Anda di halaman 1dari 2

KONSEP PENDIRIAN LEMBAGA KONSULTASI DAN lembaga BANTUAN HUKUM

Dasar hukum :

 UNDANG UNDANG DASAR NKRI 1945


 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2003
TENTANG ADVOKAT
 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011
TENTANG BANTUAN HUKUM
 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013
TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN
PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM
 PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANGTATA CARA VERIFIKASI DAN
AKREDITASI LEMBAGA BANTUAN HUKUM ATAU ORGANISASI
KEMASYARAKATAN

Pada pasal 1 angka 3 UU bantuan hukum Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan
hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum berdasarkan
Undang-Undang ini.

Syarat-syarat Pemberi Bantuan Hukum, meliputi : (Pasal 8 ayat 2 UU bantuan hukum)


a. berbadan hukum;
b. terakreditasi berdasarkan Undang-Undang ini;
c. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
d. memiliki pengurus; dan
e. memiliki program Bantuan Hukum.

Mengenai akreditasi LBH, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 3
Tahun 2013 tentang Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi Lembaga Bantuan Hukum atau
Organisasi Kemasyarakatan (“Permenkumham No. 3 Tahun 2013”). Dalam Permenkumham No.
3 Tahun 2013, diatur bahwa Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengumumkan
pelaksanaan verifikasi dan akreditasi bagi LBH atau organisasi kemasyarakatan yang berminat
menjadi Pemberi Bantuan Hukum. Pengumuman tersebut dimuat dalam website resmi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

LBH yang mengajukan permohonan verifikasi dan akreditasi sebagai Pemberi Bantuan Hukum


harus memenuhi syarat: (pasal 12 Permenkumham No. 3 Tahun 2013)
a.    Berbadan hukum;
b.    Memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
c.    Memiliki pengurus;
d.    Memiliki program bantuan hukum;
e.    Memiliki advokat yang terdaftar pada LBH; dan
f.     Telah menangani paling sedikit 10 kasus.
Pasal 13 permenkumham
(1) Syarat berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 huruf a, dibuktikan dengan
surat keputusan pengesahan badan hukum oleh Menteri.
(2) Bagi lembaga bantuan hukum atau organisasi yang berada dalam struktur lembaga
pendidikan atau organisasi yang sudah berstatus badan hukum, maka lembaga banttan hukum
atau organisasi dimaksud sudah berstatus sebagai badan hukum.

Pasal 14
(1) Permohonan Verifikasi dan Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 diajukan
kepada Menteri secara: a. elektronik; atau b. nonelektronik.
(2) Permohonan secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dengan
mengisi aplikasi puau utebsite resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
(3) Permohonan secara nonelektronik sebagaimana dimaksud pad.a ayat (1) huruf b dengan
mengisi formulir dan disampaikan MELAlui Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Permohonan verifikasi dan akreditasi dilakukan dengan melampirkan kelengkapan syarat: (pasal
15 Permenkumham No. 3 Tahun 2013)
a.    fotokopi salinan akta pendirian LBH;
b.    fotokopi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
c.    fotokopi akta pengurus LBH;
d.    fotokopi surat penunjukan sebagai advokat pada LBH;
e.    fotokopi surat izin beracara sebagai advokat yang masih berlaku;
f.     fotokopi dokumen mengenai status kantor LBH;
g.    fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak LBH;
h.    laporan pengelolaan keuangan; dan
i.      rencana program Bantuan Hukum.

Anda mungkin juga menyukai