Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Fadilah

NIM : K5420062

Kelas : C

Laporan Sementara Praktikum SIGD

Acara IV

I. Judul Praktikum: Layouting

II. Tujuan Praktikum: Mahasiswa dapat membuat layout yang memuat informasi tepi
dengan menggunakan software ArcGis.

III. Alat dan Bahan:


1. Software ArcGis 10.3 atau diatasnya
2. Laptop atau Komputer
3. Kertas HVS
4. Shapefile Fungsi Kawasan, Macam Tanah, Curah Hujan, dan Kemiringan Lereng
5. Alat Tulis Menulis

IV. Langkah-langkah:
1. Buka aplikasi ArcGis pada komputer atau laptop.
2. Masukan shapefile yang telah diolah pada acara sebelumya, yaitu shapfile Fungsi
Kawasan, Macam Tanah, Curah Hujan, dan Kemiringan Lereng.
3. Lakukan simbologi atau penyimbolan agar membedakan masing-masing data
yang telah diisi dalam tabel atribut dengan cara, Klik kanan pada shapefile →
Properties
→ Simbology → pilih field yang akan digunakan pada value → add all value
(memunculkan semua) atau add value (memunculkan value tertentu). → atur
warna serta outline → OK.
4. Berikan label pada setiap atribut pada peta dengan cara, Klik kanan pada shapefile
→ Properties → Label → Pilih field yang akan dimunculkan labelnya → atur
font dan ukuran sesuai dengan kebutuhan → berikan tanda centang pada kotak
yang bertuliskan Label features in this layer → OK.
5. Ubah tampilan pada ArcGis dari Data View menjadi Layout View yang terdapat
pada pojok kiri bawah atau menu view → Layout View.
6. Atur orientasi dan ukuran kertas sesuai dengan kebutuhan dengan cara, Menu File
→ Page and Print Setup → Size → OK.
7. Buatlah garis koordinat dengan cara, Klik kanan pada mapface → Properties →
Grids → New grids → pilih jenis grid yang akan digunakan (graticule untuk
geografis dan measured untuk UTM) → Pilih style grid yang akan digunakan →
Atur interval grid → atur ukuran, warna, dan jenis garis beserta font → OK.
8. Masukan judul peta dengan cara, insert → Title → ketik judul peta yang akan
digunakan. Pada praktikum kali ini adalah Peta Fungsi Kawasan, Peta Macam
Tanah, Peta Curah Hujan, dan Peta Kemiringan Lereng.
9. Masukan orientasi utara atau arah mata angin dengan cara, insert → North Arrow
→ Pilih sesuai dengan kebutuhan→ OK.
10. Masukan Skala numerik pada peta dengan cara, insert → Scale Text → atur
satuan yang akan digunakan, biasanya menggunakan skala absolut (absolute
svale) → OK.
11. Masukan Skala Bar dengan cara, insert → Scale Bar → Pilih sesuai dengan
kebutuhan → OK.
12. Masukan sistem koordinat yang digunakan dengan cara, insert → Dynamic Text
→ Coordinate System. Informasi ini memuat proyeksi, datum, dan grid yang
akan digunakan
13. Membuat legenda dengan cara, insert → Legend → masukan sesuai kebutuhan
Legenda → Beri nama Legenda → next → pilih border sesuai keinginan → next
→ Finish.
14. Membuat inset peta dengan cara menambahkan layer baru dengan cara insert →
data frame. Data frame tersebut diisi dengan Shapfile daerah administrasi yang
lebih luas daripada peta yang telah diolah. Contohnya inset untuk DAS Gembong
adalah Peta Administrasi Kabupaten Karanganyar.
15. Masukan sumber peta dengan cara add text pada menu insert. Sumber peta
berisikan sumber atau referensi yang digunakan dalam pembuatan peta.
16. Masukan data pembuat peta dengan cara add text pada menu insert. Data tersebut
berisikan pembuat (dapat perseorangan maupun instansi).
17. Atur posisi layout sesuai kaidah kartografi yang mana harus mudah dipahami dan
juga terdapat unsur keindahan serta rapih.
18. Export peta yang telah selesai diolah dengan cara, Menu File → Export Map →
Pilih Resolusi, tempat penyimpanan, nama file, dan format file → OK.

V. Dasar Teori
Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Layout peta berarti
menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala, sumber data,
penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lainlainnya (Sutiah, 2011).
Desain peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang
menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan
apakah peta tersebut memang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak,
maka peta tersebut hanya merupakan "hiasan" saja tanpa memberi arti posisi dan
informasi yang benar (Nyamiati, 2012). Jadi, sebuah peta harus diperhatikan tampilan
dan tata letaknya. Hal ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam memahami
dan mengerti peta yang dibuat. Selain itu, dengan tata letak peta yang baik dan
menarik akan membuat pengguna merasa nyaman dalam menggunakan peta tersebut.
Marginal Information (Informasi tepi peta) Merupakan informasi pokok yang
terdapat di muka peta, sehingga dari informasi tersebut pengguna peta akan lebih
mudah dalam menggunakan peta. Adapun informasi tepi yang harus dimuat adalah
sebagai berikut.
1. Judul Peta
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum
membaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya.
Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta.
2. Skala Peta
Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama. Skala ini sangat
erat kaitannya dengan data yang disajikan. Bila ingin menyajikan data yang rinci,
maka digunakan skala besar, misalnya 1 : 5000, Semakin besar skala suatu peta,
maka akan semakin banyak detil informasi yang dapat ditampilkan. Skala pada
peta dibagi menjadi tiga yaitu: skala garis, skala verbal dan skala nominal
3. Tanda Arah atau Tanda Orientasi
Tanda arah atau tanda orientasi penting artinya pada suatu peta. Gunanya untuk
menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu
dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan. Tanda arah pada peta
biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini
diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan
peta.
4. Legenda atau keterangan
Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta.
Legenda itu harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu
mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain
itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak
mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.
5. Inset peta
Inset peta menunjukan lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah di sekitarnya
yang lebih luas. Kegunaan inset adalah untuk menjelaskan salah satu bagian dari
peta dan untuk menjukan lokasi yang penting tetapi kurang jelas dalam peta.
6. Koordinat (Grid & Graticule)
Posisi absolut berdasarkan lintang dan bujur
7. Garis tepi
Garis tepi biasanya dibuat rangkap, yang berfungsi membatasi peta dengan
komponen-komponennya di dalam bingkai (garis tepi peta) serta membantu
daerah yang dipetakan tepat pada posisi di tengah-tengah.
8. Sumber Peta
9. Pembuat Peta
Lampiran

Gambar 1. Dokumentasi zoom praktikum


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2. Proses pembekalan layout peta


(sumber: dokumentasi pribadi)

Anda mungkin juga menyukai