Dosen Pengampu :
Dwi Kartika R., Sp.Kep.Mb
A. Tujuan
Untuk memenuhi tugas individu Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
dan juga dapat sebagai pengingat juga untuk mengidentifikasi gejala dan cara
mencegah penyakit kulit.
B. Pengertian
Luka adalah suatu kondisi dari gangguan dari kondisi normal pada Kulit
(Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan
tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).
Jenis-Jenis Luka :
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka
itu dan menunjukkan derajat luka (Taylor, 1997).
1. Berdasarkan tingkat kontaminasi
a. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak
terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,
pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi. Luka bersih biasanya
menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup
(misal; Jackson – Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan
dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan
timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh,
luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik
aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk
insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya
mikroorganisme pada luka.
2. Berdasarkan waktu penyembuhan luka.
a. Luka akut yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai konsep penyembuhan
yang telah disepakati
b. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena factor eksogen dan endogen.
BAB II
ISI
A. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi terkena luka knalpot Ketika saya masih bersekolah
di Sekolah Dasar. Saat itu kaki saya tidak sengaja terkena knalpot motor
yang masih panas. Hal itu meninggalkan luka bakar yang cukup lebar dan
sakit. Selama lebih dari 2 minggu saya kesusahan dalam menjalani aktifitas
sehari-hari. Ketika duduk saya tidak bisa melipat kaki saya karena lukanya
berada dibagian belakang lutut.
Ketika sudah sekitar 1 minggu, lukanya mongering sangat tebal. Kondisi
ini sangat susah karena lukanya menjadi sangat gatal, dan apabila digaruk
akan menyebabkan infeksi sehingga memperlambat masa penyembuhan.
Namun lama kelamaan luka kering akan lepas dengan sendirinya tanpa harus
dikelupas dengan tangan. Bahkan setelah luka lepas, bekasnya masih tetap
ada sampai bertahun tahun.
Kerusakan jaringan kulit terdiri dari berbagai jenis dan juga mnemiliki cara
serta fase penyembuhan sendiri sendiri. Berdasarkan pengalaman pribadi
saya, luka bakar memiliki 3 fase penyembuhan secara medis yaitu fase
inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturase.
DAFTAR PUSTAKA
https://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/konsep%20luka.pdf
https://eprints.umm.ac.id/67834/4/BAB%20II.pdf