Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Salah satu materi perkuliahan di program studi pendidikan fisika yang sulit dipahami
mahasiswa adalah Vektor. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti selama mengajar
mata kuliah fisika matematika terhadap mahasiswa pendidikan fisika.
Materi Vektor merupakan salah satu materi yang masih dianggap sulit oleh mahasiswa.
Dan juga latar belakang mahasiswa pendidikan fisika ada yang bukan berasal dari jurusan
IPA pada saat di SMA, hal inilah yang mungkin juga merupakan sulitnya mahasiswa dalam
belajar fisika. Uraian tersebut menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang
mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal Vektor, sehingga penguasaan terhadap
materi tersebut belum dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Vektor merupakan salah satu topik fundamental dalam pembelajaran fisika. Vektor memiliki peran penting
dalam banyak materi fisika (Barniol & Zavala, 2014 ; Bollen, van Kampen, Baily, Kelly, & De Cock, 2017).
Pemahaman konsep vektor yang baik diperlukan guna memudahkan mahasiswa dalam mempelajari topik-topik
berikutnya pada pembelajaran fisika (Nguyen & Meltzer, 2003). Topik-topik mekanika seperti gerak, gaya,
momentum dan impuls memiliki kaitan erat dengan analisis vektor (Bollen, van Kampen, & De Cock, 2015).
Pemahaman vektor yang baik dan benar akan memberidampak pada pemahaman konsep topik-topik mekanika
dengan baik diantaranya kinematika, dinamika partikel, dan dinamika rotasi. Ketepatan penyelesaian permasalahan
pada topik mekanika dipengaruhi oleh ketepatan dalam operasi vektor.
Ketidakmampuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal dengan tepat tidak hanya
dipengaruhi oleh kesalahan konsep. Kemungkinan lain dikarenakan pengetahuan mahasiswa
yang belum utuh, dimana pengetahuan yang dimiliki sifatnya berupa potongan-potongan
pengetahuan yang terpisah satusama lain (Docktor & Mestre, 2014; Hammer, 2000). Selain
itu, kurangnya pemahaman konsep mahasiswa juga dapat disebabkan karena pemilihan model
pembelajaran yang kurang tepat (Gumrowi,2016; Poniman, 2016; H. K. Sari, 2016; W. P. Sari,
Suyanto, & Suana, 2017; Yusuf & Amin, 2016).
Pemahaman mahasiswa pada topik vektor yang masih keliru perlu dianalisis sebagai
dasar pengembangan pembelajaran vektor yang tepat. Pembelajaran yang tepat diharapkan
mampu menghasilkan mahasiswa dengan pemahaman konsep yang lebih baik. Pemahaman
konsep vektor yang baik sangat diperlukan mengingat betapa pentingnya topik vektor pada
mekanika. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengungkap
pemahaman konsep mahasiswa pada topik vektor terkait penjumlahan vektor, pengurangan
vektor, dan vektor satuan.
Jenis-Jenis Vektor Matematika

Vektor ternyata terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Vektor Nol : Suatu vektor yang panjangnya nol dan tidak memiliki arah vektor yang jelas.

2. Vektor Posisi : Suatu vektor yang posisi titik awalnya di O (0,0), sedangkan posisi titik
ujungnya di satu titik tertentu (selain titik O).

3. Vektor Satuan : Suatu vektor yang panjangnya satu satuan.

4. Vektor Basis : Suatu vektor yang panjangnya satu satuan, tapi arahnya searah dengan sumbu
koordina
besaran vektor memiliki nilai dan juga arah. Contoh besaran vektor, antara lain
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik, medan magnet, dan masih banyak
lagi. Coba deh kamu perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.
Ratu berjalan dari arah barat ke timur (titik AB) sejauh 10 m. Lalu, ia berbalik arah menuju barat
lagi (titik BA) sejauh 10 m. Dari sini, kita bisa tahu kalau jarak yang ditempuh Ratu adalah AB + BA
= 10 m + 10 m = 20 m. Kemudian, kita lihat besar perpindahannya. Perpindahan dapat diukur dari
posisi awal ke posisi akhir. Saat Ratu berbalik arah dan berjalan sejauh 10 m, posisi akhir Ratu ada di
titik awal, yaitu titik A. Nah, karena posisi awal Ratu sama dengan posisi akhirnya. Maka, Ratu tidak
mengalami perpindahan (perpindahannya nol).
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak. Jadi, meskipun Ratu
berjalan berbalik arah ke posisi semula, jarak yang ditempuh Ratu tetap jumlah dari titik AB ke
titik BA. Oleh karena itu, jarak tidak dipengaruhi arah pergerakan benda. Tandanya apa? Betul,
jarak merupakan contoh besaran skalar.
Lain halnya dengan perpindahan. Perpindahan merupakan perubahan kedudukan/posisi suatu
benda, sehingga memiliki arah. Ratu yang awalnya berjalan ke timur sejauh 10 m, kemudian
berpindah ke arah barat sejauh 10 m juga. Nah, saat Ratu berjalan ke barat, arahnya berlawanan
dengan arah semula. Arah yang berlawanan dari arah semula ini akan bernilai negatif. Oleh karena
itu, perpindahannya adalah AB - BA = 10 m - 10 m = 0 m. Perpindahan memiliki nilai dan arah,
sehingga termasuk besaran vektor.

Anda mungkin juga menyukai