BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara
adalah masyarakat yang "khusus" karena dihuni oleh
orang-orang yang sedang dicabut kemerdekaan
bergeraknya. Oleh karena itu secara potensial orang-
orang yang tinggal di dalamnya mengalami penderitaan
yang mengakibatkan berbagai kehilangan seperti
kebutuhan rasa aman, kebebasan, kemerdekaan,
pelayanan dan rasa memiliki barang dan jasa, serta
kesempatan untuk melakukan hubungan biologis. Hal ini
mengakibatkan munculnya upaya memenuhi kebutuhan
tersebut melalui praktik ilegal dan menumbuhkan sikap
saling toleransi dan solidaritas yang kuat selama
menjalani pidana.
Dalam penyelenggaraan proses pemasyarakatan, UPT
Pemasyarakatan mengalami banyak tantangan atau
ancaman baik dari internal maupun eksternal yang dinilai
dan/atau dibuktikan dapat membahayakan keselamatan
proses pemasyarakatan yang membutuhkan serangkaian
tindakan pengamanan yang efektif, efisien dengan
3
B. Deskripsi Singkat
Berbicara mengenai Intelijen Pemasyarakatan secara
internal Intelijen Pemasyarakatan diharapkan berperan
dalam memberikan gambaran-gambaran tentang
perkiraan keadaan untuk dijadikan pengambilan
keputusan oleh pimpinan dan secara eksternal melakukan
penelitian dan analisa terhadap adanya dampak dari
sebuah peristiwa di luar UPT Pemasyarakatan yang
dimungkinkan berhubungan dengan keadaan atau
kejadian di dalam UPT Pemasyarakatan. Peran Intelijen
4
C. Hasil Belajar
Dengan mempelajari modul Pengenalan Dasar-dasar
Intelijen Pemasyarakatan, diharapkan peserta dapat:
Memahami tugas dan fungsi intelijen dalam
mendukung tugas-tugas Pemasyarakatan;
Menerapkannya sebagai pedoman dalam melakukan
kegiatan Intelijen Pemasyarakatan;
Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang
mungkin dilakukan oleh petugas pemasyarakatan
dalam melaksanakan tugas intelijen;
E. Materi Pokok
Dalam modul Pengenalan Dasar-dasar Intelijen
Pemasyarakatan ada 4 (empat) materi pokok yang
menjadi dasar dalam pembelajaran antara lain:
1. Norma, dasar hukum, dan definisi global standar
Intelijen Pemasyarakatan
2. Asas, Prinsip, dan Peran Intelijen Pemasyarakatan
6
F. Manfaat
Modul Pengenalan Dasar-dasar Intelijen Pemasyarakatan
diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
Memberikan pengetahuan terhadap Petugas
Pemasyarakatan mengenai pentingnya intelijen dalam
mendukung pelaksanaan tugas pemasyarakatan;
Adanya informasi atau laporan intelijen yang
digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan
dalam mengambil suatu keputusan atau kebijakan;
Sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi terjadinya
gangguan keamanan dan ketertiban di UPT
Pemasyarakatan.
7
BAB II
NORMA, DASAR HUKUM, DAN DEFINISI
GLOBAL STANDAR INTELIJEN
PEMASYARAKATAN
B. Definisi global
Dalam Standar Pelaksanaan Intelijen Pemasyarakatan ini
yang dimaksud dengan:
1. Intelijen adalah pengetahuan, organisasi, dan
kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan,
strategi nasional, dan pengambilan keputusan
9
2. Misi
Memperkuat pengaruh kepemimpinan Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan melalui kebijakan di bidang
Intelijen Pemasyarakatan secara terencana, sistematis,
efektif, efesien, dan menjunjung tinggi etika dan norma-
norma keamanan sebagai garda terdepan
pengamanan negara dalam bidang pemasyarakatan.
C. Latihan
Setelah peserta membaca dan mempelajari isi dari bab II
ini, sebutkan visi dan misi intelijen Pemasyarakatan, serta
apasaja pengertian atau istilah-istilah yang ada didalam
intelijen Pemasyarakatan?
D. Rangkuman
Dalam Pelaksanaan tugas dan fungsi intelijen khususnya
Intelijen Pemasyarakatan tentunya membutuhkan payung
hukum sebagai regulasi dalam pelaksanaan tugas
dilapangan, selain itu pengetahuan akan pengertian atau
istilah-istilah didalam intelijen juga menjadi faktor penting
didalam melaksanakan kegiatan intelijen, seperti
pengertian intelijen, penyelidikan, pengamanan,
pengalangan, pemetaan, bahan keterangan, informasi,
cipta kondisi dan sebagainya, menjadi hal yang wajib
13
BAB III
ASAS, PRINSIP DAN PERAN INTELIJEN
PEMASYARAKATAN
pelaporan di bidang
Intelijen di
lingkungan
Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan.
3. Melakukan
pengumpulan
informasi dan
informasi serta
personil analitis di
tingkat pusat, tingkat
wilayah, UPT PAS
dan melakukan
koordinasi dengan
Komite Intelijen
Pusat (KOMINPUS)
dalam rangka
menghimpun
spektrum (keadaan)
yang lebih luas
tentang kepastian
penegakkan hukum
khususnya di
lingkungan
19
Kementerian Hukum
dan HAM RI.
4. Melaksanakan
operasi Intelijen dan
intervensi dalam
rangka cipta kondisi
di wilayah dan UPT
Pemasyarakatan;
5. Melakukan
pembinaan terhadap
agen Intelijen di
wilayah dan UPT
Pemasyarakatan
dalam rangka
penggalangan dan
pembentukan
jejaring;
6. Membentuk unit
Intelijen tingkat
pusat dan
menetapkan UIP
Wilayah dan UPT
PAS berdasarkan
Keputusan Direktur
20
Jenderal
Pemasyarakatan;
di wilayah;
4. Memberikan
informasi/ laporan
Intelijen kepada Unit
Intelijen Pusat;
5. Sebagai bagian dari
fungsi Intelijen
Pemasyarakatan
3. UIP UPT PAS 1. Mengusulkan Unit
Intelijen di UPT
Pemasyarakatan
kepada Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
2. Merencanakan dan
menyelenggarakan
kegiatan Intelijen di
UPT
Pemasyarakatan;
3. Melakukan
pengumpulan data di
UPT
Pemasyarakatan
dan berkoordinasi
22
dengan Kominda
untuk menghimpun
keadaan /kondisi
aktual khususnya di
UPT
Pemasyarakatan;
4. Memberikan
laporan/Informasi
Intelijen kepada UIP
Pusat;
5. Sebagai bagian dari
fungsi Intelijen
Pemasyarakatan
NELUAR LAPAS DENGAN ALASAN
C. LATIHAN
Setelah peserta membaca dan mempelajari isi dari bab III,
apa saja yang menjadi asas dan prinsip dalam
pelaksanaan Intelijen Pemasyarakatan, serta apa saja
yang menjadi tugas dan fungsi masing-masing UIP?
E. RANGKUMAN
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Intelijen
Pemasyarakatan, setiap petugas Intelijen
Pemasyarakatan diwajibkan mengetahui asas dan prinsip
23
BAB IV
STRATEGI DAN KEWENANGAN INTELIJEN
PEMASYARAKATAN
(a) Waktu;
(b) Personil;
(c) Teknik dan taktik yang
dipergunakan;
(d) Dukungan logistik;
(e) Peralatan khusus;
(f) Dukungan anggaran serta
pembagian tugas yang dituangkan
dalam bentuk rencana penugasan
dan penjabaran tugas.
b) Tahap Pengumpulan
30
(j) Penyadapan
(k) Penyurupan
Teknik tersebut dapat dilakukan
dengan cara konvensional, yaitu
penyelidikan oleh petugas Intelijen
maupun dengan cara memanfaatkan
teknologi modern, yaitu penyelidikan
menggunakan alat berteknologi tinggi.
2. Penilaian
Penilaian adalah penentuan ukuran
kepercayaan terhadap sumber
informasi dan ukuran kebenaran dari isi
informasi dengan menggunakan neraca
penilaian. Penilaian terhadap sumber
bahan keterangan atau informasi
dilakukan dengan jalan
membandingkan baik yang berasal dari
sumber yang sama maupun yang
berasal dari sumber lainnya.
Pencatatan secara sistematis terhadap
semua keterangan yang diterima akan
membantu mempermudah pekerjaan
penilaian terhadap informasi yang baru
diterima.
4. Kesimpulan
39
4.3.2. Integrasi
4.3.2.1.Dalam tahap ini diadakan
penggabungan unsur-
unsur yang masih terpisah
sebelumnya, sehingga
terbentuklah suatu
gambaran yang logis atau
hipotesa tentang kegiatan-
kegiatan lawan atau
karakteristik daerah
operasi yang dapat
mempengaruhi tugas
Intelijen Pemasyarakatan;
4.3.2.2.Hipotesa yang diperoleh
harus dianalisa dan diuji
dengan mengadakan
verifikasi terhadap ada
atau tidaknya indikasi-
indikasi di dalam batas
waktu dengan cara atau
alat yang tersedia.
4.4. Konklusi
Konklusi berarti menarik suatu
kesimpulan yang memiliki arti dan
42
b. Pengamanan
Pengamanan Intelijen Pemasyarakatan adalah
serangkaian kegiatan Intelijen baik yang dilakukan
secara reaktif maupun proaktif dalam rangka
mewujudkan keamanan dibidang Pemasyarakatan;
1) Peranan Pengamanan Intelijen
Pemasyarakatan
a) Tindakan pencegahan dini, pendeteksian
dini dan pemberian peringatan dini sebagai
bahan pengambilan keputusan pimpinan;
b) Pelaksanaan dan pengamanan kebijakan
pemerintah dan pimpinan di bidang
Pemasyarakatan;
c) Pencipta kondisi untuk mendukung
pelaksanaan tugas Pemasyarakatan serta
tugas-tugas pemerintahan dalam rangka
mewujudkan keamanan dalam negeri.
43
c. Penggalangan
Penggalangan Intelijen adalah serangkaian
aktifitas mempertahankan kemampuan Intelijen
Pemasyarakatan, cipta kondisi dan penguatan
jejaring Intelijen internal dan eksternal.
(2) Percerai-beraian
Kegiatan dilakukan untuk mencerai-
beraikan keutuhan, kesatuan dan
kekompakan sasaran dengan cara :
(a) Kesatuan dan persatuan serta
keutuhan masyarakat tanpa disadari
dikelompokan kedalam golongan
asal, baik secara politis, rumpun
kesukuan, lapisan masyarakat, aliran
agama maupun etnis. Sehingga
persatuan dalam masyarakat
tersebut menjadi goyah karena
terjadi pengkotak-kotakan dalam
masyarakat;
(b) Sementara para pemimpin
masyarakat itu mencari-cari
penyebab keretakan hubungan satu
48
(3) Pengingkaran
Menimbulkan pertentangan dan
perpecahan, kelompok menjadi terpecah
49
(4) Pengarahan
Memberikan arahan atau motivasi
bahwa untuk terciptanya dan
terpeliharanya suatu keadaan yang lebih
maka dilakukan hasutan-hasutan dan
memperuncing perpecahan diantara
kelompok sasaran dan mengganti
pemimpinnya;
(5) Penggeseran
Mengganti pimpinan sasaran yang dinilai
dapat mengarahkan pengikutnya ke
dalam pengaruh penggalang;
(6) Penggabungan
Kelompok yang terpecah digabungkan
kembali dan telah tercipta kondisi yang
dikehendaki penggalang, sehingga
merupakan bagian dari keseluruhan
kekuatan.
50
C. LATIHAN
Setelah peserta membaca dan mempelajari isi dari bab IV,
coba jelaskan mengenai strategi Intelijen Pemasyarakatan
dan apa saja kewenagan serta kode etik Intelijen
Pemasyarakatan dalam menudukung pelaksanaan tugas
Pemasyarakatan.
58
D. RANGKUMAN
Intelijen Pemasyarakatan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi membutuhkan strategi-strategi guna mendapatkan
atau memperoleh suatu informasi atau laporan Intelijen
yang akurat, strategi-strategi dalam pelaksanaan Intelijen
pemasyarakatan meliputi 3 aspek antara lain
penyelidikan, pengamanan dan penggalangan , dimana
ketiga aspek tersebut terdapat tahapan yang harus
dilakukan. Selian itu dalam upaya mendukung
pelaksanaan tugas Intelijen pemasyarakatan , setiap
petugas Intelijen diberikan kewenangan-kewenang
sebagai alat untuk mendapatkan informasi atau laporan
Intelijen yang akurat, namun kewenangan tersebut
dibatasi oleh kode etik Intelijen Pemasyarakatan yang
mana kode teik tersebut mengacu kepada UU Intelijen
Negara.
59
BAB V
BISNIS PROSES DAN JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN INTELIJEN
PEMASYARAKATAN
ANALISA
DAN
PENGOLAHAN
PENGUM-
PULAN
PENGA-
DATA
MATAN
PENYAJIAN
PRODUK
INTELIJEN
60
Penjelasan Umum
1. Melakukan pengumpulan dan pengelolaan dan
verifikasi data informasi;
Pelaksana: Petugas Administrasi dan pelaporan
a. Melakukan seleksi dan mencetak informasi yang
masuk melalui email
b. Mencari informasi melalui media mengenai UPT
Pemasyarakatan
c. Meng-input data profiling UPT ke dalam database
intelijen
d. melakukan verifikasi informasi
e. Meneruskan informasi yang sudah di verifikasi ke
Tim Intelijen Pemasyarakatan
2. Menerima dan menganalisa data/informasi intelijen
Pelaksana: Analis Intelijen Pemasyarakatan
a. Menerima laporan Intelijen yang telah di verifikasi
b. Mempelajari laporan intelijen
c. Melakukan dan menyusun analisa intelijen
berdasarkan hasil pulbaket
d. Melakukan klasifikasi berdasarkan tingkat
kedaruratan/kegawatan
e. Meyusun strategi pelaksanaan kegiatan intelijen
f. Apabila analisa intelijen dianggap sudah valid maka
tidak perlu melakukan operasi intelijen.
3. Melakukan Survailance/Pengamatan
61
Prosedur
Didalam Pelaksanaan intelijen Pemasyarakatan terdapat
beberapa Standard Operational Procedure (SOP) antara
lain:
1. SOP Kegiatan Intelijen Pemasyarakatan;
2. SOP Operasi Intelijen Pemasyarakatan;
3. SOP Pemetaan UPT Pemasyarakatan Potensi
Gangguan Kamtib;
4. SOP Penyelidikan Intelijen Pemasyarakatan;
5. SOP Pengamanan Intelijen Pemasyarakatan;
6. SOP Penggalangan Intelijen Pmeasyarakatan.
Penjelasan
• Jangka waktu Pengumpulan informasi dari mulai
penerimaan sampai dengan adanya disposisi kepala Unit
maksimal 1 hari kerja.
• Jangka waktu Verifikasi data dan informasi dari mulai
pemeriksaan berkas sampai dengan disposisi Kepala Unit
maksimal 1 hari kerja.
• Jangka waktu Analisa data dan informasi dari mulai
diterimanya disposisi sampai dengan laporan hasil
maksimal 1 hari kerja.
• Jangka waktu pengamatan/surveilance maksimal 5 hari
kerja
• Jangka waktu Penyampaian laporan dan evaluasi hasil
kegiatan maksimal 2 hari kerja
Total waktu Pelaksanaan kegiatan Intelijen
Pemasyarakatan sampai menjadi produk intelijen
dibutuhkan maksimal 10 hari kerja.
65
C. LATIHAN
Setelah peserta membaca dan mempelajari isi dari bab V,
coba jelaskan mengenai strategi Intelijen Pemasyarakatan
dan apa saja kewenangan serta kode etik intelijen
Pemasyarakatan dalam menudukung pelaksanaan tugas
Pemasyarakatan.
D. RANGKUMAN
Dalam rangka memperoleh data dan informasi intelijen
yang akurat, dibutuhkan tahapan atau alur mekanisme dari
mulai pengumpulan data, analisa dan pengolahan,
pengamatan serta penyajian produk intelijen sehingga
dengan adanya alur mekanisme tersebut diharapkan
laporan intelijen menjadi akurat.
Selain alur mekanisme, dalam pelaksanaan tugas Intelijen
Pemasyarakatan juga dibutuhkan jangka waktu
penyelesaian, hal ini dikandung maksud selain
memberikan kepastian dalam mendapatkan laporan
intelijen juga sebagai upaya memberikan laporan intelijen
yang akuntabel.
66
BAB VI
KEBUTUHAN SDM DAN SARANA
PRASARANA
A. Kebutuhan SDM
Dukungan operasional personel yang memadai dan
berkualitas sangat penting dalam penyelenggaraan
intelijen Pemasyarakatan. Tujuannya untuk mempercepat
proses penyajian data dan informasi yang akan digunakan
pimpinan dalam pengambilan keputusan agar tepat waktu
dan berkualitas. Pengadaan SDM harus sesuai kebutuhan
dan kompetensi dalam penyelenggaraan intelijen sesuai
dengan standar kompetensi dasar. Kebutuhan petugas
pada Unit Intelijen Pemasyarakatan minimal sebanyak 6
(enam) orang anggota yang mewakili tugas dan fungsi
dalam satker, terdiri atas:
2 Melakukan
verifikasi
laporan
intelijen;
2 1 (satu) 1 Melakukan 1 Minimal Unit
2 Melakukan an pimpin
laporan/infor Kepala
masi Unit
68
intelijen berdasark
yang telah an surat
diverifikasi keputusa
3 Melakukan n Direktur
pemetaan Jenderal
terhadap Pemasya
hasil dari rakatan
analisa
intelijen
3 4 (Empat) 1 Melakukan 1 Minimal
Orang investigasi tingkat
petugas dan pendidikan
Intelijen penyelidika D3
Pemasyar n 2 Memiliki
akatan 2 Melakukan kemampua
Pengamana n analisis,
n verifikasi
3 Melakukan dan
penggalang investigasi
an/ jejaring 3 Pernah
4 Menyusun mendapatk
produk an diklat
intelijen Intelijen
4 Mempunyai
kemampua
n agen
handling
69
3. Pendidikan intelijen
Jenis pendidikan.
a) Pendidikan Dasar Intelijen;
b) Pendidikan Lanjutan Intelijen;
c) Pendidikan Intelijen Pemasyarakatan Strategis.
Tempat pendidikan.
a) Dalam Negeri
a) Pusdik Intelijen;
b) Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
(POLTEKIP);
c) Pendidikan Dasar Pemasyarakatan;
d) Lembaga-lembaga Pendidikan Intelijen.
b) Luar Negeri
Kerja sama dengan negara-negara lain yang
mempunyai lembaga pendidikan di bidang
intelijen.
Materi pendidikan.
Ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan
sesuai dengan dinamika perkembangan tantangan
dan kebutuhan yang dihadapi di lapangan.
71
Peserta pendidikan.
a) Pejabat Struktural;
b) Pejabat Fungsional Umum atau tertentu.
Pelatihan intelijen
a. Pelatihan Intelijen Pemasyarakatan
1) Tujuan
Memelihara dan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan terhadap
fungsi Intelijen.
2) Materi
Berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi Pemasyarakatan serta
manajemen fungsi pembinaan dan
manajemen operasional khususnya
meliputi:
1) Kemampuan-kemampuan
perorangan;
2) Kemampuan-kemampuan Tim.
Pelatihan Intelijen Terpadu
a. Tujuan
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama
lintas ungsional dan antar fungsi Intelijen
dalam meneyelenggarakan kegiatan dan
operasi Intelijen.
72
b. Materi
Sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.
B. Sarana Prasarana
Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk melaksanakan standar intelijen Pemasyarakatan
secara efektif dan efisien:
3 Handphone 6 Handphone
khusus(smartphone)
4 Sarana perlindungan diri 6 Rompi anti peluru, Sarung
Tangan, Masker,
5 Senjata dan perijinannya 6 Senjata khusus jenis
walther ppk kaliber 32
C Unit Intelijen Pemasyarakatan UPT
1 Ruang kendali intelijen 1 1 set meja rapat
unit Air Conditioning: 1 Buah
Seperangkat Komputer : 1
buah
Televisi : 1 buah
2 Program Sistem Intelijen 1 Aplikasi
Pemasyarakatan
berbasis IT
3 Handphone 6 Handphone khusus
(smartphone)
4 Sarana perlindungan diri 6 Rompi anti peluru, Sarung
Tangan, Masker,
5 Senjata dan perijinannya 6 Senjata khusus jenis
walther ppk kaliber 32
75
Penjelasan:
Kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
rangka kegiatan intelijen Pemasyarakatan antara lain :
A. Senjata berikut peluru dan ijin penggunaanya yang
digunakan sebagai alat pengamanan diri pada saat
melaksanakan tugas;
B. Sarana pelindung diri yang terdiri atas rompi anti
peluru,masker, sarung tangan dll , yang digunakan
dalam rangka melindungi diri selama melaksanakan
tugas;
C. Program sistem Intelijen Pemasyarakatan adalah
Pusat data dan Informasi terkait dengan Intelijen
Pemasyarakatan yang terdiri atas server dan aplikasi
serta jaringan internet;
D. Peralatan Intelijen yang terdiri atas seperangkat Alat
perekam, kamera pengintai;
E. Handphone digunakan dalam rangka mempermudah
komunikasi dan koordinasi antar tim;
F. Ruang kendali Intelijen terdiri atas sebuah bangunan/
ruangan dengan luas minimal 20M2, yang terdiri atas
meja rapat dan infokus dan monitor cctv yang
terkoneksi dengan internet, serta berfungsi sebagai
pusat analisa intelijen;
76
C. LATIHAN
Setelah peserta membaca dan mempelajari isi dari bab VI,
coba jelaskan mengenai jumlah petugas Intelijen
Pemasyarakatan dalam setiap unitnya dan sarana
prasarana sebagai penunjang pelaksanaan tugas intelijen
Pemasyarakatan ;
D. RANGKUMAN
Kebutuhan sumber daya Manusia dibidang Intelijen
Pemasyarakatan tentunya menjadi salah satu faktor
penting dalam pelaksanaan tugas Intelijen
Pemasyarakatan, Sumber daya manusia yang berkualitas
tentunya menjadi skala prioritas, guna mendapatkan
sumber daya manusia yang berkualiatas tentunya harus
dilakukan melalui berbagai metoda, antara lain melalui
berbagai pelatihan dan rekuitmen, kebutuhan personil
dalam Unit intelijen Pemasyarakatan yang ideal juga
dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan tugas-tugas
intelijen, dimana secara ideal, jumlah petugas yang
terdapat diunit Intelijen Pemasyarakatan sebanyak 6
orang yang terdiri atas 1 orang petugas administrasi, 1
orang analis intelijen, dan 4 orang petugas intelijen.
Dukungan operasional dalam pelaksanaan tugas intelijen
pemasyarakatan juga sangat dibutuhkan dalam
77
BAB VII
PENUTUP
A. SIMPULAN
Peran dan fungsi Intelijen dalam pelaksanaan tugas
pemasyarakatan menjadi sangat penting dalam upaya
mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban
di UPT Pemasyarakatan karena Intelijen merupakan
suatu alat atau sarana deteksi dini dalam bentuk
pemberian atau penyampaian informasi atau data yang
akurat. Selain itu Intelijen juga merupakan produk dan
pengetahuan yang berisi keterangan yang telah diolah
melalui proses pengolahan sehingga bermakna sebagai
pengetahuan untuk bahan pertimbangan dalam
penyusunan rencana, perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan.
Intelijen sebagai produk dan pengetahuan tentunya
membutuhkan tahapan–tahapan dalam mendapatkan
laporan Intelijen yang akurat. Tahapan tersebut antara lain
meliputi dasar hukum pelaksanaan tugas, norma, asas
dan prinsip Intelijen, peran, bisnis proses, dan strategi
79
B. TINDAK LANJUT
Sebagai upaya tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini
diharapkan setiap UPT Pemasyarakatan dan Kantor
Wilayah dapat membentuk Unit Intelijen Pemasyarakatan
sebagai perpanjangan unit Intelijen Pemasyarakatan
tingkat pusat dan agar setiap peserta pelatihan dapat
80