PAHLAWAN ................................................................................. 87
PENA ............................................................................................ 90
LUKISAN SEMESTA
BUKU ........................................................................................... 91
RUMAHKU .................................................................................. 93
xii
LUKISAN SEMESTA
ALAM............................................................................................ 69
Hak cipta dilindungi oleh undang undang. ALAM DI TENGAH KESERAKAHAN ....................................... 73
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku
ini tanpa izin tertulis dari Penerbit GURUKU ..................................................................................... 74
POHON........................................................................................ 75
Penerbit Cahaya Cakrawala Nusantara
TUHAN ........................................................................................ 76
Jl. Bundaran PU, Gang TDM IV
(Lorong Depan SMA Arnoldus-Kupang-NTT) BUKU ........................................................................................... 77
Email: penerbitcakrawala@gmail.com
WA: 081236298530/081315250239 RUMAH PENDIDIKAN .............................................................. 78
MAMAK........................................................................................ 83
xi
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
AYAHKU....................................................................................... 51
PAHLAWANKU............................................................................ 52
SEKAPUR SIRIH
KASIH SAYANG DUA MALAIKAT ............................................ 53 Drs. David Djuandi
Bupati Timor Tengah Utara (TTU)
IBU, RATU HIDUPKU ................................................................ 54
iv ix
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
RINDU ......................................................................................... 20
Puji dan syukur patut dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha
BURUNG NURI........................................................................... 21 Esa, sebab atas berkat dan kasih-Nya, maka buku Antologi
Puisi Peserta Didik SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu
MISTERI SEBUAH HARAPAN ................................................... 22 yang berjudul “Lukisan Semesta” ini bisa hadir di tengah para
pembaca yang budiman. Kehadiran buku karya peserta didik
KUPU-KUPU YANG INDAH ..................................................... 23 ini menjadi harapan baru di tengah upaya peningkatan budaya
literasi sekolah. Sekolah menjadi wadah yang kondusif bagi
MATAHARI .................................................................................. 24
pengembangan dan peningkatan kualitas diri peserta didik, baik
dari segi intelektual, emosional, spiritual dan sosial. Semua aspek
SENJA ........................................................................................... 25
tersebut bisa teraktualisasi secara baik, apabila sekolah telah
HUJAN ......................................................................................... 26 bergerak di dalam semangat literasi. Melalui semangat literasi
tersebut, peserta didik mampu menggali dan mengembangkan
PULPEN........................................................................................ 27 potensi dirinya, terutama dalam bidang menulis. Oleh sebab itu,
dengan hadirnya buku ini, proses pendidikan mampu menunjang
GURUKU ..................................................................................... 28 pembangunan manusia di dalam diri peserta didik sebagai subyek
pendidikan itu sendiri.
GENGGGAMAN IBU.................................................................. 29
Selaku Kepala SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, saya
IBUKU .......................................................................................... 30 sangat mengapresiasi kerja sama dan sinergisitas dari semua pihak
yang telah berkontribusi dan mendukung proses penerbitan
TERUNTUK YANG TERKASIH ................................................. 31 buku ini. Bagi saya, kehadiran buku ini di tengah para pembaca
bisa menjadi simbol atas gencarnya proses peningkatan budaya
UNTUK AYAH DAN IBU ........................................................... 32 membaca di lingkungan sekolah, sebab melalui proses menulis,
peserta didik juga akan terpacu untuk mencari berbagai sumber
viii v
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
LAUT .............................................................................................. 5
AYAH .............................................................................................. 9
PELANGI ...................................................................................... 11
IBUKU .......................................................................................... 12
GURUKU ..................................................................................... 13
vi vii
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
16 1
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
2 15
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Orang tuaku. . .
Terima kasih banyak buat semuanya.
Begitu banyak kasih sayang kuterima.
Kalian setia menemaniku dalam kesepian.
14 3
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
SENJA
Puisi Monica Kezia Dorce Anin GURUKU
Puisi Agusto Casey Ukat
4 13
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
IBUKU LAUT
Puisi Richardo Kaka Jovins Dimatnusa Puisi Feronique Maria Julianti Djogo
12 5
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ayah dan ibu yang aku cintai, Langit telah redahkan hujan,
aku bangga memiliki kalian sisakan embunnya di kerindangan pohon.
yang selalu ada di sisiku, Lukisan tubuhnya berbalur warna-warni,
merawat dan menjagaku. harmoni warna itu menyatu dalam padu.
Pelangi, kaulah lukisan alam,
Ibu. . . perantara doa bagi Sang Pencipta.
Kau selalu mengajarkanku berbuat baik.
Ibu, kau orang pertama
yang selalu ada di saat kubutuh.
Ibu, kau bagaikan malaikat tak bersayap.
Ayah. . .
Kau adalah orang yang selalu tegas.
Kau selalu tegas dalam mendidikku.
Ayah. . .
Kaulah cinta pertama seorang anak perempuan.
Kau manusia yang tidak kenal lelah.
Ayah, kaulah pahlawan keluarga.
6 11
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
IBU
Puisi Gwen Alisiono
Ayah adalah orang yang selalu berkerja
dan berjuang tanpa lelah. Ibu, engkau sosok pahlawan
Bagaikan bintang yang bersinar, yang membawaku ke dunia.
ia selalu menyinari gelapnya malam. Sembilan bulan engkau mengandungku,
yang selalu ada di sisiku
Ibu adalah seorang wanita hebat dalam suka dan duka.
yang selalu tersenyum kala badai menerpa. Sungguh, kau adalah wanita berhati mulia.
Walau lelah dan bersimpuh peluh,
di bawah telapak kakinya, ada surgaku. Ibu, engkau yang selalu memaafkan
Ibu adalah duniaku, dan Ayah adalah langitku. dan selalu menasehati diriku.
Walau engkau terluka jauh di lubuk hati,
tak kau biarkan aku terjatuh.
Segala keluh kesahmu tertutup dengan rapat.
10 7
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
IBUNDA TERKASIHKU
Puisi Felicia Maria Yosep AYAH
Puisi Secilia Cinthy V. Salu
8 9
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
32 17
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
18 31
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
IBUKU
Puisi Alfonso L. A. Amtonis ALAM NAN INDAH
Puisi Christhyllin Gwen Berchli Alisiono
30 19
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
20 29
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
BURUNG NURI
GURUKU Puisi Christen Yulia Tatiana Waedoi
Puisi Helena Viranata Binsasi
Burung nuri. . .
Guruku… engkau membuat hatiku ceria.
Kau adalah pahlawan dalam hidupku. Engkau begitu indah
Tanpa kenal lelah dan putus asa berterbangan di langit.
kau berjuang mencerdaskan bangsa.
Bentangkanlah sayapmu dan terbang di udara!
Guruku. . . Rasakan nikmatnya keindahan alam!
Jasamu sungguh mulia. Nikmati alam ciptaan Tuhan!
Kini. . . Engkau begitu indah burung nuri.
Aku bisa menghitung dan membaca.
Guru. . .
Terima kasih aku ucapkan.
Aku tak bisa membalas
semua pengorbananmu, Guruku.
28 21
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
PULPEN
Puisi Sisilia Tulasi
MISTERI SEBUAH HARAPAN
Puisi Stefania Olin Bieko
Pulpen. . .
Kau adalah benda
Hidup begitu sulit yang menemaniku
namun tidak lupa untuk berharap dan membuatku tenang
sampai sadar bagaimana cara mendapatkannya. di saat aku belajar
Ingin rasanya sampai puncak untuk menambah ilmu.
dimana harapan itu disimpan.
Namun, harapan itu terus bersembunyi Pulpen. . .
jika tidak ada perjuangan. Kau yang membuatku
semangat dalam belajar
Harapan oh harapan. . . untuk menggapai cita-citaku.
Cepatlah engkau keluar!
Begitu lama engkau bersembunyi. Pulpen. . .
Bagaimana cara mendapatkanmu? Meskipun kau hanyalah benda kecil
Engkau begitu sulit didapatkan tapi kau begitu besar
Harapan. . . dan berarti bagiku.
Semoga engkau cepat berada di tanganku.
Pulpen. . .
Aku berterima kasih kepadamu
karena tanpamu aku tidak bisa berbuat
dan belajar menulis dengan baik.
22 27
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Kupu-kupu. . .
Engkau memiliki paras
Kau tidak lebih indah dari sore hari. yang sangat cantik
Kau tidak selalu berwarna seperti pelangi. dengan warna-warni
Kau juga tidak seterang matahari pagi. pada bagian sayapmu.
Tetapi, kamu selalu mengingatkanku akan sesuatu.
Kupu-kupu. . .
Rintikanmu bagaikan pesan Dengan sayapmu yang indah
yang mengantarkan kenangan. engkau terbang dengan bebas
dari bunga ke bunga.
Mengingatkanku kembali di setiap saat
tentang memori dahulu yang hilang. Aku harap suatu saat nanti
aku bisa terbang bebas
Setiap rintiknya mengantarkan nada perasaanku
seperti kupu-kupu
seolah-olah aku terbawa dalam ketenangannya. untuk mengejar mimpiku.
Hadirmu mengguyurkan hati
yang mengantarkan resah.
Bagaikan perasaan yang tenggelam bersamanya.
26 23
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
SENJA
MATAHARI Puisi Carla Letisya Laeyadi
Puisi Margareta Yunita Bere
24 25
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ayah, pengorbananmu sangatlah abadi. Ibu, kau seperti pagar yang kokoh
Berkerja dengan senang hati dan penuh cinta. untuk melindungi orang di dalamnya.
Tak pernah berkecil hati dan meminta balas jasa. Ibu, kau seperti anugerah
Pagi, siang, malam, engkau selalu tersenyum tanpa henti. yang tiada habisnya
seperti kau yang merawat kami tanpa lelah.
Tak peduli akan seperti apa hari-hari,
engkau selalu mencari nafkah untuk keluarga. Ibu, di setiap malamku,
Ayah, terima kasih atas semuanya Selalu ada doa yang dihaturkan.
yang engkau berikan kepadaku. Bilamana engkau telah menua,
Terima kasih, Ayah. maka izinkan aku untuk membahagiakanmu.
48 33
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
34 47
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ibu, kehadiranmu sungguh menghangatkanku. Aku senang karena aku telah dilahirkan .
Tuntunanmu menyelamatkanku. Aku mengembara di antara ribuan orang
Meski terkadang keras seperti baja, dan aku tetap kembali pada kedua surgaku.
namun terkadang kau lembut seperti sutra. Di antara manusia-manusia itu,
ada kalian yang berharga, Ayah dan Ibu.
Ibu, kesabaranmulah yang mengubahku.
Untaian doamulah yang membersihkan jiwaku. Kalian tetap orangtuaku.
Permohonan terus kau panjatkan Kalian adalah guruku.
ke hadirat Sang Empunya hidup ini. Kalian selalu mengajarku yang baik dan benar.
Kalian selalu menegurku jika aku berbuat salah.
Ibu, selalu dirimu hadirkan bahagia.
Kau sangat berarti bagiku, Terima kasih kedua surgaku.
bahkan kau lebih daripada malaikat tak bersayap. Izinkanlah aku berbakti kepada Ayah dan Ibu!
Hatimu selalu memeluk hatiku yang rapuh.
Terima kasih, Ibu.
46 35
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
36 45
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ayah. . .
Engkau adalah perisaiku,
Ayah dan Ibu engkau selalu melindungiku dari bahaya
adalah sosok berharga bagiku. dan pendorongku untuk melawan
Seperti bumi, Ibu selalu menopangku. segala badai dan raungan serigala.
Seperti langit, Ayah selalu melindungiku.
Kerasnya dunia selalu dikalahkan Ibu Ayah. . .
dan teriknya hidup selalu ditahan Ayah. Aku tahu engkau sangat lelah
mencari nafkah untuk keluarga.
Ayah dan Ibu Engkau rela berkorban
jika nanti aku telah tumbuh sukses demi menafkahi kami.
akan ditopang dunia bagi kalian berdua
akan kujadikan raguku sebagai bumi kalian berdua. Ayah. . .
Kaulah perisai hidupku.
Terima kasih, Ayah dan Ibu. Kaulah tameng di setiap gejolak badai.
Kalian telah menjadi langit dan pijakan bumi Ayah. . .
agar aku bisa menghadapi kehidupan ini. Terima kasih untuk semua perlindunganmu.
44 37
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
38 43
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Teruntuk Ayah,
Kuucapkan terima kasih.
42 39
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ibu. . .
Engkau seperti sapu tangan, Ibu, kau adalah pahlawanku.
dimana ada kesedihan, di situlah ada dirimu. Kau adalah segalanya.
Engkasu selalu hadir tanpa lelah, Kau adalah sahabat
menemaniku di kala susah, yang selalu menemaniku.
dan menghapus air mataku di kala pedih.
Di saat aku sakit,
Ibu. . . kau merawatku.
Ketika air mataku jatuh menetes, Di saat aku sedih,
di situlah kau ada untuk menghapusnya. kau memelukku.
Kasihmu tidak akan lenyap
meski langit malam nampak suram. Kau adalah sosok
Dirimu seperti matahari yang berjasa bagiku.
yang akan bersinar untuk selamanya. Akan kubalas jasamu
dengan kesuksesanku kelak.
Ibu. . .
Terima kasih atas perhatianmu kepadaku. Ibu, kau adalah segalanya untukku.
Cinta dan kasih sayangmu sangat berguna bagiku.
Aku berterima kasih padamu, Ibu,
atas semua kasih sayangmu.
40 41
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Selesainya tangisan semesta yang begitu deras. Ibu, engkau adalah wanita yang mulia.
Terlihat tujuh warna cantik Engkau selalu merawatku
yang bergejolak di atas awan. dan menjagaku dari aku kecil hingga sekarang.
Tujuh warna itu seperti membawa kedamaian Ibu, engkau bagaikan langit bagiku.
dan juga penghiburan. Jika engkau sedih, maka langitku akan hancur.
Namun, tak sanjung beberapa menit, Jika engkau tersenyum, maka langitku akan sempurna.
lukisan semesta ini hilang entah kemana. Ibu, engkau adalah wanita yang luar biasa.
Sungguh disayangkan sekali
lukisan yang indah itu harus pergi Ayah, engkau bagaikan pelita
dan kembali lain waktu. yang selalu bersinar menerangiku.
Sungguh mengagumkan. Engkaulah sang penasehatku.
Itulah lukisan semesta, lukisan Sang Pencipta.
Ayah, pengorbananmu begitu abadi.
Engkau rela banting tulang di luar sana
untuk memberikan apa yang aku mau.
Ayah, jasamu takkan kulupakan.
64 49
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ayah dan Ibu adalah sumber kekuatanku. Kau bunga yang sangat indah
Kalian adalah pahlawan hidupku. seperti putri jelita yang menawan
elok dipandang mata.
Ayah dan Ibu selalu ada untukku
Kalian juga yang selalu memberikan semuanya. Bunga mawar. . .
Apapun yang aku butuhkan Warnamu sangatlah indah dan mempesona.
selalu dihadirkan dengan cinta.
Wahai bunga mawar,
Wahai Ayah dan Ibu, kau begitu harum
Tanpa kalian aku bukan apa-apa. dengan aroma semerbak wangi
Kalianlah sumber kekuatanku. yang membuatku ingin memetikmu.
50 63
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
SAHABAT AYAHKU
Puisi Chatarina Gracia Angela Nabu Puisi Helena W. Binsasi
62 51
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
52 61
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ibu adalah malaikat tanpa sayap Ayah dan Ibu adalah dua malaikat Tuhan
yang tak kenal lelah dan peluh. Yang dikirimkan untuk menjagaku di dunia ini.
Ibu hampir mempertaruhkan nyawanya Ayah dan Ibu, sungguh begitu besar kasih sayang.
untuk melahirkanku.
Ibu selalu mengajarkanku banyak hal; Kasih sayang yang tak bisa dibalas dengan apapun itu
tentang tutur kata dan sikap. begitu indah untuk dikenang dalam cinta.
Ibu adalah doa yang sangat teduh. Meski begitu banyak kesalahan yang kulakukan
dan selalu menyakiti hati,
Ayah adalah tulang punggung keluargaku tetapi Ayah dan Ibu tetap sabar menghadapinya.
yang penuh tanggung jawab.
Ayah mendidik aku dengan baik. Teruntuk Ayah dan Ibu,
Ayah selalu bekerja tanpa mengeluh, aku hanya bisa mengucapkan kata maaf.
mengais rejeki dan menciptakan bahagia. Kalian telah mengajarkanku banyak hal.
Ayah adalah simbol perjuangan. Kalian menjadi tempat pertama
di saat aku asedih maupun susah.
Aku mencintai kalian berdua. Aku bangga memiliki kalian.
Semoga kalian diberikan panjang umur
dan dilindungi oleh Tuhan.
60 53
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
54 59
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
58 55
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
56 57
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Oh Guru. . .
Engkaulah pahlawan bagi murid-muridmu.
Ayah, engkaulah pahlawanku.
Dimana engkau mengajar dengan sepenuh hatimu
Ayah, engkau selalu bekerja keras
bagaikan sedang merajut sebuah baju
untuk menghidupi keluarga.
dengan sabar mengajar
dan memberikan kami ilmu.
Ayah, engkau mendidiku dengan keras,
tapi tak menggunakan kekerasan.
Di sekolah kami berbaur dengan ilmu
Engkau juga yang selalu melindungiku
dan juga berteman dengan buku.
ketika dalam masalah menghantuiku.
Terkadang memang terasa susah,
Ayah, aku sangat menyayangimu.
namun engkau tidak berpasrah,
Terima kasih, Ayah.
engkau terus mengajar tak kenal menyerah.
Ibu, engkaulah malaikatku yang tak bersayap.
Ilmu yang kau berikan akan kami simpan.
Ibu, engkau mengandungku selama sembilan bulan,
Semoga kelak, ilmu ini dapat kami gunakan
mempertaruhkan nyawa untuk melahirkanku.
serta kami amalkan.
Ibu, engkaulah yang mengajariku cara berbicara
Terima kasih kami haturkan
hingga umurku cukup untuk belajar sendiri.
pada kalian yang pantas mendapat julukan pahlawan.
Engkau juga selalu menasihatiku
saat aku berbuat salah dan sedang dalam masalah.
Terima kasih, Ibu.
Aku menyayangimu.
80 65
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Pagi ini hembusan angin datang Rinduku pada hutan yang indah
dari celah-celah jendela sekolahku. bisa merasakan suasananya,
Semua terasa hangat udaranya yang sejuk,
sembari cahaya mentari menyentuh sungai-sungai yang jernih,
dan menyemangatiku asaku. dan kicauan burung yang membuatnya semakin indah.
Kubuka buku catatan dan kukoreksi ulang tugas Kau selalu memberikanku ketenangan
hingga tiba saat-saat istrahat dengan apa yang ada di dalamnya.
dan bercanda tawa penuh bahagia.
Pohon-pohon tinggi menaungi di kala terik. Walaupun sekarang banyak orang serakah
yang telah membuatmu gundul,
Bunga warna-warni menghadirkan tapi kau selalu memberikanku kesenangan.
keceriaan setiap waktu. Terima kasih atas semua manfaat
Ada sekelompok anak yang asyik satu sama lain. yang telah kau berikan tanpa batas.
Betapa indah suasana sekolahku,
bel berbunyi tanda bersiap kembali masuk kelas,
anak-anak bergegas berlarian
menyambut datangnya Guru tercinta.
Terima kasih, sekolahku.
Engkau tempat didikku yang baik.
66 79
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
78 67
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Bulu matamu lentik bagaikan padang ilalang. Engkau berikan kami ilmu.
Matamu hitam bagaikan cahaya malam. Karenamu kami menjadi orang yang sukses.
Rambutmu lurus bagaikan air yang mengalir. Engkau adalah tempat kami menuntut ilmu,
Bibirmu tipis bagaikan karakter animasi. engkau membuat kami mengenal lebih banyak ilmu.
68 77
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
TUHAN ALAM
Puisi Adam Teme Puisi Michael A. Sylla
Tuhan. . .
PadaMu aku menyembah
padaMu aku mengeluh
padaMu aku bersedih
padaMu aku bersyukur.
Terima kasih, Tuhan.
76 69
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Guru. . . Pohon. . .
Kaulah yang mengajariku. Kau adalah paru-paru dunia.
Tanpamu aku tidak bisa membaca, Kau memberikan kami semua kenyamanan.
tanpamu aku tidak bisa menulis. Kau memberikan kami semua kerindangan.
Kau memberikan kami semua kesejukan.
Engkaulah sang pelukis
yang akan melukis wajah bangsa ini Oh pohon. . .
lewat diri kami, generasi penerus bangsa. Karenamu makhluk hidup bisa menghirup oksigen.
Semua ilmu kau ajarkan pada kami Kau memberikan tempat tinggal bagi makhluk kecil lainnya.
agar kami mampu menjadi lukisan terindah Terima kasih, Pohon.
bagi bangsa tercinta ini.
Guru. . .
Terima kasih.
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa.
Engkaulah pelita yang menerangi jalanku.
70 75
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
74 71
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
72 73
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ayah. . .
Aku sangat sayang kepada Ayah tanpa batas
seperti cinta Ayah kepadaku yang tanpa akhir.
Ayah, aku berjanji untuk selalu membuatmu bahagia.
Senyumu akan selalu terukir indah di wajahmu.
96 81
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Ibu, kau adalah sesosok mentari sekaligus bulan. Ayah dan Ibu. . .
Sesosok mentari yang tersenyum padaku Kalian adalah dunia bagiku.
dan sesosok bulan yang menjagaku. Ibu, kaulah langitku.
Ibu, kaulah daratanku.
Jika kau menjadi mentari di pagi hari, Aku tak bisa tanpa kalian di sisiku.
kau akan memberiku semangat
dan menyokongku seolah berkata, Ayah dan Ibu. . .
“Berjalanlah! Karena aku selalu di sisimu.” Mungkin aku anak yang nakal,
maaf jika sering membantah,
Jika kau menjadi bulan di malam hari, tapi aku tahu semua yang kalian buat itu untuk aku.
kemanapun aku berjalan, kau akan mengawasi Terima kasih, Ayah dan Ibu.
dan memperhatikan seolah berkata,
“Nikmatilah! Karena aku akan selalu di sisimu.”
Kau menjadi mentari agar berperan sebagai cahayaku.
82 95
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
94 83
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
84 93
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
92 85
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
86 91
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
PENA PAHLAWAN
Puisi Stefani Rosari Abi Puisi Agnes W.I. Djami
Hampir setiap hari aku memakai tintamu Pahlawan, terima kasih atas jasamu.
menggores ilmu yang kudapat di sehelai kertas. Terima kasih atas pengorbananmu.
Kau adalah catatan perjalanan hidupku
Engkau telah memperjuangkan negara ini.
walau terkadang aku menghabiskan tintamu.
Engkau rela mati demi negara ini.
Pena, tanpa goresan tintamu
aku tidak bisa mencatat banyak hal. Oh Pahlawan. . .
Goresan demi goresan Maafkan kami jika kami lalai,
menciptakan bekas yang takkan terlupakan. kami tidak bisa menjaga negara ini,
tetapi kami berjanji dengan sepenuh hati
menjaga dan melindungi negara kita
karena Indonesia adalah harga mati.
90 87
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
88 89
LUKISAN SEMESTA
97
LUKISAN SEMESTA
98
LUKISAN SEMESTA
MAWAR BERDURI
Puisi Carolina W. Samba
99
LUKISAN SEMESTA LUKISAN SEMESTA
Pena, kau merupakan benda Tubuh terluka, darah mengalir dengan mendidih.
yang sangat berharga. Di atas terik matahari, sakit menggerogoti.
Bentukmu seperti sebuah tiang yang berdiri kokoh. Sebuah bambu runcing berdiri tegak lurus ke atas
Kau mengeluarkan sebuah tinta pengharapan. dengan bendera Merah-Putih berkibar di atasnya.
Tanpamu, kami tak bisa menghasilkan Itulah tanda bangsa yang besar dan kuat akan lahir.
sebuah karya tulis yang indah
dan tanpamu kami tak bisa menulis Saya adalah Indonesia yang berumur 77 tahun.
surat, puisi. Pantun, dan cerpen. Dulu ketika umurku 65 tahun, aku lupa budayaku.
Mereka berjuang untukku dan keberagamanku.
Aku merasa tepecah karena banyak diskriminasi.
100 101