LP TB Paru Nuridin
LP TB Paru Nuridin
TUBERCULOSIS PARU
DI RUANG ALAMANDA
RSUD UNGARAN SEMARANG
Disusun Oleh :
Wahyudi Nuridin
72020040076
3. TANDA GEJALA
a. Gejala Umum
1) Batuk terus menerus dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih.
Merupakan proses infeksi yang dilakukan Mycobacterium
Tuberkulosis yang
menyebabkan lesi pada jaringan parenkim paru.
b. Gejala lain yang sering dijumpai
1) Dahak bercampur darah
Darah berasal dari perdarahan dari saluran napas bawah,
sedangkan dahak adalah hasil dari membran submukosa yang
terus memproduksi sputum untuk berusaha mengeluarkan benda
saing.
2) Batuk darah
Terjadi akibat perdarahan dari saluran napas bawah,
akibat iritasi karena proses batuk dan infeksi Mycobacterium
Tuberkulosis.
3) Sesak napas dan nyeri dada
Sesak napas diakibatkan karena berkurangnya luas lapang
paru akibat terinfeksi Mycobacterium Tuberkulosis, serta akibat
terakumulasinya sekret pada saluran pernapasan.
Nyeri dada timbul akibat lesi yang diakibatkan oleh infeksi
bakteri, serta nyeri dada juga dapat mengakibatkan sesak napas.
4) Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walau
tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.
Merupakan gejala yang berurutan terjadi, akibat batuk
yang terus menerus mengakibatkan kelemahan, serta nafsu
makan berkurang, sehingga berat badan juga menurun, karena
kelelahan serta infeksi mengakibatkan kurang enak badan dan
demam meriang, karena metabolisme tinggi akibat pasien
berusaha bernapas cepat mengakibatkan berkeringat pada
malam hari.(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006)
4. PATOFISIOLOGI
Ketika seorang klien TB paru batuk, bersin, atau berbicara, maka
secara tak sengaja keluarlah droplet nuklei dan jatuh ke tanah, lantai,
atau tempat lainnya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang
panas, droplet nuklei tadi menguap. Menguapnya droplet bakteri ke udara
dibantu dengan pergerakan angin akan membuat bakteri tuberkolosis
yang terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara. Apabila bakteri
ini terhirup oleh orang sehat, maka orang itu berpotensi terkena infeksi
bakteri tuberkolosis. Penularan bakteri lewat udara disebut dengan air-
borne infection. Bakteri yang terisap akan melewati pertahanan mukosilier
saluran pernapasan dan masuk hingga alveoli. Pada titik lokasi di mana
terjadi implantasi bakteri, bakteri akan menggandakan diri (multiplying).
Bakteri tuberkolosis dan fokus ini disebut fokus primer atau lesi primer
(fokus Ghon). Reaksi juga terjadi pada jaringan limfe regional, yang
bersama dengan fokus primer disebut sebagai kompleks primer. Dalam
waktu 3-6 minggu, inang yang baru terkena infeksi akan menjadi sensitif
terhadap tes tuberkulin atau tes Mantoux.
5. PATHWAY
Mycobacterium menetap/dormant
Membentuk sarang TB
b. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret
kental atau sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk, edema
trakeal/faringeal.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya
keefektifan permukaan paru, atelektasis, kerusakan membran
alveolar kapiler, sekret yang kental, edema bronchial.
3. Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, adanya
produksi sputum, Dispnea, Anoreksia, Penurunan kemampuan
finansial.
c. Intervensi keperawatan
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Kaji fungsi pernapasan
tidak efektif keperawatan, Pola nafas pasien contoh : Bunyi nafas,
berhubungan dengan efektif dengan kecepatan, irama, kedalaman
sekret kental atau KH: dan penggunaan otot
sekret darah, Mendemonstrasikan batuk efektif aksesori
kelemahan, upaya dan suara nafas yang bersih, tidak Catat kemampuan untuk
batuk buruk, edema ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan mukosa / batuk
trakeal/faringeal. mengeluarkan sputum, mampu efektif : catat karakter, jumlah
bernafas dengan mudah, tidak ada sputum, adanya emoptisis
pursed lips) Berikan pasien posisi semi
Menunjukkan jalan nafas yang atau fowler tinggi. Bantu
paten (klien tidak merasa tercekik, pasien untuk batuk dan
irama nafas, frekuensi pernafasan latihan napas dalam
dalam rentang normal, tidak ada Bersihkan sekret dari mulut
suara nafas abnormal) dan trakea : penghisapan
Tanda Tanda vital dalam rentang sesuai keperluan
normal (tekanan darah, nadi, Kolaborasi dengan tim medis
pernafasan) dalam pemberian obat-obatan
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Monitor TTV
pertukaran gas keperawatan, Pertukaran gas Kaji adanya gangguan bunyi
berhubungan kembali normal atau pola nafas
dengan KH: Tingkatkan tirah baring/batasi
berkurangnya Permukaan paru kembali aktivitas
keefektifan efektif Kolaborasi : berikan
permukaan paru, Penurunan dispneu tambahan oksigen yang
atelektasis, BB meningkat sesuai
kerusakan membran
alveolar kapiler,
sekret yang kental,
edema bronchial.
DAFTAR PUSTAKA
Huda Amin. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC Jilid 1. Yogyakarta : Media Action
Publishing.
Izzati, A., Basyar, M., & Nazar, J. 2015. Faktor Resiko Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas.