Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH EFFLUERAGE SEBELUM LATIHAN PADA LENGAN

TERHADAP TINGKAT KELINCAHAN PERFORMA ATLIT


BULUTANGKIS MAN 1 LAMONGAN

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh
ADELIA HAFIDHOTUL UMMA
NIM 21060484012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
PRODI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, baik
untuk menjaga kesehatan maupun untuk meningkatkan kinerja dalam
bidang olahraga tertentu. Olahraga dapat melibatkan berbagai jenis
gerakan fisik, seperti berlari, lompat, angkat beban, berenang, dan masih
banyak lagi. Selain itu, olahraga juga terbukti dapat mempengaruhi
kesehatan mental seseorang, seperti meningkatkan kesejahteraan
emosional dan mengurangi stres. Dalam kehidupan modern saat ini,
kebanyakan orang menghabiskan waktu yang lama di depan layar
komputer atau televisi, sehingga kurang bergerak dan berolahraga.
Akibatnya, angka obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan berbagai
penyakit lainnya telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun
terakhir. Menurut Pane, (Jurnal pengabdian kepada masyarakat, 2015)
“Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia.
Menjaga kesehatan dapat dengan melakukan olahraga, karena sudah
terbukti dapat menyehatkan badan”. Olahraga juga dapat membantu
menyeimbangkan gaya hidup yang kurang aktif, serta meningkatkan
kekuatan dan daya tahan fisik. Berolahraga secara teratur juga membantu
mencegah berbagai penyakit kronis yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup seseorang. Oleh karena itu, olahraga sangat penting dalam
kehidupan manusia untuk mencapai kesehatan yang optimal dan
meningkatkan kualitas hidup.
Masase, dalam konteks yang luas, adalah praktik atau teknik
pemijatan kuno yang berasal dari berbagai negara di dunia. Praktik
tradisional ini telah ada selama beberapa ribu tahun dan menjadi bagian
penting dari budaya dan warisan sejumlah bangsa. Masase sering kali
memiliki tujuan yang bervariasi, seperti mengurangi stres dan ketegangan,
menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada tubuh,
meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi kecemasan dan depresi, serta
meningkatkan kualitas tidur dan kesejahteraan fisik dan mental. Masase
dengan teknik Swedia memiliki aplikasi pokok berupa teknik gerakan
gerakan seperti effleurage, petrissage, vibration, dan topotemen Callaghan
(1993:28)
Menurut Callaghan (1993:28) “Effleurage adalah gerakan
(menggosok) ringan berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan
tubbuh”.. Teknik ini melibatkan gerakan meluncur dan mengelus pada
permukaan tubuh yang lembut namun kuat dan dilakukan dengan tekanan
yang ringan hingga sedang. Teknik effleurage biasanya digunakan pada
awal dan akhir sesi pijat, untuk membantu mempersiapkan tubuh sebelum
berolahraga dan memberikan rileksasi setelah berolahraga. Efleurage dapat
membantu meningkatkan sirkulasi darah dengan merangsang pembuluh
darah kecil di kulit untuk melebar dan memperlancar aliran darah. Selain
itu, teknik effleurage juga dapat membantu mengurangi ketegangan dan
menghilangkan rasa sakit atau kram pada otot yang terjadi saat
berolahraga. Teknik effleurage biasanya dilakukan oleh terapis pijat
berpengalaman, namun bisa juga dilakukan oleh atlet atau pelatih olahraga
mandiri setelah melakukan pelatihan.
Bulutangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua
pemain atau berpasangan dengan tujuan memukul bola ke lantai lawan
dengan raket. Olahraga ini menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan pada Olimpiade, Asian Games, dan kejuaraan dunia
lainnya. Bulutangkis menjadi olahraga yang sangat populer di Indonesia,
dengan prestasi yang menjanjikan di berbagai pertandingan internasional,
seperti All England, Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade. Permainan
bulutangkis memiliki banyak cabang di seluruh dunia, termasuk tunggal
putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Bulutangkis menjadi olahraga yang cocok bagi semua usia, baik anak-anak
maupun dewasa, karena dapat dijadikan sebagai salah satu sarana olahraga
sekaligus mengisi waktu luang. Selain itu, bulutangkis juga memiliki
manfaat positif bagi kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung,
meningkatkan konsentrasi dan koordinasi, meningkatkan daya tahan
tubuh, dan mengurangi stres. Dalam pertandingan bulutangkis, kecepatan,
ketahanan, dan kekuatan fisik sangat penting.
Pijat effleurage pada lengan atlit bulutangkis bertujuan untuk
mempercepat pemulihan otot dan memperbaiki sirkulasi darah. Teknik
pijat ini melibatkan gerakan lembut yang meluncur dan mengelus pada
permukaan tubuh dengan tekanan yang ringan hingga sedang. Gerakan
effleurage yang lembut dan terkontrol dapat membantu meringankan
ketegangan pada otot dan memberikan efek relaksasi pada tubuh.
Seringnya intensitas latihan dan pertandingan pada bulutangkis dapat
menyebabkan cedera pada otot atau sendi pada lengan dan tangan. Pijat
effleurage pada lengan atlit bulutangkis dapat menjadi solusi alternatif
dalam meredakan rasa sakit dan mengurangi ketegangan pada otot-otot
tersebut. Selain itu, pijat effleurage pada lengan juga meningkatkan aliran
darah ke otot-otot yang terlibat dalam gerakan bulutangkis seperti bahu,
tricep, dan bisep. Dengan memperlancar aliran darah, nutrisi dan oksigen
akan lebih cepat diserap oleh otot-otot tersebut dan mempercepat proses
pemulihan setelah latihan dan pertandingan. Dalam pijat olahraga untuk
atlit bulutangkis, piijat effleurage pada lengan memegang peran penting
dalam menjaga dan meningkatkan performa atlit. Pijat effleurage dapat
dilakukan setiap hari oleh atlit atau pelatih olahraga untuk menjaga
kesehatan dan memperbaiki kondisi otot-otot lengan dan tangan pada saat
menghadapi pertandingan yang intens.
Penting bagi atlet bulutangkis untuk tetap menjaga kesehatan fisik
mereka untuk mempertahankan performa terbaik mereka di lapangan.
Kondisi otot yang sehat dan relaks adalah salah satu faktor penting dalam
meningkatkan kinerja atlet bulutangkis. Oleh karena itu, metode perawatan
fisik seperti pijat effleurage dapat membantu meningkatkan kebugaran
anak-anak atlet bulutangkis. Effleurage adalah teknik pijat yang
menggunakan gerakan meluncur dan mengelus pada permukaan tubuh
dengan tekanan yang ringan hingga sedang. Teknik ini dapat membantu
memperlancar sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi pada tubuh.
Pijat effleurage dapat dilakukan pada berbagai bagian tubuh, seperti
lengan, bahu, dan punggung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi pengaruh effleurage pada lengan sebelum latihan pada
tingkat kelincahan performa atlet bulutangkis MAN 1 Lamongan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan sampel acak
terkontrol dan desain pre-post test.
Partisipan penelitian terdiri dari 10 orang atlit bulutangkis yang
tergabung dalam tim MAN 1 Lamongan. Partisipan diberikan pijat
effleurage pada lengan selama 10 menit sebelum melakukan latihan
bulutangkis selama 2 minggu. Tingkat kelincahan performa dinilai melalui
pengukuran sprint dan dribble sebelum dan setelah latihan. Diharapkan
hasil penelitian dapat memberikan gambaran tentang pengaruh effleurage
pada lengan terhadap tingkat kelincahan performa atlit bulutangkis MAN
1 Lamongan. Dengan demikian, metode perawatan fisik ini dapat menjadi
pilihan penting dalam meningkatkan performa dan kesehatan fisik para
atlet bulutangkis. Penelitian ini juga berpotensi memberikan wawasan
pada para pelatih bulutangkis tentang metode perawatan fisik yang dapat
membantu meningkatkan kinerja atlet mereka secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh masase sebelumnya latihan bulutangkis terhadap
tingkat kelincahan kinerja atlet bulutangkis di MAN 1 Lamongan?
2. Apakah terdapat perbedaan pentingikan antara kelenturan atlit
bulutangkis setelah itu menggunakan teknik pijat olahraga dengan
sebelumnya?
3. Bagaimanara penerapan teknik pijat olahraga yang efektif untuk
meningkatkan kelenturan atlit bulutangkis?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Pengaruh Masase Olahraga Sebelumnya
Latihan Pada Lengan Terhadap Tingkat Kelincahan Performa Atlit
Bulutangkis MAN 1 Lamongan adalah untuk mengidentifikasi apakah
pemberian masase olahraga sebelumnya latihan pada lengan dapat
meninggikanngkat kelincahan kinerja atlit bulutangkis PRIAmongan.
Selain itu itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang
berguna bagi pelatih dan atlit tentang pria dari pemberian masase olahraga
pada lengan sebelumnya latihan untuk meningkatkan kinerja dan hasil
yang optimal dalam cabang olahraga bulutangkis.

D. Manfaat Hasil Penelitian


Melalui penggunaan teknik pengarus masase sebelumnya latihan,
ketegangan otot-otot pada lenganpada dikurangi, sirkulasi darah pada
lengan dapat ditingkatkan, dan persiapan fisik serta mental atlet bisa
semakin berkualitas sehingga menyebabkaneningkatan kelincahan kinerja
atlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan
antara kinerja atlet bulutangkis yang melakukanN pengarus masase pada
lengan sebelumnya latihan dengan atlet yang tidak melakukan pengarus
masase pada lengan.
Hasil penelitian ini dapat memberikan metode latihan bulutangkis
di MAN 1 Lamongan dan masyarakat umumnyatentang pentingnya
pengarus masase dalam meningkatkan kinerja dan berhentiga cedera pada
olahraga tertentu. Penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi
penelitian lanjutan yang lebih detail di masa yang akan dating.

E. Batasan Masalah
1. Pengarus masase dapat membantu meningkatkan kesiapan fisik dan
mental atlet sebelumnya latihan.
2. Pengarus masase pada lengan dapat meninggikankan kelincahan
kinerja atlit bulutangkis.
3. Atlet bulutangkis di PRIA 1 Lamongan memiliki tingkat kelincahan
yang berbeda-beda sebelumnya dan setelah itukukan pengarus masase
pada lengan.
4. Adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok atlet yang
melakukan pengarus masase pada lengan sebelumnya latN kelompok
atlet yang tidak melakukan pengarus masase pada lengan sebelumnya
latihan.
5. Durasi pengarus masase pada lengan sebelumnya latihan akan bereh
pada tingkat kelincahan kinerja atlit bulutangkis.
DAFTAR PUSTAKA
Arivah, N. I. (2012). ”Masase dan Prestasi Atlet” . Jorpres (Jurnal Olahraga
Prestasi). Vol. 6 (2) 10-15
Callaghan, M. J. (1993). The Role Of Masase in Preparation For And Recovery
From Exercise. Sports Med. Vol.14 (8):1-7
Malik, A. (2018). Rahasia Sukses Atlet Bulutangkis Indonesia. Bandung: Widya
Padjajaran.
Saputro, Y.A., & Nugroho, S. (2014). Efektivitas Masase Frirage dalam
Mengatasi Gangguan/penurunanrange of Movement Pemain
Bulutangkisyang Mengalami Cedera Pergelangan Tangan. Medikora,
10(2), 203- 211.
Pane, 2015. “Peranan Olahraga dalam Meningkatkan Kesehatann”. Jurnal
Pengabdian Masyarakat. Vol. 21 (79): Hal.1-4
Purwanto, T., Junaidi, J., & Mulyana, D. (2019). Pengetahuan Dasar dan Aplikasi
Latihan Bulutangkis. Bandung: CV Nusamedia.

Anda mungkin juga menyukai