SAP LP 7 Asma
SAP LP 7 Asma
Waktu : 45 menit
A. Tujuan
2. Tujuan Khusus
Nenek S mampu :
B. Topik bahasan
1. Pengertian asma.
2. Penyebab asma.
4. Komplikasi asma.
5. Penanganan asma.
C. Materi
Terlampir
D. Media
E. Metode
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Metode Evaluasi
H. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
3. Evaluasi hasil
ASMA
A. PENGERTIAN ASMA
nafas, inflamasi jalan nafas, dan jalan nafas yang hiperresponsif atau spasme
otot polos bronchial (Betz, 2002). Asma bronkial adalah penyakit pernafasan
obstruktif yang ditandai oleh spasme akut otot polos bronkiolus dan
2004).
penyakit obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai denga
penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik
dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli
berarti serangan nafas pendek. Atau asma merupakam suatu penyakit yang
ditandai oleh hipersensitivitas cabang trakeobronkial terhadap berbagai
gabungan, yaitu :
2. Asma Idiopatik atau Nonalergi : Asma ideopatik atau nonalergik tidak ada
Serangan asma idiopatik atau nonalergik menjadi lebih berat dan sering
B. PENYEBAB ASMA
Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui hanya terdapat presipitasi yang
1. Alergen utama, misalnya debu rumah, jamur, spora dan tepung sari.
1. Sesak napas/sukar bernapas yang diikuti dengan suara “mengi” (bunyi yang
2. Rasa berat dan kejang pada dada sehingga napas jadi terengah-engah.
sempit.
8. Sputum kental dan lengket warna hijau dan kuning, karena adanya
dengan infeksi.
9. Spasme bronkus.
12. Gelisah.
13. Diaphorosis.
15. Tidak toleran terhadap aktivitas; makan, bermain, berjalan bahkan bicara.
Gambaran klinis asma klasik adalah serangan episodik batuk, mengi. dan
sesak napas. Pada awal serangan sering gejala tidak jelas, seperti rasa berat
didada, dan pada asma alergi mungkin disertai pilek atau bersin, Meskipun
selanjutnya pasien akan mengeluarkan sekret baik yang mukoid, putih kadang-
D. KOMPLIKASI ASMA
3. Pneumonia
infeksius.
6. Penyakit asma yang berat dan tidak terkendali akan menyebabkan hipoksia
7. Retensi karbondioksida.
8. Pada serangan asma yang berat akan terjadi retensi karbondioksida dan kerja
laktat .
E. PENANGANAN ASMA
b. Nafas dalam
d. Melonggarkan pakaian
Brunner dan Sudarth . (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol-2 . Jakarta :
EGC.
Aesculapius.