Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Persediaan

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Just In Case

Manajemen persediaan
Manajemen persediaan merupakan hal yang
mendasar dalam membangun keunggulan berhubungan kuat dengan
kompetitif perusahaan dalam jangka panjang.
Kualitas, rekayasa produk, harga, kelebihan
kemampuan perusahaan
kapasitas, kemampuan merespon pelanggan, untuk menghasilkan kas
dan laba total semuanya dipengaruhi oleh
Your Picture Here tingkat persediaan. sekarang dan masa
mendatang.
Biaya Persediaan
Ada dua jenis biaya yang terkait dengan persediaan. Jika
sediaan merupakan barang yang dibeli dari pihak luar, maka
timbul biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Namun
jika barang tersebut diproduksi sendiri (internal), maka
timbul biaya set up dan penyimpanan.

Biaya pemesanan adalah biaya untuk memesan dan menerima


pesanan. Misalnya, biaya pemrosesan suatu pesanan bahan, biaya Namun jika permintaan tidak diketahui dengan pasti,
asuransi, pengiriman bahan yang dipesan, dan biaya pembongkaran. akan timbul stockout cost, yaitu biaya akibat tidak
Biaya setup adalah biaya untuk penyiapan peralatan dan fasilitas agar adanya persediaan pada saat muncul permintaan dari
dapat digunakan memproduksi sustu produk atau komponen pelanggan, misal penjualan yang hilang, biaya
tertentu. Misalnya, upah karyawan produksi menganggur, biaya ekspedisi, dan biaya akibat gangguan produksi.
fasiltas produksi menganggur. Biaya penyimpanan adalah biaya yang
timbul karena menyimpan persediaan. Misalnya, biaya asuransi
persediaan, biaya penanganan bahan, biaya ruang penyimpanan.
Manajemen Persediaan Tradisional

Pendekatan tradisional
01
Untuk memperoleh keseimbangan antara biaya pemesanan/biaya setup
dengan biaya penyimpanan

menggunakan sediaan untuk


mengelola trade off antara biaya
pemesanan/biaya setup dengan biaya
02 Mengatasi ketidakpastian permintaan dan memuaskan permintaan
pelanggan.

03
penyimpanan. Meminimumkan Menghindari penutupan fasilitas manufaktur, karena: (a) kegagalan
mesin, (b) komponen yang rusak, (c) ketidaktersediaan komponen, (d)
biaya penyimpanan mendorong keterlambatan pengiriman komponen.
minimnya atau tidak adanya
sediaan, dan meminimumkan biaya
pemesanan atau setup. mendorong 04 Mengantisipasi ketidakandalan proses produksi

besarnya sediaan. Ada beberapa


alasan yang membuat perusahaan
mempertahankan tingkat sediaan
05 Memanfaatkan diskon

tertentu, antara lain:


06 Berjaga-jaga terhadap kenaikan harga di masa yang akan datang
Pertanyaan pertama berhubungan dengan tujuan
perusahaan untuk menentukan kuantitas pesanan
yang meminimkan biaya total. Kuantitas pesanan ini
disebut dengan EOQ (economic order quantity).
Model EOQ merupakan sistem yang mendorong
munculnya persediaan. Perusahaan berusaha
memperoleh persediaan untuk mengantisipasi
adanya permintaan di masa yang akan datang, bukan
sekedar respon terhadap permintaan saat ini. Hal
yang mendasar untuk dilakukan adalah penilaian
terhadap permintaan di masa yang akan datang.
Total biaya pemesanan dan penyiapan dapat diuraikan
dengan persamaan berikut:
Biaya total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan

TC = P(D/Q) + C(Q/2)
CONTENTS Q= EOQ = √2PD/C

Dimana:

TC = total biaya pemesanan atau setup dan biaya


penyimpanan total
P = biaya pemesanan/setup
D = permintaan tahunan yang diketahui
Q = jumlah unit yang dipesan dalam setiap pemesanan
C = biaya penyimpanan sediaan selama satu tahun
Contoh: Q = EOQ = √2 x 20.000 x 1.000
Dalam perusahaan jasa, mengasumsikan bahwa nilai- 40
nilai berikut diterapkan untuk komponen yang digunakan Q = EQQ = 1.000
dalam reparasi elektronik (komponen itu dibeli dari
pemasok eksternal). D = 20.000 unit Q = 2.000 unit P = Apabila jumlah yang dipesan = Q= 1.000 unit,
Rp.1.000 per pesanan C = Rp. 40 per unit maka :
1. Banyaknya pemesanan per tahun = D/Q =
Perhitungan : 20.000 unit / 1.000 unit = 20 kali
1. Banyaknya biaya pemesanan per tahun = D/Q = 20.000 unit / pemesanan
2.000 unit = 10 kali pemesananan. 2. Biaya pemesanan total = (D/Q) x P = 20 x
2. Biaya pemesanan total = (D/Q) x P = 10 x Rp. 1.000 = Rp. Rp. 1.000 unit = Rp. 20.000
10.000 3. Persediaan rata-rata = Q/2 = 1.000 unit / 2
3. Persediaan rata-rata = Q/2 = 2.000 unit / 2 = 1.000 unit = 500 unit
4. Biaya penyimpanan total = (Q/2) x C = 1.000 unit x Rp. 40 = 4. Biaya penyimpanan total = (Q/2) x C = 500
Rp. 40.000 unit x Rp. 40 = Rp. 20.000
5. Biaya persediaan total = Rp. 10.000 + Rp. 40.000 = Rp. 5. Biaya persediaan total = Rp. 20.000 + Rp.
50.000 20.000 = Rp. 40.000
Jika jumlah unit yang dipesan sebanyak 1.000 unit, maka total biaya persediaan adalah minimal yang ditandai dengan besaran biaya
pemesananan (Rp. 20.000) atau sama dengan biaya penyimpanan (Rp. 20.000)
Reorder Point
Pertanyaan kedua berhubungan
dengan titik pemesanan (ROP =
reorder point), yaitu titik waktu
dimana pesanan baru harus
dilakukan / setup dimulai. Titik
pemesanan ini merupakan suatu
fungsi dari EOQ, waktu tunggu
(lead time), dan tingkat dimana
Your Picture Here
sediaan pada saat sediaan habis.
Waktu tunggu adalah waktu
yang diperlukan untuk menerima
EOQ setelah dilakukan
pemesanan / dimulainya setup.
Untuk menghindari timbulnya biaya stockout dan
meminimalkan biaya penyimpanan, pemesanan
harus dilakukan sehingga barang bisa sampai
segera setelah sediaan yang terakhir digunakan.
Berikut ini penentuan reorder point jika perusahaan menetapkan persediaan minimal
Reorder point = Persediaan minimal + (Tingkat penggunaan bahan rata-rata per hari x waktu tunggu dalam
hari)

Persediaan minimal diperlukan untuk mengantisipasi fluktuasi jumlah yang diminta oleh pelanggan. Persediaan minimal
dapat ditentukan dengan mengalikan kelebihan tingkat penggunaan maksimum di atas tinmgkat penggunaan rata-rata
dengan waktu tunggu
Pers minimal = Tingkat penggunaan bahan maksimal per hari – Tingkat penggunaan bahan rata-rata per hari) x
Waktu tunggu dalam hari

Penentuan ROP jika perusahaan tidak menetapkan persediaan minimal adalah sbb:
Reorder point = Tingkat penggunaan bahan per hari x Waktu tunggu dalam hari
Contoh :
Jika diketahui bahwa tingkat penggunaan maksimum bahan baku
adalah 125 kg per hari, sedangkan tingkat pengguinaan bahan
baku rata-rata adalah 100 kg per hari. Waktu tunggu adalah 4
hari.

Persediaan minimal = (125 kg – 100 kg) x 4 hari = 100 kg


Reorder point = 100 kg + (100 kg x 4 hari) = 500 kg

Berdasar hasil hitungan di atas, Dengan EOQ sebesar 1.000 kg.


ROP sebesar 500 kg, persediaan minimal sebesar 100 kg, dan
waktu tunggu 4 hari.
Lima langkah yang merupakan rangkaian tugas untuk
meningkatkan kinerja, terdiri dari:

01 Mengidentifikasikan kendala sistem yang dihadapi perusahaan.

02 Menetapkan bagaimana mengekploitasi kendala sistem.

Menempatkan keputusan yang dibuat pada langkah kedua

03 sebagai prioritas,sedangkan hal-hal lain hendaknya


mengikutinya (mengembalikan segala sesuatu yang lain pada
keputusan sebelumnya).

04 Mengevaluasi kendala sistem dengan meningkatkan tingkat


kapasitas kendala perusahaan.

05 Mengulangi proses: jika dalam langkah sebelumnya kendala


telah disingkirkan.
Sekian..
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai