Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 4 : Factory

Nama Anggota : - Aldhi Stifani Cahya (2102025)


- Wahyu Johnata Irawan (2102036)
- Wahyu Padma Baskara (2102037)
- Ni Nyoman Andayani (2102045)
- Putu Meita Ramaputri (2102046)

Dalam mengoperasikan aplikasi AnyLogic, adapun beberapa indikator yang perlu


diperhatikan, yaitu biaya penyimpanan (inventory cost), backlog cost, units per day,
minimum stock level, maximal stock level, dan initial inventory. Biaya penyimpanan
(inventory cost) adalah biaya yang dihabiskan dalam menyimpan hasil produksi sebelum
sampai ke tangan konsumen. Biaya penyimpanan telah ditentukan sebesar 0,5 $. Biaya
Backlog (backlog cost) adalah biaya tidak terpenuhinya suatu pesanan akan barang atau
jasa, dalam simulasi ini yakni minuman bir. Biaya Backlog sebesar 1 $. Units per day
merupakan jumlah produk yang mampu diproduksi dalam satu hari. Initial inventory
merupakan persediaan awal terkait produk yang diproduksi oleh perusahaan. Minimal stock
level merupakan kapasitas minimal jumlah produk yang mampu disimpan dalam gudang
perusahaan. Maksimal stock level merupakan kapasitas maksimal jumlah produk yang
mampu disimpan dalam gudang perusahaan.

Keterangan Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

Units per Day 20 40 35

Initial Inventory 50 50 40

Min. Stock Level 30 40 30

Max. Stock Level 120 120 100

Keterangan Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

Inventory 2.694,5 4.348,5 2.805,5

Backlog 1.327,0 206,0 115,0

Totals 4.021,5 4.554,5 2.920,5

Maka Nilai Factory pada :


- Percobaan 1 bernilai 12,014.
- Percobaan 2 bernilai 9.110,5.
- Percobaan 3 bernilai 7.496.

1. Pada percobaan pertama, kami mempertimbangkan untuk menetapkan terkait


kapasitas beberapa indikator, yang terdiri dari units per day dengan kapasitas 20,
initial inventory dengan kapasitas 50, minimal stock level dengan kapasitas 30, dan
maxiimal stock level dengan kapasitas 120. Pertimbangan yang kami gunakan
pertama kali, yaitu berusaha untuk memastikan ketersediaan stock, tetapi dengan
kapasitas produksi yang tidak berlebihan, sehingga kami memutuskan untuk
meminimalkan units per day dari 30 menjadi 20. Pada tahapan pertama, adapun
yang dihasilkan, yaitu biaya inventory sejumlah 2.694,5 dan backlog 1.327,0
sehingga didapatkan total sejumlah 4.021,5.
2. Pada percobaan kedua, kami mempertimbangkan untuk mengubah beberapa
indikator, seperti units per day dari 20 menjadi 40 dan minimal stock level dari
kapasitas 30 menjadi 40. Hal tersebut kami pertimbangkan mengingat tingginya
biaya backlog yang diakibatkan kami menurunkan units per day, maka dari itu kami
meningkatkan units per day dan minimum level stock untuk memastikan
ketersediaan stock guna memenuhi kebutuhan distributor. Setelah melakukan
tahapan kedua, adapun hasil yang didapatkan yaitu inventory seharga 4.348,5 dan
backlog seharga 206,0, dengan total biaya sejumlah 4.554,5. Meskipun biaya
backlog telah menurun, akan tetapi biaya inventory meningkat secara signifikan.
Maka itu diperlukan kembali perbaikan pada tahapan berikutnya.
3. Pada percobaan ketiga, kami mempertimbangkan untuk menurunkan kembali units
per day, initial inventory, minimum stock level, dan maksimum stock level. Units per
day kami turunkan dari 40 menjadi 35, initial inventory kami turunkan dari 50 menjadi
40, minimal level dari 40 kami turunkan menjadi 30, dan maksimum stock level kami
turunkan dari 120 menjadi 100. Penurunan tersebut kami juga tetap memperhatikan
kebutuhan dari pihak distributor. Penurunan tersebut bertujuan untuk meminimalkan
ketersediaan stok di gudang dengan tetap menyediakan stock yang dibutuhkan,
sehingga biaya inventory akan berkurang, dan biaya backlog yang tidak terlalu tinggi.
Adapun hasil akhir yang kami dapatkan, yaitu biaya inventory sejumlah 2.805,5,
biaya backlog sejumlah 115,0, sehingga total biayanya yaitu 2.920,5.

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapatkan melalui pengoperasian percobaan tersebut,
yaitu untuk mendapatkan total biaya yang tidak terlalu tinggi, kita wajib mempertimbangkan
biaya inventory dan biaya backlog. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyeimbangkan
units per day, minimal stock level, initial inventory, dan maximal stocks level yang bertujuan
untuk memastikan ketersediaan produk untuk memenuhi kebutuhan distributor dengan tidak
menghasilkan produksi produk secara berlebihan yang menyebabkan tingginya biaya
inventory. Maka dari itu kami merencanakan selisih kapasitas antara units per day, minimal
stock level, initial inventory, dan maximal stocks level tidak terlalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai