Anda di halaman 1dari 64

Antologi Artikel Ilmiah

Guru SMPK Putri


St. Xaverius Kefamenanu

Editor :
Saverinus Suhardin
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

PENTINGNYA KREATIVITAS GURU DALAM


PEMBELAJARAN
Oleh: Sr. Yohana Bone, SSpS.
(Kepala SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) ........................................99

MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR


Oleh: Yonetha Suni, S.Pd.
(Guru Pendidikan Kewarganegaraan) ......................................................103

MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) KERAJINAN TANGAN MENAMBAH PENDAPATAN
Oleh : Yoseph Leodegardus Nube
Editor : Saverinus Suhardin (Guru Pelajaran Prakarya) .........................................................................108
Lay Out & Cover : Agna Moya

Hak cipta dilindungi oleh undang undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit

Cetakan 1, Desember 2022

Penerbit
Cahaya Cakrawala Nusantara
Jl. Bundaran PU, Gang TDM IV
(Lorong Depan SMA Arnoldus-Kupang-NTT)
Email: penerbitcakrawala@gmail.com
WA: 081236298530/081315250239

MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Cet. 1- Kupang : Penerbit Cakrawala


xii+ 114 hlm, 145 x 210 mm

ISBN: 978-623-5849-22-5
I. Melukis Peradaban I. Judul
II. Antologi

ii xi
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

BELAJAR IPS SECARA KONTEKSTUAL


Oleh : Maria Goreti yuniati Baria, SE.
SEKAPUR SIRIH
Drs. David Djuandi
(Guru Pelajaran IPS) .....................................................................................59
Bupati Timor Tengah Utara (TTU)

TEKNIK MENGUASAI TIK


Oleh: Noviana Yohana Fouk, S.Si.
(Guru Pelajaran TIK) ....................................................................................64

SEPAK BOLA ASYIK DAN MENYENANGKAN


Oleh: Markurius Lidi Tuka, S.Pd.
(Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) ............................69
P uji dan syukur patut dihaturkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan kuasa-Nya, maka buku
ENGLISH IS FUN AND EASY Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri
Oleh : Elvieka Lestari Giri, S.Pd.
(Guru Pelajaran Bahasa Inggris) .................................................................74 St. Xaverius Kefamenanu berjudul “Melukis
Peradaban” ini bisa hadir di tengah para
pembaca. Kehadiran buku ini menjadi
STRATEGI MENINGKATKAN MINAT BACA
tanda peningkatan budaya literasi di lingkungan sekolah,
Oleh : Rofinus Sanbein, S.Pd.
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) ............................................................80 terutama di kalangan para guru selaku pendidik. Hal tersebut
dipandang sebagai bagian dari kontribusi Kabupaten Timor
Tengah Utara (TTU) melalui kreasi dan inovasi para guru
TETAP EKSIS BERPIKIR KRITIS
Oleh: Theresia Hoar Taek, S.Pd. penulis dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN)
(Guru Pelajaran IPA Biologi) ......................................................................84 yang digelorakan oleh pemerintah.
Mimpi besar untuk menyambut generasi emas di tahun-
KITA BISA ARITMATIKA tahun mendatang tentunya harus dilandasi oleh konsep dan
Oleh : Christina Sri Sugianti, S.Pd. aksi nyata yang rasional dan profesional. Judul “Melukis
(Guru Pelajaran Matematika).......................................................................89 Peradaban” tentunya relevan dengan tugas dan peran para
guru selaku tenaga pendidik. Seorang guru harus mendidik,
PEMBENTUKAN KARAKTER SECARA KONTEKSTUAL membina, mengawasi, dan mengasah keterampilan serta
Oleh: Virtus Flipa Dua, S.Pd. kemampuan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang
(Guru Pendidikan Agama) ..........................................................................94
kondusif. Anak didik yang dididik dan dibentuk saat ini adalah
calon pemimpin masa depan yang bertanggung jawab atas

x iii
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

keberlangsungan negeri ini di kemudian hari. Mereka akan


membangun peradaban dan merawatnya dengan berbagai BEGINI MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
kemajuan yang inovatif. Untuk itu, tidak salah bila para guru Oleh : Maria Edo, S.Pd.
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) .............................................................22
berperan penting untuk melukis peradaban.
Mimpi besar dan usaha untuk membangun peradaban ASAH KREATIVITAS DOA SPONTAN PESERTA DIDIK
tersebut tentunya membutuhkan proses kreatif yang panjang, Oleh: Anselmus Sasi, S.Ag.
berkualitas, dan tentunya berdampak bagi pembangunan. (Guru Pendidikan Agama Katolik) .............................................................27
Salah satunya adalah dengan meningkatkan budaya literasi.
Melalui kegiatan Workshop Literasi yang telah dilakukan BELAJAR MENYELESAIKAN DAMPAK GLOBALISASI
bersama Cakrawala NTT dan penerbitan buku ini, para guru Oleh: Elisabeth Kling, S.Pd.
telah memulai proses kreatif yang berkualitas. Hal itu juga (Guru Pelajaran IPS) .....................................................................................31
bermanfaat dalam menunjang upaya peningkatan kompetensi
dan profesionalisme guru. Semua praktik baik pembelajaran CARA MUDAH BELAJAR BAHASA INGGRIS
yang dituangkan dalam karya-karya luar biasa pada buku Oleh : Emiliana Kefi, S.Pd.
ini tentunya bisa menjadi acuan untuk mewujudkan mutu (Guru Pelajaran Bahasa Inggris) ..................................................................35
pendidikan yang diharapkan, sebab pendidikan adalah cara
paling efektif untuk menghasilkan sumber daya manusia yang KITA BISA MATEMATIKA
kreatif, produktif, dan mandiri. Oleh : Yuliana Luruk Nahak, S.Pd.
(Guru Pelajaran Matematika).......................................................................39
Pada kesempatan ini, saya selaku Bupati Timor Tengah
Utara (TTU) menyampaikan apresiasi dan limpah terima DONGKRAK PRESTASI DENGAN BAHAN AJAR
kasih kepada Ketua Yayasan, Kepala SMPK Putri St. Xaverius KONTEKSTUAL
Kefamenanu, Ketua Komite, dan para guru penulis yang telah Oleh: Intan Trinita Bani, S.Pd.
berjuang untuk menerbitkan buku ini lewat proses kreatif yang (Guru Pelajaran Matematika).......................................................................44
panjang. Selain itu, saya juga memberikan apresiasi bagi pihak
Cakrawala NTT yang telah membantu dan mendukung para BELAJAR FISIKA TANPA GALAU
guru untuk menghasilkan karya tulis yang berkualitas melalui Oleh: Kristoforus Siki, S.Pd
proses pelatihan dan pendampingan menulis hingga mampu (Guru Pelajaran IPA Fisika)..........................................................................48
menerbitkan buku ini.
MAKIN PAHAM JENIS ZAT LEWAT PRAKTIKUM
Di akhir kata, semoga kehadiran buku ini di tengah Oleh : Lidya Kandida Kolo, S.Pd.
para pembaca bisa memberikan berbagai hal positif dan (Guru Pelajaran IPA) .....................................................................................54
pembelajaran yang inovatif dalam memahami serta mendalami
dunia pendidikan secara luas. Pendidikan adalah sebuah proses

iv ix
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

DAFTAR ISI pemanusiaan manusia ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,
melalui bacaan-bacaan yang substantif di dalam buku ini, para
pembaca bisa tergerak untuk membentuk diri dalam konteks
pendidikan yang lebih baik. Sekali lagi, harapan yang besar
tertuang di dalam kehadiran buku ini, sehingga para pembaca
SEKAPUR SIRIH bisa terus tergerak untuk giat membaca dan menulis dalam
Drs. David Djuandi nuansa yang produktif.
Bupati Timor Tengah Utara (TTU) ............................................................. iii

KATA PENGATAR Salam Literasi.


Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd.,M.Si.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur .................vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

TERAMPIL BERMAIN GITAR DENGAN METODE DRILL


Oleh : Arkadius Tefa, S.Pd.
(Guru Pelajaran Seni Budaya) ........................................................................1

BACA KITAB SUCI SECARA KONTEKSTUAL


Oleh : Yafita Oki, S.Ag
(Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti) .................................5

STRATEGI MENULIS CERPEN


Oleh : Benediktus Nusin, S.Pd
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) ...............................................................9

MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL


Oleh : Benulfus Notang, S.Pd
(Guru Pelajaran IPS) .....................................................................................14

BERMAIN UKULELE DENGAN PIKIRAN DAN PERASAAN


Oleh: Yohanes de Britto Tefa, S.Pd.
(Guru Pelajaran Seni Budaya) ......................................................................17

viii v
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

KATA PENGATAR terbuka lebar. Para guru telah berani menuangkan seluruh
Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd.,M.Si. pengalaman praktik baiknya selama kegiatan pembelajaran
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur ke dalam karya tulis yang sangat luar biasa ini. Melalui proses
kreatif yang baik dan berkualitas, para guru dapat menerbitkan
buku ini dengan berbagai inovasi pembelajaran yang berhasil
dikisahkannya secara rapih dan terstruktur. Ini adalah salah
satu upaya guru untuk mengemban tugas dan menunjang
profesionalismenya sebagai pendidik.
Pada kesempatan ini, saya selaku Kepala Balai Guru
D alam mengemban
profesionalismenya,
tugas
guru
dan
tentunya
mengimplementasikan semua kompetensinya ke dalam
menunjang
harus
Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Bupati Timor Tengah Utara
(TTU) yang telah mendukung penuh program kegiatan
berbagai karya nyata, seperti kegiatan menulis. Kegiatan
literasi di daerah ini. Semoga kebijakan pembangunan
menulis hingga menghasilkan karya tulis yang produktif
pendidikan, khususnya upaya peningkatan kesejahteraan
dan bermanfaat bisa menjadi bukti bahwa guru mampu
dan profesionalime guru terus digelorakan di waktu-waktu
mengemban tugas dan peran sebagai “pelukis wajah bangsa”.
yang akan datang. Akhirnya, selamat menikmati buah literasi
Hal tersebut juga mampu menjadi teladan yang baik untuk
para guru hebat ini. Profisiat dan kiranya kehadiran buku ini
para peserta didik dalam meningkatkan minat dan motivasi
dapat membangkitkan semangat kita untuk terus berkarya dan
menulis yang didasari oleh intensitas membaca yang juga
berbakti untuk generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter.
tinggi. Oleh karena itu, dengan diterbitkan Antologi Artikel
Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu berjudul
“Melukis Peradaban” ini, maka teladan profesionalisme Salam Literasi!
dan semangat untuk menulis bisa dilihat dan diikuti oleh
berbagai pihak guna mengembangkan dan menggali potensi
diri di bidang menulis. Menulis adalah salah satu cara untuk
menunjukan esensi dan eksistensi diri di tengah kehidupan
bermasyarakat.
Dalam keyakinan inilah, pihak SMPK Putri St. Xaverius
Kefamenanu menyelenggarakan Workshop Literasi selama tiga
hari penuh bersama Cakrawala NTT. Bimbingan teknis literasi
tersebut merupakan bagian dari program nasional dengan
dasar sebuah pemikiran bahwa hanya dengan literasi, para
guru dan peserta didik mampu bersaing dan jendela dunia

vi vii
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Pertama, pemberian rangsangan (stimulation). Guru


memberikan penjelasan berkaitan dengan materi interaksi TERAMPIL BERMAIN GITAR
sosial.
DENGAN METODE DRILL
Kedua, pernyataan/ identifikasi masalah. Peserta didik Oleh : Arkadius Tefa, S.Pd.
dibagi dalam 6 kelompok dengan setiap kelompok berjumlah (Guru Pelajaran Seni Budaya)
5 orang, kemudian guru mulai memberikan masalah berupa
pertanyaan yang berkaitan dengan materi interaksi sosial
dalam hal ini peserta didik dimita untuk mengidentifikasi
ciri- ciri interaksi sosial, syarat-syarat interaksi sosial, jenis-
jenis interaksi sosial, dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Ketiga, pengumpulan data. Peserta didik diminta untuk
mengumpulkan data dari berbagai sumber sesuai dengan
identifikasi materi yang telah diberikan.
K esenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang
memiliki sifat yang khas. Maksudnya, kesenian dapat
dinikmati oleh setiap orang tanpa membedakan suku dan
Keempat, pengolahan data. Dari data-data yang telah kebangsaan. Kesenian tidak mungkin terlepas dari kehidupan
ditemukan dari berbagai sumber sesui dengan identifikasih masyarakat itu sendiri, baik dalam kelompok maupun individu.
yang diminta peserta didik mulai menulisakan apa yang Kesenian juga dapat diartikan sebagai media untuk
ditemukan sesuai dengan identifikasi masalah ciri- ciri mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa seeorang.
interaksi sosial, syarat-syarat interaksi sosial, jenis- jenis Selain itu, kesenian juga mempunyai fungsi lain, misalnya,
interaksi sosial, dan bentuk-bentuk interaksi sosial. menentukan perilaku yang teratur serta meneruskan nilai-
Kelima, pembuktian. Peserta didik memeriksa kembali nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat
jawaban yang telah dikumpukan untuk membuktikan benar ikatan suatu masyarakat dengan lingkungan sekitar.
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dihubungkan Musik merupakan salah satu cabang seni yang erat
dengan hasil data processing. hubungannya dengan indra pendengaran manusia dengan
Keenam, menarik simpulan/generalisasi. Guru bersama lingkungan sekitar. Seni musik merupakan bidang keilmuan
peserta didik memberikan kesimpulan berkaitan dengan atau aliran seni yang menggunakan nada atau kombinasi
identifikasi masalah yang telah dikerjakan sesuai dengan hubungan temporal untuk menyampaikan ekspresi, pesan atau
materi pebelajaran yang telah dipresentasikan. nilai-nilai seni kepada orang lain, dalam satu kesatuan dan
berkesinambungan.
Metode pembelajaran discovery learning yang diterapkan
membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, musik juga merupakan suara yang disusun
Karena itu, pembelajaran jadi lebih menyenangkan dengan sedemikian rupa, sehingga mengandung unsur dasar seperti
tidak menjadikan guru sebagai pembicara utama di kelas. melodi, irama, dan harmoni. Unsur-unsur musik tersebut
Tetapi ada interaksi antara peserta didik dan pendidik. merupakan sarana untuk menyampaikan nilai-nilai seni itu

16 1
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

sendiri. Bunyi-bunyi yang dihasilkan dapat mengungkapkan Menurut Murdiyatmo dan Handayani, interaksi sosial
satu gagasan dalam musik yang berasal dari suara manusia merupakan hubungan yang dibangun seseorang dengan orang
atau berasal dari instrumen/alat musik. lain sehingga terbangun struktur sosial. Struktur sosial saling
Alat musik atau instrumen yang dapat menghasilkan bunyi memengaruhi antara satu dengan yang lain. Menurut Soerjono
sangat beragam, salah satunya adalah gitar. Gitar merupakan Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial yang bekaitan
salah satu alat musik berdawai yang berjumlah enam. Alat dengan cara berinteraksi antara individu dan kelompok untuk
musik ini dimainkan dengan cara dipetik dan banyak digemari membagun sistem dalam hubungan sosial.
masyarakat, mulai dari kalangan anak anak sampai orang tua. Interaksi sosial dalam sebuah lembaga pendidikan sangat
Bagaiman tidak, alat musik ini mudah dibawa kemana saja penting, yaitu antara murid dan guru dalam proses belajar
dibandingkan dengan alat musik lain. mengajar. Proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas
Alat musik gitar yang dikenal saat ini juga terdiri dari selama ini seringkali satu arah, siswa hanya mendegarkan guru.
berbagai jenis, yaitu gitar klasik, gitar akustik, gitar elektrik Hal ini disebabkan karena guru lebih banyak mengunakan
dan gitar bas. Secara umum, gitar dimainkan/dipetik dengan metode ceramah, kurangnya penggunaan media, hanya
jari, tapi bisa juga menggunakan alat bantu plektrum atau yang terpaku pada satu model pembelajaran, pendekatan secara
biasanya dikenal dengan nama pick. Gitar terbuat dari berbagai kontekstual sangat jarang dilakukan, guru kurang melakukan
jenis kayu dengan bagian kepala berada di bagian atas, leher di kegiatan refleksi setiap akhir pembelajaran.
tengah, dan badan di bagian bawah gitar. Berdasarkan masalah tersebut, guru perlu memperbaiki
Seseorang dapat memainkan alat musik gitar dengan belajar cara mengajar, agar siswa dapat berinteraksi dengan baik saat
secara autodidak atau melalui pendidikan formal maupun pembelajaran berlangsung di kelas. Guru perlu menggunakan
non-formal. Pembelajar bermain gitar telah menjadi bahan berbagai metode, model dan media pembelajaran dengan
ajar di beberapa sekolah, salah satunya diterapkan di SMPK berbagai pendekatan. Agar anak dapat berinteraksi dengan baik
Putri St. Xaverius Kefamenanu. Sekolah ini memilih alat gitar di dalam kelas, maka guru menganakan model pembelajaran
akustik sebagai salah satu pilihan dalam materi pembelajaran discovery learnig dengan pendekatan saintifik.
teknik dasar permainan alat musik gitar. Discovery learnig adalah metode pembelajara yang
Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada siswa-siswi menerapkan inguiry-based instruction. Discovery learnnig
kelas VII SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, masih banyak adalah pembelajaran yang mendorong untuk menyelidiki
murid yang belum memahami teknik dasar bermain alat music sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan
gitar. Mereka tidak tahu bagaimana cara memetik dawai gitar, pengetahuan masa lalu, mengunakan intuisi, imajinasi,
serta belum memahami cara menempatkan jari pada posisi kreativitas dan mencari informasi baru untuk menemukan
yang baik dan benar, sehingga menimbulkan kesalahan- fakta, korelasi dan kebenaran baru. Langkah-langkah dari
kesalahan saat pelajaran bermain gitar. metode discovery learning diuraikan berikut ini.

2 15
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Siswa-siswi kelas VII SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu


MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL lebih dominan menggunakan jari telunjuk saat memainkan
Oleh : Benulfus Notang, S.Pd senar gitar. Teknik yang keliru itu disebabkan karena mereka
(Guru Pelajaran IPS) kurang mengembangkan keterampilan. Mereka masih belum
mahir tentang teknik variasi petikan dan perpindahan jari,
sehingga jika tempo dipercepat, maka jari-jari mereka akan
bergerak tidak karuan. Mereka belum mahir memetik dawai
dan melakukan perpindahan jari, sehingga terdengar bunyi

M anusia merupakan individu dan makhluk sosial


yang membutuhkan manusia lain untuk hidup
bermasyarakat. Interaksi sosial merupakan proses sosial
yang buruk. Kondisi itu disebabkan karena siswa-siswi belum
mengetahui apa tujuan belajar mereka setiap kali pertemuan.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut, guru
yang dibutuhkan untuk berhubungan dengan manusia yang mengatasinya dengan menerapkan salah satu metode yang
satu dengan manusia yang lain, baik antara individu dengan bernama drill. Metode drill diterapkan guru dengan tujuan
individu, kelompok dengan kelompok, maupun individu melatih siswa-siswi secara intensif dan berulanng-ulang,
dengan kelompok. sehingga pada murid memiliki keterampilan atau kemampuan
Interaksi sosial terjadi karena adanya dorongan dari dalam yang lebih baik. Metode drill diterapkan di sekolah dalam
diri manusia itu sendiri. Setiap manusia tentunya memiliki pembelajaran siswa-siswi, sehingga mereka bisa berlatih secara
kebutuhan yang tidak mampu diproduksi oleh diri sediri. berulang-ulang dan teknik tersebut akan membuat mereka
Karena itu ia membutukan bantuan orang lain melalui lebih paham tentang model pembelajaran tersebut.
interaksi sosial. Interaksi sosial itu juga bisa terjadi karena Guru menerapkan metode drill untuk meningkatkan
adanya dorongan dari luar, misalnya faktor simpati dan empati keterampilan dan kemampuan siswa-siswi dalam
dari makhluk sosial lainya. pembelajaran alat musik gitar. Metode tersebut merupakan
Interaksi sosial memiliki syarat tertentu, yaitu kontak sosial salah satu tindakan kelas yang bermanfaat memperbaiki
dan komunikasi sosial. Sedangkan ciri-cirinya, pelaku lebih proses pembelajaran, di mana siswa–siswi bisa dilatih secara
dari satu orang, memiliki hubungan timbal balik, dan adanya berulang-ulang, sehingga mereka lebih megerti, lebih senang,
tujuan-tujuan tertentu. Sebagai makhluk sosial, manusia dan lebih tertarik mengikuti pelajaran tersebut.
tidak akan terlepas dari interaksi social, karena interaksi sosial Menurut Roestiyah (2012) dalam bukunya yang berjudul
merupakan kunci dari kehidupan sosial. Strategi Belajar Mengajar, metode drill disebut sebagai teknik
Bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan manusia mengajar yang memungkinkan peserta didik memiliki
ada yang mengarah kepada kesatuan pandangan, misalnya ketangkasan atau keterampilan yang lebih baik. Sedangkan
kerja sama (gotong royong). Ada juga yang mengarah kepada menurut Abdul Majid (2006) dalam bukunya yang berjudul
perbedaan pandangan atau pertentangan, misalnya kontroversi Perencanaan pembelajaran Mengembangkan Studi Kompotensi
dan kompetisi.
14 3
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Guru, metode drill didefinisikan sebagai rencana menyeluruh ditanamkan kepada peserta didik. Banyak faktor menjadi
tentang cara penyajian materi pembelajaran secara sistematis kendala dalam pengajaran bahasa, salah satunya adalah
dengan pendekatan latihan yang berulang-ulang, agar penggunaan metode pembelajaran. Guru sering mengalami
pengetahuan dan kecakapan peserta didik makin meningkat. kendala dalam menentukan metode yang tepat sehingga
Implementasi metode drill dalam pembelajaran dapat keterampilan menulis kurang dimengerti dan dipahami siswa.
diawali dengan mempersiapkan fasilitas yang akan digunakan, Penerapan metode diskusi seperti yang dilakukan di
yaitu alat musik gitar. Tahap persiapan penerapan metode drill atas terbukti mendorong dan meningkatkan kreativitas
dimulai dengan merumuskan tujuan yang akan dicapai. Selain dan kemandirian siswa/i kelas IX SMPS Putri St. Xaverius
itu, guru dan siswa/i juga perlu menentukan dengan jelas Kefamenanu. Peran guru dalam diskusi kelas adalah memimpin
keterampilan apa yang perlu ditingkatkan dalam permainan diskusi. Walaupun dalam memimpin suatu diskusi peran guru
alat musik gitar. jauh lebih sulit dibandingkan dengan metode pembelajran
yang lain.
Selanjutnya masuk ke tahap pelaksanaan, di mana guru
mengemukakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh Metode diskusi membutuhkan persiapan yang matang dan
peserta didik. Para murid diarahkan untuk melakukan latihan bimbingan yang terampil. Guru harus memiliki keterampilan
permainan alat musik gitar secara berulang-ulang dengan dan pengalaman memimpin yang jauh lebih baik, serta
menciptakan suasana yang menyenangkan. Pastikan juga memiliki pemahaman tentang dinamika diskusi, sehingga guru
siswa-siswi benar-benar tertarik dalam proses pembelajaran tidak mendominasi pembicaraan. Atau dengan kata lain, guru
tersebut. hanya sebagai stimulus, motivator dalam seluruh rangkaian
diskusi. Apabilah cara tersebut dijalankan secara baik oleh
Jika teknik itu diterapkan dengan baik, siswa-siswi pada
guru, maka siswa/i pasti aktif dalam berdiskusi kelompok.
akhirnya mampu bermain gitar. Setiap keterampilan dapat
dipelajari selama para pembelajar menginginkannya dan
melakukan latihan dengan tekun disertai perasaan gembira.
Bermian gitar juga mudah, kalau kurang yakin, coba terapkan
metode drill.

4 13
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

memberikan dorongan agar anggota kelompok berpartisipasi


aktif dan diskusi dapat berjalan dengan lancar. Setiap siswa BACA KITAB SUCI SECARA
harus tahu persis apa yang akan dibahas dan bagaimana
mendiskusikannya. KONTEKSTUAL
Oleh : <aÀta Oki, S.Ag
Kedua, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk (Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti)
mempresentasikan hasil kerja yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan, yaitu unsur-unsur pembangun karya sastra
(cerita pendek) di depan kelompok lain. Guru memberikan
komentar atau penjelasan atas presentasi tersebut.
Ketiga, kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi yang
dipresentasikan dengan bahasa yang logis dan sederhana dan
mudah dipahami. Kegiatan ini memungkinkan setiap orang P erkembangan teknologi yang begitu pesat di dunia dewasa
ini memberi banyak manfaat sekaligus mudarat, salah
satunya manusia mengalami krisis iman. Manusia lebih fokus
yang ada dalam kelompok tersebut untuk berpikir kritis, serta
bisa menyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya lewat pada hal-hal duniawi ketimbang hal-hal rohani. Hal itu dapat
keterampilan berbicara. menimbulkan ketidakseimbangan antara nilai-nilai yang hakiki
dalam ajaran iman kristiani. Sebab nilai-nilai iman kristiani
Keempat, setiap kelompok berusaha untuk mencatat hal- dapat memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Semua
hal penting yang disampaikan oleh kelompok lain terkait hasil yang telah terjadi hanya bisa diatasi ketika manusia kembali ke
diskusi yang dipresentasikan di depan kelas. sumber yang sesungguhnya, yaitu kitab suci.
Kelima, setiap kelompok membuat kesimpulan atas Membaca kitab suci merupakan kegiatan yang dilakukan
tanggapan yang disampaikan oleh kelompok lain dengan setiap orang Katolik. Membaca kitab suci memiliki manfaat,
cara menyampaikan ide atau gagasan dari setiap anggota yaitu agar kita mengenal dan menghayati kebesaran Allah
dalam bentuk tulisan pendek. Guru bersama siswa membuat Pencipta dan karya-karya-Nya yang terwujud dalam pribadi
kesimpulan terakhir dari materi yang didiskusikan tadi. Yesus Kristus Sang Guru Sejati.
Kegiatan tersebut membuat siswa/i kelas IX SMPS Putri Pendekatan kontekstual yaitu mengaitkan antara isi kitab
St. Xaverius Kefamenanu dapat menentukan unsur-unsur suci dengan situasi kehidupan dunia nyata. Landasan berpikir
pembangun karya sastra Cerpen). Setelah menerapkan pendekatan kontekstual berdasarkan asumsi bahwa, peserta
metode tersebut, mereka akhirnya dapat menuangkan ide-ide didik belajar lebih bermakna apabila mereka mengalami
cemerlangnya dalam cerita pendek, karena termotivasi dengan sendiri dalam lingkungannya.
apa yang mereka dengar, nonton, dan baca.
Penekanannya tidak diutamakan pada penguasaan materi
Memang dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar tentang kitab suci, melainkan bagaimana menanamkan dan
mengajar di kelas, tidak semua aspek keterampilan dapat membekali peserta didik agar memiliki kesadaran yang tinggi

12 5
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

untuk lebih mencintai kitab suci sebagai buku iman dalam Proses kegiatan belajar mengajar di kelas IX SMPS Putri St.
kehidupannya. Ini akan terlihat dalam kemampuan peserta Xaverius Kefamenanu masih sebatas unsur-unsur pembangun
didik memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya. karya sastra (Cerpen). Pemahaman siswa/i kelas IX terhadap
Pendekatan kontekstual tidak hanya mengembangkan ranah unsur-unsur pembangun karya sastra (Cerpen) juga masih
pengetahuan dan keterampilan, tetapi mengembangkan sikap, rendah. Kondisi ini membuat mereka sulit mengembangkan
nilai serta kreativitas peserta didik dalam kehidupannya yang ide atau gagasan yang dirasakan, didengar, dan dilihat ke dalam
nyata. Membaca kitab suci dengan pendekatan kontekstual sebuah cerita pendek (Cerpen).
terdapat hal-hal penting yaitu mengaitkan, mengalami, Berdasarkan pengamatan saya selama proses kegiatan
merefleksikan dan menerapkannya (Sarah, 2019, hal 1). belajar mengajar di kelas, peserta didik tampaknya kurang
Di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, peserta didik masih serius. Hal inilah yang membuat mereka tidak bisa memahami
kurang berminat membaca kitab suci. Maka, perlu adanya unsur-unsur pembangun karya sastra (Cerpen). Akibatnya
suatu pendekatan yang berbasis kontekstual, agar peserta didik mereka tidak bisa menuangkan ide atau gagasan –gagasan
mampu memahami isi kitab suci dan menerapkannya dalam yang cemerlang pula ke dalam tulisan yang berbentuk cerita
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penulis meyakini pendek (Cerpen).
pendekatan kontekstual sangat cocok diterapkan pada proses Berdasakan fakta tersebut, guru atau pendidik
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Penerapan perlu meningkatkan pusat perhatian mereka pada saat
pendekatan kontekstual diterapkan pada peserta didik kelas menyampaikan materi pelajaran, teristimewa materi tentang
VIII/D sebagai sampel. kemampuan menulis cerpen. Siswa/i perlu memahami unsur-
Kesadaran peserta didik membaca kitab suci di kelas VIII/D unsur pembangun karya sastra (Cerpen). Karena itu, proses
masih kurang. Hal ini terjadi karena peserta didik menganggap kegiatan belajar mengajar di kelas diubah denga metode
bahwa kitab suci itu hanya sebuah buku biasa dan kuno. Isinya diskusi. Adapun langkah-langkahnya bisa mengikuti tahapan
statis, tidak ada perubahan dari waktu ke waktu, generasi ke berikut ini.
generasi; hanya memuat tulisan yang sama (tidak fleksibel). Pertama, guru mengelompokkan peserta didik dalam
Kondisi itu yang membuat peserta didik merasa jenuh tiga kelompok diskusi, memilih ketua diskusi (pemimpin,
dan bosan ketika berhadapan dengan kitab suci. Mereka sekertaris, reporter), mengatur tempat duduk, ruangan, dan
lebih suka membaca buku-buku yang bersifat profan seperti lain-lain. Satu kelompok berdiskusi dengan cara mendengar
novel, komik, dan cerpen. Maka, pendidik perlu menerapkan dan menonton audio-visual cerita pendek yang ditayangkan,
pendekatan kontekstual untuk mengembalikan rasa kecintaan satu kelompok mendengar (audio) cerita pendek yang
peserta didik terhadap kitab suci. Berikut ini langkah-langkah diperdengarkan, dan satu kelompoknya lagi membuat poster
yang bisa dilakukan oleh pendidik. (membaca cerita pendek yang telah disiapkan dan berdiskusi
dalam kelompok masing-masing, sedangkan guru berkeliling
Pertama, pendidik memberi pemahaman tentang pentingnya dari satu kelompok ke kelompok lain, menjaga ketertiban, serta
membaca kitab suci. Kitab Suci merupakan buku iman bagi
6 11
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Di zaman sekarang ini, keinginan menulis mempunyai orang-orang Katolik. Kitab suci berisikan ajaran-ajaran
manfaat yang besar. Tidak hanya bermanfaat bagi penulis, iman yang sangat mendasar tentang kebesaran Allah sebagai
tetapi bermanfaat juga untuk pembaca. Saat seorang penulis pencipta, penyelenggara kehidupan dan penyelamatkan umat
menuangkan ide dan gagasan dapat dipengaruhi oleh isi hati, manusia, serta bagaimana manusia menanggapi kasih Allah
suasana hati, dan faktor lainnya. yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan menulis tidak otomatis datang kepada Kedua, pendidik selalu membuka dan menutup Kegiatan
seseorang, tetapi harus melalui latihan, praktik yang terus- Belajar Mengajar (KBM) dengan doa dan membaca kitab suci.
menerus dan teratur. Keterampilan menulis di sekolah KBM mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi
merupakan wadah untuk siswa bisa mengembangkan potensi Pekerti selalu diawali dan diakhiri dengan doa dan membaca
yang dimilikinya. kitab suci sesuai dengan sub tema pembelajaran hari itu.
Kebiasan itu penting, karena doa merupakan komunikasi
Cerpen merupakan salah satu karya sastra dalam bentuk
timbal balik antara manusia dengan Tuhan (Lorensius Atrik
tulisan pendek yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi.
Wibawa dan Maman Sutarman, 2013, hal 141), sedangkan
Cerpen merupakan sebuah cerita yang mengisahkan tentang
membaca kitab suci bisa membentuk peserta didik lebih
kehidupan sorang tokoh. Pada umumnya permasalahan yang
mengenal pribadi Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh
diceritakan dalam cerpen tidak terlalu rumit.
Kudus.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
Ketiga, pendidik menghubungkan ayat kitab suci dengan
wajib yang harus diajarkan kepada siswa/i, termasuk di SMPS
contoh kehidupan nyata. Peserta didik dituntun untuk memilih
Putri St. Xaverius Kefamenanu. Kegiatan belajar mengajar
salah satu ayat kitab suci sebagai pegangan, pedoman dalam
Bahasa Indonesia dititikberatkan pada empat keterampilan
kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidik dapat bercerita
berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa itu antara lain:
tentang tokoh-tokoh dalam kitab suci yang dapat diteladani
menyimak, menulis, membaca, dan berbicara.
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik menceritakan kembali
Salah satu materi yang diajarkan dalam kurikulum tokoh-tokoh dalam kitab suci agar peserta didik meniru atau
2013 adalah kemampuan menulis cerita pendek (Cerpen). meneladani cara hidup mereka.
Kemampuan menuangkan ide atau gagasan yang dirasakan,
Keempat, pendidik membuat moto yang diambil dari ayat
didengar, dan dilihat oleh siswa/i kelas IX, SMPS Putri St.
kitab suci. Misalnya, “Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup”
Xaverius Kefamenanu yang mengandung bahasa kiasan dan
(Yoh 14:6). Moto seperti itu kiranya memberi inspirasi kepada
konotasi masih kurang. Kemampuan menulis cerpen perlu
peserta didik untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan
diajarkan kepada siswa/i kelas IX SMPS Putri St. Xaverius
kebenaran. Selain itu, pendidik juga bisa memilih kata-kata
Kefamenanu untuk membiasakan mereka dalam menuangkan
kunci dalam kitab suci dan dijadikan doa yang merupakan
ide-ide cemerlang lewat tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi
bagian dari cara meningkatkan minat membaca kitab suci.
orang lain, teristimewa bagi dirinya sendiri.
Doa tidak hanya didasarkan pada kata-kata harfiah, tapi doa
juga didasarkan pada ayat-ayat kitab suci.
10 7
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Kelima, pendidik memfasilitasi kegiatan pembinaan iman


dan kuis kitab suci. Di SMPK Putri Santo Xaverius Kefamenanu, STRATEGI MENULIS CERPEN
ada salah satu kegiatan ekstra kurikuler wajib, yaitu pembinaan Oleh : Benediktus Nusin, S.Pd
iman. Kegiatan ini membuat peserta didik terbiasa membaca (Guru Pelajaran Bahasa Indonesia)
kitab suci. Pembinaan iman tidak hanya dilaksanakan saat
KBM di kelas, tetapi juga dilakukan di luar kelas.
Selain itu, ada juga kegiatan kuis kitab suci untuk meningkatan
pemahaman peserta didik tentang firman. Di SMPK Putri St.
Xaverius Kefamenanu, kuis kitab suci ini merupakan kegiatan
wajib yang dapat dilaksanakan dua kali dalam setahun untuk
menggali kembali pemahaman peserta didik.
Setelah menerapkan pendekatan kontesktual dalam KBM
K eterampilan merupakan kemampuan dasar yang ada
dalam diri setiap orang. Ia dilatih, diasah, diolah dan
dikembangkan terus-menerus secara berkelanjutan. Seiring
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, peserta didik berjalannya waktu, keterampilan itu akan berkembang,
lebih memahami pentingnya membaca kitab suci dan minat termasuk dalam proses belajar mengajar di kelas.
peserta didik membaca kitab suci makin meningkat. Selain itu,
peserta didik juga memahami firman Tuhan dalam kitab suci Gardon (1994) mendefenisikan keterampilan sebagai
dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. sekumpulan kemampuan dalam diri seseorang yang
dimplementasikan pada sistem pelaksanaan pekerjaan secara
Berdasarkan fakta tersebut, pendekatan konstektual terbukti lebih mudah serta aktif. Sementara itu, menurut Nadler (1986),
mampu membuat peserta didik memiliki minat membaca kitab keterampilan dimaknai sebagai kumpulan proses penggalian
suci. Kebiasaan membaca kitab suci akan membuat peserta dan pengembangan potensi dalam diri dengan sejumlah
didik memahami isi atau pesan firman Tuhan yang bisa dinilai aktivitas, serta diwujudkan dalam praktik secara langsung
dari perubahan pola pikir, perkataan, sikap/perbuatan dalam yang dilakukan secara berkelanjutan.
hidup sehari-hari.
Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan,
Penerapan pendekatan kontekstual ini diharapkan bisa serta pola pikir dalam bentuk tulisan. Kegiatan ini menguras
membuat peserta didik terbiasa membaca dan merenungkan banyak tenaga, pikiran, dan konsentrasi. Menjadi seorang
satu ayat kitab suci setiap hari. Peserta didik juga bisa penulis itu segampang membalikan telapak tangan, namun
menuliskan kesan dan pesan dari apa yang telah dibaca dalam harus memiliki niat dan kemauan. Menulis didefinisikan
buku refleksi harian sesuai kesepakatan dalam pembelajaran. sebagai upaya untuk membuat lambang-lambang grafis. Dari
Semoga kebiasaan sederhana ini bisa memberi perubahan penyatuan lambang-lambang tersebut membentuk sebuah
besar dalam kehidupan. pesan, makna yang mudah dipahami oleh pembaca (Tarigan,
1986:21).

8 9
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Apakah peserta didik menerima segala kemajuan yang


ditimbulkan dari globalisasi dan mengetahui adanya dampak
yang ditimbulkan?
BERMAIN UKULELE DENGAN
PIKIRAN DAN PERASAAN
Tentunya hal itu menjadi perhatian kita semua saat ini. Oleh: Yohanes de Britto Tefa, S.Pd.
Bagaimana perubahan yang terjadi itu dapat diterima tetapi (Guru Pelajaran Seni Budaya)
tetap memperhatikan dampak yang ditimbulkan. Dampaknya
menurut Waralah Rd Cristo (2018:12), bisa negatif maupun
positif.
Peserta didik diharapkan mampu mengetahui dampak
yang ditimbulkan dari globalisasi. Guru berperan sebagai
fasilitator untuk mengenal dampak tersebut. Harapannya,
tujuan pembelajaran dapat dikembangkan sendiri oleh peserta M usik merupakan bunyi atau suara yang mengandung
nada, irama dan keselarasan yang berpengaruh pada
emosi dan perasaan seseorang. Musik mampu memengaruhi
didik melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan pendekatan saintifik. perasaan dan pola pikir seseorang. Dalam dunia pendidikan,
memainkan alat musik yang sama dalam sebuah kelompok
Proses pembelajaran merupakan interaksi dua sisi, disebut ansambel sejenis.
antara peserta didik dan pendidik. Sehingga seorang guru
tidak harus mengambil alih secara keseluruhan proses Ansambel ialah bermain musik secara bersama-sama
pembelajaran di kelas. Khusus dalam pembelajaran IPS, pada mengunakan beberapa alat musik tertentu sambil memainkan
topik tertentu, terkadang peserta didik menganggap bahwa lagu dengan pola aransemen sederhana. Pokok pembahasan
proses pembelajaran monoton dan satu arah, karena guru utama dalam tulisan ini adalah ansambel sejenis. Ansambel
lebih mendominasi pembelajaran, sedangkan siswa hanya sejenis berbeda dengan ansambel campuran. Ansambel sejenis
memperhatikan. Sehingga dari hal ini kemudian berdampak dimainkan dengan satu jenis alat musik yang sama, sedangkan
pada tidak efektifnya proses pembelajaran. ansambel campuran dimainkan dengan beberapa jenis alat
musik.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru harus
memiliki langkah konkret yang dilakukan, salah satunya Jenis alat musik yang dipakai adalah ukulele. Ukulele
dengan menggunakan metode pembelajaran yang membuat adalah alat musik asli Hawaii. Bentuknya seperti gitar, namun
siswa aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran memiliki ukuran yang lebih kecil, serta terdiri dari 4 senar saja.
didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam Dan senar yang dipakai dalam ukulele terbuat dari nilon.
menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai Di SMPK Putri ST. Xaverius Kefamenanu, semua siswa-
tujuan pembelajaran (Uno dan Nudin, 2011:7). siswa kelas VII (tujuh) sudah memiliki ukulele. Namun,
saat memainkan alat musik dawai itu, mereka kurang tepat
memainkan kunci dan progresi akord.

32 17
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Kendala ini terjadi karena setiap kali memainkan ukulele,


terutama pada bagian perpindahan kunci atau akord, ada siswa- BELAJAR MENYELESAIKAN
siswi yang cenderung masih kaku dan salah menempatkan
jari. Mereka masih melihat pada teman sekelas untuk meniru DAMPAK GLOBALISASI
Oleh: Elisabeth Kling, S.Pd.
penempatan jari yang benar.
(Guru Pelajaran IPS)
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, penulis
mengunakan 2 (dua) metode pembelajaran, yakni metode
demonstrasi dan metode tutor sebaya. Metode demonstrasi
merupakan metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.(https://aclc.kpk.go.id/materi-
G lobalisasi adalah kata yang diserap dari frasa "global"
yang artinya meliputi seluruh dunia atau secara
keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pembelajaran/pendidikan/infografis/menyuluh-dengan- globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
metode-demonstrasi).
Dikutip dari buku Informasi dalam Konteks Sosial (2020)
Penulis memulai penerapan metode itu dengan oleh Rhoni Rodin, berikut definisi globalisasi menurut
memberikan lembaran petunjuk chord yang sudah difotocopy Malcolm Walters: “Globalisasi adalah proses sosial yang
dan mencontohkan langsung di depan siswa-siswi cara berakibat pada pembatasan geografis dalam keadaan sosial
bermain ukulele, cara perpindahan kunci, progresi chord, budaya menjadi kurang penting, terjelma dalam kesadaran
serta penempatan jari yang tepat. Kegiatan demonstrasi ini manusia”.
diulangi terus-menerus sambil mengamati para siswa-siswi.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Mereka harus memiliki kemampuan menyimak, mengikuti
globalisasi adalah suatu proses sosial yang menghubungkan
tahapan demonstrasi, serta mengikuti teknik bermain ukulele
negara-negara di dunia menjadi terikat tanpa melihat adanya
sesuai yang dicontohkan.
batas antar negara, perbedaan budaya atau pun bahasa.
Kemampuan siswa-siswi berbeda-beda. Ada yang bisa Globalisasi terasa semakin cepat berkembang karena adanya
karena secara alamiah memiliki bakat dalam bidang musik. kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi.
Ada juga yang belum bisa mengikuti instruksi, tapi mereka Di abad ke-21 saat ini atau era globalisasi yang ditandai
tidak boleh dikatakan tidak bisa, karena hanya naluri musik dengan adanya perubahan yang sangat signifikan, segala
mereka saja yang belum tumbuh. sesuatu yang tadinya dalam lingkup yang kecil kemudian
Penulis sangat yakin, umumnya setiap manusia memiliki berubah menjadi lingkup yang besar. Namun dengan adanya
feeling (perasaan) dalam musik. Karena tanpa kita sadari, kemajuan yang begitu pesat, apakah peserta didik sudah
mampu menerima perubahan dan kemajuan ini secara benar?

18 31
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

pada peserta didik yang mulai berlomba-lomba untuk musik pertama yang kita dengar sejak masih dalam
membawakan doa secara spontan, baik sebelum dan sesudah kandungan adalah detak jantung ibu, itulah tempo awal dasar
pelajaran, maupun pada waktu mengikuti upacara bendera dari kehidupan.
yang diselenggarakan di sekolah pada setiap hari Senin. Sebagai contoh, saat masih TK (Taman Kanak-kanak)
Maka di akhir dari tulisan ini, penulis ingin menyampaikan atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), jika ditanya siapa
beberapa harapan kepada rekan-rekan guru dan para orang yang bisa bernyanyi atau diajak bernyanyi, anak-anak sangat
tua, untuk lebih banyak memberdayakan para peserta didik antusias. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, pilihan
membawakan doa spontan dengan lebih baik dan semakin mendalami bakat biasanya tergantung pada tempat tinggal,
percaya diri. lingkungan belajar dan subjek itu sendiri. Semua siswa-siswi itu
bisa, tergantung cara kita menerapkan pola dan mendekatkan
diri pada mereka.
Selama penerapan metode demonstrasi, penulis selalu
mengamati siswa-siswi yang memiliki kemampuan atau rasa
ingin tahu terhadap musik. Sebagai apresiasi penulis kepada
mereka, metode kedua yang penulis terapkan adalah tutor
sebaya.
Metode tutor sebaya merupakan pembelajaran berbasis
active learning yang memberikan kesempatan dan mendorong
pada peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik. Pada
waktu yang sama, ia juga menjadi narasumber bagi yang lain.
(https://solidarity.iain-jember.ac.id/index.php/solid/article/
view/15).
Supaya metode ini lebih efektif, penulis memilih beberapa
siswa-siswi yang memiliki daya tangkap yang baik, kemudian
mempersilakan mereka tampil di depan teman-teman yang
lain. Sesudah itu, mereka mengulang kembali apa yang sudah
penulis demonstrasikan.
Biasanya dalam tahap ini, setiap siswa-siswi yang tidak
tampil memiliki rasa kagum, keinginan untuk dipanggil
dan tampil di depan teman-teman yang lain. Ada juga yang
merasa kalau mereka belum bisa. Sedangkan untuk siswa-siswi

30 19
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

yang diberi kesempatan dan apresiasi untuk tampil ke depan, seharusnya menanamkan kebiasaan doa spontan mulai dari
mereka memiliki kebagaan tersendiri. Mereka senang karena lingkungan keluarga.
bisa tampil di depan teman-teman sekelasnya.
Ketiga, anak dibiasakan untuk mengikuti doa Rosario di
Selanjutnya penulis membagi siswa-siswi dalam beberapa sekolah maupun di rumah. Saat bulan Rosario, baik bulan Mei
kelompok. Mereka nantinya akan diberikan demonstrasi maupun bulan Oktober peserta didik diajak oleh para guru
kembali oleh teman sebaya yang sudah diseleksi. Proses di sekolah untuk mengikuti doa Rosario dan sebaiknya doa
seleksinya memperhatikan perolehan poin akhir belajar Rosario ini dibawakan oleh peserta didik secara bergantian.
praktikum. Kelompok mana yang presentasi praktikumnya
Selain beberapa solusi di atas, penulis juga memiliki kiat
lebih tinggi, mereka juara dalam materi praktikum dan memiliki
yang bisa dilaksanakan di sekolah. Pertama, peserta didik
poin yang lebih saat materi ansambel sejenis berlangsung.
harus dibiaskan untuk lebih banyak membaca. Sekolah sebagai
Penulis juga mendorong daya saing antartutor dalam lembaga yang berkompeten dapat menumbuhkembangkan
kelompoknya dengan cara memuji setiap perkembangan minat baca peserta didik harus sering mengadakan lomba baca
siswa-siswi yang dilatih selama proses belajar berlangsung. agar menambah pengetahuan dan cakrawala berpikir para
Metode tutor sebaya bukan berarti menggantikan peran peserta didik.
penulis sebagai tutor utama. Kedua, sekolah sebagai lembaga yang bertanggung jawab
Penulis bertugas meningkatkan kemampuan tutor sebaya menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik dianjurkan
dengan cara mengontrol tiap kelompok ansambel sejenis dan untuk menyediakan lebih banyak lagi buku panduan yang
menguji kemampuan dari tiap kelompok. Jika dalam kelompok berisikan contoh-contoh doa spontan.
musik ansambel ada yang memiliki kendala, maka penulis Ketiga, keluarga peserta didik diharapkan menjadi pendidik
bertugas mengulang teknik permainan ukulele pada tutor dan pertama dan utama, sehingga orang tua seharusnya lebih
angota kelompoknya, serta memberikan pujian dan apresiasi banyak menyediakan waktu untuk berdoa bersama pada saat
kepada para siswa-siswi. sebelum maupun sesudah bangun tidur. Termasuk sebelum
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses dan sesudah makan bersama keluarga.
ini berlangsung yaitu sejauh mana perkembangan siswa-siswi, Itulah beberapa solusi yang penulis tawarkan untuk
tingkat kebosanan dalam kelompok, dan kelompok yang tidak diterapkan di sekolah; di dalam kelas bersama bapak/ibu guru
serius atau berpura-pura serius ketika penulis dekati. maupun teman-teman. Peserta didik juga bisa terapkan di
Penulis berupaya menanggapi masalah kejenuhan dalam dalam keluarga bersama para orang tua dan sanak saudara.
belajar dengan melontarkan candaan, sehingga bisa mencairkan Setelah melewati kurun waktu satu semester dalam tahun
suasana. Penulis juga biasanya mencairkan suasana dengan pelajaran yang penulis tawarkan kepada peserta didik, baik di
mengajak mereka bersama-sama bernyanyi lagu populer masa sekolah maupun di dalam keluarga, penulis melihat perubahan
kini, atau penulis memainkan iringan lagu populer dengan

20 29
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Kedua, kurang tersedianya buku-buku doa yang berisi ukulele untuk memotivasi setiap siswa-siswi dalam kelompok
contoh – contoh doa spontan sebagai panduan dalam ansambelnya.
membawakan sebuah doa spontan.
Setelah selesai memainkan lagu popular dengan ukulele,
Ketiga, siswa tidak dibiasakan berdoa spontan dalam pasti ada yang bertanya, “Pak guru, tadi main itu lagu dari
keluarga. Bisa juga dalam keluarga tidak disediakan waktu kunci apa?” Penulis mulai tersenyum, kemudian memancing
untuk doa bersama, baik sebelum istrahat malam, sesudah rasa ingin tahu mereka, memotivasi, dan memberi apresiasi
bangun pagi, ketika makan bersama atau sesudah makan pada yang bertanya. Penulis juga sering memotivasi siswa-
bersama. siswi dengan video dan materi lagu populer sederhana yang
ada di facebook, instagram, dan youtube.
Keempat, peserta didik kurang diberi kesempatan
membawakan doa spontan di sekolah sebagai tempat belajar Hasil penerapan kedua metode ini menunjukkan siswa-siswa
untuk mengembangkan diri, baik sebelum pelajaran maupun lebih ceria, menikmati proses pembelajaran, berani bertanya,
sesudah pelajaran. mampu menampilkan hasil belajar, merasa mereka mampu
dan dihargai, serta memiliki rasa bersaing dan keingintahuan
Berdasarkan masalah-masalah yang teridentifikasi di
yang tinggi. Selain itu, siswa-siswi makin kreatif, memiliki rasa
atas, maka penulis menawarkan beberapa solusi yang bisa
tangung jawab, dan pembelajaran lebih menyenangkan.
membuat peserta didik termotivasi untuk membawakan doa
spontan. Beberapa solusi yang penulis tawarkan di bawah ini Menurut penulis, dua metode di atas berhasil membuat
merupakan langkah-langkah yang bisa membantu peserta proses pembelajaran menjadi lebih efektif, dan secara tidak
didik semakin mampu membawakan doa spontan dalam langsung membangun hubungan yang akrab antara guru dan
berbagai kesempatan. murid. Selama metode ini dijalankan, penulis melihat peserta
didik lebih berhasil belajar dan mereka dengan pencapaian
Pertama, peserta didik dibiasakan untuk doa spontan secara
tersebut.
bergilir sebelum dan sesudah proses belajar mengajar di kelas.
Artinya, sebelum pembelajaran dimulai pada pagi hari, guru Karena itu, penulis menyarakan agar musik dipelajari
mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan dengan pikiran dan perasaan. Semua metode pembelajaran itu
berdoa spontan. Demikian pula saat jam pelajaran selesai, guru baik, tergantung cara kita menerapkan dan menjalaninya untuk
sekali lagi mengajak peserta didik untuk menutup kegiatan keberhasilan siswa-siswi. Kita diuji memanusiakan manusia
pembelajaran dengan berdoa. menjadi manusia yang lebih manusiawi. Musik dipelajari dan
Kedua, peserta didik dianjurkan untuk membiasakan doa diajarkan dari hati dan pikiran.
sebelum dan sesudah makan secara bersama- sama dalam
keluarga atau sebelum dan sesudah beristirahat. Orang
tua adalah pendidik utama dan pertama, maka orang tua

28 21
BEGINI MENULIS KARANGAN ASAH KREATIVITAS DOA
DESKRIPSI SPONTAN PESERTA DIDIK
Oleh : Maria Edo, S.Pd. Oleh: Anselmus Sasi, S.Ag.
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) (Guru Pendidikan Agama Katolik)

K eterampilan menulis merupakan kegiatan menuangkan


gagasan atau ide-ide mengenai apa yang dilihat,
dipikirkan, dan dirasakan dalam bentuk tulisan. Menurut
D oa adalah cara seseorang untuk berkomunikasi dengan
Sang Penciptanya, yaitu Tuhan (KBBI II). Buku Paket
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (2016:60),
Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah melahirkan mendefinisikan doa sebagai sarana yang digunakan manusia
pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) untuk berbicara dengan Tuhan.
dengan tulisan. Ada doa yang dibacakan seseorang dari teks yang sudah
Kegiatan pembelajaran di kelas memiliki materi teks disusun secara rapi, tetapi ada juga doa yang dibawakan
deskripsi. Kompetensi dasarnya menyajikan data, gagasan, oleh seseorang secara spontan. Doa yang keluar dari isi
kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, hati seseorang yang tidak terdapat dalam teks, itulah yang
tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni dinamakan doa spontan.
daerah) yang didengar dan dibaca. Pelajaran itu merupakan Penulis menemukan beberapa kesulitan yang dialami oleh
materi kelas 7, semester ganjil dan sebagai materi pertama para peserta didik di dalam kelas ketika ditunjuk secara tiba-
dalam kurikulum tahun 2013. tiba untuk membawakan doa spontan. Kesulitan yang saya
Pelaksanaannya berkaitan dengan keterampilan menulis temukan di atas didasari oleh beberapa alasan seperti berikut
karangan deskripsi peserta didik yang masih rendah, ini.
terutama kemampuan menyajikan data-data dari objek yang Pertama, rendahnya minat baca peserta didik. Rendahnya
pernah didatangi sebelumnya, kemudian peserta didik harus minat peserta didik untuk membaca segala jenis bacaan,
mendeskripsikan kembali. Hal ini terjadi karena daya ingat termasuk membaca contoh-contoh doa yang sudah ditulis
peserta didik terbatas, apalagi untuk objek yang sudah lama, dalam modul pelajaran agama, menambah buruknya
sehingga peserta didik kesulitan untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik membawakan doa spontan.
secara rinci objek-objek yang pernah dilihat.

22 27
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

ibu guru dalam kegiatan pembelajaran di berbagai bidang Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu adanya perbaikan
studi, di setiap jenjang dan satuan pendidikan, agar peserta untuk meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi
didik mendapatkan suasana baru dalam pembelajaran. peserta didik dengan pendekatan kontekstual. Peserta didik
langsung berhadapan dengan objek secara langsung dalam
bentuk penugasan projek, mendata objek dan objek-objek
rinci yang ada dalam objek tersebut.
Keterampilan menulis karangan deskripsi di kelas 7 SMPK
Putri St. Xaverius Kefamenanu masih rendah. Kondisi itu
disebabkan karena peserta didik tidak mengingat lagi objek
yang pernah dikunjungi atau peristiwa yang terjadi, sehingga
mereka kesulitan mendeskripsikan lebih rinci saat menulis.
Selain itu, mereka juga kurang terampil menulis.
Karena itu, penulis menerapkan pendekatan kontekstual
untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi. Menurut Dalman (2015:94), karangan deskripsi
merupakan tulisan yang melukiskan atau menggambarkan
suatu objek atau peristiwa tertentu secara jelas dan terperinci,
sehingga pembaca seolah-olah turut merasakan atau
mengalami langsung apa saja yang dideskripsikan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang
menggambarkan objek secara jelas dan terperinci, sehingga
pembaca seolah-olah pernah melihat langsung objek dalam
karangan deskripsi yang dibacanya. Karena itu, peserta didik
harus memiliki keterampilan mengidentifikasi objek secara
rinci.
Pendekatan kontekstual diharapkan mampu mengantarkan
murid untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi, terutama dapat langsung berhadapan dengan
objek dan mendeskripsikan objek tersebut secara rinci dalam
mengembangkan karangan deskripsi.

26 23
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Menurut Wina Sanjaya (2005:109), pendekatan kontekstual sesuai. Memberikan umpan balik yang baik, dengan cara
merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses membebaskan peserta didik untuk bereksplorasi, sehingga
keterlibatan siswa secara langsung untuk menemukan mereka dapat menemukan cara belajar yang sesuai. Di
materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan langkah ketiga ini, guru membawa peserta didik ke luar dari
situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa untuk lingkungan sekolah untuk bereksplorasi, misalnya Taman
menerapkan pada kehidupan mereka. Langkah-langkah Kota depan rumah jabatan bupati dan Gereja St. Theresia
pembelajaran kontekstual bisa dilakukan seperti uraian berikut untuk memunculkan pengalaman baru yang menyenangkan
ini. dan mudah diingat.
Pertama, guru mengenalkan sosok/figur yang terkait Keempat, guru mengarahkan dan membimbing peserta
dengan mata pelajaran yang diajarkan. Peserta didik didik selama mereka belajar untuk bereksplorasi. Guru
diperkenalkan dengan figur atau tokoh pendidikan/objek mengarahkan dan membimbing peserta didik selama mereka
tertentu yang dekat dengan kehidupan mereka, kemudian belajar untuk bereksplorasi. Di langkah ini guru mengarahkan
peserta didik diminta untuk mendeskripsikan tokoh atau peserta didik untuk mendata objek atau figur secara umum,
objek tersebut mulai dari deskripsi umum hingga ke deskripsi kemudian dilanjutkan dengan mendata bagian-bagian objek
bagian yang rinci. Kemudian peserta didik dan atau murid secara rinci. Kemudian semua data digunakan untuk menulis
membuat resume berkaitan dengan deskripsi umum dan karangan deskripsi mulai dari struktur pertama, deskripsi
deskripsi bagian dari tokoh atau objek secara rinci. umum, struktur kedua deskripsi bagian-bagian objek atau
Kedua, guru merumuskan maanfaat serta tujuan materi figur secara rinci, dan struktur terakhir menulis kesan tentang
yang akan dipelajari serta mengaitkan dengan kehidupan objek atau figur.
sehari-hari. Peserta didik merumuskan maanfaat serta tujuan Pendekatan kontekstual meningkatkan keterampilan
materi teks deskripsi yang akan dipelajari dan mengaitkan menulis karangan deskripsi, khususnya pada bagian
dengan kehidupan sehari-hari. Materi teks deskripsi struktur deskripsi terjadi peningkatan atau presentasinya
bermaanfaat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk meningkat. Selain itu, peserta didik lebih aktif dan kreatif
berpikir kritis, logis, sistematis, dan peka dengan lingkungan karena pembelajaran terjadi di luar kelas dan objek atau figur
sekitar. Tujuan mempelajari materi teks deskripsi adalah ditentukan sendiri oleh peserta didik. Peserta didik dapat
meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk senantiasa mendata rincian objek secara lebih detail karena berhadapan
belajar, sehingga mendapatkan pengetahuan dengan cara langsung dengan objek/figur, atau peristiwa.
yang lebih praktis dan dapat dipraktikan dalam kehidupan
Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan
sehari-hari.
yang memanfaatkan lingkungan luar kelas atau luar sekolah,
Ketiga, guru memberikan umpan balik dengan cara agar peserta didik dapat melihat hal nyata atau masalah yang
membebaskan peserta didik untuk bereksplorasi, sehingga ada di lingkungan, lalu memberikan solusi atas masalah.
nantinya mereka bisa menemukan cara belajar yang Karena itu, pendekatan kontekstual perlu diterapkan bapak/

24 25
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Salah satunya metode pembelajaran yang mendukung


BELAJAR FISIKA TANPA GALAU suasana belajar yang positif adalah problem based learning
Oleh: Kristoforus Siki, S.Pd. dengan pendekatan saintifik. Problem Based Learning (PBL)
(Guru Pelajaran IPA Fisika) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pengajaran
yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks
untuk para peserta didik belajar, berfikir kritis, dan mengasah
keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh
pengetahuan.
Menurut Rusma (2010:229), Problem Based Learning
merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang

P embelajaran ideal yang dikembangkan selama ini


berdasarkan student centered, yaitu pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Namun dalam implementasinya,
diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan
dunia nyata; kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu
yang baru dan kompleksitas yang ada.
kegiatan belajar sebagian besar justru berpusat pada guru.
Guru banyak memberi informasi, sedangkan siswa kurang Penerapan metode PBL dalam materi “Dampak Globalisasi”
diberi waktu untuk mengemukakan ide-ide; guru memberi dapat dilakukan dengan memberikan stimulus atau rangsangan
pengalaman-pengalaman abstrak, kurang memberi waktu kepada peserta didik untuk memusatkan perhatian pada materi
untuk memecahkan masalah, serta pembelajaran homogen. dampak globalisasi melalui pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan,
Kondisi itu menyebabkan rendahnya prestasi belajar mengolah informasi, dan mengkomunikasikan). Berikut ini
siswa di tingkat lokal maupun nasional. Salah satu langkah-langkah penerapannya.
metode pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk
mengembangkan penguasaan konsep dan kemampuan Pertama, guru menyajikan materi kemudian mengorientasi
berpikir kritisnya, serta membuat siswa menjadi aktif dan siswa ke dalam suatu masalah sesuai dengan materi. Guru
pembelajaran kembali berpusat pada siswa adalah model memberikan penjelasan mengenai globalisasi, kemudian
pembelajaran inkuri terbimbing (Jurnal Inkuiri Vol 2, No 2. mengungkapkan dampak yang ditimbulkan dari globalisasi.
2003 : 155). Dampak yang ditimbulkan dari globalisasi terjadi di berbagai
Rendahnya motivasi belajar siswa belum tentu karena bidang. Di antaranya dampak dalam bidang ekonomi, bidang
kesalahan siswa. Motivasi belajar siswa bisa dipengaruhi politik, bidang kesehatan, bidang komunikasi, bidang sosial
dari luar, misalnya kemampuan guru dalam menyampaikan dan budaya, dan bidang transportasi. Dampak globalisasi dari
pembelajaran yang kurang menarik. Akibatnya siswa merasa berbagai bidang ini kemudian menjadi masalah yang harus
kurang termotivasi dan menyebabkan suasana kelas menjadi diselesaikan peserta didik untuk mengungkapkan dampak
kurang menarik dan cenderung membosankan. positif dan negatif yang ditimbulkan dari globalisasi.

48 33
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Kedua, guru mengorganisasikan kelas dengan memberikan Banyak kue yang diberikan ibu kepada tiap anak adalah 3
tanggung jawab kepada peserta didik dalam pemecahan suatu potong.
masalah dan membagi peserta didik dalam kelompok. Peserta
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sangat
didik dibagi kedalam 6 kelompok, dengan masing-masing
membantu pemahaman peserta didik yang awalnya merasa
kelompok berjumlah 5 orang.
kebingungan, kemudian menjadi lebih mengerti dan paham,
Setiap kelompok dibagikan dokumen berupa gambar dan sehingga pada saat evaluasi di akhir pembelajaran rata-rata
materi yang berkaitan dengan masalah yang ditimbulkan dari peserta didik nilainya di atas KKM. Pendekatan ini memberi
globalisasi. Dari gambar dan penjelasan dampak globalisasi dampak positif. Terjadi peningkatan prestasi peserta didik
di berbagai bidang itu, setiap kelompok diminta untuk setelah guru menggunakan mengembangkan bahan ajar
mengungkapkan dampak positif dan negatif dari globalisasi. berbasis kontekstual pada materi bilangan.
Ketiga, peserta didik melakukan pengamatan masalah dan Karena itu, bahan ajar kontekstual yang dikembangkan
mulai mengembangkan dan menyajikan hasilnya berupa bisa dijadikan salah satu alternatif sumber belajar dengan
dampak dari globalisasi. Setelah itu guru menganalisis dan pengkajian dan perbaikan lebih lanjut. Bagi pembaca
mengevaluasi proses pemecahan masalah. atau peneliti yang tertarik dengan penelitian ini dapat
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan mengembangkan bahan ajar kontektual yang lebih baik dari
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sebelumnya atau dengan pendekatan dan materi yang berbeda.
pendidik dan sumber belajar ada pada suatu lingkungan belajar.
Sehingga pendidik tidak harus selalu menjadi pembicara
utama, tapi juga melibatkan peserta didik.
Selama proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya
menjadi penonton, tetapi harus kreatif dan aktif. Mereka
tentunya perlu pendampingan dari guru sebagai fasilitator,
mereka mampu memecahkan masalah sesuai tujuan dari
pembelajaran.
Model pembelajaran PBL memungkinkan peserta didik
tidak lagi menjadi penonton dari proses pembelajaran, tetapi
bisa berperan aktif. Peserta didik pun dapat berpikir kritis
dalam menemukan pemecahan suatu masalah. Kita perlu
terapkan metode PBL ini untuk mata pelajaran lain.

34 47
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

demonstrasi 5 bola berwarna merah (disimbolkan untuk


bilangan yang bernilai positif) dan 3 bola biru (disimbolkan CARA MUDAH BELAJAR
untuk bilangan yang bernilai negatif). Bola- bola yang sama
disatukan sehingga tersisa 2 buah bola berwarna merah BAHASA INGGRIS
Oleh : (Piliana KeÀ, S.Pd.
(bernilai positif) yang tidak memiliki pasangan. Jadi hasil 5 + (Guru Pelajaran Bahasa Inggris)
(-3) = 2.
Kedua, untuk operasi pengurangan, disajikan dengan soal
cerita. Suhu di Kota Kefamenanu adalah 23ºC dan suhu di
Kota Atambua adalah 27ºC. Berapa selisih suhu antara Kota
Kefamenanu dan Atambua? Penyajian soal ini terdapat kata
kunci “selisih”, maka identik dengan operasi pengurangan.
Jadi, 27ºC – 23ºC = 4ºC. Jadi, selisih suhu antara Kota
Kefamenanu dan Atambua adalah 4ºC.
B ahasa Inggris dipandang penting untuk dipelajari dan
dikuasai di era globalisasi saat ini, karena sudah menjadi
suatu kebutuhan. Implikasinya, bahasa Inggris menjadi mata
pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang pendidikan.
Ketiga, untuk operasi perkalian. Contoh konkretnya adalah
panjang dan lebar rumah Pak Army adalah 10 m dan 19 m. Siswa diharapkan dapat berkomunikasi secara lisan
Berapa meter luas tanah pak Army? Jika ingin mengetahui luas maupun tulisan dengan mempelajari bahasa Inggris. Terdapat
rumah Pak Army, maka gunakan rumus luas persegi panjang, empat keterampilan berbahasa yaitu mencakup keterampilan
yaitu: Panjang × Lebar. Sehingga bentuk operasinya menjadi menyimak/mendengar (listening), berbicara (speaking),
10 m × 19 m= 190 m2. Jadi, luas rumah Pak Army adalah 190 membaca (reading), dan menulis (writing).
m2. Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar bahasa
Keempat, untuk operasi pembagian, contoh konkretnya Inggris di kelas VII SMPK Putri St.Xaverius Kefamenanu,
adalah Ibu Arlin mempunyai 12 kue. Semua kue itu dibagikan kemampuan mereka berbahasa Inggris masih rendah meski
kepada 4 orang anak dengan jumlah masing-masing sama sudah banyak menguasai kosakata. Hal ini terjadi karena
banyak. Berapa banyak kue yang diberikan ibu kepada tiap siswa-siswi tertentu tidak diajarkan bahasa Inggri sejak sekolah
anak? dasar. Akibatnya, siswa sangat sulit mengucapkan kosakata
maupun kalimat-kalimat tertentu.
Cara penyelesaiannya, 12 kue harus dikelompokkan menjadi
4 dengan jumlah kue yang sama. Setelah kue itu diletakkan Faktor kesulitan siswa tersebut tentu beragam, salah satu
satu per satu ke piring setiap anak, akhirnya didapatkan hasil contoh konkretnya yaitu malu untuk berbicara dan tidak
pengelompokkan. Terdapat 3 buah kue pada setiap kelompok percaya diri. Kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti
atau setiap anak mendapatkan 3 buah kue. Maka kita tulis pembelajaran di kelas, siswa cenderung kurang aktif, sehingga
dalam perhitungan pembagian sebagai berikut, 12 : 4 = 3. menyebabkan pembelajaran harus bersifat teacher centered
agar menggugah siswa untuk terus belajar.

46 35
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Metode pembelajaran memainkan peranan penting dalam sesuai latar belakang peserta didik. Untuk mengatasi masalah
kegiatan berbahasa Inggris. Ada banyak siswa yang mampu yang terjadi, penulis menawarkan solusi dengan menyediakan
mencapai prestasi baik karena diajarkan dengan metode sumber belajar lain, dalam hal ini adalah bahan ajar.
pembelajaran bahasa Inggris yang tepat. Pendekatan teori Berdasarkan uraian tersebut, penulis memandang perlu
yang mendasari pengajaran bahasa yaitu teori tata bahasa untuk mengembangkan sumber belajar yang lebih sederhana
tradisional dan struktural. dengan pendekatan kontekstual agar lebih dipahami. Materi
Salah satu pendekatan teori adalah metode audiolingual. yang disajikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, inilah
Adapun Jill Kerper Mora dari San Diego University yang disebut belajar secara konstekstual.
menyebutkan “This method is based on the principals of
Menurut Sanjaya (2005:109), pendekatan kontekstual
behaviour psychology. It adapted many of the principals of the
menekankan pada proses keterlibatan peserta didik secara
the Direct Method ,in parts as a reaction to the lack of speaking
penuh untuk memahami materi yang dipelajari, dan
skills of the Reading Approach.”
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Jadi,
Selain itu, Mart(2013) juga menyimpulkan bahwa metode pendekatan kontekstual mengaitkan antara materi yang
audiolingual bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dipelajari dengan kehidupan nyata peserta didik sehari-hari.
komunikatif siswa dengan menggunakan dialog dan latihan. Tunjuannya untuk menemukan makna materi tersebut bagi
Metode audiolingual mendasarkan diri kepada pendekatan kehidupannya.
struktural dalam pengajaran bahasa. Penelitian yang dilakukan E. Rahmawati (2017:346-
Metode ini banyak melakukan praktik-praktik dan latihan- 350) menyimpulkan bahwa, pengembangan bahan ajar
latihan, baik dalam bentuk dialog maupun teks-teks pendek menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
lain. Harapannya para siswa bisa berbicara seperti pemilik hasil belajar peserta didik. Peneliti menggunakan bahan
bahasa itu sendiri. ajar dengan pendekatan kontekstual, khususya pada materi
bilangan.
Metode ini juga menekankan penelaahan dan pendeskripsian
suatu bahasa yang akan dipelajari. Langkahnya dimulai Bahan ajar diberikan kepada seluruh peserta didik sebagai
dengan sistem bunyi (fonologi), kemudian sistem pembentukan buku penunjang pembelajaran. Peserta didik lebih aktif
kata (morfologi), dan sistem pembentukan kalimat (sintaksis). karena penjelasannya lebih mudah dipahami. Materi bilangan
disajikan dalam bentuk kontekstual yang peserta didik sering
Pembelajaran metode audiolingual harus diawali dengan
temui dalam kehidupan sehari- hari. Penerapan pendekatan
menyimak, kemudian berbicara, lalu membaca, dan akhirnya
kontektual mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
menulis. Tata bahasa harus disajikan dalam bentuk pola-
pola kalimat atau dialog-dialog dengan topik-topik situasi Pertama, untuk operasi penjumlahan, contohnya diberikan
sehari-hari. Metode audiolingual ini dipandang tepat soal: 5 + (-3) = …. Soal ini bisa dikerjakan menggunakan
untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pendekatan kontekstual. Caranya dengan menggunakan

36 45
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

pembelajaran bahasa Inggris. Langkah penerapannya bisa


DONGKRAK PRESTASI DENGAN dilakukan seperti berikut ini.

BAHAN AJAR KONTEKSTUAL Pertama, siswa menyimak materi greetings berupa


Oleh: Intan Trinita Bani, S.Pd. dialog atau bacaan pendek yang disampaikan oleh guru.
(Guru Pelajaran Matematika) Guru menyajikan dialog atau bacaan pendek dengan cara
membacanya berulang kali dan siswa menyimak tanpa melihat
teks. Contohnya seperti percakapan di bawah ini.
Mark: Good morning, Mr.Dana. It’s a good day. Is
Bima at home?
Mr.Dana: Yes, Bima is at home .Bima says he will
P restasi adalah hasil dari usaha selama mengikuti
pendidikan. Menurut Muhibbin Syah (2010:150), prestasi
merupakan suatu tingkat keberhasilan seseorang dalam
go with you.
Mark: That is right, sir. We will go play football
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu program. with friends on the field.
Sedangkan prestasi peserta didik adalah aktivitas, penguasaan
pengetahuaan dan keterampilan ilmu pelajaran yang dimiliki Mr.Dana: Wait a minute. I will call Bima in his
oleh peserta didik dan dioperasionalkan dalam bentuk room.
indikator berupa nilai raport. Mark): Thank you ,sir.
Berdasarkan hasil temuan pada materi bilangan dikelas VIIA Kedua, siswa berbicara atau meniru dialog atau bacaan
- F SMPS Katolik Putri St. Xaverius, rata-rata masalah yang pendek. Caranya dengan menirukan bacaan guru kalimat per
dihadapi peserta didik adalah rendahnya pengetahuan dasar kalimat secara klasikal, sambil menghafalkan kalimat-kalimat
berhitung mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, tersebut. Guru menyajikan pola-pola kalimat yang terdapat
perkalian dan pembagian. dalam dialog atau bacaan pendek, terutama yang dianggap
Kurang pahamnya mengenai materi yang disajikan pada sukar.
buku paket dan penyajian materi yang konteksnya kurang Ketiga, dramatisasi dialog yang sudah dilatih. Siswa
dipahami oleh peserta didik seperti media (maket), makanan memeragakan atau mendramatisasikan dialog yang sudah
(Hotpot), konteks bahasa (menggunakan istilah- istilah asing). dihafalkan di depan kelas secara bergantian. Mereka juga perlu
Hal tersebut mengakibatkan peserta didik kurang optimal latihan membuat kalimat-kalimat yang lain sesuai dengan pola
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan kalimat yang sudah dipelajari.
menurunnya prestasi peserta didik tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
Kondisi itu menuntut pendidik untuk lebih inovatif dalam bahwa salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan
menyediakan sumber belajar lain dan pendekatan yang tepat, berbicara adalah, siswa harus diberi kesempatan untuk

44 37
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

berbicara bahasa Inggris secara leluasa dengan cara drill and yang mampu menyelesaikan tes secara baik dengan hasil yang
practice. positif akan diberikan reward.
Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan Data nilai matematika atau prestasi belajar matematika
harus melibatkan peran aktif siswa dalam berbicara. Guru peserta didik dapat diukur dengan memberikan tes
memberi kesempatan kepada siswa untuk berbicara bahasa tulis berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 nomor di akhir
Inggris selama proses pembelajaran tanpa rasa tidak berani, jam pelajaran. Hal ini membuat peserta didik tertarik dan
tidak percaya diri, dan takut salah. memperoleh nilai diatas KKM. Atau bisa juga tes berupa tes
lisan yang langsung ditanyakan oleh guru.
Metode audiolingual banyak melakukan praktik-praktik dan
latihan dalam berbahasa, baik dalam bentuk dialog maupun Berdasarkan hasil tes dan prestasi belajar peserta didik
teks-teks pendek lain. Harapannya para siswa bisa berbicara kelas VIII SMPK Putri St. Xaverius Kefamemanu, maka dapat
seperti pemilik bahasa asing itu sendiri. disimpulkan bahwa penerapan metode umpan balik dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar matematika,
Metode audiolingual pada dasarnya merupakan
khususnya materi “Relasi dan Fungsi” di kelas VIII SMPK
pengembangan dari metode langsung yang dirasa memiliki
Putri St. Xaverius Kefamemanu. Kemampuan siswa dalam
kelemahan, terutama dalam menjelaskan hal-hal yang sulit
mengerjakan tugas dan antusiasme siswa dalam kelas
dipahami siswa. Metode ini membutuhkan peran dan
keaktifan guru, karena guru lebih banyak mendominasi kelas. mengalami peningkatan.

Penulis berharap kepada rekan-rekan guru bahasa Inggris Oleh karena itu, guru diharapakan dapat mengembangkan
agar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat. Cara metode pembelajaran umpan balik pada pertemuan-
yang tepat mempermudah siswa-siswi untuk mengembangkan pertemuan berikutnya. Guru juga dapat melihat kembali
langkah-langkah pada metode pembelajaran umpan balik
keterampilan mereka dalam belajar bahasa Inggris.
pada pertemuan sebelumnya.

38 43
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Umpan balik bisa memberikan informasi mengenai


kemajuan belajar peserta didik serta tingkat pemahaman KITA BISA MATEMATIKA
mereka tentang materi “Relasi dan Fungsi” kelas VIII di SMPK Oleh : Yuliana Luruk Nahak, S.Pd.
Putri St. Xaverius Kefamemanu. Hal ini bisa dilakukan dengan (Guru Pelajaran Matematika)
memberikan tes tulis maupun lisan. Adapun tahapan-tahapan
metode umpan balik bisa dilakukan seperti berikut ini.
Pertama, guru memancing apresiasi peserta didik. Tahap ini
pendidik sangat berperan penting dalam memancing apresiasi
peserta didik, sehingga suasana kelas menjadi nyaman dan
menyenangkan; sehingga pelajaran bisa diterima dengan baik
oleh peserta didik. Apresiasi yang diberikan seperti memuji P endidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
Peserta didik mengembangkan potensi dirinya agar memiliki
siswa di awal pelajaran dan memberi tepukan tangan bagi
peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan benar. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
Kedua, guru memanfaatkan alat bantu yang akseptabel. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No. 20 tahun
Tahap ini pendidik dituntut lebih kreatif dalam menggunakan 2003).
alat bantu atau alat peraga, yaitu papan “Relasi dan Fungsi”
atau sering disebut papan refusi. Menurut Sumiarti (dalam Nurhidayah, 2018:1), pendidikan
adalah proses pengembangan manusia seutuhnya. Pada
Ketiga, guru memberikan motivasi belajar. Tahap ini dasarnya, manusia harus berkembang secara fisik dan akal,
pendidik secara perlahan merangsang dan memberikan sehingga pendidik dituntut mampu mengembangkan aspek
motivasi belajar peserta didik, sehingga mereka mampu tersebut secara optimal.
mengendalikan diri dan mau belajar matematika; sehingga
prestasi belajar matematika dapat meningkat. Kondisi anak pada umumnya memiliki potensi kecerdasan,
kreativitas, dan karakter yang baik. Namun pada kenyataannya,
Keempat, peserta didik berdiskusi. Tahao ini pendidik banyak peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam
membuat kelompok kecil dan memberikan materi untuk belajar matematika, sehingga pendidik kehabisan cara
didiskusikan bersama anggota kelompok. Pendidik mengajarkan materi-materi matematika di kelas. Akibatnya,
memberikan penguatan seperti membantu menjelaskan materi banyak peserta didik yang merasa dan menganggap mata
diskusi yang kurang dipahami anggota kelomok tersebut. pelajaran matematika sangat sulit. Mereka tidak dapat
Kelima, guru memberikan tes dan reward. Tahap ini pendidik berkonsentrasi mengikuti pelajaran matematika.
memberikan tes kemampuan prestasi belajar siswa, baik secara Matematika adalah bahasa yang melambangkan makna dari
langsung ataupun secara tidak langsung. Bagi peserta didik penyataan-pernyataan atau lambang-lambang matematika
yang bersifat artificial. Atau dengan kata lain, simbol-simbol

42 39
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

baru memiliki arti apabila diberi makna. Sifat artifisial akhir jam pelajaran dan memberikan kesempatan remedial
simbol-simbol matematika bersifat individual yang bertumpu terhadap hasil tes yang tidak memenuhi standar KKM. Hasil
pada kesepakatan. nilai remedial harus diberitahukan kepada peserta didik
Bahasa matematika bersifat universal, artinya kapan bersangkutan sehingga mereka dapat mengetahui sejauh mana
dan di mana saja simbol matematika memiliki makna menguasai materi matematika.
yang sama. Simbol-simbol universal dalam matematika Metode umpan balik mempunyai peranan penting, baik
menghilangkan kekaburan, kemajemukan, dan emosionalitas. bagi peserta didik maupun guru. Umpan balik merupakan
Sifat universalitas simbol-simbol yang membentuk struktur pemberian informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban
matematika tidak dapat ditafsirkan secara individual menurut peserta didik atas soal yang diberikan. Umpan balik juga
kebiasaan dan karakteristik tertentu yang tidak umum. disertai informasi tambahan berupa penjelasan letak kesalahan
atau pemberian motivasi baik lisan maupun tertulis.
Menurut Fathoni (Ahmad, 2012:1), matematika dipandang
sebagai bahasa karena dalam matematika terdapat sekumpulan Mereka beralasan bahwa matematika banyak menggunakan
lambang/simbol dan kata (baik kata dalam bentuk lambang). rumus–rumus yang membuat mereka semakin bingung,
Simbol–simbol matematika dapat berupa kata-kata maupun sehingga pengajar memutuskan untuk menggunakan
lambang yang disebut angka. metode umpan balik. Harapannya metode ini membantu
dan menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar
Kebanyakan peserta didik merasa mata pelajaran
matematika, sehingga mereka tidak bosan di kelas.
matematika sangat sulit dan susah dimengerti, sehingga
banyak siswa yang memperoleh nilai rendah atau di bawah Umpan balik merupakan proses yang penting dalam
KKM. Bahkan matematika menjadi mata pelajaran yang organisasi, lebih khusus di dunia pendidikan. Armstrong
sangat ditakuti peserta didik, sehingga saat pelajaran mereka (2009) mengatakan bahwa umpan balik terhadap individu
merasa bosan dan tidak tertarik. mengenai bagaimana mereka bekerja adalah hal penting dalam
manajemen kinerja. Umpan balik dalam dunia pendidikan,
Agar tujuan intruksional dapat tercapai, seorang pendidik
khususnya di dalam kelas terjadi antara peserta didik dan
harus memperhatikan apakah penjelasannya cukup baik dan
pendidik yang saling tanya jawab, sehingga pendidik bisa
dimengerti oleh peserta didik atau tidak, apakah masalah atau
menarik kesimpulan sejauh mana materi yang dipahami oleh
materi yang diterangkan dapat dimengerti oleh peserta didik
peserta didik.
atau tidak, sehingga dapat disimpulkan bahwa proses belajar
mengajar tersebut telah mencapai tujuan. Umpan balik menurut Arikunto (2009:5) merupakan
segala informasi baik yang menyangkut output maupun
Upaya memberikan umpan balik harus dilakukan secara
transformasi. Atau dengan kata lain, umpan balik adalah
terus-menerus, sehingga minat dan antusiasme peserta didik
metode bertukar pikir antara pendidik dan peserta didik yang
dalam belajar materi “Relasi dan Fungsi” dapat terpelihara.
terjadi di dalam kelas.
Upaya itu dapat dilakukan dengan memberikan tes setiap

40 41
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Model pembelajaran yang kurang tepat juga membuat


TEKNIK MENGUASAI TIK suasana belajar siswa menjadi kurang menarik. Siswa menjadi
Oleh: Noviana Yohana Fouk, S.Si. tidak senang dan hal itu berdampak pada keberhasilan belajar
(Guru Pelajaran TIK) siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan
dapat meningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan
pembelajaran. Dan motivasi belajar siswa diharapkan dapat
meningkatkan keberhasilan belajar siswa.
Setiap pertemuan pertama, tampak siswa masih bingung
bagaimana untuk merancang prosedur percobaan dan
mengungkapkan pertanyaan atau pendapat saat presentasi.
D i era modern saat ini, Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sangat berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari, Di bidang pendidikan, ekonomi, bisnis,
Masalah itu disebabkan karena siswa belum terbiasa
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada
pertemuan selanjutnya, siswa sudah mulai beradaptasi. Makin
pemerintahan dan masih bidang lainnya membutuhkan TIK. banyak siswa yang berani mengungkapkan pendapat dan
TIK merupakan payung besar yang mencakup seluruh mengajukan pertanyaan.
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan Penggunaan model pembelajaran di kelas juga dibarengi
informasi. TIK dapat memudahkan manusia mengolah dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar juga
informasi dengan mudah, saling berkomunikasi dengan memegang peranan yang cukup besar terhadap pencapaian
cepat, mudah dan terjangkau. hasil belajar siswa. Tanpa motivasi, siswa tidak dapat belajar.
Alat teknologi informasi dan komunikasi yang berperan Motivasi juga bergantung pada model pembelajaran yang
sangat penting dalam bidang pendidikan adalah komputer. digunakan guru dan cara penerapannya di kelas.
Terdapat banyak hal yang dapat dilakukan dengan komputer, Model pembelajaran yang aktif melibatkan siswa dalam
misalnya membantu guru dan peserta didik mengolah proses pembelajaran membuat siswa lebih mudah memahami
informasi, memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan materi. Siswa akhirnya memiliki pengalaman memecahkan
melakukan pembelajaran jarak jauh. Karena itu, kita dituntut masalahnya sendiri. Kondisi itu akan berdampak terhadap
untuk menguasai penggunaan alat-alat teknologi, khususnya hasil belajar siswa yang sesuai harapan.
komputer.
Menurut Suryani dan Agung (2012: 199), inkuiri berasal
Menurut Robert H. Blissmer dalam Jogiyanto (2005:1), dari kata “to inquiry” yang berarti ikut serta, atau terlibat dalam
komputer adalah perangkat elektronik yang mampu mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan
melakukan beberapa tugas seperti menerima masukan, melakukan penyelidikan. Siswa diprogramkan selalu aktif
mengolah masukan lebih awal sesuai dengan program, secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru tidak

64 49
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

begitu saja diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa memperdalam dan memberikan penguatan, serta membuat
dikondisikan untuk “menemukan sendiri” konsep-konsep kesimpulan hasil pembelajaran. Guru melakukan penilaian
yang direncanakan guru. pengetahuan, keterampilan dan sikap (penilaian dilakukan
Model pembelajaran inkuiri terbimbing menekankan pada dari awal sampai akhir pembelajaran).
proses penemuan konsep dan hubungan antar konsep. Siswa Pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS mampu
merancang sendiri prosedur percobaan, sehingga peran siswa meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesimpulan itu bisa
lebih dominan, sedangkan guru membimbing siswa ke arah dilihat dari tingkat keaktifan siswa di kelas dan adanya
yang tepat/benar. peningkatan hasil belajar siswa melalui hasil ulangan harian
Model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan motivasi sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
belajar, karena siswa menemukan sendiri konsep-konsep Pendekatan kontekstual membuat siswa memahami
pembelajaran melalui pengalaman langsung. Pada inkuiri masalah atau kejadian sosial yang terjadi di sekeliling mereka.
terbimbing, peran siswa lebih dominan dan siswa lebih aktif, Guru diharapkan dapat menerapkan berbagai metode, model,
sedangkan guru hanya mengarahkan dan membimbing siswa. serta media pembelajaran yang bervariatif, sehingga mampu
Pembelajaran inkuiri terbimbing dilaksanakan selama enam menarik perhatian siswa dan terjadi interaksi antara siswa
kali pertemuan pada pokok bahasan listrik dinamis. Empat dan guru. Guru dan siswa perlu melakukan refleksi, sehingga
kali pertemuan untuk perlakuan pembelajaran dan dua kali mampu memperbaiki mutu pembelajaran di kelas pada
pertemuan digunakan untuk tes, tepatnya pada pertemuan pertemuan berikut.
pertama dan terakhir. Menurut Sudjana (2009:155), ada enam
tahapan yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran
inkuiri terbimbing seperti yang diuraikan di bawah ini.
Pertama, tahap inisiasi atau identifikasi masalah dan
penetapan ruang lingkup masalah. Pada tahap ini, guru
menyajikan permasalahan dengan menghubungkan fenomena-
fenomena dalam kehidupan nyata dengan pokok bahasan
yang akan dipelajari siswa. Guru membagi siswa dalam enam
kelompok.
Kedua, seleksi atau tahap berhipotesis. Pada tahap ini,
guru membimbing siswa dan menyediakan di LKS sebagai
hipotesis awal. Membuat hipotesis dengan membaca literatur
yang ada dan berkaitan dengan materi yang diajarkan pada
setiap pertemuannya. Guru membagi LKS kepada siswa.

50 63
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri Ketiga, eksplorasi atau tahap merancang percobaan. Pada
dengan membaca berbagai sumber yang ada dan mengamati tahap ini, siswa melakukan curah pendapat tentang alternatif
gambar yang disediakan oleh guru. prosedur percobaan atau solusi pemecahan masalah. Pada
pertemuan pertama, kendala yang dihadapi guru adalah siswa
Kedua, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belum terbiasa dengan merancang prosedur kerja. Hal ini
belajar sendiri dengan membaca berbagai sumber yang ada
mengakibatkan pengujian hipotesis membutuhkan waktu yang
dan mengamati gambar. Selain itu, guru mengajak peserta
cukup lama dibandingkan dengan yang telah direncanakan.
didik untuk mengunjungi kantin sekolah agar siswa dapat
membangun pemahaman sendiri. Di kantin sekolah akan Keempat, tahap formulasi atau tahap melaksanakan
ditemukan aneka realitas tentang kegiatan ekonomi seperti percobaan. Pada tahap ini, guru memastikan terlebih dahulu
pembelian, penjualan bahkan penawaran. Peserta didik setiap kelompok telah merancang prosedur kerja dengan
diarahkan untuk bisa mengidentikkan diri sebagai pembeli baik dan benar, serta alat dan bahan yang dipilih sudah
atau penjual, sehingga mereka bisa menghitung lebih jauh tepat. Kemudian guru membimbing siswa dalam melakukan
semisal soal keuntungan dan atau kerugian. percobaan. Pada tahap ini, siswa melakukan percobaan sesuai
Ketiga, guru memberikan kesempatan kepada peserta dengan rancangan yang telah dibuat. Karena siswa merancang
didik untuk menggali informasi; bertanya-jawab dengan sendiri prosedur kerjanya, sehingga bimbingan guru lebih
narasumber mengenai berbagai kegiatan ekonomi. Seperti sedikit terkait hal teknis. Tetapi, guru lebih mendorong siswa
kegiatan produksi, semisal menyiapkan makanan berupa agar memiliki rasa tanggung jawab dan percaya terhadap
kudapan, nasi, minuman dan lain-lain. Selain itu, ada juga prosedur yang mereka lakukan.
kegiatan distribusi dan konsumsi. Misalnya hasil produksi Kelima, tahap koleksi atau membuat kesimpulan. Pada
didistribusikan untuk guru, pegawai dan siswa-siswi SMPK tahap ini, semua data sudah terkumpul dan terolah. Guru
Putri St. Xaverius Kefamenanu dan hasil produksi dikonsumsi membimbing siswa untuk menarik kesimpulan tentang
sendiri di dalam lingkungan sekolah. percobaan yang dilakukan atau menemukan jawaban atas
Kegiatan pembelajaran ini juga dicampur dengan model masalah yang ada dan membuktikan yang telah mereka buat.
Setiap kelompok membuat kesimpulan dari masalah yang
pembelajaran discovy learning. Siswa dibagi dalam 3
sudah dipecahkan.
kelompok. Guru membimbing siswa melaksanakan diskusi
kelompok dan mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam Keenam, tahap presentasi atau tahap mengomunikasikan
LKPD, memberikan kesempatan kepada setiap kelompok hasil percobaan. Pada tahap ini, setiap kelompok
untuk melaporkan hasil diskusi dan kepada kelompok lain mempresentasikan hasil eksperimen di depan kelas dan
bisa menanggapi dengan memberikan apresiasi, usul saran, saling mengomentari dengan kelompok lain. Setelah semua
kritikan dan pertanyaan. siswa mempresentasikan hasil kegiatan percobaannya, guru
Di akhir pertemuan, guru bersama siswa melakukan refleksi menanggapi hasil presentasi yang dilakukan siswa dan
dengan menanyakan kembali materi yang diajarkan untuk memberikan saran jika masih terdapat kesalahan pada konsep

62 51
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

yang didiskusikan siswa. Guru juga perlu memberikan sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah
apresiasi kepada kelompok yang terbaik. dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung
jawab mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan
Data nilai hasil belajar siswa diukur menggunakan tes
warga negara.
formatif dengan soal pilihan ganda berjumlah 20 butir dari
pokok bahasan listrik dinamis. Butiran soal mengacu pada Berdasarkan hasil observasi persoalan yang dihadapi
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) berdasarkan siswa/i kelas VII SMP Putri Xaverius, mereka kurang memiliki
kurikulum 2013. Hasilnya menunjukkan adanya pengaruh motivasi belajar, sehingga berpengaruh terhadap hasil
yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing belajarnya. Hal ini terjadi karena guru sering menggunakan
terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas IX-A SMPK Putri metode ceramah. Siswa lebih banyak menghafal pelajaran,
St. Xaverius Kefamenanu. Terdapat pengaruh yang signifikan sehingga sulit memahami dan memaknai arti belajar IPS.
antara motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di Selain itu, mereka tidak dapat mengaitkan materi pelajaran
kelas IX-A SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu. Terdapat dengan pengalaman yang dialami.
pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri
Kondisi itu mengakibatkan siswa/i sulit mememukan dan
terbimbing dan motivasi secara bersama-sama terhadap hasil
memecahkan masalah nyata di masyarakat secara kritis dan
belajar fisika siswa di kelas IX-A SMPK Putri St. Xaverius
kreatif. Berdasarkan masalah tersebut, maka pendidik perlu
Kefamenanu.
memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan
Selain itu, motivasi belajar dan hasil belajar siswa terdapat pendekatan kontekstual.
hubungan yang berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa/i menjadi
siswa kelas IX-A SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu.
aktif belajar, dapat berinteraksi, berkolaborasi, berkreasi,
Nilai motivasi siswa yang tinggi sangat berhubungan dengan
serta berpikir kritis. Karena, penulis memutuskan untuk
hasil belajar yang diraih siswa. Nilai model pembelajaran
menerapkan pendekatan kontekstual dalam pelajaran IPS,
yang tinggi juga memengaruhi hasil belajar siswa, mereka
khususnya pada topik materi kegiatan ekonomi . Langkah-
memperoleh nilai hasil belajar yang tinggi.
langkah penerapannya bisa mengikuti uraian berikut ini.
Hasil yang baik itu disebabkan karena pada pembelajaran
Pertama, guru mengondisikan siswa dalam situasi yang
inkuiri terbimbing, siswa dapat mengembangkan cara
kondusif, menyampaikan judul materi, tujuan pembelajaran
berpikir ilmiah. Siswa menjadi pembelajar yang memecahkan
yang akan dicapai, dan membangun stimulus dengan cara
permasalahan dan memperoleh pengetahuan yang bersifat
mengaitkan materi yang sudah diajarkan dengan materi yang
penyelidikan, sehingga dapat memahami konsep- akan diajarakan saat ini. Setelah itu, guru memotivasi dan
konesp fisika. Pembelajaran inkuiri terbimbing mampu membimbing siswa untuk mengembangkan pendapatnya
mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk terkait dengan kebutuhan hidup, dan bertanya jawab tentang
mempelajari prinsip dan konsep fisika. Motivasi yang tiggi kehidupan mereka sehari-hari mereka. Guru memberikan

52 61
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

nyata, sehingga siswa memahami konsep tersebut dan mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi karena merasa
melihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bahwa sesuatu yang dipelajari bermakna bagi dirinya.
Supinah (2008:28) menjelaskan beberapa keunggulan dari Berdasarkan uraian di atas, penulis menyarakan agar rekan
pendekatan konstekstual, yaitu siswa sebagai objek, siswa guru bisa menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
lebih memperoleh kesempatan meningkatkan hubungan karena terbukti efektif pada keberhasilan pembelajaran.
kerja sama antar teman, siswa memperoleh kesempatan Penerapan model ini sebaiknya dapat dilakukan perbaikan
lebih untuk mengembangkan aktivitas, siswa lebih memiliki pada perencanaan waktu pembelajaran. Agar pembelajaran
peluang untuk menggunakan keterampilan-keterampilan berjalan sesuai dengan perencanaan, guru harus mengurangi
dan pengetahuan baru yang diperlukan dalam kehidupan waktu praktikum agar pembelajaran tidak melebihi waktu
nyata. Tugas guru hanya sebagai fasilitator dan mediator. yang ditentukan.
Pendekatan kontekstual diharapkan membuat siswa lebih
mudah memahami materi pelajaran IPS.
Menurut Kesuma, dkk (2010:59), Contextual Teaching
and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sementara itu, menurut Nurhadi (2003:13), CTL adalah
pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi yang terdapat di sekitar siswa,
sehingga mendorong siswa dapat membuat hubungan antara
pengetahuan yang telah dimilikinya dengan menerapkannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Menurut Kesuma, dkk (2010:59), pembelajaran kontekstual
terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang

60 53
MAKIN PAHAM JENIS ZAT BELAJAR IPS SECARA
LEWAT PRAKTIKUM KONTEKSTUAL
Oleh : Lidya Kandida Kolo, S.Pd. Oleh : Maria Goreti yuniati Baria, SE.
(Guru Pelajaran IPA) (Guru Pelajaran IPS)

P roses pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik


dan peserta didik. Pendidik dituntut untuk lebih kreatif
dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, agar
P elajaran IPS adalah ilmu pengetahuan sosial yang diajarkan
terintegrasi dan juga bersifat holistik, sehingga tidak bisa
dibilang mudah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
peserta didik lebih aktif dan lebih bersemangat selama Tugas seorang guru adalah membantu siswa untuk dapat
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Menurut Idris dan memahami pelajaran dengan baik.
Barizi (2009:109), metode pembelajaran merupakan cara guru Selama ini, guru lebih dominan dibandingkan dengan
mengorganisasikan pembelajaran dan cara murid belajar. siswa. Guru sering menggunakan metode ceramah dan siswa
Salah satu metode yang sering diterapkan adalah metode lebih banyak menghafal pelajaran, sehingga mereka sulit
ceramah. Apabila metode ini digunakan terus-menerus dan memahami dan memaknai arti belajar IPS. Selain itu, siswa
tidak diselingi dengan metode pembelajaran yang lain, maka juga tidak dapat mengaitkan materi dengan pengalaman
peserta didik menjadi jenuh, bosan, dan tidak aktif dalam yang dialaminya. Kondisi itu mengakibatkan siswa sulit
proses pembelajaran. Peserta didik hanya mengikuti pelajaran mememukan dan memecahkan masalah yang terjadi dalam
dengan terpaksa. Bila peserta didik merasa bosan atau jenuh, masyarakat secara kritis dan kreatif.
maka mereka menunjukkan sikap yang kurang baik seperti
Berdasarkan masalah tersebut, guru juga perlu melakukan
sikapnya yang malas tahu, ribut, atau tidur pada saat proses
refleksi dan melihat kembali metode–metode atau model
pembelajaran sedang berlangsung.
dan pendekatan yang digunakan dalam pelajaran IPS.
Masalah yang sama terjadi pada proses pembelajaran IPA, Berdasarkan hasil analisis masalah, maka model pembelajaran
peserta didik cenderung bosan, atau jenuh, dan tidak aktif yang relevan dan dapat diterapkan dalam pelajaran IPS adalah
ketika hanya diberikan penjelasan singkat, diberikan rumus, pendekatan kontekstual.
lalu diberikan contoh soal dan soal latihan. Pendidik harus Pendekatan kontekstual adalah salah satu strategi mengajar,
menerapkan metode pembelajaran yang bisa membuat
di mana konsep yang sedang dipelajari diberikan dalam situasi
peserta didik ikut terlibat antusias dalam kegiatan belajar

54 59
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang menyenangkan mengajar di kelas. Karena itu, pada proses pembelajaran IPA
berakar dari pendidik yang menerapkan metode pembelajaran dengan sub topik massa jenis zat, penulis beralih dari zona
yang baik. nyaman dengan menerapkan metode yang berbeda, yaitu
Harapan penulis, semoga dengan membagikan pengalaman dengan menerapkan metode praktikum.
ini bisa membantu rekan-rekan guru IPA lain, supaya tidak Djamarah dalam Hidayati (2012:4) mendefinisikan
hanya menggunakan metode ceramah. Guru juga sebaiknya metode praktikum sebagai cara penyajian pelajaran, di mana
bisa menerapkan metode praktikum pada materi atau topik- peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami
topik tertentu pada mata pelajaran IPA. Peserta didik tidak dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode
hanya diberikan pernyataan dan ilustrasi. Mereka langsung praktikum ini memungkinkan peserta didik bisa mengamati,
melakukan praktikum dengan alat dan bahan-bahan melakukan percobaan tentang massa jenis zat yang berbeda.
sederhana yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan metode praktikum ini juga bisa membuat
peserta didik menyelidiki, mengapa zat memiliki massa
yang sama dan volume yang berbeda tidak akan larut ketika
dicampurkan. Alasan ini membuat peserta didik lebih aktif
untuk mencari informasi dan menambah rasa ingin tahunya
menjadi meningkat.
Selain itu, penerapan metode praktikum ini juga membuat
peserta didik tidak bosan, tidak jenuh. Mereka malah makin
aktif mengikuti proses pembelajaran. Sampel yang digunakan
untuk menerapkan metode praktikum ini adalah kelas VII
C SMPK St. Xaverius Putri dengan jumlah peserta didik 32
orang. Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode
praktikum seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Pertama, guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok
dengan masing-masing jumlah anggota kelompok 5-6
orang. Guru menyajikan lembar kerja peserta didik (LKPD)
dengan judul praktikum massa jenis zat. Kelompok 1, 2 dan 3
melakukan praktikum tentang massa jenis zat yang memiliki
massa yang sama, namun memiliki volume yang berbeda.
Sedangkan kelompok 4, 5 dan 6 melakukan praktikum tentang
massa jenis zat padat dan massa jenis zat cair. Peserta didik

58 55
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

menyusun hipotesis sementara tentang massa jenis zat. Hasil yang dikumpulkan antara kelompok 1, 2, 3 berbeda
Peserta didik menyusun, membuat jawaban sementara atau dengan kelompok 4, 5, 6 karena alat dan bahan yang
praduga sementara dari praktikum yang akan dilakukan. digunakan berbeda. Peserta didik mempresentasikan hasil
Kedua, peserta didik menyiapkan alat dan bahan-bahan praktikum yang telah dilakukan. Pada langkah ini setiap
yang digunakan dalam praktikum massa jenis zat. Kelompok kelompok diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas
1, 2 dan 3 membutuhkan alat dan bahan: 1 buah botol kaca, 1 dan mempresentasikan hasil praktikumnya. Setiap kelompok
buah senter, 25 ml minyak goreng, 25 ml madu, 25 ml air yang mendapat pertanyaan dan tanggapan dari kelompok lain.
diberi pewarna merah, 25 ml sabun mama lemon. Sedangkan Kelima, setelah diskusi hasil praktikum, guru membuat
kelompok 4, 5 dan 6 alat dan bahannya adalah 3 buah gelas kesimpulan. Praktikum kelompok 1, 2, 3 menunjukkan setiap
kimia, 300 ml air diisi pada setiap gelas kimia masing-masing massa jenis zat yang diisi dalam botol tidak tercampur. Hal
100 ml, 3 butir telur, dan 3 sendok garam dapur. itu terjadi karena dipengaruhi oleh massa zat cair dan volume
Ketiga, peserta didik mulai melakukan praktikum sesuai zat cair.
dengan arahan pada LKPD yang telah dibagikan. Pada Sedangkan untuk praktikum kelompok 4, 5, dan 6 terlihat
kelompok 1, 2 dan 3 melakukan praktikum dengan mengisi bahwa telur pada gelas A terapung, telur pada gelas B
botol kaca menggunakan zat cair yang telah disiapkan. melayang, dan telur pada gelas C tenggelam. Hal itu terjadi
Urutannya sebagai berikut: 25 ml madu, 25 ml sabun mama karena massa jenis air bertambah ketika ditambahkan garam
lemon, 25 ml air yang diberi pewarna merah, 25 ml minyak ke dalam gelas A dan gelas B, sedangkan gelas C telurnya
goreng. Setelah mengisi botol kaca dengan berbagai jenis tenggelam karena tidak diisi dengan garam dan menyebabkan
zat cair, senter dinyalakan dan diarahkan pada botol kaca massa jenis air menjadi lebih kecil daripada telur.
tersebut.
Pendidik kemudian membuat bahan refleksi atas proses
Sedangkan kelompok 4, 5 dan 6 melakukan praktikum gelas pembelajaran yang telah berlangsung. Peserta didik diberikan
A diisi dengan 100 ml air, 2 sendok garam dan 1 butir telur, tugas tentang materi massa jenis zat yang telah dipelajari agar
gelas B diisi dengan 100 ml air, 1 sendok garam dan 1 butir peserta didik tetap giat belajar.
telur, gelas C diisi dengan 100 ml air dan 1 butir telur tanpa
Hasil penerapan metode praktikum ini membuat peserta
garam.
didik aktif melakukan praktikum, aktif bertanya, dan
Keempat, setelah semua gelas kimia diisi dengan air, garam aktif ketika menjawab pertanyaan. Peserta didik tidak lagi
dan telur, maka peserta didik mengamati hal yang terjadi merasa bosan atau jenuh, dan suasana belajar menjadi lebih
dalam 3 gelas tersebut. Peserta didik mengumpulkan dan menyenangkan.
mencatat data hasil pengamatan tentang massa jenis zat. Pada
Penerapan metode praktikum dalam proses pembelajaran
langkah ini peserta didik mengamati, mencatat dan membuat
adalah salah satu solusi yang membantu pendidik untuk
kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan.
mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam proses

56 57
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

menyimpan perintah dan hasil pengolahan dan memberikan


STRATEGI MENINGKATKAN keluaran dalam bentuk informasi.

MINAT BACA Komputer harus memiliki alat masukan (input device), alat
2OHK5RÀQXV6DQEHLQ63G proses, dan alat keluaran (output device) untuk melakukan
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) beberapa tugas tersebut. Salah satu alat masukan (input device)
komputer yang sangat penting adalah keyboard. Keyboard
merupakan sebuah alat input komputer yang terdiri dari
tombol-tombol huruf, angka, tanda baca, dan beberapa
karakter lain yang memiliki fungsi khusus untuk menginput
data ke dalam komputer. Oleh karena itu, setiap pengguna

M embaca merupakan suatu proses untuk memahami yang


tersirat dalam sebuah tulisan. Dengan membaca kita
dapat mengetahui banyak hal dan kita mampu mengetahui
komputer harus mengetahui fungsi dari tombol keyboard
tersebut sehinggga dapat menginput data ke dalam komputer
dengan mudah dan cepat.
pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
Di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, TIK merupakan
Namun, dewasa ini, membaca sudah menjadi sesuatu yang
salah satu mata pelajaran pilihan yang diterapkan agar siswa
tidak menarik lagi.
dan siswi bisa menguasai penggunaan komputer, sehingga
Hal itu disebabkan karena maraknya situs game-game online mereka tidak ketinggalan dan bisa bersaing dalam era modern
yang diakses bebas oleh anak-anak usia sekolah sekarang ini. saat ini.
Kondisi ini membuat minat baca anak-anak zaman sekarang
Namun dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, masalah
semakin menurun. Ditambah lagi perhatian orang tua di
yang penulis amati sebagai seorang guru TIK adalah minat
rumah tidak maksimal karena kesibukannya masing-masing,
belajar siswa pada materi fungsi tombol-tombol keyboard
sehingga anak diberi kebebasan bermain game tanpa kenal
sangat rendah. Siswa tidak bersemangat dan kurang berminat
tempat dan waktu.
menanggapi materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga
Masalah itu dibuktikan pada sebagian besar siswa kelas VII cepat merasa bosan. Hal ini mungkin disebabkan karena guru
SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu yang cara membacanya menggunakan metode dan media pembelajaran yang tidak
masih jatuh bangun. Ada siswa yang cara bacanya dengan sesuai dengan karakteristik materi.
mengeja satu-satu. Ada juga siswa yang bisa membaca,
Semua metode pengajaran dapat mewakili pencapaian
namun tidak bisa membaca dengan baik dan benar seperti
tujuan pendidikan. Pemakaiannya ditentukan oleh tujuan dan
memperhatikan tanda baca tanya, tanda baca seru, tanda baca
isi materi yang akan diajarkan. Pelajaran teknologi informasi
koma, tanda baca titik dan sejenisnya. Bahkan ada siswa yang
dan komunikasi sering menggunakan metode demonstrasi
tidak bisa membaca sama sekali.
karena materi-materinya sebagian besar membutuhkan
penguasaan keterampilan.

80 65
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Penulis berusaha untuk mencari solusi untuk mengatasi tetap fokus dalam penggunaan metode Grammar Translation
masalah tersebut menggunakan metode demonstrasi. Method.
Penerapan metode demostrasi menurut penulis merupakan
Beberapa linguis telah memberikan analisis dan pandangan
tindakan penyelesaian masalah untuk meningkatkan minat
mereka mengenai tujuan grammar translation method dalam
belajar siswa tentang materi fungsi tombol-tombol keyboard
proses belajar mengajar. Technique of grammar translation
dalam pelajaran teknologi informasi dan komuikasi.
method atau teknik penerjemahan membantu kita memahami
Menurut Syah (2000:208), metode demonstrasi adalah cara pengaruh dari satu bahasa yang lain. Misalnya kesalahan
mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan dan pada saat menstransfer dari bahasa pertama atau bahasa
urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun asli, mereka secara langsung akan menyadari kesalahannya
melalui pengunaan media pengajaran yang relevan dengan tersebut, dan mereka akan mencoba untuk menghindari
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. membuat kesalahan tersebut ketika melakukannya dalam
Berdasarkan teori tersebut, maka saya meminta semua siswa proses transfer bahasa kedua.
untuk melakukan proses belajar mengajar di laboratorium Ketika kesalahan terjadi, para siswa akan menjelaskan
komputer, karena di sana telah tersedia media pembelajaran mengapa dan mencoba untuk tidak membuat kesalahan yang
seperti komputer, laptop dan infokus. Adapun langkah- sama lagi. Dengan demikian, metode penerjemahan tata
langkah demonstrasi yang diaplikasikan oleh penulis dalam bahasa berguna untuk menggunakan urutan kata yang benar
pembelajaran TIK diuraikan sebagai berikut. dan struktur standar yang tepat dalam menerjemahkan kata,
Pertama, tahap persiapan yang meliputi perumusan tujuan kalimat, atau pun paragraf dalam sebuah teks atau bacaan.
yang akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi berakhir.
Guru mengatur tempat duduk siswa. Penulis sebagai guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu, siswa mampu
menjelaskan dan menggunakan fungsi tombol keyboard untuk
mengetik.
Tujuan pembelajaran ini perlu disampaikan agar siswa
memahami ekspektasi yang harus mereka penuhi pada akhir
kegiatan belajar. Selain itu, pada tahap ini siswa juga diarahkan
untuk setiap orang dapat menempati satu komputer,
sehingga mereka dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemostrasikan oleh guru.
Kedua, tahap pelaksanaan metode demonstrasi yang
meliputi kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk

66 79
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Ketiga, pemahaman akan kaidah-kaidah dan bahasa berpikir. Penulis mengarahkan siswa/i untuk menghidupkan
bacaan pun diuji melalui terjemahan. Para siswa dikatakan komputer dan mengaktifkan aplikasi Microsoft Office Word.
telah mempelajari bahasa tersebut kalau mereka dapat Penulis mendemonstrasikan fungsi dari masing-masing
menerjemahkan paragraf-paragraf dalam suatu teks dengan tombol keyboard tersebut melalui komputer yang dihubungkan
baik. dengan infokus.
Keempat, bahasa asli/bahasa ibu dan bahasa sasaran Siswa/i melihat apa yang didemonstrasikan dan langsung
dibandingkan secara tepat. Tujuan pembelajaran adalah mempraktikkan pada komputer masing-masing. Penulis
mengalihkan bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya, Memberikan kesempatan kepada siswa u ntuk menanyakan
dengan menggunakan kamus jika diperlukan. hal-hal yang kurang jelas dalam proses demonstrasi.
Teknik ini dilakukan untuk mendorong siswa mencari dan
Kelima, memang sedikit kesempatan untuk praktik/latihan
menemukan apa yang belum dimengerti dari fungsi tombol
menyimak dan berbicara selama penggunakan metode ini,
keyboard yang telah didemonstrasikan.
karena lebih memusatkan perhatian pada latihan-latihan
membaca dan terjemahan. Kebanyakan waktu di kelas Ketiga, tahap mengakhiri demonstrasi dengan pemberian
digunakan untuk membicarakan mengenai bahasa, dan sedikit tugas-tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan demostrasi
waktu yang tersedia untuk menggunakan (berbicara dalam dan pencapaian tujuan pembelajaran. Penulis memberikan
dan dengan) bahasa yang dipelajari. tugas kepada siswa untuk mengetik sebuah teks pada aplikasi
Microsoft Word. Penugasan ini dilakukan agar siswa dapat
Tidak diragukan bahwa setiap metode tunggal memiliki
mengulang dan mengingat kembali materi fungsi dari
kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan Technique
tombol-tombol keyboard yang telah penulis demonstrasikan.
Grammar Translation Method. Pengajaran bahasa target
Selain itu, siswa menjadi lebih aktif mempelajari sendiri
dengan cepat dijelaskan dalam GTM, guru dan siswa mudah
masalah dan mencoba menyelesaikan sendiri. Penulis dapat
untuk berkomunikasi, dan siswa mudah mengerti karena
mengetahui kemampuan siswa memahami materi fungsi
pelajaran gramatikal.
tombol keyboard dari hasil tugas yang diberikan.
Namun, dilain sisi metode ini juga mempunyai kekurangan
Metode demostrasi yang penulis gunakan memberi
yaitu metode penerjemahan tata bahasa tidak memiliki
perubahan pada minat belajar siswa yang semakin meningkat.
ruang lingkup untuk komunikasi yang efektif dan sangat
Siswa sangat bersemangat mencari tahu dan menanyakan apa
membosankan bagi pelajar, memerlukan waktu yang lama,
yang belum dimengerti. Mereka tidak mengalami kesulitan
dan membuat pelajar berpikir dalam bahasa pertama.
untuk menghafal fungsi tombol keyboard.
Oleh karena itu, metode penerjemahan tata bahasa
Ketika diberikan tugas untuk mengetik sebuah teks, mereka
memperluas pengetahuan dan informasi siswa dengan
sangat antusias untuk menyelesaikannya dan dapat selesai
berfokus pada penjelasan guru. Sementara itu, cara mengajar
dengan mudah dan cepat. Penerapan metode demostrasi
guru sangat diperlukan untuk menjaga perhatian siswa agar

78 67
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi fungsi ke yang sulit. Pertama dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
tombol-tombol keyboard dalam pelajaran teknologi informasi atau sebaliknya. Penerjemahan teks dilakukan kata per kata
dan komunikasi. Oleh karena itu, metode demonstrasi ini maupun gagasan per gagasan, termasuk ungkapan–ungkapan
sangat direkomendasikan untuk mengenal fungsi tombol- idiomatik (jenis frasa yang memiliki makna sampingan atau
tombol keyboard. bukan makna sebenarnya).
Setiap model pembelajaran mengajar memiliki aturannya
sendiri. Begitupun dengan Grammar Translation method.
Metode penerjemahan tata bahasa memiliki beberapa aturan
sebagai berikut. Pertama, menerjemahkan pesan–pesan
tertulis. Hal ini berarti menerjemahkan bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia atau sebaliknya dari bahasa Indonesia ke
bahasa Inggris. Kedua, membaca komprehensif dari sebuah
pertanyaan. Hal ini berarti menemukan informasi dalam
suatu teks.
Ketiga, antonim dan sinonim, kita menemukan lawan kata
dan persamaan kata. Keempat, menggunakan kata–kata dalam
setiap kalimat, hal ini berarti siswa mampu untuk membuat
kalimat untuk mengilustrasikan sehingga mereka mampu
menerjemahkan dengan baik dan benar.
Metode praktisnya memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
sejumlah metode yang akan datang berikutnya. Ciri-cirinya
antara lain sebagai berikut. Pertama, siswa mempelajari
kaidah-kaidah grammar (tata bahasa) dan daftar kosakata
dwibahasa yang berkaitan erat dengan bahasa bacaan pada
pelajaran yang bersangkutan. Tata bahasa dipelajari secara
deduktif dengan bantuan penjelasan-penjelasan yang panjang
serta terperinci. Segala kaidah dipelajari dengan pengecualian
dan ketidakbiasaan di mana dijelaskan dengan istilah-istilah
gramatikal atau ketatabahasaan.
Kedua, Setelah kaidah-kaidah dan kosakata dipelajari,
maka petuntuk-petunjuk bagi penerjemahan latihan-latihan
yang mengikuti penjelasan-penjelasan ketatabahasaan pun
diberikan.
68 77
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

bahasa pengantar (2008 :12). Penggunaan bahasa ibu dalam


mengajarkan grammar dapat mempermudah siswa sebagai SEPAK BOLA ASYIK DAN
pembelajar bahasa asing tingkat awal maupun menengah
dalam memahami aturan–aturan dalam grammar tersebut. MENYENANGKAN
Oleh: Markurius Lidi Tuka, S.Pd.
Terkadang siswa banyak menemui kendala dalam belajar (Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan)
bahasa Inggris atau lebih sering ditemui di dalam kelas
adalah kurangnya minat dalam belajar bahasa Inggris karena
kesulitan dalam menerjemahkan kalimat atau kata. Kesulitan
siswa/i dalam memahami bahasa Inggris, mengakibatkan
motivasi belajarnya menurun. Salah satu aspek yang menjadi
momok sebagian besar pembelajaran bahasa Inggris adalah
tata bahasa (grammar). P endidikan pada hakekatnya mendidik dan melatih siswa
agar lebih mengenal atau memahami keterampilan.
Salah satunya permainan sepak bola. Peserta didik harus
Proses mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing
mengetahui apa permainan sepak bola.
di Indonesia sampai sekarang masih menjadi momok bagi
sebagian besar pelajar Indonesia. Salah satu faktor yang Sepak bola merupakan salah satu permainan yang dapat
memengaruhi kurangnya minat siswa dalam belajar bahasa dimainkan oleh dua regu. Masing-masing regunya terdiri dari
Inggris adalah kesulitan menerjemahkan sebuah kalimat dari sebelas pemain, salah satunya adalah penjaga gawang. Tujuan
bahasa ibu ke dalam bahasa Inggris atau sebaliknya. permainannya untuk memasukan bola ke gawang lawan
sebanyak-banyaknya.
Ada pun tantangan lain dalam mempelajari bahasa Inggris
adalah sulitnya pelafalan dalam membaca, karena ada Siswa kelas VII perlu mengatahui bahwa dalam permainan
perbedaan artikulasi antara bacaan dan cara pengucapan dan sepak bola ada beberapa teknik menendang bola. Ada
juga kesulitan memahami grammar atau tata bahasa dalam cara menendang bola menggunakan kaki bagian dalam,
konteks tenses (bentuk waktu) dan kata-kata yang memiliki menendang menggunakan kaki bagian luar, menendang
banyak arti. menggunakan punggung kaki dan menendang menggunakan
ujung kaki.
Berbagai metode dan berbagai cara telah dilakukan agar
permasalahan tersebut dapat diatasi, salah satunya adalah Selain itu, sepak bola merupakan salah satu cabang
dengan menggunakan Grammar Translation method. Metode olahraga yang menuntut keterampilan yang tinggi dalam
ini penerapannya mudah dan siswa lebih memahami karena permainannya. Gerakan-gerakan yang terjadi dalam
guru hanya sebagai fasilitator. Evaluasi pengawasannya juga permainan sangat kompleks, sehingga penulis mengajak
tidak sulit. peserta didik kelas VII untuk dapat bermain sepak bola
dengan baik. Namun kadang tidak maksimal karena siswa
Metode Grammar Translation method berisi kegiatan–
kegiatan penerjemahan teks yang dilakukan dari hal mudah
76 69
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

dipengaruhi banyak faktor seperti fisik, teknik, taktik. Selain Grammar atau tata bahasa adalah kunci untuk berbicara
itu faktor mental merupakan komponen yang saling berkaitan bahasa Inggris dengan lancar dan percaya diri. Mengetahui tata
dan memengaruhi dalam meraih suatu prestasi. bahasa akan membantu pembelajar terhindar dari kesalahan
Ichasan (2016:69) dalam buku “Pendidikan dan Ilmu yang membuat bahasa Inggris terdengar asing bagi penutur
Mengajar” menjelaskan ada beberapa tugas dan peranan yang asli. Kamu bisa mengkreasikan kata–katamu secara menarik
dilakukan seorang guru pendidikan jasmani di sekolah terikat dengan menguasai grammar. Maksudnya adalah, apa yang
sebagai jabatan pengajar. Mengajar adalah tugas utama bagi terlontar dari ucapan maupun yang terbentuk dalam tulisan
seorang guru pendidikan jasmani. Ia harus bisa memimpin, tetap mengacu pada grammar yang benar.
membingbing, dan mengembangkan setiap kegiatan yang ada Belajar bahasa Inggris untuk pemula memang terlihat
di sekolah, seperti pembelajaran ekstrakurikuler. kompleks karena banyak kata, jenis, kalimat, cara pelafalan,
Beberapa komponen-komponen tersebut harus dilatih dan juga cara penulisan. Ada begitu banyak metode yang
dan dikembangkan secara maksimal dalam permainan bisa digunakan oleh guru dalam mengajar bahasa Inggris
kepada siswanya. Salah satu metode yang cukup tua di dalam
sepak bola untuk meraih prestasi. Teknik yang paling sering
pengajaran bahasa Inggris yaitu Grammar Translation Method
dilakukan adalah menyundul atau heading bola. Heading
atau biasa disingkat GTM.
bola merupakan gerakan mengontrol dengan kepala atau
yang biasa disebut kopeng bola. Teknik heading bola ini bisa GTM adalah metode mengajar yang digunakan untuk
menghasilkan gol-gol cantik karena jarang sekali ditangkap meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara, membaca,
oleh penjaga gawang. dan menulis bahasa Inggris. Secara sederhana, pengertian
GTM adalah sebuah metode mengajar yang biasa digunakan
Semisal dalam permainan sepak bola, ketika terjadi
untuk mengajar grammar (tata bahasa) dan karakteristik
tendangan sudut yang melambungkan bola ke atas, di situlah
utama berfokus kepada translation (penerjemahan) dan
kesempatan untuk memasukan bola ke gawang lawan. Karena
menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja. Skill utama yang
itu, salah satu teknik dasar yang harus dipelajari siswa kelas
menjadi fokus metode ini adalah reading and writing.
VII adalah heading. Selain itu, mereka juga perlu menguasai
teknik-teknik dasar lain bermain sepak bola. Sebagai tahap Grammar merupakan aturan terstruktur sebuah bahasa
awal mereka perlu melatih teknik dasar. dalam menyusun kalimat, frasa bahkan kata. Guru perlu
memilih metode khusus untuk mengajarkan siswa tentang
Amung Ma’mum Yudha M. Saputra (2000:20), dalam
tata bahasa, karena materi tersebut cenderung menggunakan
buku berjudul “Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak”
rumus yang perlu dihafal dan sering diajarkan berulang kali.
menjelaskan keterampilan gerak dasar merupakan
keterampilan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan Menurut Prator dan celce–Murcia, Grammar Translation
kualitas hidup. Suatu keterampilan harus dilatih, tidak ada Method merupakan salah satu metode pembelajaran
yang diperolah karena unsur kebetulan dan untung-untungan. konvensional yang berfokus pada tata bahasa dengan
menggunakan bahasa ibu (bahasa Indonesia) sebagai

70 75
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Teknik dasar bermain sepak bola merupakan salah satu


ENGLISH IS FUN AND EASY faktor mental yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Teknik
Oleh : Elvieka Lestari Giri, S.Pd. dasar bermain sepak bola harus betul-betul dikuasai, karena
(Guru Pelajaran Bahasa Inggris) dengan menguasai teknik dasar sepak bola, maka siswa akan
memiliki keterampilan teknik bermain sepak bola secara benar.
Karena itu, kedisiplinan dalam berlatih sangatlah penting,
sehingga bisa menghasilkan kekompakan dan pembentukan
otot yang menunjang gerakan baik.
Akan tetapi, penulis kesulitan mengajarkan teknik yang
benar, apalagi kekurangan fasilitas olahraga. Kondisi ini

D i era globalisasi saat ini, seiring dengan kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi, tidak dimungkiri bahwa
kemampuan dalam berbahasa asing, khususnya bahasa
menuntuk guru penjaskes atau pelatih untuk mempunyai
kreativitas atau memodifikasikan bola yang sangat terbatas
menjadi salah satu materi latihan, khususnya menyundul
Inggris, sangatlah penting bagi setiap kalangan pelajar. Namun atau heading bola. Guru penjaskes atau pelatih harus berani
demikian, banyak sekali pelajar yang kemampuan bahasa memodifikasikan pembelajaran menggunakan bola plastik.
Inggrisnya belum memadai. Latihan menyundul atau heading bola ini dapat dilakukan
Bahasa Inggris hanya dipelajari sebagai teori dan ilmu saja di dengan beberapa strategi berikut ini.
beberapa lembaga pendidikan di Indonesia. Padahal, bahasa Pertama, modifikasi bola pertama menggunakan satu bola
Inggris merupakan bahasa international yang seringkali standar. Modifikasi yang kedua setiap siswa menggunakan
digunakan seseorang untuk berkomunikasi di seluruh dunia. satu bola. Tetapi secara bergantian melakukan heading bola
Crystal (2001:1) menyebutkan bahwa bahasa Inggris adalah dan harus sesuai dengan jumlah bola standar dan jumlah
bahasa global, sehingga mempelajari bahasa Inggris sangat siswanya. Maka dari berapa macam latihan belum diketahui
penting bagi kita yang ingin berkembang di era globalisasi, secara pasti dan mana yang bisa memberikan hasil latihan
terutama untuk para pelajar. Pentingnya menguasai bahasa yang baik; secara efektif dalam meningkatkan kemampuan
Inggris sudah terbukti dan dapat ditemukan dengan adanya siswa dalam melakukan heading bola.
kebijakan yang mewajibkan siswa/i mempelajari bahasa Kedua, keterampilan teknik dasar bermain sepak bola
Inggris sejak SD hingga SMA, dan bahkan sampai perguruan adalah semua gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam
tinggi. permainan sepak bola. Maka dengan demikian, siswa yang
Karena sifatnya universal, tentu saja bahasa Inggris termasuk mengikuti latihan dengan benar akan memahami teknik-
bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di teknik atau keterampilan permainan sepak bola. Mereka
dunia. Maka jika kita menguasai bahasa Inggris, kita dapat akan mudah memainkan bola dan menggerakan badan atau
berkomunikasi dengan orang dari negara lain dengan mudah. anggota badan sendiri dalam situasi bermain.

74 71
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Teknik dasar dasar bermain sepak bola merupakan satu Bermain sepak bola adalah kesenangan bagi siswa atau
gerakan yang diperlukan agar siswa dapat bermain sepak bola. peserta didik. Oleh karena itu, untuk memotivasi jalannya
Teknik itu kemudian ditingkatkan menjadi keterampilan suatu pembelajaran sepak, guru penjaskes harus berani
sepak bola dengan menerapkan teknik tanpa bola atau membuat media pembelajaran yang tidak hanya digunakan
perggerakan tanpa bola dan teknik menggunakan bola. sebagai ajang permainan, sehingga siswa benar-benar tidak
Teknik tanpa bola merupakan semua gerakan-gerakan merasa jenuh dan bosan.
tanpa bola yang terdiri dari gerakan lari cepat, mengubah Walaupun permainannya sederhana tetapi bisa memotivasi
arah, melompat dan meloncat, gerak tipu dengan badan, siswa. Olahraga dapat memberikan nilai-nilai positif,
dan gerakan-gerakan khususnya penjaga gawang. Sedangkan membentuk tubuh, kekuatan otot, kecepatan, kelincahan,
teknik dengan bola meliputi mengenal bola, menendang kelenturan, menjaga keseimbangan pola hidup yang sehat,
bola, mengontrol bola, menggiring bola, melempar bola dan banyak beraktivitas secara positif, mengurangi stres,
beberapa teknik dasar lainnya. menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan rasa bahagia.
Siswa juga bisa berpikir secara sehat jasmani dan rohani.
Ketiga, guru penjaskes harus memberikan salah satu materi
lapangan tentang penguasaan keterampilan yang baik agar
dapat dikuasai oleh siswa atau peserta didik, karena itu
menjadi salah satu modal utama yang menunjang pada cabang
olahraga. Pembentukan keterampilan olahraga pada umumnya
banyak berhubungan dengan tindakan yang menyangkut
gerakan-gerakan koordinasi otot dan gerakan yang dipengaruhi
oleh fungsi saraf. Oleh karena itu, jika siswa ingin mempunyai
keterampilan gerak yang tinggi, maka harus belajar dalam
jangka waktu yang lama agar sistem saraf mendapatkan pola
pikir yang sehat dengan baik dan sempurna.
Pola pikir yang sehat sangat dibutuhkan oleh peserta didik.
Pola pikir bermanfaat bagi siswa untuk menjalani hidup dan
bisa mendorong siswa untuk mengapai cita-cita. Cara melatih
pola pikir peserta didik bisa dimulai dengan menyusun jadwal
yang produktif, misalkan, melakukan satu hal baru setiap hari,
mencintai diri, tetap fleksibel dan cepat beradaptasi sesama
kawan maupun di lapangan pada saat melakukan kegiatan
olahraga. Aktivitas tersebut bisa membentuk pola pikir yang
cerdas.

72 73
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Selain itu, faktor pergaulan dan faktor lingkungan sangat Berdasarkan temuan-temuan tersebut, penulis sebagai Guru
berpengaruh. Keadaan ini membuat peserta didik kurang Bahasa Indonesia mencari solusi, bagaimana caranya agar
nyaman, akhirnya tidak setia dan bertanggung jawab terhadap siswa-siswa bisa membaca dengan baik dan benar. Banyak
profesinya sebagai orang terperlajar karena dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang penulis gunakan. Salah satu
pergaulan dan lingkungan masyarakat. Adapun langkah- metode yang penulis pakai untuk menumbuh kembali minat
langkah penyelesaian yang sudah diambil membutuhkan baca pada siswa adalah metode membaca.
pendekatan secara kontekstual seperti yang diuraikan di bawah Metode membaca merupakan suatu metode yang digunakan
ini. untuk mencapai suatu tujuan dalam keterampilan berbahasa
Pertama, pendampingan secara berkelanjutan (on yang salah satunya adalah membaca. Ada beberapa pendapat
going formation) baik dari aspek kognitif, spiritual, moral, para ahli tentang membaca.
karakter. Sebagai orang tua perlu dibekali juga dengan hal-
Menurut F.M. Hodgson (1960) dalam buku yang berjudul
hal yang bernuansa spritual seperti pembinaan iman
Learning Modern Language, membaca adalah suatu proses
maupun psikologis, sehingga ketika berhadapan dengan
untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui
anak yang selau bermasalah, paling tidak mereka mampu
media berupa kata-kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut
mendampinginya secara baik ketika mereka keluar dari
Hendri G. Tarigan (1987) dalam bukunya yang berjudul
lingkungan sekolah.
“Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa”, membaca adalah
Kedua, membuat buku harian sebagai cara agar setiap suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca
pertiswa atau kejadian yang dialami di sekolah maupun di untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui
rumah selalu dicantumkan dalam buku harian. Sehingga media kata-kata atau bahasa tulis. Upaya menumbuhkan
anak selalu termotivasi yang berguna bagi pertumbuhan dan kembali minat baca pada anak didik bisa dilakukan dengan
perkembangan pribadinya. Buku harian dapat membantu langkah-langkah sebagai berikut.
peserta didik semakin mengenal pribadi mereka dan apa yang Pertama, tujuan penulis menggunakan metode membaca
harus dilakukan dari bangun pagi hingga malam hari. Setiap ini agar siswa diperbiasakan untuk membaca. Bukan hanya
peristiwa yang dialami tentu sangat bermakna dan terarah sekadar tahu membaca, akan tetapi siswa diwajibkan untuk
pada pembentukan karakter secara kontektual sesuai yang membaca yang baik dan benar dengan memperhatikan tanda
sudah terjadwal. baca yang ada pada teks. Seperti tanda baca tanya, tanda baca
Harapannya metode ini dapat membangun perubahan seru, tanda baca koma, tanda baca titik, dan tanda baca yang
pribadi mereka. Karena itu, buku harian sangat penting lainnya.
sekaligus sebagai pedoman bagi peserta didik dalam proses Kedua, penulis sering menyelipkan kebiasaan membaca
pembentukan karaktarer, sehingga dalam melakukan setiap sebelum memulai pelajaran berlangsung dengan cara
perkerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efeisien. Sebagai membaca secara bergilir di setiap kelas, mulai dari kelas

96 81
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan VIIF. Sebelum pelajaran Berdasarkan pengalaman mengajar di SMP Putri Xaverius
berlangsung, penulis mewajibkan dua orang siswa untuk Kefamenanu beberapa tahun terakhir, banyak peserta didik
membaca sebuah teks dengan memperhatikan tanda baca. Hal yang selalu membuat masalah. Mereka kurang tertib, kurang
ini membuat siswa belajar membaca di rumah, dan penulis serius mengikuti proses belajar mengajar di kelas, selalu
yakin kebiasaan ini akan meningkatkan kembali minat baca membuat “onar”, dan tidak disiplin. Hal itu terjadi karena
pada siswa yang sudah ketagihan dengan bermain game dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pergaulan, keluarga,
online secara perlahan. dan lingkungan masyarakat.
Ketiga, penulis juga memanfaatkan perpustakaan sekolah Karakter juga tidak terlepas nilai yang merupakan unsur
dengan mewajibkan siswa masuk dan membaca buku apa yang sangat ensesial pembentukan karakter. Nilai baik yang
saja di dalam perpustakaan pada jam istirahat, dan jam-jam pantas dikejar dan dihayati anak sudah dikenalkan dengan
kosong lainnya. nilai-nilai yang membedakan mana yang baik dan mana yang
tidak baik; mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Keempat, supaya siswa tidak bosan, penulis tidak hanya
Misalnya nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab.
melakukan proses belajar mengajar di dalam ruangan kelas,
melainkan membawa peserta didik di luar kelas seperti Nilai-nilai tersebut dalam konteks kehidupan berbangsa dan
memanfaatkan naungan pepohonan yang ada di sekitar bernegara dikenal dalam macam macam norma kehidupan
lingkungan sekolah. seperti norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan
dan norma hukum karena setiap pribadi manusia dikenal dari
Kelima, siswa diwajibkan untuk memiliki sebuah buku
fiksi berupa novel, atau cerita pendek (cerpen) dan penulis karakternya. Bahkan peran karakter sangat penting dalam
mewajibkan siswa untuk membaca buku tersebut dan memahami perkembangan hidup manusia yang menunjukkan
menceritakan kembali isi cerita di depan kelas. perilaku yang dewasa.

Keenam, siswa diwajibkan setiap minggu untuk menuliskan Orang yang memiliki karakter baik akan tahu di mana
sebuah karya tulis berupa puisi, pantun, cerpen, kata-kata tujuannya akan tercapai karena unsur karakter di rumah
motivasi, kata-kata mutiara dan lain-lain untuk ditempelkan maupun di sekolah. Tidak semua keluarga mempunyai
pada mading sekolah. kesempatan memberi perhatian khusus pada karakter,
serta keteladanan kepada mereka secara individu. Apalagi
Metode di atas tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri. kebanyakan orang tua mempunyai kesinbukannya masing-
Penulis mengharapkan pihak-pihak lain untuk bekerja sama masing.
agar meningkatkan kembali minat baca siswa. Orang tua
juga diharapkan untuk memperhatikan anaknya di rumah, Kondisi itu membuat anak bingung, ke mana mereka harus
membatasi waktu bermain game, dan memperhatikan waktu pergi mendapat perhatian secara khusus. Akibatnya mereka
belajar anak. harus berpindah ke sekolah dan membuat sensasi yang
kurang rasional dalam berperilaku sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh orang tua maupun guru.

82 95
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Kebiasaan membaca ini telah membuat siswa yang tidak bisa


PEMBENTUKAN KARAKTER membaca sama sekali, kini berangsur mulai bisa membaca.
Contohnya anak yang berinisial HUK di kelas VIIB, saat
SECARA KONTEKSTUAL awal masuk tidak bisa membaca sama sekali. Namun dengan
Oleh: Virtus Flipa Dua, S.Pd.
kebiasaan membaca yang penulis terapkan ini, semakin hari
(Guru Pendidikan Agama)
dia semakin bisa membaca walaupun masih tertatih-tatih.
Upaya menanamkan kebiasaan membaca pada siswa di era
modern ini sedikit mengalami kesulitan karena penggunaan
HP berlebihan. Harapan penulis kepada pemerintah, semoga
ke depannya tidak membebaskan akses situs game online,

D i era globalisasi dewasa ini, berbicara tentang pendidikan


sangat penting, di mana arti pendidikan itu sendiri adalah
memanusiakan manusia. Pendidikan seharusnya membentuk
sehingga anak usia sekolah tidak menyia-nyiakan waktu
mereka dengan hanya bermain.
Sebenarnya membaca itu sebuah aktivitas yang sangat
manusia menjadi lebih baik. Makin tinggi pendidikannya, menyenangkan. Kegiatan membaca membuat kita dapat
sebenarnya orang akan semakin bijaksana. Pandangan ini mengurangi stres, terhibur, mendapat banyak informasi
tidak terlepas dari pendidikan yang berkarakter. penting, memiliki banyak kosakata, dan membuka wawasan.
Tapi, fakta menunjukkan bahwa ada peserta didik yang Sehari tanpa membaca hilang banyak informasi. Untuk itu,
dari sisi koknitif sangat cerdas justru lemah di sisi karakter. mari kita jadikan aktivitas membaca sebagai sebuah budaya.
Terkadang tidak ada keseimbangan antara kemampuan
koknitif yang baik dengan kesehariannya setiap hari. Penulis
menilai bahwa penanaman nilai dalam rangka pembentukan
karakter peserta didik sangatlah mendesak.
Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah sifat khas yang dimiliki individu yang
membedakannya dengan individu lain. Sinonim dari kata
karakter adalah watak, sifat, bakat dan kepribadian. Secara
umum, karakter diartikan sebagai perilaku yang dilandasi oleh
nilai-nilai berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/
konstitusi, adat istiadat dan estetika. Watak diartikan sebagai
sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan
perbuatannya (Daryanto, 2013, hal. 63-64).

94 83
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

aritmatika sosial sehingga mendorong peserta didik untuk


TETAP EKSIS BERPIKIR KRITIS dapat menerapkannya kehidupan sehari–hari.
Oleh: Theresia Hoar Taek, S.Pd. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran
(Guru Pelajaran IPA Biologi) secara berkelanjutan terbukti dapat meningkatkan minat
belajar di kelas VII A dan VII B pada pelajaran aritmatika
sosial setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran berbasis
kontekstual. Berdasarkan pengalaman kegiatan belajar-
mengajar di kelas, penerapan pendekatan kontekstual pada
pelajaran aritmatika sosial untuk meningkatkan mutu
pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi

S aat ini kita sedang menghadapi pasar bebas Asia Tenggara


yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA). Perlu disadari bahwa MEA membutuhkan tenaga
peserta didik.
Karena itu, saran untuk guru matematika, silakan
kerja yang memiliki kompetensi dengan daya saing yang menggunakan pendekatan kontekstual khususnya pada materi
tinggi dan kematangan mental. Dunia pendidikan kita juga aritmatika sosial. Selain itu, peserta didik hendaknya dapat
dihadapkan pada suatu tantangan yaitu era pengetahuan berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada
(knowledge era). proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang
Oleh karena itu, tujuan pendidikan dan pembelajaran optimal. Peserta didik dapat mengaplikasikan hasil belajarnya
hendaknya bermuara pada pemenuhan keterampilan ke dalam kehidupan sehari–hari; menjadikan pelajaran
intelektual pembelajar, agar kelak dapat berasimilasi dengan matematika pada materi aritmatika yang menyenangkan.
era pengetahuan. Untuk menggapai tujuan tersebut, kita perlu
mewujudkan tugas yang terpenting dalam mengajar, yaitu
membantu siswa berpikir kritis.
White, dkk (2009) mengemukakan bahwa, keterampilan
berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan mengolaborasikan
berbagai model pembelajaran dengan pendekatan berpusat
pada siswa (student centered learning). Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis adalah pendekatan studi kasus (case study).
Metode studi kasus memungkinkan peserta didik memiliki
kesempatan yang lebih baik untuk mengajukan pertanyaan,
meninjau respon peserta didik lainnya, dan menggunakan

84 93
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

adalah, keuntungan = harga jual – harga beli. Jadi, 250.000 = respon tersebut untuk menunjukkan suatu kesalahpahaman
7.500.000,00 – harga beli. Sehingga harga beli: 7.500.000,00 – serta menjawab pertanyaan. Selain itu, penelitian Quitadamo,
250.000,00 = 7.250.000,00. Jadi harga beli sepeda Memo Bana dkk (2008) juga membuktikan bahwa, upaya untuk
adalah Rp.7.250.000,00. meningkatkan keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan
melalui berbagai penelitian dengan menggunakan model,
Ketiga, penerapan di dunia diskon dan pajak pendekatan
metode dan pendekatan yang bervariasi.
kontekstual contoh konkritnya seperti berikut ini. Gita
Tulasi ingin membeli sepatu di Toko Amanah Kefamenanu Keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan
yang kebetulan sedang memberikan diskon untuk produk penerapan metode penyelidikan berbasis komunitas
yang dijualnya. Sepatu yang ingin dibeli Gita seharga Rp. (Community-based Inquiry/CBI) yang merupakan gabungan
350.000 dengan diskon 15 %. Berapa jumlah uang yang harus antara critical thinking dan instruksi berbasis penyelidikan.
dibayarkan oleh Gita Tulasi? CBI merupakan salah satu cara untuk mengintegrasi suatu
penelitian dengan keterampilan berpikir kritis.
Pembahasannya: pahami terlebih dahulu apa itu diskon.
Diskon adalah potongan harga yang diberikan untuk suatu Di dunia yang begitu cepat berubah ini, tingkatan berpikir
produk dan biasanya disajikan dalam bentuk persen. Untuk kritis akan menentukan daya tahan seseorang dalam
menentukan besar diskon, caranya sangat mudah, yaitu berkompetisi untuk menjadi yang terunggul. Kemampuan
menggunakan D = %d x hb awal. D = besar diskon, %d = berpikir kritis adalah kemampuan yang penting karena
persentase diskon, Hb awal = harga barang sebelum didiskon. dapat mengembangkan dan menyatakan ide-ide penting,
Untuk menghitung harga barang setelah didiskon (Hb akhir), membantu kita dalam mengkaji gagasan-gagasan yang rumit
tinggal gunakan rumus: Hb akhir = Hb awal – D. secara sistematis untuk dapat memahami lebih baik, sehingga
mencegah orang-orang membuat keputusan yang buruk dan
Kembali pada soal di atas, Hb awal: Rp. 350.000,00; %d = 15%.
membantu mereka dalam memecahkan masalah.
Untuk mengetahui jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
Gita untuk mendapatkan sepatu tersebut, kita cari terlebih Sementara itu, hampir setiap bidang kehidupan manusia
dahulu besar diskon atau potongan harga yang diberikan. D = memerlukan kemampuan pemecahan masalah. Bahkan,
%d x Hb awal → D = 15% x 350.000,00 → D = Rp.52.500. Jadi, kesuksesan dalam kehidupan sangat ditentukan oleh
sepatu yang dibeli Gita Tulasi mendapatkan potongan harga kemampuannya dalam memecahkan masalah, baik dalam
sebanyak Rp.52.500. Maka uang yang harus dibayarkan oleh skala besar maupun kecil. Berpikir kritis menjadi syarat yang
Gita adalah: Hb awal – D, 350.000 – 52.500 = Rp.297.500,00. penting bagi setiap orang untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan pengalaman kegiatan yang terjadi di Banyak pendapat para ahli tentang pengertian berpikir
kelas VII, pembelajaran kontekstual menekankan proses kritis. Secara umum berpikir kritis dapat didefinisikan suatu
keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi dan proses penggunaan kemampuan berpikir secara efektif yang
menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata pada materi dapat membantu seseorang untuk membuat, mengevaluasi,

92 85
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau 1) peserta didik dilatih untuk belajar bekerja, menemukan,
dilakukan. mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan
barunya; 2) peserta didik diarahkan untuk melaksanakan
Pembelajaran biologi di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu
kegiatan penemuan; 3) kembangkan rasa ingin tahu peserta
masih berfokus pada tekstual dan belum mengoptimalkan
didik dengan bertanya; 4) menciptakan kreatifitas di
model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan
dalam kehidupan nyata. Sedangkan penerapan pendekatan
berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kontekstual dilakukan seperti uraian di bawah ini.
peningkatan berpikir kritis dan motivasi belajar dengan
menerapkan model pembelajaran synectics, mind maps, Pertama, penerapan pada soal cerita dunia perdagangan,
cooperative learning (SM2CL) pada materi pencemaran contoh konkretnya: Ibu Susi membeli 4 rak telur dengan harga
lingkungan. Rp. 21.000,00/rak dan setiap rak berisi 30 butir telur. Kemudian
Model SM2CL sebagai metode pembelajaran dapat ibu susi menjual kembali telur tersebut dan mendapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa keuntungan sebesar Rp. 5000,00/butir telur. Berapakah harga
yang diberikan model pembelajaran SM2CL lebih mudah jual telur seluruhnya?
memfokuskan kedua belahan otaknya untuk berpikir secara Jawabannya adalah, pertama-tama kita tulis dulu apa yang
radian dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan diketahui di soal. 1 rak telur → berisi 30 butir telur, 1 rak harganya
oleh guru, karena pada dasarnya model SM2CL ini adalah Rp.21.000,00, dan 1 butir telur keuntungannya Rp.500,00.
model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir. Karena yang ditanya berapa harga jual telur seluruhnya, maka
Dengan demikian, diharapkan model SM2CL ini dapat kita hitung dulu berapa banyak telur yang dimiliki Ibu Susi.
memandu siswa dalam meningkatkan kemampuan Total telur = 4 x 30 = 120 butir telur, kemudian hitunglah
berpikirnya, khususnya berpikir kritis. Langkah-langkah harga belinya. Total harga beli: 4 x 21.000,00 = Rp.84.000,00
penerapan di dalam kelas bisa dilakukan seperti uraian di sehingga harga beli 1 telur: Rp.84.000,00:120 = Rp.700,00. Lalu
bawah ini. dihitung harga jualnya, 1 butir telur: Rp.700,00 + Rp.500,00 =
Pertama, orientasi peserta didik pada masalah, terutama Rp.1.200,00. Total harga jual adalah 120 x 1.200 = Rp.240.000,00.
masalah pencemaran lingkungan yang dihadapi di lingkungan Jadi harga jual keseluruhan telur ibu susi adalah Rp.240.000,00.
sekitar. Guru memberikan stimulus agar peserta didik dapat Kedua, penerapan soal cerita dunia perbankan, contoh
memperoleh suatu masalah dan melakukan pengkajian untuk kokretnya: Memo Bana menjual sepedanya dengan harga
mencari solusi. Rp.7.500000,00. Ia memperoleh untung Rp.2.500.000,00,
Kedua, mengorganisasi peserta didik untuk belajar dan harga beli sepeda Memo Bana adalah sama seperti halnya
memahami masalah mengenai pencemaran lingkungan yang di atas pada permasalahan pertama, penerapan konseptual
ada di lingkungan sekitar. Guru menyiapkan LKPD untuk jawabannya adalah: Untung = Rp.250.000,00. Harga jual
sepeda: Rp.7.500.000,00. Maka untuk menentukan harga beli

86 91
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

objek tertentu (konteks finansial dan jual beli). Burhanudin Arif mengorganisasi peserta didik dalam mengerjakan langkah-
Nurnugroho (2012:29), mengartikan aritmatika sosial sebagai langkah pada LKPD.
ilmu yang membahas transaksi ekonomi dalam kehidupan
Ketiga, membimbing penyelidikan individual dan
sehari-hari yang dipecahkan dengan aplikasi aritmatika.
kelompok agar penduli terhadap masalah pencemaran yang
Aritmatika sosial merupakan salah satu topik pada mata ada di lingkungan sekitar. Guru dapat membimbing peserta
pelajaran matematika yang dipelajari di kelas VII. Sub pokok didik dalam menyelesaikan masalah yang ditemukan peserta
bahasan yang dipelajarai di antaranya berupa harga jual, harga didik.
beli, keuntungan yang didapatkan, bunga, potongan harga, Keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil
pajak, bruto, tarra, serta netto. Materi yang dipelajari pada sub karya tentang pencemaran lingkungan yang ada di
pokok bahasan ini akan bermanfaat pada waktu mendatang. lingkungan sekitar. Guru dan peserta didik bersama-sama
Tapi, peserta didik kurang tertaring dengan topik aritmatika mempresentasikan hasil kerja kelompok peserta didik.
sosial, sehingga diperlukan penelitian untuk menganalisis
persoalan tersebut. Kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah mengenai pencemaran lingkungan yang ada di
Sesuai hasil temuan dan pengamatan di kelas VII A dan lingkungan sekitar. Guru bersama peserta didik mengevaluasi
kelas VII B tahun pelajaran 2021-2022, banyak peserta kembali hasil yang sudah dipresentasikan setiap kelompok.
didik menguasai pelajaran matematika dengan baik. Tetapi
jika ditanyakan soal–soal cerita aritmatika sosial yang Berpikir kritis mempunyai ciri-ciri: (1) menyelesaikan
membutuhkan kemampuan berpikir lebih tinggi, ternyata suatu masalah dengan tujuan tertentu, (2) menganalisis,
hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. menggeneralisasikan, mengorganisasikan ide berdasarkan
fakta/informasi yang ada, dan (3) menarik kesimpulan dalam
Penerapan pendekatan kontekstual sangat penting dalam menyelesaikan masalah tersebut secara sistematik dengan
proses pembelajaran aritmatika sosial. Pembelajaran yang argumen yang benar (Damayanti, dkk., 2017). Berfikir kritis
baik dapat mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki sangat diperlukan dalam proses pembelajaran semua mata
peserta didik secara optimal, supaya dapat diaplikasikan pelajaran, termasuk pelajaran Biologi.
dalam kehidupan sehari-hari. Guru hanya memberikan
bantuan ketika peserta didik mengalami kebuntuan dalam Pelajaran Biologi membutuhkan kemampuan berfikir
memecahkan masalah yang dihadapi. Jika pembelajaran kritis untuk memahami konsep, menganalisis masalah dan
seperti itu terus dibiasakan di dalam kelas, maka kreativitas menentukan solusi yang tepat. Hubungan antara berpikir
dan kemandirian belajar peserta didik akan berkembang kritis dan pemecahan masalah menarik untuk dikaji.
dengan baik. Selama ini pemecahan masalah sering dipandang sebagai
Ada pun langkah–langkah pembelajaran menggunakan keterampilan yang bersifat mekanistis, sistematis, dan abstrak.
pendekatan kontekstual pada materi aritmatika sosial yaitu: Namun, seiring berkembangnya teori-teori belajar kognitif,

90 87
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

pemecahan masalah lebih dipandang sebagai aktivitas mental


yang kompleks yang memuat berbagai keterampilan kognitif. KITA BISA ARITMATIKA
Jadi, berpikir kritis dipandang sebagai syarat bagi Oleh : Christina Sri Sugianti, S.Pd.
tumbuhnya kemampuan pemecahan masalah. Namun, (Guru Pelajaran Matematika)
sebaliknya, pemecahan masalah dapat pula dipandang sebagai
sarana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.
Perlu diketahui bahwa pemecahan masalah mempunyai
berbagai peran, yakni sebagai kemampuan, pendekatan, dan
sebagai konteks.
Mengingat kemampuan berfikir kritis tidak tumbuh dalam
suasana atau ruang hampa, maka ia memerlukan sarana
atau konteks. Konteks dimaksud dapat berupa aktivitas
M ata pelajaran matematika sudah tidak asing lagi bagi
para peserta didik. Matematika merupakan salah satu
materi dasar bagi perkembangan teknologi dan informasi.
pemecahan masalah. Tulisan ini mengeksplorasi hubungan Pernyataan tersebut didukung dengan kegunaan matematika
antara pemecahan masalah dan berpikir kritis ditinjau dari selama ini, salah satunya untuk memecahkan masalah
berbagai aspeknya. kehidupan sehari–hari yang membutuhkan kemampuan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat untuk menghitung, mengukur, menyampaikan informasi, dan
menarik simpulan bahwa model pembelajaran SM2CL mengambil keputusan.
berpengaruh positif atau signifikan terhadap kemampuan Maryati dan Priatna (2017:336), mendefinisikan matematika
berpikir kritis siswa. Model pembelajaran SM2CL sangat sebagai ilmu dedukti f karena dalam proses mencari
baik dan layak diterapkan untuk meningkatkan kemampuan kebenaran harus dibuktikan dengan teorema, sifat, dan dalil
berpikir kritis siswa. Karena itu, kita perlu menerapkan setelah dibuktikan. Penerapan matematika yang dirasakan
model pembelajaran SM2CL dalam prose belajar mengajar pada kehidupan sehari–hari menuntut setiap individu untuk
selanjutnya. memiliki kemampuan matematika agar dapat berpikir kritis,
logis, konsisten dan sistematis.
Pada kenyataannya, masih banyak peserta didik merasa
kesulitan untuk mempelajari bahkan menerapkan matematika
dalam keseharian, sehingga fungsi dan kegunaan matematika
kurang dirasakan.
Salah satu materi dalam matematika adalah aritmatika
sosial. Aritmatika sosial adalah cabang ilmu dari matematika
yang fokus pada korelasi yang eksponen antara angka dengan

88 89
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

salah satu wujud konkretnya, selain pendekatan kegiatan


belajar mengajar yang dilaksanakan di SMPK Putri St.
Xaverius Kefamenanu, buku harian juga dimanfaatkan secara
baik untuk fungsi kontrol dari orang tua. Cara ini merupakan
bentuk perhatian dari keluarga dalam menumbuh
kembangkan kepribadian anak ke arah yang lebih baik.
Ketiga, unsur yang paling mendasar dalam pembentukan
pendidikan karakter adalah mengekspresikan bakat serta
kemampunan yang dimiliki lewat kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatannya meliputi pembelajaran,
pelatihan, pembimbingan, dan penilaian kecerdasan yang
beragam seperti kecerdasan otak (Intelctual Quantient=Iq),
kecerdasan emosional (Emotional Quantient = Eq), kecerdasan
spiritual (Spiritual Quantient = Sq) ( Prof. Aloysius R.
Entah, 2014, hal. 18). Pendidikan karakter tidak mungkin
dilakukan dalam waktu yang singkat. Setiap peserta didik
dapat mengekspresikan dirinya baik melalui bakat maupun
kemampuan yang dimiliki tidak hanya lewat kegiatan
ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah atau lewat kegiatan
kegiatan yang sudah diprogramkan oleh lembaga di sekolah.
Keempat, peserta didik diarahkan terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja. Mereka perlu berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan yang mengarahkan diri mereka pada pengenalan
diri. Apabila mereka aktif dalam kegiatan menggereja, maka
mereka akan diberi peran dan tugas. Kondisi itu membuat
peserta didik semakin bertanggung jawab tentang dirinya,
semakin disiplin.
Berdasarkan pengalaman, cara yang dilakukan agar peserta
didik menjadi pribadi yang berkarakter di antaranya
melakukan pembinaan-pembinaan secara kontekstual.
Metode itu sangat membantu peserta didik mengalami

97
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

pembaharuan dari hari ke hari. Orang tua sangat berperan


penting untuk mendampingi anak melalui keteladanan hidup
yang diwujudkan lewat perilaku hidup sehari-hari.
Peserta didik juga membutuhkan pendampingan spiritual
maupun aspek psikologis, sehingga orang tua perlu
mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak. Peserta
didik akan diarahkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
bernuansa spiritual. Upaya ini secara tidak langsung sangat
membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
menjadi pribadi yang lebih berkarakter.
Pendekatan kontekstual diperlukan dalam membina
peserta didik agar menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter.
Buku harian peserta didik sangat penting untuk pembinaan
berkelanjutan. Orang tua perlu mengikuti pembinaan secara
psikologis dan spiritual. Selain itu, orang tua juga selalu
mengarahkan peserta didik untuk terlibat dalam kehidupan
menggereja, sehingga berpengaruh pada cara hidup yang baik
sebagai seorang pelajar.

98
PENTINGNYA KREATIVITAS
GURU DALAM PEMBELAJARAN
Oleh: Sr. Yohana Bone, SSpS.
(Kepala SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

G uru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang


mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing,
melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi
kepada peserta didik. Guru tidak hanya mengajarkan
pendidikan formal, tetapi juga harus menjadi model peran
(role model) atau teladan bagi anak didiknya.
Guru pun wajib memainkan perannya secara baik guna
menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara
intelektual maupun ketakwaannya. Selain itu, guru dituntut
untuk mampu melakukan inovasi agar dapat beradaptasi
dengan perubahan dan perkembangan zaman. Hal itu
merupakan bagian dari peningkatan aspek profesionalisme
guru sebagai tenaga pendidik.
Guna menunjang kepentingan di atas, dibutuhkan
kreativitas yang mumpuni dari para guru untuk melakukan
terobosan atau inovasi dalam pembelajaran. Pembelajaran
yang baik adalah pembelajaran yang mampu meningkatkan
keingintahuan dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti
Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). Hal tersebut berkaitan
erat dengan opsi metode mengajar yang dipilih atau
diciptakan guna menggugah minat atau ketertarikan peserta
didik untuk belajar.

99
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam Pusat keindahan itu selalu berawal dan berhubungan dengan
kreativitas pembelajaran di sekolah adalah pemahaman hal-hal sederhana, tetapi membawa dampak besar. Peserta
dan keterampilan guru pada prinsip-prinsip belajar, yang didik bisa berkarya sejak usia muda dengan mengoptimalkan
mana akan membantu guru untuk mampu mengelola proses barang-barang bekas di sekitarnya. Tidak perlu mengeluarkan
pembelajaran sesuai dengan karaterikstik siswa dan tujuan biaya besar. Kita hanya butuh kreativitas berpikir dan
pembelajaran. kemauan untuk mulai. Kiranya beberapa langkah pembuatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kerajinan lukisan kaca ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca,
guru untuk lebih menguasai informasi dan kreatif dalam khususnya guru prakarya untuk berkarya dan menghasilkan
menyampaikan materi pelajaran secara bervariatif, terutama sesuatu yang lebih bernilai ekonomi.
dalam memecahkan persoalan terkait pembelajaran. Namun
pada kenyataannya, sebagian guru di SMPK Putri St. Xaverius
Kefamenanu belum mampu menunjang proses pembelajaran
yang kreatif dan inovatif.
Sebagai kepala sekolah, penulis mengamati kreativitas guru
di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu perlu dilakukan
pembenahan. Guru-guru perlu mengembangkan sikap tidak
malu bertanya, keluar dari zona nyaman, ingin bereksperimen,
mau berkorelasi dengan berbagai komponen, selalu berusaha
untuk menciptakan hal baru, setia melaksanakan tugas dengan
tanggung jawab, disiplin, dan berkomitmen pada tugas,
memiliki profesionalitas saat menjalankan tugas, menghargai
diri dan mencintai diri sebagai makluk bermartabat, dan tidak
merasa minder untuk mencoba.
Niat dan keinginan guru ditumbuhkembangkan dengan cara
mengajar yang menyenangkan, memahami karakter peserta
didik, memanfaatkan alat-alat digital, mengikuti kegiatan
workshop, seminar, diklat atau kegiatan lainnya yang dapat
menambah wawasan tugas keprofesian sebagi pendiddikan di
SMPK Putri St Xaverius.
Selain itu, guru juga diharapkan dapat mengimplementasikan
pengetahuan yang didapatkan tersebut kepada peserta

100 113
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Selanjutnya adalah pemberian warna pada daun dan batang didik, sehingga mutu sekolah dapat terus meningkat sesuai
mawar. Campurkan warna hijau dan biru di dalam palet perkembangan era. Karena itu, penulis selaku kepala sekolah
warna dengan perbandingan 2:1. Jadi, hijau lebih banyak dari melakukan beberapa terobosan kreatif untuk meningkatkan
biru. Warna campuran tadi diaplikasikan untuk memberikan kreativitas guru melalui beberapa upaya berikut.
warna pada batang. Sedangkan warna untuk daun mawar bisa Pertama, memberikan motivasi dengan mengarahkan guru
diaplikasikan menggunakan warna hijau tua dan hijau muda.
untuk lebih mencintai tugas dan megoptimalkan waktu untuk
Supaya lebih memudahkan proses pemberian warna daun,
menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi.
perlu diperhatikan bahwa bagian daun yang lebih dekat dengan
kelopak mawar diberi warna hijau muda, sedangkan daun Kedua, mengadakan workshop, seminar, diklat agar
mawar yang dekat dengan pangkal batang diberi warna hijau pemahaman tentang pembelajaran di sekolah, khususnya
tua. Warna hijau tua bisa dihasilkan dengan mencampurkan di kelas, semakin menyenangkan siswa/i. Setiap siswa
warna hijau dengan warna kuning dengan perbandingan menginginkan gurunya menjadi segala-galanya dari yang
1:1. Sedangkan untuk menghasilkan warna hijau tua bisa biasa menjadi yang terbaik. Maka kunci keberhasilan siswa
dilakukan dengan mencampurkan warna hijau dengan warna akan bervariasi karena gurunya selalu berkreatif.
biru dengan perbandingan 1:1. Ketiga, pendampingan terhadap guru yang belum siap
Setelah Selesai pewarnaan, maka selanjutnya adalah menghadapi era digital dengan memberikan kursus-kursus
membiarkan cat mengering. Proses pengeringan lukisan kaca atau latihan lainnya. Artinya, guru selalu diberi ruang dan
Ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengeringan secara langsung waktu untuk berkreasi tanpa ada tekanan psikologis.
dan tidak langsung. Pengeringan secara langsung yaitu dengan Keempat, memberi apresiasi sekaligus memberi dukungan
cara membiarkan lukisan kaca kering ditempat teduh dan finansial sebagai bentuk cinta dan perhatian. Guru yang
tidak dijemur langsung di terik matahari. berprestasi dalam konteks guru kreatif akan semakin setia dan
Pengeringan tidak langsung dengan menggunakan bantuan bertanggung jawab sesuai tugas yang diemban.
kipas angin atau hair dryer. Hair dryer adalah alat pengering Kelima, mengajak guru untuk memulai dengan hal baru
rambut, umumnya digunakan oleh para wanita. Setelah tanpa merasa terbebani. Guru yang bijaksana akan selalu
lukisan kaca kering, langkah selanjutnya adalah memberikan berkorelasi dengan kepala sekolah, rekan guru, siswa sebagai
warna penutup. Warna penutup biasanya menggunakan warna peserta didiknya, dan orang tua.
yang lebih cerah dan hidup. Penulis merekomendasikan agar
menggunakan No Drop warna putih. Gunakan kuas roll Berdasarkan refleksi dan pemahaman, saya mengambil
selama pengecatan untuk hasil terbaik. Setelah itu biarkan kesimpulan bahwa guru yang kreatif adalah guru yang
sampai kering. Setelah kering, lukisan kaca sudah selesai dan mampu berubah. Guru tidak cukup menuntaskan urusan
siap dipasang bingkai dan dipamerkan atau dijual. pendidikan kepada para murid, tetapi guru dituntut memiliki
wawasan yang luas agar dapat memberikan pengalaman

112 101
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

belajar yang positif, memiliki tingkat kebijaksanaan yang baik, Kedua, proses pembuatan dimulai dengan tempelkan
dan berkesan bagi siswa sehingga potensi dan kreativitas diri gambar sketsa bunga mawar yang sudah disiapkan pada
ditumbuhkembangkan dalam dunia pendidikan. bagian belakang kaca dan rekatkan menggunakan isolasi
Selain itu, guru yang berwawasan luas tidak akan mudah kertas. Perhatikan sketsa yang ditempel pada kaca tidak boleh
melakukan judgement, dan tidak mudah mengintimidasi, berkerut dan isolasinya tidak boleh menutupi sketsa.
serta tidak cenderung kaku. Guru yang baik tentunya perlu Setelah sketsa ditempelkan pada kaca, selanjutnya kita
diimbangi dengan banyak membaca buku, menonton menebalkan semua garis pada lukisan menggunakan spidol
berita actual, dan melakukan refleksi yang membuahkan permanen agar memberikan gambaran awal yang menarik
kematangan intelektual. pada kaca. Perhatikan, bagian yang ditebalkan menggunakan
spidol adalah bagian depan kaca. Jadi harus kebalikan dari
letak posisi gambar sketsa. Jika posisi gambar sketsa dibagian
belakang, maka yang perlu ditebalkan menggunakan spidol
permanen adalah bagian depan.
Setelah sketsa sudah berhasil dijiplak pada kaca, maka
selanjutnya kita memberikan warna pada kaca. Tuangkan cat
akrilik warna merah pada palet, lalu gunakan kuas lukis untuk
memberikan warna pada setiap kelopak bunga mawar pada
kaca. Sapukan kuas dengan merata, jangan sampai keluar dari
garis kelopaknya. Lakukan pengecatan sampai semua kelopak
mawar berwarna merah.
Ketiga, tahap finishing karya agar layak dipasarkan. Nah,
agar kelopak kelihaatan lebih hidup, maka tambahkan
sentuhan gradasi. Gradasi adalah perpaduan dua warna
atau lebih dari warna yang gelap ke warna yang lebih muda.
Caranya dengan menambahkan warna coklat kemerahan
pada setiap sudut kelopak mawar. Sapukan kuas dari pangkal
ke arah pinggir kelopak mawar. Supaya memberi gradasi
yang sempurna pada kelopak, maka yang perlu diperhatikan
adalah penambahan warna gradasi dilakukan sebelum warna
merah kering. Jadi, warna merah tidak boleh kering dengan
sempurna.

102 111
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

tidak bisa dihasilkan dari pencampuran warna-warna lain.


Kelompok warna primer adalah merah, putih, kuning, biru, MEMBANGKITKAN MINAT
dan hitam.
BELAJAR
Warna Sekunder adalah kelompok warna yang dihasilkan Oleh: Yonetha Suni, S.Pd.
dari pencampuran satu warna primer dengan warna primer (Guru Pendidikan Kewarganegaraan)
lainnya. Contoh pencampuran warna primer kuning dengan
warna primer merah menghasilkan warna sekunder orange.
Kelompok warna sekunder adalah warna orange, hijau, pink,
dan sebagainya.
Warna tersier adalah kelompok warna yang dihasilkan dari
pencampuran warna sekunder dengan warna sekunder atau
warna sekunder dengan warna primer. Contoh pencampuran
M inat belajar adalah faktor utama bagi seorang siswa
dalam meraih suatu prestasi di dalam kelas. Minat
merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan
warna primer kuning dengan warna sekunder hijau
mendorong individu dalam memberikan rangsangan
menghasilkan warna tersier hijau muda.
terhadap suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai
Kombinsasi pencampuran beberapa warna primer menjadi tujuan yang hendak dicapai.
warna sekunder di antaranya kuning dicampur merah
Menurut Alya (2009:469), minat adalah kecenderungan
akan menghasilkan orange; merah dicampur putih akan
hati yang tertinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan.
menghasilkan merah muda (Pink); kuning dicampur biru
akan menghasilkan warna hijau hijau; biru dicampur merah Sementara itu, Hansen (dalam Susanto, 20013 : 57)
menghasilkan warna ungu; biru dicampur dengan biru menyatakan bahwa minat belajar siswa erat hubungannya
menghasilkan warna biru muda. Selanjutnya, langkah-langkah dengan kepribadian, motivasi, ekspresi, dan konsep diri atau
pembuatan lukisan kaca bisa mengikuti tahapan berikut ini. identifikasi faktor keturunan dan pengaruh dari dalam dan
luar lingkungan sosial.
Pertama, persiapan awal berupa alat dan bahan seperti kaca
dengan ukuran 30 x 60 cm sebagai bahan dasar pembuatan Karena itu, minat dapat diartikan sebagai suatu kekuatan
kerajinan lukisan kaca, spidol permanen berwarna hitam yang dapat mendorong siswa untuk memberikan perhatian
yang akan digunakan untuk menebalkan sketsa pada kaca, dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menimbulkan
cat akrilik 1 set untuk memberi warna pada kaca, cat no- ketertarikan tertentu terhadap materi yang dijelaskan.
drop warna putih sebagai penutup, kuas roll, isolasi kertas Sebagai bagian dari pembelajaran, minat juga erat
digunakan untuk merekatkan gambar sketsa pada kaca, palet kaitannya dengan proses belajar. Belajar adalah suatu hal
warna sebagai wadah untuk mencampur warna, sketsa gambar yang membuat setiap orang selalu memiliki keinginan untuk
bunga mawar dengan ukuran yang sesuai dengan kaca. Sketsa terus maju dan berkembang guna membangkitkan minat,
ini bisa dibuat sendiri atau bisa juga dicetak. semangat, dan kreativitas dari seseorang.

110 103
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

Belajar merujuk pada suatu proses atau upaya yang pengalaman pribadi penulis yang sudah diterapkan pada
dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan peserta didik kelas IX SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu.
tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
Sebelum menjelaskan cara membuat kerajinan lukisan
sikap, dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari
kaca, penulis ingin menyertakan 5 kriteria perancangan benda
berbagai materi yang telah dipelajari. Minat dan proses belajar
kerajinan yang harus dan wajib diketahui oleh pembuatnya.
tersebut juga berlaku di dalam pembelajaran Pendidikan
Kelima kriteria tersebut mencakup beberapa penjelasan di
Kewarganegaraan (PKn).
bawah ini.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata
Pertama, kegunaan. Benda kerajinan harus mengutamakan
pelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana yang tepat nilai fungsi dari kerajinan tersebut. Contohnya adalah
untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter mangkuk yang digunakan sebagai wadah sayur.
kepada peserta didik. Tujuan pembelajaran PKn pada dasarnya
untuk menciptakan peserta didik menjadi warga negara Kedua, kenyamanan. Benda kerajinan harus menyenangkan
yang memiliki akhlak yang mulia, berbudi pekerti luhur, dan memberikan kenyamanan bagi pemiliknya. Contohnya
berkarakter, dan memiliki moral yang pada akhirnya akan adalah cangkir yang didesain ada pegangannya.
bermuara pada pengembangan watak atau karakter peserta Ketiga, keluwesan. Kerajinan itu harus memiliki
didik sesuai dengan nilai nilai moral Pancasila dan UUD NRI keseimbangan antara benda dengan pemakainya. Contohnya
Tahun 1945. Penanaman nilai-nilai Pancasila merupakan adalah topi yang didesain harus sesuai dengan anatomi dan
dasar yang mengandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai baik struktur kepala manusia.
dan benar serta mampu dipertanggungjawabkan.
Keempat, keamanan. Benda kerajinan harus aman ketika
Sejauh yang penulis amati di sekolah, minat belajar, digunakan. Contohnya adalah teko dari tempurung kelapa
terutama di kalangan siswa-siswi kelas VII sangat tinggi. harus memperhitungkan zat kimia sebagai pewarna agar tidak
Namun, dalam proses pelaksanaan di kelas ada masalah yang berbahaya bagi penggunanya.
sering ditemui, yaitu siswa merasa jenuh, bosan, dan tidak
aktif dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena penggunaan Kelima, keindahan. Sebuah kerajinan yang dibuat harus
model pembelajaran tidak tepat atau tidak sesuai dengan benar-benar sempurna dan memiliki nilai yang lebih diantara
situasi dan kondisi siswa sehingga pembelajaran tidak efektif. benda yang lain. Contohnya adalah vas bunga dari tempurung
kelapa yang sudah diberi warna yang menarik sehingga
Pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan metode kelihatan lebih indah.
diskusi, tetapi model pembelajarannya yang tidak sesuai minat
siswa, sehingga siswa mulai merasa jenuh, bosan, dan tidak Penulis juga ingin memberikan beberapa panduan
aktif. Saya mengambil salah satu contoh pembelajaran PKN di pencampuran warna yang mudah. Secara umum, warna
kelas VII, pada saat pembelajaran siswa-siswi dibagi menjadi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: warna primer, sekunder dan
beberapa kelompok lalu diberi tugas dalam bentuk soal diskusi. tersie. Warna primer adalah warna dasar atau warna asli yang
Akan tetapi setelah dilihat, sebagian siswa dalam setiap
104 109
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

kelompok tidak fokus dengan soal diskusi yang diberikan,


KERAJINAN TANGAN sehingga tidak dapat berinteraksi baik dengan teman-teman.

MENAMBAH PENDAPATAN Upaya membangkitkan minat belajar siswa kelas


Oleh : Yoseph Leodegardus Nube VII, terutama dalam Mata Pelajaran PKN, dilakukan
(Guru Pelajaran Prakarya) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture
and picture. Pembelajaran kooperatif picture and picture
adalah pengajaran yang memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur dan berkelompok, sehingga
terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat

K erajinan adalah kegiatan membuat sebuah barang yang


dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya
yang bernilai seni dan bermutu tinggi. Menurut Suprapto
interpendensi dan efektif di antara anggota kelompok.
Menurut OSF, model pembelajaran picture and picture
adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
(1985:16), kerajinan merupakan kerajinan tangan yang dipasangkan atau diurutkan menjadi logis. Pembelajaran
menghasilkan barang-barang bermutu seni, maka dalam ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide Sedangkan menurut Ibrahim (2000:29), model pembelajaran
yang murni, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas picture and picture merupakan suatu model pembelajaran
dan mempunyai bentuk yang indah dan menarik.
yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok yang secara
Secara umum, kerajinan dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling
kerajinan serat, kerajinan limbah, kerajinan bahan keras, asah, saling asih, dan saling asuh. Adapun langkah-langkah
kerajinan bahan lunak, dan sebagainya. Kaca merupakan yang penulis terapkan dalam model pembelajaran picture and
salah satu bahan keras yang bisa dibuat menjadi kerajinan picture adalah sebagai berikut.
yang bernilai ekonomis. Contoh kerajinan yang bisa dibuat
Pertama, pembelajaran dimulai dengan penyampaian
dari kaca adalah lukisan kaca, mozaik kaca, bingkai kaca, dan
tujuan pembelajaran. Penulis menyampaikan tujuan
sebagainya.
pembelajaran yang akan akan dicapai. Peserta didik menyimak
Lukisan kaca adalah kerajinan 2 dimensi yang lebih dan mencatat tujuan pembelajaran yaitu, menjelaskan makna
mengutamakan fungsi hias daripada fungsi pakainya. Dewasa nilai, mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam
ini kaca mudah sekali ditemukan di toko-toko kaca dengan setiap sila Pancasila, menjalankan nilai-nilai yang terkandung
berbagai bentuk dan ukuran dengan harga yang terjangkau. dalam setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Penulis ingin menunjukkan cara membuat sebuah kerajinan Hasil yang ingin dicapai adalah dengan menanamkan
yang bernilai ekonomis dengan bahan dan alat seadanya, nilai-nilai Pancasila di berbagai lingkungan kehidupan yang
yaitu lukisan kaca. Kerajinan lukisan kaca ini berdasarkan nantinya akan dapat membentuk pribadi, moral dan karakter

108 105
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)

setiap peserta didik. Dan penanaman nilai-nilai Pancasila Keempat, siswa/siswi diberi waktu untuk menyusun
bukan hanya dil ingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan potongan-potongan gambar menjadi satu gambar yang benar
keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. dan sesuai dengan materi yang diarahkan sebelumnya.
Kedua, saya memberikan materi pengantar. Penulis Penulis menuntun setiap kelompok dalam menyusun
menyampaikan materi tentang membiasakan berperilaku potongan-potongan gambar tersebut menjadi satu gambar
sesuai nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan yang benar. Penulis memberikan kesempatan kepada setiap
pandangan hidup bangsa dalam berbagai lingkungan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan setelah
kehidupan. Saya juga memotivasi siswa dengan melakukan itu penulis memberikan penilaian atas hasil presentasi dari
ice breaking dan memberikan pertanyaan apa yang siswa/i setiap kelompok.
ketahui tentang Pancasila. Kelima, penulis membuat satu kesimpulan dari hasil
Pancasila sebagai dasar negara berarti mendasari segenap presentasi setiap kelompok. Pancasila sebagai dasar negara
yang selalu didengungkan untuk seluruh bangsa Indonesia
proses dalm kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila
supaya dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
digunakan sebagai petunjuk semua kegiatan dan kehidupan di
Siswa/i sebagai generasi penerus, dalam mengisi kemerdekaan
segala bidang. Semua tingkah laku dan perbuatan setiap warga
ini tentunya harus memiliki karakter yang baik sebagai
negara Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
seorang anak bangsa, sehingga bisa mengatasi tantangan-
sila-sila Pancasila.
tantangan yang ada. Karakter seseorang dapat dibentuk oleh
Upaya mempertahankannya dapat dilakukan dengan perilakunya dan perilakunya harus didasarkan pada nilai-nilai
menghayati, mengamalkan dan mewujudkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Apabila Pancasila
Model pembelajaran picture and picture membuat interaksi
tidak diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat
antarsiswa dan semua anggota kelompok terlibat aktif dan
laun nilai-nilai Pancasila akan menjadi luntur dan akhirnya
kreatif. Setiap peserta didik begitu semangat dalam mencari,
Pancasila hanya sebagai dokumen kenegaraan yang tertulis
mencocokkan potongan-potongan gambar yang ada untuk
dalam buku sejarah bangsa Indonesia.
disusun menjadi satu gambar yang benar.
Ketiga, penulis membagi peserta didik dalam lima
Suatu proses pembelajaran perlu dilakukan perubahan-
kelompok, lalu menjelaskan kepada mereka bahwa model
perubahan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
pembelajaran yang digunakan adalah picture and picture.
minat belajar siswa, dan tidak terkesan bahwa selama
Setiap kelompok akan bekerja sama, beriteraksi, berkreasi
proses pembelajaran siswa tidak aktif. Oleh karena itu, saya
dalam menyusun potongan-potongan gambar yang
menyarankan agar guru-guru selalu mengembangkan model
sudah disediakan dan disusun menjadi satu gambar yang
pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang dapat
menunjukkan contoh-contoh penerapan nilai-nilai pancasila
membangkitkan minat belajar siswa.
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan
negara.

106 107

Anda mungkin juga menyukai