Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN BANTUAN HUKUM

INDONESIA DENGAN NEGARA CHINA


BANTUAN HUKUMDI NEGARA INDONESIA
Penyelenggaraan bantuan hukum di Indonesia sebelum UU No. 16 Tahun 2011
Tentang Bantuan Hukum ditetapkan terdapat beberapa peraturan terkait dengan
bantuan hukum, yaitu:
◦ Reglement Tot Regeling Van Het Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura (Staatsblad Tahun 1927
Nomor 227);
◦ Het Herziene Inlandsch Reglement (Staatsblad Tahun 1941 Nomor 44);
◦ Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP);
◦ Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat;
◦ Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
◦ Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986
Tentang Peradilan Umum;
◦ Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
Tentang Peradilan Agama;
◦ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian
Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma.
◦ SEMA 10 Tahun 2010 tentang tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Hukum di lingkungan peradilan.
Bantuan Hukum menurut UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP

◦ Menurut Pasal 1 angka 13 KUHAP, Penasihat Hukum adalah seorang yang memenuhi syarat yang ditentukan
oleh atau berdasar undang-undang untuk memberi bantuan hukum. Bantuan tersebut adalah guna untuk
kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan
menurut tatacara yang ada dalam KUHAP
◦ Menurut pasal tersebut pada intinya bantuan hukum bisa diberikan cuma-cuma dengan syarat:

1) Melakukan pidana yang diancam pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih;
2) Mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak punya penasihat
hukum sendiri.
Bantuan Hukum menurut UU 18 Tahun 2003 tentang Advokat
◦ Menurut UU ini, advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan
yang tidak mampu. Adapun ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pemberian bantuan hukum
secara cuma-cuma kemudian diatur dalam PP No. 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum secara cuma-cuma. Dalam PP tersebut yang dimaksud dengan bantuan
hukum secara cuma-cuma adalah jasa hukum yang diberikan advokat tanpa menerima pembayaran
honorarium meliputi pemberian konsultasi hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi,
membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan pencari keadilan yang tidak mampu.
Bantuan Hukum menurut UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

◦ Pengertian mengenai bantuan hukum dalam UU ini terdapat pada penjelasan Pasal 56 ayat (1) yang
menyatakan, bantuanhukum adalah pemberian jasa hukum (secara cuma-cuma) yang meliputi pemberian
konsultasi hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, melakukan tindakan hukum
lain untuk kepentingan pencari keadilan (yang tidak mampu). Bantuan hukum tersebut merupakan hak
bagi setiap orang.
BANTUAN HUKUM DI NEGARA CINA

◦ Penyelenggaraan bantuan hukum di China adalah:

◦ Pada tanggal 1 september 2003 terdapat peraturan di China yang menyatakan bahwa pemerintah bertugas
untuk memberikan bantuan hukum. Terdapat 2 (dua) kriteria dalam menentukan syarat warga negara
dapat memperoleh bantuan hukum yaitu dalam hal sarana keuangan dan masalah hukum.

◦ Sumber utama dana untuk bantuan hukum adalah apropriasi keuangan pemerintah, dan alokasi biaya
untuk bantuan hukum dimasukkan dalam anggaran pemerintah setiap tahunnya. Dana yang dialokasikan
tersebut harus digunakan secara ekslusif untuk tujuan yang telah ditetapkan, terutama untuk menutupi
biaya penanganan kasus dan subsidi bagi para pekerja.
◦ Peraturan tentang Bantuan Hukum menyatakan bahwa Departemen Kehakiman dan organ-organ
administrasi peradilan di semua tingkatan bertanggung jawab atas pengawasan dan pengelolaan
pekerjaan bantuan hukum. Departemen Kehakiman telah mendirikan Departemen Bantuan Hukum dan
Pusat Bantuan hukum untuk membimbing dan memeriksa penegakan hukum, peraturan dan kebijakan
tentang bantuan hukum, untuk memetakan susunan keseluruhan penyebab bantuan hukum, untuk
mengawasi dan mengelola lembaga bantuan hukum dan pekerja, untuk memandu lembaga-lembaga
sosial dan relawan untuk melaksanakan bantuan hukum, untuk upah kampanye publisitas bantuan
hukum, untuk mengatur program-program bantuan pelatihan hukum, untuk mengevaluasi kualitas
bantuan hukum, untuk mengatur dan melaksanakan pertukaran internasional dan kerjasama hal-hal
bantuan hukum dan untuk melakukan penelitian teoritis yang relevan.
◦ Lembaga-lembaga sosial didorong untuk berpartisipasi dalam bantuan hukum juga. Cina telah
mendirikan lima yayasan bantuan hukum, termasuk China Aid Foundation dan yayasan hukum Beijing
bantuan Hukum, untuk menerima dan mengelola hibah dari rumah dan luar negeri untuk mendukung
organisasi-organisasi kesejahteraan publik untuk memberikan bantuan hukum gratis bagi warga.

Anda mungkin juga menyukai