Paperplate Melukis Peradaban
Paperplate Melukis Peradaban
Editor :
Saverinus Suhardin
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) KERAJINAN TANGAN MENAMBAH PENDAPATAN
Oleh : Yoseph Leodegardus Nube
Editor : Saverinus Suhardin (Guru Pelajaran Prakarya) .........................................................................108
Lay Out & Cover : Agna Moya
Penerbit
Cahaya Cakrawala Nusantara
Jl. Bundaran PU, Gang TDM IV
(Lorong Depan SMA Arnoldus-Kupang-NTT)
Email: penerbitcakrawala@gmail.com
WA: 081236298530/081315250239
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
ISBN: 978-623-5849-22-5
I. Melukis Peradaban I. Judul
II. Antologi
ii xi
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
x iii
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
iv ix
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
DAFTAR ISI pemanusiaan manusia ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,
melalui bacaan-bacaan yang substantif di dalam buku ini, para
pembaca bisa tergerak untuk membentuk diri dalam konteks
pendidikan yang lebih baik. Sekali lagi, harapan yang besar
tertuang di dalam kehadiran buku ini, sehingga para pembaca
SEKAPUR SIRIH bisa terus tergerak untuk giat membaca dan menulis dalam
Drs. David Djuandi nuansa yang produktif.
Bupati Timor Tengah Utara (TTU) ............................................................. iii
viii v
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
KATA PENGATAR terbuka lebar. Para guru telah berani menuangkan seluruh
Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd.,M.Si. pengalaman praktik baiknya selama kegiatan pembelajaran
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur ke dalam karya tulis yang sangat luar biasa ini. Melalui proses
kreatif yang baik dan berkualitas, para guru dapat menerbitkan
buku ini dengan berbagai inovasi pembelajaran yang berhasil
dikisahkannya secara rapih dan terstruktur. Ini adalah salah
satu upaya guru untuk mengemban tugas dan menunjang
profesionalismenya sebagai pendidik.
Pada kesempatan ini, saya selaku Kepala Balai Guru
D alam mengemban
profesionalismenya,
tugas
guru
dan
tentunya
mengimplementasikan semua kompetensinya ke dalam
menunjang
harus
Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Bupati Timor Tengah Utara
(TTU) yang telah mendukung penuh program kegiatan
berbagai karya nyata, seperti kegiatan menulis. Kegiatan
literasi di daerah ini. Semoga kebijakan pembangunan
menulis hingga menghasilkan karya tulis yang produktif
pendidikan, khususnya upaya peningkatan kesejahteraan
dan bermanfaat bisa menjadi bukti bahwa guru mampu
dan profesionalime guru terus digelorakan di waktu-waktu
mengemban tugas dan peran sebagai “pelukis wajah bangsa”.
yang akan datang. Akhirnya, selamat menikmati buah literasi
Hal tersebut juga mampu menjadi teladan yang baik untuk
para guru hebat ini. Profisiat dan kiranya kehadiran buku ini
para peserta didik dalam meningkatkan minat dan motivasi
dapat membangkitkan semangat kita untuk terus berkarya dan
menulis yang didasari oleh intensitas membaca yang juga
berbakti untuk generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter.
tinggi. Oleh karena itu, dengan diterbitkan Antologi Artikel
Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu berjudul
“Melukis Peradaban” ini, maka teladan profesionalisme Salam Literasi!
dan semangat untuk menulis bisa dilihat dan diikuti oleh
berbagai pihak guna mengembangkan dan menggali potensi
diri di bidang menulis. Menulis adalah salah satu cara untuk
menunjukan esensi dan eksistensi diri di tengah kehidupan
bermasyarakat.
Dalam keyakinan inilah, pihak SMPK Putri St. Xaverius
Kefamenanu menyelenggarakan Workshop Literasi selama tiga
hari penuh bersama Cakrawala NTT. Bimbingan teknis literasi
tersebut merupakan bagian dari program nasional dengan
dasar sebuah pemikiran bahwa hanya dengan literasi, para
guru dan peserta didik mampu bersaing dan jendela dunia
vi vii
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
16 1
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
sendiri. Bunyi-bunyi yang dihasilkan dapat mengungkapkan Menurut Murdiyatmo dan Handayani, interaksi sosial
satu gagasan dalam musik yang berasal dari suara manusia merupakan hubungan yang dibangun seseorang dengan orang
atau berasal dari instrumen/alat musik. lain sehingga terbangun struktur sosial. Struktur sosial saling
Alat musik atau instrumen yang dapat menghasilkan bunyi memengaruhi antara satu dengan yang lain. Menurut Soerjono
sangat beragam, salah satunya adalah gitar. Gitar merupakan Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial yang bekaitan
salah satu alat musik berdawai yang berjumlah enam. Alat dengan cara berinteraksi antara individu dan kelompok untuk
musik ini dimainkan dengan cara dipetik dan banyak digemari membagun sistem dalam hubungan sosial.
masyarakat, mulai dari kalangan anak anak sampai orang tua. Interaksi sosial dalam sebuah lembaga pendidikan sangat
Bagaiman tidak, alat musik ini mudah dibawa kemana saja penting, yaitu antara murid dan guru dalam proses belajar
dibandingkan dengan alat musik lain. mengajar. Proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas
Alat musik gitar yang dikenal saat ini juga terdiri dari selama ini seringkali satu arah, siswa hanya mendegarkan guru.
berbagai jenis, yaitu gitar klasik, gitar akustik, gitar elektrik Hal ini disebabkan karena guru lebih banyak mengunakan
dan gitar bas. Secara umum, gitar dimainkan/dipetik dengan metode ceramah, kurangnya penggunaan media, hanya
jari, tapi bisa juga menggunakan alat bantu plektrum atau yang terpaku pada satu model pembelajaran, pendekatan secara
biasanya dikenal dengan nama pick. Gitar terbuat dari berbagai kontekstual sangat jarang dilakukan, guru kurang melakukan
jenis kayu dengan bagian kepala berada di bagian atas, leher di kegiatan refleksi setiap akhir pembelajaran.
tengah, dan badan di bagian bawah gitar. Berdasarkan masalah tersebut, guru perlu memperbaiki
Seseorang dapat memainkan alat musik gitar dengan belajar cara mengajar, agar siswa dapat berinteraksi dengan baik saat
secara autodidak atau melalui pendidikan formal maupun pembelajaran berlangsung di kelas. Guru perlu menggunakan
non-formal. Pembelajar bermain gitar telah menjadi bahan berbagai metode, model dan media pembelajaran dengan
ajar di beberapa sekolah, salah satunya diterapkan di SMPK berbagai pendekatan. Agar anak dapat berinteraksi dengan baik
Putri St. Xaverius Kefamenanu. Sekolah ini memilih alat gitar di dalam kelas, maka guru menganakan model pembelajaran
akustik sebagai salah satu pilihan dalam materi pembelajaran discovery learnig dengan pendekatan saintifik.
teknik dasar permainan alat musik gitar. Discovery learnig adalah metode pembelajara yang
Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada siswa-siswi menerapkan inguiry-based instruction. Discovery learnnig
kelas VII SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, masih banyak adalah pembelajaran yang mendorong untuk menyelidiki
murid yang belum memahami teknik dasar bermain alat music sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan
gitar. Mereka tidak tahu bagaimana cara memetik dawai gitar, pengetahuan masa lalu, mengunakan intuisi, imajinasi,
serta belum memahami cara menempatkan jari pada posisi kreativitas dan mencari informasi baru untuk menemukan
yang baik dan benar, sehingga menimbulkan kesalahan- fakta, korelasi dan kebenaran baru. Langkah-langkah dari
kesalahan saat pelajaran bermain gitar. metode discovery learning diuraikan berikut ini.
2 15
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Guru, metode drill didefinisikan sebagai rencana menyeluruh ditanamkan kepada peserta didik. Banyak faktor menjadi
tentang cara penyajian materi pembelajaran secara sistematis kendala dalam pengajaran bahasa, salah satunya adalah
dengan pendekatan latihan yang berulang-ulang, agar penggunaan metode pembelajaran. Guru sering mengalami
pengetahuan dan kecakapan peserta didik makin meningkat. kendala dalam menentukan metode yang tepat sehingga
Implementasi metode drill dalam pembelajaran dapat keterampilan menulis kurang dimengerti dan dipahami siswa.
diawali dengan mempersiapkan fasilitas yang akan digunakan, Penerapan metode diskusi seperti yang dilakukan di
yaitu alat musik gitar. Tahap persiapan penerapan metode drill atas terbukti mendorong dan meningkatkan kreativitas
dimulai dengan merumuskan tujuan yang akan dicapai. Selain dan kemandirian siswa/i kelas IX SMPS Putri St. Xaverius
itu, guru dan siswa/i juga perlu menentukan dengan jelas Kefamenanu. Peran guru dalam diskusi kelas adalah memimpin
keterampilan apa yang perlu ditingkatkan dalam permainan diskusi. Walaupun dalam memimpin suatu diskusi peran guru
alat musik gitar. jauh lebih sulit dibandingkan dengan metode pembelajran
yang lain.
Selanjutnya masuk ke tahap pelaksanaan, di mana guru
mengemukakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh Metode diskusi membutuhkan persiapan yang matang dan
peserta didik. Para murid diarahkan untuk melakukan latihan bimbingan yang terampil. Guru harus memiliki keterampilan
permainan alat musik gitar secara berulang-ulang dengan dan pengalaman memimpin yang jauh lebih baik, serta
menciptakan suasana yang menyenangkan. Pastikan juga memiliki pemahaman tentang dinamika diskusi, sehingga guru
siswa-siswi benar-benar tertarik dalam proses pembelajaran tidak mendominasi pembicaraan. Atau dengan kata lain, guru
tersebut. hanya sebagai stimulus, motivator dalam seluruh rangkaian
diskusi. Apabilah cara tersebut dijalankan secara baik oleh
Jika teknik itu diterapkan dengan baik, siswa-siswi pada
guru, maka siswa/i pasti aktif dalam berdiskusi kelompok.
akhirnya mampu bermain gitar. Setiap keterampilan dapat
dipelajari selama para pembelajar menginginkannya dan
melakukan latihan dengan tekun disertai perasaan gembira.
Bermian gitar juga mudah, kalau kurang yakin, coba terapkan
metode drill.
4 13
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
12 5
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
untuk lebih mencintai kitab suci sebagai buku iman dalam Proses kegiatan belajar mengajar di kelas IX SMPS Putri St.
kehidupannya. Ini akan terlihat dalam kemampuan peserta Xaverius Kefamenanu masih sebatas unsur-unsur pembangun
didik memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya. karya sastra (Cerpen). Pemahaman siswa/i kelas IX terhadap
Pendekatan kontekstual tidak hanya mengembangkan ranah unsur-unsur pembangun karya sastra (Cerpen) juga masih
pengetahuan dan keterampilan, tetapi mengembangkan sikap, rendah. Kondisi ini membuat mereka sulit mengembangkan
nilai serta kreativitas peserta didik dalam kehidupannya yang ide atau gagasan yang dirasakan, didengar, dan dilihat ke dalam
nyata. Membaca kitab suci dengan pendekatan kontekstual sebuah cerita pendek (Cerpen).
terdapat hal-hal penting yaitu mengaitkan, mengalami, Berdasarkan pengamatan saya selama proses kegiatan
merefleksikan dan menerapkannya (Sarah, 2019, hal 1). belajar mengajar di kelas, peserta didik tampaknya kurang
Di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, peserta didik masih serius. Hal inilah yang membuat mereka tidak bisa memahami
kurang berminat membaca kitab suci. Maka, perlu adanya unsur-unsur pembangun karya sastra (Cerpen). Akibatnya
suatu pendekatan yang berbasis kontekstual, agar peserta didik mereka tidak bisa menuangkan ide atau gagasan –gagasan
mampu memahami isi kitab suci dan menerapkannya dalam yang cemerlang pula ke dalam tulisan yang berbentuk cerita
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penulis meyakini pendek (Cerpen).
pendekatan kontekstual sangat cocok diterapkan pada proses Berdasakan fakta tersebut, guru atau pendidik
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Penerapan perlu meningkatkan pusat perhatian mereka pada saat
pendekatan kontekstual diterapkan pada peserta didik kelas menyampaikan materi pelajaran, teristimewa materi tentang
VIII/D sebagai sampel. kemampuan menulis cerpen. Siswa/i perlu memahami unsur-
Kesadaran peserta didik membaca kitab suci di kelas VIII/D unsur pembangun karya sastra (Cerpen). Karena itu, proses
masih kurang. Hal ini terjadi karena peserta didik menganggap kegiatan belajar mengajar di kelas diubah denga metode
bahwa kitab suci itu hanya sebuah buku biasa dan kuno. Isinya diskusi. Adapun langkah-langkahnya bisa mengikuti tahapan
statis, tidak ada perubahan dari waktu ke waktu, generasi ke berikut ini.
generasi; hanya memuat tulisan yang sama (tidak fleksibel). Pertama, guru mengelompokkan peserta didik dalam
Kondisi itu yang membuat peserta didik merasa jenuh tiga kelompok diskusi, memilih ketua diskusi (pemimpin,
dan bosan ketika berhadapan dengan kitab suci. Mereka sekertaris, reporter), mengatur tempat duduk, ruangan, dan
lebih suka membaca buku-buku yang bersifat profan seperti lain-lain. Satu kelompok berdiskusi dengan cara mendengar
novel, komik, dan cerpen. Maka, pendidik perlu menerapkan dan menonton audio-visual cerita pendek yang ditayangkan,
pendekatan kontekstual untuk mengembalikan rasa kecintaan satu kelompok mendengar (audio) cerita pendek yang
peserta didik terhadap kitab suci. Berikut ini langkah-langkah diperdengarkan, dan satu kelompoknya lagi membuat poster
yang bisa dilakukan oleh pendidik. (membaca cerita pendek yang telah disiapkan dan berdiskusi
dalam kelompok masing-masing, sedangkan guru berkeliling
Pertama, pendidik memberi pemahaman tentang pentingnya dari satu kelompok ke kelompok lain, menjaga ketertiban, serta
membaca kitab suci. Kitab Suci merupakan buku iman bagi
6 11
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Di zaman sekarang ini, keinginan menulis mempunyai orang-orang Katolik. Kitab suci berisikan ajaran-ajaran
manfaat yang besar. Tidak hanya bermanfaat bagi penulis, iman yang sangat mendasar tentang kebesaran Allah sebagai
tetapi bermanfaat juga untuk pembaca. Saat seorang penulis pencipta, penyelenggara kehidupan dan penyelamatkan umat
menuangkan ide dan gagasan dapat dipengaruhi oleh isi hati, manusia, serta bagaimana manusia menanggapi kasih Allah
suasana hati, dan faktor lainnya. yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan menulis tidak otomatis datang kepada Kedua, pendidik selalu membuka dan menutup Kegiatan
seseorang, tetapi harus melalui latihan, praktik yang terus- Belajar Mengajar (KBM) dengan doa dan membaca kitab suci.
menerus dan teratur. Keterampilan menulis di sekolah KBM mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi
merupakan wadah untuk siswa bisa mengembangkan potensi Pekerti selalu diawali dan diakhiri dengan doa dan membaca
yang dimilikinya. kitab suci sesuai dengan sub tema pembelajaran hari itu.
Kebiasan itu penting, karena doa merupakan komunikasi
Cerpen merupakan salah satu karya sastra dalam bentuk
timbal balik antara manusia dengan Tuhan (Lorensius Atrik
tulisan pendek yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi.
Wibawa dan Maman Sutarman, 2013, hal 141), sedangkan
Cerpen merupakan sebuah cerita yang mengisahkan tentang
membaca kitab suci bisa membentuk peserta didik lebih
kehidupan sorang tokoh. Pada umumnya permasalahan yang
mengenal pribadi Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh
diceritakan dalam cerpen tidak terlalu rumit.
Kudus.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
Ketiga, pendidik menghubungkan ayat kitab suci dengan
wajib yang harus diajarkan kepada siswa/i, termasuk di SMPS
contoh kehidupan nyata. Peserta didik dituntun untuk memilih
Putri St. Xaverius Kefamenanu. Kegiatan belajar mengajar
salah satu ayat kitab suci sebagai pegangan, pedoman dalam
Bahasa Indonesia dititikberatkan pada empat keterampilan
kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidik dapat bercerita
berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa itu antara lain:
tentang tokoh-tokoh dalam kitab suci yang dapat diteladani
menyimak, menulis, membaca, dan berbicara.
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik menceritakan kembali
Salah satu materi yang diajarkan dalam kurikulum tokoh-tokoh dalam kitab suci agar peserta didik meniru atau
2013 adalah kemampuan menulis cerita pendek (Cerpen). meneladani cara hidup mereka.
Kemampuan menuangkan ide atau gagasan yang dirasakan,
Keempat, pendidik membuat moto yang diambil dari ayat
didengar, dan dilihat oleh siswa/i kelas IX, SMPS Putri St.
kitab suci. Misalnya, “Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup”
Xaverius Kefamenanu yang mengandung bahasa kiasan dan
(Yoh 14:6). Moto seperti itu kiranya memberi inspirasi kepada
konotasi masih kurang. Kemampuan menulis cerpen perlu
peserta didik untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan
diajarkan kepada siswa/i kelas IX SMPS Putri St. Xaverius
kebenaran. Selain itu, pendidik juga bisa memilih kata-kata
Kefamenanu untuk membiasakan mereka dalam menuangkan
kunci dalam kitab suci dan dijadikan doa yang merupakan
ide-ide cemerlang lewat tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi
bagian dari cara meningkatkan minat membaca kitab suci.
orang lain, teristimewa bagi dirinya sendiri.
Doa tidak hanya didasarkan pada kata-kata harfiah, tapi doa
juga didasarkan pada ayat-ayat kitab suci.
10 7
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
8 9
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
32 17
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
18 31
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
pada peserta didik yang mulai berlomba-lomba untuk musik pertama yang kita dengar sejak masih dalam
membawakan doa secara spontan, baik sebelum dan sesudah kandungan adalah detak jantung ibu, itulah tempo awal dasar
pelajaran, maupun pada waktu mengikuti upacara bendera dari kehidupan.
yang diselenggarakan di sekolah pada setiap hari Senin. Sebagai contoh, saat masih TK (Taman Kanak-kanak)
Maka di akhir dari tulisan ini, penulis ingin menyampaikan atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), jika ditanya siapa
beberapa harapan kepada rekan-rekan guru dan para orang yang bisa bernyanyi atau diajak bernyanyi, anak-anak sangat
tua, untuk lebih banyak memberdayakan para peserta didik antusias. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, pilihan
membawakan doa spontan dengan lebih baik dan semakin mendalami bakat biasanya tergantung pada tempat tinggal,
percaya diri. lingkungan belajar dan subjek itu sendiri. Semua siswa-siswi itu
bisa, tergantung cara kita menerapkan pola dan mendekatkan
diri pada mereka.
Selama penerapan metode demonstrasi, penulis selalu
mengamati siswa-siswi yang memiliki kemampuan atau rasa
ingin tahu terhadap musik. Sebagai apresiasi penulis kepada
mereka, metode kedua yang penulis terapkan adalah tutor
sebaya.
Metode tutor sebaya merupakan pembelajaran berbasis
active learning yang memberikan kesempatan dan mendorong
pada peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik. Pada
waktu yang sama, ia juga menjadi narasumber bagi yang lain.
(https://solidarity.iain-jember.ac.id/index.php/solid/article/
view/15).
Supaya metode ini lebih efektif, penulis memilih beberapa
siswa-siswi yang memiliki daya tangkap yang baik, kemudian
mempersilakan mereka tampil di depan teman-teman yang
lain. Sesudah itu, mereka mengulang kembali apa yang sudah
penulis demonstrasikan.
Biasanya dalam tahap ini, setiap siswa-siswi yang tidak
tampil memiliki rasa kagum, keinginan untuk dipanggil
dan tampil di depan teman-teman yang lain. Ada juga yang
merasa kalau mereka belum bisa. Sedangkan untuk siswa-siswi
30 19
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
yang diberi kesempatan dan apresiasi untuk tampil ke depan, seharusnya menanamkan kebiasaan doa spontan mulai dari
mereka memiliki kebagaan tersendiri. Mereka senang karena lingkungan keluarga.
bisa tampil di depan teman-teman sekelasnya.
Ketiga, anak dibiasakan untuk mengikuti doa Rosario di
Selanjutnya penulis membagi siswa-siswi dalam beberapa sekolah maupun di rumah. Saat bulan Rosario, baik bulan Mei
kelompok. Mereka nantinya akan diberikan demonstrasi maupun bulan Oktober peserta didik diajak oleh para guru
kembali oleh teman sebaya yang sudah diseleksi. Proses di sekolah untuk mengikuti doa Rosario dan sebaiknya doa
seleksinya memperhatikan perolehan poin akhir belajar Rosario ini dibawakan oleh peserta didik secara bergantian.
praktikum. Kelompok mana yang presentasi praktikumnya
Selain beberapa solusi di atas, penulis juga memiliki kiat
lebih tinggi, mereka juara dalam materi praktikum dan memiliki
yang bisa dilaksanakan di sekolah. Pertama, peserta didik
poin yang lebih saat materi ansambel sejenis berlangsung.
harus dibiaskan untuk lebih banyak membaca. Sekolah sebagai
Penulis juga mendorong daya saing antartutor dalam lembaga yang berkompeten dapat menumbuhkembangkan
kelompoknya dengan cara memuji setiap perkembangan minat baca peserta didik harus sering mengadakan lomba baca
siswa-siswi yang dilatih selama proses belajar berlangsung. agar menambah pengetahuan dan cakrawala berpikir para
Metode tutor sebaya bukan berarti menggantikan peran peserta didik.
penulis sebagai tutor utama. Kedua, sekolah sebagai lembaga yang bertanggung jawab
Penulis bertugas meningkatkan kemampuan tutor sebaya menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik dianjurkan
dengan cara mengontrol tiap kelompok ansambel sejenis dan untuk menyediakan lebih banyak lagi buku panduan yang
menguji kemampuan dari tiap kelompok. Jika dalam kelompok berisikan contoh-contoh doa spontan.
musik ansambel ada yang memiliki kendala, maka penulis Ketiga, keluarga peserta didik diharapkan menjadi pendidik
bertugas mengulang teknik permainan ukulele pada tutor dan pertama dan utama, sehingga orang tua seharusnya lebih
angota kelompoknya, serta memberikan pujian dan apresiasi banyak menyediakan waktu untuk berdoa bersama pada saat
kepada para siswa-siswi. sebelum maupun sesudah bangun tidur. Termasuk sebelum
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses dan sesudah makan bersama keluarga.
ini berlangsung yaitu sejauh mana perkembangan siswa-siswi, Itulah beberapa solusi yang penulis tawarkan untuk
tingkat kebosanan dalam kelompok, dan kelompok yang tidak diterapkan di sekolah; di dalam kelas bersama bapak/ibu guru
serius atau berpura-pura serius ketika penulis dekati. maupun teman-teman. Peserta didik juga bisa terapkan di
Penulis berupaya menanggapi masalah kejenuhan dalam dalam keluarga bersama para orang tua dan sanak saudara.
belajar dengan melontarkan candaan, sehingga bisa mencairkan Setelah melewati kurun waktu satu semester dalam tahun
suasana. Penulis juga biasanya mencairkan suasana dengan pelajaran yang penulis tawarkan kepada peserta didik, baik di
mengajak mereka bersama-sama bernyanyi lagu populer masa sekolah maupun di dalam keluarga, penulis melihat perubahan
kini, atau penulis memainkan iringan lagu populer dengan
20 29
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Kedua, kurang tersedianya buku-buku doa yang berisi ukulele untuk memotivasi setiap siswa-siswi dalam kelompok
contoh – contoh doa spontan sebagai panduan dalam ansambelnya.
membawakan sebuah doa spontan.
Setelah selesai memainkan lagu popular dengan ukulele,
Ketiga, siswa tidak dibiasakan berdoa spontan dalam pasti ada yang bertanya, “Pak guru, tadi main itu lagu dari
keluarga. Bisa juga dalam keluarga tidak disediakan waktu kunci apa?” Penulis mulai tersenyum, kemudian memancing
untuk doa bersama, baik sebelum istrahat malam, sesudah rasa ingin tahu mereka, memotivasi, dan memberi apresiasi
bangun pagi, ketika makan bersama atau sesudah makan pada yang bertanya. Penulis juga sering memotivasi siswa-
bersama. siswi dengan video dan materi lagu populer sederhana yang
ada di facebook, instagram, dan youtube.
Keempat, peserta didik kurang diberi kesempatan
membawakan doa spontan di sekolah sebagai tempat belajar Hasil penerapan kedua metode ini menunjukkan siswa-siswa
untuk mengembangkan diri, baik sebelum pelajaran maupun lebih ceria, menikmati proses pembelajaran, berani bertanya,
sesudah pelajaran. mampu menampilkan hasil belajar, merasa mereka mampu
dan dihargai, serta memiliki rasa bersaing dan keingintahuan
Berdasarkan masalah-masalah yang teridentifikasi di
yang tinggi. Selain itu, siswa-siswi makin kreatif, memiliki rasa
atas, maka penulis menawarkan beberapa solusi yang bisa
tangung jawab, dan pembelajaran lebih menyenangkan.
membuat peserta didik termotivasi untuk membawakan doa
spontan. Beberapa solusi yang penulis tawarkan di bawah ini Menurut penulis, dua metode di atas berhasil membuat
merupakan langkah-langkah yang bisa membantu peserta proses pembelajaran menjadi lebih efektif, dan secara tidak
didik semakin mampu membawakan doa spontan dalam langsung membangun hubungan yang akrab antara guru dan
berbagai kesempatan. murid. Selama metode ini dijalankan, penulis melihat peserta
didik lebih berhasil belajar dan mereka dengan pencapaian
Pertama, peserta didik dibiasakan untuk doa spontan secara
tersebut.
bergilir sebelum dan sesudah proses belajar mengajar di kelas.
Artinya, sebelum pembelajaran dimulai pada pagi hari, guru Karena itu, penulis menyarakan agar musik dipelajari
mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan dengan pikiran dan perasaan. Semua metode pembelajaran itu
berdoa spontan. Demikian pula saat jam pelajaran selesai, guru baik, tergantung cara kita menerapkan dan menjalaninya untuk
sekali lagi mengajak peserta didik untuk menutup kegiatan keberhasilan siswa-siswi. Kita diuji memanusiakan manusia
pembelajaran dengan berdoa. menjadi manusia yang lebih manusiawi. Musik dipelajari dan
Kedua, peserta didik dianjurkan untuk membiasakan doa diajarkan dari hati dan pikiran.
sebelum dan sesudah makan secara bersama- sama dalam
keluarga atau sebelum dan sesudah beristirahat. Orang
tua adalah pendidik utama dan pertama, maka orang tua
28 21
BEGINI MENULIS KARANGAN ASAH KREATIVITAS DOA
DESKRIPSI SPONTAN PESERTA DIDIK
Oleh : Maria Edo, S.Pd. Oleh: Anselmus Sasi, S.Ag.
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) (Guru Pendidikan Agama Katolik)
22 27
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
ibu guru dalam kegiatan pembelajaran di berbagai bidang Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu adanya perbaikan
studi, di setiap jenjang dan satuan pendidikan, agar peserta untuk meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi
didik mendapatkan suasana baru dalam pembelajaran. peserta didik dengan pendekatan kontekstual. Peserta didik
langsung berhadapan dengan objek secara langsung dalam
bentuk penugasan projek, mendata objek dan objek-objek
rinci yang ada dalam objek tersebut.
Keterampilan menulis karangan deskripsi di kelas 7 SMPK
Putri St. Xaverius Kefamenanu masih rendah. Kondisi itu
disebabkan karena peserta didik tidak mengingat lagi objek
yang pernah dikunjungi atau peristiwa yang terjadi, sehingga
mereka kesulitan mendeskripsikan lebih rinci saat menulis.
Selain itu, mereka juga kurang terampil menulis.
Karena itu, penulis menerapkan pendekatan kontekstual
untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi. Menurut Dalman (2015:94), karangan deskripsi
merupakan tulisan yang melukiskan atau menggambarkan
suatu objek atau peristiwa tertentu secara jelas dan terperinci,
sehingga pembaca seolah-olah turut merasakan atau
mengalami langsung apa saja yang dideskripsikan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang
menggambarkan objek secara jelas dan terperinci, sehingga
pembaca seolah-olah pernah melihat langsung objek dalam
karangan deskripsi yang dibacanya. Karena itu, peserta didik
harus memiliki keterampilan mengidentifikasi objek secara
rinci.
Pendekatan kontekstual diharapkan mampu mengantarkan
murid untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi, terutama dapat langsung berhadapan dengan
objek dan mendeskripsikan objek tersebut secara rinci dalam
mengembangkan karangan deskripsi.
26 23
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Menurut Wina Sanjaya (2005:109), pendekatan kontekstual sesuai. Memberikan umpan balik yang baik, dengan cara
merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses membebaskan peserta didik untuk bereksplorasi, sehingga
keterlibatan siswa secara langsung untuk menemukan mereka dapat menemukan cara belajar yang sesuai. Di
materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan langkah ketiga ini, guru membawa peserta didik ke luar dari
situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa untuk lingkungan sekolah untuk bereksplorasi, misalnya Taman
menerapkan pada kehidupan mereka. Langkah-langkah Kota depan rumah jabatan bupati dan Gereja St. Theresia
pembelajaran kontekstual bisa dilakukan seperti uraian berikut untuk memunculkan pengalaman baru yang menyenangkan
ini. dan mudah diingat.
Pertama, guru mengenalkan sosok/figur yang terkait Keempat, guru mengarahkan dan membimbing peserta
dengan mata pelajaran yang diajarkan. Peserta didik didik selama mereka belajar untuk bereksplorasi. Guru
diperkenalkan dengan figur atau tokoh pendidikan/objek mengarahkan dan membimbing peserta didik selama mereka
tertentu yang dekat dengan kehidupan mereka, kemudian belajar untuk bereksplorasi. Di langkah ini guru mengarahkan
peserta didik diminta untuk mendeskripsikan tokoh atau peserta didik untuk mendata objek atau figur secara umum,
objek tersebut mulai dari deskripsi umum hingga ke deskripsi kemudian dilanjutkan dengan mendata bagian-bagian objek
bagian yang rinci. Kemudian peserta didik dan atau murid secara rinci. Kemudian semua data digunakan untuk menulis
membuat resume berkaitan dengan deskripsi umum dan karangan deskripsi mulai dari struktur pertama, deskripsi
deskripsi bagian dari tokoh atau objek secara rinci. umum, struktur kedua deskripsi bagian-bagian objek atau
Kedua, guru merumuskan maanfaat serta tujuan materi figur secara rinci, dan struktur terakhir menulis kesan tentang
yang akan dipelajari serta mengaitkan dengan kehidupan objek atau figur.
sehari-hari. Peserta didik merumuskan maanfaat serta tujuan Pendekatan kontekstual meningkatkan keterampilan
materi teks deskripsi yang akan dipelajari dan mengaitkan menulis karangan deskripsi, khususnya pada bagian
dengan kehidupan sehari-hari. Materi teks deskripsi struktur deskripsi terjadi peningkatan atau presentasinya
bermaanfaat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk meningkat. Selain itu, peserta didik lebih aktif dan kreatif
berpikir kritis, logis, sistematis, dan peka dengan lingkungan karena pembelajaran terjadi di luar kelas dan objek atau figur
sekitar. Tujuan mempelajari materi teks deskripsi adalah ditentukan sendiri oleh peserta didik. Peserta didik dapat
meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk senantiasa mendata rincian objek secara lebih detail karena berhadapan
belajar, sehingga mendapatkan pengetahuan dengan cara langsung dengan objek/figur, atau peristiwa.
yang lebih praktis dan dapat dipraktikan dalam kehidupan
Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan
sehari-hari.
yang memanfaatkan lingkungan luar kelas atau luar sekolah,
Ketiga, guru memberikan umpan balik dengan cara agar peserta didik dapat melihat hal nyata atau masalah yang
membebaskan peserta didik untuk bereksplorasi, sehingga ada di lingkungan, lalu memberikan solusi atas masalah.
nantinya mereka bisa menemukan cara belajar yang Karena itu, pendekatan kontekstual perlu diterapkan bapak/
24 25
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
48 33
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Kedua, guru mengorganisasikan kelas dengan memberikan Banyak kue yang diberikan ibu kepada tiap anak adalah 3
tanggung jawab kepada peserta didik dalam pemecahan suatu potong.
masalah dan membagi peserta didik dalam kelompok. Peserta
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sangat
didik dibagi kedalam 6 kelompok, dengan masing-masing
membantu pemahaman peserta didik yang awalnya merasa
kelompok berjumlah 5 orang.
kebingungan, kemudian menjadi lebih mengerti dan paham,
Setiap kelompok dibagikan dokumen berupa gambar dan sehingga pada saat evaluasi di akhir pembelajaran rata-rata
materi yang berkaitan dengan masalah yang ditimbulkan dari peserta didik nilainya di atas KKM. Pendekatan ini memberi
globalisasi. Dari gambar dan penjelasan dampak globalisasi dampak positif. Terjadi peningkatan prestasi peserta didik
di berbagai bidang itu, setiap kelompok diminta untuk setelah guru menggunakan mengembangkan bahan ajar
mengungkapkan dampak positif dan negatif dari globalisasi. berbasis kontekstual pada materi bilangan.
Ketiga, peserta didik melakukan pengamatan masalah dan Karena itu, bahan ajar kontekstual yang dikembangkan
mulai mengembangkan dan menyajikan hasilnya berupa bisa dijadikan salah satu alternatif sumber belajar dengan
dampak dari globalisasi. Setelah itu guru menganalisis dan pengkajian dan perbaikan lebih lanjut. Bagi pembaca
mengevaluasi proses pemecahan masalah. atau peneliti yang tertarik dengan penelitian ini dapat
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan mengembangkan bahan ajar kontektual yang lebih baik dari
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sebelumnya atau dengan pendekatan dan materi yang berbeda.
pendidik dan sumber belajar ada pada suatu lingkungan belajar.
Sehingga pendidik tidak harus selalu menjadi pembicara
utama, tapi juga melibatkan peserta didik.
Selama proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya
menjadi penonton, tetapi harus kreatif dan aktif. Mereka
tentunya perlu pendampingan dari guru sebagai fasilitator,
mereka mampu memecahkan masalah sesuai tujuan dari
pembelajaran.
Model pembelajaran PBL memungkinkan peserta didik
tidak lagi menjadi penonton dari proses pembelajaran, tetapi
bisa berperan aktif. Peserta didik pun dapat berpikir kritis
dalam menemukan pemecahan suatu masalah. Kita perlu
terapkan metode PBL ini untuk mata pelajaran lain.
34 47
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
46 35
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Metode pembelajaran memainkan peranan penting dalam sesuai latar belakang peserta didik. Untuk mengatasi masalah
kegiatan berbahasa Inggris. Ada banyak siswa yang mampu yang terjadi, penulis menawarkan solusi dengan menyediakan
mencapai prestasi baik karena diajarkan dengan metode sumber belajar lain, dalam hal ini adalah bahan ajar.
pembelajaran bahasa Inggris yang tepat. Pendekatan teori Berdasarkan uraian tersebut, penulis memandang perlu
yang mendasari pengajaran bahasa yaitu teori tata bahasa untuk mengembangkan sumber belajar yang lebih sederhana
tradisional dan struktural. dengan pendekatan kontekstual agar lebih dipahami. Materi
Salah satu pendekatan teori adalah metode audiolingual. yang disajikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, inilah
Adapun Jill Kerper Mora dari San Diego University yang disebut belajar secara konstekstual.
menyebutkan “This method is based on the principals of
Menurut Sanjaya (2005:109), pendekatan kontekstual
behaviour psychology. It adapted many of the principals of the
menekankan pada proses keterlibatan peserta didik secara
the Direct Method ,in parts as a reaction to the lack of speaking
penuh untuk memahami materi yang dipelajari, dan
skills of the Reading Approach.”
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Jadi,
Selain itu, Mart(2013) juga menyimpulkan bahwa metode pendekatan kontekstual mengaitkan antara materi yang
audiolingual bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dipelajari dengan kehidupan nyata peserta didik sehari-hari.
komunikatif siswa dengan menggunakan dialog dan latihan. Tunjuannya untuk menemukan makna materi tersebut bagi
Metode audiolingual mendasarkan diri kepada pendekatan kehidupannya.
struktural dalam pengajaran bahasa. Penelitian yang dilakukan E. Rahmawati (2017:346-
Metode ini banyak melakukan praktik-praktik dan latihan- 350) menyimpulkan bahwa, pengembangan bahan ajar
latihan, baik dalam bentuk dialog maupun teks-teks pendek menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
lain. Harapannya para siswa bisa berbicara seperti pemilik hasil belajar peserta didik. Peneliti menggunakan bahan
bahasa itu sendiri. ajar dengan pendekatan kontekstual, khususya pada materi
bilangan.
Metode ini juga menekankan penelaahan dan pendeskripsian
suatu bahasa yang akan dipelajari. Langkahnya dimulai Bahan ajar diberikan kepada seluruh peserta didik sebagai
dengan sistem bunyi (fonologi), kemudian sistem pembentukan buku penunjang pembelajaran. Peserta didik lebih aktif
kata (morfologi), dan sistem pembentukan kalimat (sintaksis). karena penjelasannya lebih mudah dipahami. Materi bilangan
disajikan dalam bentuk kontekstual yang peserta didik sering
Pembelajaran metode audiolingual harus diawali dengan
temui dalam kehidupan sehari- hari. Penerapan pendekatan
menyimak, kemudian berbicara, lalu membaca, dan akhirnya
kontektual mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
menulis. Tata bahasa harus disajikan dalam bentuk pola-
pola kalimat atau dialog-dialog dengan topik-topik situasi Pertama, untuk operasi penjumlahan, contohnya diberikan
sehari-hari. Metode audiolingual ini dipandang tepat soal: 5 + (-3) = …. Soal ini bisa dikerjakan menggunakan
untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pendekatan kontekstual. Caranya dengan menggunakan
36 45
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
44 37
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
berbicara bahasa Inggris secara leluasa dengan cara drill and yang mampu menyelesaikan tes secara baik dengan hasil yang
practice. positif akan diberikan reward.
Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan Data nilai matematika atau prestasi belajar matematika
harus melibatkan peran aktif siswa dalam berbicara. Guru peserta didik dapat diukur dengan memberikan tes
memberi kesempatan kepada siswa untuk berbicara bahasa tulis berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 nomor di akhir
Inggris selama proses pembelajaran tanpa rasa tidak berani, jam pelajaran. Hal ini membuat peserta didik tertarik dan
tidak percaya diri, dan takut salah. memperoleh nilai diatas KKM. Atau bisa juga tes berupa tes
lisan yang langsung ditanyakan oleh guru.
Metode audiolingual banyak melakukan praktik-praktik dan
latihan dalam berbahasa, baik dalam bentuk dialog maupun Berdasarkan hasil tes dan prestasi belajar peserta didik
teks-teks pendek lain. Harapannya para siswa bisa berbicara kelas VIII SMPK Putri St. Xaverius Kefamemanu, maka dapat
seperti pemilik bahasa asing itu sendiri. disimpulkan bahwa penerapan metode umpan balik dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar matematika,
Metode audiolingual pada dasarnya merupakan
khususnya materi “Relasi dan Fungsi” di kelas VIII SMPK
pengembangan dari metode langsung yang dirasa memiliki
Putri St. Xaverius Kefamemanu. Kemampuan siswa dalam
kelemahan, terutama dalam menjelaskan hal-hal yang sulit
mengerjakan tugas dan antusiasme siswa dalam kelas
dipahami siswa. Metode ini membutuhkan peran dan
keaktifan guru, karena guru lebih banyak mendominasi kelas. mengalami peningkatan.
Penulis berharap kepada rekan-rekan guru bahasa Inggris Oleh karena itu, guru diharapakan dapat mengembangkan
agar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat. Cara metode pembelajaran umpan balik pada pertemuan-
yang tepat mempermudah siswa-siswi untuk mengembangkan pertemuan berikutnya. Guru juga dapat melihat kembali
langkah-langkah pada metode pembelajaran umpan balik
keterampilan mereka dalam belajar bahasa Inggris.
pada pertemuan sebelumnya.
38 43
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
42 39
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
baru memiliki arti apabila diberi makna. Sifat artifisial akhir jam pelajaran dan memberikan kesempatan remedial
simbol-simbol matematika bersifat individual yang bertumpu terhadap hasil tes yang tidak memenuhi standar KKM. Hasil
pada kesepakatan. nilai remedial harus diberitahukan kepada peserta didik
Bahasa matematika bersifat universal, artinya kapan bersangkutan sehingga mereka dapat mengetahui sejauh mana
dan di mana saja simbol matematika memiliki makna menguasai materi matematika.
yang sama. Simbol-simbol universal dalam matematika Metode umpan balik mempunyai peranan penting, baik
menghilangkan kekaburan, kemajemukan, dan emosionalitas. bagi peserta didik maupun guru. Umpan balik merupakan
Sifat universalitas simbol-simbol yang membentuk struktur pemberian informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban
matematika tidak dapat ditafsirkan secara individual menurut peserta didik atas soal yang diberikan. Umpan balik juga
kebiasaan dan karakteristik tertentu yang tidak umum. disertai informasi tambahan berupa penjelasan letak kesalahan
atau pemberian motivasi baik lisan maupun tertulis.
Menurut Fathoni (Ahmad, 2012:1), matematika dipandang
sebagai bahasa karena dalam matematika terdapat sekumpulan Mereka beralasan bahwa matematika banyak menggunakan
lambang/simbol dan kata (baik kata dalam bentuk lambang). rumus–rumus yang membuat mereka semakin bingung,
Simbol–simbol matematika dapat berupa kata-kata maupun sehingga pengajar memutuskan untuk menggunakan
lambang yang disebut angka. metode umpan balik. Harapannya metode ini membantu
dan menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar
Kebanyakan peserta didik merasa mata pelajaran
matematika, sehingga mereka tidak bosan di kelas.
matematika sangat sulit dan susah dimengerti, sehingga
banyak siswa yang memperoleh nilai rendah atau di bawah Umpan balik merupakan proses yang penting dalam
KKM. Bahkan matematika menjadi mata pelajaran yang organisasi, lebih khusus di dunia pendidikan. Armstrong
sangat ditakuti peserta didik, sehingga saat pelajaran mereka (2009) mengatakan bahwa umpan balik terhadap individu
merasa bosan dan tidak tertarik. mengenai bagaimana mereka bekerja adalah hal penting dalam
manajemen kinerja. Umpan balik dalam dunia pendidikan,
Agar tujuan intruksional dapat tercapai, seorang pendidik
khususnya di dalam kelas terjadi antara peserta didik dan
harus memperhatikan apakah penjelasannya cukup baik dan
pendidik yang saling tanya jawab, sehingga pendidik bisa
dimengerti oleh peserta didik atau tidak, apakah masalah atau
menarik kesimpulan sejauh mana materi yang dipahami oleh
materi yang diterangkan dapat dimengerti oleh peserta didik
peserta didik.
atau tidak, sehingga dapat disimpulkan bahwa proses belajar
mengajar tersebut telah mencapai tujuan. Umpan balik menurut Arikunto (2009:5) merupakan
segala informasi baik yang menyangkut output maupun
Upaya memberikan umpan balik harus dilakukan secara
transformasi. Atau dengan kata lain, umpan balik adalah
terus-menerus, sehingga minat dan antusiasme peserta didik
metode bertukar pikir antara pendidik dan peserta didik yang
dalam belajar materi “Relasi dan Fungsi” dapat terpelihara.
terjadi di dalam kelas.
Upaya itu dapat dilakukan dengan memberikan tes setiap
40 41
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
64 49
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
begitu saja diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa memperdalam dan memberikan penguatan, serta membuat
dikondisikan untuk “menemukan sendiri” konsep-konsep kesimpulan hasil pembelajaran. Guru melakukan penilaian
yang direncanakan guru. pengetahuan, keterampilan dan sikap (penilaian dilakukan
Model pembelajaran inkuiri terbimbing menekankan pada dari awal sampai akhir pembelajaran).
proses penemuan konsep dan hubungan antar konsep. Siswa Pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS mampu
merancang sendiri prosedur percobaan, sehingga peran siswa meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesimpulan itu bisa
lebih dominan, sedangkan guru membimbing siswa ke arah dilihat dari tingkat keaktifan siswa di kelas dan adanya
yang tepat/benar. peningkatan hasil belajar siswa melalui hasil ulangan harian
Model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan motivasi sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
belajar, karena siswa menemukan sendiri konsep-konsep Pendekatan kontekstual membuat siswa memahami
pembelajaran melalui pengalaman langsung. Pada inkuiri masalah atau kejadian sosial yang terjadi di sekeliling mereka.
terbimbing, peran siswa lebih dominan dan siswa lebih aktif, Guru diharapkan dapat menerapkan berbagai metode, model,
sedangkan guru hanya mengarahkan dan membimbing siswa. serta media pembelajaran yang bervariatif, sehingga mampu
Pembelajaran inkuiri terbimbing dilaksanakan selama enam menarik perhatian siswa dan terjadi interaksi antara siswa
kali pertemuan pada pokok bahasan listrik dinamis. Empat dan guru. Guru dan siswa perlu melakukan refleksi, sehingga
kali pertemuan untuk perlakuan pembelajaran dan dua kali mampu memperbaiki mutu pembelajaran di kelas pada
pertemuan digunakan untuk tes, tepatnya pada pertemuan pertemuan berikut.
pertama dan terakhir. Menurut Sudjana (2009:155), ada enam
tahapan yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran
inkuiri terbimbing seperti yang diuraikan di bawah ini.
Pertama, tahap inisiasi atau identifikasi masalah dan
penetapan ruang lingkup masalah. Pada tahap ini, guru
menyajikan permasalahan dengan menghubungkan fenomena-
fenomena dalam kehidupan nyata dengan pokok bahasan
yang akan dipelajari siswa. Guru membagi siswa dalam enam
kelompok.
Kedua, seleksi atau tahap berhipotesis. Pada tahap ini,
guru membimbing siswa dan menyediakan di LKS sebagai
hipotesis awal. Membuat hipotesis dengan membaca literatur
yang ada dan berkaitan dengan materi yang diajarkan pada
setiap pertemuannya. Guru membagi LKS kepada siswa.
50 63
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri Ketiga, eksplorasi atau tahap merancang percobaan. Pada
dengan membaca berbagai sumber yang ada dan mengamati tahap ini, siswa melakukan curah pendapat tentang alternatif
gambar yang disediakan oleh guru. prosedur percobaan atau solusi pemecahan masalah. Pada
pertemuan pertama, kendala yang dihadapi guru adalah siswa
Kedua, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belum terbiasa dengan merancang prosedur kerja. Hal ini
belajar sendiri dengan membaca berbagai sumber yang ada
mengakibatkan pengujian hipotesis membutuhkan waktu yang
dan mengamati gambar. Selain itu, guru mengajak peserta
cukup lama dibandingkan dengan yang telah direncanakan.
didik untuk mengunjungi kantin sekolah agar siswa dapat
membangun pemahaman sendiri. Di kantin sekolah akan Keempat, tahap formulasi atau tahap melaksanakan
ditemukan aneka realitas tentang kegiatan ekonomi seperti percobaan. Pada tahap ini, guru memastikan terlebih dahulu
pembelian, penjualan bahkan penawaran. Peserta didik setiap kelompok telah merancang prosedur kerja dengan
diarahkan untuk bisa mengidentikkan diri sebagai pembeli baik dan benar, serta alat dan bahan yang dipilih sudah
atau penjual, sehingga mereka bisa menghitung lebih jauh tepat. Kemudian guru membimbing siswa dalam melakukan
semisal soal keuntungan dan atau kerugian. percobaan. Pada tahap ini, siswa melakukan percobaan sesuai
Ketiga, guru memberikan kesempatan kepada peserta dengan rancangan yang telah dibuat. Karena siswa merancang
didik untuk menggali informasi; bertanya-jawab dengan sendiri prosedur kerjanya, sehingga bimbingan guru lebih
narasumber mengenai berbagai kegiatan ekonomi. Seperti sedikit terkait hal teknis. Tetapi, guru lebih mendorong siswa
kegiatan produksi, semisal menyiapkan makanan berupa agar memiliki rasa tanggung jawab dan percaya terhadap
kudapan, nasi, minuman dan lain-lain. Selain itu, ada juga prosedur yang mereka lakukan.
kegiatan distribusi dan konsumsi. Misalnya hasil produksi Kelima, tahap koleksi atau membuat kesimpulan. Pada
didistribusikan untuk guru, pegawai dan siswa-siswi SMPK tahap ini, semua data sudah terkumpul dan terolah. Guru
Putri St. Xaverius Kefamenanu dan hasil produksi dikonsumsi membimbing siswa untuk menarik kesimpulan tentang
sendiri di dalam lingkungan sekolah. percobaan yang dilakukan atau menemukan jawaban atas
Kegiatan pembelajaran ini juga dicampur dengan model masalah yang ada dan membuktikan yang telah mereka buat.
Setiap kelompok membuat kesimpulan dari masalah yang
pembelajaran discovy learning. Siswa dibagi dalam 3
sudah dipecahkan.
kelompok. Guru membimbing siswa melaksanakan diskusi
kelompok dan mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam Keenam, tahap presentasi atau tahap mengomunikasikan
LKPD, memberikan kesempatan kepada setiap kelompok hasil percobaan. Pada tahap ini, setiap kelompok
untuk melaporkan hasil diskusi dan kepada kelompok lain mempresentasikan hasil eksperimen di depan kelas dan
bisa menanggapi dengan memberikan apresiasi, usul saran, saling mengomentari dengan kelompok lain. Setelah semua
kritikan dan pertanyaan. siswa mempresentasikan hasil kegiatan percobaannya, guru
Di akhir pertemuan, guru bersama siswa melakukan refleksi menanggapi hasil presentasi yang dilakukan siswa dan
dengan menanyakan kembali materi yang diajarkan untuk memberikan saran jika masih terdapat kesalahan pada konsep
62 51
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
yang didiskusikan siswa. Guru juga perlu memberikan sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah
apresiasi kepada kelompok yang terbaik. dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung
jawab mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan
Data nilai hasil belajar siswa diukur menggunakan tes
warga negara.
formatif dengan soal pilihan ganda berjumlah 20 butir dari
pokok bahasan listrik dinamis. Butiran soal mengacu pada Berdasarkan hasil observasi persoalan yang dihadapi
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) berdasarkan siswa/i kelas VII SMP Putri Xaverius, mereka kurang memiliki
kurikulum 2013. Hasilnya menunjukkan adanya pengaruh motivasi belajar, sehingga berpengaruh terhadap hasil
yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing belajarnya. Hal ini terjadi karena guru sering menggunakan
terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas IX-A SMPK Putri metode ceramah. Siswa lebih banyak menghafal pelajaran,
St. Xaverius Kefamenanu. Terdapat pengaruh yang signifikan sehingga sulit memahami dan memaknai arti belajar IPS.
antara motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di Selain itu, mereka tidak dapat mengaitkan materi pelajaran
kelas IX-A SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu. Terdapat dengan pengalaman yang dialami.
pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri
Kondisi itu mengakibatkan siswa/i sulit mememukan dan
terbimbing dan motivasi secara bersama-sama terhadap hasil
memecahkan masalah nyata di masyarakat secara kritis dan
belajar fisika siswa di kelas IX-A SMPK Putri St. Xaverius
kreatif. Berdasarkan masalah tersebut, maka pendidik perlu
Kefamenanu.
memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan
Selain itu, motivasi belajar dan hasil belajar siswa terdapat pendekatan kontekstual.
hubungan yang berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa/i menjadi
siswa kelas IX-A SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu.
aktif belajar, dapat berinteraksi, berkolaborasi, berkreasi,
Nilai motivasi siswa yang tinggi sangat berhubungan dengan
serta berpikir kritis. Karena, penulis memutuskan untuk
hasil belajar yang diraih siswa. Nilai model pembelajaran
menerapkan pendekatan kontekstual dalam pelajaran IPS,
yang tinggi juga memengaruhi hasil belajar siswa, mereka
khususnya pada topik materi kegiatan ekonomi . Langkah-
memperoleh nilai hasil belajar yang tinggi.
langkah penerapannya bisa mengikuti uraian berikut ini.
Hasil yang baik itu disebabkan karena pada pembelajaran
Pertama, guru mengondisikan siswa dalam situasi yang
inkuiri terbimbing, siswa dapat mengembangkan cara
kondusif, menyampaikan judul materi, tujuan pembelajaran
berpikir ilmiah. Siswa menjadi pembelajar yang memecahkan
yang akan dicapai, dan membangun stimulus dengan cara
permasalahan dan memperoleh pengetahuan yang bersifat
mengaitkan materi yang sudah diajarkan dengan materi yang
penyelidikan, sehingga dapat memahami konsep- akan diajarakan saat ini. Setelah itu, guru memotivasi dan
konesp fisika. Pembelajaran inkuiri terbimbing mampu membimbing siswa untuk mengembangkan pendapatnya
mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk terkait dengan kebutuhan hidup, dan bertanya jawab tentang
mempelajari prinsip dan konsep fisika. Motivasi yang tiggi kehidupan mereka sehari-hari mereka. Guru memberikan
52 61
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
nyata, sehingga siswa memahami konsep tersebut dan mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi karena merasa
melihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bahwa sesuatu yang dipelajari bermakna bagi dirinya.
Supinah (2008:28) menjelaskan beberapa keunggulan dari Berdasarkan uraian di atas, penulis menyarakan agar rekan
pendekatan konstekstual, yaitu siswa sebagai objek, siswa guru bisa menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
lebih memperoleh kesempatan meningkatkan hubungan karena terbukti efektif pada keberhasilan pembelajaran.
kerja sama antar teman, siswa memperoleh kesempatan Penerapan model ini sebaiknya dapat dilakukan perbaikan
lebih untuk mengembangkan aktivitas, siswa lebih memiliki pada perencanaan waktu pembelajaran. Agar pembelajaran
peluang untuk menggunakan keterampilan-keterampilan berjalan sesuai dengan perencanaan, guru harus mengurangi
dan pengetahuan baru yang diperlukan dalam kehidupan waktu praktikum agar pembelajaran tidak melebihi waktu
nyata. Tugas guru hanya sebagai fasilitator dan mediator. yang ditentukan.
Pendekatan kontekstual diharapkan membuat siswa lebih
mudah memahami materi pelajaran IPS.
Menurut Kesuma, dkk (2010:59), Contextual Teaching
and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sementara itu, menurut Nurhadi (2003:13), CTL adalah
pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi yang terdapat di sekitar siswa,
sehingga mendorong siswa dapat membuat hubungan antara
pengetahuan yang telah dimilikinya dengan menerapkannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Menurut Kesuma, dkk (2010:59), pembelajaran kontekstual
terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang
60 53
MAKIN PAHAM JENIS ZAT BELAJAR IPS SECARA
LEWAT PRAKTIKUM KONTEKSTUAL
Oleh : Lidya Kandida Kolo, S.Pd. Oleh : Maria Goreti yuniati Baria, SE.
(Guru Pelajaran IPA) (Guru Pelajaran IPS)
54 59
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang menyenangkan mengajar di kelas. Karena itu, pada proses pembelajaran IPA
berakar dari pendidik yang menerapkan metode pembelajaran dengan sub topik massa jenis zat, penulis beralih dari zona
yang baik. nyaman dengan menerapkan metode yang berbeda, yaitu
Harapan penulis, semoga dengan membagikan pengalaman dengan menerapkan metode praktikum.
ini bisa membantu rekan-rekan guru IPA lain, supaya tidak Djamarah dalam Hidayati (2012:4) mendefinisikan
hanya menggunakan metode ceramah. Guru juga sebaiknya metode praktikum sebagai cara penyajian pelajaran, di mana
bisa menerapkan metode praktikum pada materi atau topik- peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami
topik tertentu pada mata pelajaran IPA. Peserta didik tidak dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode
hanya diberikan pernyataan dan ilustrasi. Mereka langsung praktikum ini memungkinkan peserta didik bisa mengamati,
melakukan praktikum dengan alat dan bahan-bahan melakukan percobaan tentang massa jenis zat yang berbeda.
sederhana yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan metode praktikum ini juga bisa membuat
peserta didik menyelidiki, mengapa zat memiliki massa
yang sama dan volume yang berbeda tidak akan larut ketika
dicampurkan. Alasan ini membuat peserta didik lebih aktif
untuk mencari informasi dan menambah rasa ingin tahunya
menjadi meningkat.
Selain itu, penerapan metode praktikum ini juga membuat
peserta didik tidak bosan, tidak jenuh. Mereka malah makin
aktif mengikuti proses pembelajaran. Sampel yang digunakan
untuk menerapkan metode praktikum ini adalah kelas VII
C SMPK St. Xaverius Putri dengan jumlah peserta didik 32
orang. Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode
praktikum seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Pertama, guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok
dengan masing-masing jumlah anggota kelompok 5-6
orang. Guru menyajikan lembar kerja peserta didik (LKPD)
dengan judul praktikum massa jenis zat. Kelompok 1, 2 dan 3
melakukan praktikum tentang massa jenis zat yang memiliki
massa yang sama, namun memiliki volume yang berbeda.
Sedangkan kelompok 4, 5 dan 6 melakukan praktikum tentang
massa jenis zat padat dan massa jenis zat cair. Peserta didik
58 55
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
menyusun hipotesis sementara tentang massa jenis zat. Hasil yang dikumpulkan antara kelompok 1, 2, 3 berbeda
Peserta didik menyusun, membuat jawaban sementara atau dengan kelompok 4, 5, 6 karena alat dan bahan yang
praduga sementara dari praktikum yang akan dilakukan. digunakan berbeda. Peserta didik mempresentasikan hasil
Kedua, peserta didik menyiapkan alat dan bahan-bahan praktikum yang telah dilakukan. Pada langkah ini setiap
yang digunakan dalam praktikum massa jenis zat. Kelompok kelompok diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas
1, 2 dan 3 membutuhkan alat dan bahan: 1 buah botol kaca, 1 dan mempresentasikan hasil praktikumnya. Setiap kelompok
buah senter, 25 ml minyak goreng, 25 ml madu, 25 ml air yang mendapat pertanyaan dan tanggapan dari kelompok lain.
diberi pewarna merah, 25 ml sabun mama lemon. Sedangkan Kelima, setelah diskusi hasil praktikum, guru membuat
kelompok 4, 5 dan 6 alat dan bahannya adalah 3 buah gelas kesimpulan. Praktikum kelompok 1, 2, 3 menunjukkan setiap
kimia, 300 ml air diisi pada setiap gelas kimia masing-masing massa jenis zat yang diisi dalam botol tidak tercampur. Hal
100 ml, 3 butir telur, dan 3 sendok garam dapur. itu terjadi karena dipengaruhi oleh massa zat cair dan volume
Ketiga, peserta didik mulai melakukan praktikum sesuai zat cair.
dengan arahan pada LKPD yang telah dibagikan. Pada Sedangkan untuk praktikum kelompok 4, 5, dan 6 terlihat
kelompok 1, 2 dan 3 melakukan praktikum dengan mengisi bahwa telur pada gelas A terapung, telur pada gelas B
botol kaca menggunakan zat cair yang telah disiapkan. melayang, dan telur pada gelas C tenggelam. Hal itu terjadi
Urutannya sebagai berikut: 25 ml madu, 25 ml sabun mama karena massa jenis air bertambah ketika ditambahkan garam
lemon, 25 ml air yang diberi pewarna merah, 25 ml minyak ke dalam gelas A dan gelas B, sedangkan gelas C telurnya
goreng. Setelah mengisi botol kaca dengan berbagai jenis tenggelam karena tidak diisi dengan garam dan menyebabkan
zat cair, senter dinyalakan dan diarahkan pada botol kaca massa jenis air menjadi lebih kecil daripada telur.
tersebut.
Pendidik kemudian membuat bahan refleksi atas proses
Sedangkan kelompok 4, 5 dan 6 melakukan praktikum gelas pembelajaran yang telah berlangsung. Peserta didik diberikan
A diisi dengan 100 ml air, 2 sendok garam dan 1 butir telur, tugas tentang materi massa jenis zat yang telah dipelajari agar
gelas B diisi dengan 100 ml air, 1 sendok garam dan 1 butir peserta didik tetap giat belajar.
telur, gelas C diisi dengan 100 ml air dan 1 butir telur tanpa
Hasil penerapan metode praktikum ini membuat peserta
garam.
didik aktif melakukan praktikum, aktif bertanya, dan
Keempat, setelah semua gelas kimia diisi dengan air, garam aktif ketika menjawab pertanyaan. Peserta didik tidak lagi
dan telur, maka peserta didik mengamati hal yang terjadi merasa bosan atau jenuh, dan suasana belajar menjadi lebih
dalam 3 gelas tersebut. Peserta didik mengumpulkan dan menyenangkan.
mencatat data hasil pengamatan tentang massa jenis zat. Pada
Penerapan metode praktikum dalam proses pembelajaran
langkah ini peserta didik mengamati, mencatat dan membuat
adalah salah satu solusi yang membantu pendidik untuk
kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan.
mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam proses
56 57
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
MINAT BACA Komputer harus memiliki alat masukan (input device), alat
2OHK5RÀQXV6DQEHLQ63G proses, dan alat keluaran (output device) untuk melakukan
(Guru Pelajaran Bahasa Indonesia) beberapa tugas tersebut. Salah satu alat masukan (input device)
komputer yang sangat penting adalah keyboard. Keyboard
merupakan sebuah alat input komputer yang terdiri dari
tombol-tombol huruf, angka, tanda baca, dan beberapa
karakter lain yang memiliki fungsi khusus untuk menginput
data ke dalam komputer. Oleh karena itu, setiap pengguna
80 65
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Penulis berusaha untuk mencari solusi untuk mengatasi tetap fokus dalam penggunaan metode Grammar Translation
masalah tersebut menggunakan metode demonstrasi. Method.
Penerapan metode demostrasi menurut penulis merupakan
Beberapa linguis telah memberikan analisis dan pandangan
tindakan penyelesaian masalah untuk meningkatkan minat
mereka mengenai tujuan grammar translation method dalam
belajar siswa tentang materi fungsi tombol-tombol keyboard
proses belajar mengajar. Technique of grammar translation
dalam pelajaran teknologi informasi dan komuikasi.
method atau teknik penerjemahan membantu kita memahami
Menurut Syah (2000:208), metode demonstrasi adalah cara pengaruh dari satu bahasa yang lain. Misalnya kesalahan
mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan dan pada saat menstransfer dari bahasa pertama atau bahasa
urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun asli, mereka secara langsung akan menyadari kesalahannya
melalui pengunaan media pengajaran yang relevan dengan tersebut, dan mereka akan mencoba untuk menghindari
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. membuat kesalahan tersebut ketika melakukannya dalam
Berdasarkan teori tersebut, maka saya meminta semua siswa proses transfer bahasa kedua.
untuk melakukan proses belajar mengajar di laboratorium Ketika kesalahan terjadi, para siswa akan menjelaskan
komputer, karena di sana telah tersedia media pembelajaran mengapa dan mencoba untuk tidak membuat kesalahan yang
seperti komputer, laptop dan infokus. Adapun langkah- sama lagi. Dengan demikian, metode penerjemahan tata
langkah demonstrasi yang diaplikasikan oleh penulis dalam bahasa berguna untuk menggunakan urutan kata yang benar
pembelajaran TIK diuraikan sebagai berikut. dan struktur standar yang tepat dalam menerjemahkan kata,
Pertama, tahap persiapan yang meliputi perumusan tujuan kalimat, atau pun paragraf dalam sebuah teks atau bacaan.
yang akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi berakhir.
Guru mengatur tempat duduk siswa. Penulis sebagai guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu, siswa mampu
menjelaskan dan menggunakan fungsi tombol keyboard untuk
mengetik.
Tujuan pembelajaran ini perlu disampaikan agar siswa
memahami ekspektasi yang harus mereka penuhi pada akhir
kegiatan belajar. Selain itu, pada tahap ini siswa juga diarahkan
untuk setiap orang dapat menempati satu komputer,
sehingga mereka dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemostrasikan oleh guru.
Kedua, tahap pelaksanaan metode demonstrasi yang
meliputi kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
66 79
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Ketiga, pemahaman akan kaidah-kaidah dan bahasa berpikir. Penulis mengarahkan siswa/i untuk menghidupkan
bacaan pun diuji melalui terjemahan. Para siswa dikatakan komputer dan mengaktifkan aplikasi Microsoft Office Word.
telah mempelajari bahasa tersebut kalau mereka dapat Penulis mendemonstrasikan fungsi dari masing-masing
menerjemahkan paragraf-paragraf dalam suatu teks dengan tombol keyboard tersebut melalui komputer yang dihubungkan
baik. dengan infokus.
Keempat, bahasa asli/bahasa ibu dan bahasa sasaran Siswa/i melihat apa yang didemonstrasikan dan langsung
dibandingkan secara tepat. Tujuan pembelajaran adalah mempraktikkan pada komputer masing-masing. Penulis
mengalihkan bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya, Memberikan kesempatan kepada siswa u ntuk menanyakan
dengan menggunakan kamus jika diperlukan. hal-hal yang kurang jelas dalam proses demonstrasi.
Teknik ini dilakukan untuk mendorong siswa mencari dan
Kelima, memang sedikit kesempatan untuk praktik/latihan
menemukan apa yang belum dimengerti dari fungsi tombol
menyimak dan berbicara selama penggunakan metode ini,
keyboard yang telah didemonstrasikan.
karena lebih memusatkan perhatian pada latihan-latihan
membaca dan terjemahan. Kebanyakan waktu di kelas Ketiga, tahap mengakhiri demonstrasi dengan pemberian
digunakan untuk membicarakan mengenai bahasa, dan sedikit tugas-tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan demostrasi
waktu yang tersedia untuk menggunakan (berbicara dalam dan pencapaian tujuan pembelajaran. Penulis memberikan
dan dengan) bahasa yang dipelajari. tugas kepada siswa untuk mengetik sebuah teks pada aplikasi
Microsoft Word. Penugasan ini dilakukan agar siswa dapat
Tidak diragukan bahwa setiap metode tunggal memiliki
mengulang dan mengingat kembali materi fungsi dari
kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan Technique
tombol-tombol keyboard yang telah penulis demonstrasikan.
Grammar Translation Method. Pengajaran bahasa target
Selain itu, siswa menjadi lebih aktif mempelajari sendiri
dengan cepat dijelaskan dalam GTM, guru dan siswa mudah
masalah dan mencoba menyelesaikan sendiri. Penulis dapat
untuk berkomunikasi, dan siswa mudah mengerti karena
mengetahui kemampuan siswa memahami materi fungsi
pelajaran gramatikal.
tombol keyboard dari hasil tugas yang diberikan.
Namun, dilain sisi metode ini juga mempunyai kekurangan
Metode demostrasi yang penulis gunakan memberi
yaitu metode penerjemahan tata bahasa tidak memiliki
perubahan pada minat belajar siswa yang semakin meningkat.
ruang lingkup untuk komunikasi yang efektif dan sangat
Siswa sangat bersemangat mencari tahu dan menanyakan apa
membosankan bagi pelajar, memerlukan waktu yang lama,
yang belum dimengerti. Mereka tidak mengalami kesulitan
dan membuat pelajar berpikir dalam bahasa pertama.
untuk menghafal fungsi tombol keyboard.
Oleh karena itu, metode penerjemahan tata bahasa
Ketika diberikan tugas untuk mengetik sebuah teks, mereka
memperluas pengetahuan dan informasi siswa dengan
sangat antusias untuk menyelesaikannya dan dapat selesai
berfokus pada penjelasan guru. Sementara itu, cara mengajar
dengan mudah dan cepat. Penerapan metode demostrasi
guru sangat diperlukan untuk menjaga perhatian siswa agar
78 67
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi fungsi ke yang sulit. Pertama dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
tombol-tombol keyboard dalam pelajaran teknologi informasi atau sebaliknya. Penerjemahan teks dilakukan kata per kata
dan komunikasi. Oleh karena itu, metode demonstrasi ini maupun gagasan per gagasan, termasuk ungkapan–ungkapan
sangat direkomendasikan untuk mengenal fungsi tombol- idiomatik (jenis frasa yang memiliki makna sampingan atau
tombol keyboard. bukan makna sebenarnya).
Setiap model pembelajaran mengajar memiliki aturannya
sendiri. Begitupun dengan Grammar Translation method.
Metode penerjemahan tata bahasa memiliki beberapa aturan
sebagai berikut. Pertama, menerjemahkan pesan–pesan
tertulis. Hal ini berarti menerjemahkan bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia atau sebaliknya dari bahasa Indonesia ke
bahasa Inggris. Kedua, membaca komprehensif dari sebuah
pertanyaan. Hal ini berarti menemukan informasi dalam
suatu teks.
Ketiga, antonim dan sinonim, kita menemukan lawan kata
dan persamaan kata. Keempat, menggunakan kata–kata dalam
setiap kalimat, hal ini berarti siswa mampu untuk membuat
kalimat untuk mengilustrasikan sehingga mereka mampu
menerjemahkan dengan baik dan benar.
Metode praktisnya memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
sejumlah metode yang akan datang berikutnya. Ciri-cirinya
antara lain sebagai berikut. Pertama, siswa mempelajari
kaidah-kaidah grammar (tata bahasa) dan daftar kosakata
dwibahasa yang berkaitan erat dengan bahasa bacaan pada
pelajaran yang bersangkutan. Tata bahasa dipelajari secara
deduktif dengan bantuan penjelasan-penjelasan yang panjang
serta terperinci. Segala kaidah dipelajari dengan pengecualian
dan ketidakbiasaan di mana dijelaskan dengan istilah-istilah
gramatikal atau ketatabahasaan.
Kedua, Setelah kaidah-kaidah dan kosakata dipelajari,
maka petuntuk-petunjuk bagi penerjemahan latihan-latihan
yang mengikuti penjelasan-penjelasan ketatabahasaan pun
diberikan.
68 77
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
dipengaruhi banyak faktor seperti fisik, teknik, taktik. Selain Grammar atau tata bahasa adalah kunci untuk berbicara
itu faktor mental merupakan komponen yang saling berkaitan bahasa Inggris dengan lancar dan percaya diri. Mengetahui tata
dan memengaruhi dalam meraih suatu prestasi. bahasa akan membantu pembelajar terhindar dari kesalahan
Ichasan (2016:69) dalam buku “Pendidikan dan Ilmu yang membuat bahasa Inggris terdengar asing bagi penutur
Mengajar” menjelaskan ada beberapa tugas dan peranan yang asli. Kamu bisa mengkreasikan kata–katamu secara menarik
dilakukan seorang guru pendidikan jasmani di sekolah terikat dengan menguasai grammar. Maksudnya adalah, apa yang
sebagai jabatan pengajar. Mengajar adalah tugas utama bagi terlontar dari ucapan maupun yang terbentuk dalam tulisan
seorang guru pendidikan jasmani. Ia harus bisa memimpin, tetap mengacu pada grammar yang benar.
membingbing, dan mengembangkan setiap kegiatan yang ada Belajar bahasa Inggris untuk pemula memang terlihat
di sekolah, seperti pembelajaran ekstrakurikuler. kompleks karena banyak kata, jenis, kalimat, cara pelafalan,
Beberapa komponen-komponen tersebut harus dilatih dan juga cara penulisan. Ada begitu banyak metode yang
dan dikembangkan secara maksimal dalam permainan bisa digunakan oleh guru dalam mengajar bahasa Inggris
kepada siswanya. Salah satu metode yang cukup tua di dalam
sepak bola untuk meraih prestasi. Teknik yang paling sering
pengajaran bahasa Inggris yaitu Grammar Translation Method
dilakukan adalah menyundul atau heading bola. Heading
atau biasa disingkat GTM.
bola merupakan gerakan mengontrol dengan kepala atau
yang biasa disebut kopeng bola. Teknik heading bola ini bisa GTM adalah metode mengajar yang digunakan untuk
menghasilkan gol-gol cantik karena jarang sekali ditangkap meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara, membaca,
oleh penjaga gawang. dan menulis bahasa Inggris. Secara sederhana, pengertian
GTM adalah sebuah metode mengajar yang biasa digunakan
Semisal dalam permainan sepak bola, ketika terjadi
untuk mengajar grammar (tata bahasa) dan karakteristik
tendangan sudut yang melambungkan bola ke atas, di situlah
utama berfokus kepada translation (penerjemahan) dan
kesempatan untuk memasukan bola ke gawang lawan. Karena
menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja. Skill utama yang
itu, salah satu teknik dasar yang harus dipelajari siswa kelas
menjadi fokus metode ini adalah reading and writing.
VII adalah heading. Selain itu, mereka juga perlu menguasai
teknik-teknik dasar lain bermain sepak bola. Sebagai tahap Grammar merupakan aturan terstruktur sebuah bahasa
awal mereka perlu melatih teknik dasar. dalam menyusun kalimat, frasa bahkan kata. Guru perlu
memilih metode khusus untuk mengajarkan siswa tentang
Amung Ma’mum Yudha M. Saputra (2000:20), dalam
tata bahasa, karena materi tersebut cenderung menggunakan
buku berjudul “Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak”
rumus yang perlu dihafal dan sering diajarkan berulang kali.
menjelaskan keterampilan gerak dasar merupakan
keterampilan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan Menurut Prator dan celce–Murcia, Grammar Translation
kualitas hidup. Suatu keterampilan harus dilatih, tidak ada Method merupakan salah satu metode pembelajaran
yang diperolah karena unsur kebetulan dan untung-untungan. konvensional yang berfokus pada tata bahasa dengan
menggunakan bahasa ibu (bahasa Indonesia) sebagai
70 75
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
74 71
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Teknik dasar dasar bermain sepak bola merupakan satu Bermain sepak bola adalah kesenangan bagi siswa atau
gerakan yang diperlukan agar siswa dapat bermain sepak bola. peserta didik. Oleh karena itu, untuk memotivasi jalannya
Teknik itu kemudian ditingkatkan menjadi keterampilan suatu pembelajaran sepak, guru penjaskes harus berani
sepak bola dengan menerapkan teknik tanpa bola atau membuat media pembelajaran yang tidak hanya digunakan
perggerakan tanpa bola dan teknik menggunakan bola. sebagai ajang permainan, sehingga siswa benar-benar tidak
Teknik tanpa bola merupakan semua gerakan-gerakan merasa jenuh dan bosan.
tanpa bola yang terdiri dari gerakan lari cepat, mengubah Walaupun permainannya sederhana tetapi bisa memotivasi
arah, melompat dan meloncat, gerak tipu dengan badan, siswa. Olahraga dapat memberikan nilai-nilai positif,
dan gerakan-gerakan khususnya penjaga gawang. Sedangkan membentuk tubuh, kekuatan otot, kecepatan, kelincahan,
teknik dengan bola meliputi mengenal bola, menendang kelenturan, menjaga keseimbangan pola hidup yang sehat,
bola, mengontrol bola, menggiring bola, melempar bola dan banyak beraktivitas secara positif, mengurangi stres,
beberapa teknik dasar lainnya. menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan rasa bahagia.
Siswa juga bisa berpikir secara sehat jasmani dan rohani.
Ketiga, guru penjaskes harus memberikan salah satu materi
lapangan tentang penguasaan keterampilan yang baik agar
dapat dikuasai oleh siswa atau peserta didik, karena itu
menjadi salah satu modal utama yang menunjang pada cabang
olahraga. Pembentukan keterampilan olahraga pada umumnya
banyak berhubungan dengan tindakan yang menyangkut
gerakan-gerakan koordinasi otot dan gerakan yang dipengaruhi
oleh fungsi saraf. Oleh karena itu, jika siswa ingin mempunyai
keterampilan gerak yang tinggi, maka harus belajar dalam
jangka waktu yang lama agar sistem saraf mendapatkan pola
pikir yang sehat dengan baik dan sempurna.
Pola pikir yang sehat sangat dibutuhkan oleh peserta didik.
Pola pikir bermanfaat bagi siswa untuk menjalani hidup dan
bisa mendorong siswa untuk mengapai cita-cita. Cara melatih
pola pikir peserta didik bisa dimulai dengan menyusun jadwal
yang produktif, misalkan, melakukan satu hal baru setiap hari,
mencintai diri, tetap fleksibel dan cepat beradaptasi sesama
kawan maupun di lapangan pada saat melakukan kegiatan
olahraga. Aktivitas tersebut bisa membentuk pola pikir yang
cerdas.
72 73
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Selain itu, faktor pergaulan dan faktor lingkungan sangat Berdasarkan temuan-temuan tersebut, penulis sebagai Guru
berpengaruh. Keadaan ini membuat peserta didik kurang Bahasa Indonesia mencari solusi, bagaimana caranya agar
nyaman, akhirnya tidak setia dan bertanggung jawab terhadap siswa-siswa bisa membaca dengan baik dan benar. Banyak
profesinya sebagai orang terperlajar karena dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang penulis gunakan. Salah satu
pergaulan dan lingkungan masyarakat. Adapun langkah- metode yang penulis pakai untuk menumbuh kembali minat
langkah penyelesaian yang sudah diambil membutuhkan baca pada siswa adalah metode membaca.
pendekatan secara kontekstual seperti yang diuraikan di bawah Metode membaca merupakan suatu metode yang digunakan
ini. untuk mencapai suatu tujuan dalam keterampilan berbahasa
Pertama, pendampingan secara berkelanjutan (on yang salah satunya adalah membaca. Ada beberapa pendapat
going formation) baik dari aspek kognitif, spiritual, moral, para ahli tentang membaca.
karakter. Sebagai orang tua perlu dibekali juga dengan hal-
Menurut F.M. Hodgson (1960) dalam buku yang berjudul
hal yang bernuansa spritual seperti pembinaan iman
Learning Modern Language, membaca adalah suatu proses
maupun psikologis, sehingga ketika berhadapan dengan
untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui
anak yang selau bermasalah, paling tidak mereka mampu
media berupa kata-kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut
mendampinginya secara baik ketika mereka keluar dari
Hendri G. Tarigan (1987) dalam bukunya yang berjudul
lingkungan sekolah.
“Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa”, membaca adalah
Kedua, membuat buku harian sebagai cara agar setiap suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca
pertiswa atau kejadian yang dialami di sekolah maupun di untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui
rumah selalu dicantumkan dalam buku harian. Sehingga media kata-kata atau bahasa tulis. Upaya menumbuhkan
anak selalu termotivasi yang berguna bagi pertumbuhan dan kembali minat baca pada anak didik bisa dilakukan dengan
perkembangan pribadinya. Buku harian dapat membantu langkah-langkah sebagai berikut.
peserta didik semakin mengenal pribadi mereka dan apa yang Pertama, tujuan penulis menggunakan metode membaca
harus dilakukan dari bangun pagi hingga malam hari. Setiap ini agar siswa diperbiasakan untuk membaca. Bukan hanya
peristiwa yang dialami tentu sangat bermakna dan terarah sekadar tahu membaca, akan tetapi siswa diwajibkan untuk
pada pembentukan karakter secara kontektual sesuai yang membaca yang baik dan benar dengan memperhatikan tanda
sudah terjadwal. baca yang ada pada teks. Seperti tanda baca tanya, tanda baca
Harapannya metode ini dapat membangun perubahan seru, tanda baca koma, tanda baca titik, dan tanda baca yang
pribadi mereka. Karena itu, buku harian sangat penting lainnya.
sekaligus sebagai pedoman bagi peserta didik dalam proses Kedua, penulis sering menyelipkan kebiasaan membaca
pembentukan karaktarer, sehingga dalam melakukan setiap sebelum memulai pelajaran berlangsung dengan cara
perkerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efeisien. Sebagai membaca secara bergilir di setiap kelas, mulai dari kelas
96 81
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan VIIF. Sebelum pelajaran Berdasarkan pengalaman mengajar di SMP Putri Xaverius
berlangsung, penulis mewajibkan dua orang siswa untuk Kefamenanu beberapa tahun terakhir, banyak peserta didik
membaca sebuah teks dengan memperhatikan tanda baca. Hal yang selalu membuat masalah. Mereka kurang tertib, kurang
ini membuat siswa belajar membaca di rumah, dan penulis serius mengikuti proses belajar mengajar di kelas, selalu
yakin kebiasaan ini akan meningkatkan kembali minat baca membuat “onar”, dan tidak disiplin. Hal itu terjadi karena
pada siswa yang sudah ketagihan dengan bermain game dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pergaulan, keluarga,
online secara perlahan. dan lingkungan masyarakat.
Ketiga, penulis juga memanfaatkan perpustakaan sekolah Karakter juga tidak terlepas nilai yang merupakan unsur
dengan mewajibkan siswa masuk dan membaca buku apa yang sangat ensesial pembentukan karakter. Nilai baik yang
saja di dalam perpustakaan pada jam istirahat, dan jam-jam pantas dikejar dan dihayati anak sudah dikenalkan dengan
kosong lainnya. nilai-nilai yang membedakan mana yang baik dan mana yang
tidak baik; mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Keempat, supaya siswa tidak bosan, penulis tidak hanya
Misalnya nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab.
melakukan proses belajar mengajar di dalam ruangan kelas,
melainkan membawa peserta didik di luar kelas seperti Nilai-nilai tersebut dalam konteks kehidupan berbangsa dan
memanfaatkan naungan pepohonan yang ada di sekitar bernegara dikenal dalam macam macam norma kehidupan
lingkungan sekolah. seperti norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan
dan norma hukum karena setiap pribadi manusia dikenal dari
Kelima, siswa diwajibkan untuk memiliki sebuah buku
fiksi berupa novel, atau cerita pendek (cerpen) dan penulis karakternya. Bahkan peran karakter sangat penting dalam
mewajibkan siswa untuk membaca buku tersebut dan memahami perkembangan hidup manusia yang menunjukkan
menceritakan kembali isi cerita di depan kelas. perilaku yang dewasa.
Keenam, siswa diwajibkan setiap minggu untuk menuliskan Orang yang memiliki karakter baik akan tahu di mana
sebuah karya tulis berupa puisi, pantun, cerpen, kata-kata tujuannya akan tercapai karena unsur karakter di rumah
motivasi, kata-kata mutiara dan lain-lain untuk ditempelkan maupun di sekolah. Tidak semua keluarga mempunyai
pada mading sekolah. kesempatan memberi perhatian khusus pada karakter,
serta keteladanan kepada mereka secara individu. Apalagi
Metode di atas tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri. kebanyakan orang tua mempunyai kesinbukannya masing-
Penulis mengharapkan pihak-pihak lain untuk bekerja sama masing.
agar meningkatkan kembali minat baca siswa. Orang tua
juga diharapkan untuk memperhatikan anaknya di rumah, Kondisi itu membuat anak bingung, ke mana mereka harus
membatasi waktu bermain game, dan memperhatikan waktu pergi mendapat perhatian secara khusus. Akibatnya mereka
belajar anak. harus berpindah ke sekolah dan membuat sensasi yang
kurang rasional dalam berperilaku sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh orang tua maupun guru.
82 95
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
94 83
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
84 93
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
adalah, keuntungan = harga jual – harga beli. Jadi, 250.000 = respon tersebut untuk menunjukkan suatu kesalahpahaman
7.500.000,00 – harga beli. Sehingga harga beli: 7.500.000,00 – serta menjawab pertanyaan. Selain itu, penelitian Quitadamo,
250.000,00 = 7.250.000,00. Jadi harga beli sepeda Memo Bana dkk (2008) juga membuktikan bahwa, upaya untuk
adalah Rp.7.250.000,00. meningkatkan keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan
melalui berbagai penelitian dengan menggunakan model,
Ketiga, penerapan di dunia diskon dan pajak pendekatan
metode dan pendekatan yang bervariasi.
kontekstual contoh konkritnya seperti berikut ini. Gita
Tulasi ingin membeli sepatu di Toko Amanah Kefamenanu Keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan
yang kebetulan sedang memberikan diskon untuk produk penerapan metode penyelidikan berbasis komunitas
yang dijualnya. Sepatu yang ingin dibeli Gita seharga Rp. (Community-based Inquiry/CBI) yang merupakan gabungan
350.000 dengan diskon 15 %. Berapa jumlah uang yang harus antara critical thinking dan instruksi berbasis penyelidikan.
dibayarkan oleh Gita Tulasi? CBI merupakan salah satu cara untuk mengintegrasi suatu
penelitian dengan keterampilan berpikir kritis.
Pembahasannya: pahami terlebih dahulu apa itu diskon.
Diskon adalah potongan harga yang diberikan untuk suatu Di dunia yang begitu cepat berubah ini, tingkatan berpikir
produk dan biasanya disajikan dalam bentuk persen. Untuk kritis akan menentukan daya tahan seseorang dalam
menentukan besar diskon, caranya sangat mudah, yaitu berkompetisi untuk menjadi yang terunggul. Kemampuan
menggunakan D = %d x hb awal. D = besar diskon, %d = berpikir kritis adalah kemampuan yang penting karena
persentase diskon, Hb awal = harga barang sebelum didiskon. dapat mengembangkan dan menyatakan ide-ide penting,
Untuk menghitung harga barang setelah didiskon (Hb akhir), membantu kita dalam mengkaji gagasan-gagasan yang rumit
tinggal gunakan rumus: Hb akhir = Hb awal – D. secara sistematis untuk dapat memahami lebih baik, sehingga
mencegah orang-orang membuat keputusan yang buruk dan
Kembali pada soal di atas, Hb awal: Rp. 350.000,00; %d = 15%.
membantu mereka dalam memecahkan masalah.
Untuk mengetahui jumlah uang yang harus dibayarkan oleh
Gita untuk mendapatkan sepatu tersebut, kita cari terlebih Sementara itu, hampir setiap bidang kehidupan manusia
dahulu besar diskon atau potongan harga yang diberikan. D = memerlukan kemampuan pemecahan masalah. Bahkan,
%d x Hb awal → D = 15% x 350.000,00 → D = Rp.52.500. Jadi, kesuksesan dalam kehidupan sangat ditentukan oleh
sepatu yang dibeli Gita Tulasi mendapatkan potongan harga kemampuannya dalam memecahkan masalah, baik dalam
sebanyak Rp.52.500. Maka uang yang harus dibayarkan oleh skala besar maupun kecil. Berpikir kritis menjadi syarat yang
Gita adalah: Hb awal – D, 350.000 – 52.500 = Rp.297.500,00. penting bagi setiap orang untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan pengalaman kegiatan yang terjadi di Banyak pendapat para ahli tentang pengertian berpikir
kelas VII, pembelajaran kontekstual menekankan proses kritis. Secara umum berpikir kritis dapat didefinisikan suatu
keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi dan proses penggunaan kemampuan berpikir secara efektif yang
menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata pada materi dapat membantu seseorang untuk membuat, mengevaluasi,
92 85
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau 1) peserta didik dilatih untuk belajar bekerja, menemukan,
dilakukan. mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan
barunya; 2) peserta didik diarahkan untuk melaksanakan
Pembelajaran biologi di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu
kegiatan penemuan; 3) kembangkan rasa ingin tahu peserta
masih berfokus pada tekstual dan belum mengoptimalkan
didik dengan bertanya; 4) menciptakan kreatifitas di
model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan
dalam kehidupan nyata. Sedangkan penerapan pendekatan
berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kontekstual dilakukan seperti uraian di bawah ini.
peningkatan berpikir kritis dan motivasi belajar dengan
menerapkan model pembelajaran synectics, mind maps, Pertama, penerapan pada soal cerita dunia perdagangan,
cooperative learning (SM2CL) pada materi pencemaran contoh konkretnya: Ibu Susi membeli 4 rak telur dengan harga
lingkungan. Rp. 21.000,00/rak dan setiap rak berisi 30 butir telur. Kemudian
Model SM2CL sebagai metode pembelajaran dapat ibu susi menjual kembali telur tersebut dan mendapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa keuntungan sebesar Rp. 5000,00/butir telur. Berapakah harga
yang diberikan model pembelajaran SM2CL lebih mudah jual telur seluruhnya?
memfokuskan kedua belahan otaknya untuk berpikir secara Jawabannya adalah, pertama-tama kita tulis dulu apa yang
radian dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan diketahui di soal. 1 rak telur → berisi 30 butir telur, 1 rak harganya
oleh guru, karena pada dasarnya model SM2CL ini adalah Rp.21.000,00, dan 1 butir telur keuntungannya Rp.500,00.
model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir. Karena yang ditanya berapa harga jual telur seluruhnya, maka
Dengan demikian, diharapkan model SM2CL ini dapat kita hitung dulu berapa banyak telur yang dimiliki Ibu Susi.
memandu siswa dalam meningkatkan kemampuan Total telur = 4 x 30 = 120 butir telur, kemudian hitunglah
berpikirnya, khususnya berpikir kritis. Langkah-langkah harga belinya. Total harga beli: 4 x 21.000,00 = Rp.84.000,00
penerapan di dalam kelas bisa dilakukan seperti uraian di sehingga harga beli 1 telur: Rp.84.000,00:120 = Rp.700,00. Lalu
bawah ini. dihitung harga jualnya, 1 butir telur: Rp.700,00 + Rp.500,00 =
Pertama, orientasi peserta didik pada masalah, terutama Rp.1.200,00. Total harga jual adalah 120 x 1.200 = Rp.240.000,00.
masalah pencemaran lingkungan yang dihadapi di lingkungan Jadi harga jual keseluruhan telur ibu susi adalah Rp.240.000,00.
sekitar. Guru memberikan stimulus agar peserta didik dapat Kedua, penerapan soal cerita dunia perbankan, contoh
memperoleh suatu masalah dan melakukan pengkajian untuk kokretnya: Memo Bana menjual sepedanya dengan harga
mencari solusi. Rp.7.500000,00. Ia memperoleh untung Rp.2.500.000,00,
Kedua, mengorganisasi peserta didik untuk belajar dan harga beli sepeda Memo Bana adalah sama seperti halnya
memahami masalah mengenai pencemaran lingkungan yang di atas pada permasalahan pertama, penerapan konseptual
ada di lingkungan sekitar. Guru menyiapkan LKPD untuk jawabannya adalah: Untung = Rp.250.000,00. Harga jual
sepeda: Rp.7.500.000,00. Maka untuk menentukan harga beli
86 91
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
objek tertentu (konteks finansial dan jual beli). Burhanudin Arif mengorganisasi peserta didik dalam mengerjakan langkah-
Nurnugroho (2012:29), mengartikan aritmatika sosial sebagai langkah pada LKPD.
ilmu yang membahas transaksi ekonomi dalam kehidupan
Ketiga, membimbing penyelidikan individual dan
sehari-hari yang dipecahkan dengan aplikasi aritmatika.
kelompok agar penduli terhadap masalah pencemaran yang
Aritmatika sosial merupakan salah satu topik pada mata ada di lingkungan sekitar. Guru dapat membimbing peserta
pelajaran matematika yang dipelajari di kelas VII. Sub pokok didik dalam menyelesaikan masalah yang ditemukan peserta
bahasan yang dipelajarai di antaranya berupa harga jual, harga didik.
beli, keuntungan yang didapatkan, bunga, potongan harga, Keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil
pajak, bruto, tarra, serta netto. Materi yang dipelajari pada sub karya tentang pencemaran lingkungan yang ada di
pokok bahasan ini akan bermanfaat pada waktu mendatang. lingkungan sekitar. Guru dan peserta didik bersama-sama
Tapi, peserta didik kurang tertaring dengan topik aritmatika mempresentasikan hasil kerja kelompok peserta didik.
sosial, sehingga diperlukan penelitian untuk menganalisis
persoalan tersebut. Kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah mengenai pencemaran lingkungan yang ada di
Sesuai hasil temuan dan pengamatan di kelas VII A dan lingkungan sekitar. Guru bersama peserta didik mengevaluasi
kelas VII B tahun pelajaran 2021-2022, banyak peserta kembali hasil yang sudah dipresentasikan setiap kelompok.
didik menguasai pelajaran matematika dengan baik. Tetapi
jika ditanyakan soal–soal cerita aritmatika sosial yang Berpikir kritis mempunyai ciri-ciri: (1) menyelesaikan
membutuhkan kemampuan berpikir lebih tinggi, ternyata suatu masalah dengan tujuan tertentu, (2) menganalisis,
hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. menggeneralisasikan, mengorganisasikan ide berdasarkan
fakta/informasi yang ada, dan (3) menarik kesimpulan dalam
Penerapan pendekatan kontekstual sangat penting dalam menyelesaikan masalah tersebut secara sistematik dengan
proses pembelajaran aritmatika sosial. Pembelajaran yang argumen yang benar (Damayanti, dkk., 2017). Berfikir kritis
baik dapat mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki sangat diperlukan dalam proses pembelajaran semua mata
peserta didik secara optimal, supaya dapat diaplikasikan pelajaran, termasuk pelajaran Biologi.
dalam kehidupan sehari-hari. Guru hanya memberikan
bantuan ketika peserta didik mengalami kebuntuan dalam Pelajaran Biologi membutuhkan kemampuan berfikir
memecahkan masalah yang dihadapi. Jika pembelajaran kritis untuk memahami konsep, menganalisis masalah dan
seperti itu terus dibiasakan di dalam kelas, maka kreativitas menentukan solusi yang tepat. Hubungan antara berpikir
dan kemandirian belajar peserta didik akan berkembang kritis dan pemecahan masalah menarik untuk dikaji.
dengan baik. Selama ini pemecahan masalah sering dipandang sebagai
Ada pun langkah–langkah pembelajaran menggunakan keterampilan yang bersifat mekanistis, sistematis, dan abstrak.
pendekatan kontekstual pada materi aritmatika sosial yaitu: Namun, seiring berkembangnya teori-teori belajar kognitif,
90 87
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
88 89
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
97
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
98
PENTINGNYA KREATIVITAS
GURU DALAM PEMBELAJARAN
Oleh: Sr. Yohana Bone, SSpS.
(Kepala SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
99
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam Pusat keindahan itu selalu berawal dan berhubungan dengan
kreativitas pembelajaran di sekolah adalah pemahaman hal-hal sederhana, tetapi membawa dampak besar. Peserta
dan keterampilan guru pada prinsip-prinsip belajar, yang didik bisa berkarya sejak usia muda dengan mengoptimalkan
mana akan membantu guru untuk mampu mengelola proses barang-barang bekas di sekitarnya. Tidak perlu mengeluarkan
pembelajaran sesuai dengan karaterikstik siswa dan tujuan biaya besar. Kita hanya butuh kreativitas berpikir dan
pembelajaran. kemauan untuk mulai. Kiranya beberapa langkah pembuatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kerajinan lukisan kaca ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca,
guru untuk lebih menguasai informasi dan kreatif dalam khususnya guru prakarya untuk berkarya dan menghasilkan
menyampaikan materi pelajaran secara bervariatif, terutama sesuatu yang lebih bernilai ekonomi.
dalam memecahkan persoalan terkait pembelajaran. Namun
pada kenyataannya, sebagian guru di SMPK Putri St. Xaverius
Kefamenanu belum mampu menunjang proses pembelajaran
yang kreatif dan inovatif.
Sebagai kepala sekolah, penulis mengamati kreativitas guru
di SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu perlu dilakukan
pembenahan. Guru-guru perlu mengembangkan sikap tidak
malu bertanya, keluar dari zona nyaman, ingin bereksperimen,
mau berkorelasi dengan berbagai komponen, selalu berusaha
untuk menciptakan hal baru, setia melaksanakan tugas dengan
tanggung jawab, disiplin, dan berkomitmen pada tugas,
memiliki profesionalitas saat menjalankan tugas, menghargai
diri dan mencintai diri sebagai makluk bermartabat, dan tidak
merasa minder untuk mencoba.
Niat dan keinginan guru ditumbuhkembangkan dengan cara
mengajar yang menyenangkan, memahami karakter peserta
didik, memanfaatkan alat-alat digital, mengikuti kegiatan
workshop, seminar, diklat atau kegiatan lainnya yang dapat
menambah wawasan tugas keprofesian sebagi pendiddikan di
SMPK Putri St Xaverius.
Selain itu, guru juga diharapkan dapat mengimplementasikan
pengetahuan yang didapatkan tersebut kepada peserta
100 113
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Selanjutnya adalah pemberian warna pada daun dan batang didik, sehingga mutu sekolah dapat terus meningkat sesuai
mawar. Campurkan warna hijau dan biru di dalam palet perkembangan era. Karena itu, penulis selaku kepala sekolah
warna dengan perbandingan 2:1. Jadi, hijau lebih banyak dari melakukan beberapa terobosan kreatif untuk meningkatkan
biru. Warna campuran tadi diaplikasikan untuk memberikan kreativitas guru melalui beberapa upaya berikut.
warna pada batang. Sedangkan warna untuk daun mawar bisa Pertama, memberikan motivasi dengan mengarahkan guru
diaplikasikan menggunakan warna hijau tua dan hijau muda.
untuk lebih mencintai tugas dan megoptimalkan waktu untuk
Supaya lebih memudahkan proses pemberian warna daun,
menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi.
perlu diperhatikan bahwa bagian daun yang lebih dekat dengan
kelopak mawar diberi warna hijau muda, sedangkan daun Kedua, mengadakan workshop, seminar, diklat agar
mawar yang dekat dengan pangkal batang diberi warna hijau pemahaman tentang pembelajaran di sekolah, khususnya
tua. Warna hijau tua bisa dihasilkan dengan mencampurkan di kelas, semakin menyenangkan siswa/i. Setiap siswa
warna hijau dengan warna kuning dengan perbandingan menginginkan gurunya menjadi segala-galanya dari yang
1:1. Sedangkan untuk menghasilkan warna hijau tua bisa biasa menjadi yang terbaik. Maka kunci keberhasilan siswa
dilakukan dengan mencampurkan warna hijau dengan warna akan bervariasi karena gurunya selalu berkreatif.
biru dengan perbandingan 1:1. Ketiga, pendampingan terhadap guru yang belum siap
Setelah Selesai pewarnaan, maka selanjutnya adalah menghadapi era digital dengan memberikan kursus-kursus
membiarkan cat mengering. Proses pengeringan lukisan kaca atau latihan lainnya. Artinya, guru selalu diberi ruang dan
Ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengeringan secara langsung waktu untuk berkreasi tanpa ada tekanan psikologis.
dan tidak langsung. Pengeringan secara langsung yaitu dengan Keempat, memberi apresiasi sekaligus memberi dukungan
cara membiarkan lukisan kaca kering ditempat teduh dan finansial sebagai bentuk cinta dan perhatian. Guru yang
tidak dijemur langsung di terik matahari. berprestasi dalam konteks guru kreatif akan semakin setia dan
Pengeringan tidak langsung dengan menggunakan bantuan bertanggung jawab sesuai tugas yang diemban.
kipas angin atau hair dryer. Hair dryer adalah alat pengering Kelima, mengajak guru untuk memulai dengan hal baru
rambut, umumnya digunakan oleh para wanita. Setelah tanpa merasa terbebani. Guru yang bijaksana akan selalu
lukisan kaca kering, langkah selanjutnya adalah memberikan berkorelasi dengan kepala sekolah, rekan guru, siswa sebagai
warna penutup. Warna penutup biasanya menggunakan warna peserta didiknya, dan orang tua.
yang lebih cerah dan hidup. Penulis merekomendasikan agar
menggunakan No Drop warna putih. Gunakan kuas roll Berdasarkan refleksi dan pemahaman, saya mengambil
selama pengecatan untuk hasil terbaik. Setelah itu biarkan kesimpulan bahwa guru yang kreatif adalah guru yang
sampai kering. Setelah kering, lukisan kaca sudah selesai dan mampu berubah. Guru tidak cukup menuntaskan urusan
siap dipasang bingkai dan dipamerkan atau dijual. pendidikan kepada para murid, tetapi guru dituntut memiliki
wawasan yang luas agar dapat memberikan pengalaman
112 101
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
belajar yang positif, memiliki tingkat kebijaksanaan yang baik, Kedua, proses pembuatan dimulai dengan tempelkan
dan berkesan bagi siswa sehingga potensi dan kreativitas diri gambar sketsa bunga mawar yang sudah disiapkan pada
ditumbuhkembangkan dalam dunia pendidikan. bagian belakang kaca dan rekatkan menggunakan isolasi
Selain itu, guru yang berwawasan luas tidak akan mudah kertas. Perhatikan sketsa yang ditempel pada kaca tidak boleh
melakukan judgement, dan tidak mudah mengintimidasi, berkerut dan isolasinya tidak boleh menutupi sketsa.
serta tidak cenderung kaku. Guru yang baik tentunya perlu Setelah sketsa ditempelkan pada kaca, selanjutnya kita
diimbangi dengan banyak membaca buku, menonton menebalkan semua garis pada lukisan menggunakan spidol
berita actual, dan melakukan refleksi yang membuahkan permanen agar memberikan gambaran awal yang menarik
kematangan intelektual. pada kaca. Perhatikan, bagian yang ditebalkan menggunakan
spidol adalah bagian depan kaca. Jadi harus kebalikan dari
letak posisi gambar sketsa. Jika posisi gambar sketsa dibagian
belakang, maka yang perlu ditebalkan menggunakan spidol
permanen adalah bagian depan.
Setelah sketsa sudah berhasil dijiplak pada kaca, maka
selanjutnya kita memberikan warna pada kaca. Tuangkan cat
akrilik warna merah pada palet, lalu gunakan kuas lukis untuk
memberikan warna pada setiap kelopak bunga mawar pada
kaca. Sapukan kuas dengan merata, jangan sampai keluar dari
garis kelopaknya. Lakukan pengecatan sampai semua kelopak
mawar berwarna merah.
Ketiga, tahap finishing karya agar layak dipasarkan. Nah,
agar kelopak kelihaatan lebih hidup, maka tambahkan
sentuhan gradasi. Gradasi adalah perpaduan dua warna
atau lebih dari warna yang gelap ke warna yang lebih muda.
Caranya dengan menambahkan warna coklat kemerahan
pada setiap sudut kelopak mawar. Sapukan kuas dari pangkal
ke arah pinggir kelopak mawar. Supaya memberi gradasi
yang sempurna pada kelopak, maka yang perlu diperhatikan
adalah penambahan warna gradasi dilakukan sebelum warna
merah kering. Jadi, warna merah tidak boleh kering dengan
sempurna.
102 111
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
110 103
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
Belajar merujuk pada suatu proses atau upaya yang pengalaman pribadi penulis yang sudah diterapkan pada
dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan peserta didik kelas IX SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu.
tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
Sebelum menjelaskan cara membuat kerajinan lukisan
sikap, dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari
kaca, penulis ingin menyertakan 5 kriteria perancangan benda
berbagai materi yang telah dipelajari. Minat dan proses belajar
kerajinan yang harus dan wajib diketahui oleh pembuatnya.
tersebut juga berlaku di dalam pembelajaran Pendidikan
Kelima kriteria tersebut mencakup beberapa penjelasan di
Kewarganegaraan (PKn).
bawah ini.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata
Pertama, kegunaan. Benda kerajinan harus mengutamakan
pelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana yang tepat nilai fungsi dari kerajinan tersebut. Contohnya adalah
untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter mangkuk yang digunakan sebagai wadah sayur.
kepada peserta didik. Tujuan pembelajaran PKn pada dasarnya
untuk menciptakan peserta didik menjadi warga negara Kedua, kenyamanan. Benda kerajinan harus menyenangkan
yang memiliki akhlak yang mulia, berbudi pekerti luhur, dan memberikan kenyamanan bagi pemiliknya. Contohnya
berkarakter, dan memiliki moral yang pada akhirnya akan adalah cangkir yang didesain ada pegangannya.
bermuara pada pengembangan watak atau karakter peserta Ketiga, keluwesan. Kerajinan itu harus memiliki
didik sesuai dengan nilai nilai moral Pancasila dan UUD NRI keseimbangan antara benda dengan pemakainya. Contohnya
Tahun 1945. Penanaman nilai-nilai Pancasila merupakan adalah topi yang didesain harus sesuai dengan anatomi dan
dasar yang mengandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai baik struktur kepala manusia.
dan benar serta mampu dipertanggungjawabkan.
Keempat, keamanan. Benda kerajinan harus aman ketika
Sejauh yang penulis amati di sekolah, minat belajar, digunakan. Contohnya adalah teko dari tempurung kelapa
terutama di kalangan siswa-siswi kelas VII sangat tinggi. harus memperhitungkan zat kimia sebagai pewarna agar tidak
Namun, dalam proses pelaksanaan di kelas ada masalah yang berbahaya bagi penggunanya.
sering ditemui, yaitu siswa merasa jenuh, bosan, dan tidak
aktif dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena penggunaan Kelima, keindahan. Sebuah kerajinan yang dibuat harus
model pembelajaran tidak tepat atau tidak sesuai dengan benar-benar sempurna dan memiliki nilai yang lebih diantara
situasi dan kondisi siswa sehingga pembelajaran tidak efektif. benda yang lain. Contohnya adalah vas bunga dari tempurung
kelapa yang sudah diberi warna yang menarik sehingga
Pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan metode kelihatan lebih indah.
diskusi, tetapi model pembelajarannya yang tidak sesuai minat
siswa, sehingga siswa mulai merasa jenuh, bosan, dan tidak Penulis juga ingin memberikan beberapa panduan
aktif. Saya mengambil salah satu contoh pembelajaran PKN di pencampuran warna yang mudah. Secara umum, warna
kelas VII, pada saat pembelajaran siswa-siswi dibagi menjadi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: warna primer, sekunder dan
beberapa kelompok lalu diberi tugas dalam bentuk soal diskusi. tersie. Warna primer adalah warna dasar atau warna asli yang
Akan tetapi setelah dilihat, sebagian siswa dalam setiap
104 109
MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
108 105
MELUKIS PERADABAN MELUKIS PERADABAN
(Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu) (Antologi Artikel Ilmiah Guru SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu)
setiap peserta didik. Dan penanaman nilai-nilai Pancasila Keempat, siswa/siswi diberi waktu untuk menyusun
bukan hanya dil ingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan potongan-potongan gambar menjadi satu gambar yang benar
keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. dan sesuai dengan materi yang diarahkan sebelumnya.
Kedua, saya memberikan materi pengantar. Penulis Penulis menuntun setiap kelompok dalam menyusun
menyampaikan materi tentang membiasakan berperilaku potongan-potongan gambar tersebut menjadi satu gambar
sesuai nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan yang benar. Penulis memberikan kesempatan kepada setiap
pandangan hidup bangsa dalam berbagai lingkungan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan setelah
kehidupan. Saya juga memotivasi siswa dengan melakukan itu penulis memberikan penilaian atas hasil presentasi dari
ice breaking dan memberikan pertanyaan apa yang siswa/i setiap kelompok.
ketahui tentang Pancasila. Kelima, penulis membuat satu kesimpulan dari hasil
Pancasila sebagai dasar negara berarti mendasari segenap presentasi setiap kelompok. Pancasila sebagai dasar negara
yang selalu didengungkan untuk seluruh bangsa Indonesia
proses dalm kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila
supaya dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
digunakan sebagai petunjuk semua kegiatan dan kehidupan di
Siswa/i sebagai generasi penerus, dalam mengisi kemerdekaan
segala bidang. Semua tingkah laku dan perbuatan setiap warga
ini tentunya harus memiliki karakter yang baik sebagai
negara Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
seorang anak bangsa, sehingga bisa mengatasi tantangan-
sila-sila Pancasila.
tantangan yang ada. Karakter seseorang dapat dibentuk oleh
Upaya mempertahankannya dapat dilakukan dengan perilakunya dan perilakunya harus didasarkan pada nilai-nilai
menghayati, mengamalkan dan mewujudkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Apabila Pancasila
Model pembelajaran picture and picture membuat interaksi
tidak diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat
antarsiswa dan semua anggota kelompok terlibat aktif dan
laun nilai-nilai Pancasila akan menjadi luntur dan akhirnya
kreatif. Setiap peserta didik begitu semangat dalam mencari,
Pancasila hanya sebagai dokumen kenegaraan yang tertulis
mencocokkan potongan-potongan gambar yang ada untuk
dalam buku sejarah bangsa Indonesia.
disusun menjadi satu gambar yang benar.
Ketiga, penulis membagi peserta didik dalam lima
Suatu proses pembelajaran perlu dilakukan perubahan-
kelompok, lalu menjelaskan kepada mereka bahwa model
perubahan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
pembelajaran yang digunakan adalah picture and picture.
minat belajar siswa, dan tidak terkesan bahwa selama
Setiap kelompok akan bekerja sama, beriteraksi, berkreasi
proses pembelajaran siswa tidak aktif. Oleh karena itu, saya
dalam menyusun potongan-potongan gambar yang
menyarankan agar guru-guru selalu mengembangkan model
sudah disediakan dan disusun menjadi satu gambar yang
pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang dapat
menunjukkan contoh-contoh penerapan nilai-nilai pancasila
membangkitkan minat belajar siswa.
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan
negara.
106 107