Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BENGKEL

“KERJA BUBUT”

SEMESTER III

Disusun Oleh:

NAMA : RAHMAT GUNAWAN

NIM : 2101012046

KELAS : 2D

JURUSAN : TEKNIK MESIN

PRODI : D3 TEKNIK MESIN

DOSEN PEMBIMBING : ASMED, ST., MT

TAHUN AJARAN 2022 / 2023

POLITEKNIK NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan praktikum Bubut ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada instruktur karena telah banyak memberikan masukan
pengetahuan dan arahan serta bimbingan selama praktikum berlangsung sehingga
praktikum tersebut dapat berjalan lancar, aman dan terkendali.

Dengan tersusunnya laporan ini, penulis berharap kiranya ini akan menjadi salah
satu sumber penambah ilmu, wawasan dan pengalaman selama bekerja di mesin bubut.
Disamping itu penulis mengharapkan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap
praktikum saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya dipelihara,
dirawat seperti layaknya buku resmi.

Akhirnya penulis sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu
demi kesempurnaan laporan berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran dan dukungan
serta kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu
kesempurnaan laporan ini dapat tercapai

Padang, 13 Oktober 2022

Rahmat Gunawan

2101012046
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Teori Dasar

II.2 Keselamatan Kerja

BAB III PROSES PENGERJAAN

III.1 Gambar Kerja


III.2 Bahan dan Peralatan
III.3 Langkah Kerja

BAB IV KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

IV.1 Kendala
IV.2 Pemecahan Masalah

BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kegiatan praktek kerja bubut dilatar belakangi atas tuntutan dunia industri dan
dunia kerja dewasa ini, dunia industri semakin gencarnya membutuhkan tenaga yang ahli dan
profesional khususnya teknik mesin, maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus
mempersiapkan diri untuk terjun kedunia industri dan dunia usaha nantinya.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakan praktek bengkel ini adalah sebagai pengaplikasian


pelajaran teori dan pelajaran praktek bengkel. Pada praktek bengkel bubut ini, kita dapat
dituntut mampu menyelesaikan job yang telah diberikan oleh bapak instruktur, karena ini
merupakan tujuan utama dari praktek bengkel ini.

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari praktek bengkel ini adalah :

 Mengetahui cara mengoperasikan mesin bubut


 Dapat menentukan ukuran bahan yang akan dibuat
 Bisa mengoperasikan mesin bubut dengan benar
 Dapat menggunakan alat-alat dengan benar
 Dapat menciptakan benda kerja dengan pembagian yang tepat
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Teori Dasar

a. Pengertian mesin bubut

Mesin bubut merupakan suatu mesin yang umumnya terbuat dari logam dan berguna
melakukan pekerjaan dengan benda bulat ataupun silinder. Mesin ini membentuk benda kerja
dengan cara menyayat dengan gerakan utamanya pada poros utama (spindle) yang berputar.

b. Cara kerja mesin bubut

Sumber tenaga mesin bubut berasal dari motor listrik yang akan memberikan putaran
atau daya pada suatu sistem transimisi. Melalui transmisi tersebut maka akan terputar spindle
dan chuck mesin bubut. Benda kerja diikat atau dicekam pada chuck sehingga benda kerja
ikut beroutar apabila mesin dijalankan.

Gerakan pemakan dilakukan oleh suatu alat yang disebut pahat mesin bubut. Pahat
mesin bubut didesain sedemikian rupa sehingga pada saat pahat disentuhkan pada benda kerja
yang berputar maka terjadi pemakanan pada benda kerja.Pahat mesin bubut dapat bergerak
sejajar dengan benda kerja dan melintang terhadap garis hati benda kerja.

c. Jenis mesin bubut

1. Mesin bubut ringan

Mesin bubut ini biasa digunakan untuk latihan dan mengerjakan benda kerja yang
ringan. Bentuk mesin ini kecil dan sederhana serta digunakan untuk mengerjakan benda kerja
yang kecil.

2. Mesin bubut sedang

Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan peralatan khusus. Mesin ini
dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak dan teliti. Fungsi utamanya ialah untuk
menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
3. Mesin bubut standar (Horizontal)

Mesin ini dibuat lebih berdaya berat dan berukuran lebih besar, digunakan untuk
berbagai macam pekerjaan bubut karena mesin ini merupakan acuan standar dari mesin-
mesin bubut lainnya.

4. Mesin bubut beralas pandang (Long Lathe)

Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang dipergunakan untuk mengerjakan
pekerjaan dengan benda kerja yang panjang dan besar. Misalnya pembuatan poros kapal,
poros transmisi, bahan roda gigi dan lain-lain.

5. Mesin bubut turet horizontal otomatis

Mesin ini beroperasi secara otomatis sepenuhnya, sehingga dapat mengerjakan benda
kerja dengan cepat dan teliti serta hasil yang bagus. Seorang operator mesin ini dapat
memantau 2 atau 3 mesin sekaligus.

6. Mesin bubut turret vertical

Mesin ini mirip dengan mesin frais jenis pengebor vertical, komonen mesin terdiri
dari pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal. Mesin ini dilengkapi dengan
system kendali otomatis dari tiap kepala, termasuk kecepatan dan arah hantaran spindel,
penunjukan start dan penghenti.

7. Mesin bubut stasiun jamak vertical majemuk

Keuntungan dari mesin ini adalah bahwa segala opeprasi dapat dilakukan secara
serentak dan dalam urutan sesuai. Kapasitas pencekam benda kerja sampai dapat mencekam
benda kerja berdiameter >400mm.

II.2 Keselamatan Kerja

Sebelum melakukan suatu pekerjaan terlebih dahulu kita harus paham seluruh
prosedur keselamatan kerja yang ada. Hal ini merupakan poin penting dalam proses praktek
kerja Bubut.

1.Keselamatan Diri
a. Gunakan alat pelindung diri saat bekerja.
b. Pastikan sebelum bekerja, kondisi tubuh dalam keadaan segar dan fit, baik jasmani
maupun rohani.
c. Bila mengalami kendala dalam praktek, segera laporkan kepada instruktur praktek.
d. Jangan coba menghentikan putaran spindel dengan tangan kosong.
e. Teliti dan hati-hati dalam bekerja.

2. Keselamatan Peralatan
a. Gunakan peralatan sesuai fungsi yang sebenarnya.
b. Sebelum menggunakan mesin check kondisi mesin dan peralatan terlebih dahulu.
c. Bersihkan seluru peralatan apabila telah selesai dipakai.
d. Letakkan seluruh peralatan ketempat semula.

3. Keselamatan Lingkungan Kerja


a. Buang sampah pada tempat yang telah ditentukan.
b. Bersihkan sisa bram pada mesin.
BAB III
PROSES PENGERJAAN

III.1 Gambar Kerja

25

30

5
3

25

25

Jumlah Nama Bagian No. BagBahan ukuran Keterangan


III III Perubahan :

Digambar
Skala
Engsel 1:1 Diperiksa

POLITEKNIK NEGERI PADANG No. Gambar


III.2 Bahan dan Peralatan

1. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktek kerja bubut ini adalah:
a. ST 37 , ukuran 45x45x60, bagian rumah pahat mesin bubut.

2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktek kerja Bubut adalah:
a. Mesin Bubut Standar
b. Kunci L 6
c. Jangka Sorong
d. Kunci Chuck
e. Pahat bubut rata kiri
f. Pahat alur
g. Pahat bubut dalam
h. Plat pengganjal
i. Mata bor ukuran Ø5mm, Ø9mm, Ø12mm, Ø15mm
j. Center drill
k. Chuck bor
l. Center kepala lepas
m. Tool box
n. Kuas
o. Kunci 10

III.3 Langkah Kerja

1. Berdoalah sebelum memulai pekerjaan


2. Siapkan peralatan dan ukurlah bahan yang akan dikerjakan
3. Cek mesin sebelum bekerja dan hidupkan mesin.
4. Pasanglah benda kerja pada ragum
5. Centerkan benda kerja dengan kepala lepas
6. Setelah itu, pasang mata pahat pada rumah pahat.
7. Bor benda kerja hingga menjadi diameter 15 mm dan kedalaman nya menjadi
25 mm.
8. Pasang center drill pada chuck bor, lalu titik kan benda kerja
9. Pasang mata bor Ø5mm, Ø9mm, Ø12mm, Ø15mm pada chuck bor
10. Lakukan pemakanan dengan kemiringan sejauh 450..
11. Lakukan camfer disisi satu lagi.
12. Setelah selesai buka benda kerja, pahat dan bor.
13. Dan bersihkan mesin setelah digunakan.
BAB IV

KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

IV.1 Kendala
Adapun kendala yang ditemui saat praktek Bubut adalah:
a. Pada saat pemasangan benda kerja pada chuck, benda kerja sering tidak balance.
b. Kondisi kepala lepas yang sudah goyang, sehingga pada saat membor ada terjadi
getaran pada mata bor.
c. Benda kerja panas dan terbakar (berubah warna) saat membor.

IV.2 Pemecahan Masalah


Adapun pemecahan masalah yang ditemui saat praktek bubut adalah:
a. Benda kerja dipasang pada chuck bor dan jangan dikunci kuat, kemuadian hidupkan
mesin. Pukul benda kerja secara perlahan sampai putaran benda kerja balance dengan
chuck. Setelah putaran dirasa balance matikan mesin, kemudian kuatkan cekam benda
kerja pada chuck.

b. Pada saat membor dilakukan dengan perlahan dan hati – hati.

c. Gunakan coolant untuk mencegah benda kerja terbakar dan memudahkan proses
pemakanan bor.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktek kerja Bubut ini adalah:
a. Hasil pembubutan permukaan benda kerja yang baik sangat tergantung pada asahan
pahat dan penyetelan posisi pahat
b. Pekerjaan yang dilakukan dengan hati – hati dan teliti akan menghasilkan hasil yang
maksimal.
c. Pemahaman terhadap gambar dan langkah kerja akan mengefisienkan waktu yang
digunakan.

V.2 Saran
Adapun saran yang penulis berikan tentang praktek kerja Bubut adalah:
a. Sebelum melakukan praktek mahasiswa harus memahami gambar dan proses kerja
dengan benar
b. Mahasiswa harus bertanya jika ada yang kurang dimengerti
c. Sebaiknya instruktur selalu mengcheck hasil kerja mahasiswa pada awal dan sesudah
praktek setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA

 Job Sheet Bengkel Mekanik Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang,
 Drs. Daryanto, PPPGT/VEDC Malang, Alat Perkakas Bengkel

Anda mungkin juga menyukai