Anda di halaman 1dari 14

Tugas Animasi

Nama : Diki
Nim : 2030302016
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Judul : Monster University
Sutradara : Dan Scanlon
Studio : Walt Disney Pictures Pixar Animation Studios
Tahun Pembuatan : 2010
Tanggal Rilis : 21 Juni 2013

1. Sinopsis Film Monster University

Mike (Billy Crytal) adalah monster yang penuh percaya diri meskipun teman-teman sekolahnya selalu
memperoloknya. Tidk ada yang mau akrab dengan Mike karena ia dianggap bukan sejenis monster
yang menakutkan. Di dunia monster, tentunya bisa menjadi sosok yang menakutkan adalah sebuah
kebanggaan yang tak ternilai. Mike kemudian termotivasi untuk masuk ke Monster University setelah
bertemu idolanya, Frank McCay (John Krasinski) saat sekolahnya melakukan study tour. Ia ingin
menjadi monster yang menakutkan seperti Frank sehingga bisa lebih dihargai oleh monster-monster
lainnya. Di hari pertama masuk Monster University, Mike bertemu dengan teman sekamarnya Randall
Boggs (Steve Buscemi), yang juga memiliki kesulitan dalam bergaul. Mereka pun kompak untuk bisa
meraih prestasi tertinggi di kelas menakut-nakuti. Di kelas tersebut mereka berkenalan dengan James
Sullivan (John Godman), putra dari monster terkenal Bill Sullivan. Karena memiliki garis keturunan
yang terpandang, James ini bertingkah semaunya dan tidak mau berpatokan dengan akademis sekolah.

Permasalahan pun mulai muncul akibat perseteruan antara James dan Mike, mereka dikeluarkan dari
kelas menakut-nakuti oleh dekan terpandang Monster University Dean Hardscrabble (Helen Mirren).
Meskipun demikian Mike Pantang menyerah, ia mencoba mengikuti kompetisi tahunan Monster
University yaitu Scare Games untuk membuktikan kalau ia tidak layak dikeluarkan dan bisa menjadi
sosok yang menakutkan seperti monster-monster lainnya. Karena kompetisi itu harus memiliki team,
Mike pun bergabung dengan sekelompok monster yang hampir mirip dengannya dengan nama Oozma
Kappa.

Identifikasi Prinsip dasar Animasi

1. Solid Drawing
Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan -
baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki
kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang
dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu
yang harus dilakukan adalah: menggambar.

Meskipun kini peran gambar -yang dihasilkan sketsa manual- sudah bisa digantikan oleh komputer,
tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih
‘peka’.

2. Timing & Spacing

Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan
spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan,
sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam
jenis gerak.

Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah bola yang meluncur kemudian menghantam
kaca jendela.

Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada
kecepatan gerak) ketika bola itu sebelum menghantam kaca, tepat menghantam kaca, sesudahnya,
atau misalnya ketika bola itu mulai jatuh ke lantai. Spacing (pengaturan kepadatan gambar) akan
mempengaruhi kecepatan gerak bola, percepatan dan perlambatannya, sehingga membuat sebuah
gerakan lebih realistis.

3. Squash & Stretch

Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga -
seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup.
Penerapan squash and stretchpada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan
memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada
benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-
benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.

Contoh pada benda mati: Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka
dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal,
meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu demikian.Hal ini memberikan efek pergerakan yang
lebih dinamis dan ‘hidup’.

Contoh pada benda hidup: Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti
gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga nampak
‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan
gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan), bisep akan nampak ‘menyusut’.

4. Anticipation

Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang
yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar
berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan
sejenisnya.
5. Slow In and Slow Out

Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out
menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-
beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow
out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.

Contoh: Dalam gerakan misalnya mengambil gelas. Tangan akan memiliki kecepatan yang berbeda
ketika sedang akan menjamah gelas, dengan ketika sudah menyentuhnya. Ketika tangan masih jauh
dari gelas, tangan akan bergerak relatif cepat. Sedangkan ketika tangan sudah mendekati gelas,
maka secara refleks tangan akan menurunkan kecepatannya (terjadi perlambatan) atau dalam
konteks ini kita menyebutnya slow out.

6. Arcs

Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya
bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak
secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk
lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki
oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.

7. Secondary Action

Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan
utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk
menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama.
Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.

Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki
sebagaimana berjalan seharusnya. Tetapi seorang animator bisa menambahkan secondary action
untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya. Misalnya, sambil berjalan ‘seorang’ figur atau
karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul. Gerakan mengayun-ayunkan
tangan dan bersiul-siul inilah secondary action untuk gerakan berjalan.

8. Follow Through and Overlapping Action

Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah
berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.

Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah
serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika
berjalan bisa termasuk didalamnya.

9. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi.

Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator
menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki
kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki
kekurangan: waktu pengerjaan yang lama.
Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara
menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar
keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang kedua ini lebih cocok
diterapkan dalam industri karena memiliki kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat
karena melibatkan lebih banyak sumber daya.

10. Staging

Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, stagingdalam animasi juga meliputi bagaimana
‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau
keseluruhan scene.

11. Appeal

Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar
yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat
beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya
melihatnya sekilas. Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal
ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu.

Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’
seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi adalah
monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi tetap bisa appealing.

12. Exaggeration

Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang
bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat
secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon
dan sebagainya
3. Identifikasi karakter yang mendominasi

1. Michael Wazowski (Mike)

Michael “Mike” Wazowski merupakan pemain protagonis dalam film Monster University, suaranya
diisi oleh Billy Crystal. Mike adalah monster dengan tubuh bola hijau muda dengan satu mata besar
berwarna hijau, dua tanduk abu-abu kecil dikepalanya, mempunyai lengan yang kurus dan kaki yang
melekat pada kedua sisi tubuhnya, dan juga gigi yang bergerigi.

Mike adalah monster yang memiliki rasa bangga, percaya diri, dan juga pekerja keras. Ia merupakan
monster yang diabaikan karena lebih kecil dari pada monster yang lain, tapi dengan kerja kerasnya
dalam belajar dia akhirnya diterima dalam sekolah Monster University dan percaya diri berusaha
untuk berhasil.

Cita-citanya adalah menjadi scarer terbaik yang terkenal dan juga memenangkan sebuah kompetisi
Menakut-nakuti (Scare Games) di Monster University. Dia dilihat monster yang lain sebagai monster
yang kecil, lemah, dan tidak menyeramkan, akan tetapi dia merupakan monster yang paling pintar
diantara yang lain dan juga rajin berlatih. Selain itu kelebihannya ada pada kecepatannya, pintar
berkomedi, dan penglihatannya yang tajam. Sampai pada akhirnya dia bersama teamnya bisa
memenangkan kompetisi Scare Games di Monster University.
3. James Phil Sullivan (Sulley/Jimmy)

James “Sulley” Sullivan adalah pemeran deuteragonist dalam film Monster University, suaranya diisi
oleh John Goodman. Dia adalah raksasa yang bertubuh besar dan berotot dengan bulu berwarna biru
muda dengan bintik-bintik ungu, gigi putih tajam, dua tanduk abu-abu dikepalanya, cakar, dan ekor
yang panjang.

Sulley monster yang berusia 18 tahun. Dia memiliki sifat yang licik, lucu, menjengkelkan, sombong.
Dia memiliki bakat alami sebagai “Scarer” dari keluarganya, karena bakat yang dimilikinya itulah dia
sedikit lebih sombong, tidak dewasa, dan santai/malas belajar dari pada mahasiswa yang lain di
Monster University.

Karena kesombongan dan kemalasannya dalam belajar itulah yang membuat Mike bisa
mengalahkannya dalam sebuah ujian didalam kelas, pada akhirnya dia menyadari akan kelemahannya
itu dan mau belajar. Kelebihan dari Sulley adalah pada kekuatannya, kecepatan, dan cara dia
menakut-nakuti (Scaring Skill) yang sangat hebat, selain itu dia rajin dalam bekerja. senjatanya adalah
gigi, dan kuku jarinya yang tajam.
4. Randall Boggs (Randy)

Randall ”Randy” boggs adalah pemeran antagonis dalam film Monster University, suaranya diisi
oleh Steve Buscemi. Randy berbadan menyerupai kadal dengan warna ungu dan biru, tiga jambul
berwarna merah muda, empat lengan tangan dan empat kaki.

Randy adalah monster yang kutu buku, pemalu, dan juga kurang bisa mengendalikan diri, sedangkan
kekuatan, kemampuan, serta senjata andalannya adalah bisa menghilang dan juga
berkamuflase/menganti warna tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitar seperti hewan bunglon.
Keinginannya bisa menjadi bagian dari anggota geng yang terkenal di sekolah Monster University
(Roar Omega Roar), itulah yang membuat Randall yang awalnya berteman baik dengan Mike
kemudian menjadi musuh setelah Randall bergabung dengan anggota Roar Omega Roar yang licik,
pengaruh negatif itu juga yang membuat sifat Randall yang awalnya malu menjadi kejam dan
pendendam. Cita-cita terbesarnya adalah menjadi Scarer terbaik.
5. Johnny Worthington III (The Jaw)

Johnny “The Jaw” Worthington III adalah tokoh antagonis dalam film Monster University, suaranya
diisi oleh Nathan Fillion. The Jaw berbadan besar berwarna ungu dengan gigi yang tajam dan dua
tanduk besar.

Dalam film Monster University The Jaw merupakan pimpinan dalam anggota Roar Omega Roar
(ROR). Badannya besar dan menakutkan, dia sangat haus akan kekuasaan, memiliki sifat yang egois
dan tak berperasaan. Kesukaannya mengintimidasi orang-orang yang lemah seperti Mike, dan juga
memiliki monster elite ditimnya. Keinginannya adalah memenangkan Scare Game yang ada di
sekolah Monster University dan merusak reputasi Mike dan Sulley.


6. Dean Hardscrabble (Dr. Abigail Hardscrabble)

Dean Hardscrabble merupakan salah satu pengajar di sekolah Monster University, suaranya diisi oleh
Helen Mirren. Badannya besar berwarna merah gelap dengan kaki seribu dan sayap kelelawar
berwarna merah.

Dia menerapkan peraturan yang sangat ketat disekolah Monster University, dan dia mempunyai
pemikiran bahwa dia selalu benar. Pekerjaannya adalah sebagai pengajar, keinginan/tujuannya untuk
melatih siswa-siswanya menjadi Monster yang besar dan menakutkan hingga bisa terkenal,
kemampuannya adalah bisa terbang dan kekuatannya yang luar biasa.


7. Art

Art merupakan karakter pendukung dalam film Monster University, suaranya diisi oleh Charlie Day.
Dia adalah seorang mahasiswa di sekolah Monster University, dia merupakan monster kelas
menengah dengan tubuh yang melengkung melengkung. Dia memiliki dua lengan kecil, badannya
berwarna ungu dengan bulu-bulunya, mulut yang besar dengan gigi bulat.

Art dianggap sedikit aneh, tapi dia memiliki hati yang baik. Dia cukup terampil dalam berakrobat,
menari, dan fleksibilitas tubuhnya.

8. Terri and Terry Perry

Terri dan Terry Perry adalah karakter pendukung dalam film Monster University, suara Terri diisi
oleh Sean Hayes, sedangkan suara Terry diisi oleh Dave Foley. Mereka merupakan salah satu
mahasiswa yang ada di sekolah Monster University, mereka berbadan kuning dan bergaris oranye di
kaki-kakinya, bersaudara kembar, memiliki tanduk dimasing-masing kepala. Terri adalah yang
terkecil dan memiliki satu tanduk, Terry adalah yang tertinggi dan memiliki dua tanduk. Keduanya
memiliki satu mata masing-masing, mereka juga mengenakan kaos hijau dengan dua lubang leher
mereka, dan empat lengan.

Mereka berdua memiliki sedikit perbedaan, Terri lebih energik dan bersemangat, sedangkan Terry
lebih tenang dan santai. Tak jarang mereka berdua biasanya bertengkar, Terri yang suka dengan
menari, sementara Terry suka dalam hal sulap. Mereka berdua master seni sihir dan ilusi. Diakhir
cerita, mereka akhirnya lulus dan menjadi scarers di Monsters, Inc.

9. Don Carlton

Don Carlton adalah karakter pendukung dalam film Monster University, suaranya diisi oleh Joel
Murray. Dia merupakan mahasiswa tua yang kembali ke kampus untuk melanjutkan mimpinya
sebagai Scarers yang sukses. Pekerjaannya adalah sebagai sales & dia juga merupakan pimpinan dari
kelompok Oozma Kappa (OK).

Don Carlton berbadan menyerupai gurita raksasa berwarna ungu, kepalanya botak dan memiliki
kumis, dua lengan yang lengket, memakai kaos, dan berkacamata. Sebagai pimpinan dari kelompok
OK dia memiliki sifat yang jujur, pekerja keras, dan penuh dengan kasih sayang. Keinginannya adalah
memenangkan kompetisi Scare Games & memasuki program Scare yang ada di sekolah Monster
University. Senjata andalannya adalah tangannya yang lengket dan bisa merambat didinding.


10. Scott Squibbles (Squishy)

Scott “Squishy” Squibbles merupakan karakter pendukung dalam film Monster University, suaranya
diisi oleh Peter Sohn. Dia merupakan salah satu mahasiswa di sekolah Monster University & salah
satu dari anggota kelompok OK.

Squishy adalah seorang mahasiswa 18 tahun yang tidak tahu apa yanng dia inginkan untuk menjadi
apa nantinya, badannya seperti jelly berwarna merah muda, bermata lima, beralis tiga, memakai kaos
dan juga topi berwarna hijau, memiliki satu tanduk, dan rambut berwarna coklat.

11. Professor Knight

Professor Knight adalah seorang professor di sekolah Monster University, suaranya diisi oleh Alfred
Molina. Dia menyerupai dinosaurus, memiliki kulit seperti jeruk, dengan cakar hitam, memakai
kacamata, kemeja putih, dan dasi.
Dalam film tersebut, Professor Knight sangat cerdas, dia mengajar dikelas Scares 101 & mengajar
ratusan mahasiswa baru setiap tahun, Professor harus menyingkirkan yang lemah dan yang tidak
berbakat, sekaligus mengidentifikasi siapa yang paling menunjukkan potensi untuk menjadi Scarers
yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai