Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH JENIS MASSAGE TERHADAP KELELAHAN ATLET

BULUTANGKIS DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN

Yulius Agung Saputro

Ilmu Keolahragaan, Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret


Jln. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah
e-mail: yulius.saputro0@gmail.com

Abstrak: Pengaruh Jenis Massage Terhadap Kelelahan Atlet Bulutangkis Ditinjau


Dari Perbedaan Jenis Kelamin. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
perbedaan pengaruh Swedia massage dan Sport massage terhadap pemulihan kadar asam
laktat setelah melakukan aktivitas maksimum. (2) perbedaan pengaruh jenis kelamin
terhadap pemulihan kadar asam laktat setelah melakukan aktivitas maksimum. (3) interaksi
antara metode jenis massage (Swedia massage dan Sport massage) dan jenis kelamin
terhadap pemulihan kadar asam laktat setelah melakukan aktivitas maksimum.
Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2.
Populasi penelitian adalah pemain bulutangkis GOR Klaten. Tekhnik sampling yang
digunakan adalah purposive random sampling, Sampel terdiri berdasarkan variabel
eksperimen 11 pemain lak-laki dilakukan latihan maksimal lari 6 X 35 meter, diberikan
manipulasi Swedia massage. 11 pemain lak-laki melakukan latihan maksimal lari 6X35
meter dan di berikan manipulasi Sport massage. 11 pemain perempuan melakukan latihan
maksimal lari 6X35 meter dan di berikan manipulasi Swedia massage. 11 pemain
perempuan melakukan latihan maksimal lari 6X35 meter dan di berikan manipulasi Sport
massage.
Variabel yang diteliti yaitu variabel bebas terdiri dari dua faktor (variael
manipulatif dan variabel atibutif) serta satu variabel terikat. Variabel manipulatif terdiri
dari Swedia massage dan Sport massage. Variabel atributif terdiri dari kelompok sampel
dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
kadar asam laktat. Teknik pengumpulan data dengan latihan dan pengukuran. Pengambilan
data kadar asam laktat. Pengukuran data kadar asam laktat pemain dengan pre test yaitu
pengukuran asam laktat setelah latihan maksimal dan posttest yaitu pengukuran asam laktat
setelah pemberian manipulative massage. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis analysis of variance (anova) dua jalur pada taraf signifikasi a= 0.05.
Kesimpulan: (1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Swedia massage
dan Sport massage terhadap kadar asam laktat. Sport massage lebih baik daripada Swedia
massage. (2) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan dalam pemulihan kadar asam laktat. Laki-laki lebih cepat dalam penurunan
kadar asam laktat dibandingkan jenis kelamin perempuan. (3) Terdapat pengaruh interaksi
yang signifikan antara pemberian metode Swedia massage dan Sport massage serta jenis
kelamin. Sport massage lebih cocok Dallam menurunkan kadar asam laktat pada jenis
kelamin laki-laki dan Swedia massage lebih cocok dalam menurunkan kadar asam laktat
pada perempuan setelah melakukan aktivitas maksimal.

Kata kunci: Swedia massage, Sport massage, jenis kelamin, asam laktat

PENDAHULUAN. seluruh dunia. Seiring perkembangan


Olahraga bulutangkis zaman bulutangkis menjadi salah satu
merupakan salah satu jenis olahraga olahraga yang populer, sehingga
prestasi yang sangat terkenal di

25
26 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 25-35

menjadi suatu aktivitas yang dapat Berdasarkan penelitian yang


dipertandingkan untuk kompetisi dilakukan Purnomo (2011: 168) terjadi
tingkat lokal seperti Pekan Olahraga peningkatan kadar asam laktat di dalam
Daerah (PORDA) dan Pekan Olahraga darah 5 menit setelah latihan maksimal.
Nasional (PON), maupun tingkat Menurut Bompa 7 Carrera (2005: 239)
internasional seperti Sea Games, Asian aktivitas jenis anaerobik akan
Game dan Olimpiade. Klub meningkatkan produksi dan akumulasi
bulutangkis Gelanggang Olahraga asam laktat, yang berperan dalam
(GOR) Gelarsena merupakan salah satu munculnya klelahan otot. Akumulasi
klub bulutangkis yang ada di kota asam laktat dapat menimbulkan nyeri
Klaten, memiliki pemain dari beragam otot yang dirasakan ketika seserong
usia baik yunior dan senior. Oleh melakukan aktivitas intensif
karena iitu, masyarakat dari daerah kota (Sherwood, 2012: 300). Dari hasil
Klaten yang ingin meningkatkan pengamatan lapangan terhadap kondisi
prestasi keterampilan dalam bermain pemain yang mengalami kelelahan,
bulutangkis dapat belajar lebih, dengan pengenalan recovery dengan
mengikuti latihan yang terprogram di melakukan observasi pemberian
klub bulutangkis GOR Gelarsena manipulasi masase dilakukan untuk
Klaten. mengetahui manfaat dari manipulasi
Akibat Intensitas latihan yang masase terhadap proses pemulihan
padat dan intens, banyak pemain yang tubuh terhadap kelelahan.
mengalami kelelahan sehingga pada Massage kini dipandang
saat menjalani program latihan, banyak sebagai cara yang paling berhasil untuk
pemain yang tidak dapat melakukan relaksasi akibat kelelahan atau rasa
program secara mksimal. Setiap pegal yang dialami setelah melakukan
aktivitas fisik (jasmani) dalam latihan aktivitas bagi kebanyakan orang. Sehat
olahraga selalu menyebabkan dan bugar memerlukan banyak
terjadinya perubahan, antara lain layanan, salah satunya massage.
keadaan anatomi, fisiologi, biokimia, Massage telah melibatkan ilmu-ilmu
dan psikologis pelakunya (Sukadiyanto tentang tubuh manusia di antaranya
& Muluk, 2011:25). Kegagalan tubuh ilmu urai tubuh (anatomi), ilmu faal
untuk beradaptasi terhadap beban (fisiologi), dan ilmu gerak (kinesiologi)
latihan dapat menyebabkan resiko (Bambang Priyonoadi, 2006: 20). Dari
cedera yang lebih besar, seperti yang bermacam-macam massage yang ada
diyatakan oleh Calder (2005: 3). terdapat dua macam massage yang
Latihan yang dilakukan dengan mempunyai tujuan pemijatan yang
intensitas tinggi juga dapat sama, yaitu sport massage dan swedish
menyebabkan kondisi umum yang massage. Swedia Massage adalah
merugikan, sehingga banyak atlet yang manipulasi dari jaringan tubuh dengan
mengalami overtraining, overuse, dan teknik khusus untuk mempersingkat
burn out. waktu
Yulius Agung Saputro, Pengaruh Jenis … 27

pemulihan dari ketegangan otot diakhiri dengan effleurage lagi.


(kelelahan), meningkatkan sirkulasi Sedangkan pada teknik swedish
darah tanpa meningkatkan beban kerja massage dimulai dari manipulasi
jantung (Ken Gray, 2009: 1). Sport effleurage, petrissage, tapotement dan
Massage adalah jenis terapi pijat yang berakhir dengan manipulasi shaking.
menstimulasi sirkulasi darah dan Dari hasil pengamatan
kelenjar getah bening. Sport Massage perbedaan kedua massage relaksasi
dibutuhkan bukan hanya oleh atlet tersebut maka peneliti ingin mengamati
(profesional dan amatir) tapi juga oleh dan meneliti tentang perbedaan
mereka yang memiliki aktivitas non- pengaruh jenis masase dan jenis
olahraga tetapi banyak memforsir kerja kelamin terhadap kelelahan (Studi
tubuh. Kedua massage ini mempunyai eksperimen swedia massage Dan Sport
manfaat yang sama yaitu massage massage pada pemain laki-laki dan
untuk merelaksasi tubuh. Dari ilmu perempuan terhadap kadar laktat dalam
yang telah dipelajari, letak perbedaan darah Di Klub Bulutangkis GOR
dari kedua massage ini adalah pada Gelarsena Klaten).
urutan lokasi pemijatan, sport massage
dimulai dari pemijatan bagian inferior METODE
tubuh yaitu tungkai atas, tungkai Metode penelitian yang
bawah, kaki, punggung, kemudian digunakan dalam penelitian ini adalah
dilanjutkan dengan posisi telentang metode eksperimen dengan rancangan
pada tungkai atas, betis, punggung faktorial 2 x 2 . Menurut Ali Maksum
kaki, perut, dada, tangan dan berakhir (2012: 14) eksperimen faktorial adalah
di bagian kepala. Sedangkan swedish eksperimen yang hamper semua faktor di
massage dimulai dari posisi telentang dikombinasikan atau disilangkan dengan
bagian superior yaitu kepala, dada, tiap faktor lainya yang ada dalam
perut, lengan tangan, tangan, tungkai, eksperimen., desain eksperimen
berakhir di punggung kaki. Setelah itu berdasarkan faktorial 2 x 2 adalah di
dilanjutkan dengan posisi telungkup mana pada masing-masing variabel
yang dimulai dari bagian kaki, pantat bebas diklasifikasikan menjadi 2 taraf.
dan berakhir di punggung. Dilihat dari Penentuan rancangan faktorial
urutan teknik manipulasinya sport penelitian merujuk pada Ali Maksum
massage dimulai dari effleurage, (2012: 15). Bentuk rancangan
patrissage, tapotement, shaking dan penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rancangan faktorial 2 x 2
J E N I S M A S S A G E ( A )
JENIS KELAMIN (B)
SWEDIA MASSAGE (A1) SPORT MASSAGE (A2)

LAKI-LAKI(B1) A 1 B 1 A 2 B 1
PEREMPUAN(B2) A 1 B 2 A 2 B 2
28 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 25-35

Keterangan: dibatasi sebagian jumlah penduduk


1. A1B1 : swedia massage, jenis atau individu yang paling sedikit
kelamin laki-laki terhadap kadar mempunyai satu sifat yang sama.
asam laktat Populasi dalam penelitian ini adalah
2. A1B2 : swedia massage, jenis pemain klub bulutangkis GOR
kelamin perempuan terhadap kadar Gelarsena Klaten.
asam laktat Menurut Ali maksum (2012)
3. A2B1 : sport massage, jenis Sampel adalah sebagian atau wakil dari
kelamin laki-laki terhadap kadar asam populasi yang diteliti. Apabila subbyek
laktat kurang dari 100 lebih baik diambil
4. A2B2 : sport massage, jenis semua sehingga penelitian merupakan
kelamin perempuan terhadap kadar penelitian populasi. Selanjutnya jika
asam laktat jumlah populasi besar dapat diambil 10
-20% atau 20 – 25% atau lebih. Cara
Tempat dan Waktu Penelitian pengambilan sampel dalam penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ini adalah total populasi berjumlah 44
Gelanggang Olahraga (GOR) Kemudian dari 44 dibagi menjadi 4
GELARSENA Klaten. Alasan peneliti kelompok/sel (sel pada faktorial 2 x 2 )
memilih tempat ini merupakan tempat sehingga dalam setiap sel/kelompok
untuk berlatih klub bulutangkis GOR diisi oleh 11 orang.
GELARSENA Klaten. Penelitian ini Dari 40 sampel dikelompokkan
dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai menjadi empat kelompok, yaitu:
pada bulan November 2016 sampai a) 11 sampel berjenis kelamin laki-
dengan bulan Januari 2017 . laki di treatment swedia massage,
Variabel Penelitian b) 11 sampel berjenis kelamin laki-
Penelitian ini terdiri atas variabel laki di treatment sport massage,
bebas, variabel atribut dan satu variabel c) 11 sampel berjenis kelamin
terikat. Variabel-variabel tersebut perempuan di treatment swedia
adalah: Variabel bebas yang massage,
dimanipulasi dalam penelitian ini d) 11 sampel berjenis kelamin
adalah jenis massage, yaitu swedia perempuan di treatment sport
massage dan sport massage. Variabel massage,
atribut dalam penelitian ini adalah jenis
Teknik Pengumpulan dan
kelamin (laki-laki dan perempuan).
Instrument Data
Variabel terikat dalam penelitian ini Pengumpulan data dalam
adalah kelelahan yang didefinisikan penelitian ini dilakukan dengan tekhnik
dalam kadar penumpukan asam laktat. pengukuran. Pengukuran digunakan
Populasi dan Sampel untuk mengukur asam laktat darah.
Menurut Suharsimi Arikunto Pengukuran dengan test
(2010: 36), populasi adalah
keseluruhan objek penelitian. Populasi
Yulius Agung Saputro, Pengaruh Jenis … 29

awal (Pre test) data yang diteliti yaitu strip BM-lactate untuk mengukur
setalah melakukan test sprint 6x35 asam laktat darah.
meter, masing-masing kelompok
sampel dihitung kadar asam laktatnya. Teknik Analisis Data
Tes akhir (post-test) dilakukan setelah Data yang telah terkumpul di
melakukan tes awal kemudian analisis menggunakan teknik analisis
diberikan treatment massage yaitu statistik data asam laktat dalam darah
swedia massage dan Sport massage unuk mengetahui kelelahan pada
sesuai klasifikasi kelompok kemudian masing-masing sel atau kelompok pada
dilakukan dengan mengukur data akhir desain eksperimen. Teknik analisis
kadar asam laktat. data yang digunakan adalah teknik
analisis analysis of variance (anova)
Instrument pengumpulan data
Instrument untuk pengukuran dua jalur pada taraf signifikasi a= 0.05.
kadar asam laktat darah menggunakan menggunakan bantuan IBM SPSS
alat lactotest dengan merek Accutrend Statistics 20. Untuk memenuhi asumsi
Plus dan test strip dengan satuan dalam tekhnik manova maka
mMol/dLiter. Dengan batas dilakukan uji prasyarat.
pengukuran alat ini adalah 1-99 mg/dL. HASIL PENELITIAN
Alat ini hanya membutuhkan darah Penyajian hasil penelitian adalah
kapiler subjek penelitian sehingga tidak berdasarkan analisis statistik yang
memberikan ketidaknyamanan pada dilakukan pada hasil awal asam laktat
subjek. setelah dilakukan latihan dan hasil
akhir asam laktat setelah treatment pada
Uji Validitas dan Reliabilitas
pemain laki-laki dan perempuan.
Instrumen
Berturut-turut berikut disajikan
Instrument yang digunakan
mengenai deskripsi data, uji
dalam penelitian ini merupakan
persyaratan analisis, pengujian
instrument yang mempunyai skala
hipotesis dan pembahasan hasil
pengukuran tetap yaitu; lactotest
penelitian.
dengan merek Accutrend Plus dan test
Tabel 2. Diskriptif Data Penurunan Laktat
N Minimum Maximum Mean Std. Dev
A1B1 11 3.10 4.40 3.4818 .35162
A2B1 11 4.60 5.80 5.2273 .32586
A1B2 11 2.70 3.40 3.0818 .23160
A2B2 11 2.20 3.50 2.8182 .36556

Uji Normalitas Lilliefors. Hasil uji normalitas data


Uji normalitas data dalam yang dilakukan pada tiap kelompok
penelitian ini digunakan metode adalah sebagai berikut:
30 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 25-35

Tabel 3. Uji Normalitas Data


Kolmogorf-Smirnov Shapiro- Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
A1B1 .207 11 .200* .816 11 .015
A2B1 .166 11 .200* .977 11 .944
A1B2 .168 11 .200* .936 11 .479
A2B2 .179 11 .200* .967 11 .859

Liliforce Significance Correction terdistribusi normal. Data A1B2 B1


Dari hasil uji normalitas yang diperoleh nilai statistik = 0.168 dengan
dilakukan pada A1B1 diperoleh nilai nilai signifikansi= 0.200 > 0.05.
Statistik = 0.207 nilai signifikasi Dengan demikian disimpulkan bahwa
sebesar 0.200 > 0.05. Data dikatakan data pada A1B2 terdistribusi normal.
terdistribusi normal apabila nilai Data A2B2 diperoleh nilai statistik =
signifikasi data lebih besar dari nilai 0.179, nilai signifikasi = 0.200 > 0.05,
signifikasi tabel sebesar 0.05, sehinga disimpulkan data A2B2 B2 terdistribusi
dapat disimpulkan bahwa data pada normal.
A1B1 termasuk berdistribusi normal Uji Homogenitas
karena nilai signifikasi >0.05. Data Uji homogenitas pada penelitian
A2B1 diperoleh nilai statistik = 0,166, ini dilakukan dengan uji Levene
nilai signifikasi sebesar 0. 200 > dari statistic test. Hasil uji homogenitas data
nilai signifikasi 0.05, sehingga dikatakan homogen apabila nilai
disimpulkan data pada A2B1 signifikasi data >0.05.

Tabel 4. Test Uji Homogen


Levene Statistic df1 df2 Sign.

.506 3 40 .680

Dari hasil uji homogenitas dilakukan berdasarkan hasil


diperoleh nilai Statistik sebesar 0.506 > analisis data dan interprestasi analisis
0.05. Sehingga dapat disimpulkan varians. Uji rentang Newman-Keuls
bahwa antara kelompok dalam ditempuh sebagai langkah-langkah uji
penelitian ini memiliki varians yang rata-rata setelah Anava. Berkenaan
homogen. dengan hasil analisis varians dan uji
Pengujian Hipotesis rentang Newman-Keuls, ada beberapa
Pengujian hipotesis penelitian hipotesis yang harus diuji.
Yulius Agung Saputro, Pengaruh Jenis … 31

Tabel 5. Diskriptif data


Jenis Jenis Massage Mean Std. Deviation N
Kelamin
Laki- laki Swedia Massage 3.4727 .34667 11
Sport Massage 5.2273 .32586 11
Total 4.3500 .95606 22
Perempuan Swedia Massage 3.0818 .23160 11
Sport Massage 2.8182 .36566 11
Total 2.9500 .32769 22
Total Swedia Massage 3.2773 .35042 22
Sport Massage 4.0227 1.27837 22
Total 3.6500 1.00012 44

Tabel 6. Dependent Variabel pemulihan asam laktat


Source Type III df Mean F Sig.
Sum of Square
Square
Corrected Model 38.8748 3 12.958 125.307 .000
Intercept 586.190 1 586.190 5668.651 .000
Jenis Kelamin 21.560 1 21.560 208.492 .000
Jenis Massage 6.113 1 6.113 59.112 .000
Jenis kelamin *Jenis 11.201 1 11.201 108.316 .000
Massage 4.136 40 103
Eror 629.200 44
Total 43.010 43
Corrected Total
a. R Square = .904 (Adjusted R Square = .897)
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat Sehingga dapat di artikan perbedaan
dilakukan prngujian hipotesis sebagai pengaruh pemberian jenis massage
berikut: terhadap penurunan asam laktat, yaitu
1. Pembahasan Hipotesis I pemberian Swedia massage memiliki
Dari hasil penelitian penurunan asam laktat yang berbeda
menunjukan bahwa hasil penurunan dengan pemberian Sport massage dapat
asam laktat dengan pemberian Swedia diterima kebenaranya. Dari analisis
massage memiliki pengaruh penurunan lanjutan diproleh bahwa ternyata
yang berbeda dengan hasil penurunan pemberian Sport massage setelah
asam laktat dengan pemberian Sport latihan lebih baik dari pada pemberian
massage. Hal ini dibuktikan dari nilai F Swedia massage dalam menurunkan
hitung = 59,112 > F tabel = 4,01 dengan kadar asam laktat.
nilai signifikasi 0.000. Dengan
demikian hipotesa nol (H0) ditolak atau
nilai signifikasi data 0.00 < 0.05.
32 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 25-35

2. Pembahasan Hipotesis II Pembahasan hasil penelitian ini


Pengujian hipotesis ke dua adalah memberikan penafsiran yang lebih
menenetukan apakah ada pengaruh lanjut mengenai hasil-hasil analisis data
dari perbedaan jenis kelamin terhadap yang telah dikemukakan.
penurunan kadar asam laktat. Hasil data 1. Perbedaan pengaruh Swedia
dikatakan memiliki pengaruh apabila massage dan Sport massage
nilai signifikasi data < 0.05. Hasil terhadap kadar asam laktat.
penelitian menunjukkan bahwa pemain Berdasarkan pengujian hipotesis
berjenis kelamin laki-laki memiliki pertama ternyata ada perbedaan
penurunan asam laktat yang berbeda pengaruh antara kelompok pemain
dengan pemain yang berjenis kelamin yang latihan dengan pemberian Swedia
perempuan. Hal ini dibuktikan dari massage dan kelompok pemain yang
nilai F hitung = 208,492 dengan nilai latihan dengan pemberian Sport
signifikasi sebesar 0.000 < 0.05. Yang massage, Pada kelompok pemain yang
berarti pemain yang berjenis kelamin mendapatkan latihan lari 6x36 meter
laki-laki memiliki penurunan kadar yang diikuti dengan pemberian Sport
asam laktat yang berbeda dengan massage mempunyai penurunan kadar
pemain yang berjenis kelamin asam laktat lebih tinggi dibandingkan
perempuan dapat diterima dengan kelompok pemain yang
kebenarannya. Dari analisis lanjutan mendapat latihan beban yang diikuti
diperoleh bahwa pemain yang berjenis dengan pemberian Swedia massage.
kelamin laki-laki memiliki penurunan Berdasarkan data hasil analisis,
kadar asam laktat yang lebih tinggi dari sport massage bermanfaat untuk
pada pemain berjenis kelamin membantu mengurangi rasa sakit, dan
perempuan. membantu relaksasi otot sehingga
3. Pembahasan Hipotesis III dapat menyembuhkan kelelahan yang
Pengujian hipotesis ke tiga adalah dialami pemain. Sport massage
menentukan adanya hubungan interaksi memiliki tata urutan dan teknik
antara, jenis kelamin, jenis massage manipulasi andalan yaitu Tapotement
dan penurunan asam laktat. Dari hasil dan Efflurage yang lebih dibutuhkan
penelitian menunjukan bahwa interaksi pada daerah yang menjadi sasaran
antara pemberian metode massage dan dengan tekanan yang dilakukan harus
dan jenis kelamin laki-laki dan cukup kuat, sengaja langsung diberikan
perempuan sangat bermakna. Karena F di awal pemijatan untuk menimbulkan
hitung = 108,316 dengan nilai signifakasi kejutan dan merangsang keluarnya
sebesar 0.000 < 0.05. Dengan demikian hormon endorfin yang berfungsi dalam
terdapat interaksi antara pemberian tahapa menurunkan asam laktat. (Wara
metode massage (Swedia massage dan Kushartanti, 2003: 31).
Sport massage) dengan perbedaan jenis
kelamin laki-laki dan perempuan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Yulius Agung Saputro, Pengaruh Jenis … 33

2. Perbedaan Jenis kelamin termasuk volume jantung, dan tekanan


mempengaruhi tingkat kadar asam diastolik lebih rendah dari pada pria,
laktat. bahkan ketika mengendalikan berat
Berdasarkan pengujian hipotesis badan. Selain perbedaan jantung, pria
yang kedua ada perbedaan pengaruh memiliki sel darah merah sekitar 6%
antara kelompok pemain Laki-laki dan lebih tinggi dan 10% sampai 15% lebih
perempuan terhadap penurunan kadar hemoglobin per 100 ml darah dari pada
asam laktat. Pada kelompok pemain wanita, dalam meningkatkan kapasitas
laki-laki mempunyai penurunan kadar oksigen pada laki-laki. Dengan
asam laktat lebih tinggi dari kelompok perbedaan ukuran jantung yang mutlak
pemain perempuan. Pada Laki-laki lebih besar dan volume total darah yang
lebih mudah terjadinya penurunan lebih besar, sistem kardiovaskular pria
asam laktat, dikarenakan pada laki-laki bisa menyediakan lebih banyak darah
secara anatomi berbeda dengan per menit untuk kerja otot. Selain
perempuan dimana dimensi fisik pada memiliki jantung yang lebih rendah
laki-laki rata-rata 7-100% lebih besa output dan tingkat hemoglobin yang
daripada wanita. Serta secara fisiologis lebih rendah, perempuan juga memiliki
pada laki-laki untuk luas penampang kapasitas vital lebih rendah. Sehingga
melintang yang sama, sehingga power pada wanita lebih cepat terjadi
otot laki-laki 20-25% lebih tinggi dari peningkatan asam laktat dan lebih lama
pada wanita. Hal ini disebabkan dalam penurunan kadar asam laktat
struktur histologisnya yang karena perempuan lebih lama untuk
berbeda,yaitu otot laki-laki mempunyai menyediakan darah dijantung sehingga
sedikit lemak, maka kepadatan serabut- untuk mengeliminasir asam laktat
serabut otot perluas penampang membutuhkan waktu yang banyak.
melintang yang sama lebih besar dari Selain itu pada wanita dipengaruhi
pada perempuan. Selain itu pada laki- hormon estrogen dimana pada hormon
laki mempunyai darah yang kurang tersebut sebagai pengendali dari
lebih satu liter lebih banyak dari pada menstruasi, dimana jika pada wanita
wanita, dengan kadar hemoglobin yang yang menstruasinya tidak teratur,
lebih tinggi pula laki-laki lebih besar mempunyai resiko lebih besar
dari pada pria, volume paru kurang terjadinya stress fisik yang bisa
lebih 10% lebih besar dari pada wanita. mempermudah terjadinya cedera. Dan
Sehingga dalam proses pemulihan laki- kemampuan pemulihan pada wanita
laki lebih cepat. Dikarenakan pada sangat lebih rendah dibandingkan laki-
perempuan dipengaruhi oleh hormon laki.
androgen yang tidak hanya 3. Interaksi antara massage (Swedia
mempengaruhi komposisi tubuh dan Sport massage) serta jenis
mereka juga memiliki dampak besar kelamin terhadap kadar asam
pada pernafasan dan sistem laktat
kardiovaskular, wanita memiliki
ukuran jantung yang lebih kecil,
34 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 25-35

Salah satu tujuan penelitian DAFTAR PUSTAKA


dengan rancangan faktorial yaitu untuk Ali Maksum. (2012). Metode
mengetahui interaksi antara variabel Penelitian Dalam Olahraga.
utama A (variabel manipulatif) dengan Surabaya: Unesa University
faktor variabel B (variabel atributif). Press
Pada penelitian ini dianalisis interaksi Bambang Priyonoadi, (2006).
pemberian metode massage (Swedia Pencegahan dan Perawatan
dan Sport massage) serta jenis kelamin Cedera. Makalah dalam Proses
pada subjek. Dari tabel ringkasan hasil Pembelajaran Kuliah PPC
analisis varian dua faktor, nampak untuk Mahasiswa FIK.
bahwa faktor-faktor utama penelitian Yogyakarta: FIK UNY.
dalam bentuk dua faktor menunjukkan Bompa, T.O & Carrera, M.C. (2005).
interaksi yang nyata. Periodization training for sport,
Kesimpulan (2ended).NewYork: Human
Berdasarkan hasil penelitian dan Kinetics.
hasil analisis data yang telah dilakukan, Calder, A. (2005). Recovery training.
dapat diperoleh kesimpulan sebagai Australian Coaching Council.
berikut: Diambil pada tanggal 20
1. Ada perbedaan pengaruh yang November 2016, dari
signifikan antara Swedia massage Htttp://www.trainingsmartonlin
dan Sport massage terhadap e.com/images/free_Triathlou_
penurunan asam laktat. Articles/Triathlon_Training_Re
2. Ada perbedaan pengaruh yang covery.pdf.
signifikan dalam penurunan kadar Ken Gray. (2009). Swedis massage.
asam laktat ditinjau dari perbedaan Amerika: Emperior.
jenis kelamin, antara pemain laki- Purnomo, M. (2011). Asam laktat dan
laki dan pemain perempuan. aktivitas SOD eritrosit pada
pemain laki-laki lebih cepat dalam masa pemulihan setelah latihan
penurunan kadar asam laktat. maksima. Jurnal media ilmu
Pemberian Sport massage cocok keolahragaan Indonesia, VOL 1,
untuk menurunkan kadar asam 155-170.
laktat pada pemain laki-laki. Sherwood, L. (2012). Fisiologi
Pemberian Swedia massage cocok manusia dari sel ke sistem
dalam menurunkan kadar asam (6thEd). (Terjemahan Brahm. U.
laktat pada pemain perempuan. Pendit). Singapore Cengage
3. Terdapat interaksi yang signifikan Learning Asia Pte Ltd 5 Shenton
terhadap kadar asam laktat antara Way. (Buku asli diterbitkan tahun
pemberian metode massage 2007).
(Swedia massage dan Sport
massage) dengan jenis kelamin
(laki-laki dan perempuan).
Yulius Agung Saputro, Pengaruh Jenis … 35

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Sukadiyanto & Muluk, D. (2011).


Penelitian. Edisi Revisi V. Pengantar teori dan metodologi
Jakarta PT Rineke Cipta. melatih fisik. Bandung: Lubuk
Agung.

Anda mungkin juga menyukai