Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WINDA NURAIDA STALAS

NIM 857468501

POKJAR : KATAPANG_B /BANDUNG


TT 2 : PENGEMBANGAN KURIKULUM

*JAWABAN TUGAS TUTORIAL II PENGEMBANGAN KURIKULUM*


1. Dewan Sekolah sebagai institusi penopang keberhasilan visi dan misi sekolah. Dewan sekolah
juga bertugas menidentifikasi tujuan dan manfaaat program pendidikan serta merencanakan dan
melaksanakan program bersama sekolah.

2. Struktur Substansi Kurikulum 2004


Penjelasan untuk kelas I dan II

- pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan
dengan menggunakan pendekatan tematik diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan
madrasah.

- Penjelasan teknis pendekatan tematik diatur dalam pedoman tersendiri.


- Alokasi waktu total yang disediakan adalah 27 jam pelajaran per minggu. Daaerah,
sekolah, madrasah dapat menambah alokasi waktu total atau mengubah alokasi waktu
sesuai kebutuhan siswa, sekolah, madrasah, daerah.
- Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 35 menit.
- Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 2 semester 34-40 minggu.
- Alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran pada dasarnya dapat diatur dengan bobot
berkisar: (a) 15% untuk agama ; (b) 50% untuk membaca dan menulis permulaan serta
berhitung; dan © 35% untuk pengetahuan alam.
- Sekolah madrasah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan
kemampuannya.

Penjelasan Untuk kelas III, IV,V,VI

- Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan
diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah.

- Penjelasan teknis kegiatan belajar pembiasaan diatur dalam pedoman tersendiri.


- Alokasi waktu total yang disediakan adalah 32-34 jam pelajaraan per minggu.
- Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan 40 menit.
- Minggu efektif satu tahun pelajaran 2 semester adalah 34-40 minggu.
- Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan pengetahuan sosial dapat diajarkan baik
secara sendiri-sendiri maupun secara terintegrasi yang diatur sepenuhnya oleh sekolah.
- Muatan lokal diadakan dan ditentukan oleh daerah/sekolah sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan daerah/sekolah.
- Sekolah dan madrasah dapat memberikan mata pelajaran bahasa inggris mulai kelas VI
sesuai dengan kemampuan.
- Sekolah dan madrasah bertaraf internasional dapat menggunakan Bahasa Inggris atau
bahasa asing lain sebagai bahasa pengantar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum KTSP dalam fenomena 3T
(a) berpusat pada potensi, perkembangan kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan
YME.
(b) beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakterisitik pesrta didik, kondisi
daerah, jenjang dan jenis pendidikan, sera menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosil ekonomi, dan gender.
(c) Tanggap terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikukulum memberikan
pengalaman peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
d) relevan dengan kebutuhan kehidupan
Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingn (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja.
(e) menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencangkup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran dan direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua pendidikan.
(f) belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pemudayaan, dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.
(g) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Komponen yang dianalisis dalam langkah analisis konteks
a. menganalisis kondisi sekolah, yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan yang tersedia, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta dukungan biaya
dan program-program yang ada.

b. menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar,
seperti komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan Unit Pelaksana Tingkat
Daerah (UPTD-Dinas Kecamatan), Asosiasi profesi, dunia industri dan dunia
kerja, serta sumber daya alam dan sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai