Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN FAKULTAS
UNIVERSITAS DIAN
NUSWANTORO 2020
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang cukup besar, yang
seharusnya secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan pangan utama. Adapun
ditulisnya makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan impor beras
sebagai ketahanan pangan di Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan
yaitu studi pustaka dengan pencarian data & informasi melalui jurnal artikel utama
dan literatur pendukung. Latar belakang dari penulisan ini karena Indonesia sebagai
negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani
atau bertani. Meski demikian, Indonesia tetap bergantung pada beras impor. Hal ini
disebabkan tingginya permintaan domestik dan penurunan produksi dalam negeri.
Rasio harga ekspor di luar negeri juga lebih tinggi dari harga impor yang terutang,
sehingga negara juga mendapat untung yang menguntungkan.
Permasalahan Indonesia sangat kompleks, tidak hanya dari segi produksi,
akan tetapi permasalahan atau kendala yang ada di Indonesia berkaitan dengan
ancaman saluran distribusi pada musim hujan di Indonesia. Berbeda dengan musim
kemarau, lahan kering menjadi kendala bagi petani. Sejak munculnya kebijakan
impor beras sebagai ketahanan pangan, bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan
pangan dalam negeri dan permintaan ekspor ke pasar luar negeri. Kesimpulan dari
hasil penelitian ini adalah untuk menafsirkan kebijakan yang dilakukan pemerintah
dalam impor beras. Kata kunci: impor beras, negara agraris, petani
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia masih terlalu bergantung pada barang impor, sebagian besar
bahan baku barang yang diproduksi di dalam negeri masih diimpor. Apalagi
dari segi kebutuhan pangan dalam negeri yaitu beras walaupun Indonesia
merupakan negara agraris atau penghasil beras, namun produksi beras di
Indonesia masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya
khususnya penduduk di Indonesia. sangat padat, mencapai 250 juta orang.
Bukan hanya karena masalah penduduk, perubahan cuaca yang tidak
menentu juga menjadi faktor penurunan produksi padi, seperti kemarau terus
menerus yang mengakibatkan lahan kering.Alih fungsi lahan pertanian menjadi
pembangunan infrastruktur perkotaan, seperti pelabuhan, bandara, gedung, dan
lain-lain juga menjadi faktor pengurangan produksi karena lahan terbatas.
Oleh karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan impor beras sebagai
ketahanan pangan di Indonesia, karena kegiatan impor tersebut dinilai sebagai
salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia..
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Indonesia mengimpor beras dari negara lain?
2. Apakah validitas data produksi beras dari kementerian pertanian tepat?
3. Bagaimana langkah indonesia untuk mengatasi ketergantungan impor
beras?
C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro.
2. Mengetahui alasan Indonesia mengimpor beras dari negara lain.
3. Menganalisis data produksi beras dari kementerian pertanian.
4. Dan memaparkan langkah-langkah Indonesia dalam mengatasi
ketergantungan impor beras.
LANDASAN TEORITIS
Menurut Wikipedia Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah
dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea'
(bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam makalah ini diklasifikasikan ke dalam
kategori metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif
berkaitan dengan kajian budaya dan kajian interpretatif, materi yang digunakan
dalam penelitian kualitatif deskriptif sangat beragam, dapat menggunakan
semiotik,analisis naratif, serta analisis isi dan wacana. Sebagai data
pendukung, peneliti menggunakan kutipan dari Publikasi Statistik Indonesia
dalam metode penelitian..
B. Pengumpulan Data
Selain itu, akademisi ini juga kurang yakin dengan metode pendataan
kementerian. luas panen menentukan berapa banyak produksi. Dimana total
produksi diperoleh dari perkalian luas panen dan produktivitas. Menurut data
yang diperoleh dari citra satelit, luas persawahan di Indonesia hanya 7,7 juta
hektar. Data Kementerian Pertanian mengatakan berbeda. Pada akhir tahun
2016, total luas areal persawahan tercatat 12,97 juta hektar.
A. Kesimpulan
Alasan Indonesia mengimpor beras dari luar adalah karena terdapat
beberapa kendala dalam pengelolaan dan penggunaan beras di Indonesia.
Meskipun Indonesia memiliki lahan pertanian yang cukup luas, produksi
pangan khususnya beras masih belum mencukupi untuk kebutuhan dalam
negeri maupun kebutuhan luar negeri. Tanaman yang gagal panen akibat cuaca
kering dan konversi penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi
pembangunan perkotaan menjadi masalah produksi padi. Pemerintah juga
masih kurang dalam pemanfaatan teknologi untuk kemajuan di sektor
pertanian. Namun untuk menyiasatinya, pemerintah menerapkan kebijakan
impor beras agar harga beras tidak naik karena stok terbatas dan permintaan
besar.
B. Saran
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4211752/kenapa-ri-
harus-impor-beras diakses pada 10 Desember 2020.
https://republika.co.id/berita/pfd5vh440/alasan-pemerintah-harus-impor-beras
diakses pada 10 Desember 2020.
https://www.validnews.id/Impor-Beras-Masih-Terjadi--Validitas-Data-
Kementan diakses 10 Desember 2020.
http://www.bulog.co.id/definisi.ketahananpangan diakses pada 11 Desember
2020.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Beras diakses pada 11 Desember 2020.