Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh:
Shoenal Gufron
NIM 110210102022
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Pendidikan Fisika (S1)
dan mencapai gelar sarjana pendidikan
Oleh:
Shoenal Gufron
NIM 110210102022
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Keluarga besar tercinta, yaitu: Ibuku Satu’ah, Ayahku Ahmadi, dan kakakku
Sobirin atas doa, dukungan, motivasi, dan kasih sayang yang diberikan dalam
iringan langkahku untuk menuntut ilmu;
2. Guru-guruku sejak Taman Kanak-Kanak, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, Madrasah Aliyah sampai dengan Perguruan Tinggi;
3. Almamater Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember iv
MOTO
*)
Departemen Agama Republik Indonesia. 2006. Al Qur’an dan Terjemahannya.
Jombang: Lintas Media.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember v
PERNYATAAN
Shoenal Gufron
NIM 110210102048
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember vi
SKRIPSI
Oleh:
Shoenal Gufron
NIM 110210102022
Pembimbing
PENGESAHAN
Skripsi berjudul ” Analisis Pengaruh Konsentrasi NaCl dan Suhu Larutan NaCl
Terhadap Transmitansi Cahaya Dalam Larutan NaCl Menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jember pada:
hari, tanggal :
tempat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Tim Penguji:
Ketua, Sekretaris,
Dr. Drs. Agus Abdul Gani, M. Si. Dr. Yushardi, S. Si., M. Si.
NIP. 19570801 198403 1 004 NIP. 19650420 199512 1 002
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember,
Ringkasan
dalam larutan NaCl. Hasil analisis data menunjukkan adanya pegaruh konsentrasi
NaCl dan suhu larutan NaCl terhadap nilai transmitansi dalam larutan NaCl.
Untuk setiap setiap konsentrasi, nilai transmisinya mengalami perubahan seiring
dengan tingginya konsentrasi yang diberikan, dimana semakin tinggi konsentrasi
maka nilai transmisinya semakin kecil. Sedangkan untuk setiap suhu larutan, nilai
transmisinya juga mengalami perubahan seiring dengan tingginya suhu yang
diberikan, dimana semakin tinggi suhu larutan NaCl maka nilai transmisinya
semakin besar.
Pelarutan NaCl dalam air menyebabkan molekul NaCl terurai menjadi ion
Na+ dan Cl-. Dengan adanya ion-ion Na+ dan Cl- tersebut dapat menyerap radiasi
sinar UV dari spektrofotometer UV-VIS. Di samping itu, Peningkatan konsentrasi
NaCl dalam larutan mengakibatkan bertambahnya molekul NaCl yang larut dalam
larutan sehingga ion-ion Na+ dan Cl- bertambah banyak. Oleh sebab itu, semakin
tinggi konsentrasi larutan NaCl menyebabkan nilai trasmitansinya semakin kecil
karena semakin banyak ion-ion Na+ dan Cl- yang menyerap sinar UV dari
spektrofotometer UV-VIS. Dengan variasi konsentrasi NaCl yang sama, semakin
tinggi suhu larutan NaCl, nilai transmitansi yang diperoleh pun semakin tinggi.
Hal ini disebabkan larutan memiliki energi termal saat dipanaskan, sehingga
radiasi sinar UV yang diserap dari spektrofotometer untuk mengeksitasi elektron
semakin kecil seiring bertambahnya suhu.
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu konsentrasi NaCl dan
suhu larutan NaCl mempengaruhi nilai transmitansi dalam larutan NaCl. Nilai
transmitansi dalam larutan NaCl untuk setiap variasi konsentrasi mengalami
perubahan, dimana nilai nilai transmitansinya semakin kecil seiring semakin
tinggi konsentrasi NaCl dalam larutan. Sedangkan nilai transmitansi dalam larutan
NaCl untuk setiap suhu larutan yang berbeda mengalami perubahan, dimana nilai
nilai transmitansinya semakin besar seiring semakin tinggi suhu larutan NaCl.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember x
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Analisis Pengaruh Konsentrasi NaCl dan Suhu Larutan NaCl Terhadap
Transmitansi Cahaya Dalam Larutan Nacl Menggunakan Spektrofotometer.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. Drs. Agus Abdul Gani, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Utama, Dr.
Yushardi, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah
meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;
2. Prof. Dr. Indrawati, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing selama penulis menjadi mahasiswa;
3. Dr. Rike Oktarianti, MS., selaku Ketua Laboratorium Bioteknologi FMIPA
Universitas Jember yang telah memberikan ijin dan bantuan selama penelitian
kepada penulis;
4. Ibuku Satu’ah, Ayahku Ahmadi, dan kakakku Sobirin yang telah memberikan
dorongan dan doanya demi terselesaikannya skripsi ini;
5. Teman terdekatku Muzdalifah, Afrizal, dan teman seperjuangan angkatan
2011 yang telah memberi dorongan/semangat.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat. Amin
Jember, Desember 2016
Penulis
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
PEMBIMBINGAN ........................................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... vi
RINGKASAN .................................................................................................. vii
PRAKATA ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat Larutan NaCl......................................................................... 5
2.2 Suhu (Temperaur) .......................................................................... 7
2.3 Refleksi dan Transmisi Pada Gelombang Transversal ............. 9
2.4 Interaksi Cahaya dengan Materi .................................................. 14
2.5 Spektrofotometer UV
2.5.1 Teori Spektrofotometer UV .................................................... 15
2.5.2 Hukum Lambert Beer .............................................................. 16
2.5.3 Penggunaan Spektrofotometer UV ......................................... 19
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 20
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 20
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............. 20
3.4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 21
3.5 Desain Penelitian ............................................................................ 22
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember xii
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Hasil pengukuran nilai transmitansi ............................................................. 25
3.2 Regresi linier sederhana transmitansi (T) terhadap konsentrasi (c) ............. 25
3.3 Regresi linier sederhana transmitansi (T) terhadap suhu (t) ........................ 26
4.1 Data hasil perhitungan transmitansi pada suhu kamar (270C) ..................... 28
4.2 Data hasil perhitungan transmitansi pada suhu (400C) ................................ 28
4.3 Data hasil perhitungan transmitansi pada suhu (450C) ................................ 29
4.4 Data hasil perhitungan transmitansi pada suhu (500C) ................................ 29
4.5 Data hasil perhitungan transmitansi pada suhu (550C) ................................ 29
4.6 Data hasil perhitungan transmitansi pada suhu (600C) ................................ 29
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Bagan pemaparan gaya-gaya yang menyebabkan melarutnya
garam ke dalam air ....................................................................................... 6
2.2 Solvasi ion Na+ dan Cl- ................................................................................ 7
2.3 Kelarutan beberapa garam pada temperatur yang berlainan ........................ 8
2.4 Gelombang melewati medium dengan bidang batas .................................... 9
2.5 (a) Medan listrik dan medan magnet pada gelombang datang,
gelombang pantul, dan gelombang bias untuk polarisasi yang
sejajar dengan bidang datang ....................................................................... 12
2.5 (b) Medan listrik dan medan magnetic dalam gelombang datang,
gelombang pantul, dan gelombang bias untuk polarisasi yang
tegak lurus bidang datang ............................................................................. 12
2.6 Polarisasi gelombang elektromagnetik karena pemantulan
(Hukum Brewster) ........................................................................................ 13
2.7 Bagian-bagian spektrofotometer .................................................................. 16
2.8 Gambar 2.8 Spektrum absorbs pada NaCl, LiCl, KCl, dan grafik
Absorbansi terhadap konsentrasi (%) ........................................................... 18
3.1 Diagram blok yang menunjukkan komponen - komponen
spektrofotometer UV .................................................................................... 22
3.2 Bagan alur penelitian .................................................................................... 23
4.1 Grafik Nilai absorbansi Pada Variasi Konsentrasi NaCl dalam
suhu kamar (270) .......................................................................................... 30
4.2 Grafik Nilai absorbansi Pada Variasi suhu larutan NaCl ............................. 30
4.3 Grafik Nilai Transmitansi Pada Variasi Konsentrasi NaCl dalam
suhu kamar (270) .......................................................................................... 31
4.4 Grafik Nilai Transmitansi Pada Variasi suhu larutan NaCl ......................... 31
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Matrik Penelitian .......................................................................................... 38
B. Tingkat Kelayakan Persamaan Regresi Linier Sederhana
Transmitansi Terhadap Konsentrasi ............................................................. 39
C. Tingkat Kelayakan Persamaan Regresi Linier Sederhana
Transmitansi Terhadap Suhu ........................................................................ 39
D. Perhitungan Kelayakan Persamaan Regresi ................................................. 41
E. Foto Kegiatan Penelitian .............................................................................. 42
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB 1 PENDAHULUAN
1
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 2
cukup tinggi. Selain itu, perubahan spektra serapan dapat digunakan untuk
menentukan tetapan fisika dan kimia dari molekul (Munson, 1991:334). Sehingga
penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Konsentrasi NaCl Dan Suhu
Larutan NaCl Terhadap Cahaya Transmitansi Dalam Larutan NaCl
Menggunakan Spektrofotometer”.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
a. Menganalisis pengaruh konsentrasi NaCl terhadap transmitansi cahaya dalam
larutan NaCl menggunakan spektrofotometer.
b. Menganalisis pengaruh suhu larutan NaCl terhadap transmitansi cahaya dalam
larutan NaCl menggunakan spektrofotometer.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan keilmuan bagi peneliti di bidang
penelitian kimia fisika, khususnya tentang penetapan transmitansi cahaya pada
larutan NaCl berdasarkan suhu dan konsentrasi NaCl menggunakan metode
spektrofotometri.
b. Bagi mahasiswa, dapat memberi dorongan kepada mahasiswa untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai transmitansi cahaya.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4
……...….(2.2)
Keterengan :
= Konsentrasi (%)
= Massa zat pelarut (gram)
= Massa zat terlarut (gram)
= Massa larutan (gram)
5
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 6
Berdasarkan konsentrasi zat suatu larutan dapat disebut encer jika jumlah zat
terlarut sangat sedikit dan disebut pekat jika jumlah zat terlarut sangat banyak
(Chang, 2005:90).
Natrium klorida memiliki kecenderungan kuat untuk larut ke dalam pelarut
polar. Bila sebuah kristal kecil zat berikatan ion seperti natrium klorida
dilarutankan dalam air, molekul air yang polar akan mengatur diri di sekitar
permukaan kristal, seperti ditunjukkan pada gambar 2.1. Gaya tarik antara
molekul air dan ion-ion pada permukaan kristal cukup besar untuk melepaskan
ion-ion itu dari posisinya yang pasti dalam kristal dan bergerak ke antara molekul-
molekul air, seperti ditunjukkan dalam gambar 2.2. Kedua ion itu disebut
disolvasikan. Solvasi ialah interaksi molekul-molekul pelarut dan partikel zat
terlarut untuk membentuk agregat (gugusan). Setiap ion menarik kuat ion-ion di
dekatnya yang muatannya berlawanan, sehingga tidak satu ion pun dapat bersikap
sebagai satu partikel bebas dengan sempurna. Tarikan antar ion ini berkurang
hingga minimum bila larutan itu sangat encer, karena ion-ion terpisah oleh banyak
molekul air (Keenan, 1998: 372-374).
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Mengacu pada SI, satuan
suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.
Pada skala Celsius, 0°C adalah titik dimana air membeku dan 100°C
adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering
digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara
mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk lebih
tepatnya). Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat.
Suhu air membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F. Sebagai satuan
baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya (Giancoli.
2001:491).
Kebanyakan zat padat lebih banyak larut dalam suatu cairan, bila
temperature dinaikan namun terdapat beberapa zat yang kelarutanya menurun bila
temperature dinaikkan. Dalam gambar 2.3 kelarutan beberapa senyawa dalam
gram zat terlarut per 100 g air terhadap temperature. Kelarutan bertambah dengan
naiknya temperatur, dengan natrium sulfat dan serium sulfat sebagai
pengecualian. Pengaruh perubahan temperatur pada kelarutan didasarkan pada
azas Le Chatelier yang menyatakan bila dilakukan suatu paksaanpada suatu
system kesetimbangan, sistem itu cenderung berubah sedemikian untuk
mengurangi paksaan itu. Paksaan yang dimaksud dalam hal ini adalah
penambahan energi panas (kenaikan temperatur) (Keenan, et al. 1998: 381).
a. Kondisi fungsi gelombang antara batas kanan dan kiri sama pada titik x=0
setiap waktu (pada keadaan dasar)
( )
fungsi gelombang datang,
( )
fungsi gelombang pantul,
( )
fungsi gelombang transmisi,
Pada kondisi batas berlaku
( ) ( ) ( )
………(2.3)
1 + 1 = 2 ………(2.4)
..……..(2.6)
Ingat 𝑍= ,maka
𝑍 𝑍 𝑍 ……….(2.7)
Frekuensi pada masing-masing gelombang yang berlaku pada kondisi batas adalah
tetap, sehingga persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi
𝑍 𝑍 𝑍
𝑍 ( ) 𝑍 …..…..(2.8)
Apabila persamaan (2.2) disubtitusikan ke persamaan (2.6), maka
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11
𝑍 ( ) 𝑍 ( )
𝑍 𝑍 𝑍 𝑍
(𝑍 𝑍 ) (𝑍 𝑍 )
Dari persamaan di atas dapat ditentukan koefisien amplitudo refleksi
……….(2.9)
Dari persamaan (2.2) dan (2.6), juga dapat diperoleh persamaan lain dengan
mengubah nilai dari B1 = A2 A1, yang disebut dengan koefisien amplitude
transmisi
𝑍( ) 𝑍
𝑍 (𝑍 𝑍)
……(2.10)
( )
Apabila
a. Z2 = maka 1 1 =−1 yang berarti bahwa gelombang secara utuh dan
seluruhnya dipantulkan
b. Z2 = 0, maka = 1 dan = 2, ini berarti bahwa gelombang secara utuh
𝑍 ……...(2.12)
( ) ……...(2.13)
( )
……...(2.14)
magnet kedua-duanya tegak lurus terhadap arah rambat tiap gelombang, jika tidak
mereka dapat mempunyai orientasi sembarang di sekitarnya. Jadi jika membahas
pemantulan dan pembiasan gelombang elektromagnetik, analisisnya
membutuhkan perhatian untuk keadaan polarisasi gelombang. Analisis seperti itu
lebih mudah jika dipikirkan bahwa tiap medan mempunyai komponen yang
sejajar dengan bidang dating dan sebuah komponen yang tegak lurus terhadap
bidang datang.
a b
Gambar 2.5a Medan listrik dan medan magnet pada gelombang datang,
gelombang pantul, dan gelombang bias untuk polarisasi yang sejajar dengan
bidang datang. 2.5b Medan listrik dan medan magnetic dalam gelombang datang,
gelombang pantul, dan gelombang bias untuk polarisasi yang tegak lurus bidang
datang.
(Sumber: Alonso, 1992: 350)
Perhatikan gambar 2.5 diatas. sudut datangnya adalah dan sudut biasnya
adalah ( ) ; sudut biasnya adalah dan terhubung dengan melalui
hukum snellius. Gelombang datang dapat terpecah menjadi dua komponen tegak
lurus, yang satu dengan medan listrik pada bidang datang dilambangkan dengan
, yang lain dengan medan lisrik yang normal terhadap bidang datang
dilambangkan dengan . Karena ketegaklurusan medan listrik ( ) dan medan
magnet ( ), maka komponen berkaitan dengan , dan komponen
berkaitan dengan . Gambar 2.5a menunjukkan komponen medan listrik ( ) dan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 13
medan magnet ( ) untuk polarisasi pada bidang datang, dan gambar 2.5b
komponen polarisasi tegak lurus terhadap bidang datang. Tanda panah dalam
setiap kasus menunjukkan arah yang dianggap positif untuk komponen-komponen
.
Persamaan Maxwell memberikan hubungan-hubungan tertentu di antara
komponen-komponen sejajar dan tegak lurus medan listrik dan medan magnetik
pada kedua sisi permukaan yang memisahkan kedua medium, hubungan-
hubungan ini memungkinkan kita membuat hubungan antara komponen-
komponen medan listrik pad gelombang datang, terbias, dan terpantul. Dari
hubungan ini dapat dihitung koefisien pemantulan dan pembiasan atau transmisi.
Gambar 2.6 menjelaskan bahwa bila sinar-sinar pantul dan sinar bias
saling tegak lurus, maka sinar pantul terpolarisasi total dengan medan listrik yang
tegak lurus terhadap bidang datang.
maka
( )
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 14
atau dalam bentuk yang lebih sintetik, pancaran dan penyerapan spektra suatu
bahan terdiri dari frekuensi-frekuensi yang sama. Intensitas penyerapan terbesar
pada frekuensi-frekuensi yang menyangkut transisi dari keadaan dasar (ground
state) karena atom-atom biasanya pada keadaan dasar. Hasil penyerapan energi
oleh atom atau molekul menghasilkan penyesuaian gerakan elektronik supaya
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15
sesuai dengan keadaan energi baru yang lebih tinggi dari atom atau molekul.
Atom atau molekul kemudian dikatakan berada pada keadaan tereksitasi. Suatu
atom atau molekul yang tereksitasi, secara bergantian melalui radiasi dwikutub
listrik, dapat memancar-ulang energi lebih yang baru diserapnya (Alonso,
1992:301-303).
2.5 Spektrofotometer UV
2.5.1 Teori Spektrofotometer UV
Banyak instrumen telah dikembangkan untuk keperluan pengukuran secara
kuantitatif, diantaranya berdasarkan sifat optik senyawa yang diamati. Analisis
optik melibatkan interaksi radiasi elektromagnetik dengan bahan-bahan kimia.
Dalam analisis ini secara umum parameter pengukuran yang digunakan adalah
absorpsi cahaya, hamburan cahaya, emisi cahaya, indeks refraksi suatu zat, rotasi
cahaya yang terpolarisasi.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan
yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya tampak, inframerah, dan UV, sedangkan materi
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron
valensi.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Kelebihan spektrofotometer adalah panjang gelombang dari sinar
putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,
grating ataupun celah optis. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 16
sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara
sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar SM, 1990:215-217).
………..(2.19)
atau
…….….(2.21)
( )
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 18
………..(2.22)
Keterangan:
merupakan intensitas cahaya datang
adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel
= absorbtivitas
= ketebalan sel kuvet
= konsentrasi (Day & Underwood, 2002:391-393).
Analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis perlu menggunakan
panjang gelombang pada absorbansi maksimum agar perbedaan nilai absorbansi
yang diamati dapat terlihat lebih jelas.
Gambar 2.8 Spektrum absorbs pada NaCl, LiCl, KCl, dan grafik Absorbansi
terhadap konsentrasi (%)
(Sumber : Chai, 2009)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 19
20
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 21
Monokromator Detektor
Sumber
cahaya Sampel Kompartemen Amplifier Display
Persiapan
Eksperimen
Pengambilan Data
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
T = Transmitansi (%)
= Konsentrasi (%)
= Jumlah sampel
Menentukan persamaan regresi linier sederhana transmitansi (T)
terhadap konsentrasi (c) dengan persamaan:
…...…….(3.3)
Menghitung koefisien determinasi (r2) persamaan regresi linier
sederhana transmitansi (T) terhadap konsentrasi (c) dengan persamaan:
∑ ∑ ∑
…………(3.4)
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 27
Keterangan :
T = Transmitansi (%)
= Suhu (0C)
= Jumlah sampel
Menentukan persamaan regresi linier sederhana transmitansi (T)
terhadap suhu (t) dengan persamaan.
…………(3.8)
Menghitung koefisien determinasi (r2) persamaan regresi linier
sederhana transmitansi (T) terhadap suhu (t) dengan persamaan:
∑ ∑ ∑
………....(3.9)
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
35
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 36
Daftar Pustaka
Algifari. 2011. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Budianto & Yulianingsih. 2008. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstrasi terhadap
Karakter Pektin dari Ampas Jeruk Siam (Citrus Nobilis L). Jurnal
Pascapanen, 5 (2): 37-44.
Candra, Asep. “Atur Asupan Natrium Secara Cermat”. Kompas. 7 Juni 2010.
Musfitasari, et al. 2015. Pengaruh Pemanasan Terhadap Sifat Optik Dan Struktur
Kristal ZnO/TiO2 Dengan Metode Spin Coating. Jurnal Alam dan
Lingkungan.
Sigit, et al. 2005. Analisis Termal Garam Campuran MgCl2-NaCl. Vol. 1(1): 1-
57.
Sunardi & Sari. 2012. Pengaruh Konsentrasi Larutan Ekstrak Daun Lidah Mertua
Terhadap Absorbansi Dan Transmitansi Pada Lapisan Tipis. Seminar
Nasional Fisika, FMIPA Univeritas Negeri Jakarta. ISSN: 2302-1829.
Waney, et al. 2012. Pengaruh Suhu Terhadap Stabilitas Serta Penetapan Kadar
Tablet Furosemida Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis. Jurnal
KESMAS. Vol.1(2):504-995.
Zhao, dkk. 2015. Changes of Water Hydrogen Bond Network with Different
Externalities. International Journal of Moleculer Sciences. 16(4): 8454–
8489.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Lampiran A
MATRIK PENELITIAN
Judul Rumusan Masalah Variabel Indikator Sumber data Metode Penelitian
“Analisis 1. Bagaimanakah Variabel bebas: Transmitansi Data yang 1. Jenis penelitian :
pengaruh pengaruh konsentrasi Konsentrasi cahaya pada dihasilkan Eksperimental
konsentrasi NaCl NaCl terhadap larutan NaCl larutan NaCl dari 2. Metode pengumpulan
dan suhu larutan transmitansi cahaya dan suhu larutan dengan pengukuran data:
NaCl terhadap dalam larutan NaCl NaCl. variasi transmitansi Pengumpulan data hasil
transmitansi menggunakan Variabel terikat: konsentrasi cahaya dalam pengukuran transmitansi
cahaya dalam spektrofotometer pada Transmitansi NaCl dan larutan NaCl cahaya dalam larutan
larutan NaCl suhu tetap ? cahaya pada suhu larutan menggunaka NaCl menggunakan
menggunakan 2. Bagaimanakah larutan NaCl. NaCl. n Spektrofotometer.
spektrofotometer” pengaruh suhu larutan Variabel Spektrofoto 3. Metode analisis data:
NaCl terhadap kontrol: meter Analisis data :
transmitansi cahaya Tekanan udara, Bahan Regresi Linier
dalam larutan NaCl Suhu ruangan, rujukan: Y = a + bx
menggunakan Volume larutan. Literatur Rumus yang
spektrofotometer pada yang digunakan :
konsentrasi tetap? digunakan
38
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Lampiran B
TINGKAT KELAYAKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER SEDERHANA TRANSMITANSI TERHADAP
KONSENTRASI
Konsentrasi Transmitansi
Suhu (t) a b Persamaan Regresi T-c r r2 Se SD
(c) (T)
20% 95.95%
10% 95.94%
270C 5% 96.16% 98.16958 -0.14291 T = -0.1429x + 98.17 -0.69319 0.480514 1.308155 1.8049
2.50% 97.72%
1.25% 99.54%
39
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
40
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 41
Lampiran D
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑
= = 98.16958
∑ ∑ ∑
∑ ∑
= = -0.14291
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
√[ ][ ]
∑ ∑ ∑
√
√ √
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 42
Lampiran E