JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

PERCOBAAN 5
TEKANAN HIDROSTATIS
5.1 DASAR TEORI
 Gaya Hidrostatis Untuk Kondisi Tercelup Sebagian

Gambar 5.1. Peralatan Tekanan Hidrostatis pada Kondisi Tercelup Sebagian

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan titik pusat tekanan pada bidang datar dalam
kondisi tercelup sebagian. L

m.a. sesaat

d Yo
beban Yc
Y
F
b

Gambar 5.2 Tekanan hidrostatis pada bidang datar dalam kondisi terselup sebagian.
Gaya hidrostatis yang bekerja pada sebuah bidang adalah sebagai berikut:
Yo=0,5⋅Y ; A=b⋅Y

F=0,5⋅γ⋅b⋅Y 2
3
1/12⋅b⋅Y Y
Yc−Yo= ⋅
0,5⋅d⋅Y 2 6
KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 49
 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

(
M F =0,5⋅γ⋅b⋅Y 2 a+d−
Y Y
+
2 6 )
M M =m⋅g⋅L
dimana:
F = Gaya hidrostatis (N)
MF = Momen hidrostatis
MM = Momen akibat massa pemberat
 Gaya Hidrostatis Untuk Kondisi Tercelup Penuh

Gambar 5.3. Peralatan Tekanan Hidrostatis pada Kondisi Tercelup Seluruhnya.

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan titik pusat tekanan pada bidang datar dalam
kondisi tercelup sepenuhnya.

m.a.sesaat a

Yo
Yc
d Y
beban
F
b

Gambar 5.4. Tekanan hidrostatis pada bidang datar dalam kondisi tercelup seluruhnya.

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 50

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Gaya hidrostatis yang bekerja pada sebuah bidang adalah sebagai berikut:
F=γ⋅Y o⋅A = γ⋅Y o⋅b⋅d
3 2
1/12⋅b⋅d 1 d
Y c −Y o = ⋅
b⋅d⋅Y o = 12 Yo

M F =F⋅( a+d/2 )+(Y c−Y o )

Y o =Y −d/2

5.2 ALAT DAN BAHAN

1. Bangku kerja hidrolis.
2. Alat tekanan hidrostatis dengan pemberatnya
3. Air

5.3 LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Mengukur panjang a, b, d, dan L.
3. Menambahkan air ke tangki segi empat dalam posisi datar (seimbang) dengan
melihat nivonya.
4. Mengatur pemberat (counter balance) kemudian atur nivonya.
5. Meletakkan beban pemberat awal yaitu dengan berat 50 gram.
6. Meletakkan beban pemberat selanjutnya, dilanjutkan dengan menambahkan air
kedalam tangki segi empat hingga mencapai keseimbangan.
7. Mencatat beban pemberat (m), dan tinggi muka air Y.
8. Mengulangi langkah no. 5, 6 dan 7 dengan menambahkan beban sesuai prosedur
pembimbing. Lanjutkan sampai mencapai permukaan diatas Toroidal quadrant
(kondisi tercelup penuh dan tercelup sebagian).
9. Setelah langkah no.7 tercapai maka dilakukan pengurangan beban pemberat secara
beraturan dan air dalam tangki persegi dikurangi kemudian mencatat tinggi muka
air serta beban pembertnya.
10. Mengitung dan membuatkan tabel Yc, A, F, M, Yc-Yo, Yo, m/Y2, dan Y
11. Menghubungkan plot antara m/Y2 dan 1/Y.

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 51

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5.4 DATA HASIL PERCOBAN

 Data Pada Saat Pengisian
Tabel 5.1 Data hasil percobaan pada saat pengisian
Kondisi Tercelup Sebagian Kondisi Tercelup Penuh
Massa (m) Tinggi Muka Air Massa (m) Tinggi Muka Air
No. No.
(gr) (Y) (mm) (gr) (Y) (mm)
1 50 44 1 230 103
2 70 54 2 250 108
3 90 61 3 270 113
4 110 68 4 290 118
5 130 74 5 310 123
6 150 80 6 330 128
7 170 86 7 350 132
8 190 92 8 370 137
9 210 97 9 390 142
10 410 147
11 430 152
12 450 157

 Data Pada Saat Pengosongan

Tabel 5.2 Data hasil percobaan pada saat pengosongan
Kondisi Tercelup Penuh Kondisi Tercelup Sebagian
Massa (m) Tinggi Muka Air Massa (m) Tinggi Muka Air
No. No.
(gr) (Y) (mm) (gr) (Y) (mm)
1 450 157 1 210 97
2 430 152 2 190 91
3 410 147 3 170 86
4 390 142 4 150 80
5 370 137 5 130 75
6 350 132 6 110 68
7 330 127 7 90 61
8 310 122 8 70 54
9 290 118 9 50 45
10 270 113
11 250 108
12 230 102

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 52

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5.5 ANALISA PERHITUNGAN

1. Pada Kondisi Tercelup Sebagian
Gaya hidrostatis yang bekerja pada sebuah bidang adalah sebagai berikut :
Yo = 0.5 . Y
A = b.Y
F = 0.5. γ .b.Y2
3
1/12⋅b⋅Y Y
Yc−Yo= ⋅
0,5⋅d⋅Y 2 6

(
M F =0,5⋅γ⋅b⋅Y 2 a+d−
Y Y
+
2 6 )
M M =m⋅g⋅L
Dimana :
F = Gaya horizontal
MF = Momen hidrostatis
MM = Momen akibat massa pemberat
L = Jarak dari as tajam ke ujung batang gantungan balance.
Y = Tinggi muka air sesaat.
b = Lebar end face
d = Tinggi end face
a = Jarak dari sampai batang gantungan balance.
γ = Berat isi air (1000 kg/m2)
g = Gaya gravitasi bumi (9,81 m/dtk2)
Penyelesaian :
Untuk massa 60 gram
Perhitungan jarak titik berat bidang :
Yo = 0,5 x Y
= 0,5 x 0,05
= 0,025 m
Luas bidang Vertikal tercelup sebagian :
A = bxY

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 53

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

= 0,075 x 0,05
= 0,004 m2

Gaya Horizontal :
2
F = 0,5 . γ .b. Y
= 0,5 . 1000 . 0,075. (0,05)2
= 0,094 kg.ms

Perhitungan gaya Hidrostatik (Yc):

3
1/12⋅b⋅Y Y
Yc= ⋅
0,5⋅d⋅Y 2 6 +Yo
1 3
.0,075. 0,05
= 12 ×
0,05
+0,025
0,5.0,1. 0,05
2
6
= 0,025

Perhitungan Selisih Jarak :

Y = ( Yc – Yo )
= 0,025 – 0,025
= 0,000 m

Momen gaya hidrostatis :

( Y Y
M F =F a+d − +
2 6 )
(
=0 , 079 x 0 , 01+0 , 100−
0,000 0,000
2
+
6 )
(
=0,094 × 0,01+ 0,100−
0,000 0,000
2
+
6 )
= 0,010

Momen akibat massa pemberat :

M M =m⋅g⋅L
= 0,06 x 9,81 x 0,275
= 0,16 kgm/dtk2.
KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 54
 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2
Perhitungan m/ Y  : Perhitungan m/Y :
2
Y 0,06 0,06
m/ = m/Y =
0,052 0,05

= 24,000 kg/m² = 1,200 kg/m

Perhitungan I/Y :
1
I/Y =
0,05
= 20,000 m

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 55

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah :

a. Pada Saat Pengisian
Tabel 5.3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pada Kondisi Tercelup Sebagian

M / Y2 Mm
m Y Yo Yc -Yo M/Y F I/Y Mf
Yc (m) (kg/m2 A (m2) (kgm/dtk2
(kg) (m) (m) (m) (kg/m) (kgm) (m) (kg/m2)
) )
0.05 0.04 0.02 22.72
0.022 4E-05 1.136 25.826 0.003 0.073 0.135 0.013
0 4 2 7
0.07 0.05 0.02 6.1E- 18.51
0.027 1.296 24.005 0.004 0.109 0.189 0.019
0 4 7 05 9
0.09 0.06 0.03 7.8E- 16.39
0.031 1.475 24.187 0.005 0.140 0.243 0.024
0 1 1 05 3
0.11 0.06 0.03 9.6E- 14.70
0.034 1.618 23.789 0.005 0.173 0.297 0.030
0 8 4 05 6
0.13 0.07 0.03 0.0001 13.51
0.037 1.757 23.740 0.006 0.205 0.351 0.035
0 4 7 1 4
0.15 0.08 0.04 0.0001 12.50
0.040 1.875 23.438 0.006 0.240 0.405 0.040
0 0 0 3 0
0.17 0.08 0.04 0.0001 11.62
0.043 1.977 22.985 0.006 0.277 0.459 0.046
0 6 3 5 8
0.19 0.09 0.04 0.0001 10.87
0.046 2.065 22.448 0.007 0.317 0.513 0.052
0 2 6 8 0

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 56

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan antara 1/Y dengan m/Y

Tabel 5.4. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi
tercelup sebagian.
No y = m/Y x = 1/Y x2 y2 Xy
1 1.136 22.727 516.529 1.291 25.826
2 1.296 18.519 342.936 1.680 24.005
3 1.475 16.393 268.745 2.177 24.187
4 1.618 14.706 216.263 2.617 23.789
5 1.757 13.514 182.615 3.086 23.740
6 1.875 12.500 156.250 3.516 23.438
7 1.977 11.628 135.208 3.908 22.985
8 2.065 10.870 118.147 4.265 22.448
Σ 13.199 120.856 1,936.693 22.540 190.419
Sumber : Hasil Perhitungan
Rumus Persamaan Garis :

1523.350 1,595.232 -71.882 - 25563.255 23,013.271 2549.984

2.87372
15493.545 14606.20 887.347480 0.08101 15493.545 14606.20 887.347480

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y adalah :
y = a.x + b
m/Y = -0.08101/Y + 2.87372
Grafik 5.1 Grafik Hubungan antara 1/ Y & m/Y tercelup sebagian

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 57

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2.2 Grafik Hub.antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi tercelup sebagian pada saat pengisian

2.0
f(x) = − 0.0810078079176219 x + 2.87371538155257
R² = 0.955661681630254
1.8

1.6
m/Y

1.4

1.2

1.0
9 11 13 15 17 19 21
1/Y

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 58

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

b. Pada Saat Pengosongan

Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil perhitungan pada kondisi Tercelup sebagian

m Yo Yc -Yo M/Y M / Y2 I/Y Mm Mf

Y (m) Yc (m) A (m2) F (kgm)
(kg) (m) (m) (kg/m) (kg/m2) (m) (kgm/dtk2) (kg/m2)

0.210 0.097 0.049 0.049 0.0002 2.165 22.319 0.007 0.353 10.309 0.567 0.057
0.190 0.091 0.046 0.046 0.00017 2.088 22.944 0.007 0.311 10.989 0.513 0.051
0.170 0.086 0.043 0.043 0.00015 1.977 22.985 0.006 0.277 11.628 0.459 0.046
0.150 0.080 0.040 0.040 0.00013 1.875 23.438 0.006 0.240 12.500 0.405 0.040
0.130 0.075 0.038 0.038 0.00012 1.733 23.111 0.006 0.211 13.333 0.351 0.036
0.110 0.068 0.034 0.034 9.6E-05 1.618 23.789 0.005 0.173 14.706 0.297 0.030
0.090 0.061 0.031 0.031 7.8E-05 1.475 24.187 0.005 0.140 16.393 0.243 0.024
0.070 0.054 0.027 0.027 6.1E-05 1.296 24.005 0.004 0.109 18.519 0.189 0.019

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 59

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan antara 1/Y dengan m/Y

Tabel 5.6. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi
tercelup sebagian.
No y = m/Y x = 1/Y x2 y2 Xy
1 2.165 10.309 106.281 4.687 22.319
2 2.088 10.989 120.758 4.359 22.944
3 1.977 11.628 135.208 3.908 22.985
4 1.875 12.500 156.250 3.516 23.438
5 1.733 13.333 177.778 3.004 23.111
6 1.618 14.706 216.263 2.617 23.789
7 1.475 16.393 268.745 2.177 24.187
8 1.296 18.519 342.936 1.680 24.005
Σ 14.227 108.377 1,524.219 25.948 186.779
Sumber : Hasil Perhitungan
Rumus Persamaan Garis :

y = a.x + b

1494.229 1,541.916 -47.688 - 21685.508 20,242.576 1442.933

3.22013
12193.752 11745.66 448.097358 0.10642 12193.752 11745.66 448.097358

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y adalah :
y = a.x + b
m/Y = -0,10642/Y + 3,22013
Grafik 5.2 Grafik Hubungan antara 1/ Y & m/Y tercelup sebagian

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 60

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik Hub.antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi tercelup sebagian pada saat pengosongan
2.2
2.1 f(x) = − 0.106422266941487 x + 3.22013212340438
2.0 R² = 0.98202449451095

1.9
1.8
1.7
m/Y

1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
10 12 14 16 18 20
1/Y

2. Pada Kondisi Tercelup Seluruhnya

Gaya hidrostatis yang bekerja pada sebuah bidang adalah sebagai berikut :
Y o =Y −d/2
A = b.d
F=γ⋅Y o⋅A
3 2
1/12⋅b⋅d 1 d
Y c −Y o = ⋅
b⋅d⋅Y o = 12 Y o
M F =F⋅( a+d/2 )+(Y c−Y o )

M M =m⋅g⋅L

Dimana :
F = Gaya horizontal
MF = Momen hidrostatis
MM = Momen akibat massa pemberat
L = Jarak dari as tajam ke ujung batang gantungan balance.
Y = Tinggi muka air sesaat.
b = Lebar end face
d = Tinggi end face
a = Jarak dari sampai batang gantungan balance.
KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 61
 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

γ = Berat isi air (1000 kg/m2)

g = Gaya gravitasi bumi (9,81 m/dtk2)
Penyelesaian :
Untuk massa 220 gram
Perhitungan jarak titik berat bidang :
d
Yo = Y -
2
0,1
= 0,102 –
2
= 0,051 m
Luas bidang Vertikal tercelup sepenuhnya :
A = bxd
= 0,075 x 0,1
= 0,0075 m2
Gaya Horizontal :
F=γ⋅Y o⋅A
= 1000 . 0,051. 0,0075
= 0,383 kg.m
Perhitungan gaya Hidrostatik (Yc):
1 d2
Yc= ×
12 Y 0
1 0,12
= ×
12 0,051
= 0,016 m
Perhitungan Selisih Jarak :
Y = ( Yc – Yo )
= 0,016 – 0,051
= - 0,035 m
Momen gaya hidrostatis :
MF = F (a + d/2) - ( Yc-Yo)
= 0,405 (0,01 + 0,1/2) + 0,039
= -0,014
Momen akibat massa pemberat :

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 62

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

M M =m⋅g⋅L
= 0,220 x 9,81 x 0,275
= 0,590 kgm/dtk2
2
Perhitungan m/ Y  : Perhitungan m/Y :
2
Y 0,220 0,220
m/ = m/Y =
0,1022 0,102

= 21,146 kg/m² = 2,157 kg/m

Perhitungan I/Y :
1
I/Y =
0,102
= 9,804 m

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 63

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah :

a. Pada Saat Pengisian
Tabel 5.7. Rekapitulasi Hasil perhitungan pada kondisi Tercelup Sepenuhnya

Yc - M / Y2 Mm
m Y Yo M/Y F I/Y Mf
Yc (m) Yo (kg/m2 A (m2) (kgm/dtk2
(kg) (m) (m) (kg/m) (kgm) (m) (kg/m2)
(m) ) )

0.23 0.10 0.05

0.016 -0.037 2.233 21.680 0.0075 0.398 9.709 0.620 0.095
0 3 3
0.25 0.10 0.05
0.014 -0.044 2.315 21.433 0.0075 0.435 9.259 0.674 0.107
0 8 8
0.27 0.11 0.06
0.013 -0.050 2.389 21.145 0.0075 0.473 8.850 0.728 0.118
0 3 3
0.29 0.11 0.06
0.012 -0.056 2.458 20.827 0.0075 0.510 8.475 0.782 0.130
0 8 8
0.31 0.12 0.07
0.011 -0.062 2.520 20.490 0.0075 0.548 8.130 0.836 0.141
0 3 3
0.33 0.12 0.07
0.011 -0.067 2.578 20.142 0.0075 0.585 7.813 0.890 0.152
0 8 8
0.35 0.13 0.08
0.010 -0.072 2.652 20.087 0.0075 0.615 7.576 0.944 0.161
0 2 2
0.37 0.13 0.08
0.010 -0.077 2.701 19.713 0.0075 0.653 7.299 0.998 0.172
0 7 7
0.39 0.14 0.09
0.009 -0.083 2.746 19.341 0.0075 0.690 7.042 1.052 0.183
0 2 2
0.41 0.14 0.09 0.009 -0.088 2.789 18.974 0.0075 0.728 6.803 1.106 0.194

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 64

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

0 7 7
0.43 0.15 0.10
0.008 -0.094 2.829 18.611 0.0075 0.765 6.579 1.160 0.205
0 2 2
0.45 0.15 0.10
0.008 -0.099 2.866 18.256 0.0075 0.803 6.369 1.214 0.216
0 7 7
Sumber : Hasil Perhitungan

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 65

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan antara 1/Y dengan m/Y.

Tabel 5.8. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi
tercelup seluruhnya
No y = m/Y x = 1/Y x2 y2 Xy
1 2.233 9.709 94.260 4.986 21.680
2 2.315 9.259 85.734 5.358 21.433
3 2.389 8.850 78.315 5.709 21.145
4 2.458 8.475 71.818 6.040 20.827
5 2.520 8.130 66.098 6.352 20.490
6 2.578 7.813 61.035 6.647 20.142
7 2.652 7.576 57.392 7.031 20.087
8 2.701 7.299 53.279 7.294 19.713
9 2.746 7.042 49.593 7.543 19.341
10 2.789 6.803 46.277 7.779 18.974
11 2.829 6.579 43.283 8.003 18.611
12 2.866 6.369 40.570 8.215 18.256
Σ 31.076 93.903 747.654 80.958 240.701
.

2,918.16
-
2888.411 2 -29.751 23234.326 22,602.560 631.766
0.1931 4.10086
154.05679
1
8971.847 8817.79 154.056793 8971.847 8817.79 3

Rumus Persamaan Garis :

y = a.x + b
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y adalah :
y = a.x + b
m/Y = -0.19311.1/Y + 4,10086
Grafik 5.3 Grafik Hubungan antara 1/ Y & m/Y tercelup seluruhnya

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 66

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik Hub.antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi tercelup penuh pada saat pengisian
2.8
f(x) = − 0.193114393322687 x + 4.1008624471985
R² = 0.998445489079431
2.7

2.6

2.5
m/Y

2.4

2.3

2.2

2.1
6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
1/Y

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 67

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

b. Pada Saat Pengosongan

Tabel 5.9. Rekapitulasi Hasil perhitungan pada kondisi Tercelup Sepenuhnya

Mm
Yc -Yo M / Y M / Y2 A Mf
m (kg) Y (m) Yo (m) Yc (m) F (kgm) I / Y (m) (kgm/dtk2
(m) (kg/m) (kg/m2) (m2) (kg/m2)
)

0.007
0.450 0.157 0.107 0.008 -0.099 2.866 18.256 0.803 6.369 1.214 0.216
5
0.007
0.430 0.152 0.102 0.008 -0.094 2.829 18.611 0.765 6.579 1.160 0.205
5
0.007
0.410 0.147 0.097 0.009 -0.088 2.789 18.974 0.728 6.803 1.106 0.194
5
0.007
0.390 0.142 0.092 0.009 -0.083 2.746 19.341 0.690 7.042 1.052 0.183
5
0.007
0.370 0.137 0.087 0.010 -0.077 2.701 19.713 0.653 7.299 0.998 0.172
5
0.007
0.350 0.132 0.082 0.010 -0.072 2.652 20.087 0.615 7.576 0.944 0.161
5
0.007
0.330 0.127 0.077 0.011 -0.066 2.598 20.460 0.578 7.874 0.890 0.150
5
0.007
0.310 0.122 0.072 0.012 -0.060 2.541 20.828 0.540 8.197 0.836 0.139
5
0.007
0.290 0.118 0.068 0.012 -0.056 2.458 20.827 0.510 8.475 0.782 0.130
5
0.007
0.270 0.113 0.063 0.013 -0.050 2.389 21.145 0.473 8.850 0.728 0.118
5
0.250 0.108 0.058 0.014 -0.044 2.315 21.433 0.007 0.435 9.259 0.674 0.107
KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 68
 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5
0.007
0.230 0.102 0.052 0.016 -0.036 2.255 22.107 0.390 9.804 0.620 0.093
5
Sumber : Hasil Perhitungan

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 69

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan antara 1/Y dengan m/Y.

Tabel 5.10. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi
tercelup seluruhnya
No y = m/Y x = 1/Y x2 y2 Xy
1 2.866 6.369 40.570 8.215 18.256
2 2.829 6.579 43.283 8.003 18.611
3 2.789 6.803 46.277 7.779 18.974
4 2.746 7.042 49.593 7.543 19.341
5 2.701 7.299 53.279 7.294 19.713
6 2.652 7.576 57.392 7.031 20.087
7 2.598 7.874 62.000 6.752 20.460
8 2.541 8.197 67.186 6.457 20.828
9 2.458 8.475 71.818 6.040 20.827
10 2.389 8.850 78.315 5.709 21.145
11 2.315 9.259 85.734 5.358 21.433
12 2.255 9.804 96.117 5.085 22.107
Σ 31.139 94.126 751.564 81.266 241.784

. Rumus Persamaan Garis :

y = a.x + b

2901.406 2.931,018 -29.612 - 23403.079 22,758.247 644.831

4.05591
9018.770 8859.78 158.985661 0.18626 9018.770 8859.78 158.985661

Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y adalah :
y = a.x + b
m/Y = -0,18626 1/Y + 4,05591

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 70

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik 5.4. Grafik Hubungan antara 1/ Y & m/Y tercelup seluruhnya

Grafik Hub.antara 1/Y dengan m/Y dalam kondisi tercelup penuh pada saat pengosongan
2.9
f(x) = − 0.186257451268418 x + 4.05590923504645
2.8 R² = 0.995822241427489

2.7

2.6

2.5
m/Y

2.4

2.3

2.2

2.1
6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
1/Y

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 71

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5.6 KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data di ketahui bahwa :
1. Kondisi tercelup sebagian
1. Jika tinggi muka air (Y) makin naik maka jarak dari titik berat bidang (Yo) juga
akan semakin bertambah dari Yo sebelumnya,dan massa akan bertambah besar.
2. Jika tinggi muka air (Y) makin naik maka luas bidang (A) yang mengalami
gaya hidrostatis (F), tekanan (P) yang bekerja akan makin kecil.
3. Jika tinggi muka air (Y) semakin naik maka gaya horizontal yang bekerja pada
bidang (F) juga akan semakin besar. Nilai terbesar dari F yaitu 0,338 kg.m
4. Jika beban semakin bertambah (m) maka A dan F juga akan semakin bertambah
hal ini dikarenakan m dan Y berbanding lurus.
5. Berdasarkan grafik kondisi tercelup sebagian hubungan antara 1/Y & m/Y
adalah semakin bertambah nilai 1/Y maka m/Y semakin menurun.

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 72

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2. Kondisi tercelup Penuh

1. Jika tinggi muka air (Y) makin naik maka jarak dari titik berat bidang (Yo) juga
akan semakin bertambah dari Yo sebelumnya,dan massa akan bertambah besar.
2. Jika tinggi muka air (Y) semakin naik maka gaya horizontal yang bekerja pada
bidang(F) juga akan semakin besar. Nilai terbesar dari F yaitu 0,795 kg.m
3. Jika beban (m) semakin bertambah maka A dan F juga akan semakin bertambah
hal ini di karenakan beban (m) dan tinggi muka air (Y) berbanding lurus.
4. Berdasarkan grafik kondisi tercelup penuh hubungan antara 1/Y & m/Y adalah
semakin bertambah nilai 1/Y maka m/Y semakin menurun.

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 73

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5.7 GAMBAR ALAT

Alat Tekan Hidrostatis Air

Beban Pemberat

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 74

 JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDROLIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

5.8 FOTO DOKUMENTASI

Menaruh Beban Pemberat Menambahkan air ke dalam

tangki

Mengatur Nivo. Membaca tinggi muka air

sesaat

KELOMPOK 3 / 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 75