Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Chairul Rizky

NPM : 238610172
Tugas Mata Kuliah : Kajian Teori dan Sejarah Sastra Indonesia

Jenis Puisi Baru dan Contoh

Puisi baru
Puisi baru ialah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan sehingga lebih bebas
bentuknya daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah suku kata, baris, ataupun sajaknya.

Berikut ini contoh dari Puisi Baru


1. Balada yakni puisi yang berisikan sebuah cerita atau kisah.

Balada Orang-orang Tercinta


Karya: W.S. Rendra

Kita bergantian menghirup asam


Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok


Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung


Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus


Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan


Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta

2. Himne yaitu puisi pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, pahlawan dan tanah air.
Karena Kasihmu
Karya: Amir Hamzah

Karena kasihmu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu

Aku anginkan rupamu


Kulebihi sekali
Sebelum cuaca menali sutera

Berulang-ulang kuintai-intai
Terus menerus kurasa-rasakan
Sampai sekarang tiada tercapai
Hasrat sukma idaman badan

Pujiku dikau laguan kawi


Datang turun dari datuku
Diujung lidah engkau letakkan
Piatu teruna di tengah gembala

Sunyi sepi pitunang Poyang


Tadak meretak dendang dambaku
Layang lagu tiada melangsing
Haram gemerencing genta rebana

Hatiku, hatiku
Hatiku sayang tiada bahagia
Hatiku kecil berduka raya
Hilang ia yang dilihatnya

3. Ode ialah puisi yang berbentuk sanjungan untuk orang-orang yang berjasa.
Menggunakan nada atau irama yang sangat resmi, membahas tentang sesuatu yang
mulia, dan memiliki sifat yang menyanjung.
Ode I
Karya: Toto Sudarto Bahtiar

katanya, kalau sekarang aku harus berangkat


kuberi pacarku peluk penghabisan yang berat
aku besok bisa mati, kemudian diam-diam
aku mengendap di balik sendat kemerdekaan dan malam
malam begini beku, dimanakah tempat terindah
buat hatiku yang terulur padamu megap dan megah
O, tanah
tanahku yang baru terjaga
malam begini sepi dimanakah tempat yang terbaik
buat peluru pistol di balik baju cabik
0, tanah di mana mesra terpendam rindu
kemerdekaan yang mengembara kemana saja

ingin aku menyanyi kecil, tahu betapa tersandarnya


engkau pada pilar derita, megah napasku di gang tua
menuju kubu musuh di kota sana
aku tak sempat hitung langkahku bagi jarak

mungkin pacarku kan berpaling


dari wajahku yang terpaku pada dinding
tapi jam tua, betapa pelan detiknya kudengar juga
di tengah malam yang begini beku

teringat betapa pernyataan sangat tebalnya


coretan-coretan merah pada tembok tua
betapa lemahnya jari untuk memetik bedil
membesarkan hatimu yang baru terjaga

Kalau sekarang aku harus pergi, aku hanya tahu


kawan-kawanku akan terus maju
tak berpaling dari kenangan pada dinding
O, tanah dimana tempat yang terbaik buat hati dan hidupku

4. Epigram merupakan puisi yang berisikan ajaran ataupun tuntunan.


Perjalanan Usia
Karya: Candra Malik

Anak-anak tumbuh mendewasa,


akankah aku hanya tumbuh menua?
Kelak mereka butuh lawan bicara,
apakah kala itu aku kakek pelupa?

anak-anak tidak selamanya bayi,


mereka butuh tak hanya dimengerti.
Mereka punya mata, punya hati,
tidak cukup dengan harta diwarisi.

Sampai kapan usiaku ditakdirkan,


sampai batas itulah aku dihadirkan.
Sebagai orang tua, sebagai teman,
sampai batas waktu yang ditentukan.

Tak baik jika mereka di sini saja,


hangat dipeluk rumah dan keluarga.
Kehidupan itu pengembaraan jiwa,
dan mereka pengelana berikutnya.

Jika tumbuh dewasa ada ujungnya,


jangan sampai hanya menua sia-sia.
Dalam perjalananku menyusuri usia,
setidaknya harus pernah bijaksana.

5. Romansa ialah puisi yang isinya tentang luapan perasaan cinta dan kasih sayang.
Pandangan Pertama

Karya: Malik Abdul

Dalam remang senja aku teringat


Ketika rasa itu menjelma
Aku terbuai dengan merdu suaramu
Termenung menyaksikan senyum terindah
Sampai menuju suatu arah
Yang membawaku larut dalam resah
Resah memikirkanmu aku terperangah
Pandangan itu membuatku melayang
Hingga pada titik dimana aku sedang tak mengerti
Mengapa aku seperti ini
Bahwa cinta masih menguasai
Rasa ini mengalir tiada henti

6. Elegi yakni puisi tentang kesedihan.


Derai-Derai Cemara
Karya: Chairil Anwar

cemara menderai sampai jauh


terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan ditingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku orangnya bisa tahan


sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan lagi

hidup hanyalah menunda kekalahan


tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
7. Satire ialah puisi yang isinya berupa sindiran ataupun kritikan.
Aku bertanya
Karya: WS Rendra

Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi


di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

8. Distikon merupakan puisi dimana pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris.
Hutan Karet
Karya: Joko Pinurbo

Daun-daun karet berserakan.


Berserakan di hamparan waktu.

Suara monyet di dahan-dahan.


Suara kalong menghalau petang.

Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.


Berloncatan di semak-semak rindu.

Dan sebuah jalan melingkar-lingkar


membelit kenangan terjal.

Sesaat sebelum surya berlalu


masih kudengat suara beduk bertalu-talu.

9. Terzina ialah puisi dimana tiap baitnya terdiri atas 3 baris.


Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:


dengan kata yang tak sempat diucapkan
ayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:


dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
10. Kuatrain yakni puisi empat seuntai dimana puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris .
Hujan Bulan Juni
Karya: Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah


dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak


dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif


dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

11. Kuint ialah puisi lima seuntai yang mana pada tiap baitnya terdiri dari 5 baris.
Mampir
Karya: Joko Pinurbo

Tadi aku mampir ke tubuhmu


tapi tubuhmu sedang sepi
dan aku tidak berani mengetuk pintunya.
Jendela di luka lambungmu masih terbuka
dan aku tidak berani melongoknya

12. Sektet yaitu puisi enam seuntai yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.
Ranjang Ibu
Karya: Joko Pinurbo

Ia gemetar naik ke ranjang


sebab menginjak ranjang serasa menginjak
rangka tubuh ibunya yang sedang sembahyang.
Dan bila sesekali ranjang berderak atau berderit,
serasa terdengar gemeretak tulang
ibunya yang sedang terbaring sakit.
13. Septime ialah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris atau puisi tujuh seuntai.
Pasien
Karya: Joko Pinurbo

Seperti pasien keluar masuk rumah sakit jiwa,


kau rajin keluar masuk telepon genggam,
melacak jejak suara tak dikenal yang mengajakmu
kencan di kuburan pada malam purnama:
Aku pakai celana merah. Lekas datang, ya.
Kutengok ranjangmu: tubuhmu sedang membeku
menjadi telepon genggam raksasa.

14. Oktaf/Stanza merupakan puisi dimana tiap baitnya terdiri dari 8 baris.
Mata Hitam*
Karya: WS Rendra

Dua mata hitam adalah matahari yang biru


dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
secangkir kopi seore hari dan kenangan yang terpendam

15. Soneta ialah puisi yang terdiri dari 14 baris dan terbagi menjadi dua, yakni pada dua
bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait kedua masing-masing tiga
baris.
Gembala
Karya: Muhammad Yamin

Perasaan siapa ta’kan nyala (a)


Melihat anak berelagu dendang (b)
Seorang s aja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)

Beginilah nasib anak gembala (a)


Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)

Jauh sedikit sesayup sampai (a)


Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam non molek permai (a)

Wahai gembala di segara hijau (a)


mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (a)
Maulah aku menurutkan dikau (a)
Demikian tugas jenis puisi baru beserta contohnya yang saya rangkum dari berbagai
sumber di internet untuk tugas mata kuliah Kajian Teori dan Sastra Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/puisi-baru/#1_Distikon, diakses pada 03 November


2023, Pukul 10.30 WIB
https://dosenbahasa.com/contoh-puisi-oktaf-atau-stanza, diakses pada 03 November 2023,
Pukul 10.53 WIB

Anda mungkin juga menyukai