Anda di halaman 1dari 7

AGAMA GENDER DAN KEKUASAAN

Rivaldi Ibrahim

Thoriqun Nuril Mahmudi

Atiqoh

Universitas Islam Negeri KH Ach Siddiq Jember

Abstrak

Gender adalah suatu hal yang mengatur peran dan hubungan serta tanggung jawab
antara laki laki dan perempuan di dalam keluarga dan masyarakat yang dibentuk melalui
proses sosialisasi atau budaya. Dan adapun yang mempengruhi hal tersebut adalah
adanya sebuah kekuasaan yang dapat menimbulkan ketimpangan antara dua atau lebih
variabel yang antagonistik. Dan jika hubungan masyarakat yang merupakan salah satu
unsur kehidupan jika mengalami ketidak seimbangan antara satu dengan yang lain maka
akan muncul relasi yang merugikan.

Gender juga merupakan perbedaan sosial antara laki laki dan perempuan yang
bertitik tumpu pada perilaku, yang mana peranan dan fungsi masing masing ditentukan
kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dimana dia tinggal. Yang mana identifikasi akan
perbedaan laki laki dan perempuan dapat dilihat dari segi sosial dan budaya yang ada.
Kebanyakan yang terjadi dalam masyarakat adalah ketimpangan relasi gender dan
kekuasaan yang disebabkan suatu kelompok memiliki kekuasaan yang lebih dari yang
lain sehngga membuat mereka memanfaatkan posisinya untuk menguntungkan dirinya
dan merugikan pihak lainnya.

Relasi gender yang buruk terjadi di Indonesia baik dalam dunia


pendidikan,politik/kekusaan dan lain lainnya yang mana wanita cenderung harus berada
di bawah laki laki, yang mana hal itu akan membatasi pergerakan kaum wanita dimana
wanita bisa saja membuat perubahan untuk bangsa ini melebihi yang telah dilakukan oleh
laki laki. Dengan kekuasaan yang hampir dipegang penuh laki laki terkadang mereka
yang meiliki kekuasaan melakukan diskriminasi terhadap mereka yang tidak memegang
kuasa khususnya kaum wanita. Kekuasaan lah yang memiliki dampak besar dalam
keserasian gender kali ini.

Kata kunci : Gender, Kekuasaan

Abstract

Gender is something that regulates the roles and relationships and responsibilities
between men and women in the family and society which are formed through a process
of socialization or culture. And what influences this is the existence of a power that can
cause an imbalance between two or more antagonistic variables. And if public relations,
which are one of the elements of life, experience an imbalance between one and another,
a detrimental relationship will emerge.

Gender is also a social difference between men and women which is based on
behavior, in which the roles and functions of each are determined by the culture or habits
of the society in which they live. Where the identification of differences between men
and women can be seen from the existing social and cultural aspects. Most of what
happens in society is inequality of gender relations and power caused by a group having
more power than others, so that they make use of their position to benefit themselves and
harm others. Gender is also a social difference between men and women which is based
on behavior. , in which the roles and functions of each are determined by the culture or
habits of the society in which they live. Where the identification of differences between
men and women can be seen from the existing social and cultural aspects. Most of what
happens in society is inequality of gender relations and power caused by a group having
more power than others, so that they make use of their position to benefit themselves and
to the detriment of others.

Bad gender relations occur in Indonesia both in the world of education,


politics/power and others where women tend to be under men, which will limit the
movement of women where women can make changes to this nation beyond what has
been done by men. With almost full power held by men, sometimes those who have
power discriminate against those who do not hold power, especially women. It is power
that has a major impact on gender harmony this time. Bad gender relations occur in
Indonesia both in the world of education, politics/power and others where women tend to
be under men, which will limit the movement of women. where women can make
changes for this nation beyond what men have done. With almost full power held by
men, sometimes those who have power discriminate against those who do not hold
power, especially women. It is power that has the biggest impact on gender harmony this
time around.

Keywords: Gender, Power

Pendahuluan

Kata gender kebanyakan diartikan oleh sebagian orang hanya sebagai perbedaan
antara kaum laki laki dan wanita dalam segi kelamin saja, padahal hal tersebut bukan lah
yang dimaksud dengan gender, namun hal tersebut sering kali kita sebut dengan sex. Sex
dan gender memiliki arti yang sama ketika kita artikan ; ke dalam bahasa Indonesia dari
bahasa Inggris yang berarti kelamin, namun tidak dengan maksud keduanya. Sex
merupakan hal yang identik dengan perbedaan kelamin antara laki laki dan wanita.
Berbeda dengan sex, gender adalah perbedaan antara laki laki dan perempuan yang
dipandang dalam segi perilaku, peranan, dan fungsi masing masing.

Dalam islam setiap dalil kebanyakan hanya menyebutkan muslim/muslimiin yang


memiliki arti orang islam laki laki, bukan berarti hal itu hanya ditujukan kepada muslim
laki laki, namun yang dikehendaki adalah muslim laki laki dan muslim perempuan. Islam
pun tidak mengajarkan untuk meninggikan derajat kaum laki laki di atas kaum wanita,
akan tetapi derajat umat islam akan ditentukan menurut ketaqwaan mereka terhadap
tuhannya bukan dengan perebadaan kelamin. Dengan demikian tidaklah lazim ketika ada
seseorang yang memberi asumsi bahwasannya perempuan harus selalu berada di bawah
kaum laki laki baik dalam konteks pendidikan, sosial, dan politik
Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode literatur yakni
dengan cara menghimpun atau mengumpulkan informasi yang di nilai relevan (sesuai)
dengan pembahasan atau objek kajian yang dibahas.

Penelitian ini merupakan serangkaian kegitan yang berhubungan dengan metode


membaca, mencatat, mengumpulkan data pustaka dan menjadikannya sebagai bahan
penelitian.

Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk menemukan informasi yang relevan
atau sesuai dengan objek kajian yang diteliti. Sedangkan sumber yang digunakan dalam
penelitian metode literatur adalah buku, jurnal artikel online dan situs internet yang
dinilai bisa menjadi sumber kajian pembahasan penilitian. Selain macam-macam
penelitian dan sumber data, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam artikel ini
ialah teknik dokumentasi.

Teknik yang digunakan dengan cara menggunakan bahan yang diperlukan berupa
arsip-arsip seperti buku, dan artikel yang sifatnya relevan dengan penelitian yang
dilakukan. Dalam setiap metode penelitian, tentunya terdapat kelebihan dan
kekurangannya. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh metode literatur atau kepustakaan
adalah lebih mudah dalam memperoleh informasi atau data dengan waktu yang singkat
serta meminimalisir biaya dan tenaga. Sedangkan untuk kelemahan dari metode literatur
atau kepustakaan adalah dalam metode ini dibutuhkan ketelitian dalam memilih referensi
atau rujukan informasi dalam setiap sumbernya, agar penelitian yang dikaji dapat
dipertanggung jawabkan.

Pembahasan

H.T. Wilson mendefinisikan dalam Sex dan Gender gender adalah suatu dasar
untuk menentukan perbedaan sumbangan yang diberikan oleh laki laki dan perempuan
pada kebudayaan dan kehidupan kolektif yang sebagai akibatnya mereka menjad laki laki
dan perempuan. Elaine Showalter mengartikan gender lebih dari sekedar perbedaan laki
laki dan perempuan dilihat dari segi konstruksi sosial budaya, ia menekankannya sebagai
konsep analisis yang dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu. Julia Cleves Musse
dalam bukunya Half the World Half a Chance mendefinisikan gender sebgai sebuah
peringkat peran yang bisa diibaratkan dengan kostum dan topeng pada sebuah acara
pertunjukan agar orang lain bisa mengidentifikasi bahwa dia adalah feminim atau
maskulin.

Dari berbagai pengertian dan definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa
gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki
laki dan perempuan dilihat dari segi sosial budaya. Gender dalam artian mendefinisikan
laki laki dan perempuan dari sudut non-biologis, atau dengan kata lain gender adalah
sebuah konsep yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengidentifikasikan peran laki
laki dan perempuan yang didasarkan pada pengaruh sosial budaya masyarakat dengan
tidak melihat jenis biologis secara equality dan tidak menjadikannya sebagai alat
pendiskriminasian salah satu pihak karena pertimbangannya yang bersifat biologis.

Di era sekarang ini masyarakat mulai megakui keberadaan perempuan yang makin
maju dan makin mendominasi di banyak segi kehidupan. Hal tersebut tentu saja
menimbulkan keadaaan yang tentunya sangat berbeda jika dibandingkan dengan
masyarakat yang belum mengenal emansipasi, yang cenderung memperlakukan
perempuan tidak bisa bebas untuk berekspresi dan bersosialisasi dengan bebas.
Perempuan zaman sekarang sudah berani untuk tampil dan mengekspresikan diri mereka
dan mandiri tanpa adanya kekangan dari kebiasaan dan adat juga mitos yang beredar di
masyarakat. Perempuan pun sekarang mulai ingin disejajarkan dengan laki laki guna
menunjukkan kemampuan diri mereka untuk tampil lebih berani dan bebas dalam
memilih karir sesuai dengan yang diinginkannya, bahkan tak jarang sekarang banyak
perempuan yang kerap kali terjun ke dunia kerja yang identik dengan kaum laki laki.

Ketika kita lihat dari sisi agama kita (islam) kerap kali kaum laki laki mengambil
dalil ar rijalu qowwamuna ‘ala al-nisa’ yang artinya laki laki berada lebih tinggi dari
pada wanita, dalil itulah yang selalu digunakan oleh beberapa kaum untuk selalu
menempatkan kedudukan laki laki di atas kaum perempuan. Posisi ini diyakini oleh
bebrapa kalangan sebagai fitrah, kodrat, hakikat, dan hukum tuhan yang berlaku tidak
dapat di rumah. Perubahan terhadap hal ini dianggap oleh mereka sebagai penyalahan
terhadap hukum hukum Allah sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran yang
berlaku sepanjang masa. Beberapa orang inilah yang menentang adanya persamaan
kedudukan antara laki laki dan perempuan.

Namun ada juga mereka yang berasumsi bahwa posisi laki laki dan perempuan
adalah setara atau sama. Hal ini berdasarkan kenyataan saat ini dimana perempuan juga
memiliki potensi untuk melakukan apa yang dapat dilakukan oleh laki laki, dan
perbedaan dari sisi biologis bukan merupakan halangan yang membatasi gerak gerik
perempuan untuk mengekspresikan hak dan dan kewajibannya di mata hukum sosial,
berdasarkan hal ini laki laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam menjalankan
kehidupan mereka baik dalam ranah pribadi maupun publik. Dengan adanya kesetaraan
ini maka tidak akan ada ketimpangan ataupun diskriminasi dalam hal gender yang
cenderung sejak dahulu lebih menjunjung tinggi martabat laki laki dan menganggap
rendah derajat perempuan.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa gender bukan lagi berbicara tentang perbedaan alat
kelamin baik laki laki maupun perempuan, namun gender merupakan hal yang merujuk
kepada perbedaan sosial antara kaum laki laki dan perempuan dalam hal perilaku, yang
mana peranan dan fungsi masing masing ditentukan kebudayaan atau kebiasaan
masyarakat dimana dia tinggal. Dan dalam agama tidak pernah sesekali Allah dan Nabi
memandang rendah posisi perempuan, dalam artian dalam agama sesuatu yang
mebedakan antara manusia satu dengan yang lainnya adalah ketaqwaan dan ketaatan
mereka kepada tuhannya. Maka dari itu perempuan dan laki laki sama sama berhak untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka tanpa adanya batasan dalam agama
selama tidak menyalahi syari’at tuhan. Dan kekuasaan juga didominasi oleh laki laki,
karena perempuan dulu dianggap tidak layak untuk memegang tampuk kekuasaan,
dikarenakan mereka pada saat itu dibatasi dalam hal pendidikan. Berbeda dengan saat ini
yang mana laki laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa adanya
batasan yang mebatas salah satunya saja, sehingga perempuan sekarang juga dapat berada
di posisi yang sama dengan laki laki dan dapat mengekspresikan diri mereka dengan
lebih leluasa.

Anda mungkin juga menyukai