Materi I
Materi I
KEGIATAN PELATIHAN
APARATUR PEMERINTAH DESA
DALAM BIDANG MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA
DASAR HUKUM
UU 6/2014
Tentang Desa
PERMENDAGRI
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman teknis peraturan di desa
2. Permendagri No. 112/2014 tentang pemilihan kepala desa
3. Permendagri No. 113/2014 tentang pengelolaan keuangan desa
4. Permendagri No. 114/2014 tentang pedoman pembangunan desa
PERMENDES
1. Permendesa No. 1/2015 tentang pedoman kewenangan lokal berkala desa
2. Permendesa No. 2/2015 tentang musyawarah desa
3. Permendesa No. 3/2015 tentang pendampingan desa
4. Permendesa No. 4/2015 tentang pendirian, pengurusan, pengelolaan dan
pembubaran BUMDes
5. Peraturan menteri desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi no.
166 tahun 2018 ttg prioritas penggunaan dana desa tahun 2019
LATAR BELAKANG
PERANGKAT DESA
KEUANGAN DESA
Ayat 3 : Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi masyarakat
Desa berupa peningkatan kualitas hidup, peningkatan kesejahteraan dan
penanggulangan kemiskinan serta peningkatan pelayanan pubiik di tingkat Desa
PERAN POLRI
DALAM PENGAWASAN DANA DESA
PERAN POLRI
DALAM PENGAWASAN DANA DESA
1. MARKUP HARGA
2. PENGURANGAN VOLUME
3. PENGURANGAN BAHAN MATRIAL
4. DUPLIKASI ANGGARAN
5. SPJ FIKTIF
KEUANGAN DESA
(Pasal71 UU 6/2014)
Adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban.
1.
19.
13.
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 20i4Tentang Desa
20.
14.
8.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 TentangPeraturan ilaksana
Undang- Undang No.6Tahun 2014 tentang Desa,serta PP r Tahun 2015 tentang
Perubahan PP 43 Tahun 2014;
21. PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN
15.
9.
3.
serta PP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas PP ho. 60 Tahun2014;
22. Permendigra Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
16.
10.
4.
23. Permendigra Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
17.
11.
5.
24. Permendigra Nomor 16 Tahun 2018 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan
18.
12.
6.
DD Tahun 2019
ASAS 1.
PENGELOLAAN TRANSPARAN
KEUANGAN
DESA
2.
AKUNTABEL
4.
TERTIB DAN DISIPLIN
3.
ANGGARAN
PARTISIPASIF
1. TRANSPARAN :
Menginformasikan secara terbuka Laporan realrsasi/pelaksanaan APBOesa
Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban dalam forum Musyawaran
2. AKUNTABEL :
Laporan Semester I dan Li-poran akhir sesuai Form yang telah ditetapkan
Isi/rnateri Lapaoran sesuai Dokumen Laporan Pertanggungjawaban sesuai ketentuan
Laporan Pertanggungjawaban disusun melalui proses pembahasan dengan BPD
Laporan disampaikan kepada Gupati/Watikote sesuai ketentuan
Laporan diinformasikan kppsrls mn'.yarakat spcara terbuka
Warga yang memiliki pengethuan terkait laporan pertanggungjawaban Pengelolaan
Keuangan Desa
Warga yang peduli dan menaruh perhatian terhadap taporon pertanggungjawaban
Pengelolaan Keuangan Desa
3. PART1SIPATIF :
Membuka ruang bag! -nasyarakat untuk mencermati laporan pertanggungjawaban
Pengelolaan Keuangan Desa
Mengagendakan penyampaian Laporan pertanggungjawabar dalam Musyawarah Desa\
Pengelolaan secara efektif media/sarana penyampaian informasi
Aspirasi masyarakat agar LPj diagendakan dalam Musyawarah Desa
APB DESA
1. PENDAPATAN DESA
2. BELANJA DESA
3. PEMBIAYAAN DESA
PENDAPATAN DESA
2. TRANSFER
a. Dana Desa;
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah;
c. Alokasi Dana Desa (ADD);
d. Bantuan Keuangan dari AP8D Provinsi; dan
e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
Bantuan sebagaimana dikasud pada d) Dan e) dapat bersifat umurn dan khusus.
3. PENDAPATAN LAIN-LAIN
a. Hibah dun Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat (adalah
pemberian berupa uang dari pihak ke tiga
b. Lain-lain pendapatan Desa yang sah (antara lain pendapatan sebagai hasil
kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di
desa)
Permasalahan Dalam
Pengelolaan Keuangan Desa
Keuangan Negara pada prinsipnya adalah semua hak dan kewajiban Negara
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uahg maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban Negara dalam melaksanakan fungsi (pemerintahan) Negara.
MENGANDUNG UNSUR:
1. Melawan hukum terhadap ketentuan perundang- undangan atau
2. Menyalahgunakan kekuasaan, kewenangan dan kesempatan
3. Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi
4. Menyebabkan kerugian keuangan negara
ANCAMAN :
Pasal2
Penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 30 tahun
denda paling sedikit 200.000.000,00 dan paling banyak Rp. 1.000.000.000 -
Pasal 3
Penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun
denda paling sedikit hp. 50.000.000,- dan paling banyak rp 1 000 000 (xx),-
1. TAHAP PEHENCANAAN:
MUSRENBANG dim RAPBDes utk
menentukan kegiatan hanya formalitas
Pembuatan RAPBDes tidak sepenuhnya
mengacu pd PERMENDES ttg PRIORITAS
PENGGUNAAN DD
Pembuatan RA8 tidak proporsional/ Mark up
Pembangunan Fisik Tdk dilakukan survey
lapangan dg maksimal
Kejaksaan
BENTUK PENGAWALAN
DAN PENGAMANAN TP4P/D:
Mengawal, mengamankan dan mendukung
pembangunan melalui upaya pencegahan.
Pendampingan, pemberian pendapat dan pertimbangan
hukum.
Mempercepat penyerapan anggaran dan memastikan
pembangunan terlaksana
PENGAWASAN PENGGUNAAN
KEUANGAN DESA
INSPEKTORAT KABUPATEN
DASAR
KPK DESA MA
BPKP APIP
KEUANGAN DESA
(PASAL 71 UU N0. 6/2014)
1. ADALAH SEMUA HAK DAN KEWAJIBAN DESA YANG DARAT DINILAI
DENGAN UANG, SERTA SEGALA SESUATU BERUPA UANG DAN QARANG
YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN.
MELALUI CAMAT
APB DESA
PERATURAN DESA
PIHAK YANG TERLIBAT :
(PERDES) TTG APB DESA
- Pemerintah desa (kades & perangkat desa)
MUSYAWARAH DESA - BPD (Badan Permusyawarata Desa)
- Perwakilan tokoh masyarakat, unsur
perempuan, ormas, unsur warga miskin
KETERANGAN :
PENDAPATAN DESA
Transfer, terdiri atas jenis :
Dana desa
Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah kabupaten
Alokasi Dana Desa (ADD);
Bantuan keuangan dari APBD Proving; dan
Bantuan keuanganAPBD Kabupaten
Bantuan keuangan dari APBD Proving dan APBD Kabupaten, dapat bersifat
umum dan khusus.
Bantuan keuangan bersrfat khusus cfikelola dalam APB Desa tetapi tidak
diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 0% (tujuh puluh per seratus) dan paling,
baryak 30% (tiga puluh (per seratus).
Pendapatan lain-lain, terdiri atas jenis:
Hibah & Sumbangan dari pinak ke-3 yg tidak rnengikat. pemberian berupa uang
dari pihak ke tiga, Bunga Bank, Koreksi kesalahan Belanja thn anggaran sebelumnya,
Penerimaan Hasil Keras Desa.
Lain-lain Pendapatan Desa yang sah. a. pendapatan sbg hsl kerjasama dgn
pihakke-3 & bantuan perusahaanyg berlokasi desa
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
KEPALA DESA (KUWU) Pasal 3 ayat (2) pemendagri 20/2018 :
- Pemegang Pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKD kepala PPKD
- Pengelola keuangan desa ditetapkan dengan keputusan kuwu
(PKPKD) dan mewakili perdes dalam
kepemilikan kekaya-an milik desa
yang dipisahkan
-
BELANJA DESA
Belanja Desa diklasifikaslkan atas kelompok :
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
4. Pemb«rdayaun Masyarakat Desa; dan
5. Penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak Desa.
Jenis Belanja:
a) Balanja Pegawai
b) Belanja Barang / Jasa
c) Belanja Modal
d) Belanja Tak Terduga
PEMBIAYAAN DESA
Merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau Pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada suatu anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun
anggaran berikutnya. Yang terdiri atas Penerimaan Pembiayaan dan Pengatuaran Pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan meliputi SiLPa tahim sebalumnya, Pencairan dana cadangan dan
Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan kecuali tanah dan bangunan
SiLPA paling sedikit meliputi pelampauan panerimaan pendapatan terhadap belanja,
panghematan belanja, dan sisa dana kegiatan yang belum selesai atau lanjutan.
Pencairan dana cadangan digunakan untuk manganggarkan kebutuhan dana cadangan yang
selanjutnya dicatatkan dalam penerimaan pembiayaan dalam APB Desa.
Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan dicatat dalam penerimaan pembiayaan hasil
penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan.
Pengeluaran pembiayaan terrdiri atas :
a. Pembentukan dana cadangan ——, untuk menandai kegiatan yang penyediaan
dananya tidak dapat sekaligus dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran dan ditatapkan
dengan Perdes.
b. Penyertaan modal —— Bumdes
A.PERENCANAAN
B. PELAKSANAAN
C.PENATAUSAHAAN
D, PELAPORAN DAN
E.PERTANGGUNGJAWABAN
A. Perencanaan lanjutan
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa rnerupakan penerimaan dan pengeluaran Desa
yang dilaksanakan melalui rekening kas Desa pada bank yang ditunjuk Bupati / Wali Kota
Rekening kas Desa dibuat oleh Pemerintan Desa dengan spesiimen tanda tangan Kuwu dan
Kaur Keuangan.
Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai pada jumlah tertentu untuk memenuhi
kebutuhan operasional pemerintah Desa.
Setiap pendapatan dan Pengeluaran didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.
Bukti-bukti Pengeluaran harus mendapat persetujuan Kuwu dan Kuwu bertanggung jawab
atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti tersebut. (Pasal 51 ayat 3).
Setiap pengeluaran kas Desa yang menyebabkan beban atas anggaran Belanja Desa
dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan mengenal perpajakan yang
berlaku, (Pasal 58)
Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi pengeluaran kas Desa atas
beban belanja pegawai, barang/jasa, dan modal. (Pasal 58 ayat 3).
B. Pelaksanaan
Kaur dan Kasi pelahsana kegiatan anggaran, antara tain :
a. Bertanggungjawab terhadap tinctaKan pengeluaran. (Pasal 61 ayat 4).
b. Menggunakan buku pembantu Kegiatan untuk mencatat semua
pengeiuaran anggaran kegiatan sesuai dengan tugasnya. (Pasal 51 ayat 5)
c. Melaksanakan kegiatan berdasarkan OPA yang telah dlsetujul Kepala
Desa. (Pasal 52 ayat 1).
d. Mengajukan SPP dalam setiap petaksanaan kegiatan anggaran
sesuai dengan periods yang tercantum dalam DPA dengan nominal Sdrna bessr
atau kurang dart yang tertera datam DPA, Dalam Pongajuan SPP wajib
menyertakan faporan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran. (Pasal
53)
e. Menyampaikan pertanggungjawaban pencairan berupa bukti transaket
pembayaran pengadaan barang/jasa kepada Sekretaris (Pasal 64 ayat 4)
f. Wajib menyampaikan laporan akliir realisasi peiaksanaan kegiatan dan
anggaran kepsda Kuwu paling lambat 7 (tu/uh) hari sejak seluruh kegiatan selesai.
{Pasal 56)
B. Pelaksanaan
Sekretarta Desa dalam pelatoanaan anggaran, antam lain ;
a. Melakukan verifikasi terhadap rencangan RAK Desa yang
diajukan Kaur Keuangan, (Pasal 48 ayat 3).
b. Memeriksa kesesuaian bukti transaks pembayaran
dengan pertanggungjawaban pancairan anggaran yang disampaikan oleh
Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran (Pasal 64 ayat 5).
c. Dalam setiap pengajuan SPP berkewajiban untuk :
meneliti kelengkapan permlntaan pembayaran yang
diajukan oleh Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran;
menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APB
Desa yang tercantutn datam permintaan pembayaran;
menguji ketersediaan dana untuk kegiatan dimaksud;
dan
menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh Kaur
dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran apabila tidak memenuhi
pensyaratan yang ditetapkan
B. Pelaksanaan
Kaur Keuangan data pelaksanaan anggaran, antara lain :
a. Menyusun rancangari RAK Desa berdasarkan DPA yanij
telah bisetujui Kuwu
b. Melakukan pencairan anggaran sesuai dengan besaran yang
lertera dalam SPP sotelah mendapatkaa perselujuan dari kepala
desa. (Pasal 55 ayat 5).
c. Mencatat pengelualan anggaran ke dalam buku kas umum dan
buku pembantu panjar.
d. Sebagai wajib pungut pajak melakukan pemotongan pajak
terhadap pengeluaran kas Desa. (Pasal 58 ayat 2)
e. Wajib menyetorkan seluruh penerimaan pajak yang dipurtgut
sasuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Paaal 58 ayat
3}
Setiap pengeluaran kas berupa uang panjar harus didukung dengan bukti /
kuttansi pemberian panjar kepada Tim Peiaksana Kegiatan.
Kerugian Desa yang terjadi karerta adanya pelanggaran administrate
danJatau pelanggaran pidana disalesalkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-umlangan. (Pasal 77).
C. Penatausahaan
Pcnatausanaan adalah Pencatatan seluruh transaksi keuangan, untuk
penerimaan maupun pengeluaran uang dalam satu tahun anggaran.
Azas akimtabilitas, tertib dan disiplin anggaran dalam keiatan
penatausahaan akan mewujud bila Pengelola kekayaan Desa dimiliki sikap
dan komitmen :
Menjaga harkat dan martabat diri
Anti Korupsi
Taat kepada peraturan perundangan.
Mancatat semua transaksi.
Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur Keunngan sebagai
pelaksana fungsi kebendaharaan, dengan mencatat setlap penerimaan dan
pengeluaran dalam Buku Kas Umum. (Pasal €3 ayat )
Pencataan pada buku kas umum ditutup setiap akhir bulan dan
dilaporkan oleh Kaur Keuangan kepada Sekretaris Desa paling lambat tanggal
10 (sepuluh) bulan berikutnya.
Buku Kas Umum (SKU) dikerjakan selama satu tahun anggaran dari
bulan Januari s/d Desember dalam satu buku sebagai satu kesatuan.
C. Penatausahaan
Kaur keuangan wajib membuat buku pembantu kas umum yang terdiri
atas:
a. Buku pembantu bank; (merupakan Catalan penerimaan dan
pengeluaran melalui rekening Kas Desa)
b. Buku pembantu pajak; (merupakan Catalan penerimaan
potongan Pajak dan pengeluaran sctoran pajak)
c. Buku pembantu panjar. (merupakan catatan pemberian
dan pertanggungjawaban uang panjar)
Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera
setelah transaksi tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu
minggu/bulan) dan transaksi yang die a tat didalam Buku Kas Umum juga
harus die at at cfalam buku pembantu, yaitu Suku Pembantu Kas, Buku
Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak, Formulir yang teiah diisi, dftutup
dan ditandatanganl oleh Kaur Keuangan I Bendahara dan Atasart
langsungnya.
Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat
dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang re lev an sesuai dengan
urutan tanggal kejadiannya
C. PEnatausahaan
Sebelum penutupan BKU, At a b an tangsung utelakukan opfiame
kas dengan mengftttung Jumlah kas baih yang ada di Pemerintah Oesa (kas
Tunai) maupun kas yang ada di bank.
Hasil dart opname kas kemudian dibandtngkan dengan saldo akhir BKU
pada bulan bersangkutan. Apabila terjadl perbedaan, maka hafua
dijelaskan penyebab perbedaannya.
Pengeluaran atas beban APB Desa dilakukan berdararkan RAK Desa
yang teiah dlsetujul olert Kepala Desa (Kukwu).
Pengeluaran atas beban APS Desa urituk kegiatafi yang dilakukan sccnra
swakelola dlkeluarkan oleh Kaur Keuangan kepada Kaur dan Kasi terlaksana
kegiatan anggaran atas dasar DPA dan SPP yang diajuKan serta teiah disetujui
oleh Kuwu
Pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegtatan yang dilakukan sccara
swakelola dikflfuarkan oleh Kaur Kauangan kepada Kaur dan Kasi
petaksana hegiatan anggaran atas dasar DPA dan SPP yang diajnkan serta
telah disetujui oleh Kuwu
C. Penatausahaan
Pengeluaran atas beban APB Desa untuk belanja pegawai, dilakukan
secara langsung olah Kaur Keuangan dan diketahui oleh Kuwu.
Penerimaan dan Pengeluaran atas beban APB desa dibuktikan dengan
kuitansi pengelusran dan kuilansi penerfmsan.
Kufiansi pengeluaran ditandatangani oleh Kaur Keuangan.
Kuitansi penarimaan ditandatangani oleh penerima dana.
Sekretaris Desa melakukan veritikasi, evaluasi dan analisis alas laporan
dari Kaur Keuangan dan hastlnya disampaikan kepada Kuwu untuk disetuji.
Bukti-bukti Transaksi pengeluaran uang didukung dengan bukt yang
lengkap dan sah. Administralif dan materialitas sehingga bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya (akuntansi) sesuai ketentuan yang
bertaku.
Bukti tranaaksi yang baik adalah di datamnya tertulis pihak yang
membuat, yang memverifikasi, yang menyetujul dan yang menerima.
Bukti transaksi merupakan bagian darl petiatausahaan dim pengelolaan
Keuangan, tanpa bukti transaksi, tranaaksi dianggap tidak sah.
C. Penatausahaan
Secara umum bukti pengeluaran adalah berupa kwitansl pembayaran yang
sah, nota / faktur pembetian dan dokumen pendukung lalniiya, Setiap jenis
transaksi, biasanya membutuhkan dokumen penduKung yang berbeda,
misalnya transaKsi pembellan ATK berbeda demjan transakai pembclian
makanan dan minuman.
Bukti Pengeluaran harus tepat sasaran. tepal penggonaan, tcp.T<
penerima dan tepat waktu.
Bukti Transaksi antara lain berupa :
1. KUITANSI
Merupakan bukti (ransaksf yg muncul akibal terjadinya penerimaan dan
pengeluaran uang sebagai alat pembayaran suatu transaksi yang dilerima
oleh si penerina uang
2. NOTA KONTAN
Menjpaken bukti pembelian atau penjualan barang yang di bayar secara
tunal.
3. FAKTUR
Merupakan bukti pembellan atau penjualan barang yang di bayar
secara kredit.
C. Penatausahaan
Syarat - syarat kultansi :
a. Norrior urut kultansi.
b. Sudan terima dari: Bandahara..,,,.
c. Jumlah Uang.
d. Tertuiis uralan transaksi eecara jetas dan terperifici sesual dengan peruntukannya.
e. Nama Kegfatan
f. Kods Rekening
g. Mencantumkan tanggal dan ternpat Desa terjadinya transaksi.
h. Tanda tangan dan nama jelas penerima uang (apabila pembayarannya kepada
Toko maka harus ditengkapi dengan stempel/cap toko tersebut)
i. Tanda tangan dan nama jelas dan unsur Pemerintah Desa (minimal 2 orang),
j. Bernominal Rp. 250.000,- keatas s.d Rp l.000,000,- dibubuhi materal senilai
Rp3.000,-. (PP 24/2000).
k. Bernominal Rp1.000.000,- keatas, harus dibubuhi materai Rp6,000,-
l. Pembelian Barang/jasa diaias Rp1.000.000.- diKenakan pajak (PPn)
m. Pembelian barang'jasa diatas Rp. 2.000.000 keatas dlkenakan pajak PPn + PPh
C Penatausahaan
CONTOH KWITANSI
Pengeluaran
Nomer kwitansi……
Sudah diterima dari :……………………………
Banyaknya Barang :……………………………
Untuk Pembayaran :……………………………
Nama Kegiatan :…………………………….
Kode rekening Belanja : ……………………….
Potongan Pajak
Nilai : ……………………………
Pot Pajak PPN :……………………………
Pot Pajak Penghasilan :…………………………....
Total yang di keluarkan :……………………………
RP……………….
……………… …………………
Bukti pengeluaran dana beserta bukti pendukungnya
Pembayaran Siltap Kuwu, Penjabat Kuwu, dan Perangkat Desa, Bukti
pengeluaran yang dibutuhkan antara lain :
Kuitansi pembayaran Siltap yang sudah ditandatangani dan nama
jelas penerima uang;
Daftar Penerimaan pemsayaran Siltap yang sudah ditandatangani
dari masing-masing penerima Siltap;
SSP Surat Setoran Pajak) ....,.„. bila ada yang dikenakan
pajaknya.
Pembelian barang pakai habis, Belanja Cetak,
Penggandaan. Sokti pengelgaran yang dtoutuhkan antara lain :
Kuitansi pembayaran yang Sudan
ditandatangani dan nama jelas penerima uang dan distempel dari toko;
Nota atau Faktur pembelian yang sudah
ditandaiangant dan nama jelas penerima uang dan distempel dari toko;
Bukti seloran pajak yang telah disetorkan ke
kas negara melalui Bank yang lelah ditunjuK ......... bila ada pengenaan
pajaknya. (pembelian Barang dengan harga diatas senilai Rp1.000.000,-
N
Nama Jabatan Alamat No.Telp/Hp TandaTangan
o
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
Contoh format daftar penerimaan Honorarium Nara Sumber:
Daftar Penerimaan Honorarium Nara Sumber
N Besar
Nama Jabatan PWP TandaTangan
o Honor
1. Rp Rp Rp Rp 1.
2. Rp Rp Rp Rp 2.
3. Rp Rp Rp Rp 3.
4. Rp Rp Rp Rp 4.
5. Rp Rp Rp Rp 5.
6. Rp Rp Rp Rp 6.
Catatan :
1. Kepala desa melaporkan realisasi penggunaan dana desa kepada bupati/wali kota setiap
semester
2. Laporan semester 1 paling lambat dilaporkan pada minggu ke-4 bulan Juli tahun berjalan
dan laporan semester II paling lambat dilaporkan pada minggu ke-4 bulan Januari tahun berikutnya
3. Bupati / wali kota menyampaikan laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan
dana desa kepada menteri dalam negeri dengan tembusan menteri desa, pembangunan daerah
tertinggal dan transmigrasi, menteri keuangan dan gubernur
4. Laporan semester 1 menjadi persyaratan penyaluran dana desa tahap II tahun berjalan
5. Laporan semester II menjadi persyaratan penyaluran dana desa tahap tahun berikutnya
6. Bupati/wali kota dapat menerjunkan penyaluran dana desa berikut
PERENCANAAN :
RPJMDES dengan RKPDes belum singkron (sesuai dan selaras)
RKPDes tidak singkron dengan APBDes, ada perubahan RKPDes namun belum
dibuat rubahannya
RPJMDes dan RKPDes belum dibuat peraturan desanya
Tidak ada proses musyawarah (musdes) kalaupun ada hanya sekedar formalitas
(tidak ada undangan, foto musdes, tidak ada catatan notulen hasil musyawarah, tidak
ada daftar hadir, kalaupun ada yang menandatangani daftar hadir yaitu para perangkat
desa dan lembaga kemasyarakatan desatanpa mengikutsertakan tokoh masyarakat.
APBDesa disusun tidak transparan dan demokratis serta tidak mempertimbangkan
kepentingan masyarakat
Peraturan desa peraturan kuwu dan keputusan kuwu yang terkait pada kegiatan
yang sesuai ketentuan masih belum dibuat
GAMBARAN UMUM (Lanjutan)
PERMASALAHAN - PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA YANG PERLU DIPERHATIKAN
OLEH PEMERINTAHAN DESA, ANTARA LAIN :
PERENCANAAN :
Masih tertapat RAB, RPD Gambar fisik belum dibuat.
Peta lokasi pembangunan fisik belum dibuat
Kegiatan-kegiatan yang penggunaan dananya tercantum dalam APBDesa tumpang
tindih dengan program kegiatan lairt.
Dalam pemhuatan RAB belum sesuai ketentuan :
Adanya perbedaan harga dengan standar harga kabupaten dan harga
setempat.
RAB perubahan tidak dibuat
Pengesahan RAB tidak lengkap
Pembuatan RAB tidak dilakukan sesuai harga
PELAKSANAAN :
Pengalihan penggunaan dana yang tercantum dalam APBDesa digunakan untuk
kegiatan lain (tidak sesuai dengan APBDesa)
Apabila terdapat perubahan / revisi kegiatan-kegiatan dan atau perubahan
penggunaan dana yang tidak sesuai dengan APBDesa :
Tidak dilaksanakannya musdus
Tidak dilaksanakannya musdes
Tidak dibuat perdes perubahan rencana pembangunan
Revisi kegiatan tidak dibuatkan berita acara musyawarah terkait adanya
perubahan/revisi tersebut
Dalam pembangunan fisik jumlah material terpasang tidak
sesuai dengan perencanaan RAB yang telah dilaksanakan
Upah tenaga kerja dalam satuan hari, orang kerja (hak) tidak
dibayarkan kas angggaran yang ditetapkan
GAMBARAN UMUM (Lanjutan)
PERMASALAHAN - PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESAYANG PERLU DIPERHATIKAN
OLEH PEMERINTAHAN DESA, ANTARA LAIN :
PELAKSANAAN :
Kegiatan Pembangunan fisik dan kegiatan lainnya yaog lercantum dalam
APBDes tidak dilakukan sesuai dengan RKPDes.
Dalam Kegiatan Pemberdayaan belum sesuai ketentuan :
Penyaluran tidak sesuai :
Jumlah penerimaan tidak sama dengan yang dilaporkan
(SPJ)
Mengurangi kuantitas dan kualitas
Dana/barang tidak sampai ke pemanfaat (tidak tepat
sasaran;
Tidak ada realisasi pelakaanaannya.
Tidak adanya pengajuan proposal kegiatan
untuk kegiatan tertentu dan tidak dilengkapi dengan SK penetapan kuwu
PESTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ;
Masih adanya Pertanggungjawaban atas pengeluaran dana (SPJ) balum dibuat
sesuai katetuan
Dalam transaksi pembayaran Pajak belum sepenuhnya Dipungut dan disetor
sesuai ketentuan:
Adanya ketertambatan bayar pajak
Salah perhitungan dalam pengonaan pajak
Penarimaan pajak tidak dicatat dalam Buku Bantu pajak
BKU dan Suku Kas Bantu lainnya belum dibuat sesuat ketentuan.
Transport parjalanan dinas tidak dilengkapi dengan Surat perjalanan dinas (SPD),
surat tugas, dan laporan hasil perjalanan dinas transport biayanya disesuaikan dengan
standar biaya kabupaten cirebon berdasarkan zona
GAMBARAN UMUM (Lanjutan)
PERMASALAHAN - PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DESAYANG PERLU DIPERHATIKAN
OLEH PEMERINTAHAN DESA, ANTARA LAIN :
Pengaduan masyarakat
DASAR HUKUM
PERMENDAGRI 20/2018
PERMENDAGRl 20/2018
PERMENDAGRI 20/2018
PENDAPATAN LAIN-LAIN
BELANJA DESA
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG / JASA
BELANJA MODAL, DAN
BELANJA TAK TERDUGA
PEMBIAYAAN DESA
Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:
Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan,
Penerimaan Pembiayaan, mencakup:
SiLPA tahun sebelumnya;
Pencairan Dana Cadangan; dan
Hasil penjuaian kekayaan desa yang dipisahkan.
Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari: Pembentukan
Dana Cadangan dan Penyertaan Modal
PERENCANAAN
b. Belanja
Belanja Desa harus diarahkan digunakan untuk pelaksanaan
pemerintahan Desa yang menjadi kewenangan pemerintah Desa
yaitu kewenangan hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala
Desa yang ditetapkan dengan betentuan peraturan perundang-
undangan.
Pedoman penyusunan APB Desa secara rinci menguraikan hal-hal
yang harus diperhatikan dalam penyusunan APB Desa dari sisi
belanja yang meliputi belanja pegawai, belanja barang/jasa, dan
belanja modal.
Pedoman penyusunan APB Desa harus mengatur hal-hal yang
memastikan bahwa alokasi belanja dengan hasil serta output yang
akan dihasilkan dalam suatu kegiatan adalah logis dan telah
memperhitungban tingkat kemahalan serta kondisi geografis Desa.
Desa dapat mengatur standar satuan harga yang disesuaikan
dengan mengacu harga satuan babupaten sebagai patokan tertinggi.
Jika terdapat harga satuan material/jasa yang lebih tinggi dari
kabupaten, maka Desa harus menyampaikan alasan yang buat.
c. Pembiayaan Desa
Pedoman penyusunan APB Desa harus menguraikan
secara rinci hal hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan APB Desa dari sisi pembiayaan, yang
mellputl;
1) Penerimaan pembiayaan, terdiri
dari SiLPA dan pencairan kembali dana cadangan;
dan
2) Pengeluaran pembiayaan, terdiri
dari penyertaan modal dan penganggaran dana
cadangan
Perubahan Anggaran
DPA, Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa, Rencana Kerja Kegiatan, RAB dan
RAK Dot
Kepala Desa menugaskan Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran
sesuai tugasnya menyusun DPA paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang
Penjabaran APB Desa ditetapkan.
Prosedur :
1. Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkan rancangan DPA
bepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa paling lama 6 (enam) hari kerja
setelah penugasan.
2. Sekretaris Desa melakukan verifikasi rancangan DPA paling lama 15 (lima
belas) hari kerja sejak Kaur dan Kasi menyerahkan rancangan DPA,
3. Kepala Desa menyetujui rancangan DPA yang telah diverifikasi oleh
Sekretaris Desa.
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
PPEEMERINTAH DESA
TAHUN ANGGGARAN
TERIMA KASIH
PENGELOLAAN
ASET DESA
DASAR HUKUM
UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
PP nomor 43 tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa
Perda nomor 7 tahun 2010 tentang Sumber
Pendapatan dan Kekayaan Desa
Perbup nomor 100 tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengeiolaan Kekayaan Desa
JENIS ASET DESA TERDIRI ATAS:
1. Kekayaan asli desa;
2. Kekayaan milik desa yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBDesa;
3. Kekayaan desa yang diperoleh dari hibah dan
sumbangan atau yang sejenis;
4. Kekayaan desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan
dari perjanjian/kontrakdan/atau diperoleh berdasarkan
ketentuan peraturan undang-undang
5. Hasil kerja sama desa; dan
6. Kekayaan desa yang berasal dari perolehan lain yang
sah
Sewa,
Pinjam pakai;
Kerjasama pemanfaatan; dan
Bangun guna serah atau bangun serah
guna.
SEWA
Pinjam Pakai