DISUSUN OLEH :
TOMI PRATAMA SAPUTRA
TAHUN 2023
1. SOEKARNO : Presiden R.l. ke-1 (1945-1966)
Presiden Rl Ke VI: 2004-2009. Pria berperawakan tinggi besar ini kian berkibar namanya di era
Presiden Gus Dur. Susilo Bambang Yudhoyono, Bahkan Gus Dur pada saat itu sempat menyebut
jenderal bintang empat itu sebagai calon presiden yang oke punya.
Susilo Bambang Yudhoyono, yang lazim disebut pers dengan SBY, lahir di Pacitan, Jateng, 9
September 1949. Karier militernya mulai melonjak setelah SBY menjadi Komandan Peleton di Yonif
Linud 330 pada 1974. SBY lantas menjadi Komandan Peleton Yonif 330 pada 1996, dan 1981 menjadi
Perwira Operasi MabesTNI AD. Tahun 1996 SBY menjabat sebagai Chief Ministry of Military
Observer di Bosnia Herzegovina, lalu meloncat menjadi Assospol Kassospol TNI.
Di era Gus Dur, SBY menduduki posisi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben). SBY yang
dikenal low profile, juga ditunjuk Gus Dur sebagai negosiator (mewakili pemerintah) dengan keluarga
Cendana untuk mengembalikan harta kekayaan Soeharto.
Saat Gus Dur di ujung tanduk, SBY ditunjuk menjadi Menko Polsoskam dan memegang kendali
maklumat yang dikeluarkan Gus Dur yang menilai negara dalam keadaan darurat politik. SBY
menolak melaksanakan rencana dekrit presiden. Hal itu tak membuat bintangnya redup. SBY bahkan
menjadi kandidat wapres dalam SI MPR akhir Juli 2001. Kemudian menjadi Menteri Koordinator
Politik, Sosial, dan Keamanan Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarnoputri, (9 Agustus
2001-2004). Bersama Yusuf Kalla menjadi kandidat utama Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres
Tahap II yang kemudian dimenangkannya. SBY dan Yusuf Kalla resmi dilantik sebagai Presiden dan
Wakil Presiden pada tanggal 20 Oktober 2004. Kemudian setelah masa jabatan presiden bersama Jusuf
Kalla selesai, SBY maju kembali sebagai presiden bersama Boediono, dan terpilih kembali pada
pemilu.
7. Ir.H.Joko Widodo
Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus
tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang
bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Jokowi sebagai
orang yang selalu mengalah untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi dari kedua
orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.
Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat temanya bersepeda ontel. Kala itu sekolah tidak
terlalu jauh dari rumah dan cukup berjalan kaki. Bakti kepada orangtua ditunjukkan lewat sikap juga
sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang tidak
pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil anak tukang kayu itu kini menjadi orang nomor satu di
Indonesia.
Setelah lulus SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada lulus
tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia kembali ke Solo dan
bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Tahun 1998 dirinya
memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang dimiliki. Dengan kerja keras, ketekunan
dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir
mebel.
Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo bersama partai
politik PDI Perjuangan beliau menjabat selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa
jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota.. Banyak yang meragukan
kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel dan taman ini bahkan hingga saat terpilih
menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan oleh gebrakan
progresif dilakukannya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia
kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Pada tahun 2007 Surakarta juga
telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng
Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. Langkahnya
berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi Organisasi Kota-kota
Warisan Dunia pada bulan Oktober 2008. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana
Mangkunegaran.
Tahun 2012, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) menjadi gubernur dan
wakil gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden Indonesia bersama wakilnya Jusuf
Kalla.