Laporan Bubut SMT 3
Laporan Bubut SMT 3
“KERJA BUBUT”
SEMESTER III
Disusun Oleh:
NIM : 2101012046
KELAS : 2D
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan praktikum Bubut ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada instruktur karena telah banyak memberikan masukan
pengetahuan dan arahan serta bimbingan selama praktikum berlangsung sehingga
praktikum tersebut dapat berjalan lancar, aman dan terkendali.
Dengan tersusunnya laporan ini, penulis berharap kiranya ini akan menjadi salah
satu sumber penambah ilmu, wawasan dan pengalaman selama bekerja di mesin bubut.
Disamping itu penulis mengharapkan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap
praktikum saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya dipelihara,
dirawat seperti layaknya buku resmi.
Akhirnya penulis sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu
demi kesempurnaan laporan berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran dan dukungan
serta kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu
kesempurnaan laporan ini dapat tercapai
Rahmat Gunawan
2101012046
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
IV.1 Kendala
IV.2 Pemecahan Masalah
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan praktek kerja bubut dilatar belakangi atas tuntutan dunia industri dan
dunia kerja dewasa ini, dunia industri semakin gencarnya membutuhkan tenaga yang ahli dan
profesional khususnya teknik mesin, maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus
mempersiapkan diri untuk terjun kedunia industri dan dunia usaha nantinya.
I.2 Tujuan
Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari praktek bengkel ini adalah :
Mesin bubut merupakan suatu mesin yang umumnya terbuat dari logam dan berguna
melakukan pekerjaan dengan benda bulat ataupun silinder. Mesin ini membentuk benda kerja
dengan cara menyayat dengan gerakan utamanya pada poros utama (spindle) yang berputar.
Sumber tenaga mesin bubut berasal dari motor listrik yang akan memberikan putaran
atau daya pada suatu sistem transimisi. Melalui transmisi tersebut maka akan terputar spindle
dan chuck mesin bubut. Benda kerja diikat atau dicekam pada chuck sehingga benda kerja
ikut beroutar apabila mesin dijalankan.
Gerakan pemakan dilakukan oleh suatu alat yang disebut pahat mesin bubut. Pahat
mesin bubut didesain sedemikian rupa sehingga pada saat pahat disentuhkan pada benda kerja
yang berputar maka terjadi pemakanan pada benda kerja.Pahat mesin bubut dapat bergerak
sejajar dengan benda kerja dan melintang terhadap garis hati benda kerja.
Mesin bubut ini biasa digunakan untuk latihan dan mengerjakan benda kerja yang
ringan. Bentuk mesin ini kecil dan sederhana serta digunakan untuk mengerjakan benda kerja
yang kecil.
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan peralatan khusus. Mesin ini
dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak dan teliti. Fungsi utamanya ialah untuk
menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
3. Mesin bubut standar (Horizontal)
Mesin ini dibuat lebih berdaya berat dan berukuran lebih besar, digunakan untuk
berbagai macam pekerjaan bubut karena mesin ini merupakan acuan standar dari mesin-
mesin bubut lainnya.
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang dipergunakan untuk mengerjakan
pekerjaan dengan benda kerja yang panjang dan besar. Misalnya pembuatan poros kapal,
poros transmisi, bahan roda gigi dan lain-lain.
Mesin ini beroperasi secara otomatis sepenuhnya, sehingga dapat mengerjakan benda
kerja dengan cepat dan teliti serta hasil yang bagus. Seorang operator mesin ini dapat
memantau 2 atau 3 mesin sekaligus.
Mesin ini mirip dengan mesin frais jenis pengebor vertical, komonen mesin terdiri
dari pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal. Mesin ini dilengkapi dengan
system kendali otomatis dari tiap kepala, termasuk kecepatan dan arah hantaran spindel,
penunjukan start dan penghenti.
Keuntungan dari mesin ini adalah bahwa segala opeprasi dapat dilakukan secara
serentak dan dalam urutan sesuai. Kapasitas pencekam benda kerja sampai dapat mencekam
benda kerja berdiameter >400mm.
Sebelum melakukan suatu pekerjaan terlebih dahulu kita harus paham seluruh
prosedur keselamatan kerja yang ada. Hal ini merupakan poin penting dalam proses praktek
kerja Bubut.
1.Keselamatan Diri
a. Gunakan alat pelindung diri saat bekerja.
b. Pastikan sebelum bekerja, kondisi tubuh dalam keadaan segar dan fit, baik jasmani
maupun rohani.
c. Bila mengalami kendala dalam praktek, segera laporkan kepada instruktur praktek.
d. Jangan coba menghentikan putaran spindel dengan tangan kosong.
e. Teliti dan hati-hati dalam bekerja.
2. Keselamatan Peralatan
a. Gunakan peralatan sesuai fungsi yang sebenarnya.
b. Sebelum menggunakan mesin check kondisi mesin dan peralatan terlebih dahulu.
c. Bersihkan seluru peralatan apabila telah selesai dipakai.
d. Letakkan seluruh peralatan ketempat semula.
25
30
5
3
25
25
Digambar
Skala
Engsel 1:1 Diperiksa
1. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktek kerja bubut ini adalah:
a. ST 37 , ukuran 45x45x60, bagian rumah pahat mesin bubut.
2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktek kerja Bubut adalah:
a. Mesin Bubut Standar
b. Kunci L 6
c. Jangka Sorong
d. Kunci Chuck
e. Pahat bubut rata kiri
f. Pahat alur
g. Pahat bubut dalam
h. Plat pengganjal
i. Mata bor ukuran Ø5mm, Ø9mm, Ø12mm, Ø15mm
j. Center drill
k. Chuck bor
l. Center kepala lepas
m. Tool box
n. Kuas
o. Kunci 10
IV.1 Kendala
Adapun kendala yang ditemui saat praktek Bubut adalah:
a. Pada saat pemasangan benda kerja pada chuck, benda kerja sering tidak balance.
b. Kondisi kepala lepas yang sudah goyang, sehingga pada saat membor ada terjadi
getaran pada mata bor.
c. Benda kerja panas dan terbakar (berubah warna) saat membor.
c. Gunakan coolant untuk mencegah benda kerja terbakar dan memudahkan proses
pemakanan bor.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktek kerja Bubut ini adalah:
a. Hasil pembubutan permukaan benda kerja yang baik sangat tergantung pada asahan
pahat dan penyetelan posisi pahat
b. Pekerjaan yang dilakukan dengan hati – hati dan teliti akan menghasilkan hasil yang
maksimal.
c. Pemahaman terhadap gambar dan langkah kerja akan mengefisienkan waktu yang
digunakan.
V.2 Saran
Adapun saran yang penulis berikan tentang praktek kerja Bubut adalah:
a. Sebelum melakukan praktek mahasiswa harus memahami gambar dan proses kerja
dengan benar
b. Mahasiswa harus bertanya jika ada yang kurang dimengerti
c. Sebaiknya instruktur selalu mengcheck hasil kerja mahasiswa pada awal dan sesudah
praktek setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Job Sheet Bengkel Mekanik Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang,
Drs. Daryanto, PPPGT/VEDC Malang, Alat Perkakas Bengkel