Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Mengenal Penyakit Asam Urat

Hari / Tanggal : Senin, 03 Oktober 2016

Tempat : Rumah Nenek S

Waktu : 45 menit

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit diharapkan nenek

S dapat memahami tentang konsep dasar penyakit asam urat.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan

nenek S mampu :

a. Menyebutkan pengertian asam urat

b. Menyebutkan penyebab asam urat

c. Menyebutkan tanda dan gejala asam urat

d. Menyebutkan bahaya jika tidak ditangani/ditanggapi

e. Menyebutkan cara mencegah asam urat

B. Topik bahasan

Materi pembahasan meliputi :

1. Pengertian asam urat

2. Penyebab asam urat


3. Tanda dan gejala asam urat

4. Bahaya asam urat jika tidak ditangani/ditanggapi

5. Cara mencegah asam urat

C. Materi

Terlampir

D. Media

a. Leaflet

E. Metode

Ceramah dan tanya jawab (diskusi)

F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan lansia Media

1. 5 menit Pembukaan: Menjawab salam --------


mendengarkan
a. Memberi salam. dan
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan
c. Menyebutkan materi/
pokok bahasan yang
akan disampaikan
d. Kontrak waktu dengan
pasien
2. 20 menit Pelaksanaan Menyimak dan Leafleat.
memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan teratur,
meliputi

a. Pengertian asam urat


b. Penyebab asam urat
c. Tanda dan gejala asam
urat
d. Bahaya asam urat jika
tidak
ditangani/ditanggapi
e. Cara mencegah asam
urat
3. 10 menit Evaluasi Menyimak dan --------
a. Menyimpulkan inti menjelaskan
penyuluhan kembali
b. Meminta Nenek S untuk
dapat menjelaskan
kembali tentang materi
yang diperoleh
c. Memberi kesempatan
pada Nenek S untuk
bertanya

4. 10 menit Penutup Menyimak dan


a. Menyampaikan hasil Menjawab salam
evaluasi
b. Kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya
c. Menutup pertemuan
d. Mengucapkan salam

G. Metode Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan cara menggali tingkat pengetahuan nenek S

setelah penyuluhan diberikan.


H. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

 Tersedianya leaflet dan nursing kit

 Telah membuat kontrak sebelumnya

 Tersedianya tempat pertemuan

2. Evaluasi Proses

 Nenek S dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

 Nenek S dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan

 Tidak ada gangguan selama interaksi

3. Evaluasi Hasil

 Nenek S dapat menyebutkan pengertian asam urat

 Nenek S menyebutkan penyebab asam urat

 Nenek S menyebutkan tanda dan gejala asam urat

 Nenek S menyebutkan bahaya jika tidak ditangani/ditanggapi

 Nenek S menyebutkan cara mencegah asam urat


MATERI PENYULUHAN

ASAM URAT

A. PENGERTIAN ASAM URAT

Gout merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan

metabolic sekurang-kurangnya ada Sembilan gangguan yang ditandai oleh

meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperuresemia (Price & Wilson, 2006).

Artritis gout (asam urat) adalah suatu kumpulan gejala klinis yang

mempunyai gambaran khusus yaitu arthritis gout. Merupakan jenis penyakit

rematik yang merupakan gangguan metabolic (Smeltzer & Bare, 2002).

Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam

urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian

atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005). Gout

merupakan penyakit  metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat

yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005).

Jadi, Gout atau  sering disebut “asam urat” adalah suatu penyakit

metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi

penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

Tabel A. 1 Nilai Normal Gout arthritis

Usia Nilai Normal Gout arthritis


Anak-anak < 6,1 mg/Dl

Laki-laki 3,5 – 7 mg/Dl

Perempuan 2,6 – 6 mg/Dl


Sumber: Soeroso dan Algristian (2012).

B. PENYEBAB

Asam Urat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah sebagai

berikut (Price and Wilson, 2006) :

1. Kelebihan Gout Dalam Tubuh (Hiperurisemia)

Hiperurisemia secara umum terjadi jika adanya peningkatan kadar

asam urat dari nilai normalnya yaitu: pada pria 0,47 mmol/L, pada wanita

premenopause 0,37 mmol/L, dan pada wanita postmenopause 0,40 mmol/L,

menerangkan peningkatan konsentrasi gout atritis serum pada

penyakit gout adalah > 6,8 mg/dl pada pria dan > 6,0 mg/dl pada wanita.

Jika produksi asam urat meningkat atau ginjal tidak mampu

mengeluarkan gout atritis dari dalam tubuh dan keduanya, maka kadar

asam urat dalam darah akan meningkat. Kondisi ini

disebut hiperurisemia. Hiperurisemia yang lanjut dapat berkembang

menjadi gout. Hiperurisemia juga bisa menyebabkan pirai yaitu penyakit

yang menyerang sendi. Jika pada hiperurisemia didapatkan hasil bentukan

kristal gout atritis, hiperurisemia dapat berkembang menjadi gout, dan

masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal monosodium urat pada

sendi-sendi dan jaringan sekitar.

2. Mengkonsumsi alkohol

Alkohol yang dikonsumsi manusia adalah minuman yang

mengandung etanol. Etanol adalah salah satu jenis dari

alkohol. Etanol merupakan bahan psikoaktif yang jika dikonsumsi akan


menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran. Dalam kaitannya konsumsi

alkohol dengan penyakit gout atritis, konsumsi alkohol akan memicu

pengeluaran cairan yang akhirnya meningkatkan kadar gout atritisdi dalam

darah. Selain itu, alkohol juga dapat memicu enzim xantine oksidase di

dalam liver memecah protein dan menghasilkan gout atritis lebih banyak.

3. Menderita penyakit yang dapat mengganggu fungsi ginjal (hipertensi).

4. Faktor Usia

5. Sebagian besar penderita adalah laki-laki berusia 40-60 tahun (90%)  dan

pada wanita usiamenopouse (10%).

6. Faktor Gender

Laki-laki memiliki resiko lebih besar untuk terkena penyakit gout

atritis daripada wanita. Hal ini karena wanita memiliki hormone esterogen

didalam tubuhnya yang dapat menurunkan resiko penumpukan gout atritis.

Sementara itu pria memiliki hormon androgen yang justru meningkatkan

resiko penumpukan gout atritis.

7. Faktor Keturunan

Gout atritis dapat diderita karena faktor genetis. Hal itu karena

faktor gen yang diturunkan dari orang tua yang juga menderita

penyakit gout atritis secara genetis yang diwarisi dari pendahulunya. Faktor

genetis pada penderita gout atritis  biasanya berawal dari gangguan

metabolism purin sehingga menyebabkan gout atritis  dalam darah

berlebihan.

8. Obesitas
Lemak yang terdapat dalam tubuh kita meliputi trigliserida dan

kolesterol. Akibat kelebihan lemak trigliserida inilah maka banyak terjadi

penumpukan lemak pada organ-organ tubuh, seperti jantung, hati,

pembuluh darah dan sebagainya. Hal ini mengganggu jalannya

metabolisme di dalam darah. Termasuk menangani metabolisme purin

dan gout atritis .

9. Aktivitas tubuh yang berat

Aktivitas yang terlalu berat dapat mengakibatkan kadar gout

atritis pada sendi meningkat. Gout atritisbisa masuk keruang antar sendi

melalui rembesan plasma darah dan daya rembes tersebut dipengaruhi oleh

gaya tekan tubuh. Semakin berat badan dan aktivitas anda, semakin tinggi

pula tumpukan gout atritis di dalam sendi.

10. Perokok aktif dan pasif

Rokok mengandung bahan bahan kimia yang dapat menyebabkan

penyempitan pembuluh darah. Hal tersebut mengakibatkan peredaran darah

terganggu. Oksigen, nutrisi (salah satunya gout atritis) yang akan disuplai

pun mengalami hambatan peredarannya dalam tubuh sehingga suplai gout

atritismenjadi urin juga akan terhambat. Inilah yang menyebabkan

terjadinya hiperurisemia.

11. Gaya hidup yang salah


Kebiasaan memilih makanan dan aktivitas berkontribusi sangat

besar pada kondisi tubuh. Apabila makanan yang dikonsumsi setiap hari

tidak sehat, lama kelamaan akan memengaruhi kesehatan tubuh.

Menurunkan ketahanan tubuh dan meningkatkan resiko terkena berbagai

macam penyakit, salah satunya penyakit gout atritis .

Adapun Menurut  Soeroso dan Algristian (2011) ada beberapa hal di

bawah ini menyebabkan gout atritis dalam tubuh :

1. Kandungan makanan tinggi purin karena meningkatkan produk asam urat

dan kandungan minuman tinggi fruktosa.

2. Ekskresi gout berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya kegagalan

fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar gout atritis dalam

darah meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat membentuk

kristal gout atritis/batu ginjal yang akan membentuk sumbatan pada ureter .

3. Penyakit tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous nucleic

acid metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah karena

destruksi sel darah merah, polisitemia, anemia pernisiosa, leukemia,

gangguan genetik metabolisme purin, gangguan metabolic gout

atritis bawaan (peningkatan sintesis gout atritis endogen), alkoholisme yang

meningkatkan laktikasidemia, hipertrigliseridemia, gangguan pada fungsi

ginjal dan obesitas, asidosis ketotik, asidosis laktat, ketoasidosis,

laktosidosis, dan psoriasis .

4. Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan

tiazid), asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat


meningkatkan ekskresi cairan tubuh, namun menurunkan eksresi gout

atritis pada tubulus ginjal sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat

dalam darah.

Penyakit gout atritis digolongkan menjadi 2 yaitu:

1. Penyakit Gout  Primer

Penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).

Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal

yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan

meningkatnya produksi gout atritis atau bisa juga diakibatkan karena

berkurangnya pengeluaran gout atritis dari tubuh. Hiperurisemia primer

merupakan akibat langsung pembentukan gout atritis tubuh yang berlebihan

atau akibat penurunan ekskresi gout atritis (Price and Wilson, 2006).

2. Penyakit Gout atritis Sekunder

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya

produksi gout atritis karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan

kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang

menyusun asam nuklat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam

kelompok asam amino, unsur pembentukan protein . gout  sekunder

disebabkan karena pembentukangout atritis yang berlebih atau

ekskresi gout atritis yang berkurang akibat proses penyakit lain atau

pemakaian obat-obatan tertentu ((Price dan Wilson, 2005).

C. TANDA DAN GEJALA


Asam urat menimbulkan beberapa manifestasi klinis yang menandai seseorang

menderita penyakit tersebut. Menurut Wijaya (2006), terdapat beberapa tanda

dan gejala asam urat adalah sebagai berikut:

1. Nyeri hebat pada malam hari.

2. Sendi yang terserang tampak bengkak, merah, mengkilat dan teraba panas,

dan sulit digerakkan.

3. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi.

4. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.

5. Berdasarkan diagnosis dari American Rheumatism Association (ARA),

seseorang dikatakan menderita asam urat jika memenuhi beberapa kriteria

berikut :

a. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam cairan sendi.

b. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam thopi, ditentukan

berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar

terpolarisasi.

c. Didapatkan 6 dari 12 kriteria di bawah ini :

1) Terjadi serangan arthritis akut lebih dari satu kali.

2) Terjadi peradangan secara maksimal pada hari pertama gejala atau

serangan datang.

3) Merupakan arthritis monoartikuler (hanya terjadi di satu sisi

persendian).

4) Sendi yang terserang berwarna kemerahan.


5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit /

membengkak.

6) Serangan nyeri unilateral (di salah satu sisi) pada sendi

metatarsophalangeal.

7) Serangan nyeri unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).

8) Adanya thopi (deposit besar dan tidak teratur yang berasal dari

natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula

sendi.

9) Terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (lebih dari 7,5

mg/dL).

10) Pada gambaran radiologis tampak pembengkakan sendi secara

asimetris (satu sisi tubuh saja).

11) Pada gambaran radiologis tampak kista subkortikal tanpa erosi.

12) Hasil kultur cairan sendi menunjukkan nilai negative.

D. BAHAYA PENYAKIT ASAM URAT JIKA TIDAK DITANGANI

1. Batu ginjal.

2. Radang Sendi (Reumatik).

3. Gagal ginjal.

E. PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN


1. Pencegahan Dengan Diet

Untuk mengontrol gout atritis, kita perlu menghindari konsumsi

protein purin secara berlebihan, yang banyak terdapat dalam bahan makanan

antara lain usus, limpa, daging sapi, sarden, kacang-kacangan, daun blinjo.

Alkohol juga perlu dihindari karena dapat menghambat pembuangan gout

atritis dari tubuh. Pengaturan pola makan bagi yang memilki kelebihan

berat badan (Junaedi, 2006).

2. Banyak Minum Air Putih

Pasien gout atritis juga danjurkan untuk minum banyak air putih. Air putih

dapat memperbanyak volume urin tersebut. Jumlah air kemih yang

dikeluarkan sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu

pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat (Damayanti, 2012).

3. Terapi Seduhan Daun Murbei

Dalam kasus peningkatan gout atritis, daun murbei sangat efektif untuk

penurunan gout atritis, Seperti flavon yang merupakan antioksidan yang

berperan dalam menghambat oksidasi xantin menjadi gout

atritis (wijayakusuma, 2006).

4. Terapi rebusan daun salam

Caranya adalah 10 lembar daun salam yang telah dicuci bersih direbus

dengan air 400 ml yang dimasak hingga mendidih dan hingga tersisa 200ml

(Vera dan Widaryati, 2014).

DAFTAR PUSTAKA
Price & Wilson (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Vol

2. Edisi 4. Terj Peter Anugrah. Jakarta: EGC.

Smeltzer & Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth Vol 2. Edisi 8. Terj Kuncara H.Y (et al). Jakarta: EGC.

Soeroso J & Algristian H. (2011). Asam Urat. Jakarta: Penebar Plus.

Vera dan Widaryati. (2014). Pengaruh Pemberian Air Rabusan Daun Salam

Terhadap Kadar Asam Urat pada Lansia Penderita Arthritis Gout di

Dusun Modinan Gamping Sleman Yogyakarta. Yogyakarta : STIKES

‘AISYIYAH

Wijayakusuma, H. (2006). Atasi Asam Urat dan Reumatik ala Hembing. Jakarta:

Puspa Swara.

Anda mungkin juga menyukai