalam suatu sirkuit neuron. Ingatan
jangka pendek melibatkan proses fasilitasi dan inhibisi presinaptik. Hal ini terjadi
pada sinaps yang terletak pada fibril saraf terminal segera sebelum fibril tersebut
bersinaps dengan neuron-neuron berikutnya.(7)
Konsolidasi adalah proses berubahnya ingatan jangka pendek menjadi ingatan
jangka panjang. Ingatan jangka pendek bila diaktifkan berulang-ulang akan
menimbulkan perubahan kimia, fisik, dan anatomis pada sinaps-sinaps yang
bertanggung jawab untuk ingatan jangka panjang. Proses ini memerlukan 5 sampai 10
menit untuk konsilidasi minimal, dan 1 jam atau lebih untuk konsolidasi maksimal.
Hipokampus adalah struktur pada otak yang terletak dibawah lobus temporal
di setiap sisi pada otak. Terkadang bersatu dengan struktur yang ada di sekelilingnya
termasuk gyrus dentis, dan dinamakan formasi hipokampal. Hipokampus berfungsi
sebagai gerbang dari dara ingat, dimana akan dilewati semua ingatan baru sebelum
6

masuk ke penyimpanan daya ingat permanen dalam otak. Kerusakan pada


hipokampus dapat mengakibatkan amnesia anterograde, yaitu hilangnya kemampuan
untuk menerima ingatan baru, meskipun ingatan yang sudah ada tetap aman.
Sehingga, seseorang yang mengalami kerusakan hipokampus tetap memiliki ingatan
masa lalu seperti masa kanak-kanak nya yang beberapa tahun yang lalu, tetapi sedikit
memori yang ia miliki sejak kejadian rusaknya hipokampus. Hipokampus sangat
sensitif terhadap menurunnya kadar oksigen dalam tubuh. Sehingga, kurangnya kadar
oksigen dalam waktu yang sama (hipoksia) meskipun tidak fatal akan tetap
menghasilkan kerusakan bagian tertentu pada hipokampus (8).

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Daya Ingat


Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu : (9)
a. Usia Gangguan daya ingat disini adalah akibat dari penuaan. Secara alami
fungsi daya ingat mulai turun di usia 20 tahun, kemudian akan disadari
semakin buruknya fungsi daya ingat pada usia 50 tahun, dan semakin
menurun di usia 70 tahun. Penuaan alami berhubungan dengan kemampuan
kognitif pada sistem neural, seperti disfungsi kolinergik, deposit beta-
amyloid, dan penurunan fungsi hipokampal neurofibrilar. Pada usia lanjut
usia, terjadi kematian di beberapa bagian-bagian white matter karena suplai
darah ke otak tidak sesehat pada masa muda.
7

b. Penyakit-penyakit neurologis di bawah ini menyebabkan perubahan anatomis,


aktivitas neurotransmitter, vaskularisasi, aktivitas, jumlah dan fungsi neuron,
sehingga menyebabkan tergangguannya kemampuan daya ingat. Baik
permanen atau tidak permanen :

 Penyakit Alzheimer, Dimana koneksi antar sel dengan sel lainnya


hilang. Hilangnya sel-sel neuron dan sinaps pada korteks serebri dan
bagian tertentu pada regio subkorteks pada otak. Gangguan ini
akhirnya menyebabkan banyak sel saraf yang tidak berfungsi,
kehilangan kontak dengan sel-sel saraf lain dan mati.

 Amnesia, dimana terdapat lesi pada otak karna kecelakaan, penyakit


neurologis, stress, alkohol, dan hilangnya suplai oksigen ke otak. Di
banyak kasus, amnesia adalah kondisi temporer, yang bertahan hingga
beberapa detik hingga beberapa jam, tetapi durasi ini dapat lebih
panjang tergantung keparahan penyakit dan trauma.

 Autisme, merupakan gangguan perkambangan neural, dicirikan


dengan gangguan interaksi sosial dan komunikasi dan perilaku yang
terbatas dan berulang, biasanya dimulai pada masa anak-anak.

 Demensia, terdapat dua jenis demensia, yaitu primer dan sekunder.


Contoh demensia primer adalah Alzheimer’s Desease , Sedangkan
demensia tipe sekunder adalah penyakit degeneratif nutrisional, yaitu
ketiadaan atau kekurangan zatzat makanan tertentu, contohnya
Sindrom Korsakoff’s Juga dikenal dengan Wernicke-Korsakoff
syndrome Human.

 Penyakit parkinson adalah penyakit kronis yang progresif degeneratif


gangguan pada sistem saraf pusat. Terjadi penurunan stimulasi dari
korteks motorik oleh ganglia basalis, karena insufisiensi aktifitas
8

neurotransmiter dopamin pada sel neuron pada substansia nigra. Sel


yang memproduksi dopamin mati atau berhenti bekerja.

 Skizophrenia, Penyakit ini menyerang daya ingat episodik, semantik,


dan prosedural. Penderita mengalami kesusahan pada pengkodean,
penyimpanan dan recalling kata-kata.

 (Obsessive-Compulsive Disorder) OCD, OCD adalah gangguan


mental yang merupakan hasil dari ketidak seimbangnya daya ingat
jangka panjang dan jangka pendek.
2.4 Pemeriksaan Kemampuan Daya Ingat
1. Menyebutkan kembali informasi verbal kompleks (sebuah nama dan alamat setelah
5-10 menit, daftar kata-kata, dan cerita) dan gambar geometrik, masing-masing untuk
memeriksa daya ingat episodik anterograd verbal dan nonverbal.
2. Menyebutkan kembali detail autobiografi untuk memeriksa daya ingat retrograd
episodik.
3. Tes pengetahuan umum dan kosakata, untuk memeriksa daya ingat sematik, seperti
berita-berita terbaru, nama dari figur politik/ figur terkenal lainnya (10).
9
BAB 3

KESIMPULAN

Daya ingat (memory) adalah salah satu karakter yang dimiliki oleh makhluk
hidup berupa pengalaman berguna yang akan mempengaruhi perilaku dan
pengalaman yang akan datang. Daya ingat meliputi recall (mengingat kembali) dan
recognition (mengenali). Tahapan ingatan encoding, storage, dan retrieval.
pengelompokan menurut waktu dan lamanya ingatan tersebut disimpan, misalnya
ingatan jangka pendek dan jangka panjang.
Perbedaan penting antara konsep daya ingat dan penyimpanan daya ingat,
yaitu daya ingat mengacu pada data data yang disimpan, sedangkan penyimpanan
mengacu pada komponen struktural yang berisi informasi. Daya ingat adalah cara-
cara individu dapat mempertahankan dan menarik pengalaman dari masa lalu untuk
digunakan saat ini.
Mekanisme daya ingat sama kompleksnya dengan mekanisme pikiran. Karena
untuk memberikan daya ingat, sistem saraf harus menciptakan kembali pola
perangsang ruang dan waktu yang sama di dalam susunan saraf pusat pada suatu saat
di masa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adyarini, Hikmatunnisa Tri. 2019. Perbedaan Memori Jangka Pendek Sebelum dan
Sesudah Mendengarkan Musik saat Lari pada Dewasa Muda. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Castaneda, E., Suvisari., Marttunen., Perala., Saarni,S., Setala. (2021). Cognitive
functioning in relation to burnout symptoms and social and occupational
functioning in a population-based sample of young adults. Nordic Journal of
Psychiatry,65 (1). 32-39.
dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ). SK. Gejala dan Tanda Gangguan Psikiatri.
2021;10.
Guerard, K., & Tremblay, S. (2020). Revisiting evidence for modularity and
functional equivalence across verbal and spatial domains in memory. Journal
of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition, 34, 556–569.
John TW, Elizabeth AP, Lila D. Steven’s Handbook of Experimental Psychology and
Cognitive Neuroscience, Learning, and Memory. Fourth Edition. New York:
John Wiley & Sons, Inc. 2020.
Lumbantobing, S.M., 2020. Daya Ingat pada demensia. Edisi 4. Jakarta: Balai
penerbit FKUI.
Susanto, Y., Djojosoewarno, P., Rosnaeni. 2020. Pengaruh Olahraga Ringan terhadap
Memori Jangka Pendek pada Wanita Dewasa. JKM. 8(2): 144- 150.
Depkes. RI. 2020 Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ-
III). Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI.
Bhinnety, Magda. 2019. Struktur dan Proses Memori: Universitas Gadjah Mada, 16
(2): 74.
Robin AM, Robert CH. The Wiley Handbook on The Cognitive Neuroscience of
Learning. West Sussex: John Wiley & Sons, 2019.

10

Anda mungkin juga menyukai