Anda di halaman 1dari 25

BUKU PEDOMAN

PENGORGANISASIAN UNIT
PROMOSI KESEHATAN RUMAH
SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM AZ-ZUHRA


LHOKSEUMAWE JL. PASAR INPRES NO. 2
DESA KUTA BLANG KEC. BANDA SAKTI

i
DAFTAR ISI

Daftar isi……………………………………………………………………….… i
Kata Pengantar……………………………………………………………...….. ii
Kata Sambutan Direktur Rumah Sakit........................................................ iii
Halaman Pengesahan................................................................................. iv
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………… 1
A. Latar belakang............................................................................. 1
BAB II Gambaran umum ……………………………………………………… 2
A. Umum……………………………………………………….............. 2
B. Sejarah singkat .......................................................................... 3

BAB III Visi , Misi, Moto.....................................……………………….……. 5


A. Visi, Misi, Moto RS………………..………………………………... 5

BAB IV Struktur Organisasi RS ……………………..………………………. 6


A. Struktur Organisasi RS …………………..………………………. 6
BAB V Struktur Organisai Unit PKRS....................................................... 7
A. Struktur Organisai Unit PKRS...................................................... 7
B. Standar Petugas Dan Standar Sarana PKRS.............................. 9
C. Standar Petugas dan Standar Sarana PKRS............................... 9

BAB VI Uraian Jabatan.............................................................................. 10


A. Kepala Rumah Sakit................................................................... 10
B. Ketua PKRS................................................................................ 10
C. Sekretaris................................................................................... 10
D. Personil PKRS di Dalam Gedung Rumah Sakit......................... 11
E. Personil PKRS di Luar Gedung Rumah Sakit............................ 11
F. Personil Promosi Kesehatan Bagi Klien Sehat.......................... 12

BAB VII Tata Hubungan Kerja.................................................................. 13


A. Kemitraan.................................................................................. 13
B. Mekanisme Kerja....................................................................... 14
C. Hubungan Kerja........................................................................ 15
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil.............................. 16
BAB IX Kegiatan Orientasi....................................................................... 17
BAB X Pertemuan Rapat.......................................................................... 19
BAB XI Pelaporan.................................................................................... 20

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesai disusunnya Buku
Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit Tahun 2022 Rumah
Sakit umum az- zuhra lhokseumawe

Sebagaimana tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1114/Menkes/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah,
promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Promosi kesehatan rumah sakit merupakan unit penunjang medis dibawah jajaran
Direktorat Pengembangan dan Pemasaran. Promosi Kesehatan di sebuah rumah sakit
merupakan hal yang penting. Kegiatannya tentu saja memberikan kepandaian kepada
seluruh masyarakat yang datang ke rumah sakit agar mereka mengerti dan juga pandai
menyehatkan dirinya. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan Rumah Sakit melakukan
berbagai macam kegiatan, baik itu dalam bentuk penyuluhan, informasi melalui leaflet,
poster, banner dan lainnya, sehingga setiap orang yang berada dalam lingkungan Rumah
Sakit umum az-zuhra Lhokseumawe akan selalu diingatkan untuk berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Kami mengajak semua pihak yang bekerja di Rumah Sakit umum az-zuhra
Lhokseumawe.

iii
KATA SAMBUTAN RUMAH SAKIT AZ-ZUHRA LHOKSEUMAWE

Kami sambut dengan gembira atas upaya Unit PKRS telah berhasil menerbitkan Buku
Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit az-zuhra Lhokseumawe. Buku
pedoman ini dapat di gunakan sebagai acuan dan petunjuk dalam melaksanakan tugas di Rumah
Sakit umum az-zuhra lhokseumawe, khususnya yang berkaitan dengan Pengorganisasian Unit
Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

Harapan kami Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Rumkit sakit umum az-zuhra Lhokseumawe tahun 2022 ini dapat di pelajari dan dipahami oleh
seluruh Pejabat dan Staf di Rumah Sakit umum az-zuhra Lhokseumawe sebelum melaksanakan
tugasnya, sehingga kegiatan Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit umum az-
zuhra Lhokseumawe dapat berjalan lancar.

Tidak lupa kami sampaikan selamat dan penghargaan kepada Unit PKRS Rumah Sakit
umum az-zuhra Lhokseumawe yang telah menyusun Buku Pedoman Pengorganisasian Unit
Promosi Kesehatan Rumah Sakit az-zuhra Lhokseumawe ini. Semoga jerih payah saudara tidak sia-
sia.

Selamat bertugas.

Ditetapkan di Lhokseumawe,
Pada tanggal
Kepala Rumah Sakit az zuhra

dr. Syaril fauzi

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Buku ini disusun oleh :

Ketua : dr. Dewi novita

sekretaris : Rouzatunna,amd.keb

Anggota :
1. Indra muliani S.kep
2. Safrul ahmadi.amd.kep
3. Harmiati ,amd.kep
4. Ramadhana sudela ,s.pd
5. Kasiful ghaibiah ,amd.keb
6. Susan fundiani,amd .keeb

Lhokseumawe, 04 Nov 2022 Ketua Tim PKRS

dr. Dewi novita

mengetahui,
Kepala Rumki az zuhra

dr. Syarial fauzi

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanan Promosi Kesehatan di Daerah,
promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai budaya
setempat dan di dukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat
mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok
masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah
kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) merupakan unit penunjang medis dibawah
jajaran Direktorat pengembangan dan pemasaran. Promosi Kesehatan di sebuah rumah sakit
merupakan hal yang penting. Kegiatannya tentu saja memberikan kepandaian kepada seluruh
masyarakat yang datang ke rumah sakit agar mereka mengerti dan juga pandai menyehatkan
dirinya. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melakukan berbagai macam
kegiatan, baik itu dalam bentuk penyuluhan, informasi melalui leaflet, poster, banner dan
lainnya, sehingga setiap orang yang berada didalam lingkungan Rumah sakit az zuhra
Lhokseumawe akan selalu diingatkan untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Umum
1. Rumah sakit az zuhra lhokseumawe adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan serta memliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan bagi
personel TNI, PNS dan keluarganya serta masyarakat disekitarnya yang berada di wilayah
Korem011/ LW. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang
bermutu yaitu dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan rumah sakit dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2. Dalam pelaksanaan tugas Rumah Sakit az zuhra Lhokseumawe menyelenggarakan fungsi


utama dan fungsi organik. Fungsi utama adalah fungsi teknis medis yang meliputi kesehatan
kuratif, rehabilitatif, pembinaan materi kesehatan dan penyelenggaraan administrasi
kesehatan. Sedangkan fungsi organik meliputi bidang pengamanan, personel, logistik,
anggaran, ketata usahaan, serta urusan dalam, guna mendukung pelaksanaan tugas.

3. Rumah Sakit az zuhra Lhokseumawe didalam operasinalnya telah lulus Akreditasi Rumah
Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementerian Kesehatan RI dengan status
akreditasi lulus tingkat dasar. Untuk mengawali pelaksanaan operasional rumah sakit perlu
menyusun prosedur kerja serta profil yang disusun dan ditetapkan agar dapat memberikan
gambaran keadaan umum Rumah Sakit yang terdiri dari organisasi, visi dan misi, tugas dan
kebijakan, kondisi fasilitas, sarana dan prasarana serta kondisi keadaan wilayah.

3
B. Sejarah Singkat
Kesehatan TNI Angkatan Darat berdiri, tumbuh dan berkembang bersama dengan
perjuangan kemerdekaan RI. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) secara resmi dibentuk
pada tanggal 5 oktober 1945 maka pada tanggal 26 oktober 1945 diangkat lah Jendral Mayor
Dr.suhardo Kerto Husodo sebagai kepala Bagian Kesehatan TKR. Tanggal 26 oktober 1945 ini
secara resmi di nyatakan sebagai “Hari Jadi Kesehatan TNI-AD” dengan keputusan Men/Pengad
No.Kep/716/VI/1967. Bagian Kesehatan TKR ini kemudian menjadi Dinas Kesehatan Tentara
atau lazim disebut DKT.

Awal tahun 1946 Badan Tentara Tingkat Pusat dinamakan Inspektorat Kesehatan
Tentara dengan inspekturnya dijabat oleh Dr Wirasmo Pataningrat di tingkat daerah dinamakan
Dinas Kesehatan Divisi. Sejak pemulihan kedaulatan RI sampai sekitar tahun 1954 sesuai
perkembangan organisasi TNI-AD maka dikenallah sebutan DKT-AD, sedangkan Dinas
Kesehatan Divisi menjadi DKT Tertorium

Tahun 1954 DKT-AD mengalami peningkatan dan penyempurnaan menjadi Direktorat


Kesehatan AD yang disingkat DK-AD, sebutan kepala berubah jadi direktur. Pada tahun 70-an
terjadi pemisahan organisasi kesehatan AD berdasarkan fungsi pembinaan :
1. Unsur pembinaan kecabangan kesehatan AD dinamakan Pusat Kesehatan TNI-AD disingkat
Puskesad (sesuai keputusan KASAD No.Kep/753/XII/1970 tanggal 26 Desember 1970.
2. Unsur pembinaan kemampuan perawatan kesehatan dinamakan Jawatan Kesehatan TNI-AD
disingkat Jankesad Kasad NO Kep/268/V/1971 tanggal 12 Mei 1971.

Berdasarkan SK Kasad No Kep/4/1/1079 tanggal 10 januari 1979 Puskesad dan Jankesad


dilebar menjadi Jawatan Kesehatan TNI-AD (Jankesad). Berdasarkan keputusan Kasad No
SKED/5 Januari 1985 tanggal 20 Januari 1985 pengganti CDM, CDG, CDH dan CDK. Dalam
rangka reorganisasi berdasarkan keputusan Kasad No Kep/30/V/1985 tanggal 27 Mei 1985
Jankesad berubah menjadi Ditkesad.

Kecabangan kesehatan adalah salah satu kecabangan Teknis TNI-AD bertugas membina
Kesehatan prajurit, PNS TNI AD, beserta keluarganya secara terus-menerus dan
berkeseimbangan agar dapat dicapai kondisi sehat fisik jiwa, dan social yang berpengaruh
terhadap kesiapan prajurit. Di tingkat pusat dan daerah terdapat Satuan kesehatan Kostrad,
kesehatan Kopassus, Kesehatan Kodam, di masing-masing Kesdam terdapat Rumah Sakit sesuai
tingkatan mulai Rumah Sakit Tingkat II,III dan IV serta berbagai poli klinik induk, poli klinik
pembantu dan pusat kesehatan.

4
BAB III
VISI, MISI, MOTO

A. Visi, Misi, Moto Rumah Sakit


1. Visi
Menjadikan Rumah Sakit az zuhra Lhokseumawe sebagai rumah sakit kebanggaan prajurit
TNI, Aparatur Sipil Negara, dan keluarganya,serta masyarakat kota Lhokseumawe dan Aceh
Utara

2. Misi
a. Memprioritaskan pelayanan yang berfokus kepada pelayanan pasien.
b. Mengutamakan keselamatan pasien
c. Meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan secara kesinambungan
d. Menjaga kebersihan lingkungan
e. Melaksanakan yankes yang cepat, tepat, dan terarah

3. Moto
5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

KARUMKIT

dr. Arif Puguh Santoso, Sp.Pd, M.Kes

WAKA RUMKIT

KETUA KOMITE MEDIK KETUA KOMITE KETUA KOMITE KOMITE ETIK DAN KETUA KOMITE PPI KETUA SATUAN PENGAWAS KETUA KOMITE PENINGKATAN
KEPERAWATAN NAKES LAIN HUKUM RS INTERNAL MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
dr. Syarifah Rohaya, Ns. Alhuda, S.Kep, M.Kes Rahmawati, dr. Ade Susanti Lettu Sutar
dr. Andi Mahato
Sp.M TIM PPRA
Amd. Fis Lase
TIM PKRS

TIM K3RS

TIM MANAJEMEN RESIKO

KEPALA PNBP TIM TB DOTS


KEPALA BPJS KEPALA DIKLAT PAURTUUD PAURREN PAURYANMED STAF MEDIK
Pelda Irwan FUNGSIONAL
Dr. Eka Suwandi Ns. Elyana, S.Kep Lettu Sutar
Heri Syahrial, dr. Tomi Atmadirja dr. Muklis Yazid, SP.Pd TIM PCT/VCT
SKM

TIM GERIATRIK

KEPALA KEPERAWATAN KEPALA UNIT REKAM


KEPALA UNIT RIKKES KEPALA UNIT KEPALA UNIT PENUNJANG KEPALA UNIT FARMASI
Ns. Dianawati, S.Kep PENUNJANGDIAGNOSA PERAWATAN MEDIK
dr. Tomi Atmadirja
Herna Yuliani, KEPALA UNIT REKAM
KA. GIZI S.Farm.APT MEDIK

KA LABORATORIUM
UNIT STERILISASI
KEPALA
KANIT KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI IGD
INSTALASI
PERAWATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP
KHUSUS BEDAH DAN KA. UNIT LOUNDRY
ANASTESI KA RONTGEN
Ns. Nuraida, S.Kep Ns. Elyana, S.Kep Yudho Handoko,
S.Kep Masruri,
Amd.kep
6 KA K.JENAZAH
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PKRS

A. STRUKTUR ORGANISASI UNIT PKRS


Dalam pelaksanaannya, strategi d asar harus diperkuat dengan Metode dan Media yang
tepat, serta tersedianya Sumber Daya yang memadai. Sumber daya utama yang diperlukan untuk
penyelenggaraan promosi kesehatan Puskesmas atau rumah sakit adalah tenaga (Sumber Daya
Manusia atau SDM), sarana/peralatan termasuk media komunikasi dan dana atau anggaran. SDM
utama untuk promosi kesehatan Puskesmas atau rumah sakit meliputi semua petugas kesehatan
yang melayani pasien/klien (dokter, perawat, bidan, sanitarian, dan lain-lain), serta petugas
khusus promosi kesehatan yaitu pejabat fungsional di bidang promosi kesehatan.

Memang pada hakikatnya promosi kesehatan bukan melulu tugas dari petugas khusu promosi
kesehatan. Promosi kesehatan adalah tugas bagi semua petugas kesehatan (health promotion is
everybody business). Tetapi petugaspetugas kesehatan selain petugas khusus promosi
kesehatan itu terutama dibebani tugas pemberdayaan, yaitu melalui konseling individu dan
konseling keluarga (kunjungan rumah).itu pun pada saat perencanaannya dan pegadaan alat
peraga atau media komunikasinya harus dibantu oleh petugas khusus promosi kesehatan. Untuk
itu, semua petugas kesehatan Puskesmas atau rumah sakit yang melayani pasien/klien hendaknya
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi atau konseling.Jika
keterampilan ini ternyata belum dimiliki, maka harus diselenggarakan program pelatihan/kursus
bagi mereka.Sedangkan petugas khusus promosi kesehatan mutlak diperlukan keberadaannya di
Puskesmas dan rumah sakit. Selain untuk membantu petugas-petugas kesehatan lain, petugas
khusus promosi kesehatan bertugas menyelenggarakan bina suasana dan mengorganisasikan
kegiatan advokasi.

7
Dengan demikian dapat dipahami jika dalam keputusan Menteri Kesehatan No.
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
disebutkan adanya standar tenaga khusus promosi kesehatan, baik untuk Puskesmas maupun
untuk rumah sakit.

Ketua : dr. Tomi Atmadirja

sekretaris : Ns. Yusramiati, S. Kep

Anggota :

18. Ns. Sri Widya Astuti, S.kep


19. Rahmawati, Amd.Fis
20. Cut Fatani, Amd.Kep
21. Halidah Syah Lubis Amd.Keb
22. Murniati S.ST
23. Ns. Hilda Rahil Wulandari S.Kep
24. Nanda Ichsan.H, Amd.Kep
25. Azwar Amd.Kep
26. Heri Syahrial SKM
27. Ns. Nuraida, S.Kep
28. Ns. Dwi Amalia Sari, S.Kep
29. Verawati, Amd.Farm
30. Erdiana SKM
31. Hasdiana Amd.Kep
32. Dedek Zahara Amd. Farm
33. Melda Ditasari Amd. Kep
34. Ns. Ratna Baiduri, S.Kep

STRUKTUR ORGANISASI
TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

KETUA PKRS

SEKRETARIS

PKRS DI DALAM PKRS DI LUAR GEDUNG PKRS BAGI KLIEN YANG


GEDUNG RUMAH RUMAH SAKIT SEHAT
SAKIT

8
B. STANDAR PETUGAS DAN STANDAR SARANA PROMOSI KESEHATAN RUMAH
SAKIT

Kualifikasi Jumlah Kompetensi umum

S2 Kedokteran/Kesehatan 1 Orang Membantu petugas RS

Masyarakat lain merancang pemberdayaan

S1 Kedokteran 4 Orang Membantu/fasilitasi

ditambah minat & bakat di bidang pelaksanaan

promosi kesehatan pemberdayaan, bina

. suasana dan advokasi

C. Standar sarana/peralatan minimal promosi kesehatan rumah sakit

No Jenis Sarana/Peralatan Jumlah

1 Over Head Projector(OHP) 1 buah

2 Amplifier & Wireless Microphone 1 set

3 Layar yang dapat digulung 1 buah

4 Kamera Foto 1 buah

5 Cassette Recorder/Player 1 buah

6 TV di tiap ruang tunggu & ruang promosi kesehatan 1 buah

7 VCD/DVD Player di tiap ruang tunggu & ruang promkes 1 buah

8 Computer & Printer 1 set

9 Laptop & LCD Projector untuk presentasi 1 set

10 Gadgets kelengkapan laptop untuk presentasi 1 set

11 Public Address System(PSA)/Megaphone 1 buah

9
BAB VI
URAIAN
JABATAN

A. Kepala Rumah Sakit


1. Mengesahkam Tim PKRS dengan mengeluarkan surat keputusan/sprint
2. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran
yang dibutuhkan.
3. Mengesahkan kebijaksanaan pelaksaan PKRS
4. Mengesahkan SOP PKRS

B. Ketua Unit PKRS


1. Mengkoordinasi unit PKRS agar selalu dalam keadaan siap untuk penyelenggaraan
pelayanan dengan lancar dan bermutu
2. Merencanakan keperluan pengembangan program baik berupa kegiatan, sarana,
peralatan dan bahan - bahan guna penyelenggaraan pelayanan penyuluhan
3. Dalam menjaga kesiapan untuk penyelenggaraan pelayanan penyuluhan Ketua Unit PKRS
berkoordinasi dengan SMF, Kepala dan instalasi dan unit kerja lainnya
4. Ketua PKRS dan pelaksana penyuluh di dalam dan diluar gedung dan personil
memantau pelaksana pendidikan sampai ke pasien
5. Ketua Unit PKRS bersama pelaksana penyuluh di dalam dan diluar gedung rumah sakit
sesuai profesi melakukan penyuluhan di ddalam dan di luar rumah sakit
6. Melaporkan kegiatan PKRS kepada Kasiyanmed
7. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS

C. Uraian Tugas Sekretaris


1. Membantu ketua unit PKRS dalam kegiatan admisistrasi PKRS
2. Mengkoordinasikan dengan ketua Unit PKRS dalam mengagendakan pertemuan internal.
3. Membuat notulensi pertemuaninternal dan pertemuan lain yang dihadiri oleh ketua unit atau
memintakan notulen hasil pertemuan yangdidelegasikan ke ketua unit PKRS
4. Mengajukan kebutuhan alat tulis kantor dan sarana prasarana lainnya
5. Membantu sub-sub unit PKRS dalam teknis pembuatan media, sarana dan prasarana
PKRS

10
6. Membantu sub-sub unit PKRS dalam pemasangan/setting sarana dan prasarana PKRS
7. Mengendalikan surat-surat masuk dan keluar serta menjamin kelancaran lalu lintas surat
menyurat
8. Mengarsip semua dokumen

D. Personil PKRS di Dalam Gedung Rumah Sakit


1. Membantu Ketua Unit PKRS dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan
kelompok di dalam rumah sakit
2. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan kelelompok sesuai profesi
3. Personil penyuluhan kelompok dan anggota sesuai profesi bersama - sama Ketua Unit
PKRS melakukan penyuluhan di dalam Rumah Saki
4. Mengadakan koordinasi dengan SMF/Instalasi/unit terkait
5. Melaporkan kegiatan PKRS di dalam gedung rumah sakit
6. Ruang lingkup PKRS di dalam gedung rumah sakit adalah ruang pendaftaran, rawat jalan,
rawat inap,tempat pembayaran dan di bagian penunjang medik.

E. Personil PKRS di Luar gedung Rumah Sakit.


1. Membantu Ketua Unit PKRS dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan
kelompok di luar gedung rumah sakit
2. Mengkoordinasikan kegiayan penyuluhan kelompok sesuai profesi
3. Personil penyuluhan kelompok dan anggota sesuai profesi bersama - sama Ketua Unit
PKRS melakukan penyuluhan di luar rumah sakiT
4. Mengadakan koordinasi dengan SMF/instalasi/unit terkait
5. Melaporkan kegiatan PKRS di luar gedung rumah sakit
6. Ruang lingkup PKRS di luar gedung rumah sakit meliputi : di tempat parkir, di taman rumah
sakit, di dinding luar rumah sakit di pagar pembatas kawasan rumah sakit di kantin/kios
kawasan rumah sakit dan di tempat ibadah

F. Personil Promosi Kesehatan Bagi Klien yang Sehat.


1. Membantu Ketua Unit PKRS merencanakan kelompok diskusi, kelompok senam
2. Mengkoordinasikan pelayanan konseling

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. KEMITRAAN
Prinsip - prinsip kemitraan harus ditegakkan, kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan
(para pasien/kliennya atau pihak lain). Di samping itu, kemitraan juga dikembangkan karena
kesadaran bahwa untuk meningkatkan efektivitas promosi kesehatan, petugas-petugas kesehatan
harus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti misalnya kelompok profesi, pemuka
agama, LSM, media masa, dan lain- lain.
Tiga prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan dan dipraktikkan adalah :
1. Kesetaraan, Kesetaraan menghendaki tidak diciptakannya hubungan yang bersifat hierarkis
(atas -bawah). Semua harus diawali dengan kesediaan menerima bahwa masing - masing
berada dalam kedudukan yang sederajat. Keadaan ini dapat dicapai bila semua pihak bersedia
mengembangkan hubungan kekeluargaan, yaitu yang dilandasi kebersamaan atau kepentingan
bersama.
2. Keterbukaan, Dalam setiap langkah menjalin kerja sama, diperlukan adanya kejujuran dari
masing - masing pihak. Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan itikad yang jujur,
sesuai fakta, tidak menutup - tutupi sesuatu.
3. Saling Menguntungkan, Solusi yang diajukan hendaknya selalu mengandung keuntungan di
semua pihak (win - win solution). Misalnya dalam hubungan antara petugas kesehatan rumah
sakit dengan pasien/kliennya, maka setiap solusi yang ditawarkan hendaknya juga berisi
penjelasan tentang keuntungannya bagi si pasien/klien.
Terdapat tujuh landasan yang harus diperhatikan dan dipraktikkan dalam
mengembangkan kemitraan, yaitu :
1. Saling memahami kedudukan, tugas, dan fungsi masing - masing
2. Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing – masing
3. Saling berupayah untuk membangun hubungan
4. Saling berupayah untuk mendekati
5. Saling terbuka terhadap kritik/saran, serta mau membantu dan dibantu
6. Saling mendukung upaya masing – masing
7. Saling menghargai upaya masing - masing (diadaptasi dari Havelock, 1979)

12
B. Mekanisme Kerja
1. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di Rumah Sakit TK IV IM 07. 01
Lhokseumawe diketuai oleh dr. Arif Puguh Santoso, Sp.PD, M.Kes
2. Ketua Tim PKRS memiliki anggota yang terdiri dari
a. Sekretaris
b. PKRS di dalam rumah sakit
c. PKRS di luar rumah sakit
d. PKRS bagi klien yang sehat

Masing-masing mempunyai tugas dalam upaya mendukung pelaksanaan pendidikan


Pasien dan Keluarga.
3. Pada pelaksanaanya pendidikan pasien dan keluarga dikoordinir oleh Unit PKRS yang
anggotanya terdiri dari:
a. dokter spesialis
b. dokter
c. dokter gigi
d. bidan
e. perawat
f. farmasis
g. nutrisionis
4. Perencanaan program promosi kesehatan di rumah sakit disusun oleh anggota PKRS
dikoordinasikan dengan ketus unit PKRS selanjutnya unit PKRS menyusun rencana promosi
kesehatan, lokasi, jenis penyuluhan dan pemberi materi.
5. Promosi kesehatan dapat dilakukan oleh anggota PKRS, unit PKRS , kepala depatemen
kepala instansi, kepala seksi, kepala urusan atau petugas kesehatan lain yang berkompeten,
telah mengikuti pelatihan komunikasi efektif sesuai dengan keilmuannya.
6. Hasil dari pelaksanaan pendidikan pada pasien dan keluarga yang telah diakukakan
dilaporkan kepada ketua unit PKRS Ketua nit PKRS melaporkan kegiatan PKRS kepada
Karumkit setiap akhir tahunnya.
7. Ketua tim PKRS melaporkan kegiatan PKRS kepada Karumkit setiap akhir tahun nya.

13
C. Hubungan Kerja
1. Hubungan Internal
a. Bagian Personalia
Unit PKRS berkoordinasi dengan bagian personalia untuk membuat surat perintah kepada
personil yang ditunjuk untuk mengikuti sosialisasi atau pelatihan atau seminar yang
berhubungan dengan PKRS.
b. Bidang Keperawatan
Unit PKRS berkoordinasi dengan bagian keperawatan baik rawat inap dan rawat jalan
untuk memberikan izin dan rekomendasi bagi anggotanya untuk mengikuti sosialisasi,
pelatihan atau seminar baik sebagai anggota atau edukator yang berhubungan dengan
PKRS.
c. Badian Urusan Dalam
Unit PKRS berkoordinasi dengan bagisn urusan dalam yaitu menyediakan fasilitas yang
digunakan dalam proses edukasi pasien dan keluarga seperti tempay, alat pendukung
seperti laptop, pengeras suara, infocus, LCD, dll

2. Hubungan Eksternal
Hubungan eksternal unit PKRS yaitu kelompok senam aerobik, yang terdiri dari para perawat,
dokter, akper, masyarakat umum yg datang ke rumah sakit utk melakukan senam berama ,
pada saat inilah dilakukan edukasi yang berhubungan dengan masalah-masalh kesehatan.

14
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Untuk pengembangan promosi kesehatan di rumah sakit perlu dilakukan sesegera mungkin.
Untuk mrmpercepat upaya PKRS menjadi bagian dari upaya pelayanan rumah sakit maka PKRS
dirasa pentingmenjadi salah satu penilaian dalam akreditasi rumah sakit. Oleh karena itu,
dibutuhkan standar PKRS yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan instrument akreditasi
rumah sakt di Indonesia.

Dalam pengelolaan PKRS keberhasilan akan dipengaruhi oleh petugas yang memahami
filosofi PKRS yang menekankan promotif dan preventif dengan tidak mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu pengelola penting dibekalidengan mengirimkan atau
menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga pengelola PKRS. Pengelola perlu dibekali pengetahuan
bagaimana mengelola PKRS seperti perencanaan, identifikasi masalah dan prioritas masalah,
penerapan strategi pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan dalam PKRS, metode
dan teknik PKRS, pengembangan media PKRS, pemantauan dan pelaporan. Pelatihan ini dapat
diselenggarakan sendiri ataupun mengirimkan petugas untuk mengikuti pelatihan di tempat lain
atau dengan system magang pada rumah sakit yang telah melaksanakan PKRS dengan baik.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi personil adalah sebagai berikut:

NO JABATAN JUMLAH

TENAGA KUALIFIKASI KET

1 Kepala unit PKRS 1 Dokter/ S 1

2 Sekretaris 1 S1 Keperawatan

3 Tenaga PKRS di dalam 1 Dokter/ S 1

Gedung Rumah Sakit

4 Tenaga PKRS di luar 1 S1 Keperawatan

Gedung Rumah Sakit

5 Tenaga PKRS bagi Klien yang Sehat 1 S1 Keperawatan

15
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Seluruh personil PKRS yang akanbertugas, perlu mengetahui dan memahami organisasi, tugas,
dan kewajiban dengan sebaik-baiknya sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit di Rumah Sakit TK IV IM
07.01 Lhokseumawe

Menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada unit/instalasi di rumah sakit. Kegiatan PKRS
disusun dalam rangka pencapaian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah sakit.
Adapun kegiatan tersebut adalah:
1. Kegiatan di Rawat Inap
a. Penyuluhan perorangan terhadap pasien rawat inap
b. Penyuluhan perorangan terhadap keluarga/pendamping pasien rawat inap
c. Konseling pasien rawat inap
d. Konseling keluarga/pendamping pasien rawat inap
e. Penyuluhan kelompok keluarga / pendamping dan penunjung pasien rawat inap
(penyuluhan kelompok bagi keluarga / pendamping / pengunjung adalah upaya penyuluhan
yang dilakukan secara berkelompok 8-10 orang dengan tujuan pemecahan masalah
dalam upaya PHBS di rumah sakit dan rumah tangga.
f. Pesan media terhadap kasus -kasus penyakit di rawat inap (pesan media mencakup
informasi tentang upaya – upaya PHBS dalam pencegahan dan penularan penyakit). Pesan
media dapat disampaikan melalui ; media elektronik seperti, televise, dvd/lcd, computer
dan media cetak seperti poster, leaflet, banner, spanduk dan lain-lain.
2. Kegiatan di Rawat Jalan
a. Penyuluhan-penyuluhan perorangan terhadap pasien rawat jalan
b. Konseling pasien rawat jalan
c. Penyuluhan perorangan keluarga/pengantar pasien rawat jalan
d. Konseling keluarga/pendamping pasien rawat jalan
e. Penyuluhan kelompok keluarga/pengantar rawat jalan (penyuluhan bagi
kelompok/pengantar adalah upaya penyuluhan yangdilakukan secara berkelompok 8-10
orang dengan tujuan pemecahan masalah dalam upaya-upaya PHBS di rumah sakit dan di
rumah tangga

16
f. Pesan media terhadap 10 kasus tertinggi di rawat jalan melalui media elektronik dan media
cetak
3. Kegiatan di Sarana Penunjang Medis
a. penyuluhan perorangan terhadap pengunjung medis
b. penyuluhan kelompok pengunjung yang dilakukan secara berkelompok sebanyak 8-10
orang dengan tujuan pemecahan masalah dalam upaya-upaya PHBS di rumah sakit dan di
rumah tangga
c. pesan media terhadap upaya-upaya PHBS di instalasi penunjang medis
4. Kegiatan di Sarana Umum ( Tempat Parkir, Halaman Rumah Sakit, KantinTempat Ibadah dan
lain-lain)
a. Upaya PHBS dalam upaya aktifitas fisik yang melibatkan masyarakat rumah sakit
b. pesan media terhadap 10 kasus penyakit tertinggi di rawat jalan pesan media mencakup
informasi tentang upaya upaya PHBS dalam pencegahan penularan penyakitdalam 1 tahun,
pesan media disampaikan melalui media cetakdan media elektronik.Kegiatan unit PKRS
diupayakan berkesinambungan dan merupakan tugas manajemen rumah sakit. Kegiatan
dlaksanakan dengan mengadakan rapat bulanan, triwulanan , enam bulanan dan tahunan
secara berjenjang. Hasil kegiatan dijadikan masukan dalam mengevaluasi unit PKRS.

17
BAB X
PERTEMUAN /RAPAT

Pertemuan dan rapatyang dilakukan oleh unit PKRS diadakansetiap 1(satu) bulan sekali untuk
membicarakan edukasi pada bulan berikutnya yang berisi materi edukasi, cara edukasi ,
konsultan edukasi dan bagian mana saja yang mendapat edukasi.

18
BAB XI
PELAPORAN

Pelayanan unit PKRS merupakan kegiatan pelaporan hasil pencatatan dan kegiatan adminitrasi
terkait dengan kegiatan dalam Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Pelaporan dapat meliputi :
1. Kegiatan konseling bagi klien rawat jalan yang sehat, berapa klien/pasien yang datang pada
kelompok-kelompok senam
2. Kegiatan konseling bagi pasien rawat inap
3. Kegiatan penyuluhan pada kelompok-kelompok senam

Pelaporan dibuat setiap akhir tahun oleh sub ketua PKRS, selanjutnya dilaporkan kepada
ketua PKRS. Dibuat kesimpulan dan dianalisatentang tercapainya sasaran pendidikan pasien
dan keluarga, dianalisa hambatan - hambatan, dan pendukungnya dalam pelaksanaannya

Ditetapkan di Lhokseumawe,
Pada tanggal 04 April 2019
Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01

dr. Arif Puguh Santoso, Sp.PD, M.Kes


Mayor Ckm NRP 11030001780475

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai