Anda di halaman 1dari 20

Nama kelompok 4:

1. M Chandra Pratama
(F1G222016)
2. Nabila Athalia Dumasari
(F1G222018)
3. Indah Alfania (F1G222020)
4. Rannga Ade Saputra
(F1G222022)
5. Marshada Hijria Siregar
(F1G222028)
6. Elsy Andira Irham (F1G222048)
7. Nur Faddilah (F1G222064)
1. Dr.Ir. H SOEKARNO; Presiden RI ke-1 (1945-1966

Lahir: Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901.

Meninggal: Jakarta 21 Juni 1970.

Agama: Islam.

Pendidikan: SMP / SMA di Surabaya, ITB di Bandung.

Pengalaman: Penulis/Kolumnis dan Pejuang Politik / Diplomatic Pendiri PNI (4 Juli


1927); ProklamatorR.I.

Latar belakang.

Dr. Ir. H. SOEKARNO lahir dari keturunan bangsawan Jawa, waktu kecil bernama Kusno
yang kemudian akrab dengan panggilan Bung Karno saja. la hanya beberapa tahun hidup
bahagia bersama orang tuanya di Blitar. Tamat SD tinggal di Surabaya, indekost di
rumah H.O.S. Cokroaminoto, politisi kawakan tokoh Syarikat Islam. Sambil belajar,
Soekarno menggembleng jiwa nasionalismenya.

Lulus SLTA, Soekarno melanjutkan sekolahnya ke ITB di Bandung. Setelah meraih title Ir.
pada tahun 1926, H.O.S. Soekarno kemudian mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia,
1927) dan berhasil merumuskan ajaran Marhaen. Karena merasa khawatir, penjajah
Belanda kemudian menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin, Bandung (29
Desember 1929). Delapan bulan kemudian baru disidangkan di pengadilan dengan
tuduhan mengambil bagian dalam suatu organisasi yang bertujuan melakukan kejahatan
di samping usaha menggulingkan kekuasaan Hindia-Belanda. Dalam pembelaannya
berjudul Indonesia Menggugat, dengan gagah berani Bung Karno menelanjangi
kemurtadan bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pada tahun 1933, Belanda membuang
Bung Karno ke Endeh, Flores, kemudian memindahkannya ke Bengkulu.

Pada zaman Jepang Bung Karno mensiasati saudara tua yang rakus itu. Pura-pura
bekerja sama tetapi memanfaatkannya untuk kepentingan Indonesia. Bung Karno dan
Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Rl pada 17 Agustus 1945, setelah Jepang
bertekuk lutut pada Sekutu.

Menjelang akhir masa bhaktinya, proklamator itu pernah berkata, ‘Selangkah saja saya
maju, negara ini akan hancur”. Ia memang tak bergeming sedikit pun. Lebih baik dirinya
lebur dari pada bangsa dan negara ini hancur.

Meskipun kini sudah lama ia tiada, tetapi nama besarnya tak pernah pudar, kekal di hati
rakyat Indonesia. Itu berkat jasanya kepada bangsa dan negara yang tak terhingga.

2. SOEHARTO: Presiden R.l. ke-2 (1968-1998)

Lahir : Kemusuk, Argamulyo, Yogyakarta, 8 juni 1921

Pendidikan : SD di Twir, Yogyakarta, Wuryantoro dan Solo; SMP dan Sekolah Agama di Wonogiri
dan Yogyakarta (1935- 1939); Sekolah Bintara di Gombong, Jawa Tengah (1941).

Pengalaman : Prajurit Teladan (1941-1942); Polisi Surela dan Tentara Peta (1942-1945);
Pengawal Panglima Besar Soedirman; Pemimpin Serangan Umum merebut Ibu kota
Yogyakarta (1 Maret 1949); Komandan Kostrad dan Panglima Sementara TNI AD (sampai
dengan 1965); Panglima AD (1966); Ketua Presidium KabinetAmpera (1966).

Latar Belakang.

SOEHARTO, terlahir dari pasangan suami istri Sukirah dan Kertoredjo. Dulu orang tua itu
cuma berharap anak tunggalnya asal bisa membantu di sawah saja. Syukur kalau dapat
melanjutkan jabatan menjadi ulu-ulu di kampung mereka, Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta.

Pak Harto harus bersusah payah untuk bisa sekolah, SD dan SMPnya diselesaikan sampai
beberapa kali pindah dari Twir, Yogyakarta, Wuryantoro, Solo, Wonogiri dan Yogyakarta.
Disamping itu ia masih menyempatkan sekolah Agama, agar mendapat ilmu dan keteladanan
untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian karena terpanggil untuk membela
tanah air, Soeharto, si anak desa itu melanjutkan Sekolah Bintara di Gombong.

Setelah terpilih menjadi prajurit teladan, pangkat bintara itu tak lama kemudian menjadi
Sersan. Di jaman Jepang Pak Harto masuk polisi, lalu pindah ke Peta sampai berpangkat
Komandan Pelopor. Ia resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945 ketika berusia 24
tahun. Sampai terakhir berpangkat Jenderal

Sebagai negarawan, Pak Harto lama-lama menjadi panutan kalangan pemerintahan negara-
negara Asia Tenggara (ASEAN). Salah satu keberhasilannya ialah mengendalikan Republik
Indonesia sebagai
negarakepulauanterbesardiduniayangberpenduduksangatmajemukdanamatberagamadatisti
adatnya.selama 20 tahun tanpa konflik yang berarti, sedang sebelumnya selalu ribut.Sukses
itu membuka
kesempatanuntukmembangunsecararencanadanberkesinambungan.DalampercaturanIntern
asional,Indonesia semakin mendapat kepercayaan, dengan makin banyaknya kerja sama
dengan negara-negara berkembang. Dengan semangat giat belajar, tekun
beribadahsertasenantiasamembaktikandirikepadabangsa dan negara,ternyata Soeharto
anak petani yang sangat bersahaya dari desa berhasil menjadi negarawan
yangbaik..beribadahsertasenantiasamembaktikandirikepadabangsa dan negara,ternyata
Soeharto anak petani yang sangat bersahaya dari desa berhasil menjadi negarawan
yangbaik.

3. B.J. HABIBIE: Presiden R.I. ke-3: (1998-1999)

Lahir : Pare-pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni

Pendidikan : SD, SMP, SMA, Bandung (1954), mendapat gelar Diploma Ingenieur jurusan
Kontruksi Pesawat Terbang Rheinisc-Westflaelische Tegnische, Aachen, Jerman Barat.

Pengalaman: Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinisc Technische,
Aachen, Jerman Barat(1960-1965), Menteri Negara Riset dan Teknologi (1978), Dirut PT Pal,
Surabaya (1978), Ketua BPPT, Ketua ICMI.

Latar belakang.
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE, menjadi presiden pada tanggal 21 Mei 1998 menggantikan
Jendral Soeharto yang meletakkan jabatan karena dipaksa mundur oleh rakyat. Sebelumnya, B.J.
Habibie menjadi wakil presiden Rl ke tujuh periode 1998-2003, tapi ia hanya memangku
jabatannya selama kurang lebih 2 bulan.

Dalam usia 13 tahun, Rudy, demikian Habibie biasa dipanggil, ditinggal wafat ayahnya, Alwie
Abdul Jalil Habibie, bekas Kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan. Ibunya, RA Tuti Marini
Puspowardjo yang asal Yogyakarta menganjurkan Habibie berangkat ke Bandung untuk masuk
SMP, kemudian ia menyusul setelah anaknya kelas dua SMA. Setahun di ITB, atas usaha ibunya,
Habibie mendapat beasiswa P&K untuk belajar di Jerman Barat. Gelar insinyur mesin dan
Kontruksi pesawat terbang diraih Habibie pada usia 21 tahun, ia kemudian meneruskan
sekolahnya lagi dengan biaya sendiri. Waktu lulus, Habibie orang pertama di luar Jerman,
setelah perang dunia ke II yang membuat skripsi mengenai aeronautika.

Pada tahun 1974, karena kecerdasan Habibie membuat presiden Soeharto memanggilnya
pulang ke Indonesia. Selanjutnya ia diangkat menjadi penasihat Presiden RI, memimpin Devisi
Adveced Technologi Pertamina yang merupakan cikal bakal BPPT dan merintis industri pesawat
terbang di Bandung, Ia juga berhasil membuat pesawat pertama Indonesia CN235. B.J. Habibie
turun dari jabatannya sebagai presiden Rl pada tanggal 20 Oktober 1999 karena
pertanggungjawabannya tidak diterima oleh sidang umum MPR 1999.

4. K.H. ABDURRAHMAN WAHID: Presiden R. I. ke-4: (1999-2001)

Lahir : Denanyar, Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940

Pendidikan : SD, Jakarta (1953);SMEP, Yogyakarta (1956); Pesantren Tambakberas,

Jombang (1959 -1963); Departemen og Higher Islamic and Arabic Studies, Universitas Al Azhar,
Kairo; Fakultas Sastra Universitas Bagdad, Irak (1970)

Pengalaman : Guru Madrasah Mu’alimat, Tambakberas, Jombang (1959-1963); Dosen dan


Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Hasyim Ashari, Jombang (1974-1979); Pengasuh
Pondok Pesantren Ciganjur,

Jakarta Selatan (1979); Ketua Tanfidziyah PB Nahdhatul Ulama (1984-1998).

Latar Belakang.
GUS DUR, demikian K.H . Abdurrahman Wahid biasa dipanggil, seorang ulama muda yang
gemar humor. Luwes bergaul, sikapnya terbuka. Banyak yang menaruh harapan besar ketika ia
terpilih sebagai ketua PBNU dalam Muktamar NU ke-27 di Pondok Pesantren Salafiah Safi’yah
Sukorejo,Situbondo, Jawa Timur. Apalagi sejak Muktamar itu, NU secara resmi kembali ke
Khittah 1926. Artinya NU akan meninggalkan politik praktis dantidak ada lagi ikatan
organisatoris dengan PPP.

Tokoh yang tak dapat melihat dengan sempurna ini boleh jadi merupakan satu-satunya presiden
di dunia yang terpilih secara demokrasi oleh wakil rakyat. Komposisi keanggotaan DPR-MPR
hasil pemilu tahun 1999 rupanya lebih suka memilih Gus Dur, dan enggan memberikan suaranya
kepada Megawati Soekarno Putri, satu-satunya pesaing di waktu itu, karena alasan gender.

5. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI: Presiden R. I. ke-5: (2001-2004)

Lahir : Jakarta 23 Januari 1946.

Pendidikan : SD – SMA, Perguruan Cikini, Jakarta.

Kuliah Fakultas Pertanian Unpad, Fakultas Fisiologi Universitas Indonesia.

Pengalaman : Ketua PDI (Munaslub PDI 1993); Ketua PDI-P (1999-sekarang); Wakil Presiden Rl
(1999-2001).

Latar Belakang.

DYAH PERMATA MEGAWATI SOEKARNO PUTRI, melewatkan masa pendidikannya sejak SD


sampai SMA di perguruan Cikini, Jakarta. Megawati yang sempat kuliah di Fakultas Pertanian
dan Fakultas Fisiologi di UI tak dapat menyelesaikan kuliahnya karena kemelut politik pasca
perebutan kekuasaan dari Soekarno oleh Soeharto pada tahun 1966.

Setelah Soeharto jatuh, Megawati yang mewarisi kharisma ayahnya baru tampil lagi menjelang
pemilu 1999. PDI pimpinan Megawati berubah menjadi PDI Perjuangan (PDIP). Dalam pemilu
yang demokratis itu, PDIP memenangkan pemilu dengan memperoleh 154 kursi di DPR. Tetapi
ia kalah bersaing dengan Gus Dur dalam pemilihan Presiden dalam sidang MPR. Baru setelah
Gus Dur dijatuhkan DPR, karena skandal Bullogate dan Brunaigate, Megawati yang sebagai
wakil presiden terpilih menggantikan K.H. Abdurrahman Wahid menjadi presiden Rl yang ke-V.

6. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden R. I. ke-6: (2004-2014)

Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono

Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949

Agama : Islam

Istri : Kristiani Herawatiputri

Pendidikan :

1. Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973

2. American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976


3. Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976

4.Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983

5. On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983

6. Jungle Warfare School, Panama, 1983

7. Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984

8. Kursus Komando Batalyon, 1985

9. Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989

10. Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS

11. Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS

Latar Belakang.

Presiden Rl Ke VI: 2004-2009. Pria berperawakan tinggi besar ini kian berkibar namanya di era
Presiden Gus Dur. Susilo Bambang Yudhoyono, Bahkan Gus Dur pada saat itu sempat menyebut
jenderal bintang empat itu sebagai calon presiden yang oke punya.

Susilo Bambang Yudhoyono, yang lazim disebut pers dengan SBY, lahir di Pacitan, Jateng, 9
September 1949. Karier militernya mulai melonjak setelah SBY menjadi Komandan Peleton di
Yonif Linud 330 pada 1974. SBY lantas menjadi Komandan Peleton Yonif 330 pada 1996, dan
1981 menjadi Perwira Operasi MabesTNI AD. Tahun 1996 SBY menjabat sebagai Chief Ministry
of Military Observer di Bosnia Herzegovina, lalu meloncat menjadi Assospol Kassospol TNI.
Saat Gus Dur di ujung tanduk, SBY ditunjuk menjadi Menko Polsoskam dan memegang kendali
maklumat yang dikeluarkan Gus Dur yang menilai negara dalam keadaan darurat politik. SBY
menolak melaksanakan rencana dekrit presiden. Hal itu tak membuat bintangnya redup. SBY
bahkan menjadi kandidat wapres dalam SI MPR akhir Juli 2001. Kemudian menjadi Menteri
Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati
Soekarnoputri, (9 Agustus 2001-2004).

Bersama Yusuf Kalla menjadi kandidat utama Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres Tahap
II yang kemudian dimenangkannya. SBY dan Yusuf Kalla resmi dilantik sebagai Presiden dan
Wakil Presiden pada tanggal 20 Oktober 2004. Kemudian setelah masa jabatan presiden
bersama Jusuf Kalla selesai, SBY maju kembali sebagai presiden bersama Boediono, dan
terpilih kembali pada pemilu.

7. Ir.H.Joko Widodo (2015- Sampai Sekarang)


Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961

Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo

Agama : Islam

Hobby : Penikmat musik rock

Riwayat Pendidikan : SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo, Almamater : Fakultas
Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985, Pengalaman : Pengusaha, Eksportir Mebel, Walikota
Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden Indonesia ke-7.

Latar Belakang.

Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak
sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa
travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai
bergaul. Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah untuk menghindari pertengkaran. Sikap
tersebut diwarisi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan
bertanggung jawab

Setelah lulus SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada
lulus tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia kembali ke Solo
dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Tahun 1998
dirinya memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang dimiliki. Dengan kerja keras,
ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi
seorang eksportir mebel.

Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo bersama
partai politik PDI Perjuangan beliau menjabat selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam
masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota.. Banyak yang
meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel dan taman ini bahkan
hingga saat terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami
kemajuan oleh gebrakan progresif dilakukannya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan
kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Pada tahun 2007
Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di
kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan
perbelanjaan. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah
Konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia pada bulan Oktober 2008. FMD pada tahun
2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.

Tahun 2012, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) menjadi gubernur
dan wakil gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden Indonesia bersama wakilnya
Jusuf Kalla.
TOKOH INTEGRASI BANGSA DALAM ERA GLOBALISASI.

1. Basuki Tjahaja Purnama

Laki-laki yang dikenal dengan nama panggilan Ahok itu adalah kekuatan penyeimbang
bagi Jokowi. Nampak jelas. Lucunya, ia dan Jokowi justru berasal dari dua daerah yang
berjauhan untuk kemudian dipertemukan di Ibukota. Memiliki darah Tionghoa, Ahok
sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kabupaten Belitung Timur. Kiprahnya di sana pun
sangat bagus, sehingga ia beroleh beberapa penghargaan kelas Nasional.

Dianggap mampu menekan semangat korupsi pejabat daerah dan membawa


perubahan berarti, Ahok nampak mengadopsi langkah yang sama dalam menjalankan
posisinya sebagai Wakil Gubernur. Sikapnya yang transparan (termasuk lewat rapat-
rapat yang ia adakan dan bisa diikuti diYouTube ), blak-blakan nampak menjadi duri bagi
beberapa pihak yang lebih memilih status quo. Orang-orang yang membawa perubahan
baik memang jarang disukai.

2. Sri Mulyani

Seorang reformist , perempuan dan ekonom satu ini membawa nama harum Indonesia
dengan menjadi Managing Director untuk World Bank. Posisi baru yang membuatnya
harus mundur sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu II. Posisi baru
yang juga membuatnya harus pindah ke Amerika Serikat.
Ia digadai-gadai menjadi calon kuat untuk menjabat sebagai Presiden Republik
Indonesia berikutnya. Jika iya, maka ia akan menjadi perempuan kedua di Tanah Air
yang berada di posisi tersebut. Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani
dianggap mampu memperkuat kondisi keuangan Tanah Air, meningkatkan atmosfir
investasi di kawasan Asia Tenggara selama periode krisis keuangan (2007 sampai
2010). Majalah Forbes sempat menaruh dirinya di posisi 65 perempuan paling kuat dan
berpengaruh di dunia.

3. Anies Baswedan

H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. (lahir 7 Mei 1969) adalah Gubernur


Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang menjabat sejak 16 Oktober 2017, menggantikan
posisi Djarot Saiful Hidayat. Ia dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar, sebuah
gerakan bagi generasi muda untuk direkrut sebagai pengajar muda di Sekolah
Dasar dan masyarakat selama satu tahun. Anies merupakan cucu dari pahlawan
nasional Abdurrahman Baswedan.
Di bidang akademisi, Anies pernah menjabat Rektor Universitas Paramadina selama
delapan tahun. Pada 27 Oktober 2014, ia diberikan mandat oleh Presiden Joko
Widodo atau Jokowi untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia di dalam kabinetnya. Masa tugasnya berakhir ketika Jokowi
menunjuk Muhadjir Effendy sebagai pengganti Anies pada tanggal 27 Juli 2016.] Karier
politiknya justru semakin cemerlang setelah Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai
Keadilan Sejahtera mengusungnya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dan
berpasangan dengan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

TOKOH INTERGRASI BANGSA DALAM ERA GLOBALISASI.

1. Ki Hajar Dewantara.

Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan karakter di sekolah,
jauh sebelum Kurikulum 2013 memasukkan agenda sama. Nggak, bahkan lebih jauh dari itu sih,
yaitu sebelum Ibu Pertiwi meraih kemerdekaannya. Kutipan Bapak Pendidikan Nasional di atas
adalah salah satu "mata pelajaran" pembentukan karakter di Perguruan Taman Siswa, sekolah
kaum jelata yang didirikannya pada 3 Juli 1922.

Sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan, dia sadar betul bahwa saat itu, "calon" Negara
Indonesia memerlukan sebuah sistem pendidikan yang bisa memerdekakan. Pendidikan harus
menjadi gerbang membangun kesadaran anak bangsa tentang keadilan dan kemakmuran yang
bebas dari penjajahan. Dalam buku Ki Hadjar dan Taman siswa, dalam Sejarah Indonesia
Modern, Abdurrachman Surjomihardjo juga menyebutkan karakter lain yang ditanamkan Ki
Hajar saat itu. Lima di antaranya adalah kepercayaan pada kekuatan diri, cinta kebenaran dan
kemerdekaan, solidaritas, kesadaran akan kesamaan derajat, serta kepemimpinan.

Pria yang pernah hidup dalam pengasingan ini sadar, pendidikan karakter merupakan faktor
penting dalam sebuah perubahan. Setumpuk ilmu nggak akan membawa faedah apapun tanpa
nilai-nilai rohani yang baik.

2. HOS Cokrominoto.

Sejak mata pelajaran sejarah masuk dalam agenda sekolah, kita mulai berkenalan dengan tokoh
-tokoh besar Indonesia, termasuk "Soekarno Sang Proklamator". Namun, agaknya belum setiap
orang tahu bahwa Soekarno pernah berguru kepada HOS Cokroaminoto, pendiri Sarekat Islam.

Ssstt.. Mau tau gimana caranya seorang HOS Cokroaminoto bisa mencetak pemimpin besar
sekaliber Soekarno? Sejak usia 15 tahun, Soekarno sudah dijejali tumpukan bacaan "berat" oleh
Cokroaminoto. Dia diekspose dengan beragam jenis pemikiran tokoh-tokoh dunia. Dari sinilah,
Soekarno muda belajar bahwa ilmu itu nggak berbatas.” Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni
tauhid, sepintar-pintar siasat ,"kata-kata mutiara Cokroaminoto ini selalu menjadi prinsip yang
ditanamkan dalam-dalam pada jiwa anak didiknya. Lebih dari itu, Cokroaminoto juga
mendorong muridnya berpikir kritis. Dia memberi ruang eksplorasi ide tanpa batas sehingga
anak didiknya terlatih untuk mampu melihat suatu hal dari bermacam-macam sudut pandang.

Nggak heran, dari tangan Cokroaminoto lahir tokoh-tokoh nasional yang meresapi ideologi
berbeda, seperti Semaun yang sosialis, Kartosuwiryo seorang Islam fundamentalis, dan
Soekarno seorang nasionalis.

3. Raden Ayu Lasminingrat.

Raden Ayu Lasminingrat lahir di Garut pada 1843, atau 36 tahun sebelum RA Kartini dilahirkan.
Penulis dan sejarahwan Deddy Effendie menyebut Lasminingrat sebagai tokoh perempuan
intelektual pertama di Indonesia. Selain menulis karyanya sendiri, dia juga banyak
menterjemahkan buku-buku anak sekolah dari bahasa Belanda ke bahasa Sunda, baik
menggunakan aksara Jawa maupun Latin.

Hal itu nggaklah aneh mengingat Lasminingrat memang sempat diasuh teman Belanda ayahnya,
Levyson Norman. Dia pun menjadi perempuan pribumi satu-satunya yang mahir menulis dan
berbahasa Belanda pada masanya.

Dalam buku Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19,
Mikihiro Moriyama mencatat, sejak kecil, Lasminingrat bercita-cita memajukan pendidikan
kaum hawa. Lalu, setelah dipinang Bupati Garut RAA Wiratanudatar VIII, dia memilih pensiun
dari dunia kesusastraan dan fokus kepada pendidikan perempuan.

Pada 1907, Lasminingrat mendirikan sekolah Keutamaan Istri. Sekolah ini dianggap cukup maju
karena sudah menggunakan sistem kurikulum. Materi pembelajaran diarahkan pada
keterampilan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan menjahit. Dia berharap, setelah
menikah, muridnya telah pandai mengurus suami dan mendidik anak-anak.

Dalam kurun empat tahun, jumlah murid Keutamaan Istri tumbuh menjadi sekitar 200 orang.
Lalu, 15 ruang kelas dibangun seluruh murid dapat tertampung. Pada 1913, sekolah ini bahkan
Istri mendapat pengakuan resmi dari pemerintah Hindia Belanda.

Sejarah juga mencatat, Lasminingrat adalah tokoh dibalik pendirian Sakola Istri asuhan Dewi
Sartika. Jika Dewi Sartika disebut-sebut sebagai tokoh pendidikan, maka nggak berlebihan kalo
Lasminingrat didaulat sebagai tokoh perempuan intelektual pertama Indonesia.
TOKOH PENNCINTA LINGKUGAN LOKAL

1. Mama Aleta Baun.

Mama Aleta Baun (nama lahir: Aleta Kornelia Baun) (lahir di Lelobatan, Mollo, Timor Tengah
Selatan, Nusa Tenggara Timur 16 Maret 1966) adalah aktivis lingkungan untuk hak-hak
masyarakat adat penentang penambangan marmer di Nusa Tenggara Timur.

Sejak tahun 1980an pemerintah daerah secara ilegal menerbitkan izin untuk perusahaan-
perusahaan tambang marmer. Perusahaan-perusahaan ini mulai memotong batu marmer dari
gunung keramat suku Molo. Kegiatan yang dilakukan tanpa konsultasi dengan pendukuk desa
mengakibatkan terjadinya penggundulan hutan, tanah longsor, dan meracuni sungai, yang
merupakan bahan makanan, obat, dan juga pewarna alam dalam menenun bagi penduduk
sekitar.

Pada tahun 1990-an Aleta Baun memutuskan untuk melawan dan mulai mengorganisasikan
protes kepada perusahaan perusahaan penambang, bersama tiga wanita lain mereka
menggalang dukungan dari desa ke desa berjalan kaki hingga enam jam. Protes tersebut
mengakibatkan balasan kekerasan dari penambang dan Mama Aleta Baun terpaksa lari ke
hutan bersembunyi dari ancaman pembunuhan. Ditengah tengah intimidasi, Aleta Baun tetap
mengkampanyekan perlawanan selama 11 tahun.

Tokoh Pejuang Lingkungan Hidup Di Seluruh Dunia.

1. Rachel Carson – Ilmuan (1907-1964)


Rachel carson merupakan seorang wanita yang lahir pada tanggal 27 Mei 1907 di Springdale,
Pennsylvania. Sejak kecil Rachel tumbuh menjadi wanita yang sederhana. Kecintaannya
terhadap alam di warisi oleh ibunya. Dia kemudian belajar di Woods Hole Marine Biological
Laboratory dan menerima gelar MA dalam bidang zoologi dari Universitas Johns Hopkins pada
tahun 1932. Setelah perang dunia kedua, dia menantang praktik ilmuwan, pertanian, dan
pemerintah yang menggunakan pestisida.Rachel layak masuk ke dalam daftar tokoh pejuang
lingkungan hidup di seluruh Dunia. Rachel menyerukan perubahan dalam cara manusia
memandang dunia yang akan berdampak panjang pada lingkungan hidup.

Tidak semudah yang di bayangkan, rachel di serang habis-habisan oleh industri kimia dan
pemerintah. Hal itu tidak menyulutkan semangat rachel dalam membawa perubahan pada dunia
dengan tetap berani menyuarakan bahayanya pestisida. Rachel tetap berani untuk angkat bicara
bahwa manusia adalah bagian rentan dari lingkungan hidup yang paling mungkin mengalami
kerusakan akibat penggunaan pestisida.

.2. Chico Mendes- Martir Hutan Hujan (1944-1988)

Francisco Alves Mendes Filho lebih di kenal dengan Chico Mendes lahir pada tanggal 15
Desember 1944 di Seringal Bom Futuro, di sebuah kota kecil di Negara bagian Acre, Brasil. Ayah
Chico Mendes merupakan seorang penyadap karet generasi kedua. Chico memiliki 17 saudara
kandung, tetapi hanya enam diantaranya yang selamat. Pada pertengahan 1980-an, Chico
dikenal sebagai aktivis serikat buruh yang radikal dan juga aktivis, meskipun begitu dia juga ikut
mencalonkan diri untuk beberapa posisi politik lokal seperti wakil negara dan anggota dewan.
Chico Mendes masuk ke dalam daftar tokoh pejuang lingkungan hidup di seluruh dunia karena
upayanya untuk menyelamatkan hutan hujan Chico Mendes dan serikat pekerja karet meminta
pemerintah untuk membuat cadangan karena mereka ingin orang menggunakan hutan tanpa
merusaknya. Mereka juga menggunakan teknik yang sangat efektif. Sejak saat itu Chico banyak
mendapatkan penghargaan. Chico memenangkan beberapa penghargaan.untuk karyanya. Chico
Mendes meninggal karena di bunuh di rumahnya oleh Darci putra dari Darly Alves da Silva pada
hari kamis 22 Desember 1988.

3. Paul Watson – Bajak laut (1950).

Paul Franklin Watson lahir pada tanggal 2 Desember 1950 di Toronto. Paul Watson terlahir dari
pasangan Joseph Watson dan Annamarie Larsen. Menurut Lembaga Konservasi Gembala Laut,
pada tahun 1968 dan awal 1970-an, Watson bergabung dengan Penjaga Pantai Kanada. Disitu
dia bertugas di kapal weatherships, pencarian dan penyelamatan. Pada Oktober 1969, Watson
bergabung dengan protes Sierra Club menentang pengujian nuklir di Pulau Amchitka.mPada
awal 1970-an, Watson juga aktif dengan Front Pembebasan Vancouver dan Yippies Vancouver.
Watson berlayar sebagai anggota atau kru di kapal Greenpeace pada tahun 1971. Selain itu
Watson adalah koresponden lapangan untuk Pembela Satwa Liar dari 1976 hingga 1980 dan
perwakilan lapangan untuk Fund for Animals dari 1978 hingga 1981.

Pada Januari 2008, Paul Watson dinamai oleh The Guardian sebagai salah satu dari “50 orang
yang bisa menyelamatkan planet ini” untuk karya Lembaga Konservasi Gembala Laut. Di tengah
penghargaannya yang luar biasa, Watson juga sebenarnya memiliki banyak kontroversi.
Meskipun begitu watson tetap layak masuk ke dalam daftar tokoh pejuang lingkungan hidup di
seluruh Dunia karena upayanya dalam menjaga kelestarian lintgkungan hidup.

4. Daniel Hooper, alias Swampy (1973).


Daniel Marc Hooper (lahir 1973), lebih dikenal sebagai Swampy adalah seorang aktivis
lingkungan dari Inggris Dia aktif dalam berbagai protes lingkungan termasuk saat menentang
perluasan jalan A30 pada tahun 1996. Pada tahun 1997, dia ikut serta dalam protes terowongan
lain yang dimaksudkan untuk mencegah pembangunan landasan pacu kedua di Bandara
Manchester.

Selain itu dia juga terlibat dengan kelompok yang protes kapal selam nuklir Trident di Faslane,
Skotlandia. Banyak hal positif dan juga penghargaan yang di dapatkan oleh Daniel sehingga ia
masuk kedalam daftar tokoh pejuang lingkungan hidup di seluruh Dunia.

5. Al Gore (1948).

Albert Arnold Gore lahir 31 Maret 1948 adalah seorang politikus dan pencinta lingkungan
Amerika yang menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat ke-45 dari tahun 1993 hingga
2001. Gore adalah calon wakil presiden Bill Clinton dalam kampanye sukses mereka pada tahun
1992 dan pasangan ini terpilih kembali pada tahun 1996.

Setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden berakhir pada tahun 2001, Gore tetap
menonjol sebagai penulis dan aktivis lingkungan. Profesinya sebagai aktivis perubahan iklim
membuatnya mendapatkan (bersama-sama dengan IPCC) hadiah Nobel Perdamaian pada 2007.
Gore telah menerima sejumlah penghargaan yang mencakup hadiah Nobel Perdamaian
(penghargaan bersama dengan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, 2007).
Kemudian Penghargaan Grammy untuk Album Kata Terbaik yang Diucapkan (2009) untuk
bukunya An Inconvenient Truth, sebuah Primetime Penghargaan Emmy untuk TV Terkini (2007).
Juga Penghargaan Webby (2005). Karena segudang prestasinya Gore merupakan politikus yang
pantas untuk masuk ke dalam daftar tokoh pejuang lingkungan hidup di seluruh Dunia. Pada
dasarnya, di seluruh penjuru Dunia pasti ada segelintir orang yang menyadari adanya
pemanasan global. Pemanasan global jelas sebagai dampak dari rusaknya lingkungan serta
terancamnya kelestarian alam.

Anda mungkin juga menyukai