Anda di halaman 1dari 11

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK

(Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Ipan Nurfahmil Ulum, Drs. Maman Tocharman, M.Pd,


Dadang Sulaeman, S.Pd. M.Sn
Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Karya Patung Ikan Hiu dengan Media Limbah Anorganik ini dilatar belakangi oleh ketertarikan
penulis terhadap ikan hiu, dan pemanfaatan limbah anorganik besi yang penulis wujudkan dalam
karya seni patung. Ikan hiu adalah ikan yang bersifat agresif dalam bertahan hidup. Penulis
menganalogikan sikap tersebut pada kehidupan manusia dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Limbah anorganik besi adalah limbah yang bersifat solid sehingga sulit diurai. Selain
itu juga, limbah tersebut mempunyai bentuk yang menarik sehingga penulis tertarik untuk
mengolahnya. Pembuatan kerangka ikan hiu dengan menggunakan besi beton ukuran lima
milimeter adalah proses awal. Setelah pembuatan kerangka, penulis memilih beberapa macam
limbah anorganik besi seperti limbah mesin mobil (matahari, kopling, laher, bel klakson dan lain
sebagainya), mesin motor (kanvas rem, gear, cakram, rantai, shock braiker, dan lain sebagainya),
sepeda kayuh (gear, sadel, pengayuh dan lain sebagainya) untuk dirangkai dengan teknik
konstruksi las listrik pada kerangka menjadi patung ikan hiu. Dalam proses penempelan limbah
besi pada kerangka, ada limbah yang bentuknya dipotong (tidak utuh) dan ada pula yang tidak
mengalami pemotongan (utuh). Penulis menampilkan tiga karya ikan hiu yang bersifat saling
berkesinambungan satu dengan lainnya. Yakni patung gesture mengintai mangsa, patung gesture
siap-siap menerkam mangsa dan patung gesture setelah menerkam mangsa.

Kata kunci: Ikan hiu, limbah anorganik besi dan gesture ikan hiu.

PENDAHULUAN

Ciri dari kemajuan zaman atau Semua limbah bersifat jahat jika dalam
peradaban adalah berkembangnya ilmu penangananya tidak tepat, baik limbah
pengetahuan dan teknologi yang organik maupun anorganik. Perlu banyak
diimplementasikan pada pembangunan dan penanganan terhadap limbah agar sifat
penciptaan sebuah benda. Salahsatunya limbah bisa berubah menjadi bahan yang
adalah produktivitas kendaraan bermotor ramah terhadap lingkungan. Salah satunya
meningkat. Dengan adanya kejadian seperti pemanfaatan limbah anorganik besi yang
ini maka limbah kendaraan yang diproduksi akan digunakan oleh penulis sebagai media
akan lahir dan akan menjadi permasalahan dalam berkarya seni patung. Selain kegiatan
baru untuk kelangsungan hidup manusia. tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap
peremajaan lingkungan, penulis bertujuan dari penyakit dan dengan lingkungan yang
untuk bereksplorasi dalam berkarya baik maka bumi ini akan jauh dari bencana
khususnya seni patung sehingga alam yang akan berdampak fatal pada
menghaasilkan gaya baru dalam dunia kelangsungan hidup manusia. Masalah
keseni rupaan. Dengan adanya pemanfaatan mengenai lingkungan menjadi perhatian
limbah anorganik maka tugas seniman berbagai kalangan, sebab dampak dari
dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif kerusakan lingkungan sudah semakin terasa.
dalam pengolahan limbah, dengan demikian Seperti yang sedang banyak dibicarakan,
dapat menghasilkan karya yang mempunyai yaitu mengenai Global Warming.
nilai estetika tinggi. Sementara itu, salah satu limbah yang
Dalam pengertiannya limbah adalah banyak ditemukan dewasa ini adalah limbah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses anorganik besi, serpihan besi baik itu dari
produksi baik industri maupun domestik besi mobil, sepeda motor, komputer, sepeda,
(rumah tangga). Limbah padat lebih dikenal dan lain sebagainya selalu ujung ujungnya
sebagai sampah, yang seringkali tidak dimanfaatkan oleh pengepul rongsokan
dikehendaki kehadirannya karena tidak untuk didaurulang sepenuhnya. Jika diamati
memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara serpihan besi tersebut mempunyai bentuk
kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia estetika yang sangat tinggi, sehingga penulis
yakni senyawa organik dan senyawa mempunyai gagasan atau ide untuk
anorganik. Selain itu juga, Sampah mengembangkan limbah besi sebagai media
anorganik adalah sampah yang dihasilkan berkarya seni patung. Bentuk visual objek
dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa patung ini dibuat kedalam bentuk sebuah
produk sinterik maupun hasil proses simbol dan mengandung misi yang ingin
teknologi pengolahan bahan tambang. disampaikan penulis dalam upaya menjaga
Sampah anorganik ialah sampah yang dan melestarikan alam dapat tercapai.
dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik Penggunaan bahan dari anorganik sebagai
berupa produk sinterik maupun hasil prosses material dalam karya ini penulis anggap
teknologi pengelolahan bahan tambang atau dapat mewakili pesan mengingat bahan
sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan anorganik yang tidak dapat hancur dan
oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas diuraikan oleh alam. Bayangkan, ribuan
plastik, kaleng, limbah besi dan sebagainya. limbah besi dan bahan anorganik lainnya
Dengan konsentrasi dan kuantitas setiap hari diproduksi dan digunakan, serta
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak telah menjadi kebutuhan yang penting bagi
negatif terhadap lingkungan terutama bagi semua manusia di seluruh penjuru dunia.
kesehatan manusia, sehingga perlu Apa jadinya jika sampah anorganik tidak
dilakukan penanganan terhadap limbah. dapat hancur dan diuraikan oleh alam,
Lingkungan merupakan suatu hal yang tentunya hal ini dapat menjadi bencana bagi
sangat penting bagi kelangsungan makhluk bumi dan seluruh umat manusia itu sendiri.
hidup di muka bumi ini. Dengan lingkungan Kejadian di atas begitu miris sehingga
yang sehat maka manusia akan terhindar penulis memiliki keinginan untuk membuat
suatu karya tiga dimensi berbentuk patung Dari gagasan di atas, penulis ingin
yang dibuat dengan cara mendaur ulang mencoba membuat skripsi penciptaan
sampah anorganik menjadi bentuk gesture dengan menciptakan suatu karya patung dari
binatang laut ikan hiu. Dalam pemilihan limbah anorganik besi yang disajikan
sebagian bahan-bahan untuk mewujudkan dengan beberapa model bentuk, diantaranya
karya patung ikan hiu tersebut, penulis model postur ikan hiu dengan bermacam-
menggunakan sampah anorganik besi yang macam bentuk gesture. Ikan hiu tersebut
sudah tidak terpakai guna untuk mengurangi dipilih karena memiliki nilai filosofis yang
limbah yang tidak dapat diurai oleh bumi begitu agresif dan memiliki nilai sejarah
secara singkat. Proses daur ulang ini, secara unik sehingga sebagian kelompok di dunia
tidak langsung akan berdampak positif bagi ada yang menganggap ikan hiu tersebut
lingkungan sekitar yakni pengurangan sebagai hewan yang diagungkan.
Global Warming.

PROSES PENCIPTAAN

Proses penciptaan karya yang penulis anorganik besi, serpihan besi baik itu dari
ciptakan, tidak terlepas dari konsep yang besi mobil, sepeda motor, komputer, sepeda,
menjadi dasar pemikiran dalam membuat dan lain sebagainya selalu ujung ujungnya
suatu karya. Dengan konsentrasi dan dimanfaatkan oleh pengepul rongsokan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat untuk di daur ulang sepenuhnya. Jika kita
berdampak negatif terhadap lingkungan amati serpihan besi tersebut mempunyai
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga bentuk estetika yang sangat tinggi, sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap penulis mempunyai gagasan atau ide untuk
limbah. Lingkungan merupakan suatu hal mengembangkan limbah besi sebagai media
yang sangat penting bagi kelangsungan berkarya seni patung. Bentuk visual objek
makhluk hidup di muka bumi ini. Dengan patung ini dibuat ke dalam bentuk sebuah
lingkungan yang sehat maka manusia akan simbol dan mengandung misi yang ingin
terhindar dari penyakit dan dengan disampaikan penulis dalam upaya menjaga
lingkungan yang baik maka bumi kita ini dan melestarikan alam dapat tercapai.
akan jauh dari bencana alam yang akan Penggunaan bahan dari anorganik sebagai
berdampak fatal pada kelangsungan hidup material dalam karya ini penulis anggap
manusia. Masalah mengenai lingkungan dapat mewakili pesan mengingat bahan
menjadi perhatian berbagai kalangan, sebab anorganik yang tidak dapat hancur dan
dampak dari kerusakan lingkungan sudah diuraikan oleh alam. Sedangkan objek yang
semakin terasa. Seperti yang sedang banyak akan dibuat adalah sepeda yang penulis
dibicarakan, yaitu mengenai Global anggap dapat mewakili dari konsep dan
Warming. pesan yang ingin disampaikan pada seluruh
Sementara itu, salah satu limbah yang masyarakat, bahwasannya sampah anorganik
banyak ditemukan dewasa ini adalah limbah dapat dibuat ke dalam bentuk karya seni
yang indah. Selain itu juga, untuk dapat penulis menentukan jenis karya serta teknik
merenungkan lalu diungkapkan melalui yang akan digunakan dalam pembuatan
sebuah media dan pada akhirnya dapat karya tersebut. Dan jenis karya yang akan
dijadikan sebuah karya yang akan dibuat merupakan jenis karya yang bersifat
ditampilkan kepada publik untuk dapat tiga dimensi (patung), dimana kali ini
dinikmati. penulis memakai bahan limbah anorganik
Setelah melalui tahap pencarian ide besi sebagai bahan berkarya patung
dalam pembuatan karya ini, selanjutnya

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ikan hiu adalah sebuah predator media berkarya. Limbah adalah buangan
tertinggi pemakan mamalia dan hewan laut. yang dihasilkan dari suatu proses produksi
Hewan ini termasuk hewan vivivar yang baik industri maupun domestik (rumah
sifatnya melahirkan. Penulis mengerucutkan tangga). Limbah padat lebih dikenal sebagai
objek yang dipilih pada satu jenis ikan hiu sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
pembunuh atau pemangsa yaitu ikan hiu kehadirannya karena tidak memiliki nilai
putih, dimana ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
historis yang sangat panjang dalam sejarah limbah ini terdiri dari bahan kimia yakni
manusia. senyawa organik dan senyawa anorganik.
Great White Shark (Carcharodon Selain itu juga, limbah anorganik adalah
Carcharias), adalah salah satu dari hiu yang limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan
terganas di dunia. Hiu putih besar dikenal non-hayati, baik berupa produk sinterik
karena ukurannya, dengan individu terbesar maupun hasil proses teknologi pengolahan
yang mendekati atau melampaui enam meter bahan tambang atau sumber daya alam dan
panjangnya dan 2268 kg berat. Hiu jenis ini tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya:
mencapai kedewasaan saat umurnya telah 15 botol plastik, tas plastik, kaleng, limbah besi
tahun, dan dapat hidup sekitar 30 tahun. dan sebagainya.
Hiu putih besar ini bisa dibilang Jenis limbah yang digunakan oleh
terbesar yang dikenal di dunia dan masih penulis dalam pembuatan patung ikan hiu ini
ada ikan makro predator dan merupakan tergolong limbah anorganik besi. Penulis
salah satu predator utama mamalia laut . Ia lebih konsentrasi pada limbah besi, sehingga
juga dikenal untuk memangsa berbagai metode pengerjaannya menggunakan
hewan laut lainnya, termasuk ikan , metode sistim konstruksi las listrik. Yang
pinnipeds , dan burung laut. menjadi bahan baku utama adalah limbah
mesin motor, mobil, speda dan lain
(Sumber: informasi- sebagainya. Gagasan ini diambil karena
budidaya.blogspot.com) dalam limbah tersebut mempunyai nilai
Pada pembuatan karya patung ikan bentuk estetis yang tinggi yang bias diolah
hiu, penulis menggunakan limbah sebagai (dikonstruksi).
Hubungan antara objek ikan hiu yang bertanggung jawab. Keritikan ini bisa dilihat
menganalogikan kehidupan jaman sekarang pada limbah yang disajikan dalam wujud
dengan limbah anorganik besi (mesin motor, karya estetis patung, sehingga manusia
mobil dan lain sebagainya) berawal dari mampu berfikir bahwa hasil perbuatan tidak
sebuah ide tau gagasan kegelisahan penulis bertanggung jawab manusia masih bisa
terhadap limbah yang meracuni dunia. diselamatkan apabila manusia tersebut
Limbah yang banyak dijumpai baik di masih mempunyai kepedulian terhadap
rumah di jalan di tempat umum adalah hasil lingkungan dan sesamanya. Penulis
dari perbuatan manusia, perbuatan manusia mempunyai keinginan untuk
yang bersifat agresif dan tanpa memikirkan menyeimbangkan kelangsungan hidup
imbas yang akan diterima oleh dirinya manusia yang bersifat agresif, sehingga
sendiri. Sehingga ide tersebut di stimuluskan produktifitas dalam kelangsungan hidup
oleh penulis sebagai keritikan perbuatan senantiasa bertanggung jawab dan peduli
manusia yang tidak pandai dalam dengan sesama.

Bagan Analisis Karya


KARYA I
JUDUL : Mind #1
UKURAN : 133x66x97
MEDIA : OLAHAN LIMBAH ANORGANIK BESI
TEKNIK : LAS

Konsep karya I
Ikan hiu putih yang sedang memantau mangsanya dalam perburuan.

Analisis konseptual karya I


Dalam karya pertama, teknik yang dengan menggunakan las listrik. Tetapi,
digunakan adalah teknik potong sambung tidak semua limbah anorganik besi dipotong,
banyak juga limbah yang langsung dirangkai tampilan patung tersebut, ikan hiu sedang
dan dilas dengan benda lainya. Bahan yang mengincar mangsa. Sirip ekor belakang
banyak digunakan pada patung pertama yang mengayuh air seolah terlihat tenang
adalah limbah besi mesin-mesin mobil dan untuk mengkelabui mangsa dalam bertindak,
motor. Seperti kopling, busi, gear, kanvas sehingga gerakanya tidak terdeteksi oleh
rem, rantai motor dan lain sebagainya. mangsa itu sendiri. Begitu pula sorot mata
Alasan penulis mengambil media limbah yang tajam menggambarkan daya
anorganik besi selain untuk mengurangi konsentrasi ikan hiu yang terpusat. Kegiatan
pemanasan global warming, media limbah di atas adalah serangkaian awalan dari
anorganik besi memberikan kesan keras dan pemburuan ikan hiu terhadap mangsa
kuat yang mencerminkan sosok agresif ikan dengan konsep pemikiran yang kuat dan
hiu. terarah, sehingga patung ikan hiu tersebut
Penulis mengambil gesture ikan hiu diberi judul “mind #1” (pikiran). Berikut
seakan terlihat diam, mengincar mangsanya dokumentasi patung ikan hiu pertama.
sebagai awalan untuk memangsa. Pada

Gambar Karya I dari berbagai sudut pandang


(Dokumentasi Pribadi)
KARYA II
JUDUL : Mind #2
UKURAN : 126x86x87
MEDIA : OLAHAN LIMBAH ANORGANIK BESI
TEKNIK : LAS

Konsep karya II
Ikan hiu putih akan memangsa

Analisis konseptual karya II


Dalam karya kedua, teknik yang loncatan keatas. Mulut yang terbuka lebar
digunakan masih sama dengan karya memperlihatkan keganasanya di lautan. Dan
sebelumnya. Bahan yang banyak digunakan mata tajamnya memberikan kesan bahwa
pada patung kedua adalah limbah besi hewan tersebut adalah raja dari segala raja
mesin-mesin mobil dan motor. Seperti, lautan yang sedang mempertahankan
kopling, kanvas rem, rantai motor dan lain kehidupanya. Penulis menganalogikan
sebagainya. Dalam karya patung kedua ada bahwa kegiatan di atas adalah kegiatan
beberapa tambahan dari segi bahan. Penulis manusia yang saling mempertahankan
menambahkan bahan dari limbah speda kehidupannya dengan cara yang sama
kayuh, seperti alat dan gear pengayuh, sadel dengan ikan hiu, yaitu saling memangsa,
dan lain sebagainya. menikam, berbohong dan lain sebagainya.
Mind #2 diambil dari gesture ikan hiu Tidak sedikit orang yang melakukan segaka
bersiap-siap untuk memangsa hewan yang kecurangan hanya sekedar untuk bertahan
berada di atasnya. Pada tampilan patung hidup. Dampak ini adalah hasil kemajuan
kedua, gesture yang ditampilkan yakni ikan jaman yang tidak terkontrol.
hiu tersebut bersiap memakan dalam

Gambar Karya II dari berbagai sudut pandang


(Dokumentasi Pribadi)
KARYA III
JUDUL : Mind #3
UKURAN : 150x96x93
MEDIA : OLAHAN LIMBAH ANORGANIK BESI
TEKNIK : LAS

Konsep karya III


Ikan hiu putih setelah memangsa.

Analisis konseptual karya III


Teknik yang digunakan masih sama hidup tanpa terkecuali. Makan adalah salah
dengan teknik yang lainnya, yaitu teknik satu kegiatan utama dalam mempertahankan
potong dan tempel (konstruksi las listrik). dalam kehidupan. Manusia bisa beraktifitas
Yang membedakan pada patung ketiga dengan baik apabila kondisi seseorang
penulis hampir keseluruhan bermain dengan berada dalam keadaan sehat. Untuk
limbah mesin pada permukaan, berbeda memenuhi kebutuhan sehat tersebut dengan
halnya dengan patung pertama dan kedua makan. Setelah kebutuhan makan terpenuhi
yang membubuhkan plat besi pada bagian manusia tidak akan pernah berhenti untuk
permukaan. Pada karya patung tiga penulis berfikir terhadap kegiatan tersebut,
mencoba untuk lebih bereksperimen, dengan melainkan manusia akan lebih memikirkan
tujuan mendapatkan hasil yang baru dan bagaimana cara untuk mendapatkan atau
berbeda. mempertahankan kehidupanya, salahsatunya
Pada pembahasan patung ketiga, makanan. Proses berfikir tersebut memicu
penulis membahas ikan hiu yang telah manusia untuk meningkatkan kinerja dalam
memangsa mamalia. Karena pada dasarnya mempertahankan kehidupannya.
konsep karya tugas skripsi penciptaan ini Teknik pewarnaan yang digunakan
bersifat berkelanjutan dan berhubungan. sama seperti patung sebelumnya,
Analogi yang penulis ingin munculkan pada penggunaan air garam yang difungsikan
patung tersebut adalah masih sama pada untuk mengkorosi patung masih tetap
patung pertama dan kedua, yaitu tentang digunakan. Dalam karya ketiga panulis
singgungan terhadap kehidupan manusia banyak menggunakan pengulangan bahan
yang bersifat agresif terhadap lingkungan yang sama, sehingga mendapatkan irama
dan objek sekitarnya. Makan adalah yang teratur, seperti gambar dibawah ini.
kebutuhan primer bagi seluruh mahluk
A Tampak samping kanan B Tampak samping kiri

C Tampak depan D Tampak belakang

Gambar Karya III dari berbagai sudut pandang


(Dokumentasi Pribadi)

KESIMPULAN

Setelah melaksanakan studi media limbah anorganik besi didasarkan


pengamatan yang dilakukan penulis pada pada beberapa hal, yakni sebagai berikut:
objek ikan hiu, penulis mendapatkan a. Penulis tertarik untuk mengangkat
ketertarikan besar pada ikan hiu untuk kehidupan ikan hiu yang mempunyai
menjadikan objek berkarya patung dengan ciri atau sikap agresif dalam bertahan
hidup. Penulis menganalogikan sikap rem, gear, cakram, rantai, shockbreaker, dan
tersebut pada kehidupan manusia lain sebagainya), sepeda kayuh (gear, sadel,
dalam mempertahankan kelangsungan pengayuh dan lain sebagainya) yang cukup
hidupnya dengan segala cara. unik dan mudah didapat untuk dirangkai
b. Limbah anorganik besi dipilih pada kerangka menjadi patung ikan hiu.
berdasarkan pemikiran yang matang. Dalam proses perangkaian atau penempelan
Limbah anorganik besi mempunyai limbah anorganik besi pada kerangka, ada
sifat keras atau solid sehingga sulit beberapa item limbah yang bentuknya
untuk diurai ketika limbah tersebut dipotong (tidak utuh) dan ada pula item
sudah tidak terpakai sehingga dapat limbah yang tidak mengalami pemotongan
menyebabkan pemanasan global. (utuh).
Selain itu juga, limbah tersebut Penulis menampilkan tiga karya ikan
mempunyai karakteristik keras atau hiu yang bersifat saling berkaitan dan
solid yakni sejalan dengan sifat ikan bertahap yakni bermula dari patung gesture
hiu yang keras dan kuat saat mengincar atau mengintai mangsa,
mempertahankan kehidupannya, kemudian patung yang memiliki gesture
sehingga pencitraan kesan keras dan siap-siap menerkam mangsa dan yang
kuat pada patung ikan hiu mudah terakhir patung yang memiliki gesture
dimunculkan. setelah menerkam mangsa.
Sebelum masuk pada proses konstruksi Hasil yang dibuat member kepuasan
inti, penulis membuat kerangka ikan hiu kepada peneliti. Hal tersebut dibuktikan
dengan menggunakan besi beton ukuran pada bentuk ikan hiu yang hampir
lima milimeter untuk memudahkan menyerupai robot sehingga merupakan
pembuatan gesture ikan hiu. Setelah pengalaman kesan baru dalam berkarya seni,
pembuatan kerangka cukup menyerupai khususnya pada seni patung. Selama
gesture, penulis memilih beberapa macam perjalanan berkarya seni patung ikan hiu
limbah anorganik besi seperti limbah mesin dengan limbah anorganik besi, banyak hal
mobil (matahari, kopling, laher, bel klakson unik yang didapat oleh penulis.
dan lain sebagainya), mesin motor (kanvas

DAFTAR PUSTAKA

Arief, fatria. (2010). Ikan Hiu dan Dharma Prawira, Sulasmi. (1997). Warna
Filosofinya.[ Online] Tersedia di sebagai salah satu Unsur Seni dan
http://cheyalways.blogspot.com/2010/ Desain. Jakarta: Depdikbud
10/filosofi.html .[31 Januari 2013]
Dosen UPI. (2013). Buku Panduan Karya
Bangun, Sem C. 2000. Kritik Seni Rupa. Ilmiah. Bandung: UPI Bumi Siliwangi
ITB Bandung
Iskandar, Popo. (2000). Alam Pikiran
Seniman, Bandung: Yayasan Popo Iskandar.
Kartika S, Dharsono. (2004). Seni Rupa
Modern Bandung. Bandung: Rekayasa Sidarta, G, Soegijo, (1992). Di Sekitar Seni
Sains Patung Dewasa Ini, Yogyakarta: ISI.

Parlan, Mulyono. (1986). Pendidikan Seni Sipahelut, Atisah. 1995. Seni Rupa dan
Rupa SMTA. Surakarta: Widya Utama Desain. Jakarta: Erlangga

Setjoatmojo Pranjoto, (1988). “Bacaan Sumardjo, Jakob. (2000). “Filsafat Seni”,


Pilihan Tentang Estetika”, Jakarta: Bandung: ITB
DEKDIKBUD, Dirjen, Proyek
pengembangan Lembaga Susanto, Mikke. (2001). Diksi Rupa.
Pendidikan, Tenaga Pendidikan.
Yigyakarta: ISI

Anda mungkin juga menyukai