Puisi Lama 560c3d67c6235
Puisi Lama 560c3d67c6235
PANTUN
A.PENGERTIAN
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya
bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
CIRI-CIRI GURINDAM:
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
Contoh :
4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Contoh :
MACAM-MACAM PANTUN
a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8,
10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Contoh :
1948
Siasat,
Th III, No. 96
1949
MALAM
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
–Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Zaman Baru,
No. 11-12
20-30 Agustus 1957
KRAWANG-BEKASI
1948
Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957
DIPONEGORO
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954
(1948)
Liberty,
Jilid 7, No 297,
1954
———————————————————————————————————————————
——-
AKU
Maret 1943
PENERIMAAN
Maret 1943
HAMPA
kepada sri
DOA
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Tuhanku
Tuhanku
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
1946
1946
MALAM DI PEGUNUNGAN
1947
1949
1949
———————————————————————————————————————————
——-
NISAN
‘Kan terdamparkah
atau terserah
pada putaran hitam?
1946
Beta Pattiradjawane
jang didjaga datu datu
Tjuma satu
Beta Pattiradjawane
kikisan laut
berdarah laut
beta pattiradjawane
ketika lahir dibawakan
datu dajung sampan
mari menari !
mari beria !
mari berlupa !
beta pattiradjawane
jang didjaga datu-datu
tjuma satu
Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.
CHAIRIL ANWAR
Puisi Karya Chairil Anwar Berjudul " AKU "
Berlari
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
NISAN