Anda di halaman 1dari 12

ELEMEN MESIN 2

PERTEMUAN 5
PEGAS (SPRING)

By:
Adriansyah
PEGAS (SPRING)
Pegas adalah sebuah elemen mesin elastis yang berfungsi untuk mencegah distorsi pada saat pembebanan dan
menahan pada posisi semula pada saat posisinya dirubah.

Funsi Pegas:
1. Untuk menghilangkan atau mengurangi kejut, misalnya pada kendaraan
2. Untuk menahan gaya atau memberikan gaya, misalnya pada katup
3. Sebagai pengukur, misalnya pada timbangan pegas, indikator.
4. Untuk menyimpan tenaga atau energi, misalnya pada jam, pegas senapan.

Jenis-jenis Pegas:
Menurut jenis pembebanan dibedakan atas:
c. Pegas Puntir
a. Pegas Tekan atau kompresi b. Pegas Tarik e. Pegas Daun
Menurut bentuknya pegas dibedakan atas:
a. Pegas ulir (tekan, Tarik, puntir)
b. Pegas daun (bengkok)
c. Pegas volute f. Pegas Torsi/batang puntir

d. Pegas piring (plat)

f. Pegas Spiral

e. Pegas cincin
PEGAS DAUN (LEAF SPRING)
Pegas daun digunakan pada mobil dan kendaraan di atas rel. Pegas ini dapat dianggap sebagai batang segi empat
yang berlapis-lapis yang ditumpu pada salah satu ujungnya atau pada kedua ujungnya. Ditumpu pada salah satu
ujungnya dapat dianggap sebagai kantilever, sedangkan ditumpu kedua ujungnya dapat dianggap sebagai beam.
Bahan pegas daun
Bahan pegas daun biasanya baja karbon dengan persentase 0,9 -1,0 % C, yang kemudian dilakukan proses perlakuan
panas.

Menurut Indian Standard bahan pegas daun sebagai berikut:


1. Untuk Automobil: 50 CrI, 50 CrIV23 dan 55 Si2Mn90 (semua dikeraskan dan ditemper, disepuh kemudian
dipanaskan.
2. Untuk kendaraan di atas rel: C55 (pencelupan air), C75 (pencelupan minyak), 40S 12Mn90 (pencelupan air) dan 55
Si2Mn90 (pencelupan minyak).

Ultimate tensile Tensile yield Hardness Brinell


Material Condition
strength (kg/mm2) strength Number
50 CrI 168 - 220 154 - 175 461 - 601
Hardened and
50 CrIV23 Tempered 190 - 220 168 - 189 534 - 601
55 Si2Mn90 182 - 206 168 - 192 534 - 601
Perencanaan Pegas Daun:
3
𝐹. 𝑓 1 3
1. Pegas Kantilever 𝛿 ( 𝑑𝑒𝑓𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖 ) = → 𝐼 = 𝑏𝑡
3. 𝐸 . 𝐼 12
3
𝐹.𝑓
𝛿=
1 3
3. 𝐸 . 𝑏𝑡
12
F
f 3
4 𝐹.𝑓
𝛿= 3
→ 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
𝐸 . 𝑏𝑡

Jika pegas tersebut terdiri dari beberapa lapisan (n),


𝜋 2
𝑊 𝑏= 𝑑 maka:
32
𝑀𝑏 𝑀𝑏 𝐹.𝑓
3
1
𝜎 𝑏= 𝜎 𝑏=
𝑊 𝑏 .𝑛 𝛿= → 𝐼 = 𝑏𝑡
3

𝑊𝑏 1 2
3. 𝐸 . 𝐼 .𝑛 12
𝑊 𝑏= 𝑏𝑡 𝐹. 𝑓
6 𝜎 𝑏= 𝐹. 𝑓
3

1 2 𝛿=
𝑏𝑡 . 𝑛 1 3
𝐹 .𝑓 6 3. 𝐸 . 𝑏𝑡 .𝑛
𝜎 𝑏= 6𝐹 .𝑓 12
1 𝜎 𝑏= →𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
𝑏𝑡2 𝑏𝑡
2
𝜎 𝑏=
6𝐹 .𝑓
4𝐹 .𝑓
3
6 2
𝑏𝑡 .𝑛 𝛿= 3
𝐸 . 𝑏𝑡 . 𝑛
Dimana: 3𝐹 .𝑓
𝜎 𝑏= 2
→ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘1 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
𝐹 =Gaya yang bekerja ( N ) 2 𝑏𝑡
f =Panjang pegas ( mm)
b=Lebar pegas (mm) Defleksi (:
t =Tebal pegas (mm) 𝐹. 𝑓
3
1 3
n=Jumlah lapisan pegas 𝛿= → 𝐼 = 𝑏𝑡
E=Modulus elastisitas ( MPa)
48. 𝐸 . 𝐼 . 12
𝛿=Defleksi (mm) 3
𝐹.𝑓
𝜎 𝑏= Tegangan bengkok ( Nmm) 𝛿=
1 3
𝑀 𝑏= Momen bengkok ( Nmm) 48. 𝐸 . 𝑏𝑡
3
12
𝑊 𝑏= Momen tahanan bengkok (𝑚𝑚 )
3
𝐹. 𝑓
𝛿= 3
→𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
4. 𝐸 . 𝑏𝑡
2. Pegas Beam
𝑀𝑏
𝜎 𝑏= Jika pegas tersebut terdiri dari (n) buah, maka:
𝑊𝑏 3
F 𝐹. 𝑓 1 3
𝐹 𝑓 𝛿= → 𝐼 = 𝑏𝑡
𝑀 𝑏= . 48. 𝐸 . 𝐼 . 𝑛 12
2 2
f f 𝐹.𝑓
3
𝐹. 𝑓
3
F 2f F 𝐹 .𝑓 𝛿= 𝛿=
𝜎 𝑏= 1 3
4. 𝐸 . 𝑏𝑡 𝑛
4 48. 𝐸 .
3
𝑏𝑡 𝑛
2 12
1/ 6. 𝑏𝑡
Contoh soal:
Rencanakan pegas kantilever yang panjangnya 400 mm, beban yang bekerja 1 kN, Bahan pegas 50 CrI (Ultimate
tensile strength 200 kg/mm2). Modulus elastisitas 2,1 x 105 Mpa. Perbandingan lebar dengan tebal (b/t) = 10. Faktor
keamanan 5, defleksi yang diizinkan sampai 25 mm.
3
4𝐹 .𝑓
𝛿=
Penyelesaian: 3
𝐸 . 𝑏𝑡 . 𝑛
𝑘𝑔 𝑚 3 3
𝜎 𝑚𝑎𝑥 =200 . 9 , 81 =1962 N / 𝑚𝑚
2
4 .1000 𝑁 .400 𝑚𝑚
𝑚𝑚
2
𝑠
2 25 𝑚𝑚= 5 2 3
2 ,1 𝑥 10 𝑁 /𝑚𝑚 . 10 𝑡 . 𝑡 . 𝑛
2
1962 N /𝑚𝑚 2
4 .1000 𝑁 .400 𝑚𝑚
3 3
𝜎= =392 , 4 N /𝑚𝑚 4
𝑛𝑡 =
5 5 2
2, 1 𝑥 10 𝑁 / 𝑚𝑚 .10
6𝐹 .𝑓
𝜎 𝑏= 4
2
𝑏𝑡 .𝑛 𝑛𝑡 =4876 ,19
3
𝑛𝑡 .𝑡 =4876 , 19
6.1000 𝑁 .400 𝑚𝑚
392 , 4 N / 𝑚𝑚 =
2
2 611 , 62. 𝑡 =4876 ,19
10 𝑡 . 𝑡 . 𝑛
𝑡=7 , 97 𝑚𝑚
3 6.1000 𝑁 .400 𝑚𝑚
𝑛𝑡 = 2 𝑏=10 𝑡 =79 , 7 𝑚𝑚
392 , 4 𝑁 / 𝑚𝑚 .10 3
𝑛𝑡 = 611 , 62
3 3
𝑛𝑡 =611 , 62𝑚𝑚 3
𝑛 .(7 ,97 ) =611 ,62 ⟹ 𝑛=1 ,20 𝑏𝑢𝑎h
PEGAS ULIR (PEGAS SPIRAL)
F
F

F F
Istilah-istilah pada pegas ulir
Free length : Panjang pegas tanpa beban
Compressed length : Panjang pegas setelah menerima beban
Solid length : Panjang pegas minimum akibat beban
Defleksi : Selisih panjang pegas sebelum diberi beban dengan Panjang pegas setelah menerima
beban
Pitch (p) : Jarak antara puncak pegas yang berdekatan dalam satu lilitan
Diameter pegas (D) : Diameter rata-rata pegas
Diameter kawat (d) : Diameter kawat yang digunakan untuk membuat pegas
Indeks pegas (C) : Perbandingan antara diameter pegas dengan diameter kawat yang digunakan.
Biasanya digunakan C = 4 s/d 10.
Spring rate (kekakuan pegas) : Perbandingan antara gaya yang bekerja dengan defleksi yang terjadi
Jumlah lilitan pegas (n) : Jumlah lilitan pegas yang aktif menerima beban.

Perencanaan Pegas Spiral:


Jika pegas spiral ditekan/ditarik, maka pada pegas tersebut akan timbul 2 buah tegangan geser, yaitu:
1. Tegangan geser akibat beban F
𝜏 𝑚𝑎𝑥 =𝜏 1 +𝜏 2
𝐹 𝜋 𝑑2
𝜏 1= → 𝐴=
𝐴 4 4 𝐹 8 𝐹𝐷
𝜏 𝑚𝑎𝑥 = 2
+ 3
4𝐹 𝜋𝑑 𝜋𝑑
𝜏 1= 2
𝜋𝑑

2. Tegangan geser akibat momen puntir


𝜏 𝑚𝑎𝑥 =
8𝐹 𝐷 𝑑
𝜋𝑑
3
2(𝐷
+1 )
𝑀 𝐹𝐷 𝐹𝐷 𝑑
𝜏 2= 𝑝 𝑀 𝑝= 2 8 𝐹𝐷 +1 ⟹ 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑤𝑎h𝑙 (𝐾 )
𝑊𝑝 2 𝜏 1=
𝜋
=
𝜋𝑑
3 2𝐷
𝑑2
16
𝜋 𝑑3
𝑊 𝑝=
16
4 𝐶 −1 0,615 Dimana :
𝐾= +
4 𝐶 −4 𝐶 G : Modulus geser

8 𝐹 𝐷. 𝐾 n : Jumlah lilitan pegas


𝜏 𝑚𝑎𝑥 = 3
𝜋𝑑 Faktor Wahl (K) dapat juga dicari berdasarkan grafik
Dimana : berikut:
F : Gaya yang bekerja
D : Diameter pegas 𝐷 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠=48 𝑚𝑚
𝐷 48
K : Faktor Wahl 𝑑
=
8
=6
𝑑 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 =8 𝑚𝑚
d : Diameter kawat
C : Indeks pegas = D/d

Kekakuan Pegas (spring rate)

3
𝐹 8 𝐹 .𝐷 .𝑛
𝐾 = → 𝛿=
𝛿 𝐺𝑑
4
4 𝐺 −1 0,615
𝐾= +
𝐹 𝐺𝐷4 4𝐺−4 6
𝐾= 3 𝐾=
8 𝐹 . 𝐷 .𝑛 8 𝐷3. 𝑛 23 0,615
𝐺𝑑
4 𝐾=
20
+
6 𝐾 =1 , 25
Contoh soal:
Pegas ulir tekan dibuat dari baja C50, diameter pegas 68 mm, diameter kawat 12 mm, dan beban yang bekerja 100 N.
Tentukan:
a. Tegangan geser maximum
b. Lenturan, bila n = 10,5 buah dan G = 8,9 x 104 Mpa

Penyelesaian:
a. Tegangan geser maksimum 8 𝐹 𝐷. 𝐾
𝜏 𝑚𝑎𝑥 = 3
𝜋𝑑
𝐷 68
𝐶= = =5 , 67
𝑑 12 8.100 𝑁 .68 𝑚𝑚 .1 , 26
𝜏 𝑚𝑎𝑥 = 3 3
4 𝐶 −1 0,615 𝜋 ( 12 ) 𝑚𝑚
𝐾= +
4 𝐶 −4 𝐶
𝜏 𝑚𝑎𝑥 =12 , 63 𝑁
( 4 𝑥 5 , 67) −1 0,615
𝐾= +
( 4 𝑥 5 ,67 )− 4 5 , 67 b. Lenturan
3
𝐾 =1 , 26 8 𝐹 . 𝐷 .𝑛
𝛿=
𝐺 𝑑4
8 .100 𝑁 . 68 3 𝑚𝑚 3 . 10 , 5
𝛿= 4 2 4 4
=1, 43
(8 , 9 𝑥 10 𝑁 /𝑚𝑚 )𝑥 12 𝑚𝑚

Anda mungkin juga menyukai