Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUTU MEITA RAMAPUTRI

NOTAR : 2102046

KELAS : MLOG 2B

KOLABORASI BULOG DAN TOL LAUT UNTUK MENUNJANG PEMANFAATAN


CADANGAN BERAS PEMERINTAH (CBP)

BULOG atau Badan Urusan Logistik merupakan suatu perusahaan umum (perum)
milik negara yang bergerak di sektor logistik pangan di Indonesia. Dilansir dari web
BULOG.co.id, BULOG menaungi ruang lingkup perusahaan yakni usaha perdagangan atau
logistik, pelaksanaan survei, pemberantasan hama yang merugikan masyarakat, dan
menyediakan karung plastik. BULOG melakukan berbagai kegiatan dengan tujuan menjaga
Harga Dasar Pembelian gabah dan membuat harga bahan pokok tetap stabil. Berbagai
kegiatan tersebut di antaranya menyalurkan beras untuk pemberian bantuan sosial (bansos)
dan mengelola stok pangan berkala. BULOG memiliki 476 komplek gudang yang tersebar di
26 kantor wilayah. Tentu BULOG memiliki tugas yang penting dalam berkontribusi dalam
mewujudkan kedaulatan pangan dengan pemerataan pangan utamanya bahan pangan
pokok. Beberapa produk yang disediakan BULOG adalah Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak
Goreng Kita, Terigu Kita, Daging Kita, Fortivit, dan bahan pangan lainnya yang disajikan dan
dikemas dengan teknologi modern.

Dalam mempercepat proses pemerataan pangan utamanya beras, BULOG


memanfaatkan tol laut sebagai wadah untuk percepatan distribusi. Tol laut adalah gagasan
baru yang berjalan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan menerapkan jalur
pelayaran tanpa hambatan yang menghubungkan seluruh daerah di Indonesia sehingga
pengiriman barang melalui laut dapat terhubung ke pelabuhan mana pun. Tol laut merupakan
solusi presiden dalam menangani masalah disparitas harga yang kerap terjadi di Indonesia
bagian barat dan Indonesia bagian Timur (Andilas dan Liana, 2017). Tol laut memiliki
beberapa rute pelayaran dengan frekuensi pelayaran yang berbeda. Berikut disajikan tabel
rute dan frekuensi pelayaran perusahaan pelayaran swasta :
Tabel 1. Rute dan Frekuensi Pelayaran Tol Laut

Rute tersebut merupakan rute Surabaya ke Indonesia bagian timur untuk mengatasi
permasalahan perbedaan harga dan meningkatkan perekonomian daerah di Indonesia.
Melihat potensi besar yang terdapat pada program tol laut ini, BULOG memanfaatkan program
tol laut ini untuk membantu pemerataan stok beras. Hal tersebut membuat BULOG
berkolaborasi dengan NFA (National Food Agency) bersama Kementerian Perhubungan. NFA
merupakan Badan Pangan Nasional atau disingkat Bappenas. Menurut Perpres Nomor 66
Tahun 2021, NFA merupakan suatu lembaga pemerintah yang bertanggung jawab kepada
presiden. NFA bertugas untuk mengamankan ketersediaan dan stabilitas pangan dengan
bekerja sama bersama para stakeholder lainnya. Kementerian Perhubungan merupakan
departemen pemerintah yang berwenang dalam transportasi yang dapat menghubungkan
Indonesia baik dalam negeri maupun luar negeri (internasional). Pada tahun 2022,
Kementerian Perhubungan menetapkan 34 trayek Tol Laut melalui Keputusan Direktur
Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP – DJPL 8 Tahun 2022 tentang Perubahan Pertama
Atas Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : KP.998/DJPL/2021 Tentang
Penetapan Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan
Barang Di Laut Tahun Anggaran 2022. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung konektivitas
logistik di Indonesia.

Mengingat pentingnya tol laut bagi pemerataan distribusi pangan utamanya beras,
beras yang merupakan bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dikirimkan melalui tol
laut. Beras tersebut dikirimkan 10 kontainer beras dengan 200 ton beras. Pengiriman beras
ini merupakan pengiriman perdana beras dari Pelabuhan Patimban, Subang menuju Provinsi
Aceh. Dengan pengiriman beras tersebut, dapat menjaga stabilitas harga antar wilayah.
Selain itu, pengiriman beras juga dapat mendukung pemenuhan kualitas gizi masyarakat dan
menekan angka inflasi.
CBP atau Cadangan Beras Pemerintah merupakan persediaan beras milik
Pemerintah yang dibeli dengan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras. Dengan adanya CBP ini, kebutuhan darurat
seperti kisruh massa, bencana alam yang tidak dapat diprediksi. Di samping itu, CBP memberi
rasa aman kepada masyarakat mengenai ketahanan stok pangan. Lalu, mengapa cadangan
beras pemerintah didistribusikan? Hal tersebut dikarenakan apabila CBP disimpan terlalu
lama di gudang, maka akan terjadi penurunan mutu beras. Kualitas beras dapat mengalami
penurunan dari segi jumlah butiran beras yang patah, butiran yang menguning, dan butir
menir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beras yang telah disimpan pada temperatur 29
ºC - 32ºC selama 3 bulan, terjadi penurunan kualitas beras (Ratnawati et al, 2013). Meskipun,
beras tersebut dalam kualitas terbaik, penurunan kualitas tidak terhindarkan. Maka tidak
heran apabila, banyak ditemukan beras miskin yang dibagikan BULOG sebagai bantuan
pemerintah, dalam kondisi tidak layak. Hal tersebut dikarenakan sistem penyimpanan yang
kurang baik dan disimpan terlalu lama. Oleh karena itu, perlu adanya suatu manajemen
pengolahan beras dengan mendistribusi cadangan beras di gudang ke daerah yang
membutuhkan pasokan beras. Maka dari itu, BULOG bersama NFA dan Kementerian
Perhubungan telah melangsungkan pengiriman beras perdana ke Provinsi Aceh melalui tol
laut.

Dengan berlangsungnya distribusi pasokan beras ke seluruh wilayah Indonesia


melalui tol laut dapat mendukung pemerataan pangan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi
permasalahan perbedaan harga yang tinggi antara daerah Indonesia timur dan Indonesia
barat. Selain itu, penyimpanan pasokan beras di gudang utamanya beras CBP harus lebih
diperhatikan agar mutu beras dapat dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA

Andilas, Devi Destiani dan Liana Angelia. 2017. Pelaksanaan Program Tol Laut PT
Pelayaran Nasional Indonesia. Jurnal Manajemen Transportasi dan Logistik. 4 (01) : 1-
8.

Perum BULOG. 2022. BULOG. Diakses pada 24 Oktober 2022 pukul 14.43 pada
www.bulog.co.id
Koto, Muhammad Shafwan dan Rifka Hadia Lubis. 2021. Analisis Penyimpanan Beras
Dalam Menstabilkan Harga Pasar Pada Perum Bulog Kantor Seksi Logistik Sibolga.
AFoSJ-LAS. 1 (1) :58-64.

Ratnawati, Mohammad Djaenni, dan Damin Hartono. 2013. Perubahan Kualitas Beras
Selama Penyimpanan. PANGAN. 22 (3) : 199-208.

Rusono, Nono. Kebijakan Penguatan Pengelolaan Stok Beras Pemerintah. 2019. PANGAN.
28 (3) : 227 - 238

Anda mungkin juga menyukai