Anda di halaman 1dari 147

EKSISTENSI IKATAN REMAJA MASJID DAN AKHLAK

REMAJA DI DESA NANGKA BANGKA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :
NISTI WULANDARI
1711113
Fakultas: Tarbiyah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Kepada:

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
TAHUN 2021
ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Raya Mentok KM 13, Desa Petaling, Kec. Mendo Barat. Kab.
Bangka. Prov. Kep. Babel. 33173

NOTA DINAS KONSULTAN


Hal : Skripsi
Saudara/i……
Kepada Yth,
Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
Di Bangka
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah melakukan beberapa kali konsultasi dan mencermati hasil
perbaikan, maka Kami selaku Konsultan berpendapat bahwa skripsi
mahasiswa di bawah ini:

Nama : Nisti Wulandari

NIM : 1711113

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Eksistensi Ikatan Remaja Masjid Dan Akhlak Remaja Di Desa


Nangka Bangka Selatan

Telah layak diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Syaikh


Abdurrahman Siddik Bangka Belitung guna memenuhi sebagian syarat
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Demikian dan harap maklum. Atas segala perhatiannya diucapkan
banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bangka, …………
2021

Konsultan I Konsultan II

iv
HALAMAN MOTTO

“Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain.”

“Menjadi Seorang Muslim Bukan Hanya Sekedar Pergi Ke Masjid, Allah SWT

Ingin Perhatianmu, Bukan Sekedar Kehadiranmu.”

(Dr. Bilal Philips, Pendiri Universitas Islam Online Kanada)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin, tak hentinya diri ini mengucapkan syukur

kepadamu atas segala limpahan rahmat yang telah diberikan dalam perjalanan

hidup 21 tahun ini. Hingga pada akhirnya bisa menyelesaikan tugas akhir ini

dengan segala kekurangan, segala syukur aku ucapkan kepada Engkau yang telah

mengabulkan segala doa yang aku panjatkan serta menghadirkan mereka yang

selalu memberikan semangat dan doa.

Kepada Ayahku (Asti Parwiro) dan Ibuku (Nilus Nawati) tercinta dengan

ini kupersembahkan. Apa yang saya dapatkan hari ini, belum mampu membayar

semua kebaikan, keringat, dan jerih payah kalian. Terima kasih telah memberikan

dukungan, semangat serta doa yang selalu tercurahkan dalam menggapai cita-cita

baik dukungan materi maupun moril yang telah yang telah kalian korbankan

sehingga saya bisa berdiri dititik ini. Juga kepada Adikku (Nisar Gio Akbar),

Pamanku (Aloi Kamarasyid, M.Si) terima kasih untuk bantuan, semangat serta

doa yang tercurahkan untuk saya, semoga anggota kelompok belajar gratisnya

bertambah terus jumlahnya.

Terima kasih pula kepada teman-teman seperjuangan PAI D 2017 untuk

kenangan, motivasi serta semangat kalian. Almamaterku, seluruh Dosen dan

Civitas Akademik IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Terima

kasih nasehatnya dan ilmu yang sudah diberikan.

vi
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillahirobbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada Baginda Nabi Muhammad Saw beserta keluarga, para sahabat hingga para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang “Eksistensi

Ikatan Remaja Masjid Dan Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan”.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bimbingan, bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Zayadi, M.Ag. Selaku Rektor IAIN Syaikh Abdurrahman

Siddik Bangka Belitung dan selaku Pembimbing I yang telah memberikan

waktu, ilmu, bimbingan, saran, serta motivasi kepada penulis selama

proses penyelesaian skripsi ini.

2. Ibu Dr. Hadarah, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.

3. Bapak Sumar, M.Pd.I. Selaku ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, beserta para staf.

4. Bapak Dinar Pratama, M.Pd. Selaku Pembimbing II yang telah

memberikan waktu, bimbingan, ilmu dan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

vii
5. Bapak Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag. Selaku Penasehat Akademik yang

selalu memberikan arahan, dukungan, serta masukan kepada penulis dalam

melaksanakan kegiatan kampus.

6. Seluruh Dosen IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.

7. Seluruh staf akademik IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka

Belitung.

8. Ustadz Wawan S.Pd. Selaku Pembina Irmas yang telah memberikan izin

untuk pelaksanaan penelitian.

9. Rido selaku Ketua Irmas yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian, serta dukungan dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh anggota Irmas Desa Nangka

11. Kepada Ayah dan Ibu tercinta (Asti Parwiro dan Nilus Nawati) beserta

Adik (Nisar Gio Akbar) yang selalu memberikan keceriaan, kehangatan,

motivasi serta doa yang selalu tercurahkan selama proses penyelesaian

skripsi.

12. Seluruh teman kelas PAI D 2017 dan sahabat seperjuangan yang telah

memberikan support dalam membantu proses penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Demikian skripsi ini adanya tentu

masih banyak kekurangan di sana sini. Namun demikianlah, terlepas dari berbagai

kelemahan dan kekurangan, besar harapan penulis supaya skripsi ini bisa

viii
bermanfaat. Akhirnya saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi

perbaikan dan pengembangan skripsi ini.

Bangka, 27 Juli 2021

Nisti Wulandari
NIM. 1711113

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ...................................................................iii

NOTA DINAS KONSULTAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5

E. Telaah Pustaka ................................................................................... 6

F. Sistematika Pembahasan ................................................................... 15

x
BAB II LANDASAN TEORI

A. Eksistensi Ikatan Remaja Masjid ...................................................... 17

1. Eksistensi Ikatan Remaja Masjid ................................................ 17

2. Pengertian Ikatan Remaja Masjid ............................................... 18

3. Program Ikatan Remaja Masjid .................................................... 19

4. Tujuan Ikatan Remaja Masjid ..................................................... 20

5. Strategi Ikatan Remaja Masjid .................................................... 21

B. Akhlak Remaja ................................................................................... 22

1. Pengertian Akhlak Remaja .......................................................... 22

2. Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja ....................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ....................................................... 29

B. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................... 29

C. Sumber Data ...................................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian .................................................... 37

1. Sejarah Berdirinya Ikatan Remaja Masjid .................................. 37

2. Visi dan Misi ............................................................................... 37

3. Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid .................................. 38

4. Anggota BPH Ikatan Remaja Masjid ........................................... 39

5. Kegiatan Ikatan Remaja Masjid ................................................... 39

xi
6. Nama-Nama Anggota Ikatan Remaja Masjid .............................. 39

B. Pembahasan ........................................................................................ 40

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Membina Akhlak

Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan ................................... 40

2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan

Dalam Membina Akhlak Remaja Masjid Di Desa Nangka

Bangka Selatan ............................................................................. 54

3. Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa

Nangka Bangka Selatan ............................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 76

B. Saran .................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Pembimbing

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Skripsi IAIN SAS BABEL

Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian Irmas Desa Nangka

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 5 Tabel Observasi

Lampiran 6 Pedoman Wawancara

Lampiran 7 Transkip Wawancara

Lampiran 8 Photo Wawancara

xiii
EKSISTENSI IKATAN REMAJA MASJID DAN AKHLAK REMAJA DI
DESA NANGKA BANGKA SELATAN

Nisti Wulandari
1711113
Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Negeri
Syaikh Abdurahman Siddik
Bangka Belitung
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program Ikatan Remaja Masjid
dalam pencegahan penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan,
kemudian untuk mengetahui strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka dalam
pencegahan penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan dan
untuk mengetahui faktor pergaulan remaja, media sosial, dan keluarga menjadi
faktor penyebab penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teknik oberservasi,
wawancara dan dokumentasi yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian
Program Ikatan Remaja Masjid dalam pencegahan penyimpangan akhlak remaja
di Desa Nangka Bangka Selatan; a) pengajian remaja yang sudah dilakukan oleh
ustadz dan para anggota Irmas, kemudian ada b) diskusi remaja, c) jumpa remaja,
d) kemah remaja dan e) olahraga. Kegiatan Irmas juga dilakukan untuk
memecahkan berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh anggota Irmas,
memotivasi, bentuk akhlak, nilai-nilai religius, serta hal yang positif lainnya,
mencetuskan ide-ide kreativitas untuk kemajuan masyarakat Desa Nangka.
Strategi Irmas; pembina Irmas dengan mengajak anggota Irmas ikut serta dalam a)
pengajian rutin, b) yasinan, c) selawat, d) tausiyah keagamaan, e) lomba azan, f)
lomba membaca Alquran, g) ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
seperti (1) gotong royong, (2) pertandingan bola voli, (3) futsal, (4) olahraga, (5)
diskusi antar anggota, serta (6) kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
kesadaran anggota Irmas dalam membentuk karakter dan berakhlak mulia. Media
sosial dan keluarga; remaja bebas dalam pergaulannya, a) suka nongkrong, b)
merokok, c) bawa motor ugal-ugalan, d) minum-minuman keras, e) penggunaan
media massa yang salah penempatannya dan berlebihan, serta f) orang tua yang
kurang memperhatikan perkembangan dan tingkah laku anaknya baik masalah
agama, sekolah, maupun pergaulannya.

Kata Kunci: Eksistensi Irmas, Akhlak Remaja.

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masjid awalnya merupakan tempat pusat dalam segala kegiatan, bukan

hanya saja sebagai tempat pusat ibadah khusus, seperti salat dan juga I’tikaf.

Ketika kita berbicara tentang masjid maka tidak terlepas dari peranan remaja

masjid, dulu peran remaja masjid sangat penting terutama dalam membentuk

generasi Islam. Melalui peran remaja masjid, masjid mampu menjadi wadah

pembentukan akhlak serta bagi masyarakat sekitar khususnya remaja-remaja

yang dalam dunia nyata pergaulannya kini sangat rawan. Dimana banyak kita

jumpai pergaulan remaja diluar sana yang sangat memprihatinkan dan sangat

layak untuk diberikan bimbingan serta arahan. 1

Berbicara tentang remaja, masa remaja merupakan masa yang rentan

akan berbagai persoalan hidup. Artinya dalam proses perkembangannya remaja

banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada di sekitarnya. Baik itu pengaruh

positif maupun negatif. Akhlak remaja seringkali dipengaruhi oleh hal-hal yang

datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Akhlak bagi seorang remaja

memang mencerminkan isi hatinya dalam bentuk riil yang bisa dilihat dari

perbuatan atau tingkah lakunya keseharian. Tidak sedikit remaja zaman

sekarang ini yang akhlaknya bertentangan dengan agamanya, bahkan sangat

bertolak belakang baik remaja di perkotaan maupun di pedesaan, mereka selalu

1
Sofan Safri Harahap, Manajemen Masjid, (Yogyakarta: Dhana Bakti Prima, 1996),
hlm. 5

1
terpengaruh oleh lingkungan pergaulannya, media massa, maupun dari teman-

temannya, mereka tidak perduli dengan nilai-nilai dan norma-norma yang

berlaku di masyarakatnya bahkan dianggap sebagai hal kuno dan tidak gaul,

dan sebagainya. Namun, remaja yang dapat menghadapi dan memecahkan

masalahnya dengan baik, maka hal itu merupakan modal dasar dalam

menghadapi masalah-masalah selanjutnya sampai ia dewasa. Apalagi remaja

itu seorang beriman yang kuat, yang dapat memecahkan berbagai problema

yang dihadapinya. Remaja yang kuat jasmani dan rohaninya dalam

menghadapi berbagai macam persoalan hidup, akan menjadi orang yang selalu

berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Itulah remaja harapan agama,

harapan bangsa dan Negara.

Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) merupakan salah satu wadah para

remaja mengekspresikan dirinya untuk mengenali nilai-nilai keislaman lebih

baik lagi. Remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari

keadaan masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun tidak langsung.2

Ketika mengharapkan dan mendambakan para remaja berbuat dan

berperilaku Islami, sesungguhnya lingkungan besar kecilnya sangat

mempengaruhi tingkah laku remaja itu, ketika remaja itu sering bergaul dan

berintraksi dengan lingkungan yang Islami seperti yang ada di suatu masjid

yang sering di sebut IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) maka sedikit banyaknya

pengetahuan agamanya akan bertambah serta pergaulannya akan mengarahkan

kepada hal yang positif. Dalam perkembangan dunia yang semakin kompleks

2
Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 131.

2
dan semakin besar persaingan dalam berbagai bidang, maka Ikatan Remaja

Masjid harus menyadari bahwa perlu sekali pembinaan terhadap akhlak remaja

di dalam mempersiapkan generasi mukmin yang saleh dan salihah yang

berakhlak mulia, kehidupan remaja masjid bisa menjadi contoh remaja lain dan

bisa mengajak mereka untuk selalu berbuat baik. Ikatan Remaja Masjid sebagai

wadah kegiatan remaja di masjid memberi suatu bentuk kegiatan yang sedikit

banyaknya merubah pemikiran dan tingkah laku remaja yang cenderung mudah

dipengaruhi lingkungan dan media massa. Melalui Ikatan Remaja Masjid

dikenalkan bagaimana membina diri berdasarkan nilai-nilai keislaman,

menanamkan sifat cinta kepada agama, serta tanggung jawabnya sebagai

khalifah fil ardh.3

Namun observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di lapangan

terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut akhlak remaja zaman

sekarang: kurang percaya diri, akhlak remaja sekarang cenderung tidak

memperhatikan nilai dan norma agama yang berlaku, kurangnya minat dalam

mempelajari kegiatan keagamaan, sering ikut-ikutan dengan teman sebayanya

dalam berperilaku, orangtua kurang memperhatikan akhlak anaknya, faktor

kesadaran masyarakat sekitar yang kurang peduli dengan kegiatan agama yang

dilakukan oleh remaja, Irmas kurang dana dan sarana-prasarana dalam

pelaksanaan kegiatannya, kiranya memerlukan suatu upaya penyelamatan

generasi muda dengan menanamkan nilai-nilai Islam. Perlu diadakan suatu

pembinaan akhlak terhadap remaja salah satunya dengan menanamkan nilai-


3
Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji,Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah/
Dakwah Islam Pusat, Meningkatkan Kualitas Hidup Umat. (Jakarta: Ditjen Bimas Islam
dan Urusan Haji, 1990 / 1991), hlm. 261.

3
nilai Islam kedalam diri mereka, agar mereka dapat terselamatkan dari zona

degradasi moral. Salah satunya ikatan remaja masjid diharapkan mampu

memberi lingkungan pergaulan yang Islami bagi remaja muslim, mereka

bermain, bergaul serta mengembangkan kreatifitas dan kepribadiannya dalam

nuansa Islam dan juga membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan

beramal shalih.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas, maka eksistensi Ikatan

Remaja Masjid yang ada di setiap desa dituntut peran sertanya dalam

membentuk akhlak remaja dengan berbagai kegiatan keagamaan yang bisa

membantu para orangtua untuk memberikan pembelajaran, pengajian, dan

pengkajian yang menyangkut masalah agama.

Berdasarkan dari berbagai uraian diatas,maka peneliti tertarik untuk

membahas permasalahan ini lebih lanjut dalam bentuk proposal skripsi yang

berjudul: “Eksistensi Ikatan Remaja Masjid Dan Akhlak Remaja Di Desa

Nangka Bangka Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat

membuat rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja program Ikatan Remaja Masjid dalam membina akhlak remaja di

Desa Nangka Bangka Selatan?

2. Bagaimana strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka dalam membina

akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?

4
3. Apakah faktor penyebab penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka

Bangka Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti dapat membuat

tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui program Ikatan Remaja Masjid dalam membina akhlak

remaja di Desa Nangka Bangka Selatan.

2. Untuk mengetahui strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka dalam

membina akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan.

3. Untuk mengetahui faktor penyebab penyimpangan akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan dan

dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan kita semua serta dapat

dijadikan untuk referensi dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan

Agama Islam sendiri.

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

keilmuan dan hasil kajian bagi penelitiannya.

5
b. Bagi remaja, setelah membaca hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan dapat mengajak teman-temannya untuk

ikut serta dalam hal-hal kebaikan.

c. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana

keilmuan dalam sarana mensyiarkan agama Islam, serta dapat dijadikan

sebagai khazanah ilmu pengetahuan, sumber referensi dan sumbangan

pemikiran bagi penulis.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dalam penelitian sangat diperlukan dalam rangka untuk

mencari bahan-bahan yang relevan dengan penelitian sedang dilakukan, selain

untuk juga menghindari adanya plagiasi. Ada beberapa penelitian terdahulu

yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang sedang dilakukan

ini, antara lain:

6
Tabel Telaah Pustaka

No Judul Author Jenis Metode Hasil Kontribusi


1 Kontribusi Remaja Masjid Muhamad Skripsi Kualitatif Sangat berpengaruh penting Kontribusi menambah wawasan dan
Dalam Membina Akhlak Afifudin Deskriptif dalam membina akhlak remaja pengetahuan mengenai kontribusi suatu
Remaja Dusun Mangli Desa yang tergambar dalam tujuan organisasi dalam kaitanya Organisasi Remaja
Soborejo Kecamatan utama remaja masjid yaitu: Masjid dalam membina Ahlak remaja. Serta
Pringsurat Kabupaten membina remaja Islam di dusun sebagai informasi atas dasar pijakan untuk
Temanggung Tahun 2019 Mangli, memakmurkan masjid, penelitian pada waktu yang akan datang.
dan menambah kualitas religius Sumber informasi guna meningkatkan dan
remaja Islam. menambah pengetahuan mengenai kontribusi
aktif dari remaja masjid di dalam masyarakat.
Dan salah satu bahan acuan atau tolak ukur
mengenai kehidupan beragama yang dimiliki
oleh suatu masyarakat. Dan dapat dijadikan
sebagai bahan perbandingan agar dapat
meningkatkan kualitas kehidupan beragama
dan pendidikan lebih maksimal lagi dalam
masyarakat.4
2 Peran Kegiatan Ikatan Umi Skripsi Kualitatif Kegiatan remaja masjid rutin Kontribusi penelitian ini secara teoritis
Remaja Masjid Dalam Fatkhurohmah dilakukan setiap malam sabtu Memberikan pemahaman dan masukan
Membentuk Akhlak Remaja dengan kegiatan pembacaan tahlil tentang peran kegiatan ikatan remaja masjid
(Studi Kasus Di Desa dan istighosah, dan setiap malam dan akhlak remaja di desa Dororejo, Doro,
Dororejo, Doro, Pekalongan) senin dan kamis kajian kitab fiqih, Pekalongan secara praktis, hasil penelitian
adapun kegiatan kondisional yaitu dapat memberikan pemahaman dan masukan
berupa mengunjungi ke rumah tentang peran kegiatan remaja masjid dalam
masyarakat yang mengalami ahlak remaja di desa Dororejo, Doro,
musibah seperti orang yang sakit Pekalongan5
dan orang yang meninggal,
kemudian kegiatan jangka
panjang berupa pengajian
4
Muhamad Afifudin, “Kontribusi Remaja Masjid Dalam Membina Akhlak Remaja Dusun Mangli Desa Soborejo Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2019.
5
Umi Fatkhurohmah, “Peran Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Dalam Membentuk Akhlak Remaja (Studi Kasus Di Desa Dororejo, Doro, Pekalongan)”,
Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pekalongan, 2017.

7
peringatan hari besar, ziarah dan
gema ramadhan. Dan akhlak
remaja yang mengikuti kegiatan
ikatan remaja masjid rata-rata
sudah baik, yang paling menonjol
yaitu sikap sosialnya, mereka
rata-rata mempunyai jiwa sosial
yang tinggi dan mampu hidup
bermasyarakat, dan peran
kegiatan remaja masjid dalam
membentuk akhlak remaja
diantaranya; melalui kegiatan
pembacaan yasin/tahlil dan
istighosah sebagai sarana
pembersih hati/jiwa sehingga
dapat membentuk akhlak yang
berhubungan kepada Allah,
melalui kajian kitab fiqih dan
ceramah keagamaan sebagai
sarana pendidikan, sehingga para
remaja bisa berakhlak dengan
baik, dan sebagai sarana menjalin
silaturahmi, melalui kegiatan
mengunjungi orang
sakit/meninggal dan mengunjungi
rumah masyarakat yang
mempunyai hajat dapat
menumbuhkan sikap peduli
sosial.
3 Peranan Remaja Masjid Muhaimin Skripsi Kualitatif pembinaan akhlak remaja di Kontribusi secara teoritis menjadi bahan
Dalam Pembinaan Akhlak Deskriptif Kelurahan Paccinongang sangat informasi, masukan serta pengembangan ilmu
Remaja Di Kelurahan aktif dilakukan oleh remaja pengetahuan, khususnya bidang pendidikan
Paccinongang Kecamatan masjid di Kelurahan agama Islam dalam meningkatkan mutu
Somba Opu Kabupaten Gowa Paccinongang di mana bertujuan pelajaran sesuai dengan tujuan masing-

8
untuk menciptakan generasi masing, dapat digunakan sebagai sarana untuk
pemuda yang saleh untuk menelaah sejauh mana ilmu pengetahuan yang
memiliki akhlak yang baik, hal ini telah peneliti pelajari di lapangan. Kontribusi
ditujukan pada akhlak kepada bagi organisasi remaja masjid untuk
Allah, akhlak kepada orangtua, memberikan bimbingan dalam meningkatkan
serta akhlak kepada diri sendiri kualitas pembinaan keagamaan terhadap
serta upaya dalam membina seseorang, dan bagi remaja untuk
akhlak remaja di Kelurahan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
Paccinongang yakni tidak hanya masa-masa remaja.6
memakmurkan masjid, tetapi juga
memiliki peran sebagai fasilitator,
motivator, dan penggerak utama
dalam upaya mencegah akhlak
yang buruk di masyarakat, meski
belum di anggap berhasil tetapi
Organisasi Remaja Masjid di
Kelurahan Paccinongang sudah
memberikan contoh yang baik
kepada remaja dalam Masyarakat.
Faktor pendukung dalam
pembinaan akhlak adalah antusias
remaja itu sendiri dan dukungan
dari pemerintah dan masyarakat.
Sedangkan, faktor penghambat
dalam pembinaan akhlak remaja .
Faktor internal seperti:
Kurangnya komunikasi dan
ketidakaktifan pengurus remaja
masjid itu sendiri, sedangkan
faktor eksternal yaitu: banyaknya
pengaruh negatif dan pergaulan

6
Muhaimin, “Peranan Remaja Masjid Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Di Kelurahan Paccinongang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa”,
Skripsi, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019.

9
bebas di lingkungan
4 Peranan Remaja Masjid Magrifatul Skripsi Kualitatif Hasil penelitian Remaja Masjid Kontribusi secara teoritis memberikan
Hasan Ma’arif Dalam Laila deskriptif Hasan Ma’arif dalam Penguatan sumbangan pemikiran tentang Peranan
Penguatan Akhlakul Karimah Sholikhah Akhlakul Karimah di Desa Remaja Masjid Hasan Ma’arif dalam
Di Desa Kecandran Rt 01-02/ Kecandran Rt 01-02/Rw 01-02, penguatan Akhlakul Karimah di masyarakat,
Rw 01-02,Sidomukti, Sidomukti, Salatiga sangat untuk menyumbang khazanah ilmu
Salatiga Tahun 2018-2019 berpengaruh dan berperan penting pengetahuan, khususnya tentang pendidikan
dalam penguatan akhlakul agama Islam di masyarakat, kontribusi praktis
karimah sebab itu merupakan bahan informasi, untuk meningkatkan dan
tujuan utama terbentuk Organisasi menambah pengetahuan dalam mengetahui
tersebut yaitu (1) Memakmurkan peran aktif remaja masjid di masyarakat. Bagi
masjid; (2) Pembinaan Remaja para masyarakat, merupakan hasil pemikiran
Muslim; (3) Kaderisasi Umat; (4) yang dapat dipakai sebagai tolak ukur
Dakwah dan Sosial, kegiatan rutin kehidupan beragama yang dimiliki oleh
dan tahunan, yaitu sebagai masyarakat. Bagi remaja masjid, merupakan
berikut: (1) Rutinan setiap langkah yang strategis dan dinamis untuk
seminggu sekali setiap malam dijadikan sebagai bahan perbandingan agar
sabtu; (2) Rebana; (3) dapat meningkatkan kehidupan beragama dan
membersihkan masjid; (4) rapat pendidikan lebih maksimal di masyarakat.7
bulanan; (5) silaturahim se-
salatiga. Adapun Faktor
pendukung remaja Masjid Hasan
Ma’arif Dalam penguatan
akhlakul karimah Desa
Kecandran, (1) Semangat anggota
Remaja masjid Hasan Ma’arif
Desa Kecandran yang antusias
dalam kegiatan, (2) Sumber
danayang mencukupi dari
masyarakat Desa Kecandran, (3)
fasilitas yang ada di Pemerintahan

7
Magrifatul Laila Sholikhah, “Peranan Remaja Masjid Hasan Ma’arif Dalam Penguatan Akhlakul Karimah Di Desa Kecandran Rt 01-02/ Rw 01-
02,Sidomukti, Salatiga”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2019.

10
Desa serta fasilitas masjid Hasan
Ma’arif Desa Kecandran
Sedangkan Fakor penghambat:
(1) Faktor dari organisasi itu
sendiri, (2) Faktor Dana , (3)
Pemahaman Remaja Islam
Kecandran.
5 Peranan Remaja Masjid Yayan Asliyan Skripsi Kualitatif 1.Tantangan dunia remaja bagi Kontribusi secara teoritik untuk menambah
Dalam Pendidikan Karakter Syah remaja masjid Jogokaryan antara wawasan dalam segi keilmuan penulis yang
(Studi Masjid Jogokariyan lain: a. Karakter Labil. b. Akrab berkaitan dengan peranan remaja masjid
Yogyakarta) dengan media sosial yang kadang dalam pendidikan karakter. Menyumbang
disalah gunakan. c. Adaptasi hasanah keilmuan bagi peneliti umumnya dan
dengan lingkungan baru. bagi para pembaca pada khususnya.
d.Karakterekonomi. 2. Program Kontribusi secara praktis memberikan
masjid Jogokaryan, antara lain: a. informasi kepada masyarakat Jogokariyan
Majelis jejak nabi. b. kajian bagaimana membentuk karakter melalui
riyadhus al-shalihin. c. Forum Remaja Masjid. Menjadi bahan pertimbangan
Kajian Malam Selasa. d. bagi Masyarakat Masjid Jogokariyan dalam
Pengajian Malam Rabu. membentuk karakter di masa yang akan
e.Tadarus Al-Qur’an Keliling. datang. 8
f.Kesenian dan Keterampilan.
g.Olahraga. h. Kerja Bakti Sosial
Masyarakat, dan. i. Kampung
Ramadhan 3. Partisipasi remaja
dalam pendidikan karakter antara
lain: a. Kedisiplinan mengadakan
kegiatan. b. Kepemimpinan yang
baik. c. Kerjasama antar
pengurus. d. Menjalin hubungan
baik dengan remaja dan orangtua.
4. Faktor Penghambat Pendidikan

Yayan Asliyan Syah, “Peranan Remaja Masjid Dalam Pendidikan Karakter (Studi Masjid Jogokariyan Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
8

Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

11
Karakter oleh Remaja Masjid
Jogokariyan antara lain: a)
Kurangnya sumber daya manusia
atau SDM pembina (tenaga
kependidikan). b) Faktor
keluarga. c) Faktor kurangnya
kesadaran. pendidikan. c)
Pengaruh Media sosial, yang
dapat menghambat proses
kegiatan. Sedangkan Faktor
Pendukungnya antara lain: a)
Adanya komunikasi yang baik. b)
Adanya kesadaran dari remaja
untuk berubah. c) Pemanfaatan
media tekhnologi. d) Adanya
sarana dan prasarana yang
lengkap.
6 Hubungan Keaktifan Rini Riftiyani Skripsi Kuantitatif Hasil penilitian menerangkan Kontribusi menambah pengetahuan bagi
Mengikuti Kegiatan remaja bahwa keaktifan mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan yang
Masjid Dengan Perilaku kegiatan remaja masjid (remas) berhubungan dengan kehidupan sosial.
Sosial Remaja di Dusun mempunyai hubungan yang menambah pengetahuannya remaja masjid
Lopait Desa Lopait positif dengan prilaku sosial baik ilmu agama maupun sosial, menambah
Kecamatan Tuntang remaj di dusun loait desa lopait jiwa bermasyarakat yang lebih baik,
kabupaten Semarang tahun tahun 2015. meningkatkan motivasi remaja dalam
2015 mengikuti kegiatan Remas, serta menambah
kecintaannya kepada masjid dan segala
aktifitas dalam masjid. Kontribusi bagi
Masyarakat diharapkan memberikan ruang
seluas-luasnya untuk remaja dalam berkarya,
dan memberikan perhatian yang penuh agar
para remaja mendapat arahan yang benar dan

12
dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal
yang bermanfaat.9
7 Metode Pembinaan Remaja Riswansyah Skripsi Kualitatif Dari hasil penelitian tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan
Masjid Dalam Pembinaan dapat disimpulkan bahwa mengenai kontribusi suatu organisasi dalam
Remaja Di Desa Belabori organisasi remaja masjid desa kaitanya Organisasi Remaja Masjid dalam
Kecamatan Parangloe belabori, berpengaruh dan membina Ahlak remaja. Serta sebagai
Kabupaten Gowa berperran penting dalam membina informasi atas dasar pijakan untuk penelitian
35 moral remaja sebab itu pada waktu yang akan datang. Sebagai sumber
merupakan tujuan utama informasi, guna meningkatkan dan menambah
terbentuknya organisasi remaja pengetahuan mengenai kontribusi aktif dari
masjid tersebut dan organisasi remaja masjid di dalam masyarakat. Sebagai
remaja masjid tersebut salah satu bahan acuan atau tolak ukur
melaksanakan dengan baik mengenai kehidupan beragama yang dimiliki
peranananya dalam membina oleh suatu masyarakat. Sebagai salah satu
moral remaja di desa belabori, upaya evaluasi yang dapat dijadikan sebagai
meskipun terdapat faktor bahan perbandingan agar dapat meningkatkan
penghambatnya juga faktor kualitas kehidupan beragama dan pendidikan
pendukungnya lebih maksimal lagi dalam masyarakat10
8 Masjid Sebagai Pusat Aviana Lestari Skripsi Deskriptif Hasil dari penelitian ini mampu menjadi sumber inspirasi dalam
Pendidikan Akhlak (Studi kualitatif menunjukan dan menggambarkan memajukan pendidikan agama Islam
Peran Masjid Fatimatuzzahra bahwa peran masjid sebagai pusat terkhusus dalam bidang akhlak yang diadakan
Grendeng Purwokerto) pendidikan akhlak adalah sebagai di luar jalur sekolah (nonformal), serta dengan
tempat/alat menanamkan akhlak dilaksanakan nya penelitian ini akan memberi
terpuji, wadah untuk manfaat kepada pihak-pihak yang terkait,
memperdalam ilmu agama dan seperti para pengurus dan jamaah maupun
umum untuk membentuk akhlak masyarakat pada umumnya dalam upaya
terpuji dan sebagai penggerak memakmurkan masjid serta menempatkan
dalam penyebaran akhlak terpuji. masjid sebagai pusatnya. Mampu memberikan
Metode yang digunakan adalah kemantapan dan keluasan khasanah ilmu

9
Rini Riftiyani, “Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatanremaja Masjid Dengan Perilaku Sosial Remajadi Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntangkabupaten Semarang”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2015.
10
Riswansyah, “Metode Pembinaan Remaja Masjid Dalam Pembinaan Remaja Di Desa Belabori Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa”, Skripsi,
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alaudin Makassar, 2017.

13
keteladanan, pembiasaan, pengetahuan serta berguna bagi
pemberian nasihat, targhib dan pengembangan pendidikan agama islam baik
tarhib, dan pemberian yang diadakan di jalur sekolah (formal)
perhatian/pengawasan. Sedangkan maupun yang diadakan di luar jalur sekolah
faktor pendukungnya diantaranya (nonformal) sesuai dengan profesi penulis,
tempat yang strategis, animo menuju perbaikan mental, akhlak, dan
masyarakat dan sistem pengurus profesionalisme demi membangun manusia
yang tertata dan SDM yang yang berbudi lahir dan batin, sehingga tercipta
profesional, kesadaran beragama suasana yang sempurna dalam berbangsa dan
yang tinggi dan tanpa paksaan beragama. Berfungsi sebagai bahan bacaan
dan program kegiatan yang untuk menambah wawasan terkait dengan
bervariasi untuk semua kalangan. peran dan fungsi masjid sebagai pusat
Sedangkan faktor penghambatnya pemberdayaan akhlak umat Islam dan
adalah anggapan eksklusif oleh perannya dalam mengentaskan kebodohan.11
sebagian masyarakat, kesibukan
pengurus masjid dan kurangnya
pengawasan program kerja.

11
Aviana Lestari, “Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Akhlak (Studi Peran Masjid Fatimatuzzahra Grendeng Purwokerto)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2017.

14
Memenuhi kesenjangan hasil penelitian terdahulu dalam hasil penelitian

yang dilakukan oleh Muhaimin yang mana dalam upaya mencegah akhlak yang

buruk di masyarakat dianggap belum berhasil. Sehingga ini menjadi fokus

penelitian untuk mendalami kembali mengenai strategi remaja masjid Desa

Nangka dalam membina penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka, selain

itu penelitian yang dilakukan oleh Yayan Asliyan Syah yang mana faktor

penyebab penyimpangan akhlak remaja terdiri dari pergaulan remaja, media

sosial, dan keluarga. Sehingga peneliti juga menjadikan ini fokus penelitian

untuk mendalami kembali faktor penyebab penyimpangan akhlak remaja di

Desa Nangka.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami hasil penelitian ini, dalam menyusun

laporan hasil penelitian yang berjudul “Eksistensi Ikatan Remaja Masjid Dan

Akhlak Remaja di Desa Nangka Bangka Selatan” maka peneliti membuat

sistematika penulisannya sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluan, pada bab ini membahas tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

telaah pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab kedua landasan teori, pada bab ini membahas tentang teori-teori

yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti “Eksistensi Ikatan

Remaja Masjid Dan Akhlak Remaja di Desa Nangka Bangka Selatan”.

Bab ketiga metodologi penelitian, pada bab ini membahas jenis

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

15
Bab keempat hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini membahas

dan sekaligus menganalisis penelitian ini yaitu menganalisis tentang

“Eksistensi Ikatan Remaja Masjid Dan Akhlak Remaja di Desa Nangka

Bangka Selatan”

Bab kelima penutup, pada bab ini membahas kesimpulan dan saran.

Kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diberikan agar penelitian ini

menjadi lebih baik lagi dalam pengembangan keilmuwannya.

16
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Eksistensi Ikatan Remaja Masjid

1. Eksistensi Ikatan Remaja Masjid

Keberadaan ikatan remaja masjid memiliki peranan yaitu untuk

mendukung program dan juga kegiatan induknya. Keberadaan dan

keterlibatan mereka dalam sebuah organisasi dapat dibedakan sebagai

kader, aktifis, partisipan, dan simpatisan.

a. Kader remaja masjid ialah anggota yang terlibat sangat aktif dalam

kegiatan-kegiatan, mengenal dan memahami konstitusi atau aturan

main organisasi, punya rasa memiliki yang tinggi, matang dalam

pembinaan, memiliki kemampuan pribadi yang berkualitas serta

siap memegang dan meneruskan estafet kepemimpinan organisasi.

b. Aktifis remaja masjid ialah anggota yang sangat aktif dalam setiap

kegiatan yang diselenggarakan organisasi.

c. Partisipan remaja masjid ialah anggota yang berpartisipasi dalam

kegiatan yang diselenggarakan pengurus tetapi tidak seaktif para

aktifis. Partisipan bisa pengurus atau anggota yang kurang aktif.

d. Simpatisan remaja masjid ialah anggota yang bersimpati kadang

dia juga mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pengurus.12

12
Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2005), hal. 53.

17
2. Pengertian Ikatan Remaja Masjid

Menurut Nurkholis Madjid: "IRMAS atau singkatan dari Ikatan

Remaja Masjid” merupakan bagian tidak terpisahkan dari kegiatan

masjid itu sendiri. Karena IRMAS merupakan pembentukan dari cikal

bakal dari pemuda-pemudi Islam sebagai penerus dari syiar Islam itu

sendiri.13

Ikatan ini tentunya masih berkaitan erat dengan fungsi dan

peranan masjid sebagai tempat ibadah dan kegiatan sosial keagamaan.

IRMAS adalah sekumpulan para anak-anak remaja yang beraktivitas

di dalam masjid.

Ikatan Remaja Masjid merupakan organisasi yang menghimpun

remaja muslim dan mempunyai keterikatan dengan masjid, bersifat

dinamis dan progresif.14

Ikatan Remaja Masjid merupakan suatu komunitas tersendiri di

dalam masjid, mereka ialah kader yang juga berupaya membentengi

remaja agar tidak terjerumus ke dalam tindakan kenakalan yang

meresahkan orang banyak.15

Dari definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa IRMAS

merupakan suatu perkumpulan yang cenderung mencintai masjid,

dengan kata lain memakmurkan masjid serta ingin melatih

13
Nurcholis Madjid, Ikatan Remaja Masjid (IRMA) di abad Transformasi, (Jakarta:
Rajawali Press, 1994 ), hlm. 237.
14
Gatut Susanta, dkk. Cara Cerdas Memakmurkan Masjid, (Jakarta: Penebar Plus, 2008),
hlm. 35.
15
Zakiyah Darajat, Remaja Harapan dan Tantangan, (Jakarta: Ruhama, 1995), hlm. 20.

18
membiasakan diri dan mengamalkan ajaran agama untuk membantu

masyarakat dan membangun IRMAS itu sendiri.

3. Program Ikatan Remaja Masjid

Remaja masjid tidak akan terperosok ke dalam perbuatan dan

perilaku yang negatif. Sebagai rasa tanggung jawab terhadap sesama

sebagai muslim, tidak boleh bersikap masa bodoh terhadap

problematika remaja. Mereka diharapkan pula dapat memecahkan dan

menanggulangi bahaya yang mengancam generasinya. Dalam usaha

memecahkan dan menanggulangi problematika remaja dan

masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan remaja masjid ialah

pengajian remaja, diskusi remaja, jumpa remaja, kemah remaja dan

olahraga.16

Ikatan Remaja Masjid melakukan kegiatan secara terorganisir

dengan baik. Antara lain:

a. Menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan masjid sebagai

tempat pelaksanaannya.

b. Dalam menyelenggarakan kegiatan diselipkan acara untuk shalat

berjamaah.

c. Pengurus menyusun piket jaga dimasjid.

d. Melakukan anjuran-anjuran untuk datang ke masjid.

e. Pembinaan Irmas merupakan sumber daya manusia (SDM) yang

sangat mendukung bagi kegiatan. Oleh karena itu, mereka harus

16
Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka al-Husna,1983),
hlm. 58

19
dibina secara bertahap dan berkelanjutan, agar mampu beriman,

berilmu, dan beramal saleh dengan baik. Selain itu, mendidik

mereka untuk berilmu pengetahuan yang luas serta memiliki

keterampilan yang bisa diandalkan. Misalnya dengan pengajian

remaja masjid, pelatihan (training), ceramah umum, keterampilan

berorganisasi dan lain sebagainya. 17

Adapun menurut Moh E Ayub dkk, antara lain:

a. Kegiatan pembangunan masjid agar terpelihara dengan sebaik-

baiknya.

b. Kegiatan ibadah seperti salat berjama’ah lima waktu, dzikir,

berdo’a, beri’tikaf, dan tadarus Alquran.

c. Kegiatan keagamaan seperti diadakannya pengajian rutin.

d. Kegiatan pendidikan formal dan informal, dan kegiatan lainnya. 18

4. Tujuan Ikatan Remaja Masjid

Suatu kegiatan sudah tentu memiliki arah tujuan yang hendak

dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai harus diselaraskan

dengan subtansi diciptakannya manusia di muka bumi dan selaras

dengan tujuan pendidikan Islam itu sendiri yaitu hanya untuk

beribadah kepada Allah, merupakan arah perjuangan para anggota

Remaja Masjid, merupakan cita-cita yang hendak dicapai dengan

17
Nova Yanti, Penerapan Program Kerja Bidang Pendidikan Remaja Masjid Muslimin
Duri, Jurnal Teladan, volume 5, no 1, 2019. Hlm, 3-4.
18
Moh. E Ayub, Muhsin MK dan Ramlan Mardjoned, Manajemen Masjid, hlm, 142.

20
usaha-usaha yang terencana, teratur, terus menerus dan penuh

kebijaksanaan.19

Remaja masjid sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah dan

wadah bagi remaja muslim, diharapkan dapat menjalankan fungsi

sebagai lembaga kemasjidan, sehingga aktifitas remaja masjid yang

diselenggarakan dapat memenuhi kebutuhan umat serta berlangsung

secara efektif dan efisien. 20

5. Strategi Ikatan Remaja Masjid

Strategi ialah teknik atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan kemenangan pencapaian tujuan atau sasaran yang

diinginkan.

Strategi ikatan remaja masjid dalam mencegah penyimpangan

akhlak remaja ada beberapa yaitu:

a. Melakukan bimbingan agama dan moral secara rasional.

b. Melakukan bimbingan berdiskusi dan bermusyawarah.

c. Menyediakan buku bacaan tentang agama, tentang akhlak yang

baik, dan lain sebagainya.

d. Memberikan kesempatan setiap remaja untuk berperan dan

bertanggung jawab sebagai orang dewasa melalui kegiatan irmas

ini.

19
Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2005), hlm. 81.
20
Sudjana, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung: Falah Production, 2002), hlm.
26.

21
e. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh negatif, lingkungan

dan juga media massa.

f. Membimbing dan mengawasi pergaulan antar remaja serta saling

mengajak tentang kebaikan.

g. Menyalurkan hobi yang sehat dan juga bermanfaat.

h. Memberikan kesempatan berolahraga dalam berbagai cabang.

i. Memberikan kesempatan untuk piknik. 21

B. Akhlak Remaja

1. Pengertian Akhlak Remaja

Sebelum membahas tentang akhlak remaja, penulis terlebih

dahulu membahas tentang apa itu akhlak, akhlak (akhlaq) secara

etimologi adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang

berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), makhluq

(yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).22

Menurut Abdullah Daraz, dikatakan bahwa perbuatan-perbuatan

manusia dapat dianggap sebagai akhlak apabila memenuhi dua syarat

sebagai berikut: pertama, perbuatan-perbuatan itu dilakukan

berulangkali sehingga perbuatan-perbuatan itu menjadi kebiasaan,

kedua, perbuatan-perbuatan itu dilakukan dengan kehendak sendiri

bukan karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar seperti


21
Ja’far, Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan, (Jakarta: Rajawali, 2000), hlm. 83.
22
Khozim, Khazanah Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm.125-126

22
ancaman dan paksaan atau sebaliknya melalui bujukan dan rayuan.

Dalam konteks ini, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa,

yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik dan buruk,

tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”. Ini juga bisa

diartikan bahwa akhlak adalah tabiat atau pola interaksi seorang

hamba terhadap Tuhan dan manusia yang dikenal dengan nama ihsan.

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang

berarti to grow atau to grow maturity. Banyak tokoh yang

memberikan definisi tentang remaja, seperti De Brun, dikatakan

bahwa “remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-

kanak dengan masa dewasa”. Banyak pertumbuhan antara masa

kanak-kanak dan dewasa. Masa Remaja berlangsung antara 12 tahun

sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22

tahun bagi pria. Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada

upaya meninggalkan perilaku dan sikap kekanak-kanakan serta

berusaha mencapai kemampuan dan berperilaku dan bersikap secara

dewasa.23

Dari penjelasan di atas kiranya dapat penulis simpulkan bahwa

akhlak Remaja adalah suatu sikap, perilaku, tingkah laku yang

dimiliki seorang remaja yang mampu melakukan perbuatan yang baik

agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.

Lima ciri penting dari akhlak, yaitu:

23
Partono, Pendidikan Akhlak Remaja Dalam Keluarga Muslim Di Era Industri 4.0,
Jurnal Teladan, Vol 5, No. 1 Mei 2020, hlm, 59-60.

23
1) Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa

seseorang sehingga menjadi kepribadianya.

2) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa

pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu

perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang

ingatan, tidur, atau gila.

3) Akhlak adalah perbuatan yang timbul dalam diri dalam diri orang

yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar

kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan.

4) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan sesunggunya, bukan

main-main atau karena bersandiwara.

5) Sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya

akhlak yang baik), akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan

ikhlas semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin

mendapat suatu pujian Allah SWT. 24

2. Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja

Berbicara masalah pembentukan akhlak sama dengan berbicara

tentang tujuan pendidikan, karena banyak sekali di jumpai pendapat

para ahli yang mengatkan bahwa tujuan pendidikan adalah

pembentukan akhlak.

24
Ibid, hlm. 60.

24
Menurut Al-Abrasyi dikatakan bahwa pendidikan budi pekerti

dan akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan Islam. Untuk

menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab akhlak pada

khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang sangat

popular yaitu:

a. Aliran Nativisme

Menurut aliran Nativisme ini bahwa faktor yang paling

berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor

pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa

kecenderungan, bakat, akal, dan Iain-lain. Kecenderungan kepada

yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.

b. Aliran Empirisme

Menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling

berpengaruh terhadapa pembentukan diri seseorang adalah faktor

dari luar yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan

pendidikan yang diberikan.

c. Aliran Konvergensi

Menurut aliran konvergensi berpendapat pembentukan

akhlak dipengaruhi oleh faktor internal yaitu pembawaan si anak

dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat

secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. 25

25
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), cet. 3, hlm
44.

25
Ayub mengatakan bahwa, kadang kala kegiatan ikatan remaja

masjid mengalami hambatan yang biasanya menyebabkan

penyimpangan disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1) Remaja masjid kurang dikenal keberadaan dan kiprahnya dalam

masyarakat.

2) Remaja masjid bersifat eksklusif (tertutup), menjauhkan diri dari

masyarakat.

3) Masyarakat apriori (menilai negatif) terhadap remaja masjid,

karena pandangan yang keliru dan salah dengan mengkotakkan

remaja sebagi kelompok keras kepala.

4) Masyarakat (di luar jamaah pecinta masjid) bersikap acuh dan tidak

ingin tahu, karena remaja masjid mereka pikir sepenuhnya

merupakan urusan masjid dan pengurusnya.

5) Kurangnya kesadaran dalam diri remaja serta sering ikut-ikutan

dengan teman sebayanya.

6) Orang tua yang kurang setuju anaknya ikut kegiatan di luar

lingkungan sekolah.

7) Kecanduan media sosial, seolah-olah dunia milik sendiri, sehingga

sikapnya cenderung cuek dengan lingkungan sekitarnya.26

Faktor-faktor di atas oleh remaja masjid perlu ditanggulangi

dengan melakukan langkah-langkah, seperti:

26
Moh. E Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani, 1996), hlm. 149.

26
Melakukan kegiatan dalam masyarakat. Agar remaja masjid dikenal

oleh masyarakat, mereka harus turut aktif dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, baik untuk

masyarakat pada umunya atau khusus kepada ruang

lingkupkeremajaan. Olahraga, kesenian, bakti sosial, dan

pemberantasan buta huruf Alquran.

Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat remaja masjid perlu

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

masyarakat. Misalnya, terlibat dalam kerja bakti membersihkan

lingkungan, perlombaan-perlombaan olahraga dan seni budaya,

pembangunan sarana keamanan dan lainnya. Sehingga kiprah dan

keberadaan mereka dikenal, citra remaja masjid dalam masyarakat

terangkat, dan pandangan-pandangan negatif terhadap merekapun

akan sirna. Mengundang masyarakat ke masjid dalam melaksanakan

berbagai kegiatan di masjid, hendaknya remaja masjid mengundang

masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Undangan ini secara simbolis merupakan sebagai mengeksistensikan

dirinya sebagai orang yang berkecimpung dalam ranah kegiatan

masjid. Sehingga dengan demikian jalinan kerja sama antara remaja

masjid dengan masyarakat terbentuk dengan baik. Mengadakan dialog

atau interaksi dengan masyarakat sangat besar manfaatnya untuk

menumbuhkan saling pengertian. 27

27
Ibid, hlm. 151.

27
Remaja masjid dapat mengenalkan dan menjelaskan keberadaan

dan program-program kegiatannya baik di masjid maupun dalam

masyarakat. Kemudian remaja masjid ini juga harus bisa mengajak,

merangkul para remaja yang merasa kurang kesadaran dirinya karena

merasa ia tidak perlu ikut kegiatan apapun seperti teman yang lainnya,

agar mereka bisa merubah pola pikir mereka untuk ikut serta dalam

kegiatan yang positif, agar mereka bisa berpikir dan ikut serta

termotivasi. Remaja masjid juga harus bisa mengarahkan dan

memberikan contoh yang baik kepada yang lain seperti halnya dalam

menggunakan media sosial karena media sosial ada dampak

negatifnya juga ketika salah dalam menggunakannya.

Remaja masjid dan masyarakat merupakan suatu komponen yang

menyatu dalam memakmurkan masjid. Kedudukan remaja masjid

dalam masyarakat diharapkan memberi dampak positif untuk terus

aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan masjid.28

28
Hamzah Ya’qub, Etika Islam, (Bandung: Diponegoro, 1993), hlm. 57.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif

adalah yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi merupakan

pendekatan penelitian yang bermaksud memahami suatu peristiwa dan

kaitannya terhadap orang yang berada dalam situasi tertentu. Pendekatan

fenomenologi dimaksudkan untuk menggali suatu peristiwa yang terjadi secara

nyata, sebagai sebuah interprestasi dari suatu makna. 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan

penelitian tersebut, dalam menentukan lokasi penelitian dimulai dengan

29Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,


2007), hlm. 6-10

29
melakukan observasi di lapangan terlebih dahulu dan peneliti memilih di

Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Desa Nangka Bangka Selatan.

2. Waktu Penelitian

Dengan berbagai macam pertimbangan terkait dengan persoalan waktu

penelitian maka dengan itu peneliti menentukan penelitian pada saat

dikeluarkannya surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah. Mulai

dari selasa, tanggal 20 April 2021 sampai dengan jumat, tanggal 04 Juni

2021.

C. Sumber Data

Untuk memperoleh data yang akurat dalam mendeskripsikan hasil

penelitian ini, peneliti mengunakan dua jenis data utama, yaitu:

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari

sumber utamanya dengan mengenakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang

dicari.30

Untuk memperoleh data dan informasi yang valid dan akurat dalam

penelitian ini, dilakukan wawancara secara mendalam terhadap para

informan di lingkungan Ikatan Remaja Masjid di Desa Nangka Bangka

Selatan baik pengurus, pembina, maupun anggotanya yaitu Ustad Wawan,

Rido, Essy, Ninda dan Rita.

4
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), hlm. 91.

30
2. Sumber Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data lain yang dianggap berkaitan dengan

masalah penelitian. 31

Data Sekunder adalah data yang bersumber dari hasil penelitian orang

lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Data tersebut dapat berupa

fakta, tabel, gambar, buku, dan lain-lain. Walaupun data tersebut diperoleh

dari hasil penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda,

namun data tersebut dapat dimanfaatkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa instrument,

antara lain:

1. Observasi

Penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data dengan

observasi. Observasi digunakan untuk melengkapi data penelitian yang

dilakukan peneliti. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. 32

Kegiatan tersebut seperti yasinan setiap malam jumat, khataman

Alquran 1 bulan sekali, belajar selawat setiap malam rabu, membersihkan

31
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 39.
32
Nana Syaodin Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, cet. ke-6, 2010), hlm. 220.

31
masjid, setiap ada acara memperingati hari besar misalkan seperti maulid

Nabi, Isra Misraj selalu mengadakan perlombaan semacam pentas seni,

setiap hari sabtu senam bersama, mengadakan kegiatan sparing antar Irmas

dan Irmas Desa lain, dan juga setiap 1 tahun 2 kali piknik sesama anggota

Irmas tersebut.

Data observasi berupa data faktual cermat, terinci, mengenai keadaan

lapangan, keadaan manusia dan situasi sosial dengan penelitian secara

langsung. Teknik observasi yang digunakan peneliti yaitu observasi non

partisipatif, artinya peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang

berlangsung, peneliti hanya berperan mengamati kegiatan.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono, wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal

yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara dimaksudkan untuk

menemukan informasi tentang sesuatu yang diketahui oleh seseorang yang

menjadi sumber data dalam bentuk lisan. Interview yang sering juga disebut

dengan wawancara atau kuisioner lisan, adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara.33

Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan anggota

Ikatan Remaja Masjid yang ada di Desa Nangka Bangka Selatan yaitu,

Ustad Wawan, Rido, Essy, Ninda dan Rita. Adapun jenis wawancara yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin

33
Ibid, hlm. 65.

32
yaitu memberikan pertanyaan sesuai dengan keinginan peneliti namun tetap

berpedoman ketentuan yang menjadi pengkontrol relevansi isi wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah catatan kejadian yang sudah lampau yang

dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk.34

Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data dan dokumen yang

dianggap penting oleh peneliti yang dilakukan secara langsung dari tempat

penelitian.35

Pengumpulan data ini berkenaan dengan foto-foto kegiatan, hasil karya

yang dilakukan oleh anggota ikatan remaja masjid. Metode ini digunakan

untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan topik kajian yang berasal

dari dokumen ikatan remaja masjid Desa Nangka Bangka Selatan.

E. Teknik Analisis Data

Cara yang dilakukan dalam menganalisis data peneliti menggunakan

metode kualitatif digunakan untuk mencari fakta yang tepat dan gambaran

yang sistematis. Data dikumpulkan dari hasil observasi, studi kepustakaan dan

wawancara dengan anggota Ikatan Remaja Masjid di Desa Nangka Bangka

Selatan, kemudian data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu.

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dan penyajian

data dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan

34
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: CV
Jejak, 2018), hlm. 145.
35
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2004), hlm. 77.

33
diinterpretasi dalam arti memberi makna, mencari hubungan konsep yang

diperoleh dari hasil lapangan. Menurut Bogdan yang dikutip oleh Sugiyono,

menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. 36

Penelitian ini menganalisis data secara kualitatif. Analisis data kualitatif

dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa

kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat

disusun dalam kategori-kategori/ struktur klasifikasi. Data (dalam wujud kata-

kata) mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,

wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya “diproses” sebelum

siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih tulis),

tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke

dalam teks yang diperluas dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau

statistik sebagai alat bantu analisis. 37

Analisis data dalam penelitian kualitatif sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, setelah selesai di lapangan. Dalam penelitian

kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan

36
Ibid, hlm. 244.
37
Ulbert Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama. 2010),
hlm. 339.

34
dengan pengumpulan data. Wujud data yang muncul dalam analisis kualitatif

berwujud kata-kata bukan rangkaian angka.38

Data primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan dianalisis

secara kualitatif. Analisa kualitatif adalah analisa terhadap data yang diperoleh

berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubung-hubungkan fakta,

dan informasi, data dan informasi.

Menurut Sugiyono, ada beberapa langkah yang dilakukan dalam

analisis data ini sebagai berikut:

1. Reduksi data (reduction data), diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi

data kasar yang muncul dan catatan-catatan hasil kajian penelitian

dilapangan. Melalui kegiatan ini, peneliti dapat menggolongkan,

mengarahkan, dan mengorganisasi data sehingga dapat ditarik kesimpulan

akhir.

2. Penyajian data (display data), setelah data direduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data yang merupakan rangkaian

informasi yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, studi kepustakaan

dan sumber pendukung lainnya.

3. Mengambil kesimpulan dari verifikasi (conclusion drawing and

verification), penyimpulan data dilakukan setelah data disajikan dalam

bentuk deskripsi dengan pemahaman interpretasi logis. Interpretasi atau

inferensi dilakukan dengan dua cara. Pertama, interpretasi secara terbatas


38
Miles Mathew B dan A. Michael, Huberman. Terjemahan Cece Wijaya, dkk.
Analisis Data Kualitatif. Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 2002), hlm. 14.

35
karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang

ada dalam penelitiannya. Kedua, ialah peneliti bila mencoba mencari

pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang didapatkannya dari

analisis dibandingkan dengan kesimpulan peneliti lain atau dengan

menghubungkan kembali interpretasinya dengan teori.39

39
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 246-
247.

36
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Sejarah berdirinya Ikatan Remaja Masjid

Agama Islam merupakan agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi

semesta alam) dengan ajaran yang mendorong terwujudnya kemaslahatan

dan kesejahteraan hidup bagi segenap umat manusia di dunia dan akhirat.

Bahwa para remaja masjid terpanggil untuk melanjutkan dakwah Islamiyah

dan melaksanakan amar makruf nahi munkar dengan mengorganisasikan

kegiatan-kegiatannya dalam suatu wadah organisasi yang bernama Ikatan

Remaja Masjid. Oleh karena itu, masjid harus berfungsi sebagai pusat

ibadah dan pengembangan remaja masjid dalam meningkatkan keimanan,

ketaqwaan, pendidikan dan keterampilan. Didasarkan atas kesadaran akan

hak dan kewajiban serta tanggung jawab sebagai remaja masjid yang

memiliki potensi ilmu pengetahuan dan dinamika yang melekat pada

dirinya, maka atas berkat rahmat Allah SWT pada tahun 1993 kami

menyatukan diri dalam suatu Ikatan Remaja Masjid.

2. Visi dan Misi

Visi : Membentuk generasi muda yang kreatif, intelektual, bersolidaritas

tinggi, berakhlak mulia dan bertakwa.

Misi : pengadaan kegiatan yang terorientasi pada pembinaan remaja Islam

dan memiliki nilai positif.

37
Mengusahakan kerja pengurus yang baik antar pengurus dan

professional.

Membina hubungan silaturahim yang baik antar pengurus dan

masyarakat sekitar.

Mencetak remaja yang berkualitas, beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT dan dapat memenuhi perkembangan jaman.

3. Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid

Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas IRMAS Desa Nangka Bangka

Selatan 2021

Ketua IRMAS
Rido

Rido
Wakil ketua I Wakil Ketua II Bendahara I
Yoga Pratama Maikel Jesda Detia
Fitriyani
Bendahara II
Sekretaris I Media Dhea Imut
Devi Informasi
Sekretaris II Ghiovani
Mawar

Divisi Khataman Divisi Selawat Divisi Orsenbud


Alquran Ketua: Epri Ketua: Lisin Maulana
Ketua: Rendi Wakil Ketua: Wakil Ketua:
Wakil Ketua: Essy
Gambar 4.1 Rita Novitassari

Gambar 4.1

38
4. Anggota BPH Ikatan Remaja Masjid
Anggota BPH (Badan Pengawas Harian) Ikatan Remaja Masjid 2021
Tabel 4.1
No Nama Anggota BPH
1 Egi
2 Dika
3 Reza
4 Siva
5 Kessa
6 Laura
7 Tarisa
8 Derra
9 Maurista

5. Kegiatan Ikatan Remaja Masjid


Kegiatan-kegiatan Inti Ikatan Remaja Masjid 2021
Tabel 4.2
No Nama Kegiatan Irmas
1 Pengajian
2 Yasinan dan tausyah pada malam jumat
3 Senam pagi dan olahraga pada hari sabtu
4 Futsal hari rabu
5 Voli hari selasa
6 Kumpul Anggota BPH dan BPAI beserta
struktur malam kamis

6. Nama-Nama Anggota Ikatan Remaja Masjid


Daftar nama anggota Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka 2021
Tabel 4.3
No Nama Anggota No Nama Anggota No Nama Anggota
1 Andre 21 Kessa. A 41 Rendi. K
2 Amarsanda 22 Laura. A 42 Renki. W
3 Anggi 23 Lisin. M 43 Reza. A. T
4 Anis 24 Loves. W 44 Ria
5 Arizki. A 25 Mardiatul. J 45 Rita
6 Bella. A 26 Maurista 46 Rossa. M
7 Cintya. P 27 Meike 47 Sahrul
8 Clara 28 Mila 48 Sanda
9 Dani. N 29 Mila. J 49 Sanju. A
10 Dika 30 M. Andika 50 Selly. M
11 Debbi 31 M. nurdin 51 Sindhy
12 Della 32 M. Raden. R 52 Siva. P. P
13 Derra. S 33 Napabela 53 Sintabella
14 Echa 34 Ninda 54 Siti rahma

39
15 Efriyanto 35 Nining 55 Siti Wahyuni
16 Egel 36 Nova 56 Sulistiawati
17 Essy. S 37 Novelia 57 Tarisa
18 Feria 38 Novitasari 58 Yepi Najeti
19 Fitri. W 39 Purnamasari 59 Zaldi
20 Isma. F 40 Rehan. A 60 Egy
61 Tegar

B. Pembahasan

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Membina Akhlak Remaja Di


Desa Nangka Bangka Selatan

Akhlak remaja seringkali dipengaruhi oleh hal-hal yang datang dari

dalam maupun dari luar dirinya. Akhlak bagi seorang remaja memang

mencerminkan isi hatinya dalam bentuk riil yang bisa dilihat dari perbuatan

atau tingkah lakunya keseharian. Tidak sedikit remaja zaman sekarang ini

yang akhlaknya bertentangan dengan agamanya, bahkan sangat bertolak

belakang baik remaja di perkotaan maupun di pedesaan. Mereka selalu

terpengaruh oleh lingkungan pergaulannya, media massa, maupun dari

teman-temannya. Mereka tidak perduli dengan nilai-nilai dan norma-norma

yang berlaku di masyarakatnya bahkan dianggap sebagai hal kuno, tidak

gaul, dan sebagainya. Terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut

akhlak remaja zaman sekarang seperti kurang percaya diri, akhlak remaja

sekarang cenderung tidak memperhatikan nilai dan norma agama yang

berlaku, kurangnya minat dalam mempelajari kegiatan keagamaan, sering

ikut-ikutan dengan teman sebayanya dalam berprilaku, orangtua kurang

memperhatikan akhlak anaknya, faktor kesadaran masyarakat sekitar yang

40
kurang peduli dengan kegiatan agama yang dilakukan oleh remaja, Irmas

kurang dana dan sarana-prasarana dalam pelaksanaan kegiatannya.

Namun, remaja yang dapat menghadapi dan memecahkan

masalahnya dengan baik, maka hal itu merupakan modal dasar dalam

menghadapi masalah-masalah selanjutnya sampai ia dewasa. Apalagi

remaja itu seorang beriman yang kuat, yang dapat memecahkan berbagai

problema yang dihadapinya. Remaja yang kuat jasmani dan rohaninya

dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup, akan menjadi orang

yang selalu berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Itulah remaja harapan

agama, harapan bangsa dan Negara.

Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) merupakan salah satu wadah para

remaja mengekspresikan dirinya untuk mengenali nilai-nilai keislaman lebih

baik lagi. Remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh

dari keadaan masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun tidak

langsung.40

Sesuai dengan tujuan awal penelitian, yaitu untuk mengetahui

program ikatan remaja masjid dalam pencegahan penyimpangan akhlak

remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, sekaligus untuk menjawab berbagai

permasalahan yang ada dalam rumusan masalah penelitian dan tujuan

penelitian yang pertama, maka peneliti menggunakan sebuah teori yang

merelevan dengan permasalahan tersebut.

Remaja masjid tidak akan terperosok ke dalam perbuatan dan

40
Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 131.

41
perilaku yang negatif. Sebagai rasa tanggung jawab terhadap sesama sebagai

muslim, tidak boleh bersikap masa bodoh terhadap problematika remaja.

Mereka diharapkan pula dapat memecahkan dan menanggulangi bahaya

yang mengancam generasinya. Dalam usaha memecahkan dan

menanggulangi problematika remaja dan masyarakat. Kegiatan yang

dilaksanakan remaja masjid ialah pengajian remaja, diskusi remaja, jumpa

remaja, kemah remaja dan olahraga. 41

Hasil penelitian ini merupakan rangkuman dari observasi dan

wawancara langsung dengan Pembina Irmas, Ketua Irmas, anggota Irmas

Desa Nangka Bangka Selatan, ditambah dengan data-data serta dokumentasi

yang relevan dengan penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pelaksanaan pengajian

remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan:

“Baik dan lancar, pelaksanaan pengajian dalam seminggu itu


dilakukan satu kali, kecuali jika ada undangan ke rumah orang
meninggal untuk mengaji, itu biasanya pada malam keenam”. 42

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Rido:

“Pelaksanaan dalam seminggu satu kali, kecuali ada undangan ke


rumah orang meninggal untuk mengaji, kalau untuk bulan puasa
kemarin tiap hari mengaji pada waktu zuhur, asar dan menjelang
magrib”.43

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

41
Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka al-Husna,
1983),hlm. 58
42
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal 10
Mei 2021.
43
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
18 Mei 2021.

42
“Pengajian dilaksanakan rutin setiap malam jumat dan
dilaksanakan ketika ada yang meninggal pergi kerumah orang yang
meninggal pada malam ke enam”.44

Selanjutnya pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Essy:


“Pelaksanaan pengajian remaja masjid di Desa Nangka rutin
dilakukan satu bulan sekali untuk khataman quran di setiap masjid
dan mushola di Desa Nangka, serta acara rutin yasinan pada malam
jumat”.45

Kemudian pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Rita:


“Pelaksanaan kegiatan pengajian remaja masjid di Desa Nangka
Bangka Selatan berjalan lancar dan dilaksanakan dengan tepat
waktu”.46

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai pelaksanaan

pengajian remaja di Desa Nangka sudah dilakukan dengan baik lancar oleh

ustadz dan para anggota Irmas, pelaksanaan pengajian ini dalam seminggu

satu kali, kecuali ada undangan ke rumah orang meninggal untuk mengaji

itu pada malam keenam dan kalau untuk bulan puasa kemarin tiap hari

mengaji pada waktu zuhur, asar dan menjelang magrib.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai tempat pelaksanaan

pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan

oleh Wawan: “di balai desa”.47

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Rido: “di masjid dan

musola”.48

44
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
45
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 03 Juni 2021.
46
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
47
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal 10
Mei 2021.
48
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
18 Mei 2021.

43
Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda 49 dan Rita 50 :

“dilaksanakan di balai desa, masjid dan musola”.

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy: “di masjid dan

musola Desa Nangka dan dirumah warga bagi yang mengundang Irmas

ketika ada acara tahlilan atau semacamnya”.51

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai tempat

pelaksanaan pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan; untuk

pelaksanaan kegiatan Ikatan Remaja tidak harus dilaksanakan di masjid

tetapi bisa dilakukan di musola, balai desa dan di rumah warga bagi yang

mengundang anggota Irmas ketika ada acara tahlilan atau pengajian pada

malam keenam.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai kapan dilaksanakan

pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan

oleh Wawan: “setiap malam jumat”.52

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Rido: “malam jumat”.53

Sedangkan pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Ninda54 dan

Essy:55 “setiap satu bulan sekali”.

49
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
50
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
51
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 03 Juni 2021.
52
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal 10
Mei 2021.
53
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
18 Mei 2021.
54
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
55
Essy, Wakil ketua divisi khataman Al-Qur’an Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.

44
Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “bada isya

malam jumat”.56

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai kapan

dilaksanakan pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan yaitu pada

malam jumat bada isya setiap satu bulan sekali itupun untuk khataman

Alquran kalaupun pengajian di rumah orang ninggal tidak pasti malam

jumat yang pasti pada malam keenam.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai siapa saja yang ikut serta

didalam pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, seperti

dikemukakan oleh Wawan: “seluruh anggota Irmas”.57

Pendapat yang sama yang dikemukakan oleh Rido 58 , Ninda 59 ,

Essy60, dan Rita61. Bahwasanya yang ikut serta didalam pengajian remaja

yaitu: seluruh anggota Irmas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai siapa saja

yang ikut serta didalam pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan,

ini sudah pasti seluruh anggota irmas yang ikut.

56
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
57
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal 10
Mei 2021.
58
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
18 Mei 2021.
59
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
60
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 03 Juni 2021.
61
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

45
Berdasarkan hasil wawancara mengenai siapa yang mengajar

pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan

oleh Wawan: “Pendamping/pembimbing irmas”.62

Pendapat yang berbeda seperti dikemukakan oleh Rido: “Ustad

Wawan dan ustad Nawawi”.63

Pendapat yang berbeda juga dikemukakan oleh Ninda: “Guru ngaji

yaitu ustadz Wawan, pak Nawawi dan ibu Misna”.64

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy: “Ibu Misna

dan bapak Nawawi”.65

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Ustad Wawan

dan Ibu Misra”.66

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai siapa yang

mengajar pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, untuk yang

mengajar mengaji ini biasanya ustad Wawan tetapi kalau beliau berhalangan

hadir biasanya digantikan oleh ibu Misna dan juga oleh bapak Nawawi.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah diskusi remaja

perlu dilakukan untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan:

62
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal 10
Mei 2021.
63
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
18 Mei 2021.
64
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
65
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 03 Juni 2021.
66
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

46
“Perlu, supaya bisa saling menghargai pendapat satu sama lain,
dapat menyelesaikan masalah yang sedang didiskusikan serta bisa
menahan rasa ego yang ada dalam diri”.67

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Rido: “Perlu, agar kita

bisa memberitahukan dampak negatif dari kegiatan yang tidak baik”.68

Pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Sangat-sangat perlu, mengapa demikian karena dengan adanya


diskusi membuka pikiran dan problem-problem yang ada di setiap
remaja untuk memecahkan masalah yang terjadi terutama dapat
mencegah terjadinya penyimpangan akhlak”.69
Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy: “Diskusi

remaja sangat diperlukan karena dengan diskusi bisa mencapai suatu

kesepakatan bersama”.70

Kemudian berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Perlu, karena dengan adanya diskusi kita menjadi tahu apa saja
permasalahan-permasalahan yang terjadi sekarang, terutama
permasalahan pada anggota irmas itu sendiri, untuk kita pecahkan
bersama agar tidak terjadi penyimpangan akhlak remaja”.71

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

diskusi remaja perlu dilakukan, diskusi remaja sangat perlu dilakukan

karena dengan adanya diskusi membuka pikiran dan problem-problem yang

ada di setiap remaja, bisa menjadi tahu apa saja permasalahan yang sedang

terjadi di irmas itu sendiri untuk dipecahkan bersama agar tidak terjadi

67
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal 10
Mei 2021.
68
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
18 Mei 2021.
69
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
70
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 03 Juni 2021.
71
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

47
penyimpangan akhlak remaja, walaupun terkadang diskusi tersebut ada yang

tidak setuju dengan hasilnya tetapi setidaknya diskusi itulah yang membuat

silaturahmi irmas itu terjalin kekeluargaannya, supaya bisa saling

menghargai pendapat satu sama lain, dapat menyelesaikan masalah yang

sedang didiskusikan serta bisa menahan rasa ego yang ada dalam diri saling

memberikan arahan satu sama lain dan akhirnya mendapatkan hasil

kesepakatan bersama.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai hal apa saja yang perlu

didiskusikan untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka

Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Pemberian

tausyah/nasehat kepada anak-anak remaja”.72

Pendapat berbeda yang dikemukakan oleh Rido: “Seperti

kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, begal, mabuk-mabukkan dan

pencurian”.73

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Hal yang perlu didiskusikan untuk mencegah penyimpangan


akhlak remaja ialah menanamkan nilai ketuhanan, menanamkan
nilai norma, melaksanakan peraturan dengan tegas, membentuk
kepribadian yang kuat dan mengembangkan kegiatan-kegiatan
yang positif”.74

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Yang perlu didiskusikan seperti memberikan pencerahan tentang


bahayanya kenakalan remaja, pergaulan bebas dan memberikan

72
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
73
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
74
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.

48
arahan yang positif terhadap remaja dalam memilih pergaulan, cara
berpakaian, serta mengadakan kegiatan yang positif yang sesuai
dengan irmas itu sendiri”.75

Kemudian pendapat berbeda yang dikemukakan oleh Rita:

“Memilih pergaulan, cara berpakaian dan sopan santun terhadap

siapapun”.76

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai hal apa saja

yang perlu didiskusikan seperti bagaimana cara memilih pergaulan, cara

berpakaian, sopan santun terhadap siapapun, pencerahan tentang bahayanya

kenakalan remaja, pergaulan bebas, menanamkan nilai ketuhanan,

menanamkan nilai norma, melaksanakan peraturan dengan tegas,

membentuk kepribadian yang kuat dan mengembangkan kegiatan-kegiatan

yang positif serta yang paling penting ialah mendiskusikan bagaimana

caranya agar bisa memberikan contoh yang baik kepada remaja tidak hanya

remaja di irmas saja agar bisa mengajak remaja ke dalam hal yang positif

tidak melakukan penyimpangan akhlak seperti mabuk-mabukkan dan ikut

pergaulan teman yang tidak baik. Berdasarkan hasil wawancara mengenai

apa manfaat dilakukannya jumpa remaja di ikatan remaja masjid Desa

Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “agar terjalin

hubungan ukhuwah dan memiliki perangai yang baik pada orang tua dan

juga antar remaja”.77

75
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
76
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
77
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.

49
Pendapat berbeda yang seperti dikemukakan oleh Rido: “saling

silaturahmi, ikatan persaudaraan antara sesama irmas”.78

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“manfaat yang dapat diambil dari jumpa remaja ialah kita dapat
berbagi, sharing pengalaman, dapat menyampaikan aspirasi dan
bisa bercengkrama sesama remaja serta terjalinnya komunikasi dan
silaturahmi yang baik”.79

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“manfaat dilakukannya jumpa remaja untuk menjalin silaturahmi


serta menjaga rasa ukhuwah Islamiyah, kekeluargaan serta
mewujudkan kesepakatan bersama”.80

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan meningkatkan


solidaritas sesama anggota sehingga mendapatkan ide-ide yang
baru untuk kegiatan irmas selanjutnya. Dan agar lebih
memudahkan dalam menyepakati keputusan dan bisa bertukar
pikiran serta melatih diri untuk percaya diri berbicara di depan
banyak orang”.81

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apa manfaat

dilakukannya jumpa remaja di ikatan remaja masjid Desa Nangka Bangka

Selatan, manfaatnya itu sangat banyak sekali agar terjalin hubungan

ukhuwah dan memiliki perangai yang baik pada orang tua dan juga antar

remaja, kita dapat berbagi, bertukar pengalaman, dapat menyampaikan

aspirasi dan bisa bercengkrama sesama remaja serta terjalinnya komunikasi

dan silaturahmi yang baik. Artinya dengan adanya jumpa remaja ini, remaja
78
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
79
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
80
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
81
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

50
bisa saling memotivasi satu sama lain, mengajak dan mensuport akan hal-

hal kebaikan.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai siapa pemandu jumpa

remaja tersebut, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Ketua dan

pendamping”.82

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Rido: “biasanya

saya sendiri, bisa juga pembina Irmas”.83

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Ninda:

“Pemandu jumpa remaja ialah ketua dari irmas atau struktur organisasi yang

mewakilinya”.84

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Essy: “Pemandu jumpa

remaja, ustad Wawan”.85

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Ketua irmas

dan anggota BPH”.86

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai siapa

pemandu jumpa remaja tersebut, dalam hal ini yang menjadi pemandu ialah

ketua Irmas tetapi tidak hanya ketua Irmas saja, biasanya juga pembina

Irmas ataupun BPH juga serta struktur organisasi yang mewakilinya.

82
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
83
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
84
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
85
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
86
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

51
Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah pernah dilakukan

kemah remaja untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Dulu pernah

setahun sekali”.87

Pendapat yang hampir sama seperti yang dikemukakan oleh Rido:

“Untuk saat ini kami belum mengadakan kemah, tapi yang terdahulu

pernah”.88

Pendapat yang berbeda seperti dikemukakan oleh Ninda 89 dan

Rita90 “tidak pernah”.

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Untuk remaja masjid di era sekarang belum pernah melakukan


kemah remaja tetapi pernah mengikuti jelajah alam antar irmas
sekecamatan Airgegas.”91

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

pernah dilakukan kemah remaja untuk mencegah penyimpangan akhlak

remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, dalam hal ini ada dua pendapat,

pendapat pertama mengatakan bahwa kemah remaja pernah dilakukan tetapi

dulu sekarang belum pernah melakukan, sedangkan pendapat kedua

mengatakan bahwa sekarang memang belum pernah atau tidak pernah

87
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
88
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
89
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
90
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
91
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.

52
melakukan kemah remaja tetapi pernah mengikuti jelajah alam antar

sekecamatan Airgegas.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apa manfaat dilakukannya

kemah remaja, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Untuk menjalin

ukhuwah dan berbagi ilmu kepada irmas yang lain”.92

Pendapat berbeda yang dikemukakan oleh Rido:

“Jika terlaksana manfaat dari kemah remaja itu sendiri seperti bisa
membuat semakin dekat dengan teman-teman karena sering
bekerjasama nyiapin segala sesuatu selama berkemah”.93

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Jika terlaksana, manfaatnya ialah terjalin silaturahmi,


meningkatkan kecakapan diri, dapat mengenal alam dan teman
lebih dekat serta membantu melatih keterampilan ketangkasan fisik
motorik kita”.94

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy: “untuk

menambah wawasan dan menjalin silaturahmi”.95

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Untuk

menambah wawasan ilmu pengetahuan”.96

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apa manfaat

dilakukannya kemah remaja, dalam hal ini meskipun kemah remaja belum

pernah dilakukan, akan tetapi jelajah alam sudah pernah dilakukan

92
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
93
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
94
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
95
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
96
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

53
manfaatnya sangat banyak untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan,

menjalin silaturahmi, dapat mengenal alam dan bisa bertukar pikiran dengan

Irmas desa lain.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai Olahraga apa saja yang

sering dilakukan ikatan remaja masjid untuk mencegah penyimpangan

akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh

Wawan: “voli, lari pagi, bersih-bersih, kerja bakti di mushola”.97

Pendapat yang hampir sama seperti yang dikemukakan oleh Rido98,

Ninda99, Essy100, dan Rita101 “Bahwasanya olahraga yang sering dilakukan

ialah senam pagi, voli, dan futsal”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai Olahraga

apa saja yang sering dilakukan ikatan remaja masjid untuk mencegah

penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, dalam hal ini

olahraga yang sering dilakukan ialah senam pagi, lari pagi, voli, dan futsal

karena memang pada dasarnya lapangan sudah memadai untuk digunakan.

2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Dalam Membina Akhlak


Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan

Strategi ialah teknik atau cara yang digunakan untuk mendapatkan

kemenangan pencapaian tujuan atau sasaran yang diinginkan. Strategi ikatan

97
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
98
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
99
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
100
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
101
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

54
remaja masjid dalam mencegah penyimpangan akhlak remaja ada beberapa

yaitu: melakukan bimbingan agama dan moral secara rasional, melakukan

bimbingan berdiskusi dan bermusyawarah, menyediakan buku bacaan

tentang agama, tentang akhlak yang baik, dan lain sebagainya, memberikan

kesempatan setiap remaja untuk berperan dan bertanggung jawab sebagai

orang dewasa melalui kegiatan irmas ini, memberikan perlindungan

terhadap pengaruh negatif, lingkungan dan juga media massa, membimbing

dan mengawasi pergaulan antar remaja serta saling mengajak tentang

kebaikan, menyalurkan hobi yang sehat dan juga bermanfaat, memberikan

kesempatan berolahraga dalam berbagai cabang dan memberikan

kesempatan untuk piknik. 102

Hasil penelitian ini merupakan rangkuman dari observasi dan

wawancara langsung dengan Pembina Irmas, Ketua Irmas, anggota Irmas

Desa Nangka Bangka Selatan, ditambah dengan data-data serta dokumentasi

yang relevan dengan penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai bagaimana cara melakukan

bimbingan agama untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Caranya

dengan memberikan tausyah setiap malam jumat”.103

Pendapat berbeda yang dikemukakan oleh Rido:

“Dengan cara mengajak mereka dengan baik ataupun diberikan


sertifikat agar membuat mereka berminat untuk mengikuti
bimbingan agama tersebut dan juga bimbingan tadi diberikan
102
Ja’far, Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan, (Jakarta: Rajawali, 2000), hlm. 83.
103
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.

55
tausiyah atau ceramah tentang fiqh ataupun yang lainnya agar
mereka mengetahui manfaat dari yang mereka pelajari dan juga
memberikan motivasi terhadap mereka agar mereka tidak
melakukan tindakan penyimpangan”.104

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda: “Cara

melakukan bimbingan agama ialah dengan cara pemberian materi atau

sumber-sumber yang berasal dari Alquran dan hadis”.105

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Bimbingan agama dengan menanam nilai lebih di bidang agama


yaitu dengan mengadakan pengajian atau yasinan serta
mendengarkan tausiyah/ceramah oleh tokoh agama yang rutin
diadakan setiap minggu”.106

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Dengan cara

melakukan kegiatan yang positif salah satunya dengan melewati perantara

organisasi irmas ini”.107

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai bagaimana

cara melakukan bimbingan agama untuk mencegah penyimpangan akhlak

remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, dalam hal ini dengan cara

memberikan nasehat, tausyah tentang keagamaan, baik tentang akhlak

tentang fikih dan juga mengajak remaja dalam kebaikan.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah moral dapat

mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan,

seperti dikemukakan oleh Wawan: “iya, dengan sering dinasehati”. 108


104
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
105
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
106
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
107
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

56
Pendapat yang berbeda seperti dikemukakan oleh Rido:

“Iya, karena moral sangat diperlukan di irmas jika tidak pasti


banyak orang-orang yang berfikir seperti katanya anak irmas tapi
tidak sopan tidak ada akhlaknya”.109

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Sangat mencegah karena dengan adanya moral berarti kita


mempunyai adab, dengan adanya adab sangat kecil kemungkinan
kita untuk melakukan penyimpangan akhlak”.110

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Iya, karena dengan moral berarti setiap orang pasti akan


melakukan tindakan atau kebiasaan yang memiliki nilai positif
untuk diri sendiri, orang lain maupun masyarakat”.111

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Tepat sekali karena dengan moral yang baik tentunya akan


menimbulkan pribadi yang baik pula serta dapat mencegah
terjadinya penyimpangan remaja”.112

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

moral dapat mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka

Bangka Selatan, dalam hal ini moral yang baik tentunya dapat mencegah

terjadinya penyimpangan akhlak remaja karena baik moralnya baik pula

akhlaknya, begitupun sebaliknya buruk moralnya buruk pula akhlaknya.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai bagaimana cara melakukan

bimbingan diskusi untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa

108
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
109
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
110
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
111
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
112
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

57
Nangka Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “dengan cara

memperbanyak kegiatan keagamaan, mengikuti kegiatan lomba keagamaan,

lomba azan, lomba membaca Alquran”.113

Pendapat yang berbeda seperti dikemukakan oleh Rido: “Dengan

menyuruh tokoh agama untuk mengisi waktu luang anak irmas dengan

memberikan siraman rohani kepada anak irmas”.114

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Dilakukan dengan cara mengadakan rapat atau pas perkumpulan


remaja guna untuk mengedukasikan dan memberitahukan kepada
remaja bahwa apa saja yang termasuk penyimpangan akhlak”.115
Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Melakukan bimbingan diskusi biasanya menanyakan dulu kepada


pembina irmas suatu hal yang harus dibahas atau cara apa untuk
memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi, serta dengan
berdiskusi untuk kemajuan irmas dan kegiatan yang menuju ke hal-
hal yang positif”.116

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Dengan cara membentuk sebuah organisasi serta sosialisasi terkait


hal-hal penyebab terjadinya penyimpangan akhlak remaja di
kalangan masyarakat Desa Nangka tersebut”.117

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai bagaimana

cara melakukan bimbingan diskusi untuk mencegah penyimpangan akhlak

remaja di Desa Nangka Bangka Selatan, dalam hal ini cara yang dilakukan

113
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
114
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
115
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
116
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
117
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

58
sudah baik karena melakukan bimbingan diskusi biasanya menanyakan dulu

kepada pembina irmas suatu hal yang harus dibahas atau cara apa untuk

memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi, serta dengan berdiskusi

untuk kemajuan irmas nantinya dan kegiatan yang menuju ke hal-hal yang

positif kedepannya.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai bagaimana cara

musyawarah untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka

Bangka Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Dengan cara kumpul

bersama kemudian membahas apa yang perlu di diskusikan”.118

Pendapat yang hampir sama seperti dikemukakan oleh Rido:

“Dengan cara kumpul sesama struktur BPH dan BPA dulu habis itu baru

didiskusikan dengan anggota lainnya apakah setuju atau tidak” 119

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Sama seperti point 15 bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan


para remaja dan berdiskusi tentang penyimpangan akhlak apa-apa
yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan akhlak sehingga
menemukan solusi yang dapat memecahkan persoalan
penyimpangan remaja tersebut”.120

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Cara melakukan musyawarah, pertama-tama dengan melakukan


rapat antar BPH Irmas dan BPA Irmas, jika sudah mencapai
kesepakatan baru dijelaskan dan meminta persetujuan bersama
kepada seluruh anggota Irmas dengan cara mengadakan
perkumpulan bersama kemudian baru anggota lainnya memberikan

118
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
119
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
120
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.

59
ide-ide atau pendapat untuk kegiatan apa yang selanjutnya akan
dilakukan”.121

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Dengan bersama-sama melakukan hal-hal yang positif serta


bermanfaat membantu masyarakat setempat dalam kegiatan bakti
sosial, gotong royong dan mengadakan acara atau kegiatan
Islami”.122

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai bagaimana

cara musyawarah untuk mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan, dalam hal ini musyawarah yang dilakukan sudah

tepat karena cara melakukan musyawarah, pertama-tama dengan melakukan

rapat terlebih dahulu antar anggota BPH Irmas dan anggota BPA Irmas, jika

sudah mencapai kesepakatan bersama baru dijelaskan dan meminta

persetujuan bersama kepada seluruh anggota Irmas dengan cara

mengadakan perkumpulan bersama kemudian baru anggota lainnya

memberikan ide-ide atau pendapat untuk kegiatan apa yang selanjutnya

akan dilakukan irmas itu sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah ikatan remaja

masjid Desa Nangka Bangka Selatan menyediakan buku bacaan tentang

agama, tentang akhlak yang baik, seperti dikemukakan oleh Wawan:

“Tidak, biasanya langsung mengadakan tausyah, bimbingan pendamping

fikih, akhlak apalagi di bulan puasa”.123

121
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
122
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
123
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.

60
Pendapat yang hampir sama seperti dikemukakan oleh Rido 124 ,

Ninda125 dan Rita126: “Bahwa untuk saat ini irmas tidak menyediakan buku

bacaan”.

Kemudian pendapat yang berbeda dengan yang dikemukakan oleh

Essy: “ia mengatakan bahwa ikatan remaja masjid ada menyediakan buku

bacaan”.127

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

ikatan remaja masjid Desa Nangka Bangka Selatan menyediakan buku

bacaan tentang agama, tentang akhlak yang baik, dalam hal ini ada dua

pendapat, pendapat pertama mengatakan bahwa irmas menyediakan buku

bacaan tapi bukunya seperti buku tata cara salat, tetapi berbeda pendapat,

dengan pendapat kedua mengatakan bahwa irmas tidak sama sekali

menyediakan buku bacaan dikarenakan minimnya dana dan banyaknya

keperluan irmas.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah ada kesempatan

bagi remaja untuk berperan aktif dan memiliki tanggung jawab untuk

menyambungkan kegiatan ikatan remaja masjid, seperti dikemukakan oleh

124
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
125
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
126
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
127
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.

61
Wawan: “Iya ada, dengan cara mengadakan konsultasi dengan irmas lain

serta mengadakan kegiatan keagamaan”.128

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Rido:

“Iya sangat diberikan kesempatan karena, kalau bukan remaja


sekarang siapa lagi yang mau melanjutkannya, jika tidak ada
remaja masjid kampung menjadi sepi”.129

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Sangat banyak kesempatan dan peluang kepada para remaja untuk


ikut berperan aktif dalam membentuk dan menyambung kegiatan
irmas. Ketika para remaja tersebut memiliki niat dan kemauan yang
kuat”.130

Pendapat yang dikemukakan oleh Essy: “Ada, karena remaja

tugasnya merangkul remaja yang lain untuk ikut serta dalam berbuat

kebaikan”.131

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Iya ada, karena kalau bukan remaja yang berperan aktif untuk
menyambungkan kegiatan-kegiatan yang ada di irmas itu sendiri
siapa lagi untuk kedepannya”.132

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah ada

kesempatan bagi remaja untuk berperan aktif dan memiliki tanggung jawab

untuk menyambungkan kegiatan ikatan remaja masjid, dalam hal ini sangat

ada kesempatan bagi remaja karena memang pada dasarnya remaja itu

128
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
129
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
130
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
131
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
132
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

62
sendiri yang tugas dan tanggung jawabnya untuk mengembangkan dan

menyambungkan kegiatan irmas itu.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai bagaimana cara mengatasi

pengaruh negatif yang timbul dari lingkungan dan media massa, seperti

dikemukakan oleh Wawan: “Dengan cara melakukan kegiatan keagamaan

Islami”.133

Pendapat yang berbeda seperti yang dikemukakan oleh Rido:

“Dengan cara pada saat kumpul tidak ada yang bermain


handphone, dan melakukan banyak kegiatan yang positif sesama
anggota seperti diskusi tentang kegiatan kedepannya”.134

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Dengan cara memperbanyak teman yang mengarahkan kita untuk


lebih baik, menjauhi segala sesuatu yang dapat merugikan kita, dan
memperbanyak melakukan kegiatan-kegiatan yang positif”.135

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Dengan mengadakan kegiatan yang menuju ke hal-hal yang


positif dan juga mengajak anggota baru untuk menambah kegiatan
ke hal-hal yang positif”.136

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Di era zaman sekarang tentu kita tidak lepas dari peran penting
media massa dan kita tidak lupa juga akan dampak negatif serta
dampak positif dari media massa tersebut, adapun cara mengatasi
dari dampak negatif dari lingkungan media massa tersebut ialah
dengan cara sama-sama menyaring informasi yang berasal dari
media massa terlebih dahulu dan mencari penyebab serta
penyelesaiannya dan perlu penanaman karakter yang kuat bagi
133
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
134
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
135
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
136
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.

63
kalangan remaja serta bisa membedakan mana yang baik dan yang
buruk”.137

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai bagaimana

cara mengatasi pengaruh negatif yang timbul dari lingkungan dan media

massa, dalam hal ini adapun cara mengatasi dari dampak negatif dari media

massa tersebut ialah dengan cara sama-sama menyaring informasi yang

berasal dari media massa terlebih dahulu dan mencari penyebab serta

penyelesaiannya, perlu penanaman karakter yang kuat bagi kalangan remaja

serta bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, bisa memilih dan

memilah pergaulan di lingkungan mana pun kamu berada.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai bagaimana ikatan remaja

masjid melakukan bimbingan dan mengawasi pergaulan remaja untuk

melakukan kebaikan, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Dengan cara

memberikan nasehat dan memberikan contoh yang baik”.138

Pendapat berbeda seperti yang dikemukakan oleh Rido: “Dengan

melakukan kegiatan yang positif sesama irmas, melakukan pengajian dan

rutin membaca yasin setiap seminggu sekali”.139

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Dengan cara mengedukasi dan memberitahukan bahwa irmas


ialah salah satu contoh organisasi yang dapat dicontoh karena
banyak sekali manfaat yang dapat diambil, kita bisa mengetahui
apa yang tidak diketahui, dan memberitahukan bahwa selain
kegiatan keagamaan masih banyak kegiatan yang lain yang dapat

137
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
138
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
139
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.

64
diikuti dari irmas itu sendiri. Untuk pengawasan irmas dapat
melakukan rekrutmen anggota baru dan ketika anggota baru ikut
tergabung disitu irmas bisa melihat dan mengawasi pergaulan
remaja apa saja yang mereka lakukan”.140

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Irmas melakukan bimbingan dan mengawasi pergaulan dengan cara


membuat peraturan tentang aturan-aturan yang wajib diikuti ketika
sudah resmi menjadi anggota besar irmas. Serta lebih melatih untuk
memiliki akhlak yang mulia, saling menolong satu sama lain,
menjadikan diri untuk percaya diri dengan berbicara di depan
banyak orang, melatih cara berkomunikasi yang baik dan benar,
sopan santun serta juga melatih diri untuk bertutur kata lembut
kepada semua orang”.141

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Dengan cara

memantau tiap kegiatan, memberikan nasehat serta memberikan contoh

yang baik sesama anggota”.142

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai bagaimana

ikatan remaja masjid melakukan bimbingan dan mengawasi pergaulan

remaja untuk melakukan kebaikan, dalam hal ini bimbingan dan

pengawasan sangat perlu dilakukan agar remaja bisa memilih mana yang

baik dan mana yang buruk dengan cara memantau tiap kegiatan,

memberikan nasehat serta memberikan contoh yang baik sesama anggota,

serta membuat peraturan tentang aturan-aturan yang wajib diikuti ketika

sudah resmi menjadi anggota besar Irmas.

140
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
141
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
142
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

65
Berdasarkan hasil wawancara mengenai bagaimana cara

menyalurkan hobi yang positif dan bermanfaat, seperti dikemukakan oleh

Wawan:

“Memberikan kesempatan mereka berinovasi untuk kegiatan baik


dengan lari pagi bersama, menjaga kebersihan di musola dan
konsultasi dengan pendamping”.143

Pendapat berbeda seperti yang dikemukakan oleh Rido:

“Dengan saling silaturahmi bersama irmas lain misalnya seperti


sparing voli, futsal agar sama-sama mengenal dan menjalin
hubungan yang baik dengan irmas lain”.144

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Banyak dengan berbagai cara salah satunya dengan mengadakan


lomba untuk menyalurkan hobi mereka dan dari situ kita dapat
melihat keahlian yang dimiliki dari setiap remaja”.145

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Dengan cara berdiskusi satu sama lain untuk menyalurkan ide


masing-masing dengan mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi
remaja”.146

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita:

“Melakukan kegiatan, acara-acara, serta perlombaan antar desa


contoh melakukan sparing voli atau futsal antar irmas selain itu
juga dapat menyalurkan hobi juga bisa membentuk silaturahmi
antar desa”.147

143
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
144
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
145
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
146
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
147
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

66
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai bagaimana

cara menyalurkan hobi yang positif dan bermanfaat, dalam hal ini sangat

baik dilakukan karena sangat memberikan kesempatan untuk remaja

berinovasi, berkreasi, didalam menyalurkan hobi nya terutama bisa dengan

ikut lomba, bisa juga dengan hobi nya tersebut untuk membantu orang lain.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah ikatan remaja

masjid memberikan kesempatan kepada remaja di Desa Nangka untuk

berolahraga dalam berbagai cabang, seperti dikemukakan oleh Wawan:

“Iya, tetapi dalam koridor yang baik, terutama dalam berpakaian harus

sopan tidak ketat”.148

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Ninda 149 dan

Essy 150 “Iya, selagi olahraga tersebut masih memang benar-benar dalam

koridor Islamiyah”.

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Rido:

“Iya sangat memberikan kesempatan, karena kita juga memiliki


divisi masing-masing, nah divisi olahraga ini biasanya mengatur
waktu misalkan sabtu ini senam, sabtu depan voli, sabtu depannya
lagi futsal”.151

148
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
149
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
150
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
151
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.

67
Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Iya, selagi itu

masih dalam batas wajar, tau mana batasan dan menjaga cara

berpakaian”.152

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

ikatan remaja masjid memberikan kesempatan kepada remaja di Desa

Nangka untuk berolahraga dalam berbagai cabang, dalam hal ini iya irmas

sangat memberikan kesempatan kepada remaja untuk olahraga dalam

berbagai cabang sesuai bakat dan minatnya, akan tetapi harus tetap menjaga

batasan antara laki-laki dan perempuan serta dalam berpakaian harus sopan

tidak ketat.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah ikatan remaja

masjid memberikan kesempatan untuk berpiknik, seperti dikemukakan oleh

Wawan: “Iya, piknik ke pantai tetapi tetap menjaga akhlak dalam berpiknik

dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif”.153

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Rido: “Iya, selagi

masih dalam koridor Islamiyah.”154

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda: “Iya, selama

itu masih dalam batas wajar kenapa tidak”.155

152
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
153
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
154
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
155
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.

68
Pendapat yang dikemukakan oleh Essy: “Iya, asalkan selama

berpiknik anggota irmas tahu mana batasan dan tidak meninggalkan salat

dimanapun berada”.156

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Iya, asal bisa

menjaga satu sama lain, terutama menjaga etika dan sopan santun. Tau

batasan antara laki-laki dan perempuan”.157

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

ikatan remaja masjid memberikan kesempatan untuk berpiknik, dalam hal

ini iya irmas sangat memberikan kesempatan asalkan tetap menjalankan

perintah Allah SWT dengan tidak meninggalkan salat dan menjaga batasan

antara laki-laki dan perempuan.

3. Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka


Bangka Selatan

Ayub mengatakan bahwa, kadang kala kegiatan ikatan remaja masjid

mengalami hambatan yang biasanya menyebabkan penyimpangan

disebabkan oleh faktor-faktor berikut, remaja masjid kurang dikenal

keberadaan dan kiprahnya dalam masyarakat, remaja masjid bersifat

eksklusif (tertutup), menjauhkan diri dari masyarakat, masyarakat apriori

(menilai negatif) terhadap remaja masjid, karena pandangan yang keliru dan

salah dengan mengkotakkan remaja sebagi kelompok keras kepala,

masyarakat (di luar jamaah pecinta masjid) bersikap acuh dan tidak ingin

tahu, karena remaja masjid mereka pikir sepenuhnya merupakan urusan

156
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
157
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

69
masjid dan pengurusnya, kurangnya kesadaran dalam diri remaja serta

sering ikut-ikutan dengan teman sebayanya, orang tua yang kurang setuju

anaknya ikut kegiatan di luar lingkungan sekolah, kecanduan media sosial,

seolah-olah dunia milik sendiri, sehingga sikapnya cenderung cuek dengan

lingkungan sekitarnya.158

Hasil penelitian ini merupakan rangkuman dari observasi dan

wawancara langsung dengan Pembina Irmas, Ketua Irmas, anggota Irmas

Desa Nangka Bangka Selatan, ditambah dengan data-data serta dokumentasi

yang relevan dengan penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah ikatan remaja

masjid kurang diakui keberadaannya dan juga kegiatannya di dalam

masyarakat, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Tidak, tetapi irmas sangat

didukung oleh masyarakat kegiatannya khusus keagamaan”.159

Pendapat yang hampir sama seperti dikemukakan oleh Rido:

“Tidak, kegiatan irmas semua masyarakat Desa Nangka tahu dan


setiap ada acara pasti irmas mengundang warga Desa Nangka
untuk ikut serta membersamai”.160

Pendapat berbeda seperti yang dikemukakan oleh Ninda161, Essy162

“Iya, bagi beberapa orang”.

158
Moh. E Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani, 1996), hlm. 149.
159
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
160
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
161
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
162
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.

70
Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Masyarakat

mengakui keberadaan dan kegiatan irmas, namun ada beberapa orang yang

kurang mengakui irmas”.163

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

ikatan remaja masjid kurang diakui keberadaannya dan juga kegiatannya di

dalam masyarakat, dalam hal ini ada dua pendapat, pendapat pertama

mengatakan bahwa irmas sangat diakui keberadaannya dan juga

kegiatannya di masyarakat, akan tetapi berbeda pendapat dengan pendapat

yang kedua yang mana mengatakan bahwa ada beberapa orang yang

memang tidak mengakui adanya irmas, dikarenakan kurang memahami apa

saja kegiatan irmas itu, beberapa orang tersebut menganggap kalau irmas itu

ah sudah biasa ngapain ikut kayak gitu kalau belajar agama juga bisa

dirumah, terus juga berpikir Irmas banyak mengeluarkan dana, maka dari itu

tugas Irmas untuk membuktikan dan menunjukkan bahwasanya Irmas itu

banyak kegiatannya dan yang pasti itu kegiatan-kegiatan yang positif

terutama kegiatan kegamaan, akan tetapi kebanyakan masyarakat

mendukung dan mengakui keberadaan irmas itu sendiri karena memang

pada dasarnya kegiatan Irmas ini sangat baik untuk remaja sekarang selain

bisa mengeluarkan pendapatnya, bertukar pikiran, belajar agama sama-

sama, seperti mengaji bersama, yasinan bersama, selawat bersama, serta

mendengarkan ceramah, artinya banyak ilmu yang didapat selain di

lingkungan sekolah.

163
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

71
Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah ikatan remaja

masjid bersifat tertutup dan menjauhi diri dari masyarakat, seperti

dikemukakan oleh Wawan: “Tidak, tetapi terbuka baik kegiatan maupun

kedanaan”.164

Pendapat yang sama seperti dikemukakan oleh Rido165, Ninda166,

Essy167 dan Rita168 “Tidak, Irmas bersifat sangat terbuka”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

ikatan remaja masjid bersifat tertutup dan menjauhi diri dari masyarakat,

dalam hal ini sudah sangat jelas bahwasanya irmas bersifat sangat terbuka

baik itu kepada Irmas sendiri maupun untuk siapapun yang mau

memberikan masukan, saran dan bantuan, begitupun sebaliknya irmas pun

terbuka bagi siapapun yang mau meminta saran, bantuan serta masukan-

masukan.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah media sosial

berpengaruh terhadap penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka

Selatan, seperti dikemukakan oleh Wawan:

“Iya berpengaruh, tetapi tergantung dari pada pribadi masing-


masing bagaimana cara menggunakannya, sesuai dengan
penggunaan atau pemanfaatannya”.169

164
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
165
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
166
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
167
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
168
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.
169
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.

72
Pendapat yang dikemukakan oleh Rido:

“Berpengaruh, ada pengaruh negatif ada positifnya juga,


negatifnya seperti banyak remaja atau anak-anak di Desa ikut-
ikutan gaya yang lagi tren seperti yang lagi viral di media sosial
semacam rambut diwarnai kalau tidak diwarna itu tidak keren
dibilang tidak gaul sama halnya seperti merokok, bawa motor ugal-
ugalan dan minum-minuman keras, ada juga tetapi dampak
positifnya seperti mendapatkan informasi yang tidak didapatkan di
sekolah,tergantung daripada pribadi itu sendiri mau menggunakan
media sosialnya seperti apa”.170

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Sangat berpengaruh, karena adanya sosial media semua bisa


diakses vitur-vitur yang tidak memungkinkan bisa jadi dapat kita
akses, oleh karena itu sosial media sangat berpengaruh pada
penyimpangan”.171

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Sangat berpengaruh, media sosial ini ada dampak positif dan juga
dampak negatifnya, tergantung daripada individu tersebut
menggunakan media sosial itu untuk apa, untuk belajar, mengakses
info terbaru tentang pendidikan atau malah mengakses vitur-vitur
yang tidak sepantasnya”.172

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Berpengaruh,

tergantung daripada pribadi itu sendiri menggunakan media sosial itu untuk

kebaikan atau keburukan”.173

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

media sosial berpengaruh terhadap penyimpangan akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan, dalam hal ini media sosial sangat berpengaruh
170
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
171
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.
172
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
173
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

73
terhadap penyimpangan akhlak remaja, karena media sosial ada dampak

positif dan ada juga dampak negatifnya, nah yang fatalnya dampak negatif

dari penggunaan media sosial tersebut, akan tetapi itu semua kembali

kepada individu masing-masing menggunakan media sosial itu untuk apa,

jika digunakan untuk mencari infromasi tentang dunia pendidikan tentang

pelajaran maka itu sangat baik.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai apakah orang tua punya

pengaruh dalam kegiatan remaja yang melakukan kegiatan diluar

lingkungan sekolah, seperti dikemukakan oleh Wawan: “Iya, berpengaruh

dan orang tua sangat mendukung kegiatan irmas di luar maupun di dalam

sekolah dalam kegiatan keagamaan”.174

Pendapat yang dikemukakan oleh Rido:

“Iya, disaat acara khataman Alquran, warga Desa ikut serta dalam
nganggung, kalau kegiatan lain misalkan di luar Desa Nangka
orang tua mengizinkan jika ada yang menjaga anaknya”.175

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Ninda:

“Iya, terkadang orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk ikut


kegiatan diluar lingkungan sekolah, seperti kegiatan irmas
mengadakan kumpul bersama dengan irmas lain untuk bertukar
pikiran, silaturahmi tapi terkendala dengan tidak adanya izin dari
orang tua karena diluar dari tugas sekolah”.176

Selanjutnya pendapat yang dikemukakan oleh Essy:

“Iya, ada sebagian orang tua yang memang benar-benar


mendukung anaknya untuk ikut kegiatan baik itu diluar lingkungan

174
Wawan, Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara, tanggal
10 Mei 2021.
175
Rido, Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.
176
Ninda, Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.

74
sekolah maupun dalam sekolah selagi itu kegiatan yang bersifat
positif, tetapi ada juga sebagian orang tua yang melarang anaknya
untuk ikut kegiatan enggak mau tahu itu kegiatan yang positif atau
tida yang pasti anaknya dilarang untuk kegiatan diluar lingkungan
sekolah atau jam sekolah”.177

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Rita: “Iya, terkadang

orang tua melarang setiap anaknya ikut kegiatan yang memang diluar

lingkungan sekolah”.178

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mengenai apakah

orang tua punya pengaruh dalam kegiatan remaja yang melakukan kegiatan

diluar lingkungan sekolah, dalam hal ini, iya orang tua sangat berpengaruh

karena memang ada sebagian orang tua yang tidak setuju anaknya ikut

kegiatan diluar jam yang memang bukan sekolah, akan tetapi lebih banyak

orang tua yang mendukung karena memang pada dasarnya orang tua

berpikir menuntut ilmu tidak hanya di sekolah saja tapi bisa diluar sekolah

salah satunya dengan ikut ikatan remaja masjid ini yang banyak kegiatan

Islami seperti belajar mengaji, mendengarkan tausyah, yasinan dan selawat

bersama.

177
Essy, Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.
178
Rita, Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

75
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang eksistensi ikatan remaja masjid dan

akhlak remaja di desa Nangka Bangka Selatan, maka peneliti dapat membuat

kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

1. Program Ikatan Remaja Masjid dalam membina akhlak remaja di Desa

Nangka Bangka Selatan; yaitu ada a) pengajian remaja yang sudah

dilakukan oleh ustadz dan para anggota Irmas, pelaksanaan pengajian ini

dalam seminggu satu kali, kecuali ada undangan ke rumah orang

meninggal untuk mengaji itu pada malam keenam dan kalau untuk bulan

puasa kemarin tiap hari mengaji pada waktu zuhur, asar dan menjelang

magrib, tempatnya bisa di masjid, mushola, balai desa dan rumah warga.

Kemudian ada b) diskusi remaja, c) jumpa remaja, d) kemah remaja dan e)

olahraga yang diikuti oleh seluruh anggota Irmas Desa Nangka. Kegiatan

Irmas ini dilakukan bukan hanya untuk pengajian tetapi untuk

memecahkan berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh anggota

Irmas, selain itu memotivasi anggota Irmas untuk melakukan hal-hal

positif dalam bentuk akhlak, nilai-nilai religius, tata cara dalam pergaulan,

menghindari narkoba, memupuk rasa solidaritas antar anggota Irmas

dengan masyarakat, meningkatkan rasa ukhuwah Islamiyah, serta

mencetuskan ide-ide kreativitas untuk kemajuan masyarakat Desa Nangka.

76
2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka dalam membina akhlak remaja

di Desa Nangka Bangka Selatan; yaitu dengan cara pembina Irmas

mengajak anggota Irmas ikut serta dalam a) pengajian rutin, b) yasinan, c)

selawat, d) tausiyah keagamaan, e) lomba azan, f) lomba membaca Alquran,

g) ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti (1) gotong

royong, (2) pertandingan bola voli, (3) futsal, (4) olahraga, (5) diskusi antar

anggota, serta (6) kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran

anggota Irmas dalam membentuk karakter dan berakhlak mulia.

3. Faktor penyebab penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka

Selatan; masih banyak remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas mulai

dari a) gaya bahasanya, b) suka nongkrong, c) merokok, d) bawa motor

ugal-ugalan, e) minum-minumankeras, f) penggunaan media sosial yang

salah penempatannya dan berlebihan, serta g) orang tua yang kurang

memperhatikan perkembangan dan tingkah laku anaknya baik masalah

agama, sekolah, maupun pergaulannya.

B. Saran

1. Diharapkan program Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka ini dapat

dilaksanakan dengan baik bukan hanya melibatkan anggota Irmas saja tetapi

seluruh remaja maupun orang tuanya dapat ikut berpartisipasi dalam

mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka, kegiatan-kegitan

yang dilakukan oleh Irmas harus lebih variatif, inovatif sehingga

menimbulkan motivasi bagi mereka yang belum terlibat dalam Irmas.

77
2. Pembina Irmas harus mendapat dukungan dari Badan Pengawas Harian,

tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah Desa Nangka dalam kerja

sama yang sinergis untuk memajukan dan melaksanakan program Irmas

dengan baik, agar remaja di Desa Nangka memiliki karakter dan akhlak

yang mulia.

3. Orang tua diharapkan dapat menjadi guru dan taulan bagi anak-anaknya,

dan dapat mengawasi pergaulan anak-anaknya, membatasi penggunaan

media massa yang cenderung bebas, harus mendukung kegiatan anaknya

yang positif seperti kegiatan Irmas ini.

78
DAFTAR PUSTAKA

Afifudin, Muhamad. 2019. “Kontribusi Remaja Masjid Dalam Membina Akhlak


Remaja Dusun Mangli Desa Soborejo Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung”. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.

Ayub, Moh. E. 1996. Manajemen Masjid. Jakarta: Gema Insani.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

B, Miles Mathew dkk. 2002. Analisis Data Kualitatif. Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia.

Darajat, Zakiyah. 1995. Remaja Harapan dan Tantangan. Jakarta: Ruhama

Essy. Wakil ketua divisi khataman Alquran Desa Nangka Bangka Selatan,
Wawancara, tanggal 03 Juni 2021.

Fatkhurohmah, Umi. 2017. “Peran Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Dalam


Membentuk Akhlak Remaja (Studi Kasus Di Desa Dororejo, Doro,
Pekalongan)”. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Pekalongan.

Gazalba. 1983. Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka al-
Husna.

Haji, Urusan dan Ditjen Bimas Islam. 1990/1991. Proyek Penerangan Bimbingan
Khutbah/ Dakwah Islam Pusat, Meningkatkan Kualitas Hidup Umat.
Jakarta: Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji.

Harahap, Sofan Safri. 1996. Manajemen Masjid. Yogyakarta: Dhana Bakti Prima
Ja’far. 2000. Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan. Jakarta: Rajawali.

Khozim. 2013. Khazanah Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Lestari, Aviana. 2017. “Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Akhlak (Studi Peran
Masjid Fatimatuzzahra Grendeng Purwokerto)”. Skripsi Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Madjid, Nurcholis. 1994. Ikatan Remaja Masjid (IRMA) di abad Transformasi.


Jakarta: Rajawali Press.

79
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin. 2019. “Peranan Remaja Masjid Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Di
Kelurahan Paccinongang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa”.
Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nata, Abuddin. 2020. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ninda. Anggota Irmas Divisi Selawat Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 26 Mei 2021.

Partono. 2020. Pendidikan Akhlak Remaja Dalam Keluarga Muslim Di Era


Industri 4.0. Jurnal Teladan, Vol 5, No. 1 Mei.

Rido. Ketua Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 18 Mei 2021.

Ridwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riftiyani, Rini. 2015. “Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan remaja Masjid


Dengan Perilaku Sosial Remajadi Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntangkabupaten Semarang”. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Riswansyah. 2017. “Metode Pembinaan Remaja Masjid Dalam Pembinaan


Remaja Di Desa Belabori Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa”. Skripsi
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alaudin .

Rita. Anggota Irmas Divisi Orsenbud Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,
tanggal 04 Juni 2021.

Setiawan, Johan & Albi Anggito. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:
CV Jejak.

Sholikhah, Magrifatul Laila. 2019. “Peranan Remaja Masjid Hasan Ma’arif


Dalam Penguatan Akhlakul Karimah Di Desa Kecandran Rt 01-02/ Rw 01-
02,Sidomukti, Salatiga”. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Silalahi,Ulbert. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Siswanto. 2005. Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid. Jakarta: Pustaka


Al-Kautsar.

Sudarsono. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

80
Sudjana. 2002. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


Sukmadinata, Nana Syaodin. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, cet. ke-6.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanta, Gatut. 2008. Cara Cerdas Memakmurkan Masjid. Jakarta: Penebar Plus.

Syah, Yayan Asliyan. 2016. “Peranan Remaja Masjid Dalam Pendidikan Karakter
(Studi Masjid Jogokariyan Yogyakarta)”. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Wawan. Pembina Ikatan Masjid Desa Nangka Bangka Selatan, Wawancara,


tanggal 10 Mei 2021.

Ya’qub, Hamzah. 1993. Etika Islam. Bandung: Diponegoro.

Yanti, Nova. 2019. Penerapan Program Kerja Bidang Pendidikan Remaja Masjid
Muslimin Duri. Jurnal Teladan, volume 5, no 1.

81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
Tabel Observasi

No Bentuk Waktu Pengamatan Lokasi Keterangan Foto-Foto Kegiatan


Kegiatan
1 Tadarus Setiap hari pada Di Masjid dan Tadarus dihadiri seluruh anggota
bulan ramadhan, jam Mushola Desa Irmas, di bagi sebagian anggota ada
dari sebelum dzuhur Nangka yang di masjid dan ada yang di
sampai sebelum mushola, di pandu oleh ketua bidang
berbuka divisi khataman Al-Qur’an.

93
2 Khataman Al- Pada malam Di Masjid Desa Khataman Al-Qur’an dihadiri seluruh
Qur’an 17,19,21,23,25 Nangka anggota Irmas, pembina Irmas, tokoh
ramadhan, jam agama dan sebagian masyarakat, di
20.30-22.00 pandu oleh ketua bidang divisi
khataman Al-Qur’an, acara di mulai
pada saat selesai sholat tarawih, dan
pada saat selesai khataman Al-
Qur’an ada acara makan bersama
dengan membawa dulang.
3 Bazar Setiap hari pada Di halaman Bazar ramadhan dilakukan oleh
Ramadhan bulan ramadhan, jam depan Masjid seluruh anggota Irmas dengan secara
15.00-17.00 bergantian, di pandu oleh ketua
Irmas yang saling bekerja sama
dengan anggotanya.

94
4 Berbagi Setiap hari jum’at Ke rumah- Berbagi santunan dilakukan oleh
santunan pada bulan puasa, rumah warga di ketua, wakil, sekretaris dan
jam 16.00-17.00 Desa Nangka bendahara Irmas.

5 Sholawat 04 Mei 2021, hari Di Balai Desa Sholawat dilakukan oleh seluruh
selasa malam rabu, Nangka anggota Irmas yang di pandu oleh
jam 19.30-21.00 ketua divisi sholawat

95
6 Pengajian 07 Mei 2021, hari Di Masjid Desa Pengajian dihadiri oleh seluruh
jum’at malam sabtu, Nangka anggota irmas yang dipimpin
jam 19.30-22.00 langsung oleh pembina irmas,
dihadiri juga oleh beberapa angota
masyarakat.

7 Senam 08 Mei 2021, hari Di belakang Senam dilakukan oleh seluruh


sabtu, jam 07.00- Kantor Desa, anggota Irmas di pandu oleh ketua
09.00 Desa Nangka divisi bidang orsenbud

96
8 Bersih-bersih 11 Mei 2021, hari Di Masjid dan Bersih-bersih dilakukan oleh seluruh
Masjid selasa, jam 09.00- Mushola Desa anggota Irmas, sebagian di masjid
12.00 Nangka sebagian di mushola dan di pandu
oleh ketua Irmas

97
9 Pawai Obor 12 Mei 2021, hari Dari Rt 01-Rt 13 Pawai obor dilakukan oleh seluruh
rabu malam kamis, Desa Nangka anggota Irmas yang di pantau
jam 19.30-22.00 langsung oleh polsek kecamatan Air
Gegas

98
10 Sparing volly 15 Mei 2021, hari Di lapangan Sparing volly dilakukan oleh
antar Irmas sabtu, jam 15.00- volly Airgegas sebagian anggota Irmas yang di
17.00 pandu oleh ketua divisi orsenbud.

99
11 Yasinan 20 Mei 2021, hari Di Balai Desa Yasinan dilakukan oleh seluruh
kamis malam jum’at, Nangka anggota Irmas secara bersamaan dan
jam 18.30-21.00 di pandu oleh ketua Irmas beserta
wakilnya.

100
12 Musyawarah 26 Mei 2021, hari Di Balai Desa Musyawarah bersama dilakukan oleh
Bersama rabu, jam 15.00- Nangka anggota BPH (Badan Pengawas
17.00 Harian) dan BPAI (Badan Pengurus
Agenda Irmas), membahas agenda
kegiatan Irmas kedepannya.

101
Pedoman Wawancara

Eksistensi Ikatan Remaja Masjid Dan Akhlak Remaja Di Desa Nangka


Bangka Selatan

Rumusan Masalah 1

Program Ikatan Remaja Masjid

Pengajian Remaja

1. Bagaimana pelaksanaan pengajian remaja di Desa Nangka Bangka


Selatan?
2. Dimana tempat pelaksanaan pengajian remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
3. Kapan dilaksanakan pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?
4. Siapa saja yang ikut serta didalam pengajian remaja di Desa Nangka
Bangka Selatan?
5. Siapa yang mengajar pengajian remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?

Diskusi Remaja

6. Apakah diskusi remaja perlu dilakukan untuk mencegah penyimpangan


akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?
7. Hal apa saja yang perlu didiskusikan untuk mencegah penyimpangan
akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?

Jumpa Remaja

8. Apa manfaat dilakukannya jumpa remaja di ikatan remaja masjid Desa


Nangka Bangka Selatan?
9. Siapa pemandu jumpa remaja tersebut?

102
Kemah Remaja

10. Apakah pernah dilakukan kemah remaja untuk mencegah penyimpangan


akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?
11. Apa manfaat dilakukannya kemah remaja?

Olahraga Remaja

12. Olahraga apa saja yang sering dilakukan ikatan remaja masjid untuk
mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?

Rumusan Masalah 2

Strategi Ikatan Remaja Masjid

1. Bagaimana cara melakukan bimbingan agama untuk mencegah


penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?
2. Apakah moral dapat mencegah penyimpangan akhlak remaja di Desa
Nangka Bangka Selatan?
3. Bagaimana cara melakukan bimbingan diskusi untuk mencegah
penyimpangan akhlak remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?
4. Bagaimana cara musyawarah untuk mencegah penyimpangan akhlak
remaja di Desa Nangka Bangka Selatan?
5. Apakah ikatan remaja masjid Desa Nangka Bangka Selatan menyediakan
buku bacaan tentang agama, tentang akhlak yang baik?
6. Apakah ada kesempatan bagi remaja untuk berperan aktif dan memiliki
tanggung jawab untuk menyambungkan kegiatan ikatan remaja masjid?
7. Bagaimana cara mengatasi pengaruh negatif yang timbul dari lingkungan
dan media massa?
8. Bagaimana ikatan remaja masjid melakukan bimbingan dan mengawasi
pergaulan remaja untuk melakukan kebaikan?
9. Bagaimana cara menyalurkan hobby yang positif dan bermanfaat?
10. Apakah ikatan remaja masjid memberikan kesempatan kepada remaja di
Desa Nangka untuk berolahraga dalam berbagai cabang?

103
11. Apakah ikatan remaja masjid memberikan kesempatan untuk berpiknik?

Rumusan Masalah 3

Faktor Pergaulan Remaja

1. Apakah ikatan remaja masjid kurang diakui keberadaannya dan juga


kegiatannya di dalam masyarakat?
2. Apakah ikatan remaja masjid bersifat tertutup dan menjauhi diri dari
masyarakat?
3. Apakah media sosial berpengaruh terhadap penyimpangan akhlak remaja
di Desa Nangka Bangka Selatan?
4. Apakah orang tua punya pengaruh dalam kegiatan remaja yang melakukan
kegiatan diluar lingkungan sekolah?

104
Transkip Wawancara

Identitas Informan : Pembina IRMAS

Nama : Wawan S. Pd

Pekerjaan : Guru TPA/Madrasah

Hari/Tanggal : Senin, 10 Mei 2021

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Pencegahan Penyimpangan


Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
No. Pertanyaan Wawancara Jawaban
1. Bagaimana pak pelaksanaan Baik dan lancar, pelaksanaan pengajian
pengajian remaja di Desa dalam seminggu itu dilakukan satu kali,
Nangka? kecuali jika ada undangan ke rumah
orang meninggal untuk mengaji, itu
biasanya pada malam keenam.
2 Dimana pak tempat pelaksanaan Balai Desa
pengajian remaja di Desa
Nangka Bangka Selatan
3 Kapan pak dilaksanakan Setiap malam jumat
pengajian remaja di Desa
Nangka Bangka Selatan?
4 Siapa saja pak yang ikut serta Seluruh irmas
didalam pengajian remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
5 Siapa pak yang mengajar Pendamping/pembimbing irmas
pengajian remaja di Desa
Nangka Bangka Selatan?
6 Apakah diskusi remaja perlu Perlu, supaya bisa saling menghargai
dilakukan pak untuk mencegah pendapat satu sama lain, dapat
penyimpangan akhlak remaja di menyelesaikan masalah yang sedang
Desa Nangka Bangka Selatan? didiskusikan serta bisa menahan rasa

105
ego yang ada dalam diri.
7 Hal apa saja pak yang perlu Pemberian tausyah/nasehat kepada
didiskusikan untuk mencegah anak-anak remaja
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
8 Apa manfaat dilakukannya Agar terjalin hubungan ukhuwah dan
jumpa remaja pak di ikatan memiliki perangai yang baik pada orang
remaja masjid Desa Nangka tua dan juga antar remaja
Bangka Selatan?
9 Siapa pak pemandu jumpa Ketua dan pendamping
remaja tersebut?
10 Apakah pernah pak dilakukan Dulu pernah setahun sekali
kemah remaja untuk mencegah
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
11 Apa manfaat dilakukannya Untuk menjalin ukhuwah dan berbagi
kemah remaja pak? ilmu kepada irmas yang lain
12 Olahraga apa saja pak yang Voli, lari pagi, bersih-bersih, kerja bakti
sering dilakukan ikatan remaja di musola
masjid untuk mencegah
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Dalam Pencegahan
Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
13 Bagaimana pak cara melakukan Caranya dengan memberikan tausyah
bimbingan agama untuk agama setiap malam jumat
mencegah penyimpangan akhlak
remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
14 Apakah moral dapat mencegah Iya, dengan sering di nasehati
penyimpangan akhlak remaja di

106
Desa Nangka Bangka Selatan
pak?
15 Bagaimana pak cara melakukan Memperbanyak kegiatan keagamaan,
bimbingan diskusi untuk mengikuti kegiatan lomba keagamaan,
mencegah penyimpangan akhlak lomba azan, lomba membaca Alquran
remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
16 Bagaimana pak cara Dengan cara kumpul bersama kemudian
musyawarah untuk mencegah membahas apa yang perlu di diskusikan
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
17 Apakah ikatan remaja masjid Tidak, biasanya langsung mengadakan
Desa Nangka Bangka Selatan tausyah, bimbingan pendamping fikih,
menyediakan buku bacaan akhlak apalagi di bulan puasa
tentang agama, tentang akhlak
yang baik pak?
18 Apakah ada kesempatan bagi Iya ada, dengan cara mengadakan
remaja pak untuk berperan aktif konsultasi dengan irmas lain serta
dan memiliki tanggung jawab mengadakan kegiatan keagamaan
untuk menyambungkan kegiatan
ikatan remaja masjid?
19 Bagaimana pak cara mengatasi Dengan cara melakukan kegiatan
pengaruh negatif yang timbul keagamaan Islami
dari lingkungan dan media
massa?
20 Bagaimana pak ikatan remaja Dengan cara memberikan nasehat dan
masjid melakukan bimbingan memberikan contoh yang baik
dan mengawasi pergaulan
remaja untuk melakukan
kebaikan?

107
21 Bagaimana pak cara Memberikan kesempatan mereka
menyalurkan hobby yang positif berinovasi untuk kegiatan baik dengan
dan bermanfaat? lari pagi bersama, menjaga kebersihan
di musola dan konsultasi dengan
pendamping
22 Apakah ikatan remaja masjid Iya, tetapi dalam koridor yang baik,
memberikan kesempatan kepada terutama dalam berpakaian harus sopan
remaja di Desa Nangka untuk tidak ketat.
berolahraga dalam berbagai
cabang pak?
23 Apakah ikatan remaja masjid Iya, piknik ke pantai tetapi tetap
memberikan kesempatan untuk menjaga akhlak dalam berpiknik dan
berpiknik pak? mengadakan kegiatan-kegiatan yang
positif
3. Faktor Pergaulan Remaja, Media Sosial, Dan Keluarga Menjadi
Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka
Bangka Selatan
24 Apakah ikatan remaja masjid Tidak, tetapi irmas sangat didukung
kurang diakui keberadaannya oleh masyarakat kegiatannya khusus
dan juga kegiatannya di dalam keagamaan
masyarakat pak?
25 Apakah ikatan remaja masjid Tidak, tetapi terbuka baik kegiatan
bersifat tertutup dan menjauhi maupun kedanaan
diri dari masyarakat pak?
26 Apakah media sosial Iya berpengaruh, tetapi tergantung dari
berpengaruh terhadap pada pribadi masing-masing bagaimana
penyimpangan akhlak remaja di cara menggunakannya, sesuai dengan
Desa Nangka Bangka Selatan penggunaan atau pemanfaatannya
pak?
27 Apakah orang tua punya Iya, berpengaruh dan orang tua sangat
pengaruh dalam kegiatan remaja mendukung kegiatan irmas di luar

108
yang melakukan kegiatan diluar maupun di dalam sekolah dalam
lingkungan sekolah pak? kegiatan keagamaan

109
Transkip Wawancara

Identitas Informan : Ketua Irmas

Nama : Rido

Pekerjaan : Pegawai Kantor Desa

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Mei 2021

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Pencegahan Penyimpangan


Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
No. Pertanyaan Wawancara Jawaban
1 Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaan dalam seminggu satu kali,
pengajian remaja di Desa kecuali ada undangan ke rumah orang
Nangka? meninggal untuk mengaji, kalau untuk
bulan puasa kemarin tiap hari mengaji
pada waktu zuhur, asar dan menjelang
magrib
2 Dimana tempat pelaksanaan Di masjid dan di musola
pengajian remaja di Desa
Nangka Bangka Selatan?
3 Kapan dilaksanakan pengajian Malam jumat
remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
4 Siapa saja yang ikut serta Seluruh anggota Irmas
didalam pengajian remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
5 Siapa yang mengajar pengajian Ustad Wawan dan ustad Nawawi
remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
6 Apakah diskusi remaja perlu Perlu, agar kita bisa memberitahukan
dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari kegiatan yang tidak

110
penyimpangan akhlak remaja baik
di Desa Nangka Bangka
Selatan?
7 Hal apa saja yang perlu Seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan
didiskusikan untuk mencegah narkoba, begal, mabuk-mabukkan dan
penyimpangan akhlak remaja pencurian
di Desa Nangka Bangka
Selatan?
8 Apa manfaat dilakukannya Saling silaturahmi, ikatan persaudaraan
jumpa remaja di ikatan remaja antara sesama irmas
masjid Desa Nangka Bangka
Selatan?
9 Siapa pemandu jumpa remaja Biasanya saya sendiri, bisa juga pembina
tersebut? irmas.
10 Apakah pernah dilakukan Untuk saat ini kami belum mengadakan
kemah remaja untuk mencegah kemah, tapi yang terdahulu pernah
penyimpangan akhlak remaja
di Desa Nangka Bangka
Selatan?
11 Apa manfaat dilakukannya Jika dilaksanakan manfaat dari kemah
kemah remaja? remaja itu sendiri seperti bisa membuat
semakin dekat dengan teman-teman
karena sering bekerjasama nyiapin segala
sesuatu selama berkemah.
12 Olahraga apa saja yang sering Senam, voli dan futsal
dilakukan ikatan remaja masjid
untuk mencegah
penyimpangan akhlak remaja
di Desa Nangka Bangka
Selatan?
2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Dalam Pencegahan

111
Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
13 Bagaimana cara melakukan Dengan cara mengajak mereka dengan
bimbingan agama untuk baik ataupun diberikan sertifikat agar
mencegah penyimpangan membuat mereka berminat untuk
akhlak remaja di Desa Nangka mengikuti bimbingan agama tersebut dan
Bangka Selatan? juga bimbingan tadi diberikan tausiyah
atau ceramah tentang fikih ataupun yang
lainnya agar mereka mengetahui manfaat
dari yang mereka pelajari dan juga
memberikan motivasi terhadap mereka
agar mereka tidak melakukan tindakan
penyimpangan
14 Apakah moral dapat mencegah Iya, karena moral sangat diperlukan di
penyimpangan akhlak remaja irmas jika tidak pasti banyak orang-orang
di Desa Nangka Bangka yang berfikir seperti katanya anak irmas
Selatan? tapi kok tidak sopan tidak ada akhlaknya
15 Bagaimana cara melakukan Dengan menyuruh tokoh agama untuk
bimbingan diskusi untuk mengisi waktu luang anak irmas dengan
mencegah penyimpangan memberikan siraman rohani kepada anak
akhlak remaja di Desa Nangka irmas
Bangka Selatan?
16 Bagaimana cara musyawarah Dengan cara kumpul sesama struktur BPH
untuk mencegah dan BPA dulu habis itu baru didiskusikan
penyimpangan akhlak remaja dengan anggota lainnya apakah setuju
di Desa Nangka Bangka atau tidak
Selatan?
17 Apakah ikatan remaja masjid Tidak
Desa Nangka Bangka Selatan
menyediakan buku bacaan
tentang agama, tentang akhlak
yang baik?

112
18 Apakah ada kesempatan bagi Iya sangat diberikan kesempatan karena,
remaja untuk berperan aktif kalau bukan remaja sekarang siapa lagi
dan memiliki tanggung jawab yang mau melanjutkannya, jika tidak ada
untuk menyambungkan remaja masjid kampung menjadi sepi.
kegiatan ikatan remaja masjid?
19 Bagaimana cara mengatasi Dengan cara pada saat kumpul tidak ada
pengaruh negatif yang timbul yang bermain handphone, dan melakukan
dari lingkungan dan media banyak kegiatan yang positif sesama
massa? anggota seperti diskusi tentang kegiatan
kedepannya.
20 Bagaimana ikatan remaja Dengan melakukan kegiatan yang positif
masjid melakukan bimbingan sesama irmas, melakukan pengajian dan
dan mengawasi pergaulan rutin membaca yasin setiap seminggu
remaja untuk melakukan sekali.
kebaikan?
21 Bagaimana cara menyalurkan Dengan saling silaturahmi bersama irmas
hobby yang positif dan lain misalnya seperti sparing voli, futsal
bermanfaat? agar sama-sama mengenal dan menjalin
hubungan yang baik dengan irmas lain.
22 Apakah ikatan remaja masjid Iya sangat memberikan kesempatan,
memberikan kesempatan karena kita juga memiliki divisi masing-
kepada remaja di Desa Nangka masing, nah divisi olahraga ini biasanya
untuk berolahraga dalam mengatur waktu misalkan sabtu ini senam,
berbagai cabang? sabtu depan voli, sabtu depannya lagi
futsal.
23 Apakah ikatan remaja masjid Iya, selagi masih dalam koridor Islamiyah.
memberikan kesempatan untuk
berpiknik?

3. Faktor Pergaulan Remaja, Media Sosial, Dan Keluarga Menjadi


Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka
Bangka Selatan

113
24 Apakah ikatan remaja masjid Tidak, kegiatan irmas semua masyarakat
kurang diakui keberadaannya Desa Nangka tahu dan setiap ada acara
dan juga kegiatannya di dalam pasti irmas mengundang warga Desa
masyarakat? Nangka untuk ikut serta membersamai.
25 Apakah ikatan remaja masjid Tidak irmas bersifat terbuka untuk
bersifat tertutup dan menjauhi siapapun.
diri dari masyarakat?
26 Apakah media sosial Berpengaruh, ada pengaruh negatif ada
berpengaruh terhadap positifnya juga, negatifnya seperti banyak
penyimpangan akhlak remaja remaja atau anak-anak di desa ikut-ikutan
di Desa Nangka Bangka gaya yang lagi tren seperti yang lagi viral
Selatan? di media sosial semacam rambut diwarnai
kalau tidak diwarna itu tidak keren
dibilang tidak gaul sama halnya seperti
merokok, bawa motor ugal-ugalan dan
minum-minuman keras, ada juga tetapi
dampak positifnya seperti mendapatkan
informasi yang tidak didapatkan di
sekolah, tergantung daripada pribadi itu
sendiri mau menggunakan media
sosialnya seperti apa.
27 Apakah orang tua punya Iya, disaat acara khataman Alquran, warga
pengaruh dalam kegiatan Desa ikut serta dalam nganggung, kalau
remaja yang melakukan kegiatan lain misalkan di luar Desa
kegiatan diluar lingkungan Nangka orang tua mengizinkan jika ada
sekolah? yang menjaga anaknya.

114
Transkip Wawancara

Identitas Informan : Anggota Irmas, divisi selawat

Nama : Ninda

Pekerjaan : Pelajar

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Mei 2021

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Pencegahan Penyimpangan


Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
No Pertanyaan Wawancara Hasil Wawancara
1 Bagaimana pelaksanaan Pengajian dilaksanakan rutin setiap
pengajian remaja di Desa malam jumat dan dilaksanakan ketika
Nangka? ada yang meninggal pergi kerumah
orang yang meninggal pada malam ke
enam.
2 Dimana tempat pelaksanaan Dilaksanakan di balai desa, masjid dan
pengajian remaja di Desa musola.
Nangka Bangka Selatan?
3 Kapan dilaksanakan pengajian Satu bulan sekali
remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
4 Siapa saja yang ikut serta Anggota irmas itu sendiri
didalam pengajian remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
5 Siapa yang mengajar pengajian Guru ngaji yaitu ustad Wawan, pak
remaja di Desa Nangka Bangka Nawawi dan ibu Misra.
Selatan?
6 Apakah diskusi remaja perlu Sangat-sangat perlu, mengapa demikian
dilakukan untuk mencegah karena dengan adanya diskusi membuka
penyimpangan akhlak remaja di pikiran dan problem-problem yang ada

115
Desa Nangka Bangka Selatan? di setiap remaja untuk memecahkan
masalah yang terjadi terutama dapat
mencegah terjadinya penyimpangan
akhlak.
7 Hal apa saja yang perlu Hal yang perlu didiskusikan untuk
didiskusikan untuk mencegah mencegah penyimpangan akhlak remaja
penyimpangan akhlak remaja di ialah menanamkan nilai ketuhanan,
Desa Nangka Bangka Selatan? menanamkan nilai norma,
melaksanakan peraturan dengan tegas,
membentuk kepribadian yang kuat dan
mengembangkan kegiatan-kegiatan
yang positif.
8 Apa manfaat dilakukannya Manfaat yang dapat diambil dari jumpa
jumpa remaja di ikatan remaja remaja ialah kita dapat berbagi, bertukar
masjid Desa Nangka Bangka pengalaman, dapat menyampaikan
Selatan? aspirasi dan bisa bercengkrama sesama
remaja serta terjalinnya komunikasi dan
silaturahmi yang baik.
9 Siapa pemandu jumpa remaja Pemandu jumpa remaja ialah ketua dari
tersebut? irmas atau struktur organisasi yang
mewakilinya.
10 Apakah pernah dilakukan kemah Tidak pernah
remaja untuk mencegah
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
11 Apa manfaat dilakukannya Jika terlaksana, manfaatnya ialah
kemah remaja? terjalin silaturahmi, meningkatkan
kecakapan diri, dapat mengenal alam
dan teman lebih dekat serta membantu
melatih keterampilan ketangkasan fisik

116
motorik kita.
12 Olahraga apa saja yang sering Senam pagi, futsal dan voli.
dilakukan ikatan remaja masjid
untuk mencegah penyimpangan
akhlak remaja di Desa Nangka
Bangka Selatan?
2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Dalam Pencegahan
Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
13 Bagaimana cara melakukan Cara melakukan bimbingan agama ialah
bimbingan agama untuk dengan cara pemberian materi atau
mencegah penyimpangan akhlak sumber-sumber yang berasal dari
remaja di Desa Nangka Bangka Alquran dan hadis.
Selatan?
14 Apakah moral dapat mencegah Sangat mencegah karena dengan adanya
penyimpangan akhlak remaja di moral berarti kita mempunyai adab,
Desa Nangka Bangka Selatan? dengan adanya adab sangat kecil
kemungkinan kita untuk melakukan
penyimpangan akhlak.
15 Bagaimana cara melakukan Dilakukan dengan cara mengadakan
bimbingan diskusi untuk rapat atau pas perkumpulan remaja guna
mencegah penyimpangan akhlak untuk mengedukasikan dan
remaja di Desa Nangka Bangka memberitahukan kepada remaja bahwa
Selatan? apa saja yang termasuk penyimpangan
akhlak.
16 Bagaimana cara musyawarah Sama seperti point 15 bisa dilakukan
untuk mencegah penyimpangan dengan cara mengumpulkan para remaja
akhlak remaja di Desa Nangka dan berdiskusi tentang penyimpangan
Bangka Selatan? akhlak apa-apa yang menjadi penyebab
terjadinya penyimpangan akhlak
sehingga menemukan solusi yang dapat
memecahkan persoalan penyimpangan

117
remaja tersebut.
17 Apakah ikatan remaja masjid Untuk saat ini tidak.
Desa Nangka Bangka Selatan
menyediakan buku bacaan
tentang agama, tentang akhlak
yang baik?
18 Apakah ada kesempatan bagi Sangat banyak kesempatan dan peluang
remaja untuk berperan aktif dan kepada para remaja untuk ikut berperan
memiliki tanggung jawab untuk aktif dalam membentuk dan
menyambungkan kegiatan ikatan menyambung kegiatan irmas. Ketika
remaja masjid? para remaja tersebut memiliki niat dan
kemauan yang kuat.
19 Bagaimana cara mengatasi Dengan cara memperbanyak teman
pengaruh negatif yang timbul yang mengarahkan kita untuk lebih
dari lingkungan dan media baik, menjauhi segala sesuatu yang
massa? dapat merugikan kita, dan
memperbanyak melakukan kegiatan-
kegiatan yang positif.
20 Bagaimana ikatan remaja masjid Dengan cara mengedukasi dan
melakukan bimbingan dan memberitahukan bahwa irmas ialah
mengawasi pergaulan remaja salah satu contoh organisasi yang dapat
untuk melakukan kebaikan? dicontoh karena banyak sekali manfaat
yang dapat diambil, kita bisa
mengetahui apa yang tidak diketahui,
dan memberitahukan bahwa selain
kegiatan keagamaan masih banyak
kegiatan yang lain yang dapat diikuti
dari irmas itu sendiri. Untuk
pengawasan irmas dapat melakukan
recrutmen anggota baru dan ketika

118
anggota baru ikut tergabung disitu irmas
bisa melihat dan mengawasi pergaulan
remaja apa saja yang mereka lakukan.
21 Bagaimana cara menyalurkan Banyak dengan berbagai cara salah
hobby yang positif dan satunya dengan mengadakan lomba
bermanfaat? untuk menyalurkan hobi mereka dan
dari situ kita dapat melihat keahlian
yang dimiliki dari setiap remaja.
22 Apakah ikatan remaja masjid Iya, selama masih dalam koridor
memberikan kesempatan kepada Islamiyah.
remaja di Desa Nangka untuk
berolahraga dalam berbagai
cabang?
23 Apakah ikatan remaja masjid Iya, selama itu masih dalam batas wajar
memberikan kesempatan untuk kenapa tidak.
berpiknik?
3. Faktor Pergaulan Remaja, Media Sosial, Dan Keluarga Menjadi
Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka
Bangka Selatan
24 Apakah ikatan remaja masjid Iya, menurut sebagian masyarakat.
kurang diakui keberadaannya
dan juga kegiatannya di dalam
masyarakat?
25 Apakah ikatan remaja masjid Tidak, irmas bersifat terbuka.
bersifat tertutup dan menjauhi
diri dari masyarakat?
26 Apakah media sosial Sangat berpengaruh, karena adanya
berpengaruh terhadap sosial media semua bisa diakses vitur-
penyimpangan akhlak remaja di vitur yang tidak memungkinkan bisa
Desa Nangka Bangka Selatan? jadi dapat kita akses, oleh karena itu
sosial media sangat berpengaruh pada

119
penyimpangan akhlak remaja.
27 Apakah orang tua punya Iya, terkadang orang tua tidak
pengaruh dalam kegiatan remaja mengizinkan anaknya untuk ikut
yang melakukan kegiatan diluar kegiatan diluar lingkungan sekolah,
lingkungan sekolah? seperti kegiatan irmas mengadakan
kumpul bersama dengan irmas lain
untuk bertukar pikiran, silaturahmi tapi
terkendala dengan tidak adanya izin dari
orang tua karena diluar dari tugas
sekolah.

120
Transkip Wawancara

Identitas Informan : Wakil ketua divisi khataman Alquran

Nama : Essy S

Pekerjaan : Pelajar

Hari/Tanggal : Kamis, 03 Juni 2021

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Pencegahan Penyimpangan


Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
No Pertanyaan Wawancara Hasil Wawancara
1 Bagaimana pelaksanaan pengajian Pelaksanaan pengajian remaja
remaja di Desa Nangka? masjid di Desa Nangka rutin
dilakukan satu bulan sekali untuk
khataman quran di setiap masjid
dan musola di Desa Nangka, serta
acara rutin yasinan pada malam
jumat
2 Dimana tempat pelaksanaan pengajian Di masjid dan musola Desa
remaja di Desa Nangka Bangka Nangka dan dirumah warga bagi
Selatan? yang mengundang Irmas ketika
ada acara tahlilan atau
semacamnya
3 Kapan dilaksanakan pengajian remaja di Satu bulan sekali
Desa Nangka Bangka Selatan?
4 Siapa saja yang ikut serta didalam Seluruh anggota irmas
pengajian remaja di Desa Nangka
Bangka Selatan?
5 Siapa yang mengajar pengajian remaja Ibu Misna dan bapak Nawawi
di Desa Nangka Bangka Selatan?
6 Apakah diskusi remaja perlu dilakukan Diskusi remaja sangat diperlukan

121
untuk mencegah penyimpangan akhlak karena dengan diskusi bisa
remaja di Desa Nangka Bangka mencapai suatu kesepakatan
Selatan? bersama
7 Hal apa saja yang perlu didiskusikan Yang perlu didiskusikan seperti
untuk mencegah penyimpangan akhlak memberikan pencerahan tentang
remaja di Desa Nangka Bangka bahayanya kenakalan remaja,
Selatan? pergaulan bebas dan memberikan
arahan yang positif terhadap
remaja dalam memilih pergaulan,
cara berpakaian, serta
mengadakan kegiatan yang positif
yang sesuai dengan irmas itu
sendiri.
8 Apa manfaat dilakukannya jumpa Manfaat dilakukannya jumpa
remaja di ikatan remaja masjid Desa remaja untuk menjalin silaturahmi
Nangka Bangka Selatan? serta menjaga rasa ukhuwah
Islamiyah, kekeluargaan serta
mewujudkan kesepakatan bersama
9 Siapa pemandu jumpa remaja tersebut? Pemandu jumpa remaja, ustad
Wawan
10 Apakah pernah dilakukan kemah remaja Untuk remaja masjid di era
untuk mencegah penyimpangan akhlak sekarang belum pernah
remaja di Desa Nangka Bangka melakukan kemah remaja tetapi
Selatan? pernah mengikuti jelajah alam
antar irmas sekecamatan Airgegas
11 Apa manfaat dilakukannya kemah Jika terlaksana, manfaatnya ialah
remaja? dapat mengenal alam dan teman
lebih dekat serta membantu
melatih keterampilan ketangkasan
fisik motorik kita.

122
12 Olahraga apa saja yang sering dilakukan Olahraga yang biasanya rutin
ikatan remaja masjid untuk mencegah dilakukan yaitu senam pagi
penyimpangan akhlak remaja di Desa bergantian dengan jalan santai
Nangka Bangka Selatan? setiap hari sabtu, bermain futsal
setiap hari selasa, bermain voli
setiap hari rabu dan terkadang
juga melakukan kegiatan olehraga
sparing antar irmas desa lain
2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Dalam Pencegahan
Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
13 Bagaimana cara melakukan bimbingan Bimbingan agama dengan
agama untuk mencegah penyimpangan menanam nilai lebih di bidang
akhlak remaja di Desa Nangka Bangka agama yaitu dengan mengadakan
Selatan? pengajian atau yasinan serta
mendengarkan tausiyah/ceramah
oleh tokoh agama yang rutin
diadakan setiap minggu.
14 Apakah moral dapat mencegah Iya, karena dengan moral berarti
penyimpangan akhlak remaja di Desa setiap orang pasti akan melakukan
Nangka Bangka Selatan? tindakan atau kebiasaan yang
memiliki nilai positif untuk diri
sendiri, orang lain maupun
masyarakat.
15 Bagaimana cara melakukan bimbingan Melakukan bimbingan diskusi
diskusi untuk mencegah penyimpangan biasanya menanyakan dulu
akhlak remaja di Desa Nangka Bangka kepada pembina irmas suatu hal
Selatan? yang harus dibahas atau cara apa
untuk memecahkan suatu masalah
yang sedang terjadi, serta dengan
berdiskusi untuk kemajuan irmas
dan kegiatan yang menuju ke hal-

123
hal yang positif.
16 Bagaimana cara musyawarah untuk Cara melakukan musyawarah,
mencegah penyimpangan akhlak remaja pertama-tama dengan melakukan
di Desa Nangka Bangka Selatan? rapat antar BPH irmas dan BPA
Irmas, jika sudah mencapai
kesepakatan baru dijelaskan dan
meminta persetujuan bersama
kepada seluruh anggota Irmas
dengan cara mengadakan
perkumpulan bersama kemudian
baru anggota lainnya memberikan
ide-ide atau pendapat untuk
kegiatan apa yang selanjutnya
akan dilakukan.
17 Apakah ikatan remaja masjid Desa Ada
Nangka Bangka Selatan menyediakan
buku bacaan tentang agama, tentang
akhlak yang baik?
18 Apakah ada kesempatan bagi remaja Ada, karena remaja tugasnya
untuk berperan aktif dan memiliki merangkul remaja yang lain untuk
tanggung jawab untuk menyambungkan ikut serta dalam berbuat kebaikan.
kegiatan ikatan remaja masjid?
19 Bagaimana cara mengatasi pengaruh Dengan mengadakan kegiatan
negatif yang timbul dari lingkungan dan yang menuju ke hal-hal yang
media massa? positif dan juga mengajak anggota
baru untuk menambah kegiatan ke
hal-hal yang positif.
20 Bagaimana ikatan remaja masjid Irmas melakukan bimbingan dan
melakukan bimbingan dan mengawasi mengawasi pergaulan dengan cara
pergaulan remaja untuk melakukan membuat peraturan tentang

124
kebaikan? aturan-aturan yang wajib diikuti
ketika sudah resmi menjadi
anggota besar irmas.
Serta lebih melatih untuk
memiliki akhlak yang mulia,
saling menolong satu sama lain,
menjadikan diri untuk percaya diri
dengan berbicara di depan banyak
orang, melatih cara berkomunikasi
yang baik dan benar, sopan santun
serta juga melatih diri untuk
bertutur kata lembut kepada
semua orang.
21 Bagaimana cara menyalurkan hobby Dengan cara berdiskusi satu sama
yang positif dan bermanfaat? lain untuk menyalurkan ide
masing-masing dengan
mengadakan kegiatan yang
bermanfaat bagi remaja.
22 Apakah ikatan remaja masjid Iya, selagi olahraga tersebut masih
memberikan kesempatan kepada remaja memang benar-benar dalam
di Desa Nangka untuk berolahraga koridor Islamiyah.
dalam berbagai cabang?
23 Apakah ikatan remaja masjid Iya, asalkan selama berpiknik
memberikan kesempatan untuk anggota irmas tahu mana batasan
berpiknik? dan tidak meninggalkan salat
dimanapun berada.
3. Faktor Pergaulan Remaja, Media Sosial, Dan Keluarga Menjadi
Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka
Bangka Selatan
24 Apakah ikatan remaja masjid kurang Iya, bagi beberapa orang.
diakui keberadaannya dan juga

125
kegiatannya di dalam masyarakat
25 Apakah ikatan remaja masjid bersifat Tidak, irmas bersifat sangat
tertutup dan menjauhi diri dari terbuka.
masyarakat?
26 Apakah media sosial berpengaruh Sangat berpengaruh, media sosial
terhadap penyimpangan akhlak remaja ini ada dampak positif dan juga
di Desa Nangka Bangka Selatan? dampak negatifnya, tergantung
daripada individu tersebut
menggunakan media sosial itu
untuk apa, untuk belajar,
mengakses info terbaru tentang
pendidikan atau malah mengakses
vitur-vitur yang tidak sepantasnya.
27 Apakah orang tua punya pengaruh Iya, ada sebagian orang tua yang
dalam kegiatan remaja yang melakukan memang benar-benar mendukung
kegiatan diluar lingkungan sekolah? anaknya untuk ikut kegiatan baik
itu diluar lingkungan sekolah
maupun dalam sekolah selagi itu
kegiatan yang bersifat positif,
tetapi ada juga sebagian orang tua
yang melarang anaknya untuk ikut
kegiatan enggak mau tahu itu
kegiatan yang positif atau tida
yang pasti anaknya dilarang untuk
kegiatan diluar lingkungan
sekolah atau jam sekolah.

126
Transkip Wawancara

Identitas Informan : Anggota Irmas, divisi orsenbud

Nama : Rita

Pekerjaan : Pelajar

Hari/Tanggal : Jum’at, 04 Juni 2021

1. Program Ikatan Remaja Masjid Dalam Pencegahan Penyimpangan


Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
No Pertanyaan Wawancara Hasil Wawancara
1 Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pengajian remaja
pengajian remaja di Desa masjid di Desa Nangka Bangka Selatan
Nangka? berjalan lancar dan dilaksanakan dengan
tepat waktu.
2 Dimana tempat pelaksanaan Di masjid, musola dan balai desa
pengajian remaja di Desa Nangka
Bangka Selatan?

3 Kapan dilaksanakan pengajian Bada isya


remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
4 Siapa saja yang ikut serta didalam Seluruh anggota irmas
pengajian remaja di Desa Nangka
Bangka Selatan?

5 Siapa yang mengajar pengajian Ustad Wawan dan Ibu Misra


remaja di Desa Nangka Bangka

127
Selatan?
6 Apakah diskusi remaja perlu Perlu, karena dengan adanya diskusi
dilakukan untuk mencegah kita menjadi tahu apa saja
penyimpangan akhlak remaja di permasalahan-permasalahan yang
Desa Nangka Bangka Selatan? terjadi sekarang, terutama permasalahan
pada anggota irmas itu sendiri, untuk
kita pecahkan bersama agar tidak terjadi
penyimpangan akhlak remaja.
7 Hal apa saja yang perlu Memilih pergaulan, cara berpakaian dan
didiskusikan untuk mencegah sopan santun terhadap siapapun.
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
8 Apa manfaat dilakukannya jumpa Untuk memperkuat ukhuwah islamiyah
remaja di ikatan remaja masjid dan meningkatkan solidaritas sesama
Desa Nangka Bangka Selatan? anggota sehingga mendapatkan ide-ide
yang baru untuk kegiatan irmas
selanjutnya. Dan agar lebih
memudahkan dalam menyepakati
keputusan dan bisa bertukar pikiran
serta melatih diri untuk percaya diri
berbicara di depan banyak orang.
9 Siapa pemandu jumpa remaja Ketua irmas dan anggota BPH
tersebut?
10 Apakah pernah dilakukan kemah Tidak pernah
remaja untuk mencegah
penyimpangan akhlak remaja di
Desa Nangka Bangka Selatan?
11 Apa manfaat dilakukannya kemah Untuk menambah wawasan ilmu
remaja? pengetahuan.
12 Olahraga apa saja yang sering Senam pagi, futsal dan voli.

128
dilakukan ikatan remaja masjid
untuk mencegah penyimpangan
akhlak remaja di Desa Nangka
Bangka Selatan?
2. Strategi Ikatan Remaja Masjid Desa Nangka Dalam Pencegahan
Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka Bangka Selatan
13 Bagaimana cara melakukan Dengan cara melakukan kegiatan yang
bimbingan agama untuk positif salah satunya dengan melewati
mencegah penyimpangan akhlak perantara organisasi irmas ini.
remaja di Desa Nangka Bangka
Selatan?
14 Apakah moral dapat mencegah Tepat sekali karena dengan moral yang
penyimpangan akhlak remaja di baik tentunya akan menimbulkan
Desa Nangka Bangka Selatan? pribadi yang baik pula serta dapat
mencegah terjadinya penyimpangan
remaja.
15 Bagaimana cara melakukan Dengan cara membentuk sebuah
bimbingan diskusi untuk organisasi serta sosialisasi terkait hal-
mencegah penyimpangan akhlak hal penyebab terjadinya penyimpangan
remaja di Desa Nangka Bangka akhlak remaja di kalangan masyarakat
Selatan? Desa Nangka tersebut
16 Bagaimana cara musyawarah Dengan bersama-sama melakukan hal-
untuk mencegah penyimpangan hal yang positif serta bermanfaat
akhlak remaja di Desa Nangka membantu masyarakat setempat dalam
Bangka Selatan? kegiatan bakti sosial, gotong royong dan
mengadakan acara atau kegiatan Islami
17 Apakah ikatan remaja masjid Tidak
Desa Nangka Bangka Selatan
menyediakan buku bacaan
tentang agama, tentang akhlak
yang baik?

129
18 Apakah ada kesempatan bagi Iya ada, karena kalau bukan remaja
remaja untuk berperan aktif dan yang berperan aktif untuk
memiliki tanggung jawab untuk menyambungkan kegiatan-kegiatan
menyambungkan kegiatan ikatan yang ada di irmas itu sendiri siapa lagi
remaja masjid? untuk kedepannya.
19 Bagaimana cara mengatasi Di era zaman sekarang tentu kita tidak
pengaruh negatif yang timbul dari lepas dari peran penting media massa
lingkungan dan media massa? dan kita tidak lupa juga akan dampak
negatif serta dampak positif dari media
massa tersebut, adapun cara mengatasi
dari dampak negatif dari lingkungan
media massa tersebut ialah dengan cara
sama-sama menyaring informasi yang
berasal dari media massa terlebih
dahulu dan mencari penyebab serta
penyelesaiannya dan perlu penanaman
karakter yang kuat bagi kalangan
remaja serta bisa membedakan mana
yang baik dan yang buruk
20 Bagaimana ikatan remaja masjid Dengan cara memantau tiap kegiatan,
melakukan bimbingan dan memberikan nasehat serta memberikan
mengawasi pergaulan remaja contoh yang baik sesama anggota
untuk melakukan kebaikan?
21 Bagaimana cara menyalurkan Melakukan kegiatan, acara-acara, serta
hobby yang positif dan perlombaan antar desa contoh
bermanfaat? melakukan sparing volly atau futsal
antar irmas selain itu juga dapat
menyalurkan hobby juga bisa
membentuk silaturahmi antar desa
22 Apakah ikatan remaja masjid Iya, selagi itu masih dalam batas wajar,

130
memberikan kesempatan kepada tau mana batasan dan menjaga cara
remaja di Desa Nangka untuk berpakaian.
berolahraga dalam berbagai
cabang?
23 Apakah ikatan remaja masjid Iya, asal bisa menjaga satu sama lain,
memberikan kesempatan untuk terutama menjaga etika dan sopan
berpiknik? santun. Tau batasan antara laki-laki dan
perempuan.
3. Faktor Pergaulan Remaja, Media Sosial, Dan Keluarga Menjadi
Faktor Penyebab Penyimpangan Akhlak Remaja Di Desa Nangka
Bangka Selatan
24 Apakah ikatan remaja masjid Masyarakat mengakui keberadaan dan
kurang diakui keberadaannya dan kegiatan irmas, namun ada beberapa
juga kegiatannya di dalam orang yang kurang mengakui irmas.
masyarakat?
25 Apakah ikatan remaja masjid Tidak, irmas bersifat terbuka kepada
bersifat tertutup dan menjauhi diri siapapun.
dari masyarakat?
26 Apakah media sosial berpengaruh Berpengaruh, tergantung daripada
terhadap penyimpangan akhlak pribadi itu sendiri menggunakan media
remaja di Desa Nangka Bangka sosial itu untuk kebaikan atau
Selatan? keburukan.
27 Apakah orang tua punya Iya, terkadang orang tua melarang
pengaruh dalam kegiatan remaja setiap anaknya ikut kegiatan yang
yang melakukan kegiatan diluar memang diluar lingkungan sekolah.
lingkungan sekolah?

131
Lampiran Photo

Wawancara dengan Pembina Irmas

Wawancara dengan Ketua Irmas

132
Wawancara dengan anggota Irmas, divisi sholawat

Wawancara dengan wakil ketua divisi khataman Al-Qur’an

Wawancara dengan anggota Irmas, divisi orsenbud

133

Anda mungkin juga menyukai